PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERSONAL HYGIENE SAAT MENTRUASI. Aris Dwi Cahyono, Amelia Noerainin Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS 2 TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEPUTIHAN DI MTs MASHLAHIYAH KRECEK BADAS

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEBERSIHAN DIRI ALAT REPRODUKSI EKSTERNAL. Anas Tamsuri, Lival Umi Rhosyidhah

KESIAPAN ANAK USIA TODDLER (3 TAHUN) DALAM MENGIKUTI TOILET TRAINING

BAB I PENDAHULUAN. sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenal usia. Keputihan juga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman yang dapat

PERILAKU PERSONAL HYGIENE REMAJA PUTERI PADA SAAT MENSTRUASI PERSONAL HYGIENE BEHAVIOR FEMALE TEENAGER WHEN TO MENSTRUATING

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS I SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN TENTANG MENSTRUASI

Hubungan Personal Hygiene Organ Reproduksi dengan Kejadian Keputihan pada Remaja Siswi Smk N 1 Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang

PENGETAHUAN TENTANG HYGIENE GENETALIA EKSTERNA SAAT MENSTRUASI PADA REMAJA DI DESA MINGGIRAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : penyuluhan kesehatan, perilaku personal hygiene, menstruasi

PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI PEDESAAN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan, remaja adalah masa transisi dari kanan-kanak menuju dewasa

BAB I PENDAHULUAN. dari kesehatan secara umum, sehingga upaya untuk mempertahankan. kondisi sehat dalam hal kesehatan reproduksi harus didukung oleh

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, 21/11 (2016), 69-78

KARYA TULIS ILMIAH. PERILAKU REMAJA PUTRI DALAM PERSONAL HYGIENE (GENETALIA) SAAT MENSTRUASI Di Madrasah Aliyah Darul Huda Mayak Kabupaten Ponorogo

BAB 1 PENDAHULUAN. proses) yang dimiliki oleh remaja baik secara fisik, mental, emosional dan

Maria Ulfa dan Ika Agustina STIKes Patria Husada Blitar

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU LANSIA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERSONAL HYGIENE DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN KEPUTIHAN DI SMA NEGERI 9 SEMARANG TAHUN 2012

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG FLOUR ALBUS FISIOLOGI DAN FLOUR ALBUS PATOLOGI DI SMK NEGERI 2 ADIWERNA KABUPATEN TEGAL

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN DAN SIKAP PERSONAL HYGIENE ORGAN REPRODUKSI REMAJA PUTRI JALANAN DI KOTA DENPASAR TAHUN 2015 NI MADE SETIARI

Universitas Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEBERSIHAN GENETALIA DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA SISWI SMA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 1 TAWANGSARI

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) mendefinisikan kesehatan adalah suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. sikap dan tekad kemandirian manusia dan masyarakat Indonesia dalam rangka

PENGARUH PENYULUHAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP PERSEPSI MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN GENETALIA PADA SISWI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INTISARI PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWI SMK FARMASI ISFI BANJARMASIN FARMASI YANG MENGALAMI KEPUTIHAN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Saya sebagai mahasiswa program studi keperawatan Universitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanakkanak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X TENTANG MENSTRUASI DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT MEANTRUASI DI SMKN 02 BANGKALAN

ASSOCIATION BETWEEN KNOWLEDGE OF FEMALE TEENAGERSON REPRODUCTIVE HEALTH AND THE INCIDENCE OF FLUOR ALBUS AT SMPN 2 BANGLI BALI

HUBUNGAN PERAN IBU SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWI KELAS VII SMP NEGERI I TANGEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada masa remaja bisa meningkat terutama dalam bidang repoduksi dikarenakan

PENGETAHUAN IBU TENTANG TANDA DAN GEJALA MENOPAUSE. Astika Tafrikul Khafidhoh

I. PENDAHULUAN. manusia, dan sering disebut masa peralihan. Tanda - tanda remaja pada

BAB I PENDAHULUAN. perubahan, munculnya berbagai kesempatan, dan seringkali mengahadapi resikoresiko

: Pendidikan Kesehatan, Pencegahan Keputihan, Perilaku, Remaja

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ANGKATAN 2009 TENTANG DYSMENORRHOE

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi resiko resiko kesehatan reproduksi. Kegiatan kegiatan seksual

Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Kelas X Tentang Flour Albus Dengan

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa yang ditandai

BAB 1 PENDAHULUAN. kognitif, moral, maupun sosial (Mahfiana&Yuliani,2009:1). Pada masa ini

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMAS CUT NYAK DHIEN ABSTRAK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU VULVA HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI TUNAGRAHITA DI SLB N 2 YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERAN IBU DENGAN PERILAKU VULVA HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA SISWI SMP MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

PENGARUH PENGETAHUAN REMAJA TENTANG VULVA HYGIENE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang penting dan patut. bagi kehidupan seorang pria maupun wanita.

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA SISWI KELAS XI SMA X KABUPATEN BANDUNG TERHADAP PERILAKU SEKSUAL.

BAB I PENDAHULUAN. kelamin) (Manuaba Ida Bagus Gde, 2009: 61). Wanita yang mengalami

Nurul Fatimah, Isy Royhanaty, Sawitry Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, STIKES Karya Husada Semarang

Pengetahuan dan Sikap Remaja Panti Asuhan Yatim (PAY) Aisiyah Pekajangan tentang Vulva Hygiene Pada Saat Menstruasi

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG DEKUBITUS. Di Ruang Aster RSUD dr. Hardjono Ponorogo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TINDAKAN PERSONAL HYGINE (VULVA HYGINE) SAAT MENSTRUASI PADA SISWI SMP MUHAMMADIYAH X SURABAYA. Supatmi 1), Asta Adyani 2)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menstruasi merupakan ciri khas kedewasaan seorang wanita, terjadi

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE DI ACEH BESAR KNOWLEDGE OF YOUNG WOMEN IN READINESS TO FACE MENARCHE STATE OF ACEH BESAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU VULVA HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI REMAJA PUTRI

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN GENITAL SISWI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH PLUS GUNUNGPRING MUNTILAN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. berupa lendir jernih, tidak berwarna dan tidak berbau busuk (Putu, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. kondisi inilah akan mudah terkena infeksi jamur. Keputihan yang terjadi

HUBUNGAN PERAN IBU DENGAN PERILAKU VULVA HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA SISWI SMP NEGERI 1 PLERET BANTUL YOGYAKARTA

PENTINGNYA PERSONAL HYGIENE REMAJA PUTRI DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN REPRODUKSI DI PONDOK PESANTREN AL FALAH SIDOARJO.

SURAT PERNYATAAN EDITOR BAHASA INDONESIA. Judul : Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Kelas X SMA AL AZHAR Medan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN REMAJA TENTANG MANDI BESAR PADA SISWI SMA 7 MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN REMAJA TENTANG CARA MENJAGA KESEHATAN ALAT REPRODUKSI WANITA DI MAN 2 PONOROGO

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, S Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi : Revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta

SKRIPSI. Skripsi ini disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Melakukan Penelitian di Bidang Kesehatan Masyarakat. Disusun oleh :

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA MADYA (13-15 TAHUN) KELAS VII DAN VIII TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMPN 29 BANDUNG

JKK Vol. 11 No. 1, Juni 2015 (SAY)

Kata kunci : Pengetahuan, remaja puteri, kebersihan, genetalia eksterna PENDAHULUAN

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWA JURUSAN X ANGKATAN 2013 MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL

STIKES NGUDI WALUYO JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PERSONAL HYGIENE DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE REMAJA SAAT MENSTRUASI

Gambaran Perilaku Hygiene Menstruasi pada Siswi SMKN 8 Kota Bekasi

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja dan Pencegahan Keputihan di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan Sleman Yogyakarta

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI

UNIVERSITAS UDAYANA GAMBARAN PERILAKU HYGIENE VAGINA PADA WUS YANG BERKUNJUNG KE PUSKESMAS DI KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2015

KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG MENARCHE (HAID PERTAMA) Di SDN Ngunut Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo

PENELITIAN PENGETAHUAN PEKERJA GILING BATU TENTANG ISPA Di Dusun Kajar Desa Krowe Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan. Oleh : YUSIANI NIM:

HUBUNGAN PERAWATAN GENETALIA DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA SANTRIWATI PONDOK PESANTREN AL IMAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. hormone yang dikendalikan oleh kelenjar hipofisis anterior yang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari. bahasa latin adolescere yang artinya tumbuh kembang untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Pertumbuhan merupakan perubahan secara fisiologis sebagai

Devi Endah Saraswati, Hubungan Pengetahuan Tentang Menstruasi Dengan Perilaku Personal Hygiene Saat Mentruasi Pada Remaja Putri

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI TENTANG MANFAAT BUAH MENGKUDU UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH

Siti Patonah, Atik Setiawan W, Melinda Eriqga Setiyani, Prodi DIII Keperawatan Rajekwesi Bojonegoro ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. gangguan pada saluran reproduksi (Romauli&Vindari, 2012). Beberapa masalah

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT INFLUENZA PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEBERSIHAN ALAT GENITALIA SAAT MENSTRUASI

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN

Transkripsi:

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERSONAL HYGIENE SAAT MENTRUASI Aris Dwi Cahyono, Amelia Noerainin Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri ABSTRAK Organ reproduksi adalah salah satu bagian terpenting dalam tubuh manusia yang memiliki peran besar dan tidak dapat digantikan oleh organ lainnya. Pengetahuan masyarakat akan hal-hal yang berkaitan deangan sistem reproduksi tergolong rendah. Pengetahuan mengenai organ reproduksi yang rendah inilah yang menjadi salah satu pemicu berbagai keluhan dan permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi, khususnya dikalangan kaum hawa. Tujuan penelitian dilakukan untuk mendapatkan gambaran pengetahuan Remaja Putri tentang personal hygiene saat mentruasi kelas X di MAN Kandangan Kabupaten Kediri. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasinya sebanyak 40 siswi. Sampel diambil dengan teknik total sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden, alat pengumpul data menggunakan kuesioner. Dari hasil penelitian 40 responden memiliki pengetahuan personal hygiene saat menstruasi dengan kriteria cukup yaitu 29 responden (72%), kriteria baik 9 responden (23%), dan kriteria kurang ada 2 responden (5%). Dari penelitian diatas dapat disimpulkan pengetahuan Remaja Putri tentang personal hygiene saat menstruasi adalah cukup, namun perlu ditingkatkan agar menjadi baik maka diperlukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan siswi MAN Kandangan Kabupaten Kediri dengan cara memberikan penyuluhan bekerja sama dengan pihak UKS dengan petugas kesehatan. Kata Kunci : pengetahuan, personal hygiene, usia remaja ABSTRACT Reproductive organs is one of the most important parts of the human body that has a major role and can not be replaced by other organs. Public awareness of matters relating to the reproductive system is low. Knowledge of low reproductive organs was also one of the triggers for various complaints and problems related to reproductive health, especially among womankind. purpose research conducted to get an overview of knowledge young women of personal hygiene during menstruation class X in MAN Kandangan Kabupaten Kediri. The study design used is descriptive. As many as 40 students population. Samples were taken with a total sampling technique, the sample size of 40 respondents, the data collection tool using a questionnaire. From the research of 40 respondents had knowledge of personal hygiene during menstruation with sufficient criteria that there are 29 respondents (72%), both criteria 9 respondents (23%), and less criteria there are 2 respondents (5%). From the above results it can be concluded knowledge about personal hygiene during menstruation is sufficient, but needs to be improved in order to be good then it is necessary to increase the knowledge of students in MAN Kandangan Kabupaten Kediri by providing counseling work with the UKs health workers. Keywords: knowledge, external reproductive hygiene, teens Jurnal AKP 1

PENDAHULUAN Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosional dan psikis. Masa remaja yakni antara 10-19 tahun adalah suatu periode pematangan organ reproduksi manusia dan sering disebut masa pubertas. Salah satu perubahan fisik pada masa remaja putri adalah peristiwa menstruasi yang pertama (Widyastuti, 2009). Organ reproduksi adalah salah satu bagian terpenting dalam tubuh manusia yang memiliki peran besar dan tidak dapat digantikan oleh organ lainnya. Pengetahuan masyarakat akan hal-hal yang berkaitan deangan sistem reproduksi tergolong rendah. Pengetahuan mengenai organ reproduksi yang rendah inilah yang menjadi salah satu pemicu berbagai keluhan dan permasalahan yang berkaitan dengan dengan kesehatan reproduksi, khususnya dikalangan kaum hawa (Dita Andira, 2010). Adanya peristiwa ini menuntut remaja putri mampu merawat organ reproduksinya dengana baik. Terutama dalam hal kebersihan diri (Persoal Hiegyne) pada daerah vulva saat menstruasi. Hal ini di latar belakangi oleh peristiwa menstruasi yang merupakan darah kotor, dan keputihan sehingga jika kurang di jaga kebersihannya akan berpotensi terhadap timbulnya infeksi pada organ reproduksi (Yusuf,2002). Selain hal itu siswi yang pubertas juga belum mendapatkan pendidikan tambahan tentang kesehatan alat reproduksi baik secara teori maupun praktek dan peneliti melihat pada masa remaja awal kurang peduli terhadap perawatan alat reproduksi terutama pada daerah eksternal (vulva) yang ditandai remaja cenderung cuek,diam,dan malu bertanya. Oleh karena itu angka kejadian infeksi pada organ reproduksi dapat dilihat dari data yang ada. WHO memperkirakan 15 dari 20 remaja putri pernah mengalami keputihan setiap tahunnya. Infeksi tersebut disebabkan karena kurangnya kebersihan diri,terutama vulva higyne saat menstruasi. Data penelitian tentang kesehatan reproduksi wanita menunjukkan bahwa 75% wanita Indonesia pernah mengalami menstruasi dan pernah mengalami infeksi berupa keputihan abnormal dan 1 kali serangan infeksi jamur pada vagina wanita (Bkkbn, 2001). Sedangkan hasil penelitian dari Widyanto (2008) Kota Surabaya diketahui bahwa 67% remaja telah dapat melakukan perawatan organ reproduksi eksternal (vulva). Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di MAN Kandangan dari 10 siswi didapatkan 7 responden yang belum mengerti tentang personal hygiene saat menstruasi. Timbulnya infeksi vagina tersebut disebabkan oleh kondisi stres, kelelahan, kurang gizi, kebersihan kurang, pendidikan yang rendah, ekonomi yang rendah dan kawin muda. Akibat timbul masalah yang sangat mengganggu, seperti berubahnya warna cairan menjadi kekuningan hingga kehijauan, jumlahnya lebih dan berbau serta menimbulkan rasa gatal didaerah sekitar vagina. Akibat lebih lanjut jika terus menerus bisa menyebabkan penyakit keganasan seperti kanker serviks, untuk menghindari infeksi vagina dan untuk meningkatkan kesuburan wanita, maka para remaja putri perlu memiliki pengetahuan tentang kebersihan alat reproduksi eksternal (vulva) saat menstruasi supaya kebersihan diri (personal hiegyne) pada alat reproduksi terjaga (Dwiana, 2008). Salah satu pencegahan yang penting adalah membersihkan daerah kewanitaan dengan benar yaitu dari arah depan (bibir vulva bagian atas) lalu kearah anus. Ini termasuk arah aliran air yang disiram serta perabaan kemaluan oleh tangan. Vulva dulu, baru menuju anus. Yang harus diperhatikan yaitu arahnya tidak boleh sebaliknya, atau dari anus ke vulva, atau bolakbalik vulva anus vulva. Lalu tidak dianjurkan menggunakan sabun pembersih kimiawi. Hindari suasana vagina yang lembab berkepanjangan, di anjurkan mencukur bulu-bulu yang ada pada area vagina bila sudah panjang, hindari pemakaian celana dalam yang terlalu ketat dan dianjurkan untuk memakai pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun atau bahan yang bisa meresap keringat (Foezi Citra, 2012). Jurnal AKP 2

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul gambaran pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene saat menstruasi. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat menstruasi. Waktu penelitian dilaksananakan pada bulan Mei 2014 di MAN Kandangan Kabupaten Kediri Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswi kelas X MAN Kandangan Kediri tahun 2014 yaitu sejumlah 40 siswi. Sampel penelitian terdiri atas 40 orang yang ditentukan dengan teknik total sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner penelitian yang disusun oleh peneliti. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik deskriptif. HASIL a. Karakteristik berdasarkan umur Tabel 1 Distribusi Frekuensi Umur Responden Remaja Putri di MAN Kandangan Kelas X¹ dan X² Umur Jumlah Persentase 15 Th 13 32 % 16 Th 24 60% 17 Th 3 8% Berdasarkan tabel 1 diatas diketahui dari total 40 responden remaja putri kelas X1 dan X2 MAN Kandangan dari 40 responden tersebut 24 siswi (60%) berusia 16 tahun b. Karakteristik berdasarkan media informasi Tabel 2 distribusi Frekuensi Media Informasi Responden Remaja Putri di MAN Kandangan Kelas X¹ dan X² Media informasi Media Elektronik Jumlah Persentase 8 20% Media cetak 6 15% Lain-Lain 26 65% Berdasarkan tabel 2 diatas diketahui dari total 40 responden remaja putri MAN Kandangan, sebanyak 26 responden (65%) mendapatkan informasi dari penyuluhan, pelajaran dan lain-lain.. c. Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi Distribusi pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene saat menstruasi di MAN Kandangan Kab.Kediri dapat di lihat pada tabel berikut ini : Tabel 3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri Tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi di MAN Kandangan Kelas X¹ dan X² Kab. Kediri. Kriteria Tingkat Pengetahuan Jumlah Persentase Baik 9 23% Cukup 29 72% Kurang 2 5% Jurnal AKP 3

Berdasarkan tabel 4.3 diatas diketahui dari total 40 responden memiliki menstruasi dengan kriteria cukup sejumlah 29 responden (72%). PEMBAHASAN Dari hasil penelitian sebanyak 40 responden diketahui responden memiliki menstruasi dengan kriteria cukup yaitu 29 responden (72%), kriteria baik yaitu 9 responden (23%), dankriteria kurang yaitu 2 responden (5%). Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor pendidikan, umur, informasi, pengalaman dan lingkungan. Dengan memberikan informasi tentang cara-cara mencapai hidup sehat, pemeliharaan kesehatan, menghindari penyakit dan sebagainya akan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan.(nursalam dkk.2001). Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi berbagai bentuk media massa televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang. Sebagai penyimpanan informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pulan pesan-pesan yang berisi sugersti yang mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai suatu hal memberikan landasan kogbitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut,(duniabaca 2011). Dari hasil pengetahuan bisa memahami, menjelaskan, apa yang di ketahui dan dipelajari dari hasil pengetahuan yang di dapatkannya. Sebaiknya bagi responden yang berpengetahuan cukup setelah mendapatkan pengetahuan tambahan baik melaui media elektronik maupun media cetak tentang personal hygiene agar mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga pengetahuan tersebut selalu diingat serta dapat meningkatkan derajat kesehatan. Begitu pula bagi responden yang berpengetahuan kurang mereka kurang aktif pada saat pembelajaran atau tidak pernah mempelajari apa yang sudah di dapatkan, sehingga menstruasi yang didapatkan jarang di pelajari membuat mereka merasa sudah bisa tapi kenyatannya responden bila di tanya atau di minta mempraktekkan responden tidak bisa. Padahal dalam agama pun sangat dianjurkan untuk menjaga kebersihan diri. Salah satu upaya yang bisa diambil adalah dengan memberikan penyuluhan oleh petugas kesehatan disekolah bekerja sama dengan pihak UKS. Sekolah adalah tempat yang sangat efektif karena menjadi salah satu tempat berkumpulnya para remaja putri sehingga memudahkan dalam memberikan pengetahuan atau pembelajaran tentang personal hygiene saat mentruasi. Dan para remaja putri ini juga diharapkan dapat bertukar informasi antara satu siswi dengan siswi yang lain. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa dari 40 responden memiliki pengetahuan personal hygiene saat menstruasi dengan kriteria cukup yaitu 29 responden (72%), kriteria baik yaitu 9 responden (23%), dan kriteria kurang yaitu 2 responden (5%). KEPUSTAKAAN Andira, Dita. (2010). Seluk-Beluk Kesehatan Reproduksi Wanita. Jogyakarta : A PLUS BOOK Arikunto.(2010). Prosedur Penelitian. Jakarta:Rineka Cipta BKKBN.(2001).Pengetahuan Kebiasaan Hidup Sehat dalam melakukan Kebersihan Vagina pada Remaja.Jakarta.web Jurnal AKP 4

01.BKKBN.go.id (diakses tanggal 30 Juli 2013). Citra, Foezi C.E. (2012). Cara Mudah Atasi Keputihan. Jogjakarta: BUKU BIRU Dahro,ahmad.(2012). Kesehatan Reproduksi Remaja.Surabaya:salemba Medika Duniabaca (2011), Definisi Pengetahuan Serta Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan. www.duniabaca.com. (download: 22 September 2013). Dwiana,(2008).Masalah Alat Reproduksi.digilib.unimus.ac.id. (diakses tanggal 30 agustus 2013). Notoatmodjo,soekidjo (2010), Metodologi Penelitian Kesehatan Ed Rev. Jakarta : Rineka Cipta. Nursalam.(2003).Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (pedoman Skripsi,Tesis,dan Instrumen Penelitian Keperawatan).Surabaya:Salemba Medika. Nursalam.(2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Ed 2. Surabaya: Salemba Medika. Patria A,Potter.(2005).Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Volume 2.Jakarta:EGC Puspa, bayu (2011), Konsep Pengetahuan. www.suka2-bayu.blogspot.com. (download: 21 September 2013). Sarwono,Sarlito W.(2010). Psikologi Remaja.Edisi Revisi.Jakarta: Rajawali Pers. Tarwoto dan Patonah.(2003).Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Perawatan. Jakarta:Salemba Medika. V3kas (2006), Ciri Perkembangan Remaja Putri. www.psikoedu.blogspot.com. (download: 25 September 2013) Widyastuti,(2009). Kesehatan Reproduksi.digilib.unimus.ac.id. (diakses tgl 30 agustus 2013) Jurnal AKP 5