BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Deni Haryadi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. penjaga gawang dapat menggunakan tangan. Tujuan permainan ini adalah

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat kebugaran jasmani.hal ini dapat kita lihat dari antusias

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Timo Scheunemann (2005:15)

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, shooting, controlling, dan heading. Untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

2015 PENGARUH PENGGUNAAN BOLA MOD IFIKASI TERHAD AP HASIL BELAJARA PASSING D AN STOPING D ALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA D I SMP NEGERI 4 BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 14 (1) Januari Juni 2015: 24-34

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

2014 PENGARUH METODE LATIHAN MENTAL IMAGERY TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN PASSING DAN STOPPING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat populer hampir di

BAB I PENDAHULUAN. primitive dan sederhana sampai menjadi permainan sepakbola modern seperti

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. dasar yang perlu dimiliki pemain sepakbola adalah mengoper (Passing),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Uji Validitas Dan Reabilitas Tes Keterampilan Teknik Sepakbola Usia Remaja

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

2015 ANALISIS KEBUTUHAN LATIHAN TEKNIK PEMAIN SEPAKBOLA DALAM LIGA SUPER INDONESIA

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari

dimainkan oleh laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa, dan orang tua. Di yang cukup menggembirakan, namun dalam kancah sepak bola internasional

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Permainan sepak bola sangat membutuhkan kemampuan fisik dan taktik yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam ruang lingkup Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sepak bola

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kepala dan dada. Khususnya untuk penjaga gawang diperbolehkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

BAB I PENDAHULUAN. lama yang dimainkan dan ditonton oleh jutaan orang. Sepak bola merupakan jenis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

TINJAUAN PUSTAKA. pada pemain yang bekerja dalam kombinasi. Untuk menguasai bola dan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengembangan kualitas permainan sepakbola pada awalnya mengacu kepada

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ridwan Firdaus, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

PENGARUH IMAJERY TRAINING TERHADAP KETERAMPILAN HASIL SHOOTING SEPAK BOLA DI SSB JAVA PUTRA YUDHA

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. memasyarakat dan digemari hampir semua orang. Orang bukan saja gemar

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan olahraga yang menarik. Sepakbola merupakan olahraga permainan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nuritia Septiantry, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan sebuah aktivitas fisik yang memiliki aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. ini, permainan sepakbola telah mengalami banyak perubahan, dari permainan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sepak bola merupakan cabang olahraga yang sangat popular diseluruh dunia. Sepak bola telah banyak digemari orang-orang baik di Indonesia maupun negara-negara lain di dunia, penggemarnya pun mulai dari laki-laki, perempuan, anak-anak, pelajar, mahasiswa, orang tua, selebriti, sampai pejabat negara menggemari olahraga sepak bola. Hal ini dikarenakan sepak bola merupakan cabang olahraga yang sederhana dan menyenangkan untuk dimainkan. Selain itu, semua pergerakan yang dilakukan membuat tubuh menjadi sehat. Sepak bola merupakan cabang olahraga permainan yang dimainkan dua regu, masing-masing regu terdiri dari 11 (sebelas) orang pemain yang salah satunya adalah penjaga gawang. Olahraga sepak bola dimainkan dengan menggunakan tungkai, kaki, badan dan kepala, kecuali penjaga gawang dapat menggunakan tangan. Tujuan permainan sepk bola adalah memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan mempertahankan gawang sendiri dari serangan lawan. Sepak bola menurut Sucipto (2000:7) merupakan: Permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang, permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan menggunakan lengannya didaerah tendangan hukumannya. Untuk dapat bermain sepak bola, pemain harus memiliki teknik dasar. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik akan cenderung dapat bermain sepak bola dengan baik pula. Teknik dasar menurut Sudrajat yang dikutip Lingling dkk, (2007:38) adalah: Teknik dasar merupakan keterampilan-keterampilan pokok yang harus dikuasai untuk dapat berprestasi tinggi. Selanjutnya Luxbacher (1987) yang diterjemahkan Wibawa (1997:11) menjelaskan bahwa: Teknik dasar ialah semua gerakan yang mendasari permainan, dan dengan modal tersebut seorang dapat

2 bermain dengan baik atau berlatih secara terarah. Untuk itu seorang pemain harus menguasai beberapa teknik dasar sepak bola. Teknik dasar yang harus dimiliki seorang pemain sepak bola menurut Sucipto, dkk (2000:17) adalah: Menendang (kicking), menghentikan (stopping), menggiring (dribbling), menyundul (heading), merampas (tackling), lemparan kedalam (throw-in), dan menjaga gawang (goal keeping). Masing-masing teknik dasar tersebut mempunyai peran dan kedudukan yang sama pentingnya dalam rangkaian suatu pola serangan maupun pertahanan. Dalam penelitian ini teknik dasar yang akan penulis bahas adalah mengoper bola (passing), menggiring bola (dribbling), dan menembak (Shooting). Salah satu teknik yang dominan dilakukan dalam permainan sepak bola adalah menendang (passing). Seorang pemain yang memiliki teknik tendangan (passing) yang baik akan dapat bermain dengan baik dan efisien. Menendang merupakan teknik dasar yang paling sering dilakukan dalam Seperti yang diungkapkan Sucipto dkk (2000:17) bahwa: Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepak bola yang paling dominan. Hampir sama dengan dribbling, salah satu teknik dasar yang memiliki kedudukan penting dalam permainan sepak bola adalah teknik dasar menggiring bola (dribbling). Pada dasarnya menggiring bola, dalam Lingling et al. (2008:51) adalah : Menendang terputus-putus atau pelan-pelan. Ketika mulai mempersiapkan diri untuk bertanding sepak bola, keterampilan utama yang pertama kali yang akan membuat pemain terpacu dan merasa puas adalah bisa menggiring bola melewati lawan tanpa bisa direbut oleh lawan dan bisa menciptakan sebuah peluang untuk mencetak gol. Lux Bucher yang diterjemahkan Wibawa (1997:47) menjelaskan tentang tujuan dribbling adalah: Untuk mempertahankan bola saat berlari melintasi lawan atau maju ke ruang terbuka. Menendang merupakan hal yang sangat penting seorang pemain kuasai, karena merupakan salah satu kunci untuk mencapai kemenangan. Tujuan dari menendang salah satunya adalah mencetak gol ke gawang lawan. Tendangan (shooting) yang baik memiliki karakteristik seperti yang dikemukakan Lingling et al.

3 (2007:41) bahwa: Tendangan (shooting) harus dilakukan dengan cepat, kuat, dan tepat sasaran. Hal ini dimaksudkan agar bola yang ditendang sulit dibendung dan di tangkap penjaga gawang, sehingga akan menghasilkan gol. Untuk dapat menguasai keterampilan passing, dribbling, dan Shooting dengan baik seorang pemain membutuhkan latihan yang baik dan efektif. Mengenai pengertian latihan Harsono, (1988: 101) mengemukakan bahwa: Latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulangulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan/pekerjaannya. Dalam memberikan program latihan ini penting bagi seorang pelatih untuk memperhatikan beberapa faktor salah satuya usia atlet atau anak. Mengenai usia atlet atau anak didik untuk melakukan permulaan latihan dalam olahraga dinyatakan oleh Harsono (1988:111) bahwa, Usia 6-10 tahun untuk permulaan olahraga dan usia 12-14 tahun untuk tahap sepesialisasi. Dengan demikian maka dalam ragka melatih gerak olahraga sepak bola bagi pemula, maka perlu memperhatikan usia atlet/siswa, kemampuan gerak dasar dan proses latihan geraknya. Para pelatih diberbagai sekolah sepak bola pada umumnya memberikan materi latihan berdasarkan kelompok umur anak didik. Kelompok umur pembinaan olahraga sepak bola meliputi usia 8-10 tahun, 11-12 tahun, dan 13-14 tahun. Kelompok-kelompok umur tersebut di SSB PSBUM UPI masih tergolong dalam kategori pemula. Dalam rangka usaha untuk meningkatkan penguasaan keterampilan teknik dasar passing, dribbling, dan Shooting dalam permainan sepak bola, banyak variasi latihan yang dapat dilakukan, salah satunya dalam Mahendra, (2007:280) adalah Pengaturan secara terpusat (blocked practice) dan secara acak (random practice). Secara teoritis, cara penyampaian materi latihan dengan terpusat pada salah satu tugas gerak tertentu disebut dengan pengaturan latihan terpusat. Cara pengaturan latihan ini dominan digunakan pada pembelajaran atau pelatihan teknik cabang olahraga yang mempunyai keterampilan yang kompleks, salah satunya adalah sepak

4 bola. Mengenai latihan terpusat, Mahendra (2007:281) menyebutkan Pengaturan latihan terpusat dilaksanakan dengan mendahulukan satu tugas hingga selesai sebelum pindah ke tugas lainnya. Dalam pelaksanaannya di lapangan, latihan terpusat diberikan pelatih kepada para anak didik dilakukan secara bertahap, yaitu memberikan satu tugas gerak tertentu sampai gerakan tersebut dapat dikuasai dengan baik oleh anak didik. Setelah itu diberikan materi latihan dengan tugas gerak yang lainnya. Untuk contoh, materi latihan pertama adalah passing yang dilakukan secara berulang-ulang. Latihan passing diberikan dalam beberapa repetisi dan memberikan koreksi atau perbaikan teknik gerak jika diperlukan. Setelah anak didik melakukan teknik passing, maka berikutnya adalah materi latihan dribbling dengan prosedur latihan yang sama, begitu juga dengan latihan shooting. Maka dalam hal ini terjadi pemusatan pada salah satu teknik gerak. Sementara itu, mengenai latihan secara acak, Mahendra, (2007:282) menjelaskan: Latihan acak menghendaki atlet melakukan berbagai kegiatan latihannya dalam satu waktu, tanpa dipisah-pisahkan oleh jenis keterampilannya. Artinya dalam satu waktu materi latihan yang diberikan beragam dengan susunan yang acak. Untuk contoh, pada pertemun pertama diberikan materi latihan passing, dribbling, dan shooting secara selang-seling. Pelatih mengatur latihan dengan meminta atletnya agar melakukan ketiga keterampilan teknik dasar secara sekaligus, setelah atlet melakukan passing satu kali, ia langsung melakukan dribbling, kemudian melakukan shooting, lalu kembali ke passing lagi. Setiap keterampilan dilakukan satu kali kemudian langsung pindah ke keterampilan lain, membentuk suatu putaran dalam lingkaran dengan repetisi yang sama dengan latihan terpusat. Latihan tersebut tidak terlepas dari perhatian pelatih. Berdasarkan penjelasan di atas dan berkaitan dengan upaya meningkatkan kemampuan teknik dasar passing, dribbling dan shooting dalam olahraga sepak bola

5 bagi pemula, maka menjadi penting untuk diketahui perbedaan pengaruh yang ditimbulkan oleh latihan terpusat dan acak. Dalam memberikan kedua cara pengaturan latihan tersebut di atas, peneliti menemukan bahwa kesesuaiannya dengan kondisi anak didik yang masih pemula belum terungkap dengan jelas. Dilatar belakangi oleh kondisi dilapangan dan harapan untuk adanya perbaikan dalam proses latihan keterampilan teknik dasar passing, dribbling, dan Shooting sepak bola, maka perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh latihan terpusat dan acak terhadap peguasaan keterampilan teknik dasar passing, dribbling, dan Shooting sepak bola bagi anak pemula. Hal ini didasarkan pada keuntungan dan kerugian jika penelitian ini tidak dilakukan. Kerugiannya antara lain efektifitas latihan terpusat dan acak terhadap penguasaan keterampilan teknik dasar passing, dribbling, dan shooting pada olahraga sepak bola tidak terjawab. Keterkaitan antara program latihan yang disesuaikan dengan kondisi siswa pun tidak terungkap. Sedangkan keuntungannya adalah penelitian ini akan menjawab keraguan tentang pengaruh latihan terpusat dan acak sebagai cara pengaturan latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan beberapa kemampuan teknik dasar khususnya teknik dasar passing, dribbling dan shooting sepak bola. Ditinjau dari kelemahan dan kelebihannya, metode latihan terpusat menyebabkan motovasi anak saat latihan cenderung lebih rendah, karena anak hanya berlatih satu teknik dasar secara berulang-ulang, dan latihan cenderung membosankan. Kelebihan metode latihan terpusat adalah latihan terfokus pada satu materi latihan tekik dasar saja, tingkat penguasaan satu teknik dasar cenderung lebih besar karena anak berlatih satu teknik dasar secara bertahap. Sedangkan kelemahan metode acak diantaranya adalah lebih dari satu teknik dasar yang harus dikuasai dalam satu waktu latihan, sehingga penguasaan satu teknik dasar cenderung kurang maksimal, dan pencapaian tujuan latihan didasarkan pada kemampuan kelompok bukan pada kemampuan individu sedangkan kelebihannya antara lain latihan lebih bervariasi, motivasi anak saat latihan cenderung lebih baik karena variasi latihan

6 tersebut, dan efisiensi dalam penyampaian materi latihan karena pada setiap pertemuan latihan dapat diberikan lebih dari satu teknik dasar. Adanya kelemahan dan kelebihan dari masing-masing metode latihan mnyebabkan perlunya penelitian untuk membuktikan keunggulan dari tiap metode tersebut terhadap penguasan keterampilan teknik dasar passing, dribbling, dan shooting Dari uraian latar belakang di atas, peneliti akan mencoba mengkaji permasalahan mengenai: Pengaruh Latihan Terpusat dan Latihan Acak terhadap Penguasaan Keterampilan Teknik Dasar Passing, Dribbling dan Shooting dalam Permainan Sepak Bola. (Studi Eksperimen Pada Siswa SSB PSBUM UPI). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut : 1. Apakah latihan terpusat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penguasaan keterampilan teknik dasar passing dalam permainan sepak 2. Apakah latihan terpusat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penguasaan keterampilan teknik dasar dribbling dalam permainan sepak 3. Apakah latihan terpusat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penguasaan keterampilan teknik dasar shooting dalam permainan sepak 4. Apakah latihan acak memberikan pengaruh yang signifikan terhdap penguasaan keterampilan teknik dasar passing dalam permainan sepak

7 5. Apakah latihan acak memberikan pengaruh yang signifikan terhdap penguasaan keterampilan teknik dasar dribbling dalam permainan sepak 6. Apakah latihan acak memberikan pengaruh yang signifikan terhdap penguasaan keterampilan teknik dasar shooting dalam permainan sepak 7. Latihan manakah antara latihan terpusat dan latihan acak yang memberikan pengaruh lebih signifikan terhadap penguasaan keterampilan teknik dasar passing, dribbling dan shooting dalam permainan sepak C. Tujuan Penelitian Setiap penelitian harus mempunyai tujuan-tujuan yang hendak dicapai sehubungan dengan hal itu maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah latihan terpusat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penguasaan keterampilan teknik dasar passing dalam 2. Untuk mengetahui apakah latihan terpusat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penguasaan keterampilan teknik dasar dribbling dalam 3. Untuk mengetahui apakah latihan terpusat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penguasaan keterampilan teknik dasar shooting dalam 4. Untuk mengetahui apakah latihan acak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penguasaan keterampilan teknik dasar passing dalam 5. Untuk mengetahui apakah latihan acak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penguasaan keterampilan teknik dasar dribbling dalam

8 6. Untuk mengetahui apakah latihan acak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penguasaan keterampilan teknik dasar shooting dalam 7. Untuk mengetahui latihan manakah yang lebih berpengaruh antara latihan terpusat dan latihan acak terhadap penguasaan keterampilan teknik dasar passing, dribbling dan shooting dalam D. Manfaat Penelitian Dengan di perolehnya hasil penelitian diatas, maka manfaat yang diharapkan yaitu : 1. Secara teoritis dapat dijadikan sebagai sumbangan informasi dan keilmuan yang berarti atau sebagai bahan referensi dan rujukan bagi para atlet, pelatih, dan guru-guru di berbagai sekolah terhadap pengembangan pendidikan pada umumnya dan cabang olahraga sepak bola pada khususnya. 2. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai salah satu bahan masukan bagi pembina dan pelatih sepakbola untuk memperbaiki kemampuan teknik dasar passing, dribbling dan shooting para siswa/atlet sepak bola pada usia pemula. 3. Secara praktis dapat memberikan sumbangan dan dijadikan acuan dalam pembinaan prestasi cabang olahraga sepak bola khususnya mengenai pengaruh latihan terpusat dan latihan acak terhadap penguasaan keterampilan teknik dasar passing, dribbling dan shooting dalam Sehingga penelitian ini diharapkan dapat dijadikan landasan dalam proses pembinaan pemain sepak bola pada usia pemula. E. Batasan Penelitian

9 Atas dasar pertimbangan penulis, maka perlu adanya pembatasan masalah yaitu ruang lingkup penelitian. Adapun pembatasan masalah yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Ruang lingkup penelitian ini adalah Pengaruh Latihan Terpusat dan Acak terhadap Penguasaan Keterampilan Teknik Dasar Passing, Dribbling dan Shooting dalam Permainan Sepak Bola. 2. Variabel bebas adalah latihan terpusat dan latihan acak 3. Variabel terikatnya adalah keterampilan teknik dasar Passing, Dribbling dan Shooting 4. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang terdaftar di SSB (Sekolah Sepak Bola) PSBUM UPI dan aktif mengikuti kegiatan pelatihan. 5. Sampel dalam penelitian ini adalah 20 siswa di SSB (Sekolah Sepak Bola) PSBUM UPI. 6. Sampel dalam penelitian ini adalah usia 10-12 tahun. 7. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode eksperimen. F. Definisi Istilah Untuk menghindari kesalahan pada penelitian ini, dalam judul penelitian perlu dijelaskan istilah-istilah yang dianggap penting dalam judul penelitian ini yaitu Pengaruh Latihan Terpusat dan Acak terhadap Penguasaan Keterampilan Teknik Dasar Passing, Dribbling dan Shooting dalam Permainan Sepak Bola (Studi Eksperimen Pada Atlet SSB PSBUM UPI). 1. Latihan, menurut Harsono (1988:101) adalah suatu proses yang sistematis dari perlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian meningkat menambah jumlah beban latihan atu pekerjaannya.

10 2. Latihan terpusat dilaksanakan dengan mendahulukan satu tugas latihan hingga selesai sebelum pindah ke tugas keterampilan lainnya (Mahendra, 2007:281) 3. Latihan acak dilaksanakan dengan melakukan berbagai kegiatan latihan dalam satu waktu, tanpa dipisah-pisahkan oleh jenis keterampilannya (Mahendra, 2007:281). 4. Teknik dasar menurut Sudrajat (1997) yang dikutip Lingling et al. (2008) menjelaskan bahwa : Teknik dasar merupakan keterampilan-keterampilan pokok yang harus dikuasai untuk dapat berprestasi tinggi. 5. Passing menurut Lingling Usli dkk (2008:40) adalah Menendang bola 6. Dribbling menurut Lingling Usli dkk (2008:51) adalah upaya mendorong bola secara terputus-putus dengan posisi bola tidak jauh dari kaki kita sambil berlari untuk mencapai tujuan tertentu dalam permainan sepak bola. 7. Shooting menurut Lingling Usli dkk (2008:41) adalah, Shooting atau tembakan langsung ke gawang merupakan salah satu cara untuk memasukkan bola atau menciptakan gol. Oleh karena itu shooting harus dilakukan dengan cepat, kuat, dan tepat sasaran, hal ini dilakukan supaya bola yang ditendang sulit untuk dibendung dan ditangkap oleh penjaga gawang, sehingga besar kemungkinan akan menghasilkan gol.