I. METODE PENELITIAN. masalah bagi sebuah penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Husin Sayuti

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara atau jalan yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu

III. METODE PENELITIAN. yaitu suatu cara atau metode yang dimaksudkan dan terdapat dalam suatu ilmu

III. METODE PENELITIAN. Winarno Surachmad bahwa: Metode adalah cara utama yang dipergunakan untuk

III. METODE PENELITIAN. teknik serta alat tertentu. (Winarno Surakhmad, 1982; 121).

METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat diperlukan untuk menentukan data dan pengembangan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Historis. dengan

Dalam melakukan kegiatan ilmiah terdapat suatu metode yang harus dipakai oleh. penulis, metode yang tepat dan sistematis sebagai suatu penentu kea rah

METODE PENELITIAN. pemecahannya. Apabila digunakan suatu metode untuk menyelesaikannya.

penelitian ini mengambil objek dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa

III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara berpikir dan berbuat yang dipersiapkan sebaik-baiknya

III. METODE PENELITIAN. yang menyatakan bahwa metode merupakan suatu cara atau jalan yang

METODOLOGI PENELITIAN. tersebut dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaiannya dengan objek studi.

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena

III. METODE PENELITIAN. mencapai tujuan, maka langkah-langkah yang ditempuh harus sesuai dengan

METODE PENELITIAN. suatu penelitian, hal ini dikarenakan metode merupakan salah satu faktor yang

III. METODE PENELITIAN. pemecahan yang ilmiah yang dapat dilihat dari prespektif atau pandangan historis

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, penelitian

III. METODE PENELITIAN. masalah penelitian. Menurut Hadari Nawawi metode pada dasarnya berarti cara

III. METODELOGI PENELITIAN

III METODELOGI PENELITIAN. Sebelum membuat suatu penulisan penelitian sebagai peneliti

BAB III. METODE PENELITIAN. yang naik turun dari status keadaan di masa yang lampau untuk memperoleh. yang akan datang (Mohammad Nasir, 2003: 48).

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode Penelitian Historis karena

III. METODE PENELITIAN. Metode merupakan suatu cara yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai

METODE PENELITIAN. atau tujuan pemecahan masalah (P. Joko Subagyo, S.H 2006 : 1).

III. METODE PENELITIAN. merupakan suatu cara atau jalan yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu penelitian.

III. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana

III. METODE PENELITIAN. metode historis. Adapun historis menurut Nungroho Notosusanto adalah

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu. mengambil obyek peristiwa-peristiwa pada masa lalu.

METODE PENELITIAN. sistematis, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan suatu

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode Historis dengan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surachmad, Metode adalah cara utama yang digunakan untuk

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan

III. METODE PENELITIAN. Profesor Sartono Kartodirdjo berpendapat tentang metode penelitian historis sebagai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif.

II. METODE PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian penggunaan metode sangatlah penting untuk memecahkan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode berasal dari bahasa Yunani : methodos yang berarti cara atau jalan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,

BAB III. METODE PENELITIAN. usaha untuk menemukan kebenaran, mengembangkan dan menguji kebenaran

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Hadari Nawawi dalam buku

III. METODE PENELITIAN. diterapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah tipe penelitian deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejarah yang merupakan salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dari penelitian ini secara deskriptif naratif. Tujuan penelitian ini yaitu

III. METODE PENELITIAN. Maryaeni menegaskan bahwa metode adalah cara yang ditempuh peneliti dalam

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surakhmad, Metode adalah merupakan cara utama yang

III. METODE PENELITIAN. yang sebaiknya harus ditempuh untuk mencapai tujuan. Sedangkan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan ilmiah adalah menyangkut masalah cara kerja, yakni cara kerja untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang.

III. METODE PENELITIAN. secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. metode deskriptif adalah bertugas untuk melakukan representasi objektif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. interpretasi, dan historiografi. Heuristik atau dalam bahasa Jerman

BAB III METODOLOGI. Penelitian tentang Kondisi Sosial-Ekonomi Masyarakat Salatiga Masa

III. METODE PENELITIAN. menyangkut masalah cara kerja untuk memahami obyek yang menjadi sasaran yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitan yang bertujuan untuk menganalisis inovasi teknologi komunikasi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan suatu hal yang menjadi sangat penting untuk keberhasilan dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. valid dalam penelitian haruslah berlandaskan keilmuan yaitu rasional, empiris

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik data

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis metode penelitian yang digunakan adalah

III. METODE PENELITIAN. mengkaji kasus-kasus tertentu secara mendalam dan menyeluruh. Selain itu,

III. METODE PENELITIAN. (Persero) dalam konteks nasional dengan berlandaskan teori terkait, sehingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengenai Strategi Kampanye Politik dalam Pemilihan Kepala Kampung di

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. untuk memberikan gambaran umum dan penjelasan dengan berdasarkan data-data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menentukan konsep utama dari permasalahan sehingga masalah-masalah dalam

III. METODE PENELITIAN. penelitian. Menurut Maryaeni metode adalah cara yang ditempuh oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Dengan menggunakan pendekatan verstehen (Max Weber) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Hermeneutika berasal dari kata Yunani hermeneuine dan hermeneia yang

2010; Hussey 2003; Leedy & Ormrod 2005). Penggolongan penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Menurut Suryabrata (1983:15),

III. METODE PENELITIAN. jenis data penelitian yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Selanjutnya

III. METODE PENELITIAN. Metode menurut Winarno Surachman (Pengantar Penelitian Ilmiah:1982:121)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat dibutuhkan untuk mengukur keberhasilan dalam suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung Dalam Penyebaran Agama Kristen Di Desa

III. METODE PENELITIAN. masalah yang dihadapi, karena selain menjelaskan garis-garis yang cermat juga

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki awal abad ke 20, mulai muncul sebuah trend baru mengenai

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.3

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2007 : 1). Ini berarti untuk

METODE PENELITIAN. dari data penelitian yang didapat (Nawawi, 2001:240). Dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan lokasi penelitian adalah: (usaha perintis) oleh pemerintah. tersebut dipilih atas pertimbangan:

Transkripsi:

I. METODE PENELITIAN A. Metode yang digunakan Penggunaan metode dalam suatu penelitian merupakan suatu hal yang penting, hal ini dikarenakan metode merupakan faktor yang penting dalam memecahkan suatu masalah bagi sebuah penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Husin Sayuti bahwa metode merupakan suatu cara atau jalan sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah kinerja yaitu cara kerja untuk memahami obyek yang menjadi sasaran ilmu tersebut (Sayuti, 1989 : 32), sedangkan menurut Surachmad metode adalah suatu cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji hipotesis dengan menggunakan tehnik atau alatalat tertentu (Surachmad, 1984 : 121). Berdasarkan kedua pengertian metode di atas, maka dapat dijelaskan bahwa metode adalah suatu cara ilmiah yang digunakan untuk memahami obyek yang menjadi sasaran ilmu tertentu yang dapat menguji suatu kebenaran guna mencapai tujuan yang diharapkan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian historis. Nugroho Notosusanto mengemukakan bahwa Metode Historis adalah sebagai berikut : Metode historis merupakan sekumpulan prinsip-prinsip yang sistematis yang dimaksudkan untuk memberikan bantuan secara efektif dalam usaha mengumpulkan bahan-bahan bagi sejarah, menilai secara kritis dan

kemudian menyajikan suatu sintesa daripada hasil-hasilnya biasanya dalam bentuk tertulis (Notosusanto, 1984 : 11). Menurut Hadari Nawawi dalam bukunya Metode Penelitian Bidang Sosial, menjelaskan: Metode historis adalah prosedur pemecahan masalah dengan menggunakan data masa lampau atau peninggalan-peninggalan, baik untuk memahami kejadian atau suatu keadaan yang berlangsung pada masa lampau terlepas dari keadaan masa sekarang maupun untuk memahami kejadian atau suatu keadaaan masa sekarang dalam hubungannya dengan kejadian atau keadaan masa lalu (Nawawi, 1983 : 68). Sedangkan menurut Hugiono dan Poerwantana metode sejarah hendaknya diartikan lebih luas, tidak hanya pelajaran mengenai analisis kritik saja melainkan juga meliputi usaha sintesa daripada data yang ada sehingga menjadi penyajian dan kisah sejarah yang dapat dipercaya (Hugiono dan Poerwanta, 1992 : 25). Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa metode historis adalah cara yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah dengan mengumpulkan fakta dan data berupa arsip-arsip atau dokumen yang disusun secara sistematis dan evaluasi yang objektif dari data yang berhubungan dengan kejadian masa lampau untuk memahami kejadian atau keadaan baik masa lalu atau masa sekarang. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penelitian historis menurut Nugroho Notosusanto meliputi : 1. Heuristik adalah proses mencari dan menemukan data-data atau sumbersumber sejarah 2. Kritik adalah menyelidiki apakah jejak-jejak sejarah sejati baik isi maupun bentuknya 3. Interpretasi adalah setelah mendapatkan fakta-fakta yang diperlukan maka kita merangkaikan fakta-fakta itu menjadi keseluruhan yang masuk akal. 4. Historiografi adalah suatu kegiatan penulisan dalam bentuk laporan hasil penelitian (Notosusanto, 1984 : 36).

Berdasarkan langkah-langkah penelitian historis di atas, maka langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah : 1. Heuristik Peneliti mencoba mencari dan mengumpulkan data-data yang diperlukan dan berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Pada tahap ini peneliti melakukan pencarian terhadap sumber-sumber penelitian yang dapat berupa buku dan majalah yang akan dijadikan referensi dalam melakukan penelitian. 2. Kritik Setelah data terkumpul, kegiatan peneliti selanjutnya adalah melakukan kritik terhadap sumber-sumber yang telah didapat untuk menguji apakah data yang diperoleh tersebut valid dan dapat menunjang kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan. Kritik yang diberikan dapat berupa kritik internal dan kritik eksternal. Kritik internal bertujuan untuk meneliti kebenaran isi dari sumber yang telah didapat. Sedangkan kritik eksternal bertujuan untuk melihat apakah data yang didapat tersebut asli atau palsu. 3. Interpretasi Pada tahap ini peneliti melakukan penafsiran terhadap data-data yang telah didapatkan. Interpretasi dilakukan sebagai upaya untuk merangkaikan fakta-fakta yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan agar menjadi keseluruhan yang masuk akal. 4. Historiografi

Pada tahap terakhir ini dilakukan perangkaian fakta sejarah, konsep dan generalisasi sesuai dengan prosedur penulisan sejarah yang sistematis dalam bentuk laporan penelitian. B. Variabel Penelitian Menurut Hadari Nawawi dan Mimi Martini dalam bukunya Penelitian Terapan yang dimaksud dengan variabel adalah beberapa gejala yang berfungsi sama dalam suatu masalah (Nawawi dan Martini, 1996 : 49). Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti (Suryabrata, 2000 : 72). Suatu variabel terdiri dari satu atau lebih gejala yang mungkin terjadi dari beberapa aspek yang tidak dapat dipisahkan. Aspek atau fungsi tersebut menentukan fungsi variabel sehingga salah satu diantaranya pada variabel yang memiliki lebih dari satu aspek akan mempengaruhi fungsinya terhadap masalah yang akan diselidiki. Pada awal perencanaan kegiatan secara jelas menunjukkan bahwa variabel-variabel yang ada harus dipisahkan untuk membedakan perubahan yang ada. Hal ini bertujuan sebagai strategi untuk memudahkan melihat perbedaan-perbedaan yang mungkin dapat kabur. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka variabel adalah sesuatu yang menjadi obyek atau perhatian dalam penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel tunggal dengan fokus penelitian pada Strategi Konspirasi Rothschild dalam Terjadinya Suasana Kekacauan Menjelang Revolusi Perancis. Penggunaan variabel tunggal bertujuan untuk memudahkan peneliti

dalam merumuskan objek atau inti dari penelitian yang hanya terdiri dari satu objek penelitian. C. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan salah satu tahapan penting dari penelitian, karena itu diperlukan teknik pengumpulan data yang tepat dan relevan sehingga data-data yang diperoleh dapat sesuai dengan sasaran utamanya yaitu menjawab permasalahan dalam penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Teknik Studi Kepustakaan Teknik studi kepustakaan mempelajari buku-buku yang ada relevansinya dengan masalah yang akan diteliti. Dengan demikian dapat memperluas pengetahuan dalam menganalisa permasalahan. Teknik ini dipergunakan untuk mengumpulkan data dari berbagai informasi yang berupa teori-teori, generalisasi, ataupun konsepkonsep yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Koentjaraningrat dalam bukunya Metode-Metode Penelitian mendefinisikan teknik kepustakaan sebagai berikut: Teknik kepustakaan merupakan cara pengumpulan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam material yang terdapat di ruang perpustakaan, misalnya koran, naskah, majalah, catatan-catatan, kisah sejarah, dokumentasi dan sebagainya yang relevan dengan penelitian (Koentjaraningrat, 1983 : 420). Teknik kepustakaan merupakan serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca, mempelajari serta menelaah bukubuku untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Kegiatan yang dilakukan oleh penulis untuk mengumpulkan data dengan teknik kepustakaan adalah memahami sistem yang digunakan agar mudah ditemukan buku-buku yang dapat menunjang dan berkaitan erat dengan topik penelitian yang sedang dibahas sehingga diperoleh data yang mempertajam orientasi dan dasar teoritis tentang masalah pada penelitian ini. 2. Teknik Dokumentasi Teknik dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data melalui peninggalanpeninggalan tertulis yang berupa arsip-arsip dan juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum lain yang berhubungan dengan masalah penelitian (Nawawi, 1993: 133). Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data masa lampau dan data masa sekarang, sebab bahan-bahan dokumentasi memiliki arti metodelogis yang sangat penting dalam penelitian masyarakat yang mengambil orientasi historis. Dalam hal ini peneliti tidak terbatas pada literatur-literatur ilmiah, tetapi juga merujuk pada sumber lain seperti majalah yang relevan dengan masalah yang dibahas peneliti yaitu Strategi Konspirasi Rothschild dalam Terjadinya Suasana Kekacauan Menjelang Revolusi Perancis. D. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif. Analisis data kualitatif merupakan bentuk penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik bahwa datanya dinyatakan dalam

keadaan yang sewajarnya dan sebagaimana adanya (Nawawi, 1993 : 174). Teknik analisis data kualitatif lebih mewujudkan kata-kata daripada deretan angka-angka yang senantiasa menjadi bahan utama bagi ilmu-ilmu sosial. Penggunaan data kualitatif lebih memudahkan peneliti untuk mengikuti dan memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab akibat dalam lingkup pikiran orang-orang setempat serta memperoleh penjelasan yang banyak dan bermanfaat (Miles dan Huberman, 1992: 77). Tahapan-tahapan dalam proses analisis data kualitatif dalam penelitian ini meliputi : 1. Reduksi Data Reduksi data yaitu sebuah proses pemilihan, pemuatan, penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data yang muncul dari catatan di lapangan. Pada tahap ini peneliti membuat analisis yang tajam, menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak perlu serta mengorganisasikan data sampai akhirnya bisa menarik sebuah kesimpulan. 2. Penyajian Data Data yang dibatasi sebagai kumpulan informasi tersusun, memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam tahap penyajian data, peneliti mencoba untuk menyajikan data tersebut agar mudah dipahami apa yang terjadi dan yang harus dilakukan sehingga tindakan yang diambil sesuai dengan pemahaman yang didapat dari penyajian data tersebut.