II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

II. TINJAUAN PUSTAKA. historis. Dalam kamus besar bahasa Indonesia tinjauan berarti menjenguk,

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. Pada saat proses penulisan laporan ini, penulis memerlukan suatu hal yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Proses menurut Koentjaraningrat (1984:24) adalah berlangsungnya pristiwa dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Pustaka. 1. Konsep Historis. Menurut H. Roeslan Abdulgani yang dikutip oleh Hugiono dan P.K.

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

TINJAUAN PUSTAKA. Secara etimologis konsep tinjauan historis terdiri dari dua kata yakni tinjauan dan

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( )

I. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

TINJAUAN HISTORIS TENTANG PERAN BADAN KEAMANAN RAKYAT (BKR) TERHADAP USAHA MENINGKATAKAN KETAHANAN NASIONAL INDONESIA TAHUN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar konsep tinjauan historis terdiri atas dua kata yaitu tinjauan dan historis. Dalam kamus

kata istoria diadopsi oleh bahasa inggris dengan perubahan fonem menjadi history

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah selesai, tetapi proklamasi itu harus mendapatkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara etimologi konsep tinjauan historis terdiri dari dua kata yakni tinjauan dan

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato

I. PENDAHULUAN. Margakaya pada tahun 1738 Masehi, yang dihuni masyarakat asli suku Lampung-

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA FIKIR DAN PARADIGMA. Secara etimologi konsep tinjauan pustaka terdiri dari dua kata yakni tinjauan dan

tanggal 19 Januari Perjanjian Renville antara lain mengenai garis demarkasi dan TNI yang masih berada dalam daerah pendudukan Belanda.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. historis berasal dari bahasa latin istoria yang memiliki arti kota istoria yaitu kota ilmu di

Dari kedua pengertian di atas maka yang dimaksud dengan Proses adalah suatu

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. dari bahasa Yunani Istoria yang berarti ilmu yang biasanya diperuntukkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

II. TINJAUAN PUSTAKA KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. Kata tinjauan historis secara etimologi terdiri dari dua kata, yakni tinjauan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat hakiki dalam menjamin kelangsungan hidup negara tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

KISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara

BAB I PENGANTAR. tahun lebih dalam kebangkitan. Hal ini ditandai dengan berdirinya suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan

BAB I PENDAHULUAN. pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain

STUDI TENTANG TENTARA REPUBLIK INDONESIA PELAJAR KOMPI 3200/PARE SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. kesimpulan. Kata Historis berasal dari bahasa Yunani Istoris yang berarti ilmu

BAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA. Menurut Sejathi yang dikutip Ali Muhidin, efektivitas merupakan ketepatgunaan,

BAB V PENUTUP. pendidikan Islam di Indonesia antara lain dibukanya pendidikan agama di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

PENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN. permasalahan yang dibahas. Dalam kesimpulan ini penulis akan memaparkan. telah dikaji. Kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. pendudukan Jepang di tahun Proses pembentukan tersebut terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata tinjauan berasal dari kata tinjau yang berarti melihat, menjenguk, memeriksa,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang

PERJUANGAN TNI DALAM PERANG KEMERDEKAAN DI JAMBI Skripsi

I. METODE PENELITIAN. masalah bagi sebuah penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Husin Sayuti

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

seperti selalu didengungkan oleh pejuang kemerdekaan Sukarno. Perjuangan rakyat

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. 1) Muhammad TWH, Drs.H. Peristiwa Sejarah di Sumatera Utara,(2011:85)

MATERI USBN SEJARAH INDONESIA. 6. Mohammad Ali : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

BAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

I. PENDAHULUAN. Setelah pasukan Sekutu membom atom dua kota di Jepang yakni Hirosima dan

I. PENDAHULUAN. Proklamasi Kemerdekaan yang dikumandangkan oleh Soekarno Hatta pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Monumen Palagan Dan Museum Isdiman Di Ambarawa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEDOMAN PRAKTIKUM.

TUGAS AKHIR PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia, 2013), p Nina H.Lubis, Banten Dalam Pergumulan Sejarah; Sultan, Ulama, Jawara.

BAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan

I. PENDAHULUAN. termasuk di Aceh, karena pada tahun 1945 Aceh belum memiliki sarana

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

Transkripsi:

7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian, dimana dalam tinjauan pustaka akan dicari teori atau konsep-konsep atau generalisasi-generalisasi yang akan dijadikan landasan teoritis bagi penelitian yang akan dilakukan. Adapun tinjauan pustaka dalam penelitian ini adalah : 1. Konsep Tinjauan Historis Pada dasarnya konsep tinjauan historis terdiri atas dua kata yaitu tinjauan dan historis. Dalam kamus bahasa Indonesia tinjauan berarti menjenguk, melihat, memeriksa, dan meneliti untuk kemudian menarik kesimpulan (Dendy Sugono, 2008:1713). Pendapat lain menyatakan bahwa tinjauan adalah hasil meninjau, pandangan, pendapat tentang sesuatu hal sesudah menyelidiki atau dipelajari (Hasan Alwi, 2005:1198). Sedangkan kata Historis berasal dari bahasa Yunani istoria yang berarti ilmu. Kata history dalam bahasa Jerman yaitu Geschichte yang berarti sesuatu yang telah terjadi. Menurut Nugroho Notosusanto definisi paling umum dari kata history berarti masa lampau umat manusia (Nugroho Notosusanto, 1964:27). Dalam bahasa Indonesia kata Historis lebih dikenal dengan Sejarah yang berasal dari bahasa Arab yakni syajarah yang berarti pohon (H. Rustam E. Tamburaka,

8 1999:2). Kata ini masuk ke Indonesia sesudah terjadi akulturasi antara kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan Islam. Dalam Bahasa Indonesia kata historis lebih dikenal dengan istilah sejarah. Ada beberapa defenisi atau batasan mengenai sejarah. Hugiono dan P.K Poerwantana memberi pengertian bahwa sejarah adalah cerita perubahan-perubahan, peristiwa atau kejadian-kejadian masa lampau yang telah diberi tafsiran atau alasan dan dikaitkan sehingga membentuk suatu pengertian yang lengkap (Hugiono dan P.K Poerwantana, 1992:2). Menurut M. Nazir Adapun pengertian Historis atau sejarah adalah deskripsi yang terpadu dari keadaan-keadaan atau fakta-fakta masa lampau yang ditulis berdasarkan penelitian serta studi yang kritis untuk mencari kebenaran. (M. Nazir.Beberapa Konsep Sejarah, dimuat dalam http://www.edukasi.net/diakses tanggal 26/3/2008/20.31WIB). Pendapat lain mengatakan bahwa : Sejarah adalah satu bidang ilmu yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan dimasa lampau, beserta kejadian-kejadiannya dengan maksud untuk kemudian menilai secara kritis seluruh penelitian dan penyelidikan tersebut, untuk akhirnya dijadikan perbendaharaan pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan sekarang serta arahan program masa depan. (Purwantana, Beberapa Konsep Sejarah, dimuat dalam http://www.edukasi.net/23/7/2013/20.31wib). Berdasarkan beberapa defenisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah ilmu yang mempelajari segala peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau yang dialami manusia dan disusun secara sistematis sehingga hasilnya

9 dijadikan sebagai pedoman hidup untuk masa sekarang dan masa yang akan datang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tinjauan historis adalah suatu prosedur penelitian terhadap segala peristiwa-peristiwa pada masa lampau yang terjadi pada manusia baik individu maupun kelompok beserta lingkungannya yang disusun secara ilmiah, kritis, logis, faktual, dan sistematis meliputi urutan fakta dan masa kejadian peristiwa yang telah berlalu itu (kronologis), dengan tafsiran dan penjelasan yang mendukung sehingga memiliki makna yang jelas terhadap fenomena peristiwa tersebut 2. Konsep Perjuangan Kata Perjuangan berasal dari kata juang yang berarti berlaga memperebutkan sesuatu dengan mengadu tenaga; berperang; berkelahi; berlanggaran (Hoetoma M.A, 2005:224). Perjuangan merupakan suatu usaha untuk meraih sesuatu yang diharapkan demi kemuliaan dan kebaikan. (Susanto Tirtoprojo, 1982:7). Perjuangan adalah segala sesuatu yang dijadikan sebagai dorongan perintis yang mengantarkan bangsa kedepan suatu gerbang kemerdekaan dengan segala pengorbanan-pengorbanan (C.S.T Kansil dan Julianto, 1996: 182) Dari pemaparan ahli di atas dapat disimpulkan perjuangan adalah segala usaha Yang dilakukan dengan pengorbanan, peperangan dan diplomasi untuk memperoleh atau mempertahankan kemerdekaan.

10 3. Konsep Mempertahankan Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang telah merdeka dan Negara Republik Indonesia yang telah berdaulat ini selalu mendapat ancaman-ancaman dari pihak luar oleh sebab itu untuk mempertahankan Negara kesatuan Republik Indonesia yang telah merdeka ini, seluruh rakyat Indonesia berusaha dan berjuang untuk mengusir setiap bangsa asing yang datang dengan tujuan menguasai wilayah Indonesia. Menurut WJS.Poerdarminta mempertahankan adalah mengusahakan supaya tetap atau membiarkan pada keadaan semula. Sedangkan kemerdekaan adalah Suatu kebebasan dari penjajahan atau kebebasan untuk berdiri sendiri (WJS Poerdarminta, 1985:647). Dalam hal ini A.H. Nasution mengemukakan bahwa : Selama perjuangan perang kemerdekaan 1945-1950 pemimpin kita terus menyatakan, bahwa kita harus melakukan pertahanan rakyat semesta, karena kita kurang dalam hal peralatan dan keahlian karena keorganisasiannya lebih rendah nilainya. Bukanlah militer sajamelainkan juga yang politik psikologis dan sosial ekonomi. Di segala sektor berlaku pergolakan semua front haruslah ikut supaya tentarakita dapat mengalahkan tentara lawan. Hal ini dipertegas menurut pendapat Tirtoprojo bahwa usaha mempertahankan kemerdekaan yang telah di proklamasikan itu melalui jalan diplomasi,sedangkan perjuangan bersenjata ditempatkan pada taraf kedua (Tirtoprojo, 1966:29) Proklamasi kemerdekaan Negara Republik Indonesia yang dinyatakanoleh Ir. Soekarno dan Drs. Muhammad Hatta atas nama bangsa Indonesia pada tanggal 17

11 Agustus 1945 merupakan hal yang amat penting bagi seluruh rakyat Indonesia, karena dengan proklamasi tersebut maka lahirlah Negara Republik Indonesia yang merdeka, satu, dan berdaulat. Seperti yang disebutkan Tirtoprojo, perjuangan bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan terus dilakukan baik itu perjuangan secara diplomasi atau pun secara konfrontasi, hal ini dilakukan agar Negara Republik Indonesia yang telah merdeka ini tetap tegak dipertahankan. (Tirtoprojo, 1966:32) Berdasarkan kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa mempertahankan kemerdekaan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk dapat menjaga, melindungi, dan membela diri dari berbagai ancaman yang dapat membahayakan dalam alam kehidupan yang bebas dari sistem penjajahan baik dengan caradiplomasi maupun konfrontasi. Inti dari mempertahankan kemerdekaan negara adalah perlawanan rakyat, yang mencakup seluruh kemampuan bangsa dan negara yang disusun, disiapkan dan digerakan secara terpadu dan terpimpin dalam suatu perlawanan bersenjata maupun diplomasi untuk keperluan lain yang didasarkan pada keyakinan akan kekuatan sendiri dan tidak pernah menyerah. B. Kerangka Pikir Meskipun kemerdekaan Indonesia telah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 akan tetapi Belanda tidak mau mengakui kedaulatan Negara Republik Indonesia, bahkan Pemerintah Belanda masih tetap ingin menguasai wilayah Indonesia. Sejak 1945 hingga tahun 1950 telah terjadi berbagai macam pertempuran antara pihak Indonesia

12 dengan pihak Belanda yang dibantu oleh pasukan sekutu-inggris. Belanda beserta sekutunya melakukan serangan dan blockade hampir disemua wilayah di Indonesia termasuk Lampung. Hal itu mengakibatkan timbulnya perlawanan rakyat Indonesia terhadap pemerintah Belanda, salah satunya adalah perlawanan yang terjadi di Lampung yang dilakukan oleh K.H. Gholib. K.H. Gholib merupakan ulama yang sangat terpandang di daerah Pringsewu, Selain itu beliau juga merupakan tokoh yang sangat berpengaruh dalam perjuangan melawan Belanda pada agresi militer Belanda ke II. Dalam perjuangannya K.H. Gholib mencari dukungan dengan cara menarik simpatik para rakyat Pringsewu dans ekitarnya untuk berjuang bersama melawan Belanda. Adapun usaha-usaha yang dilakukan K.H. Gholib dalam usaha mempertahankan kemerdekaan di wilayah Lampung agar tidak jatuh ketangan Belanda yaitu dengan cara terlibat langsung dalam perjuangan bersenjata melawan Belanda, membentuk, serta memimpin laskar Hisbullah cabang pringsewu untuk ikut dalam berbagai peperangan di wilayah lampung bersama Tentara Indonesia, diantaranya yaitu berjuang merebut kembali Gedongtataan dari tangan Belanda, dan menghalau pasukan Belanda di Gadingrejo agar pasukan Belanda tidak bisa sampai ke Pringsewu. Selain itu beliau juga membantu para pejuang dan Tentara Indonesia dengan memberikan suplay bahan makanan kepada para pejuang.

13 C. Paradigma Perjuangan K.H. Gholib dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia ahun 1949 Merebut Kembali Gedongtataan dari tangan Belanda Menghalau Pasukan Belanda di Gadingrejo Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Keterangan : : Garis Usaha :GarisTujuan