2016 PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS II SD

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses pelatihan untuk. webster s New Word Dictionary Sagala (2007: 1), sehingga mampu

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, mencerdaskan seluruh kehidupan bangsa dijadikan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai peraturan perundang-undangan yang disusun guna meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

MIFTAHUDIN NIM. A

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah (UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODEMIND MAPPING PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KOPERASI DI KELAS IV A SDN BUAHBATU LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu seseorang dalam

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan di segala bidang. Hingga kini pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. Dalam arti sederhana

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

I. PENDAHULUAN. kehidupan karena pendidikan merupakan pengaruh, penentu, sekaligus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa untuk menghadapi tantangan hidup dimasa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga siswa dapat memahami materi yang dipelajari.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki. latihan bagi peranannya di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

BAB I PENDAHULUAN. satu usaha yang dilakukan agar peran pendidikan dapat tercapai, maka kita. sebagai Warga Negara Indonesia harus berusaha belajar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan siswa dapat memahami dan mengerti maksud pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan. Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003:

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman yang berkembang semakin cepat. Masalah pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia mulai mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Terbukti

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan proses pembelajaran yang optimal. Dalam menghadapi era

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam UU No.20/2003

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang menanamkan. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa sejarah dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan memerankan peran yang sangat penting dalam membentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, serta mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih maksimal saat mengajar di sekolah. adalah matematika. Pembelajaran matematika di sekolah dasar dirancang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pradja. AL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional :

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. sejak dini, dengan harapan siswa-siswi dapat memahami isu-isu global yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional di bidang pengembangan sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. mampu dalam mengikuti perkembangan dan perubahan yang terjadi.

I. PENDAHULUAN. manusia, karena melalui pendidikan manusia dapat berproses ke arah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Menurut UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan sesuatu yang mempunyai pengaruh dalam

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan siswa sekarang maupun masa yang akan datang. dengan perkembangan zaman. Di SDN Semampir mata pelajaran Bahasa

memegang peranan yang sangat besar dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan dapat mengembangkan potensi

I. PENDAHULUAN. berbudi pekerti, dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. penentu kebijakan. Upaya peningkatan mutu pendidikan ini ditujukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Cindy Noor Indah putri, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

A. Latar Belakang Masalah

2015 PENINGKATAN KARAKTER RASA INGIN TAHU SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

BAB I PENDAHULUAN. baik. Oleh sebab itulah perkembangan teknologi ini harus diimbangi dengan. adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di indonesia merupakan masalah nasional. Meningkatkan mutu. merupakan petunjuk adanya usaha yang dilakukan siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia guna

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu menunjukan tingkat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan. bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai posisi yang sangat penting dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran guru yang sesungguhnya adalah membuat siswa mau dan tahu

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. didik sebagai manusia yang berkepribadian luhur dan berakhlak mulia. mendengarkan ketika proses pembelajaran berlangsung.

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan. formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Transkripsi:

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan satu-satunya cara yang dapat ditempuh oleh manusia dalam mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya. Melalui pendidikan, manusia akan terbentuk menjadi pribadi yang terdidik. Definisi pendidikan yang dirumuskan dalam pasal 1 UU No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dalam (Supriatna, Mulyani, & Rokhayati, 2007, hlm.3) adalah sebagai berikut : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pada hakikatnya belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan peserta didik dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses pembelajaran merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sebagai penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran. Menurut (Dimyati & Mudjiono, 2010, hlm.42) terdapat beberapa prinsip yang dapat kita pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran. Prinsip-prinsip itu berkaitan dengan 1) perhatian dan motivasi, 2) keaktifan, 3) keterlibatan langsung/berpengalaman, 4) pengulangan, 5) tantangan, 6) balikan atau penguatan, serta 7) perbedaan individual. Pembelajaran dikelas rendah harus berpusat pada peserta didik (student center). Pembelajaran dikelas juga harus dibuat menyenangkan dan dapat mengaktifkan peserta didik. Aktif disini artinya peserta didik mengerjakan sesuatu bukan aktif untuk ribut di kelas, dan pembelajaran akan disebut menyenangkan apabila peserta didik mendapatkan hasil belajar yang bagus. Demikian pula pada pembelajaran Ilmu Pendidikan Sosial (IPS). Pembelajaran IPS di Kelas II SD X seharusnya disesuaikan dengan karakter 1

2 peserta didiknya. Cara belajar peserta didik aktif harus diterapkan ketika proses pembelajaran. Pada kenyataannya, kegiatan belajar mengajar masih mengalami berbagai macam kendala. Masalah yang timbul adalah kurangnya minat belajar peserta didik yang berdampak pada hasil belajarnya. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil belajar IPS di sekolah dasar X pada hari selasa tanggal 1 Maret tahun 2016, tepatnya pada jam pelajaran pertama masih banyak peserta didik yang mendapatkan nilai kurang dari KKM. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran IPS adalah 70,00. Dari 22 orang peserta didik, yang mendapatkan nilai diatas KKM terkait materi kedudukan dan peran anggota keluarga hanya ada delapan orang. Apabila dibuat dalam bentuk persentase hanya (36,36%) peserta didik yang mendapatkan nilai diatas KKM. Hal ini dapat dilihat dalam tabel nilai dibawah ini Tabel 1.1 Nilai IPS Kelas II Materi Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga NO NAMA PESERTA DIDIK NILAI 1. AB 50 2. AK 100 3. AV 50 4. DP 75 5. EM 45 6. KY 60 7. LL 65 8. MP 95 9. MR 45 10. MY 70 11. MI 85 12. NH 35 13. TM 50 14. PT 60 15. QN 90

3 16. RT 50 17. ST 50 18. SN 55 19. SMA - 20. SMI 30 21. YF 85 22. AD 65 23. PH 95 Banyak faktor yang menyebabkan kurangnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS. Diantaranya cara guru ketika mengajarkan materi pelajaran tersebut. Pada saat peneliti melakukan observasi di dalam kelas II SD X, peneliti menemukan beberapa fakta yang dapat dikatakan sebagai penyebab kurangnya hasil belajar. Faktor guru diantaranya adalah : 1. Cara mengajar guru yang monoton. 2. Langkah-langkah pembelajarannya tidak sesuai dengan rpp yang telah dibuat. 3. Guru memberikan tugas tanpa menjelaskan terlebih dahulu. 4. Guru tidak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya. 5. Guru tidak memperhatikan dan mendampingi peserta didik ketika mengerjakan tugas. Hal-hal diatas dianggap menjadi masalah dan berpengaruh terhadap cara belajar peserta didik. Cara mengajar guru yang demikian menyebabkan peserta didik menjadi : 1. Merasa bosan karena mengerjakan tugas terus menerus. 2. Banyak peserta didik yang kebingungan dalam mengerjakan soal yang diberikan guru. 3. Peserta didik terlihat malas untuk mencatat. 4. Peserta didik terlihat malas untuk membaca buku catatan mereka. 5. Peserta didik malu untuk bertanya kepada guru. 6. Peserta didik menyelesaikan tugas dengan cara mencontek hasil temannya. 7. Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru dengan asal-asalan.

4 8. Peserta didik mengganggu peserta didik lainnya yang sedang belajar. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memulai kegiatan belajar mengajar diantaranya adalah mempersiapkan langkah-langkah pembelajaran dengan baik. Selain itu penting juga memperhatikan penentuan metode, media, strategi dan pendekatan yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Tidak semua pokok bahasan dalam pembelajaran IPS dapat menggunakan metode yang sama. IPS merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan. Peserta didik dituntut untuk menghafal materi yang sangat banyak. Sehingga membuat peserta didik bosan untuk belajar. Peserta didik yang malas untuk membaca catatannya tentu tidak akan mampu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan benar. Berangkat dari permasalahan-permasalahan yang ditemukan pada saat observasi, peneliti terdorong untuk melakukan perubahan dalam proses pembelajaran khususnya dalam pemilihan metode pembelajaran. Metode yang dipilih harus disesuaikan dengan masalah yang dihadapi oleh anak serta disesuaikan dengan karakteristik anak. Dimana anak mengalami kesulitan untuk memahami pelajaran IPS pada materi kedudukan dan peran anggota keluarga yang materinya cukup banyak. Dari sekian banyak metode pembelajaran, peneliti memilih metode penelitian Mind Mapping. Alasan tersebut di dukung oleh pendapat dari (Buzan, 2004, hlm. 68) yang menyatakan bahwa Mind Mapping akan membantu anak agar : 1) mudah mengingat sesuatu, 2) meningkatkan pemahaman dan konsentrasi, 3) mengingat dan menghapal lebih cepat. Mind Mapping membantu Peserta didik dan guru dalam proses pembelajaran dikelas dengan meringkas bahan ajar yang begitu banyak menjadi sedikit dan menarik untuk dibaca. Metode ini dapat menyederhanakan hal yang sangat kompleks menjadi sederhana. Mind Mapping juga dapat menjadikan peserta didik yang pasif menjadi aktif. Oleh karena itu penulis melakukan metode penelitian tindakan kelas dengan alternatif pemecahan masalah yang berjudul Penerapan Metode Mind Mapping

5 untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Peserta didik kelas II SD (Materi Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah Pelaksanaan Penerapan Metode Mind Mapping dalam Pembelajaran IPS Materi Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga di Kelas II SD? 2. Bagaimanakah Hasil Belajar Peserta Didik dengan Menerapkan Metode Mind Mapping dalam Pembelajaran IPS di Kelas II SD pada Materi Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga? C. Tujuan Penelitian Secara umum Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS peserta didik kelas II SD pada Materi Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga. Dan secara khusus, Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk : 1. Mendeskripsikan Pelaksanaan Penerapan Metode Mind Mapping dalam Pembelajaran IPS Materi Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga di Kelas II SD. 2. Mendeskripsikan Hasil Belajar Peserta didik dengan Menerapkan Metode Mind Mapping dalam Pembelajaran IPS di kelas II SD pada Materi Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga. D. Manfaat Penelitian Dari penelitian tindakan ini penulis berharap semoga dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Adapun secara khusus manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan dalam pelaksanaan pembelajaran ilmu

6 pengetahuan sosial di sekolah dengan penerapan metode Mind Mapping pada saat mengajarkan materi Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga. 2. Manfaat Paktis a. Bagi guru Dapat memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran di kelas sehingga permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik maupun oleh guru dapat diminimalkan. b. Bagi peserta didik 1) Memberikan pengalaman belajar baru dengan metode pembelajaran yang bervariatif dan diharapkan dapat memberikan peningkatan kualitas belajar menjadi lebih baik. 2) Memberikan dorongan kepada peserta didik agar dapat bersaing secara menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran dikelas. c. Bagi sekolah Penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk kebijakan dalam upaya menibgkatkan kegiatan belajar mengajar (KBM) dalam rangka perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran.