Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) 33-37

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 2, April 2013 ISSN

METODE EKSPERIMEN Tujuan

IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR DI TEMPAT WISATA BANTIR SUMOWONO SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA LONGSOR

Rustan Efendi 1, Hartito Panggoe 1, Sandra 1 1 Program Studi Fisika Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) 1-5 PENDUGAAN POLA SEBARAN LIMBAH TPA JATIBARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK

REVISI, PEMODELAN FISIKA APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK INVESTIGASI KEBERADAAN AIR TANAH

APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI POLE-POLE UNTUK MENENTUKAN SEBARAN DAN KEDALAMAN BATUAN SEDIMEN DI DESA WONOSARI KECAMATAN NGALIYAN SEMARANG

PENENTUAN TAHANAN JENIS BATUAN ANDESIT MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER (STUDI KASUS DESA POLOSIRI)

BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN RESISTIVITAS

PEMODELAN FISIKA APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK INVESTIGASI KEBERADAAN AIR TANAH

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK IDENTIFIKASI AKUIFER DI KECAMATAN PLUPUH, KABUPATEN SRAGEN

MENENTUKAN LITOLOGI DAN AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER DAN SCHLUMBERGER DI PERUMAHAN WADYA GRAHA I PEKANBARU

MENENTUKAN AKUIFER LAPISAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI PERUMAHAN GRIYO PUSPITO DAN BUMI TAMPAN LESTARI

PENENTUAN KEDALAMAN AKUIFER BEBAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER

POLA ALIRAN AIR BAWAH TANAH DI PERUMNAS GRIYA BINA WIDYA UNRI MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI ELEKTRODA SCHLUMBERGER

SURVEI GEOLISTRIK METODE RESISTIVITAS UNTUK INTERPRETASI KEDALAMAN LAPISAN BEDROCK DI PULAU PAKAL, HALMAHERA TIMUR

Aplikasi Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner Untuk Menentukan Struktur Tanah di Halaman Belakang SCC ITS Surabaya

PENENTUAN LITOLOGI BATUAN DAN MUKA AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER SCHLUMBERGER DI DAERAH LANDFILL PLTU LABUHAN ANGIN SIBOLGA

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS 2 DIMENSI UNTUK MENENTUKAN PERSEBARAN AIR TANAH DI DESA GUNUNGJATI KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Barat, Jalan Jhoni Anwar No. 85 Lapai, Padang 25142, Telp : (0751)

Identifikasi Jalur Patahan Dengan Metode Geolistrik Hambatan Jenis Di Wilayah Palu Barat

Interpretasi Bawah Permukaan. (Aditya Yoga Purnama) 99. Oleh: Aditya Yoga Purnama 1*), Denny Darmawan 1, Nugroho Budi Wibowo 2 1

Prosiding Seminar Nasional XII Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2017 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

PENENTUAN SEBARAN DAN KANDUNGAN UNSUR KIMIA KONTAMINASI LIMBAH CAIR BAWAH PERMUKAAN DI TPA CAHAYA KENCANA, KABUPATEN BANJAR

PENGARUH MUKA AIR TANAH TERHADAP KESTABILAN JEMBATAN MENGGUNAKAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penyelidikan Struktur Pondasi Jembatan Lamnyong Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner-Schlumberger

PENDUGAAN RESERVOIR DAERAH POTENSI PANAS BUMI PENCONG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAHANAN JENIS

INVESTIGASI BAWAH PERMUKAAN DAERAH RAWAN GERAKAN TANAH JALUR LINTAS BENGKULU-CURUP KEPAHIYANG. HENNY JOHAN, S.Si

PENENTUAN LAPISAN PEMBAWA AIR DENGAN METODE TAHANAN JENIS DI DAERAH ATAS TEBING LEBONG ATAS BENGKULU

Aplikasi Metode Geolistrik untuk Identifikasi Sebaran Limbah Lada Putih di Kecamatan Galing Kabupaten Sambas Budiman a, Andi Ihwan a, Joko Sampurno a*

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kerentanan longsor yang cukup besar. Meningkatnya intensitas hujan

Unnes Physics Journal

IDENTIFIKASI ZONA SESAR OPAK DI DAERAH BANTUL YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE SEISMIK REFRAKSI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

METODE GEOLISTRIK UNTUK MENGETAHUI POTENSI AIRTANAH DI DAERAH BEJI KABUPATEN PASURUAN - JAWA TIMUR

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE UNTUK IDENTIVIKASI POTENSI SEBARAN GALENA (PBS) DAERAH-X, KABUPATEN WONOGIRI

PEMODELAN INVERSI DATA GEOLISTRIK UNTUK MENENTUKAN STRUKTUR PERLAPISAN BAWAH PERMUKAAN DAERAH PANASBUMI MATALOKO. Abstrak

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2009):

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 2 (2015), Hal ISSN :

Penerapan Metode Geolistrik Untuk Identifikasi Pola Penyebaran Zona Asin Di Bledug Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah

IDENTIFIKASI SEBARAN BIJIH BESI DI DESA PANCUMA KECAMATAN TOJO MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK HAMBATAN JENIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

e-issn : Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Didaktika

PENETROMETER TEST (DCPT) DI JALAN ARTERI

Jurnal Fisika Unand Vol. 1, No. 1, Oktober 2012 ISSN

Unnes Physics Journal

ANALISIS DATA INVERSI 2-DIMENSI DAN 3-DIMENSI UNTUK KARAKTERISASI NILAI RESISTIVITAS BAWAH PERMUKAAN DI SEKITAR SUMBER AIR PANAS KAMPALA

INVESTIGASI LAPISAN BEDROCK DENGAN MENGGUNAKAN METODA GEOLISTRIK (Studi Kasus: Gedung Olah Raga Universitas Hasanuddin)

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup di muka bumi. Makhluk hidup khususnya manusia melakukan

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2012,

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pemodelan fisik menunjukkan bahwa konfigurasi elektroda yang sensitif

Pemetaan Akuifer Air Tanah Di Sekitar Candi Prambanan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Dengan Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis

SURVEI SEBARAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI KELURAHAN BONTO RAYA KECAMATAN BATANG KABUPATEN JENEPONTO

Identifikasi Bidang Patahan Sesar Lembang dengan Metode Electrical Resistivity Tomography untuk Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Longsor

Pemodelan Inversi Data Geolistrik untuk Menentukan Struktur Perlapisan Bawah Permukaan Daerah Panasbumi Mataloko

INVESTIGASI GERAKAN TANAH DAN AKUIFER MENGGUNAKAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY DI SEKITAR LERENG BGG JATINANGOR

IDENTIFIKASI KEDALAMAN AQUIFER DI KECAMATAN BANGGAE TIMUR DENGAN METODA GEOLISTRIK TAHANAN JENIS

APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI DIPOLE- DIPOLE UNTUK MENDETEKSI MINERAL MANGAN (PHYSICAL MODELING)

FOTON, Jurnal Fisika dan Pembelajarannya Volume 18, Nomor 2, Agustus 2014

IDENTIFIKASI POLA AKUIFER DI SEKITAR DANAU MATANO SOROAKO KAB. LUWU TIMUR Zulfikar, Drs. Hasanuddin M.Si, Syamsuddin, S.Si, MT

Identifikasi Situs Candi Bukit Carang, Karanganyar Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Dipol-Dipol

POSITRON, Vol. VI, No. 2 (2016), Hal ISSN :

Interpretasi Data Geolistrik untuk Memetakan Potensi Air Tanah dalam Menunjang Pengembangan Data Hidrogeologi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur

PENENTUAN RESISTIVITY TANAH DI DALAM MENETAPKAN AREA PEMASANGAN GROUNDING GARDU DISTRIBUSI

ANALISIS POTENSI DAERAH RESAPAN AIR HUJAN DI SUB DAS METRO MALANG JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.2, (2017) ( X Print) B-29

APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER UNTUK MENDAPATKAN SUMBER AIR YANG BERKUALITAS DI DENPASAR BARAT SKRIPSI BIDANG MINAT KEBUMIAN

PENERAPAN FORWARD MODELING 2D UNTUK IDENTIFIKASI MODEL ANOMALI BAWAH PERMUKAAN

III. METODE PENELITIAN

Identifikasi Situs Candi Bukit Carang, Karanganyar Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Dipol-Dipol

IDENTIFIKASI INTRUSI AIR LAUT KE DALAM AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI PANTAI BAJULMATI MALANG

SKRIPSI FITRIKAYANTI HASIBUAN NIM : DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

IDENTIFIKASI AKUIFER DI ZONA PATAHAN OPAK PASCA GEMPA YOGYAKARTA 2006 DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER

PENERAPAN GEOLISTRIK RESISTIVTY 2D DAN BANTUAN PROGRAM GEOSOFT UNTUK ESTIMASI SUMBERDAYA ANDESIT DI PT. MDG KULONPROGO DIY

IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR DENGAN METODE TAHANAN JENIS KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE DAERAH BAMBANKEREP NGALIYAN SEMARANG

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 2 (2015), Hal ISSN :

Jurnal Einstein 3 (2) (2015): Jurnal Einstein. Available online

ANALISIS DATA GEOLISTRIK UNTUK IDENTIFIKASI PENYEBARAN AKUIFER DAERAH ABEPURA, JAYAPURA

BAB III METODE PENELITIAN

POLA SEBARAN LIMBAH TPA STUDI KASUS DI JATIBARANG SEMARANG (Waste Distribution Pattern Cese Study in TPA Jatibarang Semarang)

PEMETAAN AKUIFER AIRTANAH DI WILAYAH KAMPUS UNSRAT MANADO DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS

Pengaruh Kadar Air Tanah Lempung Terhadap Nilai Resistivitas/Tahanan Jenis pada Model Fisik dengan Metode ERT (Electrical Resistivity Tomography)

PENERAPAN METODE RESISTIVITAS UNTUK IDENTIFIKASI PENYEBAB RAWAN LONGSOR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI BRANTAS KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

ρ i = f(z i ) (1) V r = ρ ii 2π ρ a = K V AB 2

ANALISIS DAERAH RAWAN BENCANA TANAH LONGSOR BERDASARKAN ZONA WATER CONTENT DI DESA OLAK ALEN KECAMATAN SELOREJO, BLITAR

Unnes Physics Journal

IDENTIFIKASI SUMBER AIR TANAH DALAM BERDASARKAN ANALISIS DATA RESISTIVITAS DI DAERAH BANDARA ADI SOEMARMO, SOLO, JAWA TENGAH

POTENSI SUMBERDAYA AIR TANAH DI SURABAYA BERDASARKAN SURVEI GEOLISTRIK TAHANAN JENIS

RESISTIVITAS BATUAN KAMPUS UNHAS TAMALANREA ABSTRAK

PENYELIDIKAN BIJIH BESI DENGAN METODE GEOMAGNET DAN GEOLISTRIK

MODEL VOLUME RESAPAN AIR HUJAN PADA SUMUR RESAPAN DI KECAMATAN RUMBAI KOTA PEKANBARU

Bayu Suhartanto, Andy Pramana,Wardoyo, M. Firman, Sumarno Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Bengkulu, Bengkulu

senyawa alkali, pembasmi hama, industri kaca, bata silica, bahan tahan api dan penjernihan air. Berdasarkan cara terbentuknya batuan dapat dibedakan

Kajian Sebaran Limbah Cair Menggunakan Metode Resistivitas

Unnes Physics Journal

Pendugaan Akuifer serta Pola Alirannya dengan Metode Geolistrik Daerah Pondok Pesantren Gontor 11 Solok Sumatera Barat

ABSTRAK

IDENTIFIKASI PENYEBARAN LIMBAH CAIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAHANAN JENIS 3D (MODEL LABORATORIUM)

Transkripsi:

ISSN: 1693-1246 Januari 2011 J F P F I http://journal.unnes.ac.id MONITORING DAERAH RESAPAN AIR DENGAN METODE GEOLISTRIK STUDI KASUS KELURAHAN SEKARAN, KECAMATAN GUNUNGPATI, KOTA SEMARANG N. Millah*, Khumaedi, Supriyadi Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang (Unnes), Semarang, Indonesia, 50229 Diterima: 25 Oktober 2010, Disetujui: 1 Desember 2010, Dipublikasikan: Januari 2011 ABSTRAK Kecamatan Gunungpati merupakan salah satu wilayah konservasi di Kota Semarang yang mengalami perkembangan sejak didirikannya Kampus Unnes di Kelurahan Sekaran. Pesatnya pembangunan yang ada saat ini telah mengakibatkan terjadinya perubahan tata guna lahan. Untuk mengetahui pengaruhnya terhadap fungsi daerah resapan air di Kelurahan Sekaran maka dilakukan pengukuran dengan metode geolistrik konfigurasi Schlumberger. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui status daerah resapan air di Kelurahan Sekaran. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Kampus Unnes Sekaran dan sekitarnya dalam 2 tahap, yaitu bulan Nopember 2010 dan Januari 2011. Hasil pengolahan data dengan software Res2dinv ver. 3.56 diketahui bahwa untuk TS 01, TS 02, TS 04, TS 05 resapan air paling banyak terjadi pada bulan Nopember 2010, untuk TS 03 pada bulan Januari 2011. Lapisan batuan penyusun yang ada umumnya terdiri dari lempung dan batu pasir. Lapisan batu pasir inilah yang diharapkan dapat berfungsi sebagai penyimpan air hujan yang meresap dan teridentifikasi sebagai air tanah dangkal. Simpulan dari penelitian ini yaitu Kelurahan Sekaran masih berfungsi sebagai daerah resapan air dengan ditemukannya air tanah dangkal di lokasi penelitian. ABSTRACT This research aims to study the influence of development of Sekaran into the function of its water infiltration area by using a method of Schlumberger configuration. There were two steps of research conducted in November 2010 and January 2011. The result of data processing using software Res2dinv ver. 3.56 shows that the most water infiltration happened in Nopember 2010 for TS 01, TS 02, TS 04, TS 05 points, while those for TS 03 happened in January 2011. In general, the composing layers are clay and sand. The sand is supposed to have the function of infiltrated rain water keeper and identified as shalow soil water. Based on the identified shalow soil water, the research concluded that Sekaran still has a function of water infiltration area. Keywords: Geoelectricity; Resistivity method; water infiltration area 2011 Jurusan Fisika FMIPA UNNES Semarang PENDAHULUAN Kota Semarang dengan luas 37.370 Ha terbentang dari bentuk lahan dataran aluvial pantai, fluvial, perbukitan, sampai lereng gunung. Jenis penggunaan lahan bervariasi berupa sawah, perkebunan, tegal, permukiman, tambak, empang, rawa, padang rumput, dan bentuk lainnya. Perubahan penggunaan lahan dominan yang terjadi berupa perubahan dari lahan sawah menjadi lahan permukiman, sedangkan lahan tegal, kebun dan tambak relatif tetap. Kecamatan Gunungpati merupakan salah satu wilayah Kota Semarang yang saat ini mulai berkembang menjadi daerah pendidikan, terutama sejak didirikannya kampus UNNES di Kelurahan Sekaran. Menurut Rencana Induk Kota (RIK) tahun 1975 sampai tahun 2000, Kecamatan Gunungpati merupakan wilayah konservasi. Namun karena kebutuhan lahan semakin meningkat sehingga arah pemekaran kota sampai ke daerah pinggiran, sehingga akhirnya Kecamatan Gunungpati telah mengalami perkembangan (Setyaningrum, 2003). Menurut Setyaningrum (2003), pemanfaatan *Alamat korespondensi: Email: nikmah_millah@yahoo.co.id ruang Bagian Wilayah Kecamatan (BWK) VIII Gunungpati dapat dikelompokkan dalam tiga karakteristik kawasan yaitu kawasan perkotaan, kawasan pedesaan, dan kawasan konservasi. Sebagai kawasan konservasi, kawasan ini merupakan wilayah yang tidak dikembangkan atau dipertahankan untuk tidak dibangun maupun tidak dibudidayakan (non budidaya). Wilayah yang termasuk dalam pengembangan kawasan konservasi meliputi seluruh wilayah BWK VIII Gunungpati. Menurut Dahlan dalam Setyowati (2006), daerah resapan air merupakan suatu kawasan resapan yang khusus digunakan untuk memasukkan air hujan ke dalam tanah. Daerah resapan dinyatakan sebagai ruang kawasan resapan dalam kota atau wilayah yang lebih luas, baik dalam bentuk membulat maupun dalam bentuk memanjang atau jalur yang penggunaannya lebih bersifat terbuka tanpa bangunan. Resapan air dapat terjadi secara alami melalui infiltrasi air hujan, secara induksi dari reservoar air, atau bahkan secara buatan (Sharma 1986). Menurut Freeze & Cherry dalam Fajar Lubis (2006), daerah resapan adalah daerah tempat masuknya air ke dalam zona jenuh air sehingga membentuk suatu garis khayal yang disebut muka air tanah (water table) dan berasosiasi dengan mengalirnya air ke arah daerah luahan, dapat ditentukan dengan melihat distribusi dari

34 tumbuh-tumbuhan dan melihat penurunan tekanan air berlawanan dengan daerah luahan yang akan mengalami kenaikan tekanan air. Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah di Kelurahan Sekaran telah terjadi perubahan fungsi daerah resapan air?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui status daerah resapan air di Kelurahan Sekaran. METODE Metoda geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan cara mendeteksinya di permukaan bumi. Prinsip kerja metode tersebut adalah mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan cara mendeteksinya di permukaan bumi. Pengukuran dengan konfigurasi Schlumberger ini menggunakan 4 elektroda, masingmasing 2 elektroda arus dan 2 elektroda potensial seperti terlihat pada Gambar 1 (Hendrajaya & Arif 1990). c 1 I P 1 V P 2 A M N B Gambar 1. Susunan Elektroda Konfigurasi Schlumberger Penelitian ini dilakukan di Kawasan Kampus Unnes Sekaran dan sekitarnya pada bulan Nopember 2010 dan Januari 2011 dengan tujuan untuk mengetahui perubahan perbedaan air yang meresap pada selang waktu tersebut. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan seperangkat alat resistivity meter G-sound GL-4100. Pengukuran dilakukan pada 5 titik sounding (TS) dengan menggunakan konfigurasi Schlumberger dengan panjang lintasan 135 m. Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 2. Hasil pengukuran selanjutnya diolah dengan menggunakan software Res2dinv. c 2 Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian (Kelurahan Sekaran) HASIL DAN PEMBAHASAN Pada setiap data yang diperoleh dilakukan langkah pengolahan yaitu mengalikan dengan faktor geometri (untuk konfigurasi Schlumberger sebesar L... 2 2 - l K = p., sehingga didapatkan harga resistivitas semu, 2l kemudian diolah dengan software Res2Dinv ver. 3.56. Hasil dari pengolahan data dengan software tersebut didapatkan distribusi harga resistivitas pada bawah permukaan berupa citra warna dalam bentuk penampang vertikal dan horisontal, seperti terlihat pada Gambar 3 sampai Gambar 7. Sedangkan hasil interpretasi disajikan pada Tabel 1 sampai Tabel 5. Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui bahwa lapisan batuan yang ada di lokasi penelitian umumnya berupa batu pasir dan lempung, dimana lapisan batu pasir umumnya ditemukan tersebar secara merata dilokasi penelitian hingga pada kedalaman 38.5 m. Umumnya air tanah dangkal ditemukan pada kedalaman yang berbeda-beda yaitu mulai pada kedalaman 20-30 m. TS 01 mempunyai ciri suatu daerah datar dengan vegetasi tumbuhan yang masih banyak. Dengan ciri tersebut akan memungkinkan kuantitas air hujan yang terserap lebih besar. Berdasarkan Gambar 3 diketahui bahwa pada bulan Nopember 2010, air hujan meresap hingga pada kedalaman 38.5 m pada bentangan 98.0-135.0 m yang dicitrakan warna biru. Selain itu nilai resistivitas batuan pada TS 01 ini juga semakin kecil. Ini berarti bahwa lapisan batuan di tempat ini cenderung konduktif dan menyimpan air yang lebih banyak. Sedangkan pada bulan Januari 2011, air hujan meresap hingga pada kedalaman 26.6 m pada bentangan 66.0- Gambar 3. Penampang Resistivitas TS 01 Nopember 2010 Januari 2011

N. Millah, dkk., - Peningkatan Hasil Belajar Elektronika Dasar Ii 35 Tabel 1. Data TS 01 0-8 8.62-16.9 16.9-33.9 0.00-43.0 7.00-25.0 7.00-31.0 Lempung dengan sisipan batu pasir Batu pasir dengan sisipan lempung Gambar 4. Penampang Resistivitas TS 02 Nopember 2010 Januari 2011 Tabel 2. Data TS 02 0-8.0 8.62-16.9 16.9-33.9 8.00-44.0 14.0-32.0 14.0-32.0 Sisipan batu pasir dan lempung. Gambar 5. Penampang Resistivitas TS 03 Nopember 2010 Januari 2011 Tabel 3. Data TS 03 0.00-34.0 Sisipan batu pasir dan lempung 6.00-26.0 14.0-18.0

36 Gambar 6. Penampang Resistivitas TS 04 Nopember 2010 Januari 2011 Tabel 4. Data TS 04 0.00-29.0 5.00-25.0 5.00-25.0 Gambar 7 Penampang Resistivitas TS 05 Nopember 2010 Januari 2011 Tabel 5. Data TS 05 0.00-51.0 0.00-35.0 11.00-27.0 135.0 m yang dicitrakan warna biru. Nilai resistivitas terbesar terjadi pada bulan Januari 2011 dimana hal ini mengindikasikan bahwa lapisan batuan pada bulan ini kurang konduktif bila dibandingkan pada bulan Nopember. Hal ini berarti bahwa kuantitas air hujan yang terserap lebih banyak terjadi pada bulan Nopember 2010. TS 02 mempunyai ciri suatu daerah datar dengan banyak vegetasi tumbuhan. Dengan ciri tersebut akan besar. Berdasarkan Gambar 4 diketahui bahwa pada kedalaman 38.5 m pada bentangan 50.0-135.0 m yang dicitrakan warna biru. Selain itu nilai resistivitas batuan pada TS 02 ini juga semakin kecil. Ini berarti bahwa lapisan batuan di tempat ini cenderung konduktif dan menyimpan air yang lebih banyak. Sedangkan pada bulan Januari 2011, air hujan meresap hingga pada

N. Millah, dkk., - Peningkatan Hasil Belajar Elektronika Dasar Ii 37 kedalaman 38.5 m pada bentangan 110.0-135.0 m yang dicitrakan warna biru. Nilai resistivitas terbesar terjadi pada bulan Januari 2011 dimana hal ini mengindikasikan bahwa lapisan batuan pada bulan ini kurang konduktif bila dibandingkan pada bulan Nopember. Hal ini berarti bahwa kuantitas air hujan yang terserap lebih banyak terjadi pada bulan Nopember 2010. TS 03 mempunyai ciri suatu daerah datar dengan banyak vegetasi tumbuhan. Dengan ciri tersebut akan besar. Berdasarkan Gambar 5 diketahui bahwa pada kedalaman 38.5 m pada bentangan 66.0-135.0 m yang dicitrakan warna biru. Sedangkan pada bulan Januari 2011, air hujan meresap hingga pada kedalaman 38.5 m pada bentangan 110.0-135.0 m yang dicitrakan warna biru. Nilai resistivitas terbesar terjadi pada bulan Nopember 2010 dimana hal ini mengindikasikan bahwa lapisan batuan pada bulan ini kurang konduktif bila dibandingkan pada bulan Januari 2011. Hal ini berarti bahwa kuantitas air hujan yang terserap lebih banyak terjadi pada bulan Januari 2011. TS 04 mempunyai ciri suatu daerah datar dengan banyak vegetasi tumbuhan, dekat jalan dan berada disekitar pemukiman warga. Dengan ciri tersebut akan kecil dan memungkinkan terjadi aliran air permukaan (run off). Berdasarkan Gambar 6 diketahui bahwa pada kedalaman 38.5 m pada bentangan 126.0-135.0 m yang dicitrakan warna biru. Sedangkan pada bulan Januari 2011, air hujan meresap hingga pada kedalaman 38.5 m pada bentangan 98.0-135.0 m yang dicitrakan warna biru. Nilai resistivitas terbesar terjadi pada bulan Januari 2011 dimana hal ini mengindikasikan bahwa lapisan batuan pada bulan ini kurang konduktif bila dibandingkan pada bulan Nopember 2011. Hal ini berarti bahwa kuantitas air hujan yang terserap lebih banyak terjadi pada bulan Nopember 2011. TS 05 mempunyai ciri suatu daerah yang memiliki sedikit kemiringan dengan banyak vegetasi tumbuhan, dan berada disekitar pemukiman warga. Dengan ciri tersebut akan memungkinkan kuantitas air hujan yang terserap lebih kecil dan memungkinkan terjadi aliran air permukaan (run off). Berdasarkan Gambar 7 diketahui bahwa pada bulan Nopember 2010, air hujan meresap hingga pada kedalaman 38.5 m pada bentangan 114.0-135.0 m yang dicitrakan warna biru. Sedangkan pada bulan Januari 2011, air hujan meresap hingga pada kedalaman 38.5 m pada bentangan 114.0-135.0 m yang dicitrakan warna biru. Nilai resistivitas terbesar terjadi pada bulan Januari 2011 dimana hal ini mengindikasikan bahwa lapisan batuan pada bulan ini kurang konduktif bila dibandingkan pada bulan Nopember 2010. Hal ini berarti bahwa kuantitas air hujan yang terserap lebih banyak terjadi pada bulan Nopember 2010. Berdasarkan hasil pengukuran dapat diketahui bahwa untuk TS 01, TS 02, TS 04 dan TS 05 resapan air yang terbesar terjadi pada bulan Nopember 2010, sedangkan untuk TS 03 resapan air yang terbesar terjadi pada bulan Januari 2011. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa Kelurahan Sekaran masih berfungsi sebagai daerah resapan air dengan ditemukannya air tanah dangkal terutama yang mempunyai banyak vegetasi tumbuhan. Daerah yang masih dapat berfungsi dengan baik sebagai daerah resapan air adalah pada TS 01, TS 02, dan TS 03. DAFTAR PUSTAKA Hendrajaya, L. & Arif. I. 1990. Monograf: Metode Eksplorasi, Geolistrik Tahanan Jenis. Bandung: Laboratorium Fisika Bumi. Jurusan FMIPA. ITB Lubis, R.F. 2006. Bagaimana Menentukan Daerah Tanah. INOVASI. 6/XVIII Setyaningrum, H.D. 2003. Pengaruh Pengembangan Kota Terhadap Daya Dukung Lahan di Kawasan Universitas Negeri Semarang Kecamatan Gunungpati Semarang (Tesis). Semarang: Universitas Diponegoro Setyowati, D.L. 2006. Potensi Pengembangan Kawasan Resapan di Kota Semarang. MGI. 20 (2): 152-167 Sharma, M.L. 1986. Measurement and Prediction of Natural Groundwater Recharge-an Overview. Journal of Hydrology, 25 (1)