PENDAHULUAN. agar mampu bersaing dalam pasar bebas yang kuncinya adalah efisiensi, PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Selain efisiensi secara finansial,

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. alam seperti kelapa sawit, karet dan teh memerlukan penanganan yang professional

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

BAB I PENDAHULUAN. kecil, pimpinan perusahaan dapat mengawasi secara langsung kinerja di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2. Pedoman Perilaku (Code of Conduct) PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) tanggal 27 Juni 2006.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Perkebunan (2014) Gambar 2 Perkembangan Produksi CPO Indonesia

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan

Kata Kunci : Good Corporate Governance (GCG), Pendapatan karyawan

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Ketiga tujuan tersebut antara lain: laba perusahaan yang maksimal,

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) atau PTPN XI adalah badan usaha

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri PT Perkebunan Nusantara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 LATAR BELAKANG. dengan munculnya krisis budaya moral. Di beberapa negara Asia pondasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah asing Good Corporate Governance (GCG) tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang semakin cepat telah membawa perubahan-perubahan dan

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct)

PT PUPUK SRIWIDJAJA. K A N T O R P U S A T Jalan Mayor Zen Palembang

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis mengenai Penerapan Good Corporate Governance

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) Tanjung Morawa Deli Serdang- Sumatera Utara - Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis dan ekonomi sudah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. para stakeholdernya. Keberhasilan dalam pencapaian tujuan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan korporasi pada awalnya dibentuk agar badan usaha dapat

Mewujudkan Budaya Tata Kelola Sarinah yang Baik

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Milik Negara (BUMN). Seluruh atau sebagian besar modal BUMN dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Ketidakstabilan dunia bisnis memperlihatkan lemahnya penerapan good corporate

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan nilai perusahaan. Sedangkan Perum mempunyai maksud

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Mengingat keberadaan sumber daya yang bersifat ekonomis sangat terbatas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Bagi perekonomian Indonesia, sektor pertanian merupakan sektor yang

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOMOR : 13.00/KPTS/09/IV/2014 NOMOR : Dekom/SK-02/IV/2014

BAB I PENDAHULUAN. Isu mengenai good corporate governance mulai populer khususnya di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan resiko dan perwujudan Good Corporate Governance untuk

BOARD MANUAL PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b di atas, perlu menetapkan Peraturan Menteri Badan Usa

BAB 1 PENDAHULUAN. Awal munculnya konsep Corporate Governance ini karena adanya. bertanggung jawab. Masalah Corporate Governance ini semakin menjadi

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE/GCG)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perumusan masalah menjelaskan mengenai butir-butir permasalahan yang akan

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak tuntutan publik agar terciptanya tata kelola yang baik, agar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PEDOMAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh suatu kerangka tata kelola (corporate governance

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) merupakan konsep

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Setelah negara Indonesia dan negara negara di Asia Timur lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan yang semakin pesat saat ini menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dana pensiun dapat dilihat dari tingkat pencapaian tujuan nya.

BAB I PENDAHULUAN. pada perusahaan secara maksimal sehingga laba diharapakan diperoleh juga secara

PEDOMAN PENERIMAAN DAN PEMBERIAN GRATIFIKASI/ HADIAH/ HIBURAN PT Perkebunan Nusantara IX.

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, serta

BAB III DESKRIPSI PT.SARI SURYA PERWIRA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Good Corporate Governance (GCG) adalah salah satu pilar dari sistem

BAB II PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA

KESEPAKATAN BERSAMA DIREKSI DAN KOMISARIS DALAM MENERAPKAN BOARD MANUAL

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. karet. Dan secara efektif mulai beroperasi pada 09 April 1996 dengan kantor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Perusahaan juga harus mampu beroperasi secra efektis dan efisien.

DAFTAR ISI. SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero)

I. PENDAHULUAN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perusahaan milik negara yang

PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Governance (2006) untuk mewujudkan tata kelola yang baik, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan. bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. terdiri dari tiga bentuk badan usaha yaitu swasta, BUMN dan koperasi. Badan

BAB I PENDAHULUAN. selalu berhadapan dengan masalah pengelolaan perusahaan dalam pengawasan aset.

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebuah organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang

BAB I PENDAHULUAN. dimana hal ini menciptakan persaingan antar perusahaan-perusahaan yang

LAPORAN HASIL ASSESMENT PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) PT. PERSERO BATAM TAHUN 2006 Periode 24 November Januari 2007

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding merupakan Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. Tiap jenis perusahaan menghasilkan sesuatu yang menarik konsumen untuk. dalam perusahaan yang dapat merusak kepercayaan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Istilah Corporate Governance pertama kali diperkenalkan oleh Cadbury

BAB I PENDAHULUAN. digariskan. Audit internal modern menyediakan jasa- jasa yang mencakup

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pajak penghasilan yang. suka manajemen perusahaan melakukan tindakan pajak agresif.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penggabungan kebun-kebun yang berada diwilayah Sumatra Utara dan Akte

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori keagenan adalah teori yang timbul dari adanya suatu hubungan

BAB I PENDAHULUAN. konsep good corporate governance (GCG). Konsep ini sebenarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. posisi tiga terbawah dalam menerapkan Good Corporate Governance di Asia,

Transkripsi:

PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam rangka menyiapkan diri dalam menghadapi era perdagangan bebas, agar mampu bersaing dalam pasar bebas yang kuncinya adalah efisiensi, dilakukan penggabungan di antara beberapa PN/PT Perkebunan menjadi PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Selain efisiensi secara finansial, penggabungan PT/PN Perkebunan menjadi unit-unit yang lebih besar diyakini pula akan dapat meningkatkan efisiensi kebun yang dikelolanya, karena tidak jarang satu PT Perkebunan mengelola sejumlah kebun kecil yang lokasinya berjauhan, sehingga sukar untuk dapat mencapai standar kelayakan usaha. Dengan penggabungan diharapkan agar pengelolaan kebun kecil dapat terangkat oleh kebun lain yang lebih luas. Caranya dapat dengan subsidi-silang dari keuntungan kebun besar kepada yang lebih kecil (Mangoensoekarjo dan Semangun, 2003). Pada awalnya pengelola perusahaan hanya dituntut untuk memuaskan kepentingan pemiliki atau pemegang saham berupa pembagian laba, tetapi perkembangan dan kemajuan teknologi telah menyadarkan berbagai pihak bahwa ada kepentingan yang terganggu sebagai dampak langsung maupun tidak langsung dari tindakan perusahaan, sehingga hal ini menuntut perhatian perusahaan. Di samping itu, berbagai pihak lainnya dalam masyarakat termasuk pemerintah menuntut agar perusahaan memberikan kontribusi dan peran yang lebih besar terhadap tanggung jawab sosialnya ( PTPN IV, 2005) PT. Perkebuanan Nusantara IV (Persero) memiliki wilayah kerja yang menyebar di beberapa kabupaten, memiliki berbagai pihak yang berkepentingan

terhadap perusahaan. Pihak yang berkepentingan terdiri dari pihak internal perusahaan dan eksternal perusahaan. Pihak internal meliputi Pemegang Saham, Komisaris, Direksi dan Karyawan, sedangkan pihak eksternal meliputi Pemerintah Pusat/Daerah, investor/mitra usaha, pelanggan/pembeli, kreditur, pemasok/rekanan dan masyarakat lingkungan sekitar perusahaan. Kepentingan dari pihak internal dan eksternal beragam bahkan ada yang bertentangan antara satu sama lain dan tentunya masing-masing selalu mengharapkan agar kepentingannya didahulukan. Keseimbangan dalam rangka pemenuhan kepentingan berbagai pihak tersebut senantiasa harus dijaga dalam jangka panjang. Agar keseimbangan tersebut tercapai dan terpelihara, diperlukan suatu kerangka kerja bagi Komisaris, Direksi dan seluruh jajaran perusahaan dalam mengelola perusahaan yang disebut Coorporate Goverancet. (PTPN IV, 2005) Good Coorporate Goverance (GCG) didefenisikan oleh Kementerian BUMN adalah struktur yang digunakan oleh pelaku bisnis perusahaan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya, berdasarkan perundang-undangan dan nilainilai etika. Di dalam Good Coorporate Goverance terdapat prinsip-prinsip yang harus dilaksanakan seluruh pelaku bisnis dalam perusahaan sehingga perlu dijabarkan secara rinci dalam bentuk pedoman yang disebut Code of Coorporate Goverance (PTPN IV, 2005). Menyadari pentingnya Good Coorporate Goverance, maka Menteri BUMN melalui keputusannya Nomor Kep-117/M-MBU/2002 tanggal 31 juli

tentang penerapan Praktek Good Coorporate Goverance pada BUMN, mewajibkan seluruh Badan Usaha Milik Negara menerapkan Good Coorporate Goverance (GCG) secara konsisten dan menjadikan GCG sebagai landasan operasional. Tujuan penerapan Good Coorporate Goverance adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan dan menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan. (PTPN IV, 2005). Luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup berarti. Tahun 2002 luasnya 4.116.646 ha, pada tahun, meningkat menjadi 5.239.171 ha pada tahun 2003 (pertumbuhan 27,26 %). Tahun 2004 luasnya 5.601.770 ha (pertumbuhan 6,9 %) dan sampai bulan Oktober 2007 luas lahan kelapa sawit di Indonesia mencapai 6,3 juta ha, bertambah dari 6,07 juta ha pada tahun 2006. (Pardamean, 2008) PTPN-IV adalah salah satu unit perusahaan perkebunan milik negara yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1996 tanggal 14 Pebruari 1996 tentang peleburan Perusahaan Perseroan PT Perkebunan VI, PT Perkebunan VII dan PT Perkebunan VIII. Menjadi Perusahaan Perseroan PT Perkebunan Nusantara IV (Lembaran Negara Tahun 1996 No. 5) sesuai dengan Akte Notaris Harun Kamil, S.H. No.37 tertanggal 11 Maret 1996. Kemudian sesuai dengan surat Notaris Sri Rahayu Hadi Prasetyo, S.H. diadakan perubahan akte pendirian perusahaan (vide: Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Tanggal 25 Maret 2003 nomor 24). Kebun Bah Jambi merupakan salah satu unit kerja dari PT. Perkebunan Nusantara IV, berada di kabupaten Simalungun Sumatera Utara, yang bergerak di

bidang usaha perkebunan dan pengolahan kelapa sawit yang menghasilkan minyak (CPO) dan inti (PKO). (Kebun Bah Jambi, 2008) Good Coorporate Governance mempunyai dampak yang baik bagi peningkatan pendapatan karyawan dan perusahaan dalam hal ini menyangkut target kerja tehadap realisasi kerja, Good Coorporate Governance juga memberikan peluang kepada karyawan untuk mendapatkan penghasilan tambahan dalam peningkatan keejahteraan. Dengan adanya Good Coorporate Governance kinerja karyawan dan menejemen perusahaan akan lebih baik sehingga memberikan keuntungan bagi kedua pihak. Identifikasi Masalah Adapun yang menjadi identifikasi masalah dari penelitian ini adalah : 1) Bagaimana pengaruh penerapan Good Coorporate Governance terhadap peningkatan pendapatan karyawan di daerah penelitian? 2) Apa keuntungan yang diperoleh karyawan dengan adanya penerapan Good Coorporate Governance di daerah penelitian? 3) Bagaimana keuntungan yang didapatkan perusahaan sebelum dan sesudah adanya penerapan Good Coorporate Governance di daerah penelitian? Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui pengaruh penerapan Good Coorporate Governance terhadap peningkatan pendapatan karyawan di daerah penelitian. 2) Untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh karyawan dengan adanya penerapan Good Coorporate Governance di daerah penelitian.

3) Untuk mengetahui keuntungan yang diharapkan perusahaan sebelum dan sesudah adanya penerapan Good Coorporate Governance. Kegunaan Penulisan 1) Sebagai bahan referensi dan masukan bagi PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN-IV) dan instansi terkait lainnya dalam mengambil kebijakan-kebijakan tata kelola perusahaan. 2) Sebagai bahan informasi dan referensi bagi pihak-pihak lain yang membutuhkan. 3) Sebagai bahan inormasi bagi karyawan perkebunan dalam mendapatkan peningkatan pendapatan dengan program-program yang dibuat perusahaan.