HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMAS BANTUL II TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN EMOSI DAN FREKUENSI MENYUSUI PADA IBU MENYUSUI DENGAN KELANCARAN ASI DI RS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Eti Eliza NIM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN STATUS IBU BEKERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Nisa khoiriah INTISARI

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI MENGGUNAKAN DOT DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMASDANUREJAN I YOGYAKARTA

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. dan sudah tercantum dalam Firman Allah SWT Al-Qur an, QS. Al- penyusuan dan apabila keduanya ingin menyapih (sebelum 2 tahun)

BAB IV HASIL PENELITIAN. Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Jayeng Prawiran No. 13 RT 019/04

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

Disusun Oleh: Wiwiningsih

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

PROGRAM PEMBERIAN VITAMIN A PADA IBU NIFAS DI BIDAN DELIMA RANTING TIMUR CABANG BANTUL 2010 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NUR LAELA

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. pada berbagai bidang, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang

III. METODE PENELITIAN. cross sectional. Pendekatan cross sectional adalah suatu penelitian noneksperimental

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas 6,41 km 2 yang berbatasan

HUBUNGAN RIWAYAT ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 7-36 BULAN DI WILAYAH PUSKESMAS GONDOKUSUMAN I TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

SUYANI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. kandungan zat gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi sehingga

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI BPM KUSNI SRI MAWARTI DESA TERONG II KEC.

HUBUNGAN PERSEPSI DAN PRAKTEK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 0-6 BULAN DI KABUPATEN KAMPAR RIAU

BAB I PENDAHULUAN. menunjukan bahwa 57% tenaga kerja Indonesia adalah wanita Indonesia.

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima 1. Informasi adalah

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BEKERJA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KELURAHAN WIROBRAJAN TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Menyusui merupakan cara alami memberi makan bayi. Sejak terjadinya pembuahan, tubuh ibu mempersiapkan diri untuk

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. jumlah angka kematian bayi (AKB) di Indonesia sebanyak 25 kematian

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU YANG BEKERJA DI POSYANDU MELATI SEMPU BUMIREJO LENDAH KULON PROGO KARYA TULIS ILMIAH

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI DI KELURAHAN GONDORIYO NGALIYAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. obstetri di Indonesia adalah sebesar 23 per Kelahiran Hidup (KH)

BAB 1 : PENDAHULUAN. sedini mungkin, bahkan sejak masih dalam kandungan. Usaha untuk mencapai

Kata Kunci : Kinerja, Cakupan ASI Eksklusif, Bidan Desa. Kepustakaan : 40, ( )

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Tri Wahyuni

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sudah dirasakan oleh

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelajari kembali, karena menyusui sebenarnya tidak saja memberikan

BAB I PENDAHULUAN. saja sampai usia 6 bulan yang disebut sebagai ASI esklusif (DepKes, 2005). bulan telah ditetapkan dalam SK Menteri Kesehatan No.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi yang diberikan pada bayi sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mengurangi mortalitas dan morbiditas anak, Word

BAB I PENDAHULUAN. bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat pekerja mempunyai peranan & kedudukan yang sangat

Susmaneli, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Rambah Hilir I Kabupaten Rokan Hulu 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PALEBON KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

HUBUNGAN DUKUNGAN MERTUA DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI PUSKESMAS SEWON I BANTUL BULAN DESEMBER 2013 JULI 2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. ini menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional yaitu rancangan

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan, setelah persalinan, dan masa menyusui bayi. Pada ibu bekerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, kuat dan cerdas adalah dengan pembinaan anak sejak dini melalui

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN STATUS BEKERJA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS KARANGAWEN 1 KABUPATEN DEMAK

Kata Kunci: Sikap Ibu, Dukungan Suami, Pemberian ASI Eksklusif

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI BPS SURATNI BANTUL

Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Pemberian ASI Eksklusif oleh Ibu yang Bekerja Sebagai Perawat di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal

HUBUNGAN ASUPAN SUSU SAPI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 5 TAHUN 2014

LEMBAR PERTANYAAN. Frekuensi. Informasi 1. Presentational media - Petugas Puskesmas. a. 1-3 bulan. Asi saja - Bidan. b. 4-6 bulan

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN

GAMBARAN PERBEDAAN PERTUMBUHAN ANAK BATITA YANG DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DENGAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DIGAMPONG LAMBHUK KOTA BANDA ACEH

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN UPAYA KEPATUHAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA DI PUSKESMAS WIROBRAJAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN STATUS GIZI USIA 0-6 BULAN BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DAN TIDAK EKSKLUSIF DI BPS SURATNI BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

BAB III METODE PENELITIAN. yang menyangkut variable bebas dan variable terikat akan dikumpulkan. Kelurahan Bangunjiwo Kecamatan Kasihan Bantul.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perwujudan kualitas sumber daya manusia merupakan proses jangka

BAB I PENDAHULUAN. 2006). Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 2014

BAB I. A. Latar Belakang. Dalam Al-Qur an terkandung segala bentuk tata kehidupan, mulai dari. Qur an surat Al- Baqarah dan surat Yunus yang artinya :

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PENYIMPANAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI RSIA SAKINA IDAMAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN AKHLAK SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA

Transkripsi:

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMAS BANTUL II TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Laili Amalia Ramadhani 201310104169 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA 2014

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMAS BANTUL II TAHUN 2014 ¹ Laili Amalia Ramadhani ², Mufdlilah ³ INTISARI Latar Belakang : Masih sedikit instansi pemerintahan dan swasta yang menyediakan fasilitas untuk memerah ASI bagi ibu. Mereka juga jarang memberikan kelonggaran waktu bagi ibu untuk pulang ke rumah dan menyusui bayinya. Masalah lain lagi adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI perah, cara memerah ASI, penyimpanan ASI perah dan pemberian ASI perah pada bayi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI Esklusif. Metode : Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif korelatif dengan pendekatan waktu crossectional. Populasi penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi umur 7-12 bulan di posyandu wilayah Puskesmas Bantul II berjumlah 46 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dimana responden diambil yang kebetulan tersedia di tempat penelitian. Alat pengambilan data menggunakan kuisioner. Pembagian kuisioner dan pengambilan data responden dilakukan pada bulan Juli 2014. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan nilai X² hitung = 3,606 lebih besar dari X² table = 3,481 dengan P = 0,058 lebih besar dari 0,05. Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di posyandu wilayah Puskesmas Bantul II Saran : Tenaga kesehatan dapat memberikan dan meningkatkan konseling tentang ASI Eksklusif, manfaat dan kerugian tidak memberikan ASI Eksklusif, cara memerah, menyimpan dan memberikan ASI perah, memotivasi ibu agar memberikan ASI Eksklusif hingga umur bayi 6 bulan, baik ibu tidak bekerja maupun ibu yang bekerja di rumah atau di luar rumah. Kata Kunci Kepustakaan Jumlah halaman : status pekerjaan ibu, pemberian ASI Eksklusif : 29 buku (2001-2013), 19 internet : xiv, 60 halaman, tabel 3 buah, lampiran 12 buah, gambar 2 buah ¹ Judul Skripsi ² Mahasiswi D IV Bidan Pendidik STIKES Aisyiyah Yogyakarta ³ Dosen STIKES Aisyiyah Yogyakarta

PENDAHULUAN ASI (Air Susu Ibu) merupakan anugerah Allah SWT kepada manusia yang tidak dapat digantikan oleh air susu dari hewan, olahan tumbuhan, atau susu formula (Nugroho, 2011). Melalui pemberian ASI Eksklusif maka bayi sebagai generasi penerus akan tumbuh dan berkembang dengan baik dan optimal. Untuk mempersiapkan generasi yang tangguh dan cerdas maka pemberian ASI Eksklusif harus diberikan sepenuhnya. Kabupaten Bantul sudah menerapkan sistem 5 hari kerja di beberapa instansi pemerintahan dan swasta.ibu yang bekerja sebagai pedagang dan wiraswasta bekerja 6-7 hari. Rata-rata waktu ibu bekerja adalah 8-10 jam per hari. Cuti yang diberikan bagi ibu melahirkan dan menyusui sekitar 3 bulan (biasanya 1 bulan sebelum melahirkan dan 2 bulan setelah melahirkan). Masa cuti ibu yang bekerja di perusahaan atau instansi swasta umumnya lebih pendek. Disamping itu, masih sedikit instansi pemerintahan dan swasta yang menyediakan fasilitas untuk memerah ASI bagi ibu. Mereka juga jarang memberikan kelonggaran waktu bagi ibu untuk pulang ke rumah dan menyusui bayinya (Indrawati, 2012). Masalah lain lagi adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI perah, cara memerah ASI, penyimpanan ASI perah dan pemberian ASI perah pada bayi. Kurangnya pengetahuan seperti disebut di atas membuat para ibu kesulitan memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya(hubertin, 2004). و ال و ال د ات ي ر ض ع ن أ و ال د ھ ن ح و ل ي ن ك ام ل ي ن ل م ن أ ر اد أ ن ي ت م ال رض اع ة (٢٣٣) Yang artinya : Para ibu hendaknya menyusukan anak-anaknya selama 2 tahun penuh. Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuannya. (QS. Al Baqarah : 233 Ayat tersebut menggambarkan bahwa Islam sudah menganjurkan pemberian ASI sejak lahir disertai lamanya waktu pemberian selama 2 tahun. Rata-rata bayi menyusu selama 5-15 menit dan sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24 jam (Roesli, 2005). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan penulis pada bulan Februari 2014terdapat 32 posyandu di wilayah kerja Puskesmas Bantul II. Dari 32 posyandu tersebut, penulis mendatangi11 Posyandu. Diperoleh hasil sebagai berikut ; dari 11 ibu yang diwawancarai oleh penulis (1 posyandu diambil 1 orang ibu yang mempunyai bayi usia 7-12 bulan) diperoleh 5 ibu tidak memberi ASI Eksklusif karena produksi ASI sedikit, kesibukan kerja, tidak ada tempat memerah ASI di tempat kerja, 2 ibu sudah memberikan MP ASI sebelum bayi usia 6 bulan, 3 ibu tidak memberi ASI Eksklusif karena bayinya lahir prematur. Hanya 1 orang ibu yang memberikan ASI Eksklusif. Tujuan untuk mengetahui Hubungan Status Pekerjaan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Posyandu Wilayah Puskesmas Bantul II tahun 2014 METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen yaitu jenis penelitian survei analitik dengan menggunakan desain deskriptif korelatif, Pendekatan waktu

yang digunakan adalah crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui yang mempunyai bayi umur 7-12 bulan di posyandu wilayah kerja Puskesmas Bantul II yang berjumlah 407 orang berdasarkan data laporan bayi pada tahun 2013. Sampel yang diperoleh sebanyak 46 orang. Teknik yang digunakan adalah teknik accidental sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur status pekerjaan ibu dan pemberian ASI eksklusif adalah menggunakan kuisioner. Responden tinggal memilih alternative jawaban yang telah disediakan sesuai petunjuk, variasi jawaban sudah ditentukan dan disusun terlebih dahulu sehingga responden tidak mempunyai kebebasan untuk memilih jawaban kecuali yang telah diberikan peneliti. Kuisioner yang digunakan untuk mengetahui status pekerjaan ibu terdiri dari 9 item. Pemberian ASI eksklusif terdiri dari 19 item pertanyaan dengan 2 alternatif jawaban ya-tidak. Variabel bebas (status pekerjaan ibu) pada penelitian ini menggunakan skala data nominal. Variabel terikatnya (pemberian ASI Eksklusif) menggunakan skala data nominal. Uji analisis atau teknik perhitungan yang digunakan adalah Chi Square. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Responden Tabel 3. Karakteristik Responden No. Karakteristik Responden f % 1. Umur Ibu a. < 20 tahun 2 4,3 b. 20-35 tahun 43 93,5 c. > 35 tahun 1 2,2 2. Tingkat Pendidikan a. SD 1 2,2 b. SMP 9 19,6 c. SMA/SMK 17 37 d. PT 19 41,3 3. Jenis Pekerjaan a. PNS 6 13 b. Swasta 11 23,9 c. Pedagang 5 10,9 d. TNI/Polri 6 13 e. IRT/tidak bekerja 18 39,1 4. Umur Bayi a. 7 bulan 9 19,6 b. 8 bulan 7 15,2 c. 9 bulan 8 17,4 d. 10 bulan 7 15,2

e. 11 bulan 8 17,4 f. 12 bulan 7 15,2 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berumur 20-35 tahun yaitu sebanyak 43orang (93,5%). Sedangkan responden yang paling sedikit adalah responden dengan umur >35 tahun yaitu sebanyak 1orang (2,2%). Diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai latar belakang pendidikann PT yaitu sebanyak 19orang (41,3%). Sedangkan responden dengan latar belakang pendidikan SD adalah yang paling sedikit yaitu sebanyak 1orang (2,2%). Diketahui juga bahwa sebagian besar responden tidak bekerja/irt yaitu sebanyak 18orang ( 39,1%). Sedangkan responden yang paling sedikit adalah respondenn yang bekerja sebagai pedagang yaitu sebanyak 5orang (10,9%). Diketahui juga bahwa umur bayi yang paling banyak adalah bayi yang berumur 7 bulan yaitu sebanyak 9 orang (19,6%). Sedangkan yang paling sedikit adalah bayi yang berumur 8, 10, dan 12 bulan yaitu sebanyak 7 orang (15,2%). 2. Analisis Bivariat a. Status Pekerjaan Ibu Status Pekerjaan Ibu Tidak Bekerja 18 (39,1%) Bekerja 28 (60,9%) Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden bekerja, baik itu di dalam maupun di luar rumah yaitu sebanyak 28 orang (60,9%). Sedangkan yang paling sedikit adalah ibu yang tidak bekerja/irt yaitu sebanyak 18 orang (39,1%). b. Pemberian ASI Eksklusif Pemberian ASI Eksklusif Tidak ASI Eksklusif 5 (10,9%) ASI Eksklusif 41 (89,1%) Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa perilaku responden yang paling banyak adalah responden memberikan ASI Eksklusif yaitu sebanyak 41 orang (89,1%). Sedangkan yang paling sedikit adalah respon dengan perilaku tidak memberikan ASI Eksklusif yaitu sebanyak 5 orang ( 10,9%).

3. Analisis Bivariat Tabel 4. Tabel Silang Pemberian ASI Eksklusif Berdasarkan Status Pekerjaan Ibu di Wilayah Puskesmas Bantul II Tahun 2014 No. Status Bekerja Tidak Jumlah Pekerjaan Ibu Bekerja Pemberian f % f % f % ASI Eksklusif 1. ASI Eksklusif 23 82,1 18 39,1 41 89,1 2. Tidak ASI Eksklusif 5 17,9 0 0 5 17,9 Jumlah 28 60,9 18 39,1 46 100 Berdasarkan table di atas dapat diketahui bahwa responden yang bekerja dan memberikan ASI Eksklusif sebanyak 23 orang (82,1%). Responden yang bekerja dan tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak 5 orang (17,9%). Sedangkan responden yang tidak bekerja dan memberikan ASI Eksklusif sebanyak 18 orang (38,1%). Sementara responden yang tidak bekerja dan tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak 0 orang (0%). Berdasarkan hasil penelitian di atas, setelah dilakukan analisa data dengan uji Chi Square nilai korelasi antara pekerjaan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif adalah X² = 3,606 dengan taraf signifikansi hitung sebesar 0,058 dimana taraf hitung lebih besar dari taraf signifikansi table sebesar 5% (0,05). Nilai P yang 0,058 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara dua variable. Dengan demikian dapat diambil kesimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif. PEMBAHASAN Status Pekerjaan Ibu Sebagian besar ibu di wilayah kerja Puskesmas Bantul II tahun 2014 sebagian besar ibu bekerja yaitu sebanyak 28 orang (60,9%). Sementara jumlah responden yang tidak bekerja/irt adalah 18 orang (39,1%). Dalam hal ini berarti bahwa ibu lebih cenderung memiliki kegiatan atau pekerjaan baik itu di dalam maupun di luar rumah. Ada banyak faktor yang dapat bisa mempengaruhi seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu hal meskipun hal itu sangat penting sekalipun misalnya, pemberian ASI Eksklusif. Faktor-faktor yang mungkin dapat mempengaruhi tinggi-rendahnya kesadaran seseorang tentang pentingnya pemberian ASI Ekskusif antara lain, pekerjaan ibu, tingkat pengetahuan dan tingkat pendidikan (Nugraha, 2011). Para ibu bisa memerah ASI setiap saat atau setiap hari sebelum pergi bekerja atau saat ada waktu luang dan menyimpan ASI perahan tersebut di lemari pendingin. Dengan begitu ASI tetap dapat diberikan kepada bayi meskipun ibu sedang bekerja. Apabila ibu tidak mempunyai lemari pendingin, ibu dapat menyimpan ASI perahan di dalam termos yang sudah diberi es di dalamnya. ASI

perah yang disimpan di dalam termos pun bisa tahan cukup lama hingga cukup sebagai persediaan satu hari. Pemberian ASI Eksklusif Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa di wilayah Puskesmas Bantul II, ibu yang memberikan ASI Eksklusif sebanyak 41 orang (89,1%). Sedangkan ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif pada bayinya sebanyak 5 orang (10,9%). Akan tetapi, berdasarkan data yang tahun 2011 pencapaian ASI Eksklusif di Puskesmas Bantul II masih sebesar 35,5% (Profil DinKes Kab. Bantul, 2011). Kesadaran responden untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayi umur 0-6 bulan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain pengaruh sosial budaya, pekerjaan ibu, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan ibu dan tenaga kesehatan (Siregar, 2004). Selain semua faktor tersebut, juga dibutuhkan kesadaran ibu akan pentingnya pemberian ASI Eksklusif pada bayi sampai umur 6 bulan. Apabila ibu mempunyai semua faktor tersebut dengan baik tetapi jika tidak ada kesadaran untuk menjadikan pemberian ASI Eksklusif sebagai perilaku, maka tidak heran kalau pencapaian ASI Eksklusif masih kurang memuaskan. Hal ini terlihat bahwa cakupan ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Bantul II masih di bawah 50%. Tingkat pendidikan responden yang sebagian besar adalah PT dapat berpengaruh terhadap rendahnya pemberian ASI Eksklusif meskipun hal ini juga tidak dapat dipisahkan dari segi ekonomi. Ibu yang mendapat pendidikan formal lebih tinggi tetapi tidak disertai pengetahuan dan kesadaran tinggi tidak akan termotivasi untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayinya sampai umur 6 bulan. Beberapa faktor ibu tidak memberikan ASI Eksklusif, salah satunya adalah faktor sosial budaya. Pengaruh budaya modern dan perilaku masyarakat yang cenderung meniru budaya barat mendesak para ibu untuk segera menyapih bayinya dan lebih memilih untuk memberikan susu formula sebagai gantinya (Kusnodihardjo, 2005). Penyapihan ini dilakukan dengan memberikan MP-ASI dini yang berupa susu formula. Susu formula dianggap mewakili ASI, padahal komposisi susu formula sangat berlainan dengan komposisi ASI. Sangat dibutuhkan peran kader posyandu balita dan tenaga kesehatan, terutama bidan untuk menggeser pola pemikiran dan budaya di masyarakat yang tidak mendukung pemberian ASI Eksklusif. Bidan dan kader posyandu balita sebagai orang yang paling dekat dengan ibu di masyarakat diharapkan mampu memberikan pengertian dan memberikan dukungan tidak hanya pada ibu tetapi juga pada anggota keluarga tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif bagi bayi. Pengetahuan yang masih kurang tentang ASI Eksklusif dapat disebabkan karena kurangnya informasi dan pengetahuan yang diterima atau diperoleh para ibu menyusui. Padahal sumber informasi dan pengetahuan tentang ASI Eksklusif saat ini sangat mudah diperoleh melalui berbagai media, seperti media cetak atau elektronik. Tenaga kesehatan khususnya bidan juga diharuskan memberikan informasi dan pengetahuan tentang ASI Eksklusif pada semua ibu menyusui.

Bahkan informasi ini sudah harus disampaikan saat ibu masih dalam masa kehamilan. Faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku responden untuk tidak memberikan ASI Eksklusif pada bayi mereka sampai umur 6 bulan disebabkan karena responden sering menonton televisi yang mempromosikan makanan tambahan lain termasuk susu formula. Data tentang aktivitas responden yang sering menonton televisi yang mempromosikan susu formula ini diperoleh melalui wawancara pada saat responden selesai mengisi kuisioner. Responden mengatakan bahwa sering melihat iklan susu formula yang ditayangkan di televisi. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Hubungan Status Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas Bantul II Tahun 2014, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebagian besar responden di wilayah Puskesmas Bantul II bekerja baik di rumah maupun di luar rumah yaitu sebanyak 28 orang (60,9%). 2. Sebagian besar responden di wilayah Puskesmas Bantul II memberikan ASI Eksklusif yaitu sebanyak 41 orang (89,1%) 3. Tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Bantul II tahun 2014 karena X² hitung (3,606) > X² table (3,481) dan P = 0,058 (> 0,05). Saran 1. Bagi Ibu (responden) a. Ibu diharapkan lebih aktif lagi dalam mengakses informasi tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif bagi bayi b. Ibu lebih aktif mengakses informasi tentang ASI perah, cara penyimpanan, dan pemberiannya. 2. Bagi Tenaga Kesehatan, Khususnya Bidan dan Kader di Wilayah Puskesmas Bantul II a. Meningkatkan peran aktif kader posyandu dalam memberikan pengertian dan mendukung ibu serta keluarga dalam memberikan ASI Eksklusif b. Menjadikan pemberian ASI Eksklusif sebagai salah satu program kesehatan di Puskesmas Bantul II c. Memberikan penyuluhan tentang pemberian ASI Eksklusif pada ibu sejak masa kehamilan d. Memberikan penyuluhan dan konseling tentang ASI perah, cara penyimpanan, dan pemberiannya. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya diharapkan akan menggunakan desain penelitian yang berbeda dan metode analis yang lain sehingga hasil penelitian selanjutnya akan lebih baik dan kuat.

4. Bagi Ilmu Pengetahuan Diharapkan penelitian ini bisa menjadi tambahan informasi dan wawasan serta pengetahuan tentang pemberian ASI Eksklusif untuk meningkatkan kesadaran para ibu untuk memberikan ASI Eksklusif bagi bayinya. DAFTAR PUSTAKA Indrawati, Tatik. 2012. Hubungan Status Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Bidan Praktik Mandiri di Semarang. Dinamika Kebidanan : Jurnal. Kusnodihardjo, 2005. Sosiocultural Factors of Exclusively Breastfeeding in Karawang, West Java Province. Jurnal Ekologi Kesehatan. Nugraha, 2011. ASI dan Tumor Payudara. Nuha Medika. Yogyakarta. Roesli, U., 2005, Bayi Sehat Berkat ASI Eksklusif Makanan Pendamping tepat dan Imunisasi Lengkap.Jakarta : Alex Media Komputindo Siregar, MA., 2004. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI Oleh Ibu Melahirkan. (Diakses 18 Februari 2014). http://www.library.usu.ac.id www.dinkes.bantulkab.go.id. 2011. Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2011. (Diakses 22 Desember 2013)