ANALISIS PEMASARAN KOPI DI KECAMATAN BERMANI ULU RAYA KABUPATEN REJANG LEBONG

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam mengambil sampel responden dalam penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional mencakup pengertian yang digunakan

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk

Analisis Pemasaran Kakao Pola Swadaya di Desa Talontam Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi

III. METODE PENELITIAN. Usahatani dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana. produksi danpendapatanyang diinginkan pada waktu tertentu.

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN UBI JALAR DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH. (Analysis of the Marketing Efficiency of Sweet Potato In Central Lampung Regency)

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

Nurida Arafah 1, T. Fauzi 1, Elvira Iskandar 1* 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN UBI KAYU DI PROVINSI LAMPUNG. (Analysis of Marketing Efficiency of Cassava in Lampung Province)

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI BROKOLI (Brassica oleracea L.) DI DESA MUARA PERIKAN KECAMATAN PAGARALAM SELATAN KOTAMADYA PAGARALAM

ANALISIS PEMASARAN LADA PERDU (Studi Kasus di Desa Marga Mulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis) Abstrak

PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH USAHA KOPI BUBUK ROBUSTA DI KABUPATEN LEBONG (STUDI KASUS PADA USAHA KOPI BUBUK CAP PADI)

STUDI PEMASARAN WORTEL (Daucus carota L.) DI DESA CITEKO KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

ANALISIS USAHATANI BROKOLI (Brassica oleracea L) DAN PEMASARANNYA DI DESA SUMBER URIP KECAMATAN SELUPU REJANG KABUPATEN REJANG LEBONG

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADA KOPI TRADISIONAL DAN KOPI SAMBUNG DI DESA LUBUK KEMBANG, KEC. CURUP UTARA, KAB. REJANG LEBONG

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Petani buah naga adalah semua petani yang menanam dan mengelola buah. naga dengan tujuan memperoleh keuntungan maksimum.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk

PEMASARAN MINYAK KELAPA DI KABUPATEN PURWOREJO ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalis data sesuai dengan tujuan penelitian.

Analisis Pemasaran Domba dari Tingkat Peternak Sampai Penjual Sate di Kabupaten Sleman

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN BAHAN OLAHAN KARET RAKYAT (BOKAR) LUMP MANGKOK DARI DESA KOMPAS RAYA KECAMATAN PINOH UTARA KABUPATEN MELAWI

TATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS PEMASARAN KAPULAGA (Studi Kasus pada Kelompok Tani Ciamnggu I di Desa Cimanggu Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran) Abstrak

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Hewan Desa Suka Kecamatan. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang bersifat

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN SUSU SAPI PADA USAHA SAPI PERAH DI KECAMATAN SELUPU REJANG KABUPATEN REJANG LEBONG

ANALISIS PEMASARAN KOPRADI DESA TAMBU KECAMATAN BALAESANG KABUPATEN DONGGALA

28 ZIRAA AH, Volume 38 Nomor 3, Oktober 2013 Halaman ISSN


BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang,

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. untuk mengelola faktor-faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal yang

ANALISIS TATANIAGA BERAS

ANALISIS PENDAPATAN USAHA IKAN MAS SISTEM KERAMBA JARING APUNG DAN PEMASARANNYA DI KABUPATEN SIMALUNGUN

RANTAI NILAI BERAS IR64 DI KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

JIIA, VOLUME 2 No. 3, JUNI 2014

ANALISIS TATANIAGA IKAN PATIN DI TINGKAT PEDAGANG BESAR PENERIMA

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BAWANG MERAH DI KECAMATAN GERUNG KABUPATEN LOMBOK BARAT

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan

ANALISIS SISTEM TATANIAGA KARET PADA PETANI KARET EKS UPP TCSDP DI DESA BINA BARU KECAMATAN KAMPAR KIRI TENGAH KABUPATEN KAMPAR

ANALISIS MARJIN PEMASARAN AGROINDUSTRI BERAS DI KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. petani responden menyebar antara tahun. No Umur (thn) Jumlah sampel (%) , ,

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI DESA SIDONDO I KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JERUK SIAM DI KECAMATAN TEBAS KABUPATEN SAMBAS

ANALISIS SALURAN PEMASARAN GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Cikuya Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya)

Sosio Ekonomika Bisnis Vol 18. (2) 2015 ISSN Tinur Sulastri Situmorang¹, Zulkifli Alamsyah² dan Saidin Nainggolan²

ANALISIS PEMASARAN KEDELAI (Suatu Kasus di Desa Langkapsari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Abstrak

Oleh: Munirwan Zani 1) ABSTRACT

ABSTRACT. Keywords: Marketing, Channel Marketing, Margin, Copra

Program Studi Agribisnis FP USU Jln. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan HP ,

JIIA, VOLUME 5 No. 3, AGUSTUS 2017 ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KUBIS DI KECAMATAN GISTING KABUPATEN TANGGAMUS

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk

Analisis Pemasaran Sawi Hijau di Desa Balun Ijuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka ( Studi Kasus Kelompok Tani Sepakat Maju)

KARYA ILMIAH MAHASISWA AGRIBISNIS

AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal ISSN ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS MARKETING BILL KOMODTI CABAI MERAH DI KOTA MEDAN. Staff Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas PertanianUniversitas Sumatera Utara

ANALISIS SALURAN TATANIAGA SAWI DI KELURAHAN TERJUN KECAMATAN MEDAN MARELAN

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN LELE DI DESA RASAU JAYA 1 KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Responden

IV. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KAKAO ( Studi Kasus : Desa Lau Sireme, Desa Lau Bagot, Desa Sukandebi, Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi )

ANALISIS PEMASARAN BENIH PADI SAWAH (Oryza sativa L.) VARIETAS CIHERANG (Suatu Kasus di Desa Sindangasih Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

ANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DI KOTA PEKANBARU

BAB IV METODE PENELITIAN

AGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal ISSN ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN

Analisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu. Oleh: Henny Rosmawati.

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004). Penelitian ini menggunakan

HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PENGOLAHAN KEDELAI PADA IRT TASIK GARUT DI KABUPATEN LEBONG

ANALISIS PEMASARAN CENGKEH DI DESA JONO OGE KECAMATAN SIRENJA KABUPATEN DONGGALA

KAJIAN RANTAI PASOK BERAS DI DISTRIK TANAH MIRING KABUPATEN MERAUKE ABSTRACT

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Tanaman karet berasal dari bahasa latin, yaitu Havea brasiliensis, dari negara

PENINGKATAN KUALITAS HASIL PANEN KOPI KELOMPOK TANI, DESA BANYUKUNING, KABUPATEN SEMARANG

ANALISIS KEUNTUNGAN DAN PEMASARAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. Eka Miftakhul Jannah, Abdul Wahab, Amrizal Nazar ABSTRAK

ANALISIS PEMASARAN DODOL SIRSAK

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN DURIAN DI DESA WONOAGUNG, KECAMATAN KASEMBON, KABUPATEN MALANG

ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KABUPATEN SITUBONDO.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati*

BAB III METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juni 2016.

4 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data

: Saluran, Pemasaran, Buah, Duku, Kabupaten Ciamis

8. NILAI TAMBAH RANTAI PASOK

OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO PROSES PENGOLAHAN BIJI KOPI

VI SALURAN DAN FUNGSI TATANIAGA

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer)

Transkripsi:

ANALISIS PEMASARAN KOPI DI KECAMATAN BERMANI ULU RAYA KABUPATEN REJANG LEBONG (Analysis of Coffee Marketing in Bermani Ulu Raya Subdistrict, District Rejang Lebong) Sri Sugiarti Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT The objectives of the research are to study coffee marketing system and to analyze marketing margin in Bermani Ulu Raya district. From these objectives, marketing structure and market behaviorthat reflect a coffee marketing efficiency in Bermani Ulu Raya district can be examined. The result showed that coffee marketing system in the Bermani Ulu Raya is inefficient as indicated by small share margin at frm level and big share marketing margin at following marketing channels. The research also showed that coffee market can be categorized as olygopsonistic market especially wholesaler level. Key words : Coffee, Marketing, Margin PENDAHULUAN Komoditas kopi di Bengkulu menempati posisi utama sebagai komoditas ekspor,dimana areal tanaman kopi sekitar 86.37 hektar yang hampir 1% merupakan perkebunan rakyat. Dari jumlah areal tersebut 56,52% diusahakan di kabupaten Rejang Lebong (BPS Bengkulu,25). Beberapa masalah pokok yang dihadapi pada perkopian di Bengkulu adalah : 1) Rendahnya Produktivitas; 2) Rendahnya mutu hasil dan 3) Rendahnya Harga Jual Ditingkat Petani. Selama produksi dari tahun 21 sampai dengan 25 produksi rata-rata per hektar sebesar 457 Kg masih tergolong rendah dibawah produksi rata-rata daerah Lampung yaitu 761 Kg/Hektar. Hal ini disebabkan penggunaan varitas robusta local, cara bercocok tanam yang masih tradisional, pengeringan kopi belum sepenuhnya menggunakan lantai jemuran, pengupasan kulit kopi sebagian besar menggunakan huller atau ditumbuk yang memperbesar presentase biji pecah dan sebagainya. 13 Sri Sugiarti. Analisis Pemasaran Kopi di KecamatanBermani Ulu

Selain masalah produksi, masalah lain yang tidak kalah pentingnya adalah masalah pemasaran hasil kopi. Masalah-masalah pemasaran kopi di Bengkulu antara lain adalah : 1) Hubungan harga yang diterima petani dengan biaya produksi yang mungkin tidak merangsang petani untuk meningkatkan produksi baik jumlah dan mutu; 2) Margin pemasaran yang relatif tinggi dan kemungkinan fasilitas pemasaran yang belum memadahi untuk memperlancar arus komoditas. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di desa Babakan Baru dan Air Bening merupakan desa penghasil produksi kopi yang tinggi di kecamatan Bermani Ulu Raya kabupaten Rejang Lebong. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode survey. Populasi yang dijadikan responden dalam penelitian ini dilakukan mereka yang mempunyai perkebunan kopi dan mengolah sendiri di desa-desa yang terpilih sebagai desa penelitian. Dari 4 petani, 75 petani kopi dipilih sebagai sampel dengan metode simple random sampling. Pemilihan lembaga pemasaran sebagai responden dilakukan secara sensus. Data yang diambil dalam penelitian ini yaitu bersumber dari data primer dan data sekunder. Dua metode analisa digunakan yakni analisis kualitatif maupun kuantitatif.analisis kualitatif mengamati secara langsung keadaan sistem pemasaran kopi dikecamatan tersebut dan analisis kuantitatif digunakan untuk melihat sebaran margin pemasaran. Analisis margin pemasaran kopi pada masing-masing lembaga pemasaran dilakukan analisis kuantitatif secara matematis (Azzaino,1983) sebagai berikut : Mji = Psi Pbi I = Mji Bti Mji = Bti + i Mj = Mji Dimana : Mji adalah margin pemasaran pada lembaga pemasaran ke i. Psi adalah harga jual pemasaran tingkat kei. Pbi adalah harga beli lembaga pemasaran ke i. Bti adalah biaya pemasaran tingkat i. I adalah keuntungan pemasaran tingkat i. Mj adalah total margin pemasaran. AGRISEP Vol. 9 No. 2, September 21 Hal: 13-136 131

HASIL DAN PEMBAHASAN Saluran Pemasaran Kegiatan pemasaran kopi sebagai suatu rangkaian kegiatan yang menyalurkan kopi beserta hasil olahannya, mulai dari petani produsen sampai kepada konsumen.untuk beberapa daerah seperti kecamatan Bermani Ulu Raya merupakan suatu kegiatan pemasaran hasil kopi yang cukup penting.untuk komoditas kopi, di desa Babakan Baru dan desa Air Bening merupakan penghasil terbesar di kecamatan Bermani Ulu Raya. Ada satu pola saluran pemasaran kopi yang umum di kecamatan Bermani Ulu Raya yaitu saluran pemasaran untuk konsumsi didaerah produksi yaitu untuk pasar eceran lokal dan industri pengolah didaerah produksi.gambar 1 memperlihatkan saluran pemasaran kopi didesa penelitian ke konsumen. Petani Kopi Pedagang Pengumpul Desa Pedagang Besar Konsumen Gambar 1. Saluran pemasaran kopi di Kecamatan Bermani Ulu Raya Dari gambar diatas dapat dilihat pedagang perantara pertama dalam saluran pemasaran adalah pedagang pengumpul desa sebanyak 4 orang dengan jumlah pembelian per bulan rata-rata 29.5 Kg dalam bentuk biji yang sudah kering.sebelum kopi tersebut dijual petani terlebih dahulu melakukan penggilingan di heler.selanjutnya dari pedagang pengumpul desa dijual kepedagang besar jumlahnya sebanyak 2 orang dengan jumlah pembelian pasar per bulan rata-rata 59. Kg. dari pedagang besar dijual ke konsumen (pedagang pengecer/pedagang luar daerah). 132 Sri Sugiarti. Analisis Pemasaran Kopi di KecamatanBermani Ulu

Struktur Dan Tingkah Laku Pasar Hubungan antara petani dengan pedagang,bahwa petani hanya mempunyai 1 kemungkinan untuk memasarkan hasil produksinya yaitu menjual kepada pedagang pengumpul desa. Dalam penjualan dengan cara melakukan terlebih dahulu penjemuran biasanya 4 8 hari atau tergantung dengan cuaca baru dijual ke pedagang pengumpul desa. Mengenai harga ditetapkan berdasarkan per Kg dari hasil panen yang nyata. Hubungan antara pedagang pengumpul desa dan pedagang besar, disini pedagang pengumpul desa terjadi proses pengolahan kopi dari biji kering ke penggilingan atau pengupasan kulit di heler. Selanjutnya pedagang desa menjual kopi yang sudah digiling kepedagang besar, dan tingkat harga yang ditetapkan berdasarkan per Kg dari hasil penggilingan.besarnya biaya pengolahan, pengangkutan dapat dilihat pada tabel 1. Hubungan antara pedagang besar dengan konsumen, rata-rata telah mempunyai hubungan yang kontinyu dan sudah sejak lama.pedagang besar ini membeli dan menyimpan kopi dalam jumlah sebanyak mungkin disesuaikan dengan kemampuannya.disamping itu pedagang besar bisa memperkirakan adanya kenaikan harga kopi lebih dahulu. Tabel 1. Rata-rata biaya pemasaran kopi didaerah penelitian Jenis biaya Pedagang Pengumpul Biaya (Rp/Kg) Desa Persentase (%) Pedagang besar Biaya (Rp/Kg) Persentase (%) 1. Penyusutan Alat,37,5 2,13,7 2. Pengemasan a. Karung b. Tali c. Kantong Plastik d. Isi Necis 54,5 3. Transportasi 131,25 18 14 26 13 1,86,48,89,44 4. Tenaga Kerja 47,5 6,51 52,5 1,79 5. Sewa Gudang 122 4,16 6. Susut Kopi 5 75,43 265 9,32 Jumlah 729,12 1 2934,13 1 Sumber : Data Primer Yang Diolah, 27 AGRISEP Vol. 9 No. 2, September 21 Hal: 13-136 133

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa pedagang pengumpul desa dan pedagang besar mengeluarkan biaya pemasaran seperti biaya transportasi, penyusutan, tenaga kerja, pengemasan dan penyusutan kopi. Analisis Margin Analisis margin pemasaran kopi dari tingkat usaha tani dikecamatan Bermani Ulu Raya ke konsumen menunjukkan bahwa petani menerima 37,92% dari harga yang dibayarkan konsumen apabila menjual dalam cara Kilogram dapat dilihat pada tabel 2. Harga jual yang diterima sebesar Rp 13.25 per Kg sehingga diperoleh tambahan sebesar Rp 1.27,88 per Kg.Bila ditelaah lebih lanjut maka margin pemasaran yang paling besar terdapat pada pedagang besar Rp 16.75 per Kg(55,83%) dari harga eceran seperti dapat dilihat pada tabel 2. Besarnya margin ditingkat ini disebabkan tingginya keuntungan yang diperoleh pedagang besar. Sedangkan biaya pemasaran terbesar dikeluarkan oleh pedagang besar dimana terjadi proses pengolahan dari biji kering menjadi kopi bubuk. Pedagang besar ini mampu mengadakan perkiraan tentang situasi produksi dan konsumsi, sehingga dapat menentukan tingkat harga yang paling menguntungkan bagi mereka hal ini dapat dilakukan karena adanya struktur pasar yang bersifat oligopsoni pada tingkat lembaga ini. Pedagang pengumpul desa memperoleh keuntungan yang terkecil yaitu 1.27,88 per kg atau 4,24% dari harga eceran. Hal ini disebabkan pedagang pengumpul desa telah menerima patokan harga yang besarnya telah ditentukan pedagang besar, sedangkan mereka harus bersaing dengan sesame pedagang pengumpul desa lainnya dalam melakukan pembelian kopi dari petani.walaupun jumlah pedagang pengumpul desa jumlahnya 4 orang peneliti menganggap bahwa struktur pasar kopi pada tingkat pedagang pengumpul desa adalah bersaing sempurna. Analisis margin pemasaran kopi didesa penelitian kecamatan Bermani Ulu Raya menunjukkan sebagian kecil dari harga yang dibayarkan konsumen diterima oleh petani yaitu 37,92% dapat dilihat tabel 2. Penyebaran margin, biaya dan keuntungan pada tiap tingkat lembaga pemasaran kurang merata, margin pemasaran terbesar terdapat pada pedagang besar yaitu Rp 16.75 per Kg atau 55,83% dari harga eceran. Besarnya margin pada tingkat lembaga ini disebabkan oleh tingginya keuntungan yang diperoleh yaitu sebesar 13.815,87 atau 46,6% dari harga eceran. 134 Sri Sugiarti. Analisis Pemasaran Kopi di KecamatanBermani Ulu

Tabel 2. Analisis Rata-rata margin pemasaran kopi didaerah penelitian 1. Petani ISSN: 1412-8837 Uraian RP/Kg Share (persentase) Harga Beli 11.375 37,92 2. Pedagang Pengumpul Desa a. Harga Beli b. Total Biaya c. Margin d. Keuntungan e. Harga Jual 3. Pedagang besar a. Harga beli b. Total Biaya c. Margin d. Keuntungan e. Harga Jual Total Biaya pemasaran Margin Keuntungan Sumber : Data Primer Diolah, 27 11.375 729,12 2 127,88 13.25 13.25 2.934,13 16.75 13.815,87 3. 3.663,25 18.75 15.86,75 37,92 2,43 6,67 4,24 44,17 44,17 9,78 55,83 46,5 1 12,21 62,5 5,29 Penyebaran margin, biaya dan keuntungan pada tiap tingkat lembaga pemasaran kurang merata seperti terlihat pada tabel 2, margin pemasaran terbesar terdapat pada pedagang besar yaitu Rp 16.75 per Kg atau 55,83% dari harga eceran. Besarnya margin pada tingkat lembaga ini disebabkan oleh tingginya keuntungan yang diperoleh yaitu sebesar 13.815,87 atau 46,6% dari harga eceran. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Sistem pemasaran kopi di kecamatan Bermani Ulu Raya telah bekerja kurang efektif, artinya dapat menyalurkan kopi yang dihasilkan dari tingkat petani ke tingkat konsumen dengan lancer tetapi pasar dimana lembaga pemasaran kopi bekerja adalah oligopsoni pada tingkat pedagang besar didaerah konsumsi. AGRISEP Vol. 9 No. 2, September 21 Hal: 13-136 135

Sistem pemasaran kopi dikecamatan Bermani Ulu Raya telah berjalan kurang efisien. Hal ini ditunjukkan rendahnya bagian harga yang diterima petani dan penyebaran margin,biaya dan keuntungan yang belum merata pada tingkat lembaga pemasaran. Saran Agar efisiensi pemasaran kopi tercapai, perlu adanya pemberian informasi yang lebih luas untuk semua lembaga yang terlibat dalam sistem pemasaran. Informasi ini meliputi informasi tentang arus barang,tempat penjualan, kerusakan fisik dan lain-lain. DAFTAR PUSTAKA Azzaino,Z,1982.Pengantar Tataniaga Pertanian. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian IPB Bogor. Arifin Rudianto,1984.Analisis Pendekatan Sistem Pemasaran Kacang-Kacangan Di Jawa Timur. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian IPB Bogor. Elis Syahniah,28.Analisis Pendapatan Dan Pemasaran Kopi Di Desa Babakan Baru Dan Desa Air Bening Kecamatan Bermani Ulu Raya Kabupaten Rejang Lebong. Skripsi Fakultas Pertanian UNIB. Hernanto,F,1989.Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya Jakarta. Saeffuddin A.M.,1982.Pemasaran Produk Pertanian IPB Bogor. Surahtiah,Ken,26.Ilmu Usaha Tani. UGM Yogyakarta. Swasta B,1972.Asas-Asas Marketing. Liberty Yogyakarta. 136 Sri Sugiarti. Analisis Pemasaran Kopi di KecamatanBermani Ulu