vii Tinjauan Mata Kuliah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

8. Menjelaskan fungsi hukum. 9. Menjelaskan sumber hukum 10. Menjelaskan pengertian hukum lingkungan 11. Menjelaskan ruang lingkup hukum lingkungan

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (IPM), pembangunan manusia didefinisikan sebagai a process

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Pemekaran setelah Undang-Undang Otonomi Khusus) yang secara resmi

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dampak hampir pada semua aspek atau sektor kehidupan. Dampak tersebut

Peta Kompetensi Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan/ESPA4317/3 SKS TIU: mahasiswa dapat menerapkan teori-teori ekonomi dalam pengelolaan sumber

MAJU, MANDIRI, ADIL DAN SEJAHTERA. RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi

Kompetensi Umum Mata Kuliah Kompetensi Khusus Mata Kuliah

TINJAUAN MATA KULIAH...

perkembangan investasi di Indonesia, baik investasi dalam negeri maupun investasi asing, termasuk investasi oleh ekonomi rakyat. Sementara itu, pada

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN KABUPATEN (RKPK) ACEH SELATAN TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Reformasi telah membawa perubahan yang signifikan terhadap pola

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. oleh krisis ekonomi yang menyebabkan kualitas pelayanan publik terganggu dan

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah merupakan wujud reformasi yang mengharapkan suatu tata kelola

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. tidak meratanya pembangunan yang berjalan selama ini sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 34 provinsi, tentu memiliki peluang dan hambatannya masing-masing.

Belajar (KB), yaitu: KB1 tentang Evolusi Manajemen Strategis dan KB2 tentang Perkembangan Manajemen Strategis Modern.

EVALUASI TERHADAP POTENSI PENDAPATAN DAERAH DARI SEKTOR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Pemda Kabupaten Klaten)

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih

BAB I PENDAHULUAN. berwewenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang sentralisasi menjadi struktur yang terdesentralisasi dengan

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dan kewenangan yang luas untuk menggunakan sumber-sumber keuangan yang

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018

- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Rancangan Pembelajaran Mata Kuliah Kewarganegaraan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan bidang pertambangan merupakan bagian integral dari

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN BAB I PENDAHULUAN

Pembangunan Ekonomi Indonesia Yang Berkualitas: Langkah dan Tantangan

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Posisi manusia selalu menjadi tema sentral dalam setiap program

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUSUTAMAAN GENDER DI INDONESIA

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

I. PENDAHULUAN. percepatan terwujudnya peningkatan kesejahteraan seluruh rakyat (Bappenas,

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 2-H TAHUN 2013 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAEAH KOTA BINJAI TAHUN LATAR BELAKANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

Program Studi Akuntansi Kurikulum 2009 / Matakuliah Yang Terdaftar di SI. Akademik

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan suatu Negara untuk tujuan menghasilkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Rancangan Akhir RPJMD Tahun Hal. I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

Modul 1 Modul 2 Modul 3 Modul 4 Modul 5

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh rakyat (Halim dan Mujib 2009, 25). Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. prasarana penunjang kehidupan manusia yang semakin meningkat. Tolak ukur kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang mengakibatkan tingkat persaingan disektor industri semakin ketat,

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

Bab I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. pemeliharaan hubungan yang serasi antara pemerintah pusat dan daerah.

BAB I A. Latar Belakang Masalah

Modul 1 : Ruang Lingkup Administrasi Keuangan Modul ini membahas tentang Pengertian dan Hakikat Ilmu Administrasi; Pengertian dan Ruang Lingkup

D A F T A R I S I Halaman

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu fungsi alokasi yang meliputi: sumber-sumber ekonomi dalam bentuk

BAPPEDA Planning for a better Babel

BAB I PENDAHULUAN. daerah dan desentralisasi fiskal. Dalam perkembangannya, kebijakan ini

RANCANGAN TEKNOKRATIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN)

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada tahun 2000, Banten merupakan wilayah pemekaran dari Jawa

Peta Kompetensi Sistem Pemerintahan Daerah/IPEM4214/3 sks

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

STRATEGI SANITASI KOTA KENDARI BAB I PENDAHULUAN

Lembar Data Proyek. Pembiayaan. Tanggal Pembuatan PDS. PDS Diperbarui 2 Apr 14. Nama Proyek

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan lebih dekat dengan masyarakat. Otonomi yang dimaksudkan

BAB VIII TIGA BUTIR SIMPULAN. Pada bagian penutup, saya sampaikan tiga simpulan terkait kebijakan

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Lahirnya otonomi daerah memberikan kewenangan kepada

BAB I PENDAHULUAN. diberlakukannya otonomi daerah. Sebelum menerapkan otonomi daerah,

BAB 1 PENDAHULUAN MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) 1.1 Latar Belakang.

BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN PROVINSI JAMBI TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 17 TAHUN 2010 TANGGAL 9 DESEMBER 2010 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan dalam Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang

Transkripsi:

vii Tinjauan Mata Kuliah P embangunan merupakan suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik dalam lingkungan masyarakat. Pembangunan ekonomi sebagai suatu proses multidimensional mencakup perubahan struktur, sikap hidup, dan kelembagaan, selain mencakup peningkatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketimpangan pendapatan, dan pemberantasan kemiskinan. Pembangunan nasional adalah upaya untuk meningkatkan seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang sekaligus merupakan proses pembangunan keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk mewujudkan tujuan nasional. Dalam pengertian lain, pembangunan nasional dapat diartikan sebagai rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional. Pelaksanaan pembangunan mewujudkan aspek kehidupan bangsa, yaitu aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan secara berencana, menyeluruh, dan nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju. Oleh karena itu, sesungguhnya pembangunan nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terus menerus meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat dan penyelenggaraan negara yang maju dan demokrasi berdasarkan Pancasila. Evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pembangunan akan memberikan informasi kinerja pembangunan, khususnya pencapaian berbagai sasaran yang telah ditetapkan, permasalahan, dan kendala yang dihadapi, serta alternatif tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan pembangunan pada periode berikutnya. Pelaksanaan RPJMN 2010-2014 sampai saat ini telah memberikan hasil pembangunan yang cukup baik. Dibandingkan dengan kondisi awal pada 2009, saat ini Indonesia telah menjadi negara yang lebih sejahtera dan lebih demokratis. Tantangan pembangunan di Indonesia sebagaimana adalah kemiskinan, pendidikan, pertumbuhan penduduk yang tinggi, serta kesenjangan pertumbuhan ekonomi, Meningkatnya kesejahteraan masyarakat ditunjukkan oleh meningkatnya indeks pembangunan manusia, penurunan angka kemiskinan, dan peningkatan akses dan kuaiitas pendidikan. Pencapaian itu didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang cukup memuaskan di tengah kondisi ekonomi dunia yang melemah. Pengakuan dunia internasional yang menempatkan Indonesia sebagai negara terbesar

viii ketiga, setelah India dan Amerika Serikat, dalam hal demokrasi adalah bukti keberhasilan Indonesia dalam pembangunan bidang politik. Tujuan pembangunan nasional Indonesia adalah mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemerintah Indonesia dihadapkan pada berbagai masalah dan salah satu diantaranya adalah dalam hal penyediaan sumber pembiayaan pembangunan itu sendiri. Sumber-sumber pembiayaan pembangunan dapat berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri, berasal dari pemerintah maupun swasta. Modul PWKL4406 Pembiayaan Pembangunan ini mempelajari tentang tentang konsep dasar dan tujuan pembangunan, perencanaan pembangunan, pengertian pembiayaan pembangunan, kedudukan pembiayaan pembangunan dalam perencanaan wilayah dan kota, sistem perencanaan dan penganggaran di Indonesia, sumber pembiayaan pembangunan, otonomi daerah, pemasaran kota, pelayanan publik, auditing dan pengendalian manajemen sektor publik, metode dan proses perencanaan pembiayaan pembangunan, metode dan analisis kelayakan proyek publik, perencanaan pembiayaan sektor pembangunan seperti bidang infrastruktur berdasarkan tinjauan teoritis, empiris, serta aturan normatif yang berlaku di Indonesia, serta pertanggungjawaban pelaksanaan APBN dan APBD.. Modul PWKL4406 Pembiayaan Pembangunan ini terdiri dari 6 (enam) modul, dengan bobot 2 (dua) sks yang tersusun sebagai berikut. Modul 1. Konsep Dasar Dan Tujuan Pembangunan KB 1. Konsep Dasar dan Tujuan Pembangunan KB 2. Perencanaan Pembangunan Nasional Modul 2. Sasaran Dan Tindak Lanjut Pembangunan Nasional KB 1. Sasaran dan Tindak Lanjut Pembangunan Nasional KB 2. MDGs, Sistem Pembangunan Nasional dan Pembangunan Berkelanjutan, serta MP3EI Modul 3. Sumber Pembiayaan Pembangunan Nasional KB 1. Pengertian Sumber Pembiayaan Pembangunan KB 2. Sumber-sumber Pembiayaan Pembangunan di Indonesia Modul 4. Otonomi Daerah KB 1. Otonomi Daerah KB 2. Pembangunan Kawasan

ix Modul 5. Instrumen Pembiayaan Pembangunan KB 1. Instrumen Pembiayaan Pembangunan KB 2. Pembiayaan Kawasan Perbatasan, Pulau Terluar, dan Perkotaan KB 3. Pembiayaan Pelayanan dan Fasilitas Publik Modul 6. Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN dan APBD KB 1. Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN KB 2. Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD; Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat dapat menyusun rancangan pembiayaan pembangunan bagi program pembangunan wilayah dan kota yang berkelanjutan pada sektor publik maupun swasta berdasarkan kaidah teoritis, empiris, serta aturan normatif yang berlaku di Indonesia. Secara lebih khusus, Anda diharapkan dapat: 1. Menjelaskan konsep dasar pembangunan 2. Menjelaskan tujuan dan arah pembangunan nasional 3. Menjelaskan tantangan pembangunan di Indonesia 4. Menjelaskan arah kebijakan bidang-bidang pembangunan pada RPJM 2010-2014 5. Menjelaskan perkembangan pola pembangunan di Indonesia 6. Menjelaskan proses perencanaan pembangunan di Indonesia 7. Menjelaskan sistem perencanaan pembangunan nasional; 8. Menjelaskan arah pembangunan nasional sesuai dengan penjelasan Undang-undang Nomor 17 tahun 2007 9. Menjelaskan bagaimana membangun sumberdaya manusia yang berkualitas 10. Menjelaskan upaya pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan; 11. Menjelaskan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup; 12. Menjelaskan pembangunan kelautan untuk mewujudkan sasaran Indonesia sebagai negara kepulauan; 13. Menjelaskan Millennium Development Goals (MDGs); 14. Menjelaskan Sistem Pembangunan Nasional dan Pembangunan Berkelanjutan 15. Menjelaskan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 16. Menjelaskan sasaran pembangunan dalam kaitannya dengan pembiayaan pembangunan

x 17. Menjelaskan asas pembangunan dalam kaitannya dengan pembiayaan pembangunan 18. Menjelaskan pengertian sumber pembiayaan pembangunan; 19. Menjelaskan sasaran strategis pembangunan nasional 20. Menjelaskan pengertian pembangunan dalam kaitannya dengan sumber pembiayaan pembangunan 21. Menjelaskan sumber pembiayaan pembangunan yang umum digunakan di Indonesia. 22. Menjelaskan pengertian otonomi daerah; 23. Menjelaskan rencana pembangunan daerah jangka menengah 24. Menjelaskan tujuan pembangunan daerah 25. Menjelaskan pendekatan pada pembangunan daerah 26. Menjelaskan perencanaan pembangunan kawasan dan perkotaan 27. Menjelaskan pembangunan kawasan di perbatasan negara; 28. Menjelaskan pembangunan perkotaan. 29. Menjelaskan instrumen pembiayaan pembangunan 30. Menjelaskan pajak sebagai instrumen pembiayaan pembangunan; 31. Menjelaskan obligasi sebagai instrumen pembiayaan pembangunan; 32. Menjelaskan kerjasama pemerintah swasta sebagai instrumen pembiayaan pembangunan; 33. Menjelaskan pembiayaan pembangunan kawasan perbatasan dan pulau terluar; 34. Menjelaskan pembiayaan pembangunan kawasan perkotaan; 35. Menjelaskan pengertian sektor publik; 36. Menjelaskan perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik dan swasta 37. Menjelaskan proses penentuan anggaran sektor publik 38. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi investasi publik. 39. Menjelaskan bagaimana melakukan evaluasi kebutuhan investasi. 40. Menjelaskan bagaimana melakukan pengendalian manajemen terhadap investasi sektor publik 41. Menjelaskan cara pertanggungjawaban APBN dan APBD; 42. Menjelaskan Undang-undang Nomor 17 tahun 2003; 43. Menjelaskan prosedur pertanggungjawaban APBN dan APBD; 44. Menjelaskan prosedur pertanggungjawaban keuangan daerah. Berikut adalah susunan kompetensi dari matakuliah PWKL4406 Pembiayaan Pembangunan tersebut.

Peta Kompetensi Pembiayaan Pembangunan/PWKL4406/2 sks xi