I. PENDAHULUAN. Kementrian Pertanian (2013), produk pertanian mampu menyumbang sekitar 20%

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, masyarakat berusaha untuk mengoptimalkan teknologi smartphone

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sistem pertanian tanaman sayuran di Indonesia masih dibudidayakan dilahan

PRESENTASI SIDANG PENULISAN ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Wacana site-spesific-crop management (SSCM), yang juga dikenal sebagai precision

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Negara Indonesia jika ditinjau dari ketersediaan air termasuk dalam 10

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi sudah sangat berkembang secara pesat. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. kolesterol sehingga dapat mencegah penyakit darah tinggi (hipertensi) dan aman

Rusmadi Familab PEMBUATAN ALAT PENYIRAMAN TANAMAN PADA KEBUN RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA16

Sistem Irigasi Sederhana Menggunakan Sensor Kelembaban untuk Otomatisasi dan Optimalisasi Pengairan Lahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kondisi iklim yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman. Greenhouse atau yang

BAB I PENDAHULUAN. hasil produksi. Tentunya banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan

I. PENDAHULUAN. metabolisme, dan tubuh tanaman itu sendiri. Menurut Foth (1998), untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Instrumentasi Pada Miniatur Rumah Kaca Berbasis Mikrokontroler

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada akhir akhir ini, membuat

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan di bidang teknologi sekarang ini berkembang sangat pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN DAN UJI KINERJA SISTEM KONTROL OTOMATIS PADA IRIGASI TETES MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ARDUINO MEGA

Sistem Otomatisasi dan Monitoring Miniatur Greenhouse Berbasis Web Server dan Notifikasi SMS dengan Arduino ABSTRAK

RANCANG BANGUN ALAT DETEKSI TURUN HUJAN DENGAN PEMBERITAHUAN MELALUI SMS BERBASIS ARDUINO UNO

BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran, pemantauan dan tampilan nilai suhu adalah bagian yang sering

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kerupuk adalah salah satu jenis makanan yang sudah lama dikenal dan

I. PENDAHULUAN. Kailan (Brassica oleraceae var achepala) atau kale merupakan sayuran yang

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11

Irigasi Tetes: Solusi Kekurangan Air pada Musim Kemarau

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. industri kelapa sawit sebagai salah satu agribisnis unggulan di Indonesia.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juli 2015 di Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data telah menjadi layanan utama pada sistem telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGISI BAK PENAMPUNGAN AIR OTOMATIS MENGGUNAKAN KERAN SELENOID BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Di Susun Oleh: Putra Agustian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

RANCANG BANGUN PENYIRAM TANAMAN STROBERI OTOMATIS MENGGUNAKAN ARDUINO UNO

I. PENDAHULUAN. Teknologi yang sangat membantu dalam kehidupan manusia adalah sistem

: Melaksanakan Instruksi Kepala Badan ini dengan penuh tanggung jawab. -3-

PENGARUH PENGAIRAN PADA TANAMAN CABAI

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan, memerintah, dan mengatur keadaan dari suatu sistem. Istilah

Rancang Bangun Sistem Aeroponik Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroler

BAB I PENDAHULUAN. efektif karena satu induk ayam kampung hanya mampu mengerami maksimal

BAB-1 PENDAHULUAN 1. Umum

BAB I PENDAHULUAN. sungai, salah satu faktor cuaca yang mempengaruhi debit sungai adalah hujan.

BAB I PENDAHULUAN. Salak (Salacca zalacca) merupakan salah satu tanaman buah- buahan

PENDAHULUAN. apartemen sekalipun. Hidroponik dapat diusahakan sepanjang tahun tanpa

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh aspek kehidupan. Seiring kemajuan zaman, penggunaan energi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGGUNAAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

COOLING PAD OTOMATIS BERBASIS ATMEGA328

BAB I PENDAHULUAN. Hidroponik merupakan salah satu bagian dari hydro-culture. Metode

BAB I PENDAHULUAN. global warming seperti saat ini mempengaruhi perubahan musim yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. berkisar 50% - 100%,[1] sehingga Indonesia menjadi tempat yang ideal untuk

Sistem Otomasi Pemberian Nutrisi Berdasar Suhu dan Kelembaban Green House Paprika Berenergi Tenaga Surya

1. PENDAHULUAN. banyak mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh manusia, oleh karena itu

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penduduk Indonesia usia 15 tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, (juta orang) No.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. bencana yang terjadi, khususnya banjir yang terjadi dengan sendirinya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akhir-akhir ini. memang sangat pesat, salah satunya adalah dalam bidang teknologi

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

V. PENDEKATAN SISTEM 5.1. Analisis Kebutuhan Pengguna 1.) Petani

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dibidang pertanian akan sangat membatu hal tersebut. Kedelai merupakan salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan oleh

PENGATURAN KADAR AIR TANAH SIMULTAN PADA TANAMAN PERKEBUNAN DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER 8031

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan energi harus dilakukan dengan bijaksana, terlebih untuk sumber

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada suatu wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu misalnya bencana

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi Bendungan :

I. PENDAHULUAN. Perkembangan alat ukur yang semakin canggih sangat membantu dunia industri

BAB I I. PENDAHULUAN

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hidroponik berarti melakukan budidaya tanaman tanpa media tanah. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi

EXECUTIVE SUMMARY PENGKAJIAN EFISIENSI PENGGUNAAN AIR IRIGASI AIR TANAH (IRIGASI MIKRO)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Padatnya penduduk menyebabkan kondisi pemukiman menjadi sangat

I. PENDAHULUAN. Sebagai contoh adalah musim hujan di Indonesia yang kedatangannya selalu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki waktu untuk memperhatikan dan menangani masalah dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. karbohidrat, 1500 si vitamin A, 0,6 mg vitamin B, 40 mg vitamin C, 5 mg

TEKNOLOGI INFORMASI DI BIDANG PERTANIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta sebagai ibukota Negara Indonesia merupakan salah satu pusat

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52. Laporan Tugas Akhir. Oleh: Aditya Ari Murdani J0D007004

SISTEM MONITORING KELEMBABAN TANAH MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7.0 DAN MySQL TUGAS AKHIR. Oleh: Berlian Asmarani J0D

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUDIDAYA PAPRIKA; Analisis pada Bangunan Screen House dengan Sistem Drip Irrigation oleh Enceng Sobari, S.P. Hak Cipta 2015 pada penulis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar I. 1 Tingkat Penjualan dan Harga Teh Ke Luar Negeri (BPS, 2011)

STAF LAB. ILMU TANAMAN

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM OTOMATIS PENYIRAMAN TANAMAN PADA RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLER MCS-51

Gambar 17. Tampilan Web Field Server

BAB I PENDAHULUAN. Waduk merupakan kolam besar atau danau buatan tempat menampung air

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang dapat mendukung nilai pendapatan. Produk hasil pertanian mampu menyumbangkan sebagian besar nilai pendapatan yang dihasilkan dari produk perkebunan, dan hortikultura. Menurut data Kementrian Pertanian (2013), produk pertanian mampu menyumbang sekitar 20% dari nilai keseluruhan pendapatan Negara. Kenaikan hasil pendapatan tersebut dapat terjadi karena didukung oleh kegiatan budidaya yang sangat memadai. Didalam kegiatan budidaya pertanaian, produk pertanian sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim, cuaca, dan lingkungan sekitar. Artinya, untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas dari produk pertanian sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang optimum. Faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan di dalam greenhouse diantaranya temperatur, kelembaban udara, intesitas cahaya, serta peranan media tanam yang digunakan. Menurut Jones dalam Suhardiyanto dkk, (2006). Temperatur pada area perakaran merupakan zona terpenting yang dapat mempengaruhi penyerapan air serta ion-ion esensial. Temperatur yang optimum tergantung pada jenis tanaman. Oleh karenanya, pengaturan temperatur pada area

2 pertumbuhan akar perlu dikontrol agar sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan. Pengaturan temperatur zona perakaran dapat dilakukan dengan menggunakan suatu sistem pengairan yang tepat. Salah satunya adalah sistem irigasi tetes (drip irrigation). Irigasi tetes merupakan salah satu jenis irigasi mikro yaitu jenis irigasi yangmenggunakan air secara efisien dan berkerja secara pasti. Irigasi tetes merupakan teknologi maju dalam bidang irigasi mikro yang berkerja secara efisien guna meningkatkan produksi serta mutu hasil pertanian/perkebunan (Wardi, 2013). Irigasi tetes pada umumnya digunakan untuk tanaman yang bernilai ekonomi tinggi dan dibutuhkan pasar. Aplikasi sistem irigasi tetes dirasa mampu memberikan nilai efisiensi yang tinggi dalam penggunaan air dan juga hasil produksi. Namun, dalam penerapan dan aplikasinya, sistem irigasi tetes ini masih mengalami beberapa kendala seperti penggunaan air yang pas dan juga jadual penyiraman yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan tanaman. Untuk mengatur pendistribusian dan pengendalian parameter lingkungan maka diperlukan suatu sistem otomatisasi. Kontrol otomatis adalah suatu rangkaian alat yang digunakan di dalam perkembangan dan kemajuan teknologi yang lebih canggih dan modern. Perkembangan kontrol otomatis saat ini lebih difokuskan untuk mempermudah akses dan kerja yang dilakukan oleh manusia. Kontrol otomatis memainkan peranan penting dalam sains dan rekayasa modern. Salah satu perkembangan kontrol otomatis saat ini yang banyak diaplikasikan adalah suatu sistem dengan

3 menggunakan prinsip mikrokomputer sebagai otak dari pemprograman atau sering disebut sebagai mikrokontroler. Mikrokontroler adalah salah satu bagian dari sistem komputer. mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama. Secara sederhana komputer akan menghasilkan output spesifik dari input yang diterima dan program yang dikerjakan (Mello, 2013). Mikrokontroler mengerjakan instruksi-intruksi yang diberikan kepadanya yang artinya mikrokontroler merupakan bagian terpenting dan utama dari suatu sistem komputer. Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan jalinan yang panjang dari aksi-aksi sederhana untuk melakukan tugas yang lebih kompleks dan diinginkan oleh programmer. Aplikasi mikrokontroler untuk penjadwalan pemberian irigasi tentu menjadi hal yang sangat bermanfaat untuk dilakukan. Irigasi tetes dengan menggunakan pompa bertekanan rendah tentu mampu diaplikasikan dengan otomatisasi dari sensor-sensor pada mikrokontroler tersebut. Penjadwalan irigasi secara otomatis ini sangat mendukung dikala cuaca yang susah diprediksi akhir-akhir ini akibat adanya perubahan iklim global dan perubahan pola hujan, sehingga meningkatkan ketidakpastian ketersediaan air (Arriska, 2013). Pengaplikasi mikrokontroler dalam melakukan penjadualan pemberian air irigasi sebenarnya telah banyak dilakukan. Dalam penelitian Delya (2014), mikrokontroler digunakan untuk pemberian air irgasi pada sistem hidroponik pasang surut untuk kebutuhan tanaman cabai. Selain itu, pemberian air irigasi tetes dengan menggunakan prinsip mikrokontroler juga telah dilakukan oleh Franata (2014). Prinsip pemberian air irigasi dilakukan berdasarkan prinsip

4 perubahan kadar air tanah yang terjadi. Ditambah lagi dengan sistem akusisi data yang memungkinkan mempermudah pengguna dalam melakukan monitoring lingkungan pertumbuhan tanaman (Heidi, 2014). Namun, aplikasi irigasi sistem yang dilakukan belum maksimal. Untuk itu diperlukan suatu pemantauan tanaman secara jarak jauh dan pemberian aksi yang memungkinkan melakukan pengendalian terhadap parameter lingkungan pertumbuhan tanaman guna meningkatkan produktivitas. Kontrol otomatis juga dapat mengurangi rutinitas kerja dalam mengairi tanaman yang selalu dilakukan operator pada umumnya. Hasil dari pengembangan teknologi mikrokontroler tersebut sangat tepat jika diterapkan dalam otomatisasi irigasi yang saat ini belum banyak dikenal dan diaplikasikan. Selain untuk menunjang kegiatan irigasi tanaman yang lebih terkendali dan akurat, otomatisasi irigasi juga dapat dijadikan sebagai sarana menuju irigasi teknis yang lebih maju (modern). Irigasi tetes dinilai lebih hemat air dengan efisiensi penggunaan air irigasi paling tinggi dibandingkan sistem irigasi yang lainnya. 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Melakukan rancang bangun dan uji kinerja sistem kontrol otomatis terhadap sensor suhu, sensor kelembaban, dan sensor kadar air tanah. 2. Melakukan kalibrasi dan validasi sensor suhu, sensor kelembaban, dan sensor kadar air tanah dari alat yang dibuat. 3. Uji kinerja koneksi dan pengiriman data menggunakan teknologi Zigbee.

5 1.3 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai penunjang kemajuan teknologi otomatisasi pengendalian lingkungan pertumbuhan tanaman dan irigasi teknis yang maju (modern) serta bahan refrensi ilmiah bagi masyarakat. 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah yang terjadi dalam penelitian ini adalah: 1. Pengkajian pemberian air irigasi dan komponen pengendali ingkungan dilakukan berdasarkan perubahan kadar air tanah dan perubahan parameter lingkungan. 2. Identifikasi masalah yang terjadi pada penelitian ini adalah dimana keseluruhan kerja sistem hanya dapat berlangsung saat listrik menyala.