BAB V PENUTUP. %, maka diperoleh penurunan kuat tekan beton sebesar : 34,52 % untuk benda uji Kubus,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. beton. Sebenarnya masih banyak alternatif bahan lain yang dapat dipakai untuk

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu bahan material yang selalu hampir digunakan pada

BAB I PENDAHULUAN. beton (concrete). Beton merupakan bahan gabungan dari material-material

ANALISIS KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON DENGAN BAHAN TAMBAH ABU SEKAM PADI DAN BESTMITTEL. Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi yang dilakukan adalah dengan cara membuat benda uji di

BAB 1 PENDAHULUAN. proyek pembangunan. Hal ini karena beton mempunyai banyak keuntungan lebih

PENGARUH PENAMBAHAN SILICA FUME DAN SUPERPLASTICIZER TERHADAP KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI DENGAN METODE ACI (AMERICAN CONCRETE INSTITUTE)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PEMERIKSAAN AGREGAT

BAB IV ANALISA DATA. Sipil Politeknik Negeri Bandung, yang meliputi pengujian agregat, pengujian beton

Augustinus NRP : Pembimbing : Ny. Winarni Hadipratomo, Ir. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PECAHAN BETON RECYCLE SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA BETON DENGAN MUTU RENCANA f c = 25 MPa

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Perkembangan yang. perkuatan untuk elemen struktur beton bertulang bangunan.

BAB I PENDAHULUAN. dibidang konstruksi. Dalam bidang konstruksi, material konstruksi yang paling disukai dan

BAB I PENDAHULUAN. faktor efektifitas dan tingkat efisiensinya. Secara umum bahan pengisi (filler)

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. macam bangunan konstruksi. Beton memiliki berbagai kelebihan, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dunia konstruksi bangunan di Indonesia saat ini mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Viscocrete Kadar 0 %

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah urutan-urutan kegiatan penelitian, meliputi

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton merupakan material bangunan yang paling umum digunakan dalam

Lampiran A Berat Jenis Pasir. Berat pasir kondisi SSD = B = 500 gram. Berat piknometer + Contoh + Air = C = 974 gram

STUDI PENGGUNAAN SEMEN PORTLAND POZOLAN (PPC) UNTUK PERENCANAAN BETON STRUKTURAL DENGAN f c = 25 MPa

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahan terpenting dalam pembuatan struktur bangunan modern, khususnya dalam

: Pengujian Campuran Beton No. Uji : 10. Materi : Perancangan Campuran Beton Mutu Tinggi Metode BW Shacklock Halaman :

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH BERBAGAI KADAR VISCOCRETE PADA BERBAGAI UMUR KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI f c = 45 MPa

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH KUAT TEKAN BETON DENGAN PENAMBAHAN SIKAMENT NN

BAB V HASIL PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan merupakan upaya yang dilakukan secara terus-menerus

penggunaan admixture merupakan salah satu langkah yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. baja. Dewasa ini, beton amat mempengaruhi kehidupan manusia karena

1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang berupa batu kerikil dan agregat halus yang berupa pasir yang kemudian

PEMANFAATAN CLAY EX. BENGALON SEBAGAI AGREGAT BUATAN DAN PASIR EX. PALU DALAM CAMPURAN BETON DENGAN METODE STANDAR NASIONAL INDONESIA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III PERENCANAAN PENELITIAN

PENGARUH PERSENTASE BATU PECAH TERHADAP HARGA SATUAN CAMPURAN BETON DAN WORKABILITAS (STUDI LABORATORIUM) ABSTRAK

PENGARUH ADITIF SIKACIM TERHADAP CAMPURAN BETON K 350 DITINJAU DARI KUAT TEKAN BETON

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI. Saya menyatakan bahwa tugas akhir yang berjudul Pengaruh Silica Fume

PENGARUH PERSENTASE BAHAN RETARDER TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PENGERASAN CAMPURAN BETON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang, dapat dikatakan penggunaan beton dapat kita jumpai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semen (umumnya Portland Cement), dan air. Kelebihan beton antara lain

PERBEDAAN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN DUA JENIS SEMEN

Analisis Pemakaian Abu Vulkanik Gunung Merapi untuk Mengurangi Pemakaian Semen pada Campuran Beton Mutu Kelas II

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia konstruksi modern saat ini.

PENGARUH SIFAT MEKANIK BETON PADA PENAMBAHAN MASTER GLENIUM SKY TUGAS AKHIR Diajukan untuk syarat penyelesaian pendidikan Sarjana Teknik Sipil

BAB I PENDAHULUAN. penelitian ini merupakan hasil limbah olahan besi-besi bekas produksi dari PT. Inti General Yaja

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh pemakaian cacahan..., Johanes Chandra, FT UI, 2008

KATA KUNCI : rheology, diameter, mortar, fly ash, silica fume, superplasticizer.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Studi Desain Campuran Beton Mutu Tinggi Dengan Menggunakan Ligno P-100 Dan Pasir Bangka

BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu material yang banyak digunakan sebagai material

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Agregat yang digunakan untuk penelitian ini, untuk agregat halus diambil dari

Heru Indra Siregar NRP : Pembimbing : Ny. Winarni Hadipratomo, Ir. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Beton merupakan unsur yang sangat penting dan paling dominan sebagai

STUDI EKSPERIMENTAL KUAT TEKAN BETON SELF COMPACTING CONCRETE (SCC) DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL PASIR LAUT DAN AIR LAUT.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesejahteraan dan pengetahuan masyarakat telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan agar berat bangunan dapat dikurangi yang berdampak pada efisiensi

BAB III METODE PENELITIAN. dengan abu terbang dan superplasticizer. Variasi abu terbang yang digunakan

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb.

Lampiran. Universitas Sumatera Utara

MIX DESIGN METODE SKSNI MENGGUNAKAN MATERIAL AGREGAT KASAR DAN HALUS DENGAN BERAT JENIS RENDAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH BAHAN KIMIA TAMBAHAN TERHADAP IKATAN AWAL DAN SLUMP BETON

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KAJIAN OPTIMASI KUAT TEKAN BETON DENGAN SIMULASI GRADASI UKURAN BUTIR AGREGAT KASAR. Oleh : Garnasih Tunjung Arum

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH...

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan bahan tambah yang bersifat mineral (additive) yang lebih banyak bersifat

SARFIN HALIM

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah membuat program untuk membangun pembangkit listrik dengan total

DAFTAR ISI. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Penelitian Sebelumnya... 8

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya sehingga mendukung terwujudnya pembangunan yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. dipakai dalam pembangunan. Akibat besarnya penggunaan beton, sementara material

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH AGREGAT KASAR BATU PECAH BERGRADASI SERAGAM TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH PENAMBAHAN WATERGLASS PADA SIFAT MEKANIK BETON. Oleh: Anita Setyowati Srie Gunarti, Subari, Guntur Alam ABSTRAK

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH ZAT ADITIF SUPERPLASTICIZER DAN SILICAFUME PADA BETON

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN STELL FIBER TERHADAP UJI KUAT TEKAN, TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR PADA CAMPURAN BETON MUTU f c 25 MPa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

BAB I PENDAHULUAN. juga memiliki beberapa kekurangan seperti tegangan tarik yang rendah,

PENGGUNAAN AGREGAT HALUS DENGAN SUMBER LOKASI BERBEDA UNTUK CAMPURAN BETON

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

Jurnal Teknik Sipil No. 1 Vol. 1, Agustus 2014

Transkripsi:

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Jika Mix desain beton dilakukan 1 kali, lalu ditambahkan Dosis Ligno P-100 sebesar 0,3 %, maka diperoleh penurunan kuat tekan beton sebesar : 34,52 % untuk benda uji Kubus, sedangkan untuk benda uji silinder penurunan kuat tekan beton sebesar : 23,18 %. Jika dilakukan pengurangan air dari Mix desain beton uji ke 2 dengan berpatokan pada mix desain beton normal 0 % sebagai patokan, maka uji kuat tekan beton akan naik, atau diperoleh kuat tekan beton untuk benda uji kubus sebesar : 42,52 %, sedangkan untuk benda uji silinder diperoleh kenaikan kuat tekan beton sebesar : 25,78 %. Berdasarkan hasil penelitian beton Normal dengan beton campuran Zat aditif Admixture Ligno P-100 dengan menggunakan semen Portland Gresik, sebagai bahan pengikat, Agregat halus Pasir Rangkas Bitung, Agregat kasar Split Rangkas Bitung dan bahan tambahan berupa zat aditif Ligno P-100 maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Penggunaan bahan Material seperti disebut diatas yakni : Semen portland Merk Gresik, Pasir Rangkas Bitung, Split Rangkar Bitung, Air standard yang ada di laboratorium Universitas Mercubuana dilakukan uji tekan beton normal atau 0 % pada umur beton 3 hari didapat hasil V- 1

Beton normal : 0 % umur beton 3 hari. a. Benda uji silinder didapat kuat tekan beton sebesar : 117,979 kg/cm² atau dikonfersi menjadi : 11,63 Mpa. b. Benda uji kubus didapat kuat tekan beton sebesar : 142,557 kg/cm² atau dikonfersi menjadi : 14,058 Mpa. 2. Penggunaan bahan material seperti disebut diatas dengan menambahkan zat aditif Ligno P-100 sebanyak 0,3 % pada umur beton 3 hari didapat hasil Beton dengan campuran zat aditif Ligno P-100 sebanyak 0,3 % 3 hari a. Benda uji silinder didapat kuat tekan beton sebesar : 33,046 kg/cm² atau dikonfersi menjadi : 3,258 Mpa b. Benda uji kubus didapat kuat tekan beton sebesar : 49,716 kg/cm² atau dikonfersi menjadi : 4,90 Mpa. 3. Penggunaan bahan material seperti disebut diatas dengan menambahkan zat aditif Ligno P-100 sebanyak 0,6 % pada umur beton 3 hari didapat hasil Beton dengan campuran zat aditif Ligno P-100 sebanyak 0,6 % 3 hari a. Benda uji silinder didapat kuat tekan beton sebesar : 20,693 kg/cm² atau dikonfersi menjadi : 2,040 Mpa b. Benda uji kubus didapat kuat tekan beton sebesar : 38,063 kg/cm² atau dikonfersi menjadi : 3,753 Mpa. V- 2

4. Penggunaan bahan material seperti disebut diatas dengan menambahkan zat aditif Ligno P-100 sebanyak 0,9 % pada umur beton 3 hari didapat hasil Beton dengan campuran zat aditif Ligno P-100 sebanyak 0,9 % 3 hari a. Benda uji silinder didapat kuat tekan beton sebesar : 30,580 kg/cm² atau dikonfersi menjadi : 3,015 Mpa b. Benda uji kubus didapat kuat tekan beton sebesar : 49,701 kg/cm² atau dikonfersi menjadi : 4,901 Mpa. 5. Penggunaan bahan Material seperti disebut diatas yakni : Semen portland Merk Gresik, Pasir Rangkas Bitung, Split Rangkar Bitung, Air standard yang ada di laboratorium Universitas Mercubuana dilakukan uji tekan beton normal atau 0 % pada umur beton 28 hari didapat hasil Beton normal : 0 % umur beton 28 hari a. Benda uji silinder didapat kuat tekan beton sebesar : 149,173 kg/cm² atau dikonfersi menjadi : 14,711 Mpa. b. Benda uji kubus didapat kuat tekan beton sebesar : 264,022 kg/cm² atau dikonfersi menjadi : 26,037 Mpa. 6. Penggunaan bahan material seperti disebut diatas dengan menambahkan zat aditif Ligno P-100 sebanyak 0,3 % pada umur beton 28 hari didapat hasil Beton dengan campuran zat aditif Ligno P-100 sebanyak 0,3 % 28 hari a. Benda uji silinder didapat kuat tekan beton sebesar : 140,834 kg/cm² atau dikonfersi menjadi : 13,888 Mpa V- 3

b. Benda uji kubus didapat kuat tekan beton sebesar : 148,861 kg/cm² atau dikonfersi menjadi : 14,680 Mpa. 7. Penggunaan bahan material seperti disebut diatas dengan menambahkan zat aditif Ligno P-100 sebanyak 0,6 % pada umur beton 28 hari didapat hasil Beton dengan campuran zat aditif Ligno P-100 sebanyak 0,6 % 28 hari a. Benda uji silinder didapat kuat tekan beton sebesar : 119,524 kg/cm² atau dikonfersi menjadi : 11,787 Mpa b.benda uji kubus didapat kuat tekan beton sebesar : 115,403 kg/cm² atau dikonfersi menjadi : 11,381 Mpa. 8. Penggunaan bahan material seperti disebut diatas dengan menambahkan zat aditif Ligno P-100 sebanyak 0,9 % pada umur beton 28 hari didapat hasil Beton dengan campuran zat aditif Ligno P-100 sebanyak 0,9 % 28 hari a. Benda uji silinder didapat kuat tekan beton sebesar : 83,697 kg/cm² atau dikonfersi menjadi : 8,254 Mpa b. Benda uji kubus didapat kuat tekan beton sebesar : 110,312 kg/cm² atau dikonfersi menjadi :10,878 Mpa. Dengan hasil yang telah disajikan berdasarkan hasil uji laboratorium yang dilakukan dari mulai pengadaan material, pemilihan material, pemeriksaan dan pengetesan material sesuai dengan standard dari masing masing uji material dalam hal ini dipakai standard AASHTO dan ASTM maka tidak disarankan atau tidak dianjurkan memakai V- 4

Pasir Rangkas Bitung untuk dicampurkan dengan bahan zat aditif admixture Ligno P- 100. Karena hasil yang didapat dari beberapa uji coba yang dilakukan hasil dan mutu kuat tekan betonnya tidak didapat atau tidak sama dengan memakai Pasir Galunggung sebagaimana yang telah dilakukan penelitian terdahulu oleh PT. Ligno Speciality Chemicals. V- 5

5.2 Saran 1. Dengan hasil yang telah disajikan baik pada tabel, grafik maupun yang disajikan dalam tulisan angka angka, perlu dikaji ulang pemakaian pasir ex Rangkas Bitung dengan tambahan zat aditif admixture Ligno P-100.karena hasil uji tekan beton yang didapat tidak sama dengan hasil uji tekan beton yang dilakukan oleh penelitian terdahulu dengan material yang berbeda yaitu : ( Pasir ex Galunggung) 2. Untuk Ligno P-100 Superplasticizer and high range water reduser sesuai ASTM- C-494-92 type F- ISSO 9001 :2008 telah mendapat apresiasi dengan menggunanakan pasir tertentu dalam hal ini agregat halus yang dipakai adalah Pasir Galunggung absorb 1,2% 3. Perlu dikaji ulang dengan menggunakan pasir tertentu lainnya dengan campuran bahan zat aditif admixture Ligno P-100 untuk mendapatkan kuat tekan beton tertentu, sesuai dengan mutu beton yang direncanakan. 4. Disarankan Pengerjaan Mix desain beton agar lebih teliti, karena hal tersebut dapat berpengaruh terhadap hasil pengujian kuat tekan beton itu sendiri. 5. Untuk Pemakaian Semen Portland agar dipakai sesuai jangka waktu dan umur Pc tersebut sejak pembelian hingga pemakaian dan perlu diperhatikan tempat penyimpanan portland cement harus sesuai denganstandard yang dianjurkan oleh Pabrik yang memproduksi semen tersebut. 6. Untuk penentuan W/C rasio yang dipergunakan, perlu dikaji dan dipikirkan dengan matang karena Water cemen rasio sangat mempengaruhi kuat tekan beton sesuai dengan mix desain beton yang direncanakan. V- 6

7. Maka pada proporsi perhitungan campuran beton berikutnya harus diubah dengan mengambil water cement rasio yang lebih sedikit dari yang sebelumnya atau dari yang telah dilakukan pada penelitian ini. 8. S e l e s a i, semoga bermanfaat untuk dikaji lebih lanjut. V- 7