BAB I PENDAHULUAN. grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. secara tepat (Tarigan dalam Fatmawati, 2009: 2). Dibandingkan ketiga

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (2005: 3)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk yang bersifat individu juga sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. membaca, dan menulis. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat

2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. saling berkaitan satu sama lain. pada dasarnya belajar bahasa diawali dengan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. serta pengetahuan yang dimilikinya untuk diketahui oleh orang lain. Kurikulum 2013 yang diberlakukan oleh pemerintah juga

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk berkomunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 pada pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN. ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia yang didalamnya terdapat

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan terjun ke masyarakat. keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Oleh Desty Junita Sitohang Dra. Rosdiana, Siregar, M.Pd. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbicara dipelajari sebelum memasuki jenjang sekolah, sedangkan menulis

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak (listening

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan menulis seseorang akan mampu mengungkapkan segala pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang pendidikan nasional. Sesuai dengan fungsi pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran wajib bagi

BAB I PENDAHULUAN. yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, khususnya para siswa. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan membaca yang tinggi agar dapat mengikuti laju perkembangan ilmu. dapat membuka pintu gerbang ilmu pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan siswa dalam membaca, merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. informasi baik yang sudah lalu maupun yang terbaru. Teks berita adalah naskah

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu komunikasi yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang benar adalah yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Titik sentral yang harus dicapai oleh setiap kegiatan belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

I. PENDAHULUAN. Zaman globalisasi ini jelas bahwa keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Kiranya tidaklah

BAB I PENDAHULUAN. berbicara, terampil membaca, dan terampil menulis. secara singkat, padat, dan jelas serta dijabarkan dalam indikator.

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sudah diatur dalam Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang wajib dilaksanakan dari jenjang sekolah dasar

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Membaca sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. mengarungi kehidupannya di dunia. Pendidikan bahasa Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu keterampilan dalam berbahasa. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia dikenal empat aspek keterampilan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs DDI BASSEANG SUHAEBAH NUR* ABSTRAK

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

BAB I PENDAHULUAN. yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Empat keterampilan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. merupakan upaya penguasaan yang menggunakan bahasa lisan, sementara

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa, dan lain-lain.

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di sekolah belum

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Berdasarkan aktivitas

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum kemampuan berbahasa meliputi empat aspek, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat aspek tersebut saling berkaitan satu sama lain. Pada dasarnya belajar bahasa diawali dengan menyimak, berangsur-angsur meniru dan mengucapkannya kembali. Kemudian memahami bahasa tersebut dalam bentuk tulisan yaitu dengan belajar membaca. Pada tahap akhir kemampuan mengembangkan bahasa tulisan yang disebut dengan menulis. Menulis adalah salah satu aspek keterampilan berbahasa yang berpengaruh pada aspek keterampilan berbahasa yang lain seperti berbicara, menyimak, serta membaca. Tarigan (2001:21) mengatakan bahwa menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Menulis merupakan suatu proses yang kemampuan, pelaksanan, dan hasilnya diperoleh secara bertahap. Artinya, untuk menghasilkan tulisan yang baik, umumnya orang melakukannya berkali-kali. Sebagai suatu keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang kompleks karena penulis dituntut untuk dapat menyusun dan mengorganisasikan isi tulisan serta menuangkannya dalam ragam bahasa tulis.

Keterampilan menulis dibutuhkan di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Meskipun demikian, pembelajaran menulis telah lama menjadi salah satu masalah dalam sistem pembelajaran bahasa Indonesia. Trimantara (2005:2) mengatakan masalah-masalah itu antara lain, 1) rendahnya tingkat penguasaan kosa kata sebagai akibat dari rendahnya minat baca, 2) kurangnya penguasaan keterampilan mikrobahasa, seperti penggunaan tanda bahasa, kaidah-kaidah penulisan, penggunaan kelompok kata, penyususnan klausa dan kalimat dengan struktur yang benar, sampai penyusunan paragraf, 3) kesulitan menemukan metode pembelajaran menulis yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan siswa, serta 4) ketiadaan atau keterbatasan media pembelajaran menulis yang efektif. Berdasarkan pengalaman lapangan dan hasil pengamatan sewaktu PPL di sekolah, yaitu SMP Negeri 2 Tanjung Pura, kendala yang sering ditemui siswa dalam pelajaran menulis adalah siswa kurang mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Rendahnya kemampuan menulis teks berita siswa didukung oleh penelitian yang pernah dilakukan oleh Armah (2013) dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa kemampuan menulis teks berita oleh siswa masih rendah. Hal tersebut dilihat pada skor kemampuan awal menulis teks berita siswa dengan rata-rata 70,87. Senanda dengan penelitian Junaedi (2011:8) menyatakan bahwa, Pada kenyataanya di SMP Negeri 3 kesugihan-cilacap banyak siswa yang belum memiliki kemampuan menulis teks berita. Hal ini ditunjukkan dengan tes hasil kemampuan menulis berita yang rendah yaitu, 21 siswa mencapai kategori cukup dengan skor antara 50-70, 15 siswa mencapai kategori kurang dengan skor <56, dan hanya 4 orang yang mencapai kategori baik dengan skor antara 71-85.

Dari hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa kemampuan menulis berita siswa masih rendah. Dalam Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) untuk kelas VIII SMP/ Sederajat, menulis teks berita merupakan pokok pelajaran wajib, dengan Standar Kompetensi: menulis (mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman, teks berita, slogan/poster). Kompetensi Dasar: menulis teks berita secara singkat, padat dan jelas. Kemampuan menulis teks berita tidak secara otomatis dapat dikuasai oleh siswa, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur sehingga siswa akan lebih mudah berekspresi dalam kegiatan menulis. Dengan demikian, wajar bila dikatakan bahwa meningkatkan kemampuan menulis akan mendorong siswa lebih aktif, kreatif, dan melatih kemahiran. Pembelajaran menulis di sekolah-sekolah hendaknya diselenggarakan dengan baik dan benar. Sanjaya (2008: 15) menyatakan bahwa, Keberhasilan suatu sistem pembelajaran, guru merupakan komponen yang menentukan. Hal ini disebabkan guru merupakan orang yang secara langsung berhadapan dengan siswa. Dalam sistem pembelajaran guru bisa berperan sebagai perencaana (planer) atau desainer (designer) pembelajaran, sebagai implementator, dan mungkin keduanya. Dewasa ini banyak guru-guru di sekolah hanya memanfaatkan buku pegangan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung dengan kurang efektif dan berakhir dengan rasa bosan dari dalam diri siswa tersebut. Sagala (2014:4) dalam penelitiannya mengatakan bahwa guru masih menggunkan pembelajaran yang konvensional dalam menulis teks berita, yang menyebabkan siswa kurang berminat dan tidak aktif dalam menulis teks berita. Suwarti (2011:76) juga mengungkapkan bahwa,

Minat dan kemampuan siswa dalam menulis teks berita masih kurang. Hal ini disebabkan kurangnya latihan dan tidak terbiasa dilakukan praktek mengarang atau menulis. Faktor lainnya adalah guru menggunakan strategi, metode dan media yang monoton serta pembelajaran yang seadanya, sehingga membosankan dan kurang menarik bagi siswa. Hal ini menunjukkan kurang berkualitasnya proses pembelajaran yang dilakukan. Salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa adalah dengan menggunakan media yang tepat dan mampu merangsang keterampilan siswa untuk menulis. Dengan menggunakan media yang tepat, informasi atau bahan ajar dapat diterima dan diserap oleh siswa dengan baik. Hal ini sesuai dengan salah satu fungsi dari media pembelajaran yaitu untuk meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar. Jika proses belajar mengajar meningkat dengan baik, maka hasil belajar-mengajar pun akan meningkat. Tujuan pembelajaran yang kurang tercapai tentunya akan menjadi permasalahan dalam dunia pendidikan dan perlu dicari solusinya. Salah satu solusi yang dapat diupayakan untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal adalah menggunakan berbagai metode ataupun media pembelajaran. Dengan menggunakan metode ataupun media pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis bagi siswa. Adapun media pembelajaran yang diasumsikan dapat meningkatkan kemampuan menulis teks berita pada siswa tersebut yaitu, media gambar, alasannya agar siswa dapat menuntun urutan kejadian atau kronologi cerita. Asumsi tersebut juga diperkuat oleh Levie & Levie (dalam Arsyad 2013:12) yang membaca kembali hasil-hasil penelitian tentang belajar melalui stimulus gambar dan stimulis kata atau visual dan verbal menyimpulkan bahwa stimulus visual membuahkan hasil belajar yang lebih baik

untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali, mengingat kembali, dan menghubung-hubungkan fakta dan konsep. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Media Gambar Bencana Alam dengan Metode Drill terhadap Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2014/2015. B. Indentifikasi Masalah Banyak masalah yang dapat ditimbulkan dari suatu penelitian. Akan tetapi masalah-masalah dalam penelitian perlu diidentifikasikan agar dapat diketahui apa penyebab dari permasalahan tersebut. Pada saat proses belajar mengajar di kelas, melibatkan berbagai aspek antara lain guru, siswa, situasi kelas, materi pelajaran, teknik, metode, maupun media pengajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa. Akan tetapi, berdasarkan kenyataan selama ini hasil belajar bahasa indonesia, khususnya dalam bidang menulis teks berita belum memuaskan. Yang menjadi permasalah dalam penelitian ini yaitu: 1. teknik, metode, dan media pembelajaran menulis di sekolah tidak bervariasi, 2. rendahnya kemampuan siswa dalam menulis teks berita, 3. siswa kurang mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, sehingga siswa mengalami kesulitan untuk menuangkan ide dalam membuat teks berita.

C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka penelitian ini dibatasi pada taraf pengaruh media gambar Bencana Alam dengan metode drill terhadap kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2014/2015. D. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media konvensional siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung Pura tahun pembelajaran 2014/2015? 2. Bagaimana kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media gambar Bencana Alam siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung Pura tahun pembelajaran 2014/2015? 3. Apakah ada pengaruh penggunaan media gambar Bencana Alam terhadap kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung Pura tahun pembelajaran 2014/2015? E. Tujuan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk: 1. mendeskripsikan kemampuan menulis teks berita siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung Pura dengan menggunakan media konvensional tahun pembelajaran 2014/2015,

2. mendeskripsikan kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung Pura dengan menggunakan media gambar Bencana Alam tahun pembelajaran 2014/2015, 3. mengetahui apakah ada pengaruh media gambar Bencana Alam terhadap kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung Pura tahun pembelajaran 2014/2015. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, khususnya dalam pembelajaran menulis teks berita. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Penelitian ini dapat memberikan pengalaman proses pembelajaran menulis teks berita menggunakan Media gambar dengan metode drill. b. Bagi Guru Guru memperoleh pengalaman profesional dalam menyusun dan melaksanakan rancangan pembelajaran yang inovatif dan kreatif. c. Bagi Penulis Penelitian ini akan menjadi bentuk pengabdian dan penerapan dari ilmu yang didapat, memberikan pengalaman kepada peneliti, serta dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat terutama dalam bidang pendidikan.