METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2013 di Balai Benih Ikan (BBI)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015,

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 2009, bertempat di Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.

III. BAHAN DAN METODE

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di

II. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Maret - 25 April 2012 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai denganseptember 2011

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama 40 hari pada bulan Agustus sampai dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Februari sampai dengan 17

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Rancangan Percobaan 2.2 Prosedur Kerja Persiapan Wadah Ukuran dan Padat Tebar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,

II. BAHAN DAN METODE

II. METODELOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Alat dan Bahan 2.3 Tahap Penelitian

II. BAHAN DAN METODE. Keterangan : Yij = Hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = Nilai tengah

II. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

BAB 4. METODE PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Maret 2013 di

III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian

METODE PENELITIAN. M 1 V 1 = M 2 V 2 Keterangan : M 1 V 1 M 2 V 2

III. METODE PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Tahap Penelitian 2.2 Prosedur Kerja Penelitian Pendahuluan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Selama Pemuasaan

METODE PENELITIAN. Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Aquatik, Fakultas

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan Bulan Januari sampai Maret 2012 bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga Februari 2013

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan gurami

METODE KERJA. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai April 2015 di. Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.

II. BAHAN DAN METODE. Bahan Pakan

METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Molekuler Jurusan. Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Bulan Juli 2013

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB III BAHAN DAN METODE

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perikanan, Program Studi

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2013 bertempat di

II. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji 2.2 Persiapan Pakan Uji

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok Jawa Barat.

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zooplankton, Balai Besar

ke dalam bak filter. Berdasarkan Anonim (2011 ) waktu tinggal dapat dihitung dengan rumus :

II. METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN TEPUNG DAGING DAN TULANG SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PROTEIN HEWANI PADA PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

3. METODE Waktu dan Tempat Penelitian Tahapan Penelitian Prosedur Penelitian a. Tahap I 1. Kultur bakteri Serratia marcescens

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Penelitian Bahan dan Alat Persiapan Wadah Pemeliharaan Ikan Uji Rancangan Pakan Perlakuan

METODE PENELITIAN. bio.unsoed.ac.id

PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) ABSTRAK

BAB 4. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

II. METODOLOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Tahap Penelitian 2.3 Alat dan Bahan Alat dan Bahan untuk Penentuan Kemampuan Puasa Ikan

Pengaruh Pemberian Dosis Pakan Otohime yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Kerapu Bebek di BPBILP Lamu Kabupaten Boalemo

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. : Nilai pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j : Rata-rata umum : Pengaruh perlakuan ke-i. τ i

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada 15 Juni 15 Juli 2013 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai

BAB III BAHAN DAN METODE

3 METODE PENELITIAN A2B2 (37;11) A2B1 (37;9) A1B2 (33;11) Tepung ikan

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

II. BAHAN DAN METODE

KAJIAN PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI BINDER DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT (Oreochromis sp.

Lampiran 1b, Data laju pertumbuhan spesifik benih lele Sangkuriang dengan lama pemeliharaan 20 hari

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari di Balai Besar Pengembangan Budidaya

RESPONS PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) YANG DIBERI PAKAN BUATAN BERBASIS LIMBAH SAYURAN

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50 hari di Laboratorium Nutrisi dan Pakan Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. 3.2 Alat dan Bahan Penelitian 3.2.1 Alat Penelitian Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: akuarium 60x40x40 cm sebanyak 15 buah, mesin penepung, mesin pencetak pellet, alat pengering (oven), timbangan digital, Modifed Toca Color Finder (M-TCF) penggaris, instalasi aerasi, scope net, sendok, strimin, baskom, gelas ukur, toples, ph meter, termometer, DO meter, blower dan alat tulis. 3.2.2 Bahan Penelitian Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian adalah : (1) Ikan uji Ikan uji berupa ikan badut (Amphiprion percula) yang berasal dari Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung, sebanyak 150 ekor berukuran 2-3 cm dengan berat rata-rata 1 gram/ekor. (2) Pakan Uji Pakan yang digunakan adalah pakan buatan berbahan baku tepung ikan, 17

tepung kepala ikan teri, tepung Spirulina sp., tepung kedelai, tepung jagung, minyak ikan, premix, dan tepung terigu. Komposisi bahan-bahan baku yang digunakan sebagai formulasi pakan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Komposisi Bahan Baku Pakan No Bahan Pakan Perlakuan (gram) A B C D E 1 Tepung kepala ikan teri 0 62,5 125 187,5 250 2 Tepung ikan 250 187,5 125 62,5 0 3 Tepung kedelai 115 115 115 115 115 4 Tepung jagung 75 75 75 75 75 5 Tepung terigu 35 35 35 35 35 6 Tepung spirulina sp. 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 7 Minyak ikan 20 20 20 20 20 8 Premix 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 Jumlah 500 500 500 500 500 3.3 Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Perlakuan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Perlakuan A = 0% tepung kepala ikan teri + 100% tepung ikan 2. Perlakuan B = 25% tepung kepala ikan teri + 75% tepung ikan 3. Perlakuan C = 50% tepung kepala ikan teri + 50% tepung ikan 4. Perlakuan D = 75% tepung kepala ikan teri + 25% tepung ikan 5. Perlakuan E = 100% tepung kepala ikan teri + 0% tepung ikan Pada masing masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. 18

Model Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang digunakan adalah sebagai berikut : Keterangan : Yij = µ + σi + ij i = Perlakuan A,B,C,D dan E j = Ulangan 1,2,3 Yij = Nilai pengamatan dari pemberian pakan dengan persentase tepung kepala ikan teri yang berbeda ke-i terhadap pertumbuhan ikan badut pada ulangan ke-j. µ = Nilai tengah pengamatan. σi = Pengaruh pemberian pakan dengan persentase tepung kepala ikan teri yang berbeda ke-i terhadap pertumbuhan ikan badut. ij = Pengaruh galat percobaan pada pemberian pakan dengan persentase tepung kepala ikan teri yang berbeda ke-i terhadap pertumbuhan ikan badut pada ulangan ke-j. Untuk menguji perbedaan antar perlakuan digunakan analisis ragam (Anova) pada selang kepercayaan 95% dan akan dilakukan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) pada selang kepercayaan 95% (Steel and Torrie, 2001). 3.4 Prosedur Penelitian 3.4.1 Persiapan Wadah Penelitian Paersiapan yang dilakukan adalah menyiapkan akuarium dengan ukuran 60x40x40 cm, kemudian akuarium dibersihkan, dibilas dengan air bersih dan dikeringkan selama 24 jam. Setelah kering akuarium diisi dengan air laut steril hingga ketinggian 20 cm atau dengan volume 35 liter air dan dilengkapi dengan instalasi aerasi. 19

3.4.2 Pembuatan Pakan Pakan yang digunakan berupa pakan buatan, yang mana bahan-bahan pakan buatan meliputi tepung kepala ikan teri, tepung ikan, tepung kedelai, tepung jagung, tepung spirulina sp, tepung terigu, minyak ikan dan premix. Cara pembuatan tepung kepala ikan teri yaitu kepala ikan teri yang diperoleh dari pulau pasaran dicuci hingga bersih, kemudian dikeringkan dengan pengovenan. Selanjutnya dilakukan penggilingan menjadi tepung kepala ikan teri dan dilanjutkan uji proksimat. Dalam tahap pembuatan pakan, bahan baku yang digunakan sudah berbentuk tepung halus seperti tepung ikan, tepung kepala ikan teri, tepung kedelai, tepung jagung, tepung spirulina sp, tepung terigu, dan premix, kemudian dilakukan penimbangan bahan-bahan pakan sesuai dengan formulasi perlakuan dan pencampuran semua bahan baku hingga homogen. Proses selanjutnya adalah pencetakan pakan, pengeringan dengan penjemuran selama tiga hari, dan pembentukan pakan sesuai dengan bukaan mulut ikan badut. Proses terakhir yaitu pengujian proksimat untuk mengetahui kandungan nutrisi formulasi pakan untuk setiap perlakuan. 3.5 Pelaksanaan Penelitian 3.5.1 Pemeliharaan dan Pemberian Pakan Ikan uji dimasukkan dalam akuarium berukuran 60x40x40 cm sebanyak 10 ekor per akuarium dengan volume air 35 liter. Ikan uji berukuran 2 3 cm dengan berat rata-rata 1 gram/ekor. Pemeliharaan dilakukan selama 50 hari. Frekuensi pemberian pakan yaitu tiga kali sehari pada pukul 08.00 pagi, 12.00 siang, dan 17.00 sore dengan feeding rate (FR) 5% dari bobot tubuh. 20

3.5.2 Pengamatan Pertumbuhan Berat Mutlak, Panjang dan Kecerahan Warna Pengamatan yang dilakukan adalah pengukuran pertumbuhan berat mutlak dan panjang ikan badut menggunakan timbangan digital dan penggaris. Pengukuran dilakukan setiap 10 hari pada pukul 08.00 WIB. Sedangkan pengamatan untuk mengetahui peningkatan kecerahan warna ikan badut dilakukan dengan menggunakan M-TCF (Modifed Toca Colour Finder) pada awal dan akhir pemeliharaan. 3.5.3 Pergantian Air dan Pengontrolan Kualitas Air Pergantian air dilakukan setiap 10 hari yakni pada pagi hari sebelum pemberian pakan. Pengontrolan media pemeliharaan dilakukan setiap hari dengan menyifon kotoran sisa pakan yang ada di dasar akuarium. 3.6 Parameter Pengamatan Selama penelitian berlangsung parameter yang diamati adalah pertumbuhan berat mutlak, pertumbuhan panjang, pengamatan tingkat kecerahan warna menggunakan M-TCF, kelangsungan hidup, Feed Convertion Ratio (FCR), dan kualitas air media pemeliharaan. 3.6.1 Pertumbuhan Berat Mutlak Pertumbuhan berat mutlak adalah selisih berat total tubuh ikan pada akhir dan awal pemeliharaan. Pertumbuhan berat mutlak dapat dihitung dengan menggunakan rumus Effendie (1997). 21

Wm = Wt Wo Keterangan : Wm : Pertumbuhan berat mutlak (g) Wt : Berat rata-rata akhir (g) Wo : Berat rata-rata awal (g) 3.6.2 Survival Rate (SR) Kelangsungan hidup (SR) diperoleh berdasarkan persamaan yang dikemukakan oleh Zonneveld et al. (1991), yaitu : SR = [Nt / No] x 100% Keterangan : SR : Kelangsungan hidup (%) Nt : Jumlah ikan akhir (ekor) No : Jumlah ikan awal (ekor) 3.6.3 Feed Convertion Ratio (FCR) Feed Convertion Ratio (FCR) adalah perbandingan antara jumlah pakan yang diberikan dengan daging ikan yang dihasilkan. FCR dihitung berdasarkan persamaan yang dikemukakan oleh Zonneveld et al. (1991), yaitu : FCR = Keterangan : FCR : Feed Convertion Ratio F F Wt Wo : Jumlah pakan yang diberikan selama masa pemeliharaan (gram) Wt : Biomassa akhir (gram) Wo : Biomassa awal (gram) 22

3.6.4 Pengukuran Tingkat Kecerahan Warna Pengamatan terhadap kecerahan warna ikan badut sebelumnya dilakukan penghitungan dengan cara penilaian warna ikan yang dilakukan oleh yang diamati oleh 5 orang panelis yang dilakukan pada awal dan akhir penelitian. Adapun syarat untuk menjadi panelis yaitu tidak mengalami gangguan pada mata seperti, buta warna, rabun, dan penyakit mata lainnya. Pengamatan dilakukan secara visual dengan cara membandingkan warna asli ikan dengan warna yang ada di setiap warna M-TCF (Modifed Toca Colour Finder), setiap warna diberi nilai atau pembobotan. Pembobotan dimulai dari skor terkecil yaitu 1 hingga skor terbesar 24 dengan gradasi warna dari kuning hingga orange kemerahan. Pengukuran tingkat kecerahan warna dilakukan pada awal dan akhir pemeliharaan. 3.6.5 Kualitas Air Parameter kualitas air yang diukur selama penelitian adalah: ph, Suhu, DO (oksigen terlarut), salinitas, dan amoniak (NH 3 ). Parameter tersebut diukur pada awal, tengah, dan akhir pemeliharaan. 3.7 Analisis Data Pengaruh perlakuan terhadap parameter pengamatan dianalisis dengan mengunakan analisis ragam (Anova). Apabila hasil uji antar perlakuan berbeda nyata maka akan dilakukan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan selang kepercayaan 95% (Steel and Torrie, 2001). 23