BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun tentang Perbankan(Muhammad 2011:17). Sampai saat ini kebijakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. roda perekonomian di suatu negara. Pada perekonomian yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Sistem ekonomi islam dengan konsep profit dan loss sharing yang. bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Fenomena menarik yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era modern ini perbankan syariah telah menjadi fenomena global,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem perbankan. konvensional menggunakan bunga (interest) sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan suatu lembaga atau badan usaha yang saat ini mulai

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara bisa berjalan dengan lancar. Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis jenis usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. bidang perbankan merupakan salah satu bidang yang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. mana didasarkan pada Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Pertumbuhan Pembiayaan Bank Syariah dan Kredit Bank Konvensional

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan. Berdasarkan sistem operasionalnya, perbankan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan salahsatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dari dunia perbankan. Jika dihubungkan dengan pendanaan, hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

BAB I PENDAHULUAN. keberlanjutan entitas bisnis dan untuk mengukur kemampuan bersaing dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran bank sebagai lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. periode 5 tahun terakhir ini telah muncul bank-bank yang menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini Indonesia memiliki dua jenis lembaga perbankan, yaitu perbankan

I.PENDAHULUAN. Perkembangan sektor ekonomi di Indonesia saat ini sangat pesat yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. kantor, 24 Unit Usaha syariah (UUS) denga n 554 kantor, dan 160 Bank

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan UMKM di Indonesia dilihat dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian pasti ada hubungannya dengan dunia keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah merupakan Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah merupakan perbankan yang bebas bunga dan beroperasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Bank merupakan satu lembaga yang berfungsi sebagai perantara

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Keberadaan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Adapun salah satu ukuran keberhasilan suatu bank adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara Indonesia ini. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sektor keuangan di Indonesia masih didominasi oleh industri perbankan

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perbankan syariah, memicu tumbuhnya bank-bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Resesi ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat telah menyebabkan kasus

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan alternatif lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 pengertian bank umum

I. PENDAHULUAN. Unit Usaha Syariah (UUS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Lembaga Keuangan atau yang lebih khusus lagi disebut

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sistem keuangan dunia. perkembangan perekonomian dunia

BAB I PENDAHULUAN. pinggiran, atau biasa dikenal dengan rural banking. Di Indonesia, rural banking

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang berkelebihan untuk kemudian di salurkan kepada pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. mengelola dana masyarakat secara baik dan benar.

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah menjelaskan, praktik perbankan syari ah di masa sekarang

BAB I PENDAHULUAN. Januari Diakses melalui http// Tanggal 12 Oktober Undang-Undang Perbankan Syariah.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi pada tahun 1997 mempunyai dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan sebuah lembaga keuangan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pemerintah secara formal meletakkan dasar-dasar hukum operasionalnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang. Bank merupakan sektor penting dan berpengaruh dalam perekonomian suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank pada hakikatnya merupakan lembaga perantara (intermediary) yaitu. menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah ini salah satunya dicirikan dengan sistem bagi hasil (non bunga)

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan ketiga adalah ijarah dan jasa. Bagi hasil terdiri dari mudharabah dan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keuangan syariah. Namun demikian, hingga saat ini market share

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah pada dasarnya merupakan pengembangan dari konsep

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kurangnya inisiatif perbankan. Perkembangan bank yang makin pesat

BAB I PENDAHULUAN. tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi tersebut (Todaro dan Smith, 2003). Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan PDB

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya bagi umat islam. Rasa terpercaya, amanah dan aman serta

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi utama dari perbankan adalah intermediasi keuangan, yakni proses

BAB V PENUTUP. perubahan yang siginifikan pada akad murābahah dalam praktiknya. Akad

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk menjalankan bisnis dengan izin operasional sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan pada semester kedua tahun 2008 yang bermula dari

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pemberi layanan perbankan bagi masyarakat. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi di Amerika dan kawasan Eropa pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara dengan basis penduduk muslim terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah berawal pada tahun 1950an.

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi syariah dalam beberapa tahun belakangan ini mengalami. perkembangan yang signifikan terutama di bidang perbankan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan peningkatan total output dalam suatu perekonomian. Struktur. perekonomian Indonesia didominasi oleh Pulau Jawa.

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi dari masyarakat dan korporasi mengakibatkan banyak terdapat jasa

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai moraldan prinsip-prinsip syari ah Islam.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan bank syariah di Indonesia membawa angin segar bagi para

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. semakin popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negaranegara

BAB 1 PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah pertama kali didirikan pada tahun 1992 adalah Bank. Amanah Rabbaniah. Walaupun perkembangannya agak terlambat bila

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh kepercayaan dari nasabah pun tidak dapat dihindari dalam bank

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan menghimpun dana dari. masyarakat dan kemudian menyalurkannya kembali kepada masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai transaksi yang berhubungan dengan keuangan. Begitu pentingnya dunia

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan industri perbankannya, karena kinerja dari perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Indikator Utama Perbankan Syariah (dalam milyar rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008). Ditinjau dari segi imbalan atau

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebijakan pada tahun 1998 telah menetapkan Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan(Muhammad 2011:17). Sampai saat ini kebijakan perbankan syariah terus diperbaiki dan direvisi dengan tujuan dapat mencapai perbankan syariah yang diinginkan. Harapannya bank syariah akan selalu mendapat motivasi dan dukungan dari semua kalangan. Dalam perkembangannya bank syariah terus melakukan ekspansi untuk terus mengembangkan asset dan jaringan melalui cabang dan kantor cabang pembantu diberbagai daerah. Selain itu keberlangsungan usaha suatu bank syariah juga ditopang dari pembiayaan yang tepat sasaran sehingga tidak berdampak pada bangkrutnya bank syariah. Disisi lain ada yang lebih penting dari pembiayaan, Muhammad membicarakan tentang peranan Bank islam. Diantara peranan itu adalah (1) memurnikan operasional perbankan syariah sehingga dapat lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat; (2) meningkatkan kesadaran syariah umat isalamsehingga dapat memperluas segmen danpangsa pasar perbankan syariah ; (3) menjalin kerjasama dengan para ulama karena bagaimanapun peran ulama, khususnya di Indonesia, sangat dominan bagi kehidupan umat islam. (Muhammad 2011:18)

Pembiayaan atau financing menurut Muhammad (2005:17) yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dalam pembiayaan bank syariah terdapat berbagai macam pembiayaan, namun dalam penelitian ini penulis lebih menitik beratkan terhadap pembiayaan jual beli yaitu murabahah. Pada saat ini pembiayaan murabahah merupakan pembiayaan yang banyak digunakan oleh bank dalam penyaluran dana (pembiayaan), Karena mudah diimplementasikan, pendapatan bank dapat diprediksi, tidak perlu mengenal nasabah secara mendalam, menganalogikan murabahah dengan pembiayaan konsumtif. Seiring dengan perkembangan bisnis pembiayaan, beberapa perusahaan pembiayaan mulai menjalankan kegiatan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. Kegiatan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah telah diatur dengan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor PER-03/BL/2007 tanggal 10 Desember 2007 tentang Kegiatan Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah dan Nomor PER-04/BL/2007 tanggal 10 Desember 2007 tentang Akad-akad yang digunakan dalam kegiatan perusahaan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. Kegiatan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah yang dapat dilakukan oleh perusahaan pembiayaan antara lain Murabahah, Ishtisna, Salam, Wakalah Bil Ujrah, Ijarah, dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik.(Laporan Perbankan Syariah 2013). Sehingga pesaing bank syariah semakin banyak selain dari kompetitor utama yaitu bank konevensional

Kinerja perbankan syariah secara keseluruhan selama tahun 2012 tetap menunjukkan kinerja yang relatif terjaga baik, tercermin dari perkembangan aset, pencapaian proftabilitas, peningkatan efisiensi dan fungsi intermediasi yang relatif tetap berjalan secara optimal. Pada periode laporan pembiayaan murabahah tumbuh 56,1%, sehingga menempati pangsa 59,7% dari total pembiayaan BUS dan UUS. Sementara pada pembiayaan BPRS pangsa akad murabahah mencapai 80,3%. Pemanfaatan akad-akad lain dalam pembiayaan berubah secara dinamis, khususnya pada kelompok BUS dan UUS. (Laporan Perbankan Syariah2013) Berdasarkan hasil laporan dari bank indonesia tahun 2013 pembiayaan bank syariah di dominasi oleh produk murabahah. Portofolio pembiayaan secara keseluruhan pembiayaan murabahah dapat mencapai 90% dari produk pembiayaan lainnya. Dilihat dari jenis akadnya, secara umum penyaluran pembiayaan perbankan syariah masih didominasi oleh akad murabahah. Pembiayaan murabahah sampai saat ini masih merupakan pembiayaan yang dominan bagi perbankan syari'ah di dunia, tetapi masih banyak kritik yang dilontarkan pada bank syari'ah dalam masalah penetapan margin keuntungan. Hal ini dikarenakan produk pembiayaan murabahah merupakan produk yang mirip dengan produk pembiayaan kredit berbunga flat pada bank konvensional. (www.bi.go.id) Kondisi krisis ekonomi global yang dimulai pada tahun 2009-an. Lemahnya permintaan akan komoditas global terlebih permintaan domestik negara-negara maju yang tercermin dari penurunan tekanan inflasi global,

tingginya angka pengangguran di Amerika Serikat dan negara maju lainnya, bencana tsunami yang terjadi di Jepang, serta faktor krisis geopolitik di kawasan timur tengah yang menyebabkan harga minyak melambung tinggi juga menjadi faktor utama penyebab lambatnya perkembangan ekonomi global di tahun 2009 sampai saat ini. Bank syariah merupakan lembaga yang bergerak dalam transaksi riil akan terpengaruhi oleh inflasi yang fluktuatif. Namun disaat itu perbankan syariah mampu membuktikan eksistensinya menaikkan statistik pertumbuhannya dan memperbaiki tiap pembiayaan dari tahun 2009 sampai saat ini. Sudut pandangan lain perbankan syariah masih terpojokkan oleh pendapat sebagian masyarakat yang menganggap bahwa margin murabahah mirip dengan produk perbankan konvensional yang bersandarkan pada prinsip bunga bank. Pendapat ini dapat mempengaruhi besarnya volume pada pembiayaan murabahah di perbankan syariah. Menurut Muhammad (2004:103) menyatakan sebagai berikut: faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya mark-up dalam margin adalah kebutuhan bank syariah untuk memperoleh keuntungan riil, inflasi, suku bunga berjalan, kebijakan moneter, dan marketabilitas barang-barang murabahah serta tingkat laba yang diharapkan dari barang-barang itu. Berdasarkan kondisi dan alasan praktik murabahah di bank syariah, maka ada semacam kecaman atau penilaian masyarakat terhadap praktik bank syariah tidak jauh berbeda dengan bank konvensional (bunga bank).

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh BI menunjukkan bahwa 15% responden menilai bank syariah tidak ada bedanya dengan bank konvensional, hanya beda bungkusnya kalangan awam juga menilai bahwa bank syariah dalam mengambil keuntungan lebih besar dibandingkan dengan bank konvensional. Dikatakan juga oleh Muhammad dalam bukunya, bank syariah seharusnya tidak hanya menjadikan bunga bank konvensional sebagai rujukan dalam penentuan harga jual produk murabahah. Dalam praktiknya, barangkali tingginya margin yang diambil oleh pihak bank syariah adalah untuk antisipasi naiknya suku bunga di pasar atau inflasi. Sehingga jikalau terjadi kenaikan suku bunga yang besar, maka bank syariah tidak mengalami kerugian secara riil, namun demikian apabila suku bunga di pasar tetap stabil atau bahkan turun, maka margin murabahah akan lebih besar dibandingkan dengan tingkat bunga pada bank konvensional. (Muhammad, 2011 :140) Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Margin Murabahah dengan menggunakan variabel independen Inflasi, Margin Pesaing, Suku Bunga Kredit, dan Biaya Operasional. Yang akan dirangkai menjadi Judul penelitian Analisis Pengaruh Inflasi, Biaya Operational, Margin Pesaing, Dan Suku Bunga Kredit terhadap Margin Murabahah Perbankan syariah (studi kasus BPR Syariah)

B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang penelitian, dapat ditarik rumusan pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh inflasi terhadap margin murabahah 2. Bagaimana pengaruh biaya operasional terhadap margin murabahah 3. Bagaimana pengaruh margin pesaing terhadap margin murabahah 4. Bagaimana pengaruh suku bunga kredit terhadap margin murabahah 5. Bagaimana pengaruh inflasi, margin pesaing, biaya operasional suku bunga kredit, terhadap margin murabahah perbankan syariah secara simultan? C. BATASAN PENELITIAN Fokus penelitian diarahkan pada variabel-variabel yang berpengaruh terhadap margin pada bank. Margin adalah selisih antara harga jual dan harga beli pembiayaan murabahah. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan Margin Murabahah sebagai variabel dependen sedangkan Inflasi, Biaya Operational, Margin Pesaing, Suku Bunga Kredit sebagai variabel indenpen. Obyek dari penelitian ini adalah menggunakan BPR Syariah di Indonesia. Pemilihan ini karena data yang diperlukan telah mudah diakses melalui website Bank Indonesia dan BPS. Sedangkan data yang digunakan mulai Januari 2009 sampai September 2013.

D. TUJUAN PENELITIAN Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mengetahui variabel yang memiliki hubungan dan mempengaruhi penetapan margin murabahah. Selanjutnya dapat dipastikan secara spesifik tujuan suatu penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis pengaruh inflasi terhadap margin murabahah. 2. Untuk menganalisis pengaruh biaya operasional terhadap margin murabahah. 3. Untuk menganalisis pengaruh margin pesaing terhadap margin murabahah. 4. Untuk menganalisis pengaruh suku bunga kredit terhadap margin murabahah. 5. Untuk menganalisis pengaruh inflasi, margin pesaing, biaya operasional dan suku bunga kredit terhadap margin murabahah perbankan syariah secara simultan. E. KEGUNAAN PENELITIAN Manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, sebagai tahap pembelajaran yang memberi tambahan pengetahuan serta wawasan dalam ruang lingkup perbankan sehingga peneliti dapat mengembangkan ilmunya dan sebagai batu loncatan

untuk berkembang setelah menyelesaikan studi yang didapat di program studi Ekonomi dan Perbankan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 2. Bagi instansi terkait (perbankan syariah), penelitian ini bermanfaat sebagai masukan bagi pihak perbankan syariah yang terkait dalam merumuskan kebijakan penetapan margin murabahah perbankan syariah. 3. Bagi pemerintah, sebagai masukan dan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dibidang ekonomi yang berpengaruh terhadap maju mundurnya suatu perbankan syariah. 4. Bagi masyarakat, sebagai sarana informasi terkait dalam memilih atau memutuskan untuk melakukan transaksi pembiayaan. F. SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika dan penyusunan skripsi ini dibagi dalam lima bab. Secara garis besar akan diuraikan secara singkat sebagai berikut : BAB I : Dalam bab I, Berisikan penjelasan secara umum hal-hal melatarbelakangi penulisan penelitian ini, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : Dalam bab II, memuat ini tinjauan pustaka dan kerangka teori serta hipotesis penelitiann.

BAB III : Dalam bab III, berisikan metode penelitian yang menjelaskan mengenai obyek penelitian, sumber dan jenis data, populasi dan sampel penelitian, teknik analisis data dan teknik pengujian hipotesis. BAB IV : Dalam bab IV, menjelaskan analisis dan pembahasan dari hasil pengolahan data. Mendeskripsikan lebih lanjut obyek penelitian, serta pembahasan uji hipotesis. BAB V : Bab terakhir ini, berisi kesimpulan dari apa yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya yang dirangkum dalam satu rumusan, keterbatasan dalam penelitian serta saran.