Konfigurasi Awal Router Mikrotik

dokumen-dokumen yang mirip
PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD

BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA. jaringan dapat menerima IP address dari DHCP server pada PC router.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Ketika Winbox sudah diunduh, hal yang pertama dilakukan adalah membuka. utility hingga tampil gambar seperti di bawah ini:

TOPOLOGI IP /24. Wifi Router

/28

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN. rancangan jaringan baru yang sesuai dengan kebutuhan PT. Cakrawala Lintas Media.

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI. Berikut ini adalah peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam implementasi

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. mengeluh karena koneksi yang lambat di salah satu pc client. Hal ini dikarenakan

Pengelolaan Jaringan Sekolah

MEMBANGUN HOTSPOT DENGAN MIKROTIK OS

BAB V IMPLEMENTASI. bab sebelumnya. PC Router Mikrotik OS ini menggunakan versi

hanya penggunakan IP saja yang berbeda. Berikut adalah cara menghubungkan station 2. Tentukan interface yang akan difungsikan sebagai station

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang dibutuhkan antara lain: Router Mikrotik RB450. Akses Point TL-WA730RE

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

BAB III PEMBAHASAN Kegiatan Kerja Praktek

SETTING MIKROTIK SEBAGAI HOTSPOT DAN WEB PROXY

I. TOPOLOGI. TUTORIAL ROUTER BOARD MIKROTIK RB750 bagian -1 : Setting Dasar RB750 untuk LAN & Hotspot

Port Nama ether IP Address Ether1 1-Internet /24 Ether2 2-LAN-Cable /24 Ether5 5-Hotspot-AP /24

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2

MEMBANGUN ACCESS-POINT HOTSPOT DENGAN ROUTERBOARD MIKROTIK

BAB III IMPLEMENTASI

Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet

Membuat Hotspot Dengan Mikrotik & Login Page

MODUL PEMBAHASAN TKJ UKK P2

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN

Konfigurasi Dasar Mikrotik & Modem ADSL Speedy

MIKROTIK SEBAGAI ROUTER DAN BRIDGE

KONFIGURASI HOTSPOT DENGAN MICROTIK VIA VMWARE

TUTORIAL KONFIGURASI TP-LINK

Modul Ujikom TKJ 2014/2015 Page 1

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

KONFIGURASI MIKROTIK SEBAGAI INTERNET GATEWAY, HOTSPOT, DHCP SERVER, BANDWITH LIMITER DAN FIREWALL

PEMBAHASAN SOLUSI SOAL UJIAN PRAKTIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) TEKNIK KOMPUTER JARINGAN PAKET 2. Oleh I Putu Hariyadi

ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK. Oleh : JB. Praharto ABSTRACT

MEMBUAT JARINGAN INTERNET GATEWAY UNTUK JARINGAN WIRED DAN WIRELESS MENGGUNAKAN MIKROTIK 750RB DAN ACCESSPOINT TP-LINK TL-WA801ND

Instalasi UGM-Hotspot Menggunakan Mikrotik. Oleh : Muhammad Rifqi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

MEMBUAT JARINGAN WIFI ACCESS POINT-REPEATER WDS MENGGUNAKAN TP-LINK TL-WA801ND

Konfigurasi Bandwidth Limitter Menggunakan MikroTik RB 750

MIKROTIK SEBAGAI NAT...

BAB IV PEMBAHASAN /24 dan lainnya bisa berkoneksi dengan internet / ISP.

LANGKAH MUDAH MEMBANGUN HOTPOT MIKROTIK DENGAN SUMBER MODEM SMART FREN

MODUL KONFIGURASI MIKROTIK

Fungsi Acces Point. 12:01 Network

SETTING MIKROTIK SEBAGAI ROUTER

CARA SETTING LOAD BALANCE MIKROTIK (2 MODEM DI GABUNGKAN DALAM SATU MIKROTIK ROUTER) DALAM BENTUK GUI

MikroTik RouterOS PENGATURAN DASAR MIKROTIK

CARA MENJALANKAN PROGRAM

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Konfigirasi Router Lanjutan

PEMBAHASAN PAKET 4 UJIKOM TAHUN 2018

Certified Network Associate ( MTCNA ) Modul 6

Modul Mikroik MTCNA Mikrotik Academy SMK N 2 Tambusai Utara. Oleh Didit Aji Septiawan, S.Kom MTCNA, MTCRE, ACTRE

BAB III PEMBAHASAN. pelaksanaan kerja praktek ada sebagai berikut : WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT DIVISI SISKOHAT yang beralamat di

BAB 4 RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

Cara seting winbox di mikrotik

Modul Pembahasan Soal Paket III Uji Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan 2017/2018 Oleh: Liharman Pandiangan, A.Md

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bandwidth Limiter RB750

PANDUAN ADMIN MIKROTIK RB751U-2HnD DENGAN USER MANAGER VERSI 5 (Setting JogjaBolic)

PERCOBAAN 7 KOMUNIKASI WIRELESS MODE AD-HOC

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. Bab ini membahas tentang proses perancangan dan menampilkan

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

Membuat Jaringan Point-to-Point Wireless Bridge antar BTS dengan Router Mikrotik RB 411 dan Antena Grid

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi Berikut adalah gambaran alur metodologi yang di gunakan sebagai acuan dalam penelitian ini :

Modul 4. Mikrotik Router Wireless. Mikrotik Hotspot. IP Firewall NAT Bridge

PRAKTIKUM JARINGAN NIRKABEL. Dosen Pengampu : I Wayan Ordiyasa,S.Kom.,M.T. INSTRUKTUR : Putra Wanda S.Kom.,MTCNA

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran A : Hasil Wawancara. Hasil wawancara dengan Bapak Setiawan Soetopo, manager Internet Service

Ghandie Kurnia Widi Lisensi Dokumen: Copyright IlmuKomputer.

Panduan Teknis 0.1-ALL SETTINGS

GRAPHING. 1. Hasil konfigurasi Interface: 2. Hasil konfigurasi IP address: 3. Hasil konfigurasi IP Gateway: 4. Hasil konfigurasi IP DNS:

Nuri Budi Hangesti /22

Step by Step Konfigurasi Hostpot Mikrotik Pada VirtualBox

Cara Setting IP Address DHCP di

Cara Install User Manager Di MikroTik

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. dan pengamatan yang dilakukan terhadap analisis bandwidth dari sistem secara

BAB 4 RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. perangkat lunak pada sistem jaringan PT Dhecyber Flow Indonesia

Test running well di RB750 OS ver.4.9 ISP= SAPIDI EXECUTIVE 512 2M

Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Biznet Dedicated Internet Connection Setting Microtik Router

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

PENGANTAR LAN (LOCAL AREA NETWORK)

LAPORAN PRATIKUM INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER

MEMABANGUN HOTSPOT KANTOR MENGGUNAKAN

Modul 1 RB N. Pengenalan Mikrotik Router. Konfigurasi Dasar Mikrotik

LAMPIRAN 1. Instalasi Jaringan Wireless Bridge Instalasi dan Konfirgurasi TP-LINK TL-WR841ND 1. Persiapan Instalasi Jaringan pad Gedung

Representative Service Support Center Website,

BAB III PEMBAHASAN Jadwal kerja praktek Tabel 3.1 Jadwal kerja praktek

Transkripsi:

4.4.2 Implementasi Perangkat Lunak 4.4.2.1 Konfigurasi Awal Router Mikrotik Perangkat lunak menggunakan mikrotik yang telah terinstall di dalam router RB751U-2HnD. Sebelum melakukan konfigurasi pada router mikrotik dilakukan update software dan download WinBox. Update software dapat diperoleh di http://mikrotik.co.id/download.php lalu download: routeros-mipsbe-5.22.ntk bisa juga yang lebih baru. Gambar 4.8 Halaman Website mikrotik.co.id 52

53 Setelah semua file selesai di download jalankan WinBox Gambar 4.9 Tampilan Login WinBox Login WinBox dengan mengisi: 1. pilih tombol 2. pilih mac address router yang akan di konfigurasi 3. isi login dengan admin 4. password biarkan kosong 5. pilih login

54 Gambar 4.10 Tampilan WinBox Untuk menghapus konfigurasi awal dari router tekan tombol Remove Configuration. Setelah itu update mikrotik dengan versi yang baru. Pilih menu Files. Setelah menu File List terbuka Drag and Drop file routeros-mipsbe- 5.22.ntk yang tadi telah di download ke halaman File List. Setelah semuanya selesai restart router mikrotik, tunggu sampai semua proses update selesai.

55 4.4.2.2 Pengaturan IP Setting Interface Pertama dilakukan pemberian nama setiap interface yang akan digunakan, klik menu Interface. Bagian interface ini berisi semua interface yang tersedia, untuk router mikrotik RB751U-2HnD tersedia 7 buah interface yang terdapat bridge dan wlan yang sudah otomatis terbentuk. Gambar 4.11 Tampilan Interface List

56 Untuk mempermudah dalam proses konfigurasi selanjutnya ganti nama masing-masing interface. Untuk mengganti nama interface klik dua kali interface yang akan diganti namanya. Gambar 4.12 Tampilan Interface Property

57 Pemberian nama masing-masing interface sebagai berikut: Tabel 4.5 Tabel Penamaan Masing-masing Interface No Nama Interface Default Nama Interface Setelah Diubah 1 ether1 ether1-astinet 2 ether2 ether2-lab1 3 ether3 ether3-lab2 4 ether4 ether4-kantor guru 5 ether5 ether5-tata usaha 6 wlan1 wlan1-sma kemurnian II

58 Setelah penamaan interface selesai akan menjadi seperti gambar berikut: Gambar 4.13 Tampilan Nama Interface Setelah Diubah Pada gambar 4.13 adalah tampilan interface pada router mikrotik setelah nama interface diubah berdasarkan tabel 4.5.

59 Setting IP Address Untuk melakukan pengaturan IP, buka menu Address list. Pilih menu IP > address. Gambar 4.14 Tampilan Address List Pada gambar 4.14 adalah tampilan address list sebelum melakukan pengaturan IP pada setiap interface, hanya terdapat IP Astinet sebagai gateway dan IP default router.

60 Untuk melakukan penambahan IP address pilih tombol Add [+] Gambar 4.15 Tampilan Penambahan Address List Gambar 4.15 merupakan tampilan untuk konfigurasi untuk penambahan address list untuk setiap interface pada jaringan LAN, untuk memasukkan address list dapat dilakukan dengan cara berikut : Pada bagian address masukkan IP address Pada bagian interface pilih interfacenya Pilih OK

61 Tambahkan IP address sebagai berikut: Tabel 4.6 Tabel Pengaturan IP Address Masing-masing Interface No Jaringan Address Interface 1 Lab 1 192.168.1.1/24 ether2-lab1 2 Lab 2 192.168.2.1/24 ether3-lab2 3 Kantor Guru 192.168.3.1/24 ether4-kantor guru 4 Tata Usaha 192.168.4.1/24 ether4-ruang tata usaha 5 WLAN 192.168.88.1/24 wlan1-sma kemurnian II Setelah pengaturan IP address pada interface selesai akan menjadi seperti gambar berikut: Gambar 4.16 Hasil Konfigurasi IP Address Interface Gambar 4.16 adalah tampilan address list setelah dilakukan pengaturan IP pada setiap interface, yang diberikan berdasarkan tabel 4.6.

62 Setting NAT NAT (Network Address Translation) berfungsi untuk meneruskan paket dari IP asal ke IP tujuan atau sebaliknya. Untuk konfigurasi pilih menu IP > Firewall > NAT pilih tombol Add [+]. Berdasarkan gambar 4.17 pada tab General masukkan source IP address lab1 dan pilih out interface ether1- astinet. Pada tab action pilih masquerade lalu tekan OK. Dengan cara yang sama lakukan juga konfigurasi NAT untuk lab2, kantor guru, dan ruang tata usaha. Gambar 4.17 Tampilan Konfigurasi NAT

63 4.4.2.3 Konfigurasi Hotspot Konfigurasi Hotspot dilakukan untuk membuat IP address untuk hotspot, DHCP Server, Address pool, DNS Name. Untuk melakukan konfigurasi dapat dilihat pada gambar 4.18 dengan cara : Pilih menu IP > Hotspot Pilih tab Server Profiles Pilih tombol Add [+] Gambar 4.18 Tampilan Menu Hotspot

64 Gambar 4.19 Tampilan Hotspot Setup Gambar 4.19 merupakan tampilan untuk memilih interface yang akan dijadikan hotspot, unutk memilih interface untuk jaringan hotspot dapat dilakukan dengan cara berikut : Pilih Interface yang digunakan. Disini digunakan interface wlan1 yang sudah terintegrasi dari router mikrotik RB751U-2HnD. Pilih next

65 Gambar 4.20 Tampilan Setup Hotspot Address Gambar 4.20 merupakan tampilan untuk memasukkan IP address yang akan dijadikan sebagai gateway pada jaringan hotspot, untuk memasukkan IP address sebagai gateway dapat dilakukan dengan cara berikut : Masukkan IP Address untuk network. IP Address ini akan menjadi gateway untuk computer client yang terhubung melalui hotspot. Pilih next

66 Gambar 4.21 Tampilan Setup Hotspot Set Address Pool Gambar 4.21 merupakan tampilan untuk konfigurasi untuk memasukkan range IP address untuk jaringan hotspot, untuk memasukkan range IP address dapat dilakukan dengan cara berikut : Masukkan Address Pool (range IP untuk DHCP server Hotspot). Address Pool adalah rentang IP yang dapat dipakai oleh DHCP server. Pilih next

67 Gambar 4.22 Tampilan Setup Hotspot Select Certificate Gambar 4.22 merupakan tampilan untuk konfigurasi untuk mengubah pilihan SSL certificate pada hotspot setup, untuk memasukkan IP address dapat dilakukan dengan cara berikut : Isi Certificate dengan none Pilih next

68 Gambar 4.23 Tampilan Hotspot Setup Set SMTP Server Gambar 4.23 merupakan tampilan untuk konfigurasi untuk memasukkan IP address untuk SMTP server, untuk memasukkan IP address dapat dilakukan dengan cara berikut : IP Address SMTP dibiarkan saja Pilih next

69 Gambar 4.24 Tampilan Hotspot Setup Set DNS Server Gambar 4.24 merupakan tampilan untuk konfigurasi untuk memasukkan DNS server pada jaringan hotspot, untuk memasukkan DNS server dapat dilakukan dengan cara berikut : Masukkan DNS Server. DNS server disamakan dengan DNS yang diberikan oleh ISP Astinet yaitu 202.73.99.2 dan 61.247.0.4 Lalu tekan next

70 Gambar 4.25 Tampilan Hotspot Setup Set DNS Name Gambar 4.25 merupakan tampilan untuk konfigurasi untuk memasukkan nama DNS pada jaringan hotspot, untuk memasukkan nama DNS dapat dilakukan dengan cara berikut : Masukkan DNS Name sebagai alamat dari hotspot login. DNS Name merupakan alamat dari halaman hotspot login. Jika mengakses sebuah situs sebelum login hotspot maka akan di arahkan ke alamat DNS Name yang berisi halaman hotspot login Lalu tekan next

71 Gambar 4.26 Tampilan Hotspot Setup Set Username & Password Gambar 4.26 merupakan tampilan untuk konfigurasi untuk memasukkan user name dan password pada jaringan hotspot, untuk konfigurasinya dapat dilakukan dengan cara berikut : Masukkan user name : admin Masukka password: adminkmur2 Lalu tekan next

72 Setelah konfigurasi Hotspot akan menjadi seperti gambar berikut: Gambar 4.27 Tampilan Hotspot Submenu Server Profile Pada gambar 4.27 adalah tampilan profile server list yang dimana berisikan list profile hotspot yang telah dibuat tetapi belum dikonfigurasi.

73 Gambar 4.28 Tampilan Profile Server Hotspot Gambar 4.28 merupakan tampilan untuk konfigurasi untuk memasukkan user name dan password pada jaringan hotspot, untuk konfigurasinya dapat dilakukan dengan cara berikut : Ganti Name menjadi SMA Kemur2 dan isi Rate Limit: 1024k/1024k lalu tekan tombol OK.

74 Setelah konfigurasi Hotspot akan menjadi seperti gambar berikut: Gambar 4.29 Tampilan Profile Server List Hotspot Pada gambar 4.29 adalah tampilan profile server list yang dimana berisikan list-list profile hotspot yang telah dibuat dan sudah dikonfgurasi. Pada gambar terdapat 2 buah profile yaitu SMA Kemurnian II dan default. Profile SMA Kemurnian II adalah konfigurasi yang sudah di konfigurasi sebelumnya dari hsprof1.

75 4.4.2.4 Pengaturan Bandwidth Hotspot Pada jaringan Hotspot SMA Kemurnian II ditetapkan kecepatan akses internet memiliki bandwidth 1,5 Mbps dengan rasio 1:1 untuk upstream dan downstream. Pengaturan bandwidth pada jaringan Hotspot 1 Mbps dibagi menjadi 2 profile yaitu untuk user dan guest. Untuk konfigurasi selengkapanya sebagai berikut: Masuk ke bagian menu IP > Hotspot, pilih ke bagian tab user profiles Gambar 4.30 Tampilan Hotspot User Profiles List Pada gambar 4.30 adalah tampilan hotspot user profiles list yang dimana berisikan list-list profiles user yang telah dibuat. Pada gambar terdapat profile default adalah setting konfigurasi default dari router mikrotik.

76 Pada gambar 4.30 klik dua kali pada profile default untuk mengkonfigurasi user profiles. Gambar 4.31 Tampilan User Profiles Pada gambar 4.31 adalah tampilan konfigurasi user profiles yang dimana berisikan pengaturan-pengaturan. Pada pengaturan user profiles yang akan digunakan dapat dilihat pada tabel 4.7.

77 Isi konfigurasi untuk user dan guest sebagai berikut: Tabel 4.7 Tabel Konfigurasi User Profile No Profile Address Rate Rate Session Name Pool Limit Limit Time Out Receive Transmit 1 User hs-pool6 64kbps 64kbps - 2 Guest hs-pool6 64kbps 64kbps 00:15:00 Setelah konfigurasi penambahan profile akan menjadi seperti gambar berikut: Gambar 4.32 Tampilan Hotspot User Profiles List setelah konfigurasi Pada gambar 4.32 adalah tampilan konfigurasi user profiles setelah dilakukan pengaturan berdasarkan subbab 4.4.2.4.

78 Gambar 4.33 Tampilan Hotspot Submenu User Pada gambar 4.33 adalah tampilan hotspot submenu user yang dimana berisikan list user yang dapat mengakses hotspot. Masuk ke bagian menu IP > Hotspot, pilih ke bagian tab users Tekan tombol add [+] untuk menambahkan user yang dapat mengakses hotspot. Masukkan Name dengan nama user yang akan diberikan akses ke hotspot untuk setiap kelas yang terdapat di SMA Kemurnian II Masukkan Password sebagai password login hotspot

79 Gambar 4.34 Tampilan Hotspot Property User Pada gambar 4.34 adalah tampilan konfigurasi new hotspot user yang dimana berisikan pengaturan-pengaturan. Pada pengaturan hotspot user yang akan digunakan dapat dilihat pada tabel 4.8.

80 Tabel 4.8 Tabel Penambahan Akses User No Username Password Address Profile 1 admin adminkmur2 192.168.88.10 user 2 XA XA123 192.168.88.11 user 3 XB XB123 192.168.88.12 user 4 XC XC123 192.168.88.13 user 5 XD XD123 192.168.88.14 user 6 XIA XIA123 192.168.88.15 user 7 XIB XIB123 192.168.88.16 user 8 XIC XIC123 192.168.88.17 user 9 XIIA XIIA123 192.168.88.18 user 10 XIIB XIIB123 192.168.88.19 user 11 XIIC XIIC123 192.168.88.20 user 12 Guest1 - dynamic guest 13 Guest2 - dynamic guest 14 Guest3 - dynamic guest 15 Guest4 - dynamic guest 16 Guest5 - dynamic guest

81 Setelah konfigurasi penambahan akses user akan menjadi seperti gambar berikut: Gambar 4.35 Tampilan Hotspot Users List Pada gambar 4.35 adalah tampilan hotspot submenu user yang dimana berisikan list user yang telah dibuat. Terdapat 16 user list untuk hotspot SMA Kemurnian II yang dapat dilihat pada gambar.

82 4.4.2.5 Konfigurasi Router Mikrotik dan Router TP-Link Dengan Teknik WDS Konfigurasi Router Wireless TP-Link dilakukan untuk menghubungkan router mikrotik dengan router TP-Link dengan cara WDS. Untuk konfigurasi selengkapanya sebagai berikut: Gambar 4.36 Tampilan Konfigurasi Wireless Pada Router Wireless TP- Link

83 Pada gambar 4.36 untuk melakukan konfigurasi wireless pada router wireless TP-Link lakukan cara berikut: Buka Web Browser lalu ketik pada kolom: 192.168.5.1 Masukkan username: admin dan password admin Tekan tombol login Masuk ke menu wireless settings Isi nama jaringan yang akan dihubungkan dengan metode WDS Pilih centang enable WDS Bridging, enable wireless router radio, dan enable ssid broadcast Masukkan device MAC Address yang akan dijadikan root Tekan tombol Save

84 Gambar 4.37 Tampilan Konfigurasi DHCP Settings Pada Router Wireless TP-Link Pada gambar 4.37 untuk melakukan konfigurasi DHCP settings pada router wireless TP-Link lakukan cara berikut : Masuk menu DHCP lalu pilih sub menu DHCP Settings Pilih Disable DHCP lalu tekan Save

85 Gambar 4.38 Tampilan Penambahan Bridge Interface Pada gambar 4.38 untuk melakukan penambahan bridge interface pada router mikrotik lakukan cara berikut : Pada tab General bagian nama isi nama dengan wds-bridge Pilih type dengan mode Bridge MTU diisi mengikuti default yaitu 1500 ARP diisi mengikuti default yaitu enabled Tekan tombol OK

86 Gambar 4.39 Tampilan Penambahan Bridge Ports Pada gambar 4.39 untuk melakukan penambahan bridge port pada router mikrotik lakukan cara berikut : Pada tab General isi nama interface dengan wireless SMA Kemurnian II Pilih Bridge dengan mode bridge-local Pegaturan yang lainnya mengikuti default setting dari router mikrotik

87 Gambar 4.40 Tampilan Penambahan Interface Router Wireless TP-Link Sebagai WDS Pada gambar 4.40 untuk melakukan penambahan interface router wireless TP-Link sebagai WDS. Konfigurasi dapat dilakukan dengan cara berikut : Pada tab General bagian nama isi nama dengan wds-sma Kemurnian II Pilih type dengan mode WDS MTU diisi mengikuti default yaitu 1500 ARP diisi mengikuti default yaitu enabled Tekan tombol OK

88 Gambar 4.41 Tampilan Pengisian MAC Address Router TP-Link Sebagai WDS Pada gambar 4.41 untuk melakukan pengisian nama perangkat interface dan MAC address perangkat yang akan dijadikan sebagai WDS. Pada interface yang telah dibuat wds-sma Kemurnian II, masuk ke bagian tab WDS lalu masukkan nama perangkat interface dan MAC address perangkat yang akan dijadikan sebagai WDS

89 Gambar 4.42 Pengaturan Interface Wireless SMA Kemurnian II Pada Tab Wireless Pada Interface Wireless SMA Kemurnian II masuk ke bagian wireless, masukkan settingan berikut : o Mode: ap bridge o Band: 2GHz-B/G/Nn o Chanel Width: 20/40Mhz o Frequency: 2412 MHz o Wireless Protocol: 802.11 o Bridge Mode: Enabled

90 Gambar 4.43 Pengaturan Interface Wireless SMA Kemurnian II Pada Tab WDS Pada Interface Wireless SMA Kemurnian II masuk ke bagian tab WDS, masukkan settingan berikut : o WDS Mode: dynamic o WDS Default Bridge: wds-bridge

91 4.4.2.6 Pengaturan Bandwidth LAN Pada jaringan LAN SMA Kemurnian II ditetapkan kecepatan akses internet memiliki bandwidth 1 Mbps dengan rasio 1:1 untuk upstream dan downstream. Pengaturan bandwidth pada jaringan LAN 1 Mbps dibagi menjadi 4 bagian yaitu untuk lab1, lab2, ruang guru, dan tata usaha. Untuk konfigurasi selengkapanya sebagai berikut: Untuk memberikan limit pada jaringan LAN dapat melalui menu Queue sehingga akan tampil halaman Queue List. Gambar 4.44 Tampilan Queue List Pada gambar 4.44 merupakan tampilan queue list. Pada queue list ini berisikan pengaturan-pengaturan limit untuk pembagian bandwidth. Pilih sub menu Simple Queues Pilih [+] untuk menambahkan queue

92 Gambar 4.45 Tampilan Simple Queue General Gambar 4.45 adalah tampilan konfigurasi pada simple queue pada tab general, untuk melakukan konfigurasi dapat dilakukan dengan cara berikut : Pada bagian Name isi dengan nama queue Pada bagian Target Address isi dengan alamat IP yang akan di limit Pada bagian Max Limit beri limit upload dan download Setelah itu pindah ke bagian advance

93 Gambar 4.46 Tampilan Simple Queue Advanced Gambar 4.46 adalah tampilan konfigurasi pada simple queue pada tab advanced, untuk melakukan konfigurasi dapat dilakukan dengan cara berikut : Pada bagian Interface pilih ether2-lab1 Pilih OK

94 Lakukan hal yang sama untuk lab2, ruang guru, dan ruang tata usaha dengan pembagian bandwidth sebagai berikut: Tabel 4.9 Tabel Pengaturan Bandwidth Pada Jaringan LAN No Name Queue Name IP Address Target Target Interface Interface Upload Download 1 Limit lab1 ether2-lab1 192.168.1.1 512kbps 512kbps 2 Limit Lab2 ether3-lab2 192.168.2.1 512kbps 512kbps 3 Limit Kantor Guru ether4-kantor guru 192.168.3.1 256kbps 256kbps 4 Limit Tata Usaha ether4-tata usaha 192.168.4.1 256kbps 256kbps

95 Setelah konfigurasi pengaturan bandwidth jaringan LAN akan menjadi seperti gambar berikut: Gambar 4.47 Tampilan Simple Queues List Gambar 4.47 adalah tampilan pada simple queue list setelah dikonfigurasi. Dapat dilihat pada gambar list queue sudah dilakuka berdasarka table 4.9.

96 4.4.2.7 Bloking Situs Bloking situs ini dibuat untuk menjaga agar koneksi yang ada tidak terganggu akibat membuka website yang tidak berkepentingan dalam kegiatan sekolah. Selain itu dengan adanya bloking situs ini diharapkan beberapa situs atau halaman website yang mengandung virus atau spyware dapat terblok. Gambar 4.48 Bloking Situs Untuk melakukan bloking situs dapat dilakukan dengan mengklik IP > Firewall > tab Layer 7 Protocol > klik Add [+]. Pada tab New Layer 7 Protocol, masukan nama untuk rule tersebut, dengan mengunakan nama facebook, hal ini dimaksudkan untuk memblok situs facebook, kemudian pada kolom regexp masukan halaman website yang ingin diblok, misalkan facebook.com. Pada

97 konfigurasi ini tidak menggunakan www karena apabila menggunakan www tersebut halaman website tersebut masih dapat dikunjungi. Gambar 4.49 Filter Rules Bloking Situs General Setelah selesai membuat rule tersebut, rule tersebut belum dapat digunakan, oleh karena itu perlu diaktifkan untuk menggunakanya. Cara mengaktifkannya, pilih tab Filter Rules, kemudian klik Add [+], pada tab New Firewall Rule pilih chain: Forward, kemudian pada interface: Home

98 Gambar 4.50 Filter Rules Bloking Situs Advanced Pada tab advanced, pada Layer 7 Protocol: facebook (nama rule yang dibuat pada layer 7 Protocol).

99 Gambar 4.51 Filter Rules Bloking Situs Action Pada tab action, pilih action: drop kemudian OK. Untuk mengaktifkan rule lain pada layer 7 protocol dapat dilakukan dengan hal yang sama dengan mengganti nama rule pada layer 7 protocol di tab Advanced.

100 4.4.2.8 Mengubah Password Administrator Secara default, router mikrotik memiliki konfigurasi username dan password untuk administrator yaitu username admin dengan password kosong. Agar konfigurasi mikrotik tidak dapat diubah oleh sembarang orang, maka password administrator harus diganti dengan memilih menu System > tab Password, masukkan password lama dan juga password baru kemudian OK. Gambar 4.52 Penggantian Password 4.4.2.9 Setting Mikrotik Tools Graphing Sebagai administrator bila ingin mengetahui apakah trafik yang berjalan di jaringan sudah sesuai dengan semestinya dapat dilakukan dengan monitoring traffic. Pada mikrotik, monitoring traffic ini disebut sebagai graphing yang dapat digunakan untuk memonitor bandwidth usage pada mikrotik.

101 Gambar 4.53 Tampilan Konfigurasi Tools Graphing Gambar 4,53 menunjukan tampilan konfigurasi untuk penggunaan tool graphing. Untuk menjalankannya, dapat dilakukan dengan melakukan konfigurasi klik Tools > Graphing > Queue Rules lalu pilih tombol Add [+] > interface: all, Allow Address: 192.168.88.0/24 Setelah itu, masukkan address berikut pada browser: 192.168.88.1/graphs/

102 Packet Sniffer Packet Sniffer merupakan salah satu fitur dari mikrotik yang berfungsi untuk menangkap semua data pada jaringan. Gambar 4.54 Tampilan konfigurasi Packet Sniffer Pada Jaringan Wireless Gambar 4.54 merupakan tampilan konfigurasi untuk penggunaan tools packet sniffer. Cara menggunakannya klik Tool > Packet Sniffer > Settings > tab General, Interface: all. File Name: sniffing; pada tab Streaming, Streaming: Enabled, Server: 192.168.88.1 Untuk memulai sniffing, maka klik Start, kemudian klik Stop untuk mengakhiri.

103 4.4.2.10 Setting Time and Date Untuk melakukan pengaturan waktu dan tanggal, pilih di bagian menu system > clock. Setelah masuk akan muncul window seperti berikut: Gambar 4.55 Tampilan Konfigurasi Time Untuk melakukan konfigurasi jam dan tanggal secara otomatis mengikuti lokasi tempat, dapat isi pada bagian Time Zone Name sesuai lokasi dengan syarat sistem terhubung dengan koneksi internet. Setelah selesai tekan tombol OK untuk melakukan penyimpanan konfigurasi.

104 4.4.2.11 Backup Konfigurasi Setelah selesai membuat konfigurasi untuk router, langkah selanjutnya adalah melakukan pembuatan file backup untuk konfigurasi yang telah dibuat. Hal ini dilakukan apabila pada waktu tertentu admin melakukan perubahan namun terjadi kegagalan sistem, maka admin dapat me-load kembali konfigurasi yang telah dibuat tanpa harus melakukan konfigurasi ulang dari awal. Gambar 4.56 Tampilan File List Backup Konfigurasi Router Mikrotik Untuk membuat backup dapat dilakukan dengan masuk ke menu Files dan tekan tombol Backup untuk menyimpan konfigurasi yang telah dibuat dan untuk me-load kembali dapat menggunakan tombol restore. File yang sudah di backup tersimpan di file list yang tersimpan dalam memory internal router mikrotik. Pada gambar berikut dapat dilihat file yang telah tersimpan setelah dilakukan backup.

105 4.4.2.12 Konfigurasi IP Statik Jaringan LAN Untuk melakukan konfigurasi IP statik pada jaringan LAN pada setiap ruang, dapat dilakukan dengan masuk ke menu Set Local Area Connection kemudian pilih menu Properties akan muncul menu baru yang kemudian klik pada Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) kemudian tandai bulatan pada pilihan Use the following IP address. Masukkan IP address, Subnet mask, dan default gateway lalu tekan OK. Pada pilihan DNS isi DNS dari internet provider. Gambar 4.57 Tampilan Window Konfigurasi IP Statik

106 Pengalamatan IP pada setiap ruang dilakukan secara statik melalui cara yang sama sebelumnya, alamat IP yang diberikan sebagai berikut: Tabel 4.10 Tabel Pengaturan IP Statik Jaringan LAN No Ruang Jumlah Subnet mask Default Range IP PC Gateway address 1 Lab1 23 PC 255.255.255.0 192.168.1.1 192.168.1.100-125 2 Lab2 17 PC 255.255.255.0 192.168.2.1 192.168.2.100-125 3 Kantor Guru 3 PC 255.255.255.0 192.168.3.1 192.168.3.100-105 4 Tata Usaha 2 PC 255.255.255.0 192.168.4.1 192.168.4.100-105