PENILAIAN DAN PENGEMBANGAN PRESTASI GURU DALAM MENGAJAR BERBASIS KEPUASAN PIHAK YANG DILAYANI. Oleh Rani Maulina Aquariustin

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang sangat strategis untuk mencerdaskan

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna untuk meningkatkan mutu bangsa secara. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN. keprofesionalan yang harus dipersiapkan oleh lembaga kependidikan. Adanya persaingan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

BAB I. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad

REVIEW UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

PEMBELAJAR YANG MENDIDIK DAN BERKARAKTER

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dimulai sejak dilahirkan hingga ke liang lahat. Oleh sebab itu, setiap

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 98 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Imas Alamiah, 2013

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

diidentikkan dengan pendidikan formal. Pendidikan formal diupayakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

BAB I PENDAHUL PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN Jalan Dr. Radjiman No. 6 Tlp fax Bandung 40171

2015 KONTRIBUSI PENGEMBANGAN TENAGA AD MINISTRASI SEKOLAH TERHAD AP MUTU LAYANAN D I LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI SE-KOTA BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU DAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH TAHUN 2013

PENGELOLAAN SEKOLAH DASAR STANDAR NASIONAL Studi Situs Di SD Negeri Karangtowo 1 Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak TESIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

2015 PENGARUH IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. sempurna sehingga ia dapat melaksanakan tugas sebagai manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan Pendidikan Nasional, dapat dilihat berdasarkan faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan secara terstruktur dan dalam jangka waktu tertentu. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kriteria administratif, yaitu memiliki ijazah yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. sektor pembangunan nasional karena dengan pendidikan berarti membangun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab.

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan selalu

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pegangan untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia saat ini tidak terlepas dari masalah dalam upaya

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pendidikan amat strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan. meningkatkan mutu bangsa secara menyeluruh.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pembangunan dalam dunia pendidikan dilaksanakan dalam. rangka meningkatkan kualitas manusia yang berhubungan dengan proses

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya setiap orang membutuhkan pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

2016 HUBUNGAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN LAMA MENGAJAR GURU SEJARAH DENGAN HASIL BELAJAR SEJARAH PADA SISWA SMA

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan salah satunya adalah bidang pendidikan. proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya. Pendidikan dapat dimaknai sebagai

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Arif Rahman ( ) Eny Andarningsih ( ) Nurul Hasanah ( ) Rahardhika Adhi Negara ( )

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. Mutu pendidikan di Indonesia saat ini belum tercapai seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. diupayakan dan dikembangkan seiring dengan perkembangan jaman.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. di hampir semua aspek kehidupan manusia. Di satu sisi perubahan itu bermanfaat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam pembangunan

Transkripsi:

PENILAIAN DAN PENGEMBANGAN PRESTASI GURU DALAM MENGAJAR BERBASIS KEPUASAN PIHAK YANG DILAYANI Oleh Rani Maulina Aquariustin 82321112085 Abstrak Guru adalah figur sumber daya manusia yang menempati posisi dan memegang peran penting dalam pendidikan. Ketika semua orang mempersoalkan masalah dunia pendidikan, figur guru mesti terlibat dalam agenda pembicaraan terutama yang menyangkut persoalan pendidikan formal di sekolah. Untuk itu, guru dituntut memiliki kinerja yang mampu memberikan dan merealisasikan harapan dan keinginan semua pihak terutama orang tua dan masyarakat yang telah menaruh kepercayaan terhadap sekolah dan guru dalam mendidik siswanya. Perubahan paradigma pendidikan sekarang ini membuka peluang berbagai pihak untuk dapat menilai sekolah dan guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam mencerdaskan peserta didik. Sehingga keterlibatan berbagai pihak yang dilayani dalam proses pendidikan dapat mendorong tercapainya kualitas proses pembelajaran yang bermutu. Kata kunci: penilaian dan pengembangan prestasi guru dalam mengajar, kepuasaan siswa PENDAHULUAN Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam memajukan pembangunan bangsa. Karena melalui pendidikan akan terbentuk manusia yang cerdas, terampil, cakap serta berdedikasi tinggi terhadap bangsa dan negaranya. Secara strategis, pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara menyeluruh. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan sistem pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20 Tahun 2003) Fungsi pendidikan harus betul-betul diperhatikan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional sebab tujuan berfungsi sebagai pemberi arah yang jelas terhadap kegiatan penyelenggaraan pendidikan sehingga penyelenggaraan pendidikan harus diarahkan kepada (1) pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa, (2) pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna, (3) pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat, (4) pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran, (5) pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat, (6) pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, maka diperlukan kesiapan sumber daya manusia baik tenaga pendidik/guru, tenaga Halaman 147

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pascasarjana Administrasi Pendidikan Volume 2 Nomor 2 Maret 2014 kependidikan maupun komponen lainnya yang terlibat dan mendukung penyelengaraan pendidikan yang bermutu. Peningkatan mutu pendidikan bergantung pada kesiapan Sumber Daya Manusia tersebut. Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu pendidikan dan mempunyai posisi strategis dalam setiap usaha peningkatan mutu pendidikan. Untuk itu, Pemerintah perlu memberikan perhatian besar bagi peningkatan guru baik dalam segi kuantitas maupun kualitas. Guru merupakan pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan menengah. (UU Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005, BAB I Pasal 1 Ayat 1). Dari pengertian tersebut jelas guru mempunyai peranan strategis dan merupakan kunci keberhasilan untuk mencapai tujuan kelembagaan sekolah, karena Guru adalah pengelola KBM bagi para siswanya. Kegiatan belajar-mengajar akan efektif apabila tersedia guru yang sesuai dengan kebutuhan sekolah baik jumlahnya, kualifikasi maupun bidang keahliaannya. Namun demikian posisi strategis guru untuk meningkatkan mutu pendidikan sangat dipengaruhi oleh kemampuan professional guru dan mutu kinerjanya. Sebagai ujung tombak pendidikan, Guru dituntut memiliki kemampuan dasar yang diperlukan sebagai pendidik, pembimbing dan pengajar yang tercermin pada kompetensi guru. Berkualitas atau tidaknya proses pendidikan bergantung pada kreativitas dan inovasi yang dimiliki guru. Apabila dalam proses pembelajaran, Guru mampu mengaktualisasikan tugas dan fungsinya dengan baik, memfasilitasi kegiatan belajar siswanya, memberikan motivasi, membimbing, mengarahkan serta memberikan kesempatan yang luas kepada siswa dalam memperoleh pengalaman belajar, maka siswa akan mampu mencapai hasil belajar yang diharapkan. Begitu juga sebaliknya, apabila dalam proses pembelajaran, guru tidak mampu mengaktualisasikan tugas dan fungsinya dengan baik, maka akan terhambat pencapaian hasil belajar yang diharapkan. Berkaitan dengan guru sebagai pendidik, dalam PP No 19 Tahun 2005 Pasal 28 ayat 1 disebutkan bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sementara Kompetensi yang harus dimiliki pendidik/guru adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional dan kompetensi sosial (PP No 19 Tahun 2005 pasal 28 ayat 3) Untuk itu agar kualitas guru dalam mengajar senantiasa meningkat, maka perlu adanya penilaian dan pengembangan prestasi guru dalam mengajar berbasis kepuasaan pihak yang dilayani. Pemenuhan kepuasan setiap pihak yang dilayani dalam proses pendidikan menjadi kontrol, evaluasi, motivasi bagi peningkatan kualitas mengajar guru. PEMBAHASAN Sekolah sebagai suatu organisasi yang terdiri dari sekelompok orang, yaitu kepala sekolah, guru, staf, dan siswa yang bekerjasama dalam mencapai tujuan sekolah. Semua komponen yang ada di sekolah merupakan bagian integral, artinya walaupun dalam kegiatannya mereka melakukan pekerjaan sesuai dengan fungsi masing-masing, tetapi secara keseluruhan pekerjaan mereka diarahkan pada pencapaian tujuan organisasi sekolah. Sebagai salah satu anggota organisasi sekolah, tenaga pendidik/guru menduduki peran yang amat penting dalam proses pendidikan dalam mempersiapkan peserta didik untuk mencapai kompetensi-kompetensi yang telah ditetapkan. Salah satu bidang penting dalam manajemen pendidikan adalah berkaitan dengan personil/sdm yang terlibat dalam proses pendidikan, baik itu pendidik seperti guru maupun tenaga kependidikan seperti tenaga administratif. Menurut Suharsaputra (2010: 175) yang dikutip dari Sergiovanni, et.al (1987: 134) menyatakan bahwa: Perhaps the most critical difference between the school and most other organization is the human intensity that characterized its work. School are human organization in the sense that their products are human and their processes require the socializing of humans. Berdasarkan pernyataan di atas menunjukan bahwa masalah SDM menjadi hal yang sangat dominan dalam proses pendidikan. SDM yang langsung berhubungan dengan kegiatan pembelajaran adalah guru, sehingga kualitas kinerja guru dalam proses Halaman 148

Rani Maulina Aquariustin pembelajaran akan memberikan dampak yang sangat besar bagi kualitas hasil pembelajaran, yang pada akhirnya akan menentukan pada kualitas lulusannya. Upaya untuk memperbaiki secara terusmenerus kualitas pembelajaran perlu menjadi suatu sikap professional sebagai pendidik, artinya bahwa upaya untuk mengembangkan hal-hal yang inovatif harus menjadi concern guru dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan demikian, kreativitas dan kinerja inovatif guru menjadi sangat penting. Terlebih lagi dalam konteks globalisasi dewasa ini yang penuh dengan persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, sehingga kinerja inovatif guru perlu didorong dan dikembangkan. Pengembangan kinerja inovaif seorang guru dalam upaya mencapai proses belajar mengajar yang efekif dan fungsional bagi kehidupan seorang siswa harus senantiasa ditingkatkan. Sejalan dengan hal tersebut, menurut McCall (1994: 183-185) yang dikutip oleh Suhasaputra, et.all. (2010: 176) menyatakan bahwa ada beberapa hal yang perlu dilakukan guru dalam memperbaiki pembelajaran: - Focus first on the students and are very attentive to who they are - Know the bare wall are teachers but walls covered with interesting and colourful materials are better teachers.. More interested in the quality of learning than in the quantity of information ingested and regurgitated - Try to use fresh materials instead of second hand commercial stuff - Engange other teachers in the constant search for new and fresh material - Are noted for taking their students seriously but not themselves Pernyataan tersebut di atas menunjukan bahwa dalam proses pembelajaran, guru harus menjadikan siswa sebagai fokus utama untuk diperhatikan, guru hendaknya mengutamakan kualitas pembelajaran bukan kuantitas informasinya dan selalu up to date dengan bahan-bahan pembelajaran baru. Peningkatan kualitas pembelajaran adalah usaha untuk menjadikan pembelajaran lebih baik sesuai dengna kondisi-kondisi yang dapat diciptakan atau diusahakan. Kriterianya bersifat normatif yaitu hasil tindakan dianalisis dengan Penilaian dan Pengembangan Prestasi Guru dalam Mengajar Berbasis Kepuasan Pihak yang Dilayani metode alur kemudian dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Pada seminar nasional pendidikan pada tahun 2011 tentang Revitalisasi Pembangunan Profesi Guru Tuntutan dan Permasalahannya, Suhardan mengemukakan bahwa: Pengembangan profesi merupakan kegiatan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam meningkatkan layanan belajar.tujuan pengembangan profesi adalah mengembangkan profesi guru agar meningkatkan layanan belajar agar kemampuan profesionalitasnya memiliki daya efektivitas yang tinggi sehingga sanggup memberi pelayanan belajar yang lebih memuaskan. Semakin profesional semakin mampu memberi layanan belajar semakin mudah peserta didik menerima pelajarannya. Guru yang senantiasa mengembangkan profesi/prestasinya dalam mengajar akan mampu menjawab tantangan di masa depan yang semakin kompleks dan dinamis selaras dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi. Suhardan memberi contoh pengembangan profesi guru, antara lain: 1. Melaksanakan kegiatan karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan 2. Menemukan teknologi tepat guna di bidang pendidikan dan pembelajaran 3. Mengembangkan media belajar yang inovatif 4. Menciptakan karya seni 5. Mengikuti kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan Selain itu, guru yang senantiasa mengembangkan prestasi dalam mengajar akan memberikan layanan pembelajaran yang bermutu kepada siswanya. Suhardan, pada Seminar Nasional Pendidikan (2011) menguraikan kriteria prestasi guru, antara lain: 1. Menghasilkan peserta didik berprestasi pada tingkat lokal, nasional maupun internasional. 2. Menulis karya ilmiah 3. Menghasilkan karya pembelajaran kreatif inovatif 4. Menulis buku, jurnal dan mengisi rubric di mass media 5. Memperoleh penghargaan di bidangnya 6. Melaksanakan tugas pokoknya Sebagai pihak yang secara langsung dilayani oleh guru dalam proses pembelajaran, siswa dapat dikatakan mendapatkan kepuasan, apabila mereka merespon secara positif Halaman 149

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pascasarjana Administrasi Pendidikan Volume 2 Nomor 2 Maret 2014 terhadap pembelajaran. Adapun indikator kepuasan peserta didik menurut Carrol dalam Suhardan (2010: 109) antara lain: 1. Setiap anak menerima pelajaran dari guru dengan rasa suka cita tanpa tegang dan stress. 2. Mengerjakan tugas secara independen 3. Tidak ada keluhan yang berarti dalam mengerjakan tugas 4. Mengikuti pembelajaran dengan aktif dan arif 5. Efektivitas belajar tinggi sesuai waktu 6. Belajar menurut prosedur sistematika yang telah ditetapkan 7. Tinggi kapasitas pemahaman cara mengerjakan tugas belajarnya Apabila indikator kepuasan siswa tersebut tercapai, maka upaya guru dalam meningkatkan proses pembelajaran bermutu bisa dikatakan berhasil. Evaluasi pembelajaran tidak hanya dilakukan guru terhadap siswanya, siswa pun berhak untuk menilai prestasi guru dalam mengajar. Komponen penilaian prestasi guru dalam mengajar yang berbasis kepuasaan siswa antara lain: penguasaan mata pelajaran, keterampilan mengajar, sikap keguruan, pengalaman mengajar, cara mengajar, cara menilai, kemauan mengembangkan profesinya, keterampilan berkomunikasi, kepribadian, kemampuan dan kemauan memeberikan bantuan dan bimbingan kepada siswa, hubungan dengan siswa dan rekan sejawat, penemapilan diri dan keterampilan lain yang dipelukan. Selain siswa yang menjadi fokus utama dalam proses pembelajaran, guru pun harus memperhatikan pihak lain yang memang secara tidak langsung dilayani dalam proses pembelajaran, namun pihak tersebut akan merasakan dampak secara langsung dari keberhasilan proses pembelajaran di sekolah yang dilakukan guru terhadap peserta didiknya, melalui lulusan/output yang berkualitas serta berprestasi. Pihak lain yang dilayani guru secara tidak langsung itu adalah orang tua dan masyarakat. Orang tua merupakan client sekunder yang ikut mendukung keberhasilan pendidikan. Adapun indikator kepuasan orang tua terhadap prestasi mengajar guru antara lain: 1. Proses pembelajaran yang lancar sehingga pekerjaan anak mendapat respon positif dari setiap orang tua 2. Hasil belajar yang memuaskan yang di dapat oleh anaknya. 3. Informasi yang berguna bagi kelangsungan pendidikan anaknya 4. Mempromosikan kepada pihak lain atas keberhasilan proses pembelajaran yang diperoleh anaknya. Sedangkan indikator kepuasan masyarakat terhadap prestasi mengajar guru antara lain: 1. Tersedianya tenaga kerja yang cakap dan terampil sesuai dengan bidangnya dan sesuai dengan kebutuhan. 2. Meningkatnya perekonomian sehingga tercapainya taraf hidup/kesejahteraan masyarakat. Kepuasan orang tua dan masyarakat terhadap prestasi guru dalam mengajar akan meningkatkan kepercayaan mereka terhadap sekolah. Jika pelayanan yang diberikan sekolah kepada orang tua dan masyarakat baik, mereka secara sadar dan otomatis akan membantu segala kebutuhan yang diinginkan oleh pihak sekolah, sehingga pihak sekolah tidak akan sulit untuk meningkatkan mutu pembelajaran bagi peserta didiknya. Sekolah tidak boleh mengisolir dirinya dari lingkungan masyarakat tetapi harus terbuka dengan berbagai aspirasi yang berkembang di masyarakat. Mulyasa (2003: 65) menjelaskan bahwa sekolah harus memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal; 1. Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat 2. Memperoleh kemajuan sekolah dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat. 3. Menjamin relevansi program sekolah dengna kebutuhan dan perkembangan masyarakat, dan 4. Memperoleh kembali anggota-anggota masyarakat yang terampil dan makin meningkatkan kemampuannya. Agar hubungan dengan masyarakat berlangsung baik dan kontinu, maka diperlukan peningkatan profesi guru dalam hal berhubungan dengan masyarakat. Guru dituntut untuk memiliki kompetensi dan perilaku yang sesuai dengan struktur sosial. Kemampuan guru dalam membawa diri di lingkungan masyarakat dapat mempengaruhi penilaian masyarakat terhadap guru. Guru harus bersikap sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat, responsif dan komunikatif terhadap masyarakat, toleran dan menghargai pendapat Halaman 150

Rani Maulina Aquariustin mereka. Kewajiban guru mengadakan kontak dengan masyarakat merupakan bagian dan tugas guru dalam mendidik siswa dan mengembangkan profesinya sebagai guru. Dengan adanya perubahan paradigma pendidikan sekarang ini membuka peluang bagi masyarakat untuk dapat menilai sekolah dan guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pengawasan dan evaluasi yang dilakukan masyarakat baik secara perseorangan maupun kelompok dan yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung mendorong kemajuan sekolah dan pada akhirnya dapat memotivasi guru untuk meningkatkan kinerja mengajar guru. Pada dasarnya kelangsungan hidup sekolah sangat tergantung pada keterlibatan masyarakat sebagai unsur pendukung keberhasilan sekolah. Ketika guru menunjukan kinerja yang tidak baik di suatu sekolah, maka masyarakat tidak akan memberikan respon positif bagi kelangsungan sekolah tersebut. Apalagi guru selalu berada di tengah-tengah masyarakat segala tindak tanduknya akan selalu dicontoh dan diteladani masyarakat. SIMPULAN Guru yang senantiasa mengembangkan prestasi dalam mengajar akan memberikan layanan pendidikan yang bermutu bagi siswanya sehingga akan meningkatkan kepercayaan orang tua dan masyarakat terhadap sekolah Komponen penilaian dan pengembangan prestasi guru dalam mengajar yang berbasis kepuasan siswa, antara lain: penguasaan mata pelajaran, keterampilan mengajar, sikap keguruan, pengalaman mengajar, cara mengajar, cara menilai, kemauan mengembangkan profesinya, keterampilan berkomunikasi, kepribadian, kemampuan dan kemauan memberikan bantuan dan bimbingan kepada siswa, hubungan dengan siswa dan rekan sejawatnya, penampilan dirinya, keterampilan lain yang diperlukan. Tingkat kepuasan siswa terhadap penilaian dan pengembangan prestasi guru dalam mengajar tercermin pada sikap responsif yang positif dari siswa selama proses pembelajaran. Kepuasan orang tua dan masyarakat terhadap prestasi guru dalam mengajar akan meningkatkan kepercayaan mereka terhadap sekolah. Jika pelayanan yang diberikan oleh Penilaian dan Pengembangan Prestasi Guru dalam Mengajar Berbasis Kepuasan Pihak yang Dilayani guru kepada masyarakat baik, maka mereka tidak akan secara sadar dan secara otomatis akan membantu segala kebutuhan yang diinginkan oleh pihak sekolah, sehingga dengan demikian maka tidak akan sulit bagi pihak sekolah untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan di sekolah. DAFTAR PUSTAKA Mulyasa. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah (Konsep, Strategi dan Implementasi). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Suhardan, Dadang. 2010. Supervisi Pendidikan. Bandung: Alfabet. --------------------- 2011. Revitalisasi Pembangunan Profesi Guru Tuntutan dan Permasalahannya. Pada Seminar pendidikan Nasional dengan tema: Revitalisasi Pengelolaan Pendidikan Dasar Berbasis Karakter Akhlak Mulia. Ciamis. Suharsaputra, Uhar. 2010. Administrasi Pendidikan. Bandung: PT. Refika Aditama. UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. UU Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. PP No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Halaman 151

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pascasarjana Administrasi Pendidikan Volume 2 Nomor 2 Maret 2014 Halaman 152