BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Jika Mix desain beton dilakukan 1 kali, lalu ditambahkan Dosis Ligno P-100 sebesar 0,3 %, maka diperoleh penurunan kuat tekan beton sebesar : 34,52 % untuk benda uji Kubus, sedangkan untuk benda uji silinder penurunan kuat tekan beton sebesar : 23,18 %. Jika dilakukan pengurangan air dari Mix desain beton uji ke 2 dengan berpatokan pada mix desain beton normal 0 % sebagai patokan, maka uji kuat tekan beton akan naik, atau diperoleh kuat tekan beton untuk benda uji kubus sebesar : 42,52 %, sedangkan untuk benda uji silinder diperoleh kenaikan kuat tekan beton sebesar : 25,78 %. Berdasarkan hasil penelitian beton Normal dengan beton campuran Zat aditif Admixture Ligno P-100 dengan menggunakan semen Portland Gresik, sebagai bahan pengikat, Agregat halus Pasir Rangkas Bitung, Agregat kasar Split Rangkas Bitung dan bahan tambahan berupa zat aditif Ligno P-100 maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Penggunaan bahan Material seperti disebut diatas yakni : Semen portland Merk Gresik, Pasir Rangkas Bitung, Split Rangkar Bitung, Air standard yang ada di laboratorium Universitas Mercubuana dilakukan uji tekan beton normal atau 0 % pada umur beton 3 hari didapat hasil V- 1
Beton normal : 0 % umur beton 3 hari. a. Benda uji silinder didapat kuat tekan beton sebesar : 117,979 kg/cm² atau dikonfersi menjadi : 11,63 Mpa. b. Benda uji kubus didapat kuat tekan beton sebesar : 142,557 kg/cm² atau dikonfersi menjadi : 14,058 Mpa. 2. Penggunaan bahan material seperti disebut diatas dengan menambahkan zat aditif Ligno P-100 sebanyak 0,3 % pada umur beton 3 hari didapat hasil Beton dengan campuran zat aditif Ligno P-100 sebanyak 0,3 % 3 hari a. Benda uji silinder didapat kuat tekan beton sebesar : 33,046 kg/cm² atau dikonfersi menjadi : 3,258 Mpa b. Benda uji kubus didapat kuat tekan beton sebesar : 49,716 kg/cm² atau dikonfersi menjadi : 4,90 Mpa. 3. Penggunaan bahan material seperti disebut diatas dengan menambahkan zat aditif Ligno P-100 sebanyak 0,6 % pada umur beton 3 hari didapat hasil Beton dengan campuran zat aditif Ligno P-100 sebanyak 0,6 % 3 hari a. Benda uji silinder didapat kuat tekan beton sebesar : 20,693 kg/cm² atau dikonfersi menjadi : 2,040 Mpa b. Benda uji kubus didapat kuat tekan beton sebesar : 38,063 kg/cm² atau dikonfersi menjadi : 3,753 Mpa. V- 2
4. Penggunaan bahan material seperti disebut diatas dengan menambahkan zat aditif Ligno P-100 sebanyak 0,9 % pada umur beton 3 hari didapat hasil Beton dengan campuran zat aditif Ligno P-100 sebanyak 0,9 % 3 hari a. Benda uji silinder didapat kuat tekan beton sebesar : 30,580 kg/cm² atau dikonfersi menjadi : 3,015 Mpa b. Benda uji kubus didapat kuat tekan beton sebesar : 49,701 kg/cm² atau dikonfersi menjadi : 4,901 Mpa. 5. Penggunaan bahan Material seperti disebut diatas yakni : Semen portland Merk Gresik, Pasir Rangkas Bitung, Split Rangkar Bitung, Air standard yang ada di laboratorium Universitas Mercubuana dilakukan uji tekan beton normal atau 0 % pada umur beton 28 hari didapat hasil Beton normal : 0 % umur beton 28 hari a. Benda uji silinder didapat kuat tekan beton sebesar : 149,173 kg/cm² atau dikonfersi menjadi : 14,711 Mpa. b. Benda uji kubus didapat kuat tekan beton sebesar : 264,022 kg/cm² atau dikonfersi menjadi : 26,037 Mpa. 6. Penggunaan bahan material seperti disebut diatas dengan menambahkan zat aditif Ligno P-100 sebanyak 0,3 % pada umur beton 28 hari didapat hasil Beton dengan campuran zat aditif Ligno P-100 sebanyak 0,3 % 28 hari a. Benda uji silinder didapat kuat tekan beton sebesar : 140,834 kg/cm² atau dikonfersi menjadi : 13,888 Mpa V- 3
b. Benda uji kubus didapat kuat tekan beton sebesar : 148,861 kg/cm² atau dikonfersi menjadi : 14,680 Mpa. 7. Penggunaan bahan material seperti disebut diatas dengan menambahkan zat aditif Ligno P-100 sebanyak 0,6 % pada umur beton 28 hari didapat hasil Beton dengan campuran zat aditif Ligno P-100 sebanyak 0,6 % 28 hari a. Benda uji silinder didapat kuat tekan beton sebesar : 119,524 kg/cm² atau dikonfersi menjadi : 11,787 Mpa b.benda uji kubus didapat kuat tekan beton sebesar : 115,403 kg/cm² atau dikonfersi menjadi : 11,381 Mpa. 8. Penggunaan bahan material seperti disebut diatas dengan menambahkan zat aditif Ligno P-100 sebanyak 0,9 % pada umur beton 28 hari didapat hasil Beton dengan campuran zat aditif Ligno P-100 sebanyak 0,9 % 28 hari a. Benda uji silinder didapat kuat tekan beton sebesar : 83,697 kg/cm² atau dikonfersi menjadi : 8,254 Mpa b. Benda uji kubus didapat kuat tekan beton sebesar : 110,312 kg/cm² atau dikonfersi menjadi :10,878 Mpa. Dengan hasil yang telah disajikan berdasarkan hasil uji laboratorium yang dilakukan dari mulai pengadaan material, pemilihan material, pemeriksaan dan pengetesan material sesuai dengan standard dari masing masing uji material dalam hal ini dipakai standard AASHTO dan ASTM maka tidak disarankan atau tidak dianjurkan memakai V- 4
Pasir Rangkas Bitung untuk dicampurkan dengan bahan zat aditif admixture Ligno P- 100. Karena hasil yang didapat dari beberapa uji coba yang dilakukan hasil dan mutu kuat tekan betonnya tidak didapat atau tidak sama dengan memakai Pasir Galunggung sebagaimana yang telah dilakukan penelitian terdahulu oleh PT. Ligno Speciality Chemicals. V- 5
5.2 Saran 1. Dengan hasil yang telah disajikan baik pada tabel, grafik maupun yang disajikan dalam tulisan angka angka, perlu dikaji ulang pemakaian pasir ex Rangkas Bitung dengan tambahan zat aditif admixture Ligno P-100.karena hasil uji tekan beton yang didapat tidak sama dengan hasil uji tekan beton yang dilakukan oleh penelitian terdahulu dengan material yang berbeda yaitu : ( Pasir ex Galunggung) 2. Untuk Ligno P-100 Superplasticizer and high range water reduser sesuai ASTM- C-494-92 type F- ISSO 9001 :2008 telah mendapat apresiasi dengan menggunanakan pasir tertentu dalam hal ini agregat halus yang dipakai adalah Pasir Galunggung absorb 1,2% 3. Perlu dikaji ulang dengan menggunakan pasir tertentu lainnya dengan campuran bahan zat aditif admixture Ligno P-100 untuk mendapatkan kuat tekan beton tertentu, sesuai dengan mutu beton yang direncanakan. 4. Disarankan Pengerjaan Mix desain beton agar lebih teliti, karena hal tersebut dapat berpengaruh terhadap hasil pengujian kuat tekan beton itu sendiri. 5. Untuk Pemakaian Semen Portland agar dipakai sesuai jangka waktu dan umur Pc tersebut sejak pembelian hingga pemakaian dan perlu diperhatikan tempat penyimpanan portland cement harus sesuai denganstandard yang dianjurkan oleh Pabrik yang memproduksi semen tersebut. 6. Untuk penentuan W/C rasio yang dipergunakan, perlu dikaji dan dipikirkan dengan matang karena Water cemen rasio sangat mempengaruhi kuat tekan beton sesuai dengan mix desain beton yang direncanakan. V- 6
7. Maka pada proporsi perhitungan campuran beton berikutnya harus diubah dengan mengambil water cement rasio yang lebih sedikit dari yang sebelumnya atau dari yang telah dilakukan pada penelitian ini. 8. S e l e s a i, semoga bermanfaat untuk dikaji lebih lanjut. V- 7