Jurnal AGRIFOR Volume XV Nomor 1, Maret 2016 ISSN :

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PUPUK GANDASIL B DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.)

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

PENGARUH PUPUK NPK PELANGI DAN PUPUK DAUN GROW TEAM M TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicon esculentum L. Mill) VARIETAS PERMATA

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG (Solanum melongena L.) VARIETAS MUSTANG F1

53 ZIRAA AH, Volume 27 Nomor 1, Pebruari 2010 Halaman ISSN

PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

PENGARUH PUPUK DAUN GREEN-TAMA DAN ZPT ATONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) VARIETAS BERLIAN

PENGARUH PUPUK ORGANIK GRANUL DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Hevea brasiliensis Muell.Arg.) OKULASI

169 ZIRAA AH, Volume 35 Nomor 3, Oktober 2012 Halaman ISSN

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (LACTUCA SATIVA L.

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK UREA DAN PUPUK ORGANIK CAIR ELANG BIRU TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET PB 260 (HEVEA BRASILIENSIS L.)

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG (Solanum melongena L.) VARIETAS MUSTANG F-1

PENGARUH PUPUK NPK MUTIARA DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH KERITING VARIETAS ARIMBI (Capsicum annuum L.

RESPON TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascolonicum L. ) VARIETAS TUK TUK TERHADAP PENGATURAN JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR NASA

1 ZIRAA AH, Volume 27 Nomor 1, Pebruari 2010 Halaman 1-8 ISSN

Jurnal AGRIFOR Volume XV Nomor 2, Oktober 2016 ISSN P ISSN O

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

PENGARUH KOSENTRASI DAN WAKTU PEMBERIAN LIMBAH CAIR PKS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.)

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

PENGARUH PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NPK MUTIARA 16:16:16 TERAHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.)

Jurnal AGRIFOR Volume XV Nomor 2, Oktober 2016 ISSN P ISSN O

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

RESPON BEBERAPA VARIETAS MENTIMUN (Cucumis sativus L.) TERHADAP PEMBERIAN AIR KELAPA TUA

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN ZPT HANTU TERHADAP PERTUMBUHAN STEK BATANG TANAMAN BUAH NAGA DAGING SUPER MERAH (Hylocereus costaricencis).

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK BIO-7 DAN PUPUK NPK ALAM TANI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

RESPONS TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KANDANG KAMBING DAN PUPUK DAUN YANG BERBEDA

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculantus) PADA PELAKUAN PUPUK DEKAFORM DAN DEFOLIASI

PENGARUH VOLUME PEMBERIAN AIR DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ANGGREK Dendrobium undulatum

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

KLOROFIL XII - 1 : 25 29, Juni 2017 ISSN

PENGARUH JARAK TANAM DAN PUPUK NPK PHONSKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mayz saccharata Sturt) VARIETAS SWEET BOY

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

Pengaruh Pemberian Pupuk Nutrisi Saputra dan Intervalnya Pemberiannya terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutencens L)

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

PENGARUH PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NPK MUTIARA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG UNGU (Solanum melongena L. )

EFEK KOMBINASI DOSIS PUPUK N P K DAN CARA PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS. Jumini, Nurhayati, dan Murzani

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN NU-CLEAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STRAWBERRY

Pengaruh Jenis Media Tanam Dan Konsentrasi Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Awal Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill) Pada Sistem Hidroponik

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

RESPON TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI DAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

Respon Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) Terhadap Pemberian Pupuk Majemuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK GUANO TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) PADA DUA METODE VERTIKULTUR

Pengaruh Pemberian Pupuk Nutrisi Saputra dan Intervalnya Pemberiannya terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutencens L)

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium Fistulosum L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK KANDANG AYAM

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

PENGARUH PUPUK KANDANG KAMBING DAN PUPUK NPK PHONSKA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET OKULASI (Hevea brasiliensis Muell.

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.)

Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 1, No 1, Desember 2012, hal

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

Pengaruh Pupuk Hayati Terhadap Produktivitas Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Varietas Bhaskara di PT Petrokimia Gresik

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

NISBAH BERAT DAUN DAN LUAS DAUN SPESIFIK TANAMAN SAWI AKIBAT PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DI TANAH GAMBUT KOTA PALANGKA RAYA DJOKO EKO HADI SUSILO

Pengaruh Dosis dan Cara Pemberian Pupuk.I Putu Wisardja 130

PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH. (Anthocephalus macrophyllus (Roxb)Havil)

Jurnal AGRIFOR Volume XVI Nomor 2, Oktober 2017 ISSN P : ISSN O :

UJI EMPAT JENIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI KERITING (Capsicum annum L.) Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian, Sangatta

PENGARUH MEDIA TANAM DAN PERLAKUAN ROOTONE F PADA PERTUMBUHAN STEK BATANG Aglaonema Donna Carmen

PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK KANDANG AYAM DAN SP 18 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN PADA ANDOSOL

PENGARUH PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK GREEN TONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L.

Pengaruh Teknik Dan Dosis Pemberian Pupuk Organik Dari Sludge Bio- Digester Terhadap Produksi Tanaman Jagung (Zea Mays L.

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) VARIETAS PERMATA

III. BAHAN DAN METODE

PENGARUH WAKTU PEMBERIAN DAN DOSIS PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.)

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG KOTORAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT DI TANAH GAMBUT

PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKUENSI PEMBERIAN PUPUK URIN KELINCI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT

PENGARUH DOSIS PUPUK NPK DAN APLIKASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT CABAI KERITING ( Capsicum annuum L.)

Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Kotoran Ternak (Sapi, Ayam, dan Kambing) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria Humidicola

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu

PENGARUH BEBERAPA KOMBINASI KOMPOS KEMPAAN GAMBIR DAN PUPUK NPK 15:15:15 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN GAMBIR (Uncaria gambir Roxb.

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

PENGARUH MACAM AUKSIN PADA PEMBIBITAN BEBERAPA VARIETAS TANAMAN JATI (Tectona grandis, L.)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KAILAN ( Brassica oleraceae L )

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN

BAHAN DAN METODE. Sumatera Utara (USU), Medan pada ketinggian tempat sekitar 25 m dpl. Analisis

Jurnal AGRIFOR Volume XV Nomor 2, Oktober 2016 ISSN P ISSN O

PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum Lam.

Transkripsi:

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN POC RATU BIOGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABE RAWIT (Capsicum frutescent L.) HIBRIDA F-1 VARIETAS BHASKARA Antonius 1, dan Abdul Rahmi 2 1 Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia. 2 Fakultas Pertanian, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 75124, Indonesia. E-Mail: antonius@untag-smd.ac.id ABSTRAK Pengaruh Pemberian Pupuk NPK DGW Compaction dan POC Ratu Biogen terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabe Rawit (Capsicum frutescent L.) Hibrida F-1 Varietas Bhaskara. Tujuan penelitian adalah : (1) untuk mengetahui pengaruh pupuk NPK DGW Compaction dan POC Ratu Biogen serta interakinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabe rawit, dan (2) untuk memperoleh dosis pupuk NPK DGW Compaction dan konsentrasi POC Ratu Biogen yang sesuai untuk pertumbuhan dan hasil tanaman cabe rawit. Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret sampai bukan Mei 2014 di Kampung Empas, Kecamatan Melak, Kabupaten Kutai Barat. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan Percobaan Faktorial 4 x 4 yang diulang sebanyak empat kali, Faktor pertama adalah dosis pupuk NPK DGW Compaction (N) terdiri atas 4 taraf, yaitu : tanpa pupuk NPK DGW Compaction (n0), 1 g polibag -1 (n1), 2 g polibag -1 (n2), dan 3 g polibag -1 (n3). Faktor kedua adalah konsentrasi POC Ratu Biogen (B) terdiri atas 4 taraf, yaitu : tanpa POC Ratu Biogen (b0), 1 ml l -1 air (b1), 2 ml l -1 air (b2), dan 3 ml l -1 air (b3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1. Pemberian pupuk NPK DGW Compaction berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 30, 45, dan 60 hari setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, jumlah buah per tanaman, dan berat buah per tanaman. 2. Pemberian POC Ratu Biogen berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 30, 45, dan 60 hari setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, jumlah buah per tanaman, dan berat buah per tanaman. 3. Interaksi antara pupuk NPK DGW Compaction dengan POC Ratu Biogen berpengaruh nyata sampai sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 30 dan 45 hari setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, jumlah buah per tanaman, dan berat buah per tanaman. 4. Berat buah yang paling tinggi dihasilkan pada kombinasi perlakuan 3 g polibag -1 NPK DGW Compaction dan 3 ml l -1 air POC Ratu Biogen (n3b3), yaitu 489,22 g tanaman -1, sedangkan yang paling rendah dihasilkan pada kombinasi tanpa pupuk NPK DGW Compaction dan tanpa POC Ratu Biogen (n0b0), yaitu 36,47 g tanaman -1. Kata kunci : Pupuk DGW, pupuk biogen dan cabe rawit. ABSTRACT The Effect of Gandasil B Fertilizer and Chicken Manure on The Growth and Yield of Long Bean (Vigna sinensis L). Objective of the research was to know the effect of Gandasil B fertilizer and chicken manure as well as their interaction, and also to know the proper concentration of Gandasil B fertilizer and dose of chicken manure to increase of the yield of long bean. The experiment was conducted from Februari 2014 to Mei 2014 in the village of Tering, Tering sub district, West Kutai Regency, East Kalimantan Province. The study design applied Completely Randomized Design (CRD) in factorial analisis 4 x 4, and repeated 3 times. The first factor was the Gandasil B fertilizer (B), consists of four levels, namely: no Gandasil B fertilizer (control) or (b 0 ), concentration Gandasil B fertilizer 2 g/l.water (b 1 ), 4 g/l.water (b 2 ), and 6 g/l.water (b 3 ). The second factor was dose of chicken manure (K), consisting of four levels, namely: no chicken manure (control) or (k 0 ), 5 tons chicken manure/ha (equals to 25 g/polybag) or (k 1 ), 10 ton/ha (equals to 50 g/polybag) or (k 2 ), and 15 ton/ha (equals to 75 g/polybag) or (k 3 ). 15

Pengaruh Pemberian Pupuk NPK Antonius dan Abdul Rahmi Results of the research revealed that the Gandasil B fertilizer (B) affect significantly on number of pods per three crops, and affect very significantly on weight of pod per three crops, but it did not affect significantly on the length of crop at 2-weeks, 4-weeks and 6-weeks after planting, age of crop flowered and age of crop harvested. The highest weight results of pod per three crops found at treatment 6 g/l.water (namely 322 g/crop), and the lowest one was at control treatment (312,50 g/crop). The chicken manure (K) did not affect significantly on the length of crop at 2-weeks, 4-weeks and 6 weeks after planting, age of crop flowered, age of crop harvest, number of pods per three crops and weight of pod per three crops. The interaction between Gandasil B fertilizer and chicken manure (BxK) did not affect significantly on the length of crop at 2-weeks, 4-weeks and 6 weeks after planting, age of crop flowered, age of crop harvested, number of pods per three crops and weight of pod per three crops. Key words : NPK DGW Compaction Fertilizer, Ratu Biogen Foliar Fertilizers, and Red Chili.. 1. PENDAHULUAN Tanaman cabe merupakan salah satu komoditas tanaman holtikultura buahnya mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, besi, vitamin (diantaranya vitamin A dan C) dan mengandung senyawa alkoloid, seperti capsicin dan minyak ensensial. Selain itu tanaman cabai juga memiliki minyak entiris yang rasanya pedas. Rasa pedas inilah yang justru di minati oleh masyarakat, terutama di jadikan bahan pembangkit selera. Tanaman cabe rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan komoditas yang cukup berpeluang untuk diusahakan secara komersial. Penggunaan cabe telah mencapai telah mencapai skala luas, sehingga komoditi ini mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, karena bisa digunakan sebagai bahan baku industri, bahan olahan pangan serta erat dengan kegiatan memasak maupun dimanfaatkan untuk obat-obatan, peternakan dan untuk keperluan lainya (Setiadi, 2006). Di daerah Kabupaten Kutai Barat pada umumnya produksi dan produktivitas tanaman cabe rawit masih tergolong rendah. Rendahnya produksi cabe rawit tersebut disebabkan varietas yang ditanam tidak unggul, teknis budidaya tanaman cabe rawit yang kurang baik, dan pengendalian hama dan penyakit yang kurang efisien. Di samping itu juga disebabkan karena faktor iklim dan tingkat kesuburan tanah yang rendah. Salah satu cara meningkatkan produksi tanaman adalah dengan pemupukan. Pemberian pupuk akan menyediakan unsur hara yang diperlukan untuk proses pertumbuhan dan produksinya (Mulyani dan Kartasapoetra, 2002). Ditambahkan oleh Lingga dan Marsono (2003), pemupukan yang tidak tepat dapat menimbulkan kerugian, seperti pupuk terbuang percuma, tidak mencapai sasaran sehingga tidak efisien,dan kadar berkurang kualitasnya. Kerugian pada tanaman yaitu tanaman menjadi tidak sehat dan mudah terserang hama dan penyakit sehingga hasil yang diperoleh rendah. Kebanyakan petani umumnya menggunakan pupuk tunggal seperti Urea, SP-36 dan KCl dalam usaha taninya, penggunaan ketiga pupuk tersebut seringkali sulit diperoleh di pasaran dan memerlukan waktu dan ketelitian dalam pemberiannya. Sebagai alternatif penggantinya petani dapat menggunakan pupuk majemuk NPK DGW Compaction. Pupuk majemuk tersebut selain mengandung unsur hara makro yaitu N, P, dan K juga dilengkapi dengan unsur Mg dan unsur mikro Boron dan Zinkum (label kemasan). Usaha untuk meningkatkan produksi tanamn cabe rawit dapat pula dilakukan dengan melakukan pemberian 16

pupuk organik cair (POC) Ratu Biogen. POC Ratu Biogen merupakan pupuk organik alami yang terbuat dari sari tumbuhan alami (herbal) berbentuk cream cair dan berwarna putih kelabu. POC ini mengandung sejumlah unsur hara makro, yaitu : N = 0,011 % ; P = 6,26 mg per 200 ml; K = 72,15 mg per 200 ml serta mengandung zat perangsang tumbuh, yaitu : Asam Gibberelin = 0,210 g l -1, Asam Indol Asetat = 0,130 g l -1, Kinetin = 0,105 g l -1, dan Zeatin = 0,100 g l -1. (label kemasan). Untuk berhasil usaha pemberian pupuk-pupuk tersebut perlu diperhatikan beberapa hal seperti jenis tanaman yang diusahakan, jumlah (dosis dan konsentrasi), jenis, waktu, dan cara pemberian pupuk tersebut. Penelitian ini bertujuan adalah : (1) Untuk mengetahui pengaruh pupuk NPK DGW Compaction dan POC Ratu Biogen serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabe rawit; dan (2) Untuk memperoleh dosis pupuk NPK DGW Compaction dan konsentrasi POC Ratu Biogen yang sesuai untuk pertumbuhan dan hasil tanaman cabe rawit. 2. METODA PENELITIAN 2.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Empas, Kecamatan Melak, Kabupaten Kutai Barat. Pada bulan Maret-Mei 2014. 2.2. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan yaitu : benih cabe rawit hibrida F 1 varietas Bhaskara, pupuk NPK DGW Compaction, POC Ratu Biogen, pupuk kandang ayam, Furadan 3G, polibag kecil ukuran 10 cm x 5 cm, polibag besar ukuran 50 cm x 40 cm, dan label perlakuan. Alat yang digunakan yaitu :cangkul, parang, timbangan analitik, meteran,tugal kayu, tali rafia, papan triplek, kamera, komputer, kalkulator, dan alat tulis. 2.3. Rancangan Percobaan Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan Percobaan Faktorial 4 x 4 yang diulang sebanyak empat kali. Faktor pertama adalah dosis pupuk NPK DGW Compaction (N) terdiri atas 4 taraf, yaitu : tanpa pupuk NPK DGW Compaction (n0), 1 g polibag -1 setara 100 kg ha - 1 (n1);2 g polibag -1 setara 200 kg ha -1 (n2); dan3 g polibag -1 setara 300 kg ha -1 (n3).faktor konsentrasi POC Ratu Biogen (B) terdiri atas 4 taraf, yaitu :tanpa POC Ratu Biogen (b0), 1 ml l -1 air (b1), 2 ml l -1 air (b2); dan3 ml l -1 air (b3). 2.4. Pelaksanaan Penelitian Kegiatan penelitian yang dilaksanakan meliputi : (1) persiapan bibit, (2) persiapan media tanam dan pengambilan sampel tanah, (3)pemberian kapur dolomit, (4)pemberian pupuk kandang ayam, (5) penanaman, (6) pemberian pupuk NPK DGW Compaction, (7) pemberian POC Ratu Biogen, (8) pemelihara tanaman meliputi : penyiraman, pemasangan ajir kayu penyiangan gulma, pengendalian nematoda, dan pemanenan. 2.5. Pengumpulan Data Data utama yang dikumpulkan, yaitu : (1) tinggi tanaman pada saat tanaman berumur 15, 30, 45, dan 60 hari setelah tanam, (2)umur tanaman saat berbunga pertama kali, (3) jumlah buah per tanaman, dan (4)berat buah per tanaman. Data penunjangyang dikumpulkan adalah sifat kimia dan tekstur tanah. 17

Pengaruh Pemberian Pupuk NPK Antonius dan Abdul Rahmi 2.6. Analisis Data Untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK DGW Compaction dan POC Ratu Biogen serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabe rawit dilakukan dengan menganalisis data hasil penelitian dengan sidik ragam (Steel dan Torrie, 1991). Bila hasil sidik ragam berbeda nyata (F hitung > F tabel 5 %) atau berbeda sangat nyata (F hitung > F tabel 1 %), maka untuk membandingkan dua rata-rata perlakuan dilakukan uji lanjutan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf nyata 5 %. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1. Pengaruh Pupuk NPK DGW Compaction terhadap Pertumbuhan dan Hasil Cabe Rawit bahwa perlakuan pupuk NPK DGW Compaction berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 15 hari setelah tanam, tetapi berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 30, 45, dan 60 hari setelah tanam. Keadaan ini disebabkan tanaman cabe rawit pada umur 15 hari setelah tanam masih berada dalam tahap awal pertumbuhan dan kebutuhan tanaman terhadap unsur hara masih sedikit dan masih dapat dipenuhi oleh media tempat tumbuhnya. Hal ini didukung oleh hasil analisis tanah di laboratorium yaitu bahwa dalam tanah tersebut terkandung 0,13% N total (tergolong rendah), 16,65 ppm P tersedia (tergolong sedang), 21,84 ppm K tersedia dan 0,11 miliekuivalen K + (tergolong rendah). Selanjutnya dengan bertambahnya umur tanaman cabe rawit, maka kebutuhan tanaman terhadap unsur hara bertambah banyak, dan unsur hara dalam tanah tidak dapat memenuhi semua kebutuhan tanaman, sehingga dengan pemberian pupuk NPK DGW Compaction berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman. Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk NPK DGW Compaction menghasilkan pertumbuhan tanaman cabe rawit yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa pupuk NPK DGW Compaction. Hal ini disebabkan dengan pupuk NPK DGW Compaction yang dapat meningkatkan unsur hara N yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan vegetatif. Seperti dikemukakan oleh Mulyani dan Kartasapoetra (2002) bahwa unsur hara N sangat diperlukan untuk pembentukan dan pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman seperti daun, batang dan akar. Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Penelitian Pengaruh Pupuk NPK DGW Compaction dan POC Ratu Biogen serta Interaksinya terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabe Rawit Varietas Bhaskara Faktor-Faktor Perlakuan Tinggi Tanaman (cm) 15 hst 30 hst 45 hst 60 hst Saat Berbunga (hst) Jumlah Buah per Tanaman (buah) Berat Buah per Tanaman (g) Perlakuan NPK tn ** ** ** ** ** ** DGW (N) 0 g polibag -1 (n0) 10,32 17,51d 26,46d 34,72d 38,38d 26,19d 59,53d 1 g polibag -1 10,37 19,70c 29,12c 38,69c 33,81c 53,08c 125,41c (n1) 2 g polibag -1 10,35 23,56b 36,81c 50,01b 29,82b 86,94b 197,63b 18

(n2) 3 g polibag -1 10,27 27,18a 44,10a 61,02a 28,30d 156,81a 343,96a (n3) Perlakuan POC tn ** ** ** ** ** ** Ratu Biogen (B) 0 ml l -1 air (b0) 10,29 18,01d 27,22d 35,74d 35,75d 53,88d 111,59d 1 ml l -1 air (b1) 10,22 19,55c 29,09c 38,54c 32,56c 71,81c 160,05c 2 ml l -1 air (b2) 10,30 23,61b 36,89b 50,18b 31,91b 92,25b 199,76b 3 ml l -1 air (b3) 10,39 26,78a 43,34a 59,96a 29,88a 105,88a 248,13a Interaksi tn * ** tn ** ** ** (N x B) n0b0 n0b1 n0b2 n0b3 n1b0 n1b1 n1b2 n1b3 n2b0 n2b1 n2b2 n2b3 n3b0 n3b1 n3b2 n3b3 10,30 10,22 10,27 10,37 10,22 10,26 10,20 10,80 10,33 10,40 10,45 10,19 10,30 10,40 10,16 10,19 11,84p 15,49o 19,68l 23,02h 16,23n 17,03m 21,28i 24,27f 20,18k 21,03j 25,00d 28,04c 23,80g 24,65e 28,48b 31,79a 19,36p 21,79o 29,03l 35,67h 22,13n 23,81m 32,19i 38,34f 30,07k 31,67j 39,56d 45,94c 37,30g 38,91e 46,78b 53,40a 23,97 28,14 38,42 48,33 28,35 30,65 43,05 52,69 39,85 42,23 54,17 63,79 50,80 53,17 65,08 75,01 41,75f 38,75e 37,50d 35,50c 37,50d 35,50c 34,22b 35,29c 28,50a 16,50k 20,75j 27.50j 40,00i 39,75i 54,50h 56,50h 64,75g 64,25g 75,00f 97,50e 111,00d 95,00e 137,00c 187,50b 207,75a 36,47m 45,65l 62,23j 93,75k 94,88j 128,56i 136,06h 142,13h 183,39g 173,52f 211,21e 267,40d 204,62c 292,46c 389,55b 489,22a Keterangan :Angka rata-rata pada setiap kolom yang diikuti dengan huruf yang sama berarti berbeda tidak nyata berdasarkan hasil uji BNT taraf 5 %. tn = berpengaruh tidak nyata; ** = berpengaruh sangat nyata; dan hst = hari setelah tanam bahwa pengaruh penggunaan pupuk NPK DGW Compaction berpengaruh sangat nyata terhadap umur tanaman saat berbunga. Hasil penelitian pada Tabel 1 (rekapitulasi) menunjukkan bahwa umur tanaman saat berbunga panen pada berbagai perlakuan dosis pupuk NPK adalah lebih cepat dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk NPK DGW Compaction. Keadaan ini disebabkan karena media tanam mengandung unsur hara N, P, dan K yang tergolong rendah sampai sedang (Lampiran Tabel 1), sehingga dengan pupuk NPK dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara terutama unsur P yang sangat dibutuhkan untuk proses pembungaan. Seperti dikemukakan oleh Darjanto dan Satifah (2002) bahwa untuk pertumbuhan bunga diperlukan unsur-unsur hara terutama N, P dan K, kekurangan unsur hara tersebut dapat menganggu proses pembungaan tanaman. bahwa pengaruh pupuk NPK Pelangi berbeda sangat nyata terhadap jumlah buah per tanaman dan berat buah tanaman cabe rawit. Hasil rekapitulasi penelitian (Tabel 1) menunjukkan bahwa pemberian berbagai dosis pupuk NPK DGW Compaction (n1, n2, dan n3) menghasilkan jumlah buah yang lebih banyak dan berat buah yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk NPK DGW Compaction (n0). Pemberian pupuk NPK sebesar 3 g polibag -1 (n3) menghasilkan berat buah 19

Pengaruh Pemberian Pupuk NPK Antonius dan Abdul Rahmi per tanaman yang paling tinggi, yaitu 343,96 g tanaman -1, dan yang paling rendah pada perlakuan tanpa pupuk NPK DGW Compaction (n0), yaitu 59,53 g tanaman -1. Keadaan ini disebabkan dengan pemberian pupuk NPK dapat meningkatkan ketersediaan dan serapan unsur hara N, P, dan K oleh tanaman cabe rawit; Dengan makin tersedianya unsur hara tersebut dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang selanjutnya dapat memberikan hasil yang tinggi. Seperti dinyatakan oleh Dwidjoseputro (1998) bahwa tanaman akan tumbuh dengan subur apabila elemen (unsur hara) yang dibutuhkannya tersedia cukup dan unsur hara tersebut tersedia dalam bentuk yang dapat diserap oleh tanaman. 3.2. Pengaruh POC Ratu Biogen terhadap Pertumbuha dan Hasil Tanaman Cabe Rawit bahwa pemberian POC Ratu Biogen berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 15 hari setelah tanam, tetapi berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 30, 45, dan 60 hari setelah tanam. Hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 1 (rekapitulasi) menunjukkan bahwa pemberian berbagai konsentrasi POC Ratu Biogen (1, 2, dan 3 ml l -1 air) menghasilkan tanaman cabe rawit yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan tanpa POC Ratu Biogen (b0). Hal ini disebabkan pemberian POC Ratu Biogen dapat meningkatkan ketersediaan sejumlah hara makro bagi tanaman cabe rawit, sehingga dapat mendorong pertumbuhan tinggi tanaman. Seperti dikemukakan oleh Dwidjoseputro (1998) bahwa unsur hara makro berperan sebagai penyusun dan pembentuk sejumlah senyawa (karbohidrat, protein, lipida dan asam nukleat) yang sangat diperlukan untuk proses metabolisme tanaman, pertumbuhan dan perkembangan tanaman. bahwa pemberian POC Ratu Biogen berpengaruh sangat nyata terhadap umur tanaman saat berbunga. Hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 1 (rekapitulasi) menunjukkan bahwa umur tanaman saat berbunga yang dihasilkan pada perlakuan berbagai konsentrasi POC Ratu Biogen (1, 2 dan 3 ml l -1 air) adalah lebih cepat dibandingkan dengan perlakuan tanpa POC Ratu Biogen (b0). Hal ini disebabkan dengan pemberian POC Ratu Biogen dapat meningkatkan serapan unsur hara P oleh tanaman cabe rawit. Seperti dinyatakan oleh Lingga dan Marsono (2002) bahwa unsur P berperan membantu asimilasi dan respirasi, mempercepat pembungaan dan pemasakan buah. Selanjutnya dijelaskan oleh Darjanto dan Satifah (2002) bahwa peralihan dari fase vevetatif ke fase generatif meliputi pembentukan kuncup bunga dan pembentukan buah/biji ditentukan oleh faktor dalam tanaman dan oleh faktor luar seperti suhu, cahaya, air, pupuk dan lain-lain. Bila salah satu syarat yang diperlukan tanaman tidak terpenuhi, maka pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi terganggu. bahwa perlakuan POC Ratu Biogen berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah buah per tanaman dan berat buah per tanaman. Hasil penelitian pada Tabel 1 (rekapitulasi) menunjukkan bahwa perlakuan 1 ml l -1 air (b1), 2 ml l -1 air (b2), dan 3 ml l -1 air (b3) menghasilkan jumlah buah lebih banyak dan berat buah per tanaman yang lebih tinggi dibandingkan tanpa POC Ratu Biogen (b0). Berat buah yang paling tinggi dihasilkan pada pemberian 3 ml l -1 air (b3), yaitu 248,13 g tanaman -1, sedangkan yang paling rendah dihasilkan pada 20

perlakuan tanpa POC Ratu Biogen (b0), yaitu 111,59 g tanaman -1. Hal ini disebabkan dengan pemberian pupuk Ratu Biogen dapat meningkatkan serapan unsur hara oleh tanaman, sehingga tanaman dapat tumbuh baik dan memberikan hasil yang tinggi. Di samping itu dengan adanya kandungan zat perangsang tumbuh yang terkandung dalam POC Ratu Biogen (Asam Gibberelin, Asam Indol Asetat, Kinetin dan Zeatin) dapat mendorong proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Seperti dinyatakan oleh Abidin (1989) bahwa zat perangsang tumbuh dalam jumlah yang sesuai dapat mendukung (promote) dan merubah proses fisiologi tanaman. 3.3. Pengaruh Interaksi antara Pupuk NPK DGW Compaction dengan POC Ratu Biogen terhadap Pertumbuhan dan Hasil Cabe Rawit bahwa interaksi antara faktor pupuk NPK DGW Compaction dengan faktor POC Ratu Biogen berpengaruh nyata sampai berbeda sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 30 dan 45 hari setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, jumlah buah per tanaman, dan berat buah per tanaman, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 15 dan 60 hari setelah. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa antara faktor pupuk NPK DGW Compaction dengan faktor POC Ratu Biogen dapat secara bersama-sama atau sendiri-sendiri dalam mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman cabe rawit. Seperti dijelaskan oleh Steel dan Torrie (1991) bahwa bila pengaruh interaksi berbeda tidak nyata, maka disimpulkan bahwa diantara faktor-faktor perlakuan tersebut bertindak bebas atau pengaruhnya berdiri sendiri. Selanjutnya dinyatakan oleh Gomez dan Gomez (1995) bahwa dua faktor perlakuan dikatakan berinteraksi apabila pengaruh suatu faktor perlakuan berubah pada saat perubahan taraf faktor perlakuan lainnya. Selanjutnya dinyatakan oleh hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 1 menunjukkan bahwa pada berbagai taraf (dosis) pupuk NPK DGW Compaction yang dikombinasikan dengan berbagai taraf (konsentrasi) POC Ratu Biogen menghasilkan pertumbuhan dan hasil buah tanaman cabe rawit yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk NPK DGW Compaction dan tanpa POC Ratu Biogen. Berat buah yang paling tinggi dihasilkan pada kombinasi pemberian 3 g polibag -1 NPK DGW Compaction dengan 3 ml l -1 air POC Ratu Biogen (n3b3), yaitu 489,22 g tanaman -1, sedangkan yang paling rendah dihasilkan pada kombinasi tanpa pupuk NPK DGW Compaction dan tanpa POC Ratu Biogen (n0b0), yaitu 36,47 g tanaman -1. Hal ini menunjukkan bahwa antara pupuk NPK DGW Compaction dan POC Ratu Biogen dapat saling melengkapi untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman cabe rawit. Seperti dikemukakan oleh Prihmantoro (1999) bahwa sebaiknya unsur hara melalui pemupukan diberikan secara rutin melalui pemupukan agar tanaman dapat tumbuh dan memberikan hasil yang baik. Bila dihubungkan dengan deskripsi tanaman cabe rawit varietas Bhaskara, hasil penelitian (Tabel 1) memperlihatkan bahwa tinggi tanaman cabe rawit tersebut adalah lebih rendah, umur tanaman saat berbunga yang lebih lambat, dan berat buah per tanaman yang lebih rendah. Keadaan ini disebabkan oleh beberapa faktor diantara adalah faktor tanah dan faktor cuaca yang tidak optimum. Karakteristik/sifat kimia tanah yang digunakan sebagai media tanam adalah tergolong sangat rendah sampai sedang dan tanah bereaksi sangat masam serta tekstur tanahnya adalah lempung liat 21

Pengaruh Pemberian Pupuk NPK Antonius dan Abdul Rahmi berpasir, Sedangkan faktor cuaca bahwa selama penelitian dilaksanakan curah hujan berkisar antara 95 327 mm bulan - 1 yaitu tergolong bulan lembab dan bulan basah. Menurut Tjahjadi (2004) bahwa tanaman cabe rawit menghendaki tanah yang gembur, subur dengan ph tanah berkisar 6,0-7,0, tetapi akan lebih baik jika ph 6,5. Selanjutnya dinyatakan oleh Setiadi (2006), curah hujan yang baik dari untuk cabe rawit adalah 600 1.200 mm tahun -1 atau 50 100 mm bulan -1. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan, yaitu sebagai berikut: Pemberian pupuk NPK DGW Compaction berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 30, 45, dan 60 hari setelah tanam, umur tanaman saat berbunga pertama kali, jumlah buah per tanaman, dan berat buah per tanaman. Pemberian POC Ratu Biogen berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 30, 45, dan 60 hari setelah tanam, umur tanaman saat berbunga pertama kali, jumlah buah per tanaman, dan berat buah per tanaman. Interaksi antara pupuk NPK DGW Compaction dengan POC Ratu Biogen berpengaruh nyata sampai sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 30 dan 45 hari setelah tanam, umur tanaman saat berbunga pertama kali, jumlah buah per tanaman, dan berat buah per tanaman. Berat buah yang paling tinggi dihasilkan pada kombinasi pemberian 3 g polibag -1 NPK DGW Compaction dengan 3 ml l -1 air POC Ratu Biogen (n3b3), yaitu 489,22 g tanaman -1, sedangkan yang paling rendah dihasilkan pada kombinasi tanpa pupuk NPK DGW Compaction dan tanpa POC Ratu Biogen (n0b0), yaitu 36,47 g tanaman -1. DAFTAR PUSTAKA [1] Abidin, Z. 1989. Dasar-dasar Tentang Zat Pengatur Tumbuh. Angkasa, Bandung. [2] Darjanto dan Siti Satifah. 2002. Biologi Bunga dan Teknik Penyerbukan Silang Buatan. Gramedia, Jakarta. [3] Dwidjoseputro, D. 1998. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia, Jakarta [4] Gomez, K.A. dan A.A. Gomez. 1995. Preosedur Statistika untuk Penelitian Pertanian (Terjemahan Endang Syamsuddin dan J.S. Baharsjah). UI Press, Jakarta. [5] Lingga, P. dan Marsono. 2003. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta. [6] Mulyani Sutejo, M. dan A.G. Kartasapoetara. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Bina Aksara, Jakarta. [7] Prihmantoro, H. 1999. Memupuk Tanaman Sayur. Penebar Swadaya, Jakarta. [8] Setiadi. 2006. Bertanam Cabai. Penebar Swadaya, Jakarta. [9] Steel, R.G..D dan J. H. Torrie. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu Pendekatan Biometrik, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. [10] Tjahjadi, N. 2004. Bertanam Cabai. Penebar Swadaya, Jakarta. 22

23