BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sarana komunikasi dalam kehidupan manusia. Hal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (2005:3-4), Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

I. PENDAHULUAN. penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi sehingga bahasa

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

I. PENDAHULUAN. pidato. Ketika menulis teks pidato, banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti kosa kata,

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Pada prinsipnya

sesuai dengan jenjang pendidikan (Depdiknas, 2006:1).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di sekolah belum

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. berbicara, membaca dan menulis. Menulis merupakan kegiatan yang produktif

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Alfa Mitri Suhara, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik dan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. secara tepat (Tarigan dalam Fatmawati, 2009: 2). Dibandingkan ketiga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlaksananya pendidikan dan tersampainya ilmu pengetahuan. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (2005: 3)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE

BAB I PENDAHULUAN. membaca, dan menulis. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, pendapat, dan perasaan yang bahasanya bersifat produktif-aktif

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Makin kaya kosakata yang dimiliki, makin besar pula

KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SEBAGAI KREATIVITAS MENGARANG SISWA: STUDI KASUS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BOYOLALI

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa dalam mata pelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. oleh siswa kelas X. Hal ini sesuai dengan kurikulum yang saat ini berlaku di

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan salah satu bagian dari empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 11 KOTA JAMBI. Nia Budianti, Herman Budiyono, Imam Suwardi FKIP Universitas Jambi ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, khususnya para siswa. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. langsung tetapi juga dapat memahami informasi yang disampaikan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN LIRIK LAGU SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013.

BAB I PENDAHULUAN. mengarungi kehidupannya di dunia. Pendidikan bahasa Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

BAB I PENDAHULUAN. yang disampaikan secara terselubung atau tidak secara langsung.

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk berkomunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia diperlukan berbagai keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran terpenting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan

I. PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan satuan pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. kompetensinya yaitu mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui. kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia berperan dalam. menumbuhkembangkan kemampuan berfikir kritis dan logis pada peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN PENDEKATAN SAVI SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 2 KEPOHBARU TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Endang Tri Bawani

Transkripsi:

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bahasa merupakan sarana komunikasi dalam kehidupan manusia. Hal inilah yang membedakan manusia dengan makhluk hidup yang lain. Dengan bahasa kita dapat mengutarakan keinginan serta menjelaskan ide, mengungkapkan pikiran dan gagasan pada orang lain. Bahasa membuat kita dapat saling memahami perasaan dan mencurahkan gagasan pikiran dalam bentuk tulisan dan juga dalam bentuk lisan. Selanjutnya, pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah bertujuan agar siswa terampil berbahasa yang meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menulis adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa. Menulis penting karena: 1) menulis adalah proses berpikir, 2) kegiatan berkomunikasi, dan 3) kemampuan yang perlu dimiliki seorang pembelajar karena kegiatan menulis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (2005: 3) Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini maka sang penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis merupakan salah satu aspek yang perlu ditingkatkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Hal ini berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia yang memaparkan bahwa pelajaran menulis merupakan standar kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa kelas VII SMP, salah satunya yaitu menulis teks berita. Untuk

itu, kemampuan siswa dalam menulis sangat dibutuhkan. Kemampuan siswa dalam menulis sangat diperlukan untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Kemampuan menulis juga membantu siswa lebih banyak menyerap, mencari serta menguasai informasi sehubungan dengan materi pembelajaran. Ada beragam bentuk kegiatan menulis, salah satunya adalah menulis teks berita. Tujuan pembelajaran menulis teks berita adalah agar setiap siswa memiliki kemampuan untuk menyampaikan suatu informasi dalam bentuk berita. Kemudian mengembangkan daya ingat mereka terhadap isi dari berita tersebut, lalu mengembangkan kreativitas mereka dan mengembangkan penguasaan kosa kata serta struktur kalimat yang mereka miliki. Kemampuan menulis teks berita perlu dikembangkan. Mengembangkan kemampuan menulis teks berita merupakan kegiatan yang bermanfaat karena selain dapat mengasah penguasaan kosakata dan struktur kalimat yang dimiliki siswa, kemampuan menulis teks berita juga dapat mendorong siswa untuk belajar lebih aktif dan lebih kreatif dalam menemukan informasi dari berbagai sumber. Pengamatan selama ini bahwa kemampuan siswa dalam menulis teks berita masih kurang sehubungan dengan kurangnya keterampilan mereka dalam menulis. Banyak siswa yang masih kurang mampu mengungkapkan suatu informasi yang ditemukan dan juga sesuatu yang dipikirkan dalam bentuk tulisan. Graves dalam Yunus (2007: 14) menyatakan; Seseorang enggan menulis karena tidak tahu untuk apa dia menulis, merasa tidak berbakat menulis dan merasa tidak tahu bagaiamana harus menulis. Ketidaksukaan tak lepas dari pengaruh lingkungan keluarga dan masyarakat serta pengalaman pembelajaran menulis atau

mengarang disekolah yang kurang memotivasi dan merangsang minat. Siswa masih sangat lemah dalam hal menulis teks berita. Masalah ini diperkuat oleh hasil penelitian Endang Tri Bawani (2008) dalam jurnalnya yang berjudul, Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita Dengan Pendekatan Savi Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 2 Kepohbaru Tahun Pelajaran 2008/2009 bahwa lemahnya kemampuan menulis teks berita siswa disebabkan pembelajaran lebih menitikberatkan aspek kognitif atau aspek intelektualitas. Pembelajaran dilakukan dengan penyajian ilustrasi gambar dan pokok berita kepada siswa. Pengalaman belajar siswa menjadi kurang karena siswa menulis teks berita hanya berdasarkan penyajian ilustrasi gambar dan pokok berita yang telah disediakan oleh guru. Hal itu menyebabkan hasil belajar menulis teks berita siswa yang direpresentasikan pada pencapaian nilai rata-rata siswa hanya sebesar 60. Oleh karena itu, perlu diupayakan tindakan perbaikan untuk meningkatkan kemampuan menulis teks berita siswa. Lemahnya kemampuan menulis teks berita tidak hanya terkait strategi yang digunakan dalam pembelajaran. Hal lain yang merupakan penyebab dari permasalahan tersebut yakni lemahnya penguasaan kosa kata yang dimiliki siswa. Sebagaimana diketahui bahwa menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa maka sudah tentu penguasaan kosa kata memiliki pengaruh yang sangat besar dalam keterampilan berbahasa seseorang. Hal ini sejalan dengan pendapat Tarigan (1993:14), bahwa kosakata merupakan bagian penting dari bahasa. Penguasaan kosakata dapat memengaruhi keterampilan berbahasa seseorang. Begitu juga dengan kemampuan seseorang menggunakan dan mempelajari bahasa banyak

dipengaruhi oleh kosakata yang dimilikinya. Bahasa dapat berfungsi kepada seseorang apabila keterampilan berbahasa seseorang meningkat. Keterampilan berbahasa seseorang meningkat apabila kuantitas dan kualitas kosakatanya meningkat. Penguasaan kosa kata yang cukup sangatlah penting untuk bisa berbahasa dengan baik. Seseorang harus mempunyai kosa kata yang cukup untuk bisa menyampaikan suatu informasi yang telah dibaca, didengarnya, ataupun dialaminya sendiri. Penguasaan kosakata yang ia miliki yang membuatnya dapat berbicara atau menulis dengan kata yang baik dan tepat. Hal ini berarti bahwa jika lemah penguasaan kosakata seseorang maka lemah pula keterampilan berbahasa orang tersebut. Lemahnya penguasaan kosa kata siswa dapat kita lihat dari hasil penelitian Ismawirma (2011) dalam jurnalnya yang berjudul Penguasaan Kosakata Baku Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Lhoknga Kabupaten Aceh Besar bahwa tingkat penguasaan kosakata baku siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lhoknga Kabupaten Aceh Besar masih rendah. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII siswa SMP Negeri 1 Lhoknga Kabupaten Aceh Besar tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 102 orang, dan dijadikan sampel 34 orang (30%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan kosakata baku siswa SMP Negeri 1 Lhoknga Kabupaten Aceh Besar berada pada kategori cukup, dengan nilai rata-rata hanya 59. Pemaparan diatas telah menjelaskan bahwa penguasaan kosakata memiliki pengaruh terhadap keterampilan seseorang dalam berbahasa, termasuk pula dalam menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa. Bila lemah penguasaan

kosakata seseorang, maka lemah pula keterampilannya dalam menulis. Demikian pula halnya penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis teks berita, seorang siswa akan mengalami kesulitan dalam menulis teks berita apabila ia tidak memiliki penguasaan kosakata yang baik. Ia tidak akan mampu menulis informasi-informasi yang ingin diberitakannya kepada orang lain. Sehubungan dengan keterampilan menulis teks berita, para siswa juga sebaiknya memiliki penguasaan mengenai struktur kalimat dengan baik. Hal ini karena dengan perantaraan kalimatlah seseorang dapat menyampaikan maksudnya secara lengkap dan jelas. Hal ini berdasarkan pendapat Lamuddin Finoza, Kalimat merupakan primadona dalam kajian bahasa. Hal ini disebabkan antara lain karena dengan perantaraan kalimatlah seseorang dapat menyampaikan maksudnya secara lengkap dan jelas. Satuan bentuk bahasa yang sudah kita kenal sebelum sampai pada tataran kalimat adalah kata (mis. tidak) dan frasa atau kelompok kata (mis. tidak tahu). Kata dan frasa tidak dapat mengungkapkan suatu maksud secara lengkap dan jelas, kecuali jika kata atau frasa itu berperan sebagai kalimat minor atau merupakan jawaban sebuah pertanyaan. Agar dapat berkalimat dengan baik perlu kita pahami terlebih dahulu struktur dasar suatu kalimat. (Lamuddin Finoza, 2009, 149) Penguasaan struktur kalimat siswa tentu memiliki pengaruh terhadap keterampilannya menulis. Hal ini karena pada tataran kalimatlah sebuah informasi itu dapat disampaikan dengan lengkap dan jelas. Bila seorang siswa tidak memiliki penguasaan yang baik mengenai struktur kalimat, maka ia akan mengalami kesulitan dalam menulis informasi-informasi yang ingin disampaikannya. Bahkan bila ia menuliskan sebuah informasi, maka orang lain tidak dapat memahami makna atau maksud yang disampaikannya dengan jelas. Demikian pula halnya dalam menulis teks berita, penguasaan seorang siswa

mengenai struktur kalimat akan mempengaruhi kemampuannya dalam menulis teks berita. Bila penguasaan struktur kalimatnya baik, maka ia akan dapat menyampaikan informasi dalam bentuk teks berita dengan baik pula dan orang lain akan merasakan kelengkapan dan kejelasan dari berita yang ditulisnya. Penguasaan kosakata dan penguasaan struktur kalimat juga memiliki keterkaitan yang saling mempengaruhi. Seseorang yang memiliki penguasaan yang baik mengenai jenis-jenis kata (kata benda, kata kerja, kata sifat dan kata keterangan) akan mudah mempelajari kalimat dan strukturnya, karena ia akan mengerti untuk memungsikan jenis-jenis kata tersebut sebagai subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan di dalam kalimat. Hal ini sejalan dengan pendapat Lamuddin Finoza, Pengalaman penulis mengajarkan Komposisi lebih dari dua puluh tahun menunjukkan banyak sekali mahasiswa yang belum dapat membedakan antara fonem dan huruf serta belum mengetahui ciri-ciri jenis kata utama (kata benda, kata kerja, kata sifat dan kata keterangan) terutama yang lebih dari satu morfem. Akibatnya, mahasiswa mengalami kesulitan mempelajari kalimat dalam hal mengidentifikasikan jenis kata. Penulis berasumsi, jika para mahasiswa mengenali dengan baik keempat jenis kata utama itu, mereka akan lebih mudah memungsikannya sebagai subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan di dalam kalimat. (Lamuddin Finoza, 2009, 75) Seseorang juga harus memiliki penguasaan struktur kalimat yang baik dalam menyusun kosakata yang dikuasainya apabila kosakata itu ingin dibentuknya menjadi kalimat. Hal ini dikarenakan dalam membentuk suatu kalimat, struktur-struktur kalimatnya harus tersusun dengan baik sehingga kosakata yang ada didalamnya membentuk kesatuan makna. Seorang penulis harus memiliki kemampuan yang baik dalam menyandingkan kata yang satu

dengan kata yang lainnya kedalam kalimat sehingga terbentuklah sebuah kalimat yang benar dan jelas maknanya. Hal ini sejalan dengan pendapat Lamuddin Finoza, Satuan bentuk terkecil dalam bahasa adalah fonem dan yang terbesar adalah karangan. Antara bentuk terkecil dan terbesar itu terdapat deretan bentuk morfem, kata, frasa, kalimat dan alinea. Ketujuh bentuk bahasa itu baru diakui eksistensinya jika mempunyai makna atau mempengaruhi makna. Maksud pernyataan dapat mempengaruhi makna dalam hal ini adalah kehadirannya dapat mengubah makna atau menciptakan makna baru. Setiap satuan bentuk bahasa harus mempunyai makna atau dapat mempengaruhi makna; dan setiap makna harus didukung oleh bentuk tertentu. Hubungan antara bentuk dan makna dapat diibaratkan sebagai dua sisi mata uang: satu sama lainnya saling melengkapi. Bentuk yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh terhadap makna, tidak akan mendapat tempat dalam tatanan satuan bentuk bahasa. (Lamuddin Finoza, 2009, 76) Bertitik tolak dari uraian latar belakang diatas maka judul penelitian ini adalah Pengaruh Penguasaan Kosa Kata dan Struktur Kalimat Terhadap Keterampilan Menulis Teks Berita pada Siswa Kelas VIII SMP Taman Siswa Medan Tahun Ajaran 2013/2014. B. Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang masalah yang dikemukakan diatas terdapat sejumlah masalah yang muncul berkaitan dengan keterampilan menulis berita pada siswa di sekolah. Masalah tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Siswa belum menguasai kosa kata dengan baik 2. Siswa belum menguasai struktur kalimat dengan baik 3. Siswa belum mampu menulis teks berita dengan baik

4. Metode lama yang digunakan guru dalam pembelajaran menulis berita tidak efektif C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah merupakan langkah yang perlu dilakukan dengan tujuan agar cakupan penelitian tidak terlalu luas. Penelitian ini dibatasi dan difokuskan pada pengaruh penguasaan kosakata dan struktur kalimat terhadap keterampilan menulis teks berita. Berdasarkan Silabus Pembelajaran pada Kelas VIII Semester Genap, Indikator Pencapaian yang harus dikuasai oleh siswa adalah menyusun data pokok-pokok berita yang mereka dapatkan disekitar mereka menjadi sebuah teks berita yang singkat, padat dan jelas yakni pokok-pokok tersebut adalah unsur What (apa), Who (siapa), Where (dimana), When (kapan), Why (mengapa), dan How (bagaimana). Disamping itu, disebabkan karena luasnya cakupan mengenai kosakata, peneliti dalam hal ini memfokuskan penelitiannya dalam meneliti penguasaan kosakata para siswa hanya dalam hal penguasaan siswa memahami kelas-kelas kata yakni kata kerja, kata sifat, kata keterangan, dan kata benda. Hal ini beralasan agar terlihatnya pengaruh atau hubungan antara penguasaan kosakata dengan penguasaan struktur kalimat, lalu hubungan penguasaan kosakata dan penguasaan struktur kalimat dengan kemampuan menulis teks berita. Penguasaan struktur kalimat dibatasi pula pada penguasaan siswa dalam memahami unsur-unsur kalimat, yakni SPOK (subjek, predikat, objek, dan keterangan). Hal ini dimaksudkan agar lebih mudah menemukan hubungan antara penguasaan kosakata dengan penguasaan struktur kalimat, serta hubungan antara

penguasaan kosakata dan penguasaan struktur kalimat terhadap kemampuan menulis teks berita. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh penguasaan kosa kata terhadap kemampuan menulis teks berita pada siswa kelas VIII SMP Taman Siswa Medan? 2. Bagaimana pengaruh penguasaan struktur kalimat terhadap kemampuan menulis berita pada siswa kelas VIII SMP Taman Siswa Medan? 3. Bagaimana pengaruh penguasaan kosa kata dan struktur kalimat terhadap kemampuan menulis berita pada siswa kelas VIII SMP Taman Siswa Medan? E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Menggambarkan pengaruh penguasaan kosa kata terhadap kemampuan menulis teks berita 2. Menggambarkan pengaruh penguasaan struktur kalimat terhadap kemampuan menulis teks berita 3. Menggambarkan pengaruh penguasaan kosa kata dan struktur kalimat terhadap kemampuan menulis teks berita

F. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna sebagai berikut: a. Melengkapi informasi mengenai pembelajaran menulis teks berita dengan meningkatkan penguasaan kosakata dan penguasaan struktur kalimat b. Menambah informasi bagi orang lain untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks berita. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Mahasiswa Memberikan kontribusi konkrit dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dan penelitian ini juga dapat dijadikan pijakan untuk memperkuat suatu pemikiran ataupun pemahaman, juga menjadi landasan untuk dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya. Khususnya yang berhubungan dengan kemampuan menulis teks berita. b. Bagi Guru Bagi guru dapat memanfaatkan hasil penelitian ini dalam pembelajaran menulis teks berita. Dengan penelitian ini guru bisa menentukan cara apa yang cocok dan hal-hal apa saja yang dapat

merangsang minat dan kemampuan menulis teks berita, sehingga kemampuan menulis teks berita yang dimiliki siswa semakin meningkat. c. Bagi Siswa Bagi siswa dapat menambah wawasan dan pengalaman baru ketika belajar serta meningkatkan kreativitas serta ide terhadap pembelajaran menulis teks berita pada saat proses pembelajaran berlangsung.