I. PENDAHULUAN. antaranggota masyarakat (Keraf, 1984: 17). Dengan menggunakan bahasa,

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa dimiliki

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Komunikasi digunakan manusia untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, khususnya para siswa. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran terpenting

I. PENDAHULUAN. penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi sehingga bahasa

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan medium utama berupa bunyi ujaran (unsur bahasa yang hanya

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan dan menerima informasi atau pesan.

BAB I PENDAHULUAN. kapan saja dan di mana saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak. Sadiman

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting untuk menuangkan ide pokok

ANALISIS TEKS INFORMASI LALU LINTAS DI WILAYAH SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1985:9) yang. Kegiatan komunikasi yang baik didukung oleh salah satu komponen

BAB I PENDAHULUAN. atau kejadian yang sedang terjadi. Penyajian berita dapat dilakukan melalui

sesuai dengan jenjang pendidikan (Depdiknas, 2006:1).

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Wujud pragmatik imperatif dipilih sebagai topik kajian penelitian ini karena di dalam kajian dapat

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa yang bersifat produktif dan keterampilan berbahasa yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dalam bahasa Indonesia kita ini adalah PUEBI (pedoman umum ejaan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan

I. PENDAHULUAN. dalam penggunaannya mengikuti syarat dan kaidah bahasa. Dengan mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. siswa dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah. Siswa

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Di antara keempat kegiatan berbahasa tersebut, menulis

1. PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang arbitrer yang dipergunakan oleh masyarakat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. daya manusia yang siap menyampaikan maupun menulis teks berita. Menulis teks

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Seperti pendapat Kridalaksana (1982: 17) bahwa bahasa (language)

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, pendapat, dan perasaan yang bahasanya bersifat produktif-aktif

BAB I PENDAHULUAN. terjadi proses belajar pada diri siswa. Secara implisit, di dalam pembelajaran, ada

I. PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan satuan pendidikan formal yang

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Radar Lampung dan surat kabar Tribun Lampung, surat kabar Radar

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

BAB I PENDAHULUAN. juga merupakan alat komunikasi dengan sesama manusia. Sementara bahasa

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk berkomunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia mempergunakan bahasa sebagai alat komunikasi sosial. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak adalah

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahasa oleh berbagai media, baik itu media cetak maupun media non-cetak.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nadhira Destiana, 2013

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk yang berakal. Dengan adanya akal manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Makin kaya kosakata yang dimiliki, makin besar pula

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KROYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai hal manusia melahirkan ide-ide kreatif dengan

I. PENDAHULUAN. produk atau jasa yang tentunya menjadikan bahasa sebagai sarananya.

BAB I PENDAHULUAN. sebagian alat komunikasi, baik komunikasi antara individu yang satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

Bahasa dlm KTI menggunakan Bahasa Formal. Keterampilan Menulis yg Kreatif & Inovatif menghasilkan KTI yg Argumentatif.

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. Ejaan yang salah dalam kehidupan sehari-hari sah-sah saja, tetapi bagi

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai model, pendekatan, strategi pembelajaran dan media pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki arti penting bagi kehidupan manusia yang ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Manusia berkomunikasi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

Memahami Lafal Baku/Tidak Baku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring perkembangan zaman kehadiran surat kabar semakin dianggap penting

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi.

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat menjalin hu-bungan dengan

I. PENDAHULUAN. pengupayaan ini akan mengakibatkan siswa dapat mempelajari sesuatu dengan

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat berperan bagi kehidupan manusia. Terbukti dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nani Astuti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dapat ditempuh melalui formal dan nonformal. Pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem

PENANDA KOHESI SUBTITUSI PADA WACANA KOLOM JATI DIRI JAWA POS EDISI BULAN JANUARI 2008

ANALISIS WACANA MONOLOG TAJUK RENCANA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

III. METODE PENELITIAN. pada teks berita utama olahraga surat kabar Tribun Lampung edisi April 2010.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

I. PENDAHULUAN. tulis (Alwi, 2003:7). Ragam bahasa lisan memiliki beberapa perbedaan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia, setidaknya ada empat komponen

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Bahasa sudah diajarkan sejak dulu baik di keluarga maupun di. peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

I. PENDAHULUAN. dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator (pembicara atau penulis)

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan, bahasa merupakan penunjang keberhasilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. secara tepat (Tarigan dalam Fatmawati, 2009: 2). Dibandingkan ketiga

BAB I PENDAHULUAN. aspek yang terintegrasi dalam pembelajaran (Depdiknas 2006:2). Walaupun dalam

Bahasa Jepang merupakan alat untuk berkomunikasi lisan dan tulisan. Berkomunikasi dalam bahasa Jepang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi bahasa adalah alat komunikasi atau alat perhubungan antaranggota masyarakat (Keraf, 1984: 17). Dengan menggunakan bahasa, manusia bisa menyatakan pendapat, menjalin kerjasama dengan orang lain, dan dapat mempengaruhi orang lain. Peranan bahasa sebagai alat komunikasi tidak bisa diragukan lagi, baik komunikasi secara langsung atau tidak langsung. Komunikasi secara tidak langsung salah satu contohnya adalah melalui media surat kabar. Perkembangan surat kabar saat ini semakin maju, hal ini didorong oleh keinginan masyarakat yang semakin kritis dan butuh informasi. Surat kabar menjadikan dunia terasa kecil, sehingga kejadian, informasi, dan peristiwa dari berbagai belahan dunia cepat diketahui masyarakat. Salah satu jenis pemberitaan dalam surat kabar adalah berita utama. Di dalam pembelajaran bahasa, berita utama dapat dijadikan sumber pembelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini karena berita utama membahas masalah-masalah disegala bidang yang terkini sehingga dapat meningkatkan pengetahuan siswa. Selain itu, penggunaan media berita utama pada surat kabar dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Guru bisa meningkatkan

2 motivasi siswa untuk belajar dengan membaca berita utama. Hal ini sesuai dengan pengertian media pendidikan menurut (Gagne dalam Arif S. Sadiman, 1970: 6), yaitu berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Pembelajaran yang dimaksud dalam hal ini mengenai singkatan dan akronim. Singkatan dan akronim pada berita utama dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran menulis iklan baris, resensi, dan karangan yang terdapat pada tingkat SMP kelas IX semester 1. Piaget (1970) mengemukakan bahwa periode usia 12 tahun setara dengan tingkat SMP merupakan period of formal operation. Pada usia ini, yang berkembang pada siswa adalah kemampuan berpikir secara simbolis dan bisa memahami sesuatu secara bermakna (meaningfully) tanpa memerlukan objek yang konkret, bahkan objek yang visual. Siswa telah memahami hal-hal yang bersifat imajinatif. Implikasinya dalam pembelajaran bahasa Indonesia bahwa belajar akan bermakna apabila materi pelajaran sesuai dengan minat dan bakat siswa. Pembelajaran bahasa Indonesia akan berhasil apabila penyusun silabus dan guru mampu menyesuaikan tingkat kesulitan dan variasi materi pelajaran yang sesuai dengan harapan serta karakteristik siswa sehingga motivasi belajar mereka pada tingkat maksimal. Di samping itu, agar motivasi belajar siswa maksimal perlu juga didukung oleh sumber belajar yang sesuai dengan materi pembelajaran. Pada dasarnya, sumber belajar siswa biasanya berupa (1) buku pelajaran, (2) media cetak, seperti surat kabar dan majalah, (3) media elektronik, (4) lingkungan, (5) narasumber, (6) pengalaman dan minat anak, dan (7) hasil karya siswa (Ariyani, 1998: 72). Sumber belajar siswa yang sering digunakan dalam

3 pembelajaran salah satunya adalah surat kabar. Oleh karena itu, surat kabar yang menggunakan ragam bahasa tulis dapat dimanfaatkan untuk melatih siswa mengidentifikasi persoalan yang ada di masyarakat dan dapat dimanfaatkan para guru sebagai sumber belajar. Abreviasi khususnya singkatan dan akronim dapat diterapkan dalam pembelajaran menulis dan berbicara dengan menggunakan surat kabar sebagai sumber belajar, selanjutnya materi yang akan disampaikan dikaitkan dengan teori singkatan dan akronim. Siswa akan terangsang ketika melihat guru menggunakan media berupa berita utama. Selanjutnya, siswa diperlihatkan bentuk-bentuk singkatan dan akronim apakah penulisan singkatan dan akronim sudah benar atau masih ada kesalahan. Abreviasi khususnya singkatan dan akronim dari tahun ke tahun banyak bermunculan seiring dengan perkembangan kosakata dan bentuk-bentuknya pun bervariasi serta termasuk ke dalam bagian materi abreviasi. Hal inilah yang membuat penulis merasa penting untuk meneliti singkatan dan akronim berdasarkan bentuk dan penulisannya. Sebagai sumber data penulis gunakan berita utama yang ada pada surat kabar Tribun Lampung. Surat kabar Tribun Lampung adalah salah satu dari beberapa media cetak yang beredar di Lampung. Surat kabar Tribun Lampung merupakan surat kabar terbaru yang terbit di Lampung, yakni 17 Juni 2009 dan masih jarang dijadikan objek penelitian. Hal inilah yang menjadi pertimbangan penulis untuk menggunakan Tribun Lampung sebagai sumber data.

4 Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Hosiana (2008) dengan judul Pola-Pola Singkatan dan Akronim pada Berita Utama Surat Kabar yang Terbit di Bandarlampung edisi Mei 2008 dan Implikasinya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Hasil penelitian Resti Hosiana adalah pola-pola singkatan dan akronim yang dibedakan berdasarkan dua hal, yaitu berdasarkan jumlah komponen dan berdasarkan bagian komponen yang disingkat dan diakronimkan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penggunaan sumber data, peneliti ini menggunakan Tribun Lampung, sedangkan penelitian yang sebelumnya menggunakan surat kabar yang terbit di Bandarlampung. Selain itu, penelitian ini menganalisis bentuk dan penulisannya dengan menggunakan teori Kridalaksana dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD). Dengan demikian, judul penelitian ini adalah Abreviasi pada Berita Utama Tribun Lampung edisi Mei 2010 dan Implikasinya dalam Pembelajaran Bahasa di SMP. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. Bagaimanakah abreviasi pada berita utama Tribun Lampung edisi Mei 2010 dan implikasinya dalam pembelajaran bahasa di SMP? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan abreviasi pada Tribun Lampung edisi Mei 2010 dan implikasinya dalam pembelajaran bahasa di SMP.

5 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis pada bidang kebahasaan dan manfaat praktis bagi pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah, yakni. a) Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis, yaitu dapat menambah referensi kajian di bidang kebahasaan, khususnya morfologi sehingga penelitian ini dapat menambah khasanah pengetahuan bagi para peneliti selanjutnya yang memusatkan perhatian pada kajian abreviasi, khususnya singkatan dan akronim. b) Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis, berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut. 1. Memberikan masukan kepada guru bahasa Indonesia bahwa kosakata Bahasa Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan khususnya kosakata singkatan dan akronim. 2. Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai abreviasi, khususnya singkatan dan akronim berdasarkan bentuk dan penulisannya. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian 1. Subjek penelitian ini adalah tulisan pada berita utama Tribun Lampung edisi Mei 2010. 2. Objek Penelitian ini adalah abreviasi, khususnya singkatan dan akronim berdasarkan bentuk dan penulisannya.