KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/259/2017 TENTANG KELOMPOK KERJA DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN MALARIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan eliminasi malaria di Indonesia, perlu dibentuk kelompok kerja dari berbagai unsur dan keahlian yang relevan untuk mengkaji dan memberikan bahan pertimbangan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Kelompok Kerja Diagnosis dan Pengobatan Malaria; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3273); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3447);
-2-4. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3); 5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit Menular (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1755); 6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1508); 7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 293/MENKES/SK/IV/2009 tentang Eliminasi Malaria di Indonesia; 8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019; MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG KELOMPOK KERJA DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN MALARIA. KESATU : Membentuk Kelompok Kerja Diagnosis dan Pengobatan Malaria yang selanjutnya disebut dengan Kelompok Kerja, dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini. KEDUA : Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada Diktum Kesatu bertugas: a. melakukan kajian ilmiah tentang pelaksanaan diagnosis dan pengobatan malaria; b. merekomendasian kebijakan, strategi dan pedoman penatalaksanaan kasus malaria yang efektif dan aman; dan c. melakukan advokasi dan sosialisasi tentang pelaksanaan rekomendasi Kelompok Kerja.
-3- KETIGA : Kelompok Kerja menyusun rencana kerja dan menyelenggarakan rapat secara berkala untuk meningkatkan kinerja serta memberi rekomendasi penting bagi program malaria. KEEMPAT KELIMA KEENAM : Kelompok Kerja bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan melalui Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Belanja Kementerian Kesehatan serta sumber dana lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 29 Mei 2017 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, ttd NILA FARID MOELOEK
-4- LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/259/2017 TENTANG KELOMPOK KERJA DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN MALARIA SUSUNAN KEANGGOTAAN KELOMPOK KERJA DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN MALARIA Penasehat Pembina Ketua Wakil Ketua Sekretaris I : Menteri Kesehatan : 1. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan 2. Deputi Bidang Koordinasi Kesehatan Kependudkan dan Keluarga Berencana, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 3. Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional 4. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Kementerian Kesehatan : Prof. Dr. dr. Inge Sutanto, M.Phill., Sp. ParK : dr. Ayodhia Pitaloka P, M.Ked (Ped)., Sp.A., Ph.D : Kepala Subdirektorat Malaria, Kementerian Kesehatan Sekretaris II : Kasie Pengendalian, Subdit Malaria, Kementerian Kesehatan Anggota : 1. Prof. Dr. dr. Mulyanto (RSU Mataram NTB) 2. Prof. Dr. Supargiyono, DTM&H., Ph.D., Sp. ParK (Universitas Gajah Mada) 3. Prof. dr. Rianto Setiabudi (Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia) 4. dr. Muhammad Husein Gassem, Ph.D., Sp.PD., KPTI (Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro) 5. dr. Asep Purnama, Sp.PD (Rumah Sakit TC Hiler Maumere NTT)
-5-6. dr. Paul Hariyanto, Sp.PD., KPTI, FINASIM (Rumah Sakit Bethesda Tomohon Manado) 7. Dr. Yovita Hartantri, Sp.PD (Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung) 8. dr. Erni Nelwan, Sp.PD (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RS Cipto Mangunkusumo) 9. Dr. dr. Soroy Lardo, Sp.PD (RSPAD Gatot Subroto) 10. Dr. Detty Siti Nurdiati, MPH., Ph.D., Sp.PG(K) (Universitas Gajah Mada) 11. dr. Ali Sungkar, Sp.OG (RS Cipto Mangunkusumo) 12. Dr. Silwanus Sumule, Sp.OG 13. Dr. Suryadi Tatura, Sp.A(K) 14. Dr. Jeanne Rini, Sp.A., Ph.D 15. Dr. Mulya Rahma Karyanti, Sp.A (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RS Cipto Mangunkusumo) 16. dr. Tonny Loho, Sp.PK 17. dr. Jemfy Naswil (PB Ikatan Dokter Indonesia) 18. dr. Wawaimuli Arozal, M.Biomed., Ph.D (Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia) MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, ttd NILA FARID MOELOEK