BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yoansyah, 2016

dokumen-dokumen yang mirip
B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) SOLO FUTSAL CENTER

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan futsal hanya lima orang untuk setiap tim-nya. Futsal yang diadakan di berbagai belahan dunia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbunyi mens sana en corpore sano yang artinya dalam tubuh yang sehat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga di Indonesia cukup menarik banyak perhatian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Andri Setiadi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bara Yusuf Saeful Putra, 2013

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat mencari kegiatan yang bisa memulihkan vitalitas beraktifitas, antara

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

DOSEN: TAHAJUDIN S, DRS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akbar Ghufron Maftuhaddin, 2014

BAB I PENDAHULUAN. berguna membentuk jasmani dan rohani yang sehat.sampai saat ini olahraga telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dea Gardea, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

BAB I PENDAHULUAN. Dengan majunya kebudayaan manusia saat ini, banyak terjadi perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

MAKALAH FUTSAL. ( Dikumpulkan untuk memenuhi tugas mata pelajaran penjasorkes)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengadakan pembinaan dan pengembangan olahraga, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia olahraga yang sedang naik daun/yang sedang menjadi favorite

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Irvan Andriana, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agung Dwi Juniarsyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola basket di Indonesia telah berkembang sangat pesat. Event kejuaraan olahraga

2014 PENGARUH METODE LATIHAN MENTAL IMAGERY TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN PASSING DAN STOPPING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

, 2015 HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN FUTSAL DENGAN KINERJA WASIT FUTSAL ASPROV PSSI JAWA BARAT SAAT MEMIMPIN PERTANDINGAN

2015 PERBAND INGAN KECEPATAN REAKSI D AN ANTISIPASI REAKSI PAD A PENJAGA GAWANG D ALAM OLAHRAGA SEPAKBOLA D AN FUTSAL

2015 KORELASI ANTARA GOAL SETTING DENGAN MOTIVASI BERLATIH ATLET EKSTRAKULIKULER FUTSAL MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BANDUNG

Peluang Bisnis Membangun Lapangan Futsal

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bagi kesehatan dilihat dari banyaknya masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga futsal kini menjadi olahraga permainan yang diminati dari

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah mendunia.

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita membicarakan olahraga, tidak akan terlepas dari persoalan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Solo International Futsal Academy Solo International Futsal Academy

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. latihan olahraga, sebab penguasaan teknik dan pematangan psikis akan

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP DAYA TAHAN ATLET FUTSAL SWAP JAKARTA DALAM INDONESIA FUTSAL LEAGUE (IFL) 2013

BAB I PENDAHULUAN. berada. Olahraga tidak dapat dipisahkan dari kegiatan rutin yang dilakukan oleh manusia karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014 Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Olahraga di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. G. Morgan pada tanggal 9 Februari 1895 di Holyoke Massachusetts (Amerika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

BAB I PENDAHULUAN. Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masingmasing

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. olahraga sudah berkembang ke arah yang lebih luas. Olahraga tidak hanya sekedar. menjadi sehat atau meningkatkan kebugaran tubuh.

BAB II TINJAUAN UMUM FUTSAL dan GELANGGANG FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

Didi Yudha Pranata 1

WAHYU ILAHI, 2015 ANALISIS PERBANDINGAN PENGUASAAN TEKNIK DASAR PERMAINAN FUTSAL ANTARA ANGGOTA BARU DAN ANGGOTA LAMA UKM FUTSAL PUTRA UPI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berlian Ferdiansyah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. khususnya olahraga prestasi. Olahraga prestasi yang dimaksud dalam

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Olahraga merupakan aktivitas yang sangat penting untuk mempertahankan

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. Melalui aktivitas jasmani memberi kesempatan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya olahraga itu sendiri. Menurut Sumarjo (2002) yang dikutip Deva

TUGAS PRAKTIKUM DASAR KOMPUTER MEMBUAT ARTIKEL OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Permainan sepak bola sangat membutuhkan kemampuan fisik dan taktik yang

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

Bab 2. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

I. PENDAHULUAN. kegiatan olahraga ditempuh melalui tiga pilar, yaitu olahraga pendidikan, olahraga

2016 PERBAND INGAN LATIHAN LARI UPHILL D AN LARI D OWNHILL TERHAD AP PENINGKATAN KECEPATAN LARI PAD A ATLET FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).

HUBUNGAN KECEMASAN TERHADAP HASIL TES KETEPATAN JUMP SERVE BOLAVOLI. (Studi Pada Tim Bolavoli Putra SMK PGRI 3 Kediri Tahun Ajaran )

BAB I PENDAHULUAN. teknik yang berkualitas. Tingkat pencapaian prestasi olahraga bola basket dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Melalui olahraga dapat

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga olahraga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. futsal mulai terkenal di dunia dan banyak di gemari oleh. semua masyarakat dunia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. olahraga, dalam upaya mengembangkan prestasi olahraga yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Latihan mental merupakan unsur yang sangat penting hampir diseluruh

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan dan pengembangan pendidikan jasmani. merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia yang ada di indonesia.

dimainkan oleh laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa, dan orang tua. Di yang cukup menggembirakan, namun dalam kancah sepak bola internasional

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seperti kita ketahui olahraga adalah alat pemersatu bangsa yang bisa membuat sebuah bangsa bersatu padu dalam suatu cita-cita dan semangat yang sama. Tentunya tidak bisa dipisahkan antara olahraga dan prestasi, dikarenakan prestasi yang tinggi dalam bidang olahraga akan membuat suatu bangsa dipandang oleh bangsa lain. Dibandingkan dengan prestasi beberapa tahun yang lalu, prestasi Indonesia belakangan ini telah meningkat secara signifikan. Prestasi olahraga yang semula dibayangkan sulit untuk diraih kini bisa dicapai. Seperti pada cabang futsal, sepak bola, dayung, renang, dan atletik sudah mulai berprestasi kembali. Olahraga futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan. Futsal turut juga dikenali dengan berbagai nama lain. Istilah futsal adalah istilah internasionalnya, berasal dari kata spanyol atau portugis, futbol dan sala. Futsal dipopulerkan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani. Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya Brasil. Keterampilan yang dikembangkan dalam permainan ini dapat dilihat dalam gaya terkenal dunia yang diperlihatkan pemain-pemain Brasil di luar ruangan, pada lapangan berukuran biasa. Pele, bintang terkenal Brasil, contohnya, mengembangkan bakatnya di futsal. Sementara Brasil terus menjadi pusat futsal dunia, permainan ini sekarang dimainkan di bawah perlindungan Federation Internationale de Football Association di seluruh dunia, dari Eropa hingga Amerika Tengah dan Amerika Utara serta Afrika, Asia, dan Oseania. Pertandingan Internasional pertama diadakan pada tahun 1965, Paraguay menjuarai Piala Amerika Selatan pertama. Enam perebutan Piala Amerika Selatan

2 berikutnya diselenggarakan hingga tahun 1979, dan semua gelaran juara disapu habis Brasil. Brasil meneruskan dominasinya dengan meraih Piala Pan Amerika pertama tahun 1980 dan memenangkannya lagi pada perebutan berikutnya pada tahun 1984. Kejuaraan Dunia Futsal pertama diadakan atas bantuan FIFUSA (sebelum anggota-anggotanya bergabung dengan FIFA pada tahun 1989) di Sao Paolo, Brasil, tahun 1982, berakhir dengan Brasil di posisi pertama. Brasil mengulangi kemenangannya di Kejuaraan Dunia kedua tahun 1985 di Spanyol, tetapi menderita kekalahan dari Paraguay dalam Kejuaraan Dunia ketiga tahun 1988 di Australia. Pertandingan Internasional pertama diadakan di AS pada Desember 1985, di Universitas Negeri Sonoma di Rohnert Park, California. Sedangkan futsal masuk ke Indonesia pada sekitar tahun 1998-1999. Lalu pada tahun 2000-an, futsal mulai dikenal masyarakat. Pada saat itulah futsal mulai berkembang dengan marak-maraknya sekolah-sekolah futsal di Indonesia. Lalu pada tahun 2002 AFC meminta Indonesia untuk menggelar kejuaraan Piala Asia. Futsal di Indonesia saat ini sudah sangat berkembang. Akan tetapi, sampai saat ini olahraga futsal hanya bersifat rekreatif saja, belum menjadi sebuah olahraga profesional. Sekarang tinggal bagaimana Badan Futsal Nasional (BFN) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dapat bekerja bahu-membahu untuk membawa olahraga ini dinikmakti semua masyarakat dan menjadi sebuah olahraga yang profesional. Bapak Justinus Laksana yang membawa futsal ke Indonesia, sebenarnya prestasi timnas futsal Indonesia sangat membanggakan, yaitu peringkat 50 DUNIA. Prestasi terakhir adalah tampil sebagai juara AFF (ASEAN Football Federation) Futsal 2010. Banyak kalangan yang bertanya faktor-faktor apakah yang bisa meningkatkan prestasi atlet. Seperti kita ketahui performa atlet pada saat kejuaraan tidak bisa dilepaskan dari faktor latihan. Karena latihan yang maksimal akan berbanding lurus dengan performa atlet dilapangan. Oleh karena itu kualitas latihan sangat menunjang prestasi atlet. Dalam proses latihan itu sendiri ada beberapa hal yang menunjang seperti sarana prasarana latihan, metode latihan yang digunakan dan kualitas pelatih.

3 Persoalan tentang peningkatan prestasi, perlu diadakan penelitianpenelitian ilmiah mengenai berbagai upaya dalam usaha meningkatkan prestasi dan pembinaan secara ilmiah yang didukung oleh berbagai disiplin ilmu yang terkait secara terus menerus dan sistematis. Melalui cara ini diharapkan akan temukan bibit-bibit atlet yang dapat berprestasi di tingkat Nasional maupun Internasional. Untuk meningkatkan dan mencapai prestasi yang setinggitingginya, olahragawan haruslah memiliki empat kelengkapan pokok yaitu pembinaan teknik atau keterampilan, pembinaan fisik (kesegaran jasmani), pembinaan taktik (mental, daya ingatan, kecerdasan), kematangan juara (Sukatamsi, 1984, hlm. 11). Salah satu usaha pembinaan dan pelatihan untuk peningkatan prestasi cabang olahraga antara lain pembinaan dalam aspek fisik dan mental. Mungkin selama ini empat kelengkapan pokok tersebut hanya dapat dicapai dengan latihan dan pertandingan yang direncanakan, dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan. Tentunya untuk menjadi atlet futsal yang lengkap tidak hanya cukup dengan menguasai teknik dan taktik saja, tetapi mental yang baik juga harus dimiliki. Karena tidak bisa dipungkiri dewasa ini mental atlet sangat berpengaruh pada kesiapan menghadapi pertandingan. Oleh karena itu seorang atlet yang tidak memiliki mental yang baik susah untuk memenangkan pertandingan. Untuk itu diperlukan metode-metode latihan yang bisa digunakan mempersiapkan mental atlet saat bertanding. Seperti metode pelatihan mental imagery, rileksasi, meditasi, latihan model, terisolasi, life analytic. Model latihan relaksasi ada beberapa macam seperti teknik progresif muscle relaxation, teknik respon bebas-anxiety, teknik autogenic relaxation. Sedangkan teknik autogenic relaxation itu sendiri menurut Guaron (1984) dalam Harsono (1988, hlm. 285) Autogenic training lebih menekankan pada self-suggestion atau pemberian sugesti kepada diri sendiri. Berdasarkan uraian di atas peneliti termotivasi untuk mengetahui lebih jauh lagi tentang pengaruh latihan relaksasi autogenic dengan menggunakan media audio video terhadap kesiapan mental atlet dalam pertandingan futsal. Walaupun atlet memiliki teknik dan fisik yang baik, akan tetapi tidak didukung mental yang baik bagaimana pengaruhnya terhadap kesiapan menghadapi

4 pertandingan. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Latihan Relaksasi Autogenic dengan Menggunakan Media Audio Video Terhadap Kesiapan Mental Atlet dalam Pertandingan Futsal. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Apakah latihan relaksasi autogenic dengan menggunakan media audio video memberi pengaruh yang signifikan terhadap kesiapan mental atlet dalam pertandingan futsal? C. Tujuan Penelitian Dari permasalahan yang diungkapkan dalam penelitian ini dan agar penelitian ini terarah, maka penulis menetapkan tujuan penelitian adalah: Untuk mengetahui pengaruh latihan relaksasi autogenic dengan menggunakan media audio video terhadap kesiapan mental atlet dalam pertandingan futsal. D. Manfaat Penelitian Setiap kegiatan yang dilakukan harus positif, agar berguna bagi dirinya dan tidak merugikan orang lain. Demikian pula mengenai kegiatan penelitian ini yang memiliki manfaat, yaitu sebagai berikut: 1. Secara Teoretis a. Dapat memberikan informasi dan masukan kepada pelatih mengenai pemberian latihan relaksasi autogenic dengan munggunakan media audio video kepada atletnya. b. Sebagai masukan bagi para pelatih olahraga mengenai latihan relaksasi autogenic dengan menggunakan media audio video dan pengaruhnya terhadap kesiapan mental atlet dalam pertandingan futsal. c. Sebagai referensi bagi yang akan melakukan penelitian mengenai materi yang berhubungan dengan latihan relaksasi autogenic dengan menggunakan media audio video di kemudian hari.

5 2. Manfaat Praktis a. Dapat dijadikan sebagai rekomendasi untuk pelatih mengenai pemberian latihan relaksasi autogenic dengan menggunakan media audio video kepada atletnya. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi pelatih mengenai pengaruh latihan relaksasi autogenic dengan menggunakan media audio video terhadap kesiapan mental atlet dalam pertandingan futsal diharapkan mempunyai respon yang baik kepada setiap pemain. c. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi lembaga-lembaga tekait untuk dapat lebih memperhatikan masalah perkembangan psikologi atlet-atlet dalam proses pelatihan. E. Batasan Penelitian Batasan penelitian sangat diperlukan dalam setiap penelitian agar masalah yang diteliti lebih terarah dan jelas kemana tujuannya. Mengenai batasan penelitian di jelaskan oleh Surakhmad (1982, hlm. 36) sebagai berikut: Pembatasan ini diperlukan bukan saja untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah bagi penyelidik tetapi juga untuk dapat menetapkan lebih dahulu segala sesuatu yang di perlukan untuk pemecahannya: tenaga, kecekatan, waktu, biaya dan lain sebagainya yang timbul dari rencana tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis akan membatasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Penelitian ini yaitu mengenai pengaruh latihan relaksasi autogenic dengan menggunakan media audio video terhadap kesiapan mental atlet dalam pertandingan futsal. 2. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah latihan relaksasi autogenic dengan menggunakan media audio video sebelum menghadapi pertandingan futsal. 3. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kesiapan mental dalam pertandingan futsal. 4. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah atlet futsal Setia Putra Karawang yang berjumlah 20 orang.

6 F. Definisi Operasional Jika dilihat dari sudut pandang penafsiran seseorang terhadap suatu istilah itu berbeda-beda. Untuk menghindari kesalahan pengertian tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka penulis akan menjelaskan dan menjabarkan satupersatu istilah tersebut, diantaranya sebagai berikut: 1. Pengaruh. Menurut Surakhmad (1982, hlm. 7) adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya. 2. Latihan. Menurut Sidik (2008, hlm. 4) adalah suatu proses aktivitas tubuh yang dilakukan secara sistematis, bertahap, terus-menerus, dan beban aktivitasnya meningkat teratur. 3. Relaksasi autogenic. Menurut Guaron (1984) dalam Harsono (1988, hlm. 285) autogenic training lebih menekankan pada self-suggestion atau pemberian sugesti kepada diri sendiri. 4. Media audio. Menurut Sadiman (2005, hlm. 49) dalam situs (http://mpbahri.blogspot.co.id/) adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang-lambang auditif, baik verbal (kedalam kata-kata atau bahasa lisan) maupun non verbal. 5. Media video. Marten et al., (1976); Pollck & Lee, (1992) dalam Smith mengatakan bahwa: Studies have suggested that video modeling with an expert model can clarify spesific movements that are difficult to convey through word. Artinya, studi menunjukan bahwa pemodelan video dengan model ahli dapat menjelaskan gerakan-gerakan tertentu yang sulit untuk menyampaikan melalui kata-kata. 6. Kesiapan mental. Menurut Orlick dan Partington (1988) dalam Singgih Gunarsa (2008, hlm. 11) kesiapan mental adalah faktor yang luar biasa penting yang mempengaruhi penampilan atlet. 5. Pertandingan. Kamus Besar Bahasa Indonesia Online (http:/kbbi.web.id) pertandingan adalah perlombaan dalam olahraga yang menghadapkan dua pemain atau regu untuk bertanding.

7 6. Futsal. Menurut Muhammad Asriady Mulyono (2014, hlm. 2) futsal dapat diartikan sebagai suatu permainan olahraga yang dimainkan oleh dua tim yang berbeda. Masing-masing tim beranggotakan lima orang pemain yang memainkan pertandingan dalam dua babak. G. Struktur Organisasi Struktur organisasi skripsi ini berisi rincian tentang ururan penulisan dari setiap bab dan bagian bab dalam skripsi Bab I menjelaskan tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan penelitian, definisi operasional, dan Struktur organisasi Skripsi. Bab II menjelaskan tentang kajian teoritis dan juga memuat bahasan tentang kerangka pemikiran serta hipotesis. Bab III menjelaskan mengenai metode penelitian skripsi yang substansinya adalah lokasi penelitian, populasi, sampel, langkah-langkah penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, prosedur pengambilan data, serta prosedur pengolahan dan analisis data. Bab IV menjelaskan tentang hasil pengolahan dan analisis data, serta diskusi penemuan. Bab V berisi kesimpulan dan Saran.