I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepulauan Anambas merupakan kabupaten termuda di kepulauan riau yang dibentuk berdasarkan undang-undang nomor 33 tahun 2008. Kepulauan anambas teletak di sisi utara provinsi kepuluan riau, kabupaten ini memiliki wilayah yang 98,73 persennya adalah lautan dan 1,27 persennya adalah daratan, total pulaunya berjumlah 255 pulau, membentang dari pulau tokong malang biru hingga tokong berlayar, lima diantaranya merupakan pulau terdepan yang berbatasan dengan perairan negeri tetangga dari jumlah pulau yang ada di Kepulauan Anambas hanya 26 pulau yang telah jadi pemukiman penduduk sedangkan sisanya 229 pulau tidak berpenghuni, Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki 7 wilayah kecamatan yang memiliki keunggulan masing-masing dalam sektor pariwisata Bentang laut Kabupaten Kepulauan Anambas tidak kurang dari 46.664.15 km 2, sehingga Kepulauan Anambas dijuluki sebagai negeri bahari dengan penduduknya yang berjumlah kurang lebih 41.388 jiwa. Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki objek wisata yang sangat kaya akan keindahan alamnya yang belum banyak terjamah oleh pengunjung karna kurangnya informasi mengenai pariwisata di Kepulauan Anambas ini serta promosi kepada media yang belum banyak membuat pariwisata di Kepulauan Anambas memiliki masalah dalam pengunjung yang ingin berwisata ke kepulauan anmbas, dengan tersedianya informasi mengenai pariwisata di Kepulauan Anambas dapat juga membantu perekonomian daerah karna tingkat pengunjung yang akan menaik Kepulauan Anambas memiliki banyak lokasi wisata mulai dari wisata alam, wisata pantai, wisata bawah laut, wisata sejarah, dan wisata budaya semua lokasi wisata ini memiliki karakteristik masing-masing serta dibutuhkannya informasi transportasi menuju ke lokasi wisata tersebut, berhubung Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki luas wilayah perairan yang cukup luas dan memiliki banyak
I-2 pulau-pulau yang tersebar informasi mengenai pariwisata sangat dibutuhkan di kabupaten kepulauan anmbas ini. Diluar gas dan minyak bumi serta perikanan dengan karakteristik wilayah yang sebagian besar berupa lauatan, Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki potensi wisata bahari yang luar biasa dan perairan Kepulauan Anambas termasuk berada pada jalur New Regional Cruise Corridors yang menghubungkan Singapura, Filipina, serta Hongkong. Kabupaten Kepulauan Anambas juga memiliki pulau tropis yang dinobatkan sebagai pulau tropis terbaik di asia, dengan memanfaatkan potensi yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas layak mendapatkan pengembangan sarana dalam bidang pariwisata karna jika dibiarkan akan dapat memberikan dampak negatif pada perekonomian daerah dan potensi yang ada pada Kabupaten Kepulauan Anambas karna kurangnya informasi di wilayah tersebut. Oleh karen itu, dari berbagai masalah yang ada di atas dibutuhkan suatu sistem informasi geografis yang dapat digunakan untuk mendukung pertumbuhan dalam sektor pariwisata di Kabupaten Kepulauan Anambas yang sekaligus dapat digunakan untuk menyajikan informasi berupa tampilan wilayah dan juga dapat memberikan informasi seputar pariwisata di Kepulauan Anambas. 1.2 Rumusan Masalah Dari permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya maka didapatkan perumusan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana membangun sistem informasi yang dapat memberikan informasi pariwisata di Kabupaten Kepulauan Anambas? 2. Bagaimana menyediakan layanan informasi berbasis Geographic Information System (GIS) yang dapat digunakan untuk pariwisata di Kabupaten Kepulauan Anambas? 3. Bagaimana menyediakan informasi yang dapat dengan mudah diakses dan bersifat mobile?
I-3 1.3 Batasan Masalah Agar permasalahan menjadi lebih jelas dan dapat dimengerti, maka penulis membatasi masalah antara lain: 1. Tampilan peta yang dibuat hanya pada Kabupaten Kepulauan Anambas 2. Data yang digunakan hanya berasal dari sample data yang diberikan oleh kantor Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Anambas 3. Aplikasi ini hanya memberikan gambaran informasi pariwisata yang ada di Kepulauan Anambas, tampilan wilayah berdasarkan tampilan yang sudah ada di Google Maps. 4. Informasi yang ditampilkan berupa informasi umum 5. Bersifat mobile yang dimaksud adalah bisa diakses melalui browser pada handphone 1.4 Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu mengembangkan suatu Sistem Informasi Geografis yang dapat mendukung perkembangan pariwisata di Kabupaten Kepulauan Anambas : 1. Membangun sistem yang dapat membantu memberikan informasi pariwisata di Kabupaten Kepulauan Anambas. 2. Membuat sebuah aplikasi yang dapat memberikan sebuah Sistem Informasi Geografis (SIG) terkait pariwisata di Kabupaten Kepulauan Anambas. 3. Membuat aplikasi yang bersifat mobile agar lebih flexible dan mudah di gunakan. 1.5 Metode Penelitian dan Model Pengembangan Perangkat Lunak Metodologi yang digunakan dalam laporan ini adalah metode Kualitatif yaitu metode yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis/lisan dari orang-orang atau kelompok yang dapat diamati. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.
I-4 Ada beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini diantaranya: 1. Interview Interview yaitu suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mewawancarai secara langsung pihak-pihak yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas. 2. Observasi Observasi yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan dan proses yang terjadi di lapangan. 3. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yaitu suatu metode penulisan dengan melakukan pengambilan data guna mendapatkan teori dengan membaca buku-buku atau sumber data lainnya yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini. Dalam menerapkan konsep yang sedang dikembangkan, yaitu Sistem Informasi Geografis untuk menunjang sektor pariwisata Kabupaten Kepulauan Anambas, model perancangan perangkat lunak yang tepat untuk menghasilkan sistem aplikasi yang dapat bekerja cukup baik yaitu menggunakan model Waterfall. Alasan memakai model ini adalah karena Waterfall mempunyai tahapan pengembangan sistem yang terstruktur. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam menggunakan model Waterfall adalah sebagai berikut : 1. Analisis Sistem Analisis merupakan tahap analisis terhadap hal-hal yang diperlukan dalam pembangunan perangkat lunak. 2. Perancangan (design) Perancangan merupakan tahap penerjemahan dari keperluan data atau penggambaran perangkat lunak yang akan dibangun. 3. Pengujian (testing)
I-5 Pada tahap ini melakukan pengujian atas sistem yang telah di buat agar dapat diketahui apabila ada kerusakan pada program yang telah dibuat. 4. Implementasi (implementation) Setelah program selesai dibuat, maka tahap berikutnya adalah implementasi program yang sudah selsai, dan dapat mengalami perubahan sesuai permintaan user. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika pembahasan yang akan diuraikan dalam tugas akhir ini terbagi dalam beberapa bab yang akan dibahas sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN, Membahas mengenai latar belakang masalah tugas akhir, rumusan masalah tugas akhir, maksud dan tujuan tugas akhir, batasan masalah tugas akhir, metodologi penelitian dan sistematika penulisan laporan tugas akhir. Bab II LANDASAN TEORI, berisi uraian tentang teori-teori yang mendukung dalam mengerjakan tugas akhir. Bab III ANALISIS, pada bab ini berisi bahasan tentang analisis sistem dan pengolahan data disertai dengan deskripsi mengenai proses-proses yang ada dalam sistem tersebut melalui Usecase, skenario Usecase, Class Diagram tahap analisis, serta Sequence Diagram yang di gunakan. Bab IV PERANCANGAN SISTEM, Bab ini membahas tentang Class Diagram, rancangan Database serta menampilkan rancangan antarmuka yang akan dibangun. Bab V IMPLEMENTASI, bab ini akan membahas mengenai lingkungan implementasi, pengujian aplikasi, dan tampilan antar muka aplikasi. Bab VI PENUTUP, berisi kesimpulan dan saran dari hasil tugas akhir.