STUDI DESKRIPTIF KANDUNGAN TIMBAL (Pb) DALAM URINE PADA PEDAGANG ASONGAN DI SEKITAR JUMBO PASAR SWALAYAN KOTA MANADO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kota lebih banyak mencerminkan adanya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Sebagai pusat kota wisata, perindustrian dan perdagangan, kota Bandung

ANALISIS KADAR CO dan NO 2 SERTA KELUHAN KESEHATAN PEDAGANG ASONGAN DI TERMINAL AMPLAS TAHUN 2014 SKRIPSI. Oleh : IRMAYANTI NIM.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, terutama di negara-negara industri yang banyak memiliki pabrik dan

BAB I PENDAHULUAN. pada bertambahnya jumlah pencemar di udara (Badan Pusat Statistik, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. pesat dapat dilihat dari tingginya jumlah kendaraan seiring dengan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya dukung unsur unsur

BAB I PENDAHULUAN. orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. gas nitrogen dan oksigen serta gas lain dalam jumlah yang sangat sedikit. Diantara

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara

BAB 1 : PENDAHULUAN. Pencemaran udara telah lama menjadi masalah kesehatan pada masyarakat, terutama

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan pembangunan yang dilakukan manusia semakin meningkat yang akan

BAB I PENDAHULUAN. utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS KANDUNGAN TIMBAL (Pb) PADA JAJANAN PINGGIRAN JALAN KECAMATAN KOTA TENGAH KOTA GORONTALO. Oleh Zulyaningsih Tuloly NIM :

SUMMARY. ANALISIS KADAR NITROGEN DIOKSIDA (NO₂) dan KARBONMONOKSIDA (CO) DI UDARA AMBIEN KOTA GORONTALO

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup lainnya (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41. Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Selama ribuan tahun telah disadari bahwa aktivitas manusia dan urbanisasi

BAB I PENDAHULUAN. Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Turunnya Harga Premium, Tingkatkan Kadar Timbal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan alam, semakin menambah kepekatan udara (Yuantari, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. konstan meningkat sebesar 5,64 % (BPS, 2012). Perkembangan pada suatu wilayah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran,

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. dikota-kota besar yang banyak terdapat pengguna kendaraan bermotor. Menurut

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. ABSTRAK... vi. ABSTRACT... vii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia terutama masalah lingkungan, Pencemaran udara yang paling

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang

PROFIL VOLUME LALU LINTAS DAN KUALITAS UDARA AMBIEN PADA RUAS JALAN IR. SOEKARNO SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

STUDI IDENTIFIKASI PENCEMARAN UDARA OLEH TIMBAL (Pb) PADA AREA PARKIR (STUDI KASUS KAMPUS UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG)

No. Responden : KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sungai maupun pencemaran udara (Sunu, 2001). dan dapat menjadi media penyebaran penyakit (Agusnar, 2007).

BAB 1 : PENDAHULUAN. kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. Akan tetapi udara yang benar-benar bersih saat ini sudah sulit diperoleh, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. dalam usaha di bidang kesehatan seperti di jelaskan dalam Undang-Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan bermotor telah lama menjadi salah satu sumber pencemar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Polusi atau pencemaran lingkungan adalah suatu peristiwa masuknya atau

4.1 Konsentrasi NO 2 Tahun 2011

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gorontalo diawali dengan berkembangnya aspirasi masyarakat terutama dari

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan senyawa Tetra Ethyl Lead (TEL) sebagai zat aditif bensin yang

BAB I PENDAHULUAN. Polusi atau pencemaran udara adalah proses masuknya polutan kedalam

BAB 1 : PENDAHULUAN. lingkungan yang utama di dunia, khususnya di negara berkembang. Pencemaran udara dapat

BAB I PENDAHULUAN. Udara mempunyai arti yang sangat penting di dalam kehidupan manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahaya penggunaan timah hitam, timbal atau plumbum (Pb) mengakibatkan 350 kasus penyakit jantung koroner, 62.

BAB I PENDAHULUAN. hidup terutama manusia. Di dalam udara terdapat gas oksigen (O 2 ) untuk

ANALISIS LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA IKAN LELE (Clarias sp.) YANG DIBUDIDAYAKAN DI KOTA PEKALONGAN

ESTIMASI SEBARAN KERUANGAN EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR

Dosen pengasuh: Ir. Martono Anggusti.,S.H.,M.M,.M.Hum

BAB IX PENCEMARAN UDARA AKIBAT KEMACETAN LALU LINTAS DI PERKOTAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan industri dapat memberikan dampak positif bagi

BAB I PENDAHULUAN. Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang semakin menurun untuk mendukung kehidupan mahluk hidup. Menurut

SKRIPSI. Oleh: CHRISTINE NOVERIMA PRASASTI HUJIANTI X

Medical Laboratory Technology Journal

ANALISIS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR AKIBAT VOLUME LALU LINTAS DI RUAS JALAN (STUDI KASUS JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA)

kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BEBERAPA ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only.

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1406/MENKES/SK/XI/2002 TENTANG

PENDETEKSI DAN PENETRALISIR POLUSI ASAP DENGAN KONTROL MELALUI APLIKASI ANDROID (RANCANG BANGUN PERANGKAT KERAS)

Universitas Sumatera Utara, Medan, 20155, Indonesia ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. sempurna. Kegiatan tersebut mengakibatkan adanya unsur-unsur gas, baik itu karbon

ANALISIS KADAR TIMBAL (Pb) PADA URINE DAN KELUHAN KESEHATAN PADA SOPIR ANGKOT RAHAYU MEDAN CERIA 103 DI KOTA MEDAN TAHUN 2016 SKRIPSI

BAB I. PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan kota dengan kepadatan penduduk tertinggi di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam aktivitas sehari-hari kendaraan bermotor

PENGARUH UMUR TANAMAN LIDAH MERTUA ( Sansevieria sp. ) DALAM MENYERAP TIMBAL DI UDARA ABSTRAK

berbagai cara. Pencemaran udara terutama datang dari kendaraan bermotor, industri,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PP RI No. 50 Tahun

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung merupakan sebuah pusat kota, sekaligus ibu kota Provinsi

Kusumawati, PS.,Tang, UM.,Nurhidayah, T 2013:7 (1)

BAB I PENDAHULUAN. pengaruhnya terhadap ekosistem secara global. Udara yang kita pakai untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi negara-negara di dunia semakin meningkat. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi masalah kesehatan lingkungan utama di dunia, terutama di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. Jalur hijau di sepanjang jalan selain memberikan aspek estetik juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang telah banyak

STUDI PENYEBARAN Pb, debu dan CO KEBISINGAN DI KOTA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan oleh Timah Hitam (Pb) yang ditimbulkan dari asap kendaraan

BAB I PENDAHULUAN. campuran beberapa gas yang dilepaskan ke atmospir yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara merupakan satu atau lebih substansi fisik, kimia,

TINGKAT POLUSI UDARA DARI EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN VOLUME LALU LINTAS (Studi Kasus : Simpang Empat Bersinyal Kota Lhokseumawe)

BAB I PENDAHULUAN 1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kesehatan manusia. Hal ini disebakan karena gas CO dapat mengikat

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai campuran bensin. Fungsi timbal di sini bertujuan untuk mengontrol

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang

Transkripsi:

STUDI DESKRIPTIF KANDUNGAN TIMBAL (Pb) DALAM URINE PADA PEDAGANG ASONGAN DI SEKITAR JUMBO PASAR SWALAYAN KOTA MANADO Andryes Papuling Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Manado Abstract. Danger posed by the use of Lead (Pb) is the most frequent cause poisoning caused by environmental pollutan or air, especially in big cities. The purpose of this study is desktiptive is to provide an overview of the content of Lead (Pb) contained in urine hawkers. The data was collected by direct observation in the field by using a questionnaire that is then followed by laboratory examination. The population of hawkers is around Jumbo Supermarket Manado, sampling as many as 15 samples taken by purposive sampling. Threshold values for the content Lead (Pb) in urine of 150 µg/ml creatinine. The result contain Lead (Pb) in urine hawkers around Jumbo Supermarket Manado still under the Treshold Value is <10 µg/l creatinine, when compared objective criteria of 150 µg/ml creatinine. Can be concluded that the result are still below the specified Treshold Value. Suggest for relevant agencies such as the Environment Agency to condact surveillance on a regular basis with efforts to redunce the amount of air pollution, especially of Lead (Pb). Kata kunci : Timbal (Pb), urine, pedagang. Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat meningkatkan daya dukung untuk lingkungannya. Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangat memperihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran dan perumahan (Nuraini, 2001 dalam Kurniawan, 2008). Beberapa bahan pencemar yang terdapat pada lingkungan adalah karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NO), sulfur dioksida (SO2) dan partikel. Partikel merupakan padatan yang sangat halus, umumnya berukuran kurang dari 10 µ, dapat melayang-layang di udara, dan ketika bernafas padatan ini dapat masuk ke dalam saluran pernafasan kita. Semakin kecil ukuran partikel yang ikut masuk ketika kita bernafas, maka semakin besar kemungkinan untuk sampai ke paruparu. Partikel yang banyak terdapat di lingkungan diantaranya adalah debu dan timbal. Emisi Pb ke dalam lapisan atmosfer bumi dapat berbentuk gas dan partikulat. Emisi Pb yang masuk dalam bentuk gas, terutama sekali berasal dari buangan gas kendaraan bermotor. Emisi tersebut merupakan hasil samping dari pembakaran yang terjadi dalam mesin-mesin kendaraan. Pb yang merupakan hasil samping dari pembakaran ini berasal dari senyawa tetra-metil-pb dan tetraetil-pb yang selalu ditambahkan dalam bahan bakar kendaraan bermotor dan berfungsi sebagai anti ketuk (anti-knock) pada mesin-mesin kendaraan (Palar, 2008). Timbal merupakan bahan kimia yang termasuk dalam kelompok logam berat. Menurut Palar (1994) logam berat merupakan bahan kimia golongan logam yang sama sekali tidak dibutuhkan oleh tubuh, di mana jika masuk ke dalam tubuh organisme hidup dalam jumlah yang berlebihan akan menimbulkan efek negatif terhadap fungsi fisiologis tubuh. Logam berat yang 7

8 JKL Volume 1 No. 1 Oktober 2011 Papuling A. Studi Deskriptif Kandungan Timbal (Pb), masuk ke dalam tubuh dalam jumlah kecil akan berakumulasi di dalam tubuh, sehingga pada suatu saat juga dapat menimbulkan efek negatif dan gangguan kesehatan (Naria, 2005). Adanya kandungan Timbal (Pb) dalam tubuh lebih khusus pada urine seseorang, ini disebabkan adanya pemajanan yang lama, maka kadar Timbal (Pb) yang terakumulasi di dalam tubuh juga ada peningkatan. Hal ini juga disebabkan lingkungan yang polusi, serta apabila diiringi dengan mengkonsumsi vitamin D (misalnya ikan, susu dan hati) yang berlebihan disertai fosfat (P) yang cukup dapat mempermudah terjadinya penimbunan Timbal (Pb) melalui saluran cerna (Wardhi dan Dewoto, 1995 dalam Lalao, 2003). Data Dinas Perhubungan Kota Manado, jumlah kendaraan yang ada di Kota Manado dari tahun 2008 sampai dengan 2010 berjumlah 16.021 unit yaitu pada tahun 2008 berjumlah 5.925 unit, tahun 2009 berjumlah 5.711 unit dan tahun 2010 berjumlah 4.385 unit. Pedagang asongan mempunyai arti seorang pedagang yang membawa dagangan mereka dengan cara di asong yaitu selalu dibawa-bawa untuk ditawarkan kepada pembeli. Pedagang asongan biasanya menjual berbagai jenis rokok, minuman gelas, tisu dan permen. Biasanya tidak begitu banyak, karena pedagang asongan ini bersifat berjalan menjajalkan dagangannya dengan mendatangi para pembeli dan menawarkan barang-barangnya langsung kepada para pembeli, pedagang asongan bersifat berpindah-pindah. Pedagang asongan berada di jalan dalam menjajakan dagangannya selama kurang lebih 10 jam sehingga dalam tubuh mereka berpotensi terdapat kandungan Timbal. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran kandungan Timbal (Pb) dalam urine pada pedagang asongan di sekitar Pasar Swalayan Jumbo Kota Manado. METODE Jenis penelitian ini adalah studi deskriptif di mana penulis ingin menggambarkan jumlah kandungan timbal dalam urine pada pedagang asongan yang ada di sekitar Jumbo Pasar Swalayan Manado (Sebelah Selatan ; Zero point, Sebelah Utara : Depan Modern, Sebelah Barat : Marina Plaza, Sebelah Timur : Taman Kesatuan Bangsa). Populasi penelitian adalah pedagang asongan yang ada di sekitar Jumbo pasar swalayan Manado dengan jumlah 20 orang. Sampel adalah urine pedagang asongan yang ada di sekitar Jumbo pasar swalayan Manado, menggunakan metode Purposive Sampling sebanyak 15 orang (Notoatmodjo, 2002). Data hasil penelitian diolah secara manual, disajikan dalam bentuk tabel kemudian dinarasikan. Selanjutnya dianalisa secara deskriptif dengan jalan membandingkan dengan standar yang ada yaitu menurut Kepmenkes RI Nomor 1406 Tahun 2002 tentang Standar Pemeriksaan Kadar Timah Hitam Spesimen Biomarker Manusia dan membandingkan dengan penelitian sejenis. Cara pengambilan sampel : Pengambilan urine dilakukan pada pagi hari kemudian ditampung dalam wadah yang sudah disediakan, urine yang telah ditampung diambil sebanyak 50 100 ml, kemudian tambahkan dengan 2 ml formalin 37%, kemudian kocok hingga homogeny. Bawa urine yang sudah ditampung ke laboratorium. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil penelitian dilakukan dengan cara pengamatan di lokasi penelitian dan pemeriksaan laboratorium. Hasil penelitian data umum pedagang asongan dimuat dalam Tabel 1-4 dan dari laboratorium berupa hasil pengukuran kandungan timbal dalam urine pada pedagang asongan.

9 JKL Volume 1 No. 1 Oktober 2011 Papuling A. Studi Deskriptif Kandungan Timbal (Pb), Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Umur Jumlah (Org) Persentase (%) 15-20 tahun 1 6.67 21-25 tahun 7 46.67 26-30 tahun 1 6.67 31-35 tahun 1 6.67 36-40 tahun 3 20 > 45 tahun 2 13.33 Jumlah 15 100 Data di atas terlihat sebagian responden berada pada kelompok umur 21-25 tahun sebanyak 7 orang (46,66%) dan yang paling sedikit berada pada kelompok umur 26-30 tahun sebanyak 1 orang (6,66%), 31-35 tahun sebanyak 1 orang (6,66%) dan kelompok umur lebih dari 45 tahun sebanyak 2 orang (13,33%). Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Jumlah (Org) Persentase (%) SD 8 53.33 SMP 1 6.67 SMA 6 40 Perguruan tinggi/sederajat 0 0 Jumlah 15 100 Sebagian besar responden berpendidikan SD, yaitu sebanyak 8 orang (53,33%). Sedangkan yang berpendidikan SMP sebanyak 1 orang (6,67%) dan yang berpendidikan SMA sebanyak 6 orang (40%).

10 JKL Volume 1 No. 1 Oktober 2011 Papuling A. Studi Deskriptif Kandungan Timbal (Pb), Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja Jumlah (Org) Persentase(%) < 5 tahun 9 60 > 5 tahun 6 40 Jumlah 15 100 Responden yang memiliki masa kerja kurang dari 5 tahun sebanyak 9 orang (60%), sedangkan yang memiliki masa kerja di atas 5 tahun sebanyak 6 orang (40%). Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Jam Kerja Jam Kerja Jumlah (Org) Persentase (%) < 8 Jam 0 0 10 Jam 6 40 > 10 Jam 9 60 Jumlah 15 100 Dari data di atas terlihat responden yang bekerja selama 10 jam sebanyak 6 orang (40%), sedangkan yang bekerja selama lebih dari 10 jam sebanyak 9 orang (60%). Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan Merokok Kebiasaan Merokok Jumlah (Org) Persentase (%) Ya 11 73.33 Tidak 4 26.67 Jumlah 15 100 Responden yang memiliki kebiasaan merokok sebanyak 11 orang (73,33%), sedangkan yang tidak memiliki kebiasaan merokok sebanyak 4 orang (26,67%).

11 JKL Volume 1 No. 1 Oktober 2011 Papuling A. Studi Deskriptif Kandungan Timbal (Pb), Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan Kandungan Timbal (Pb) dalam urine. NO NO SAMPEL HASIL SAMPEL UNIT METODE 1 R1107251056 < 10 µg/l AAS 2 R1107251071 < 10 µg/l AAS 3 R1108110357 < 10 µg/l AAS 4 R1108110358 < 10 µg/l AAS 5 R1108110384 < 10 µg/l AAS 6 R1108110387 < 10 µg/l AAS 7 R1108110388 < 10 µg/l AAS 8 R1108110390 < 10 µg/l AAS 9 R1108110397 < 10 µg/l AAS 10 R1108110402 < 10 µg/l AAS 11 R1108110405 < 10 µg/l AAS 12 R1108110409 < 10 µg/l AAS 13 R1108110410 < 10 µg/l AAS 14 R1108110414 < 10 µg/l AAS 15 R1108110416 < 10 µg/l AAS Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa semua sampel yang diperiksa di bawah Nilai Ambang Batas (NAB) karena sesuai dengan Kepmenkes No. 1406/Menkes/SK/XI/2002 tentang Standar Pemeriksaan Kadar Timah Hitam pada spesimen Biomarker manusia bahwa kandungan Timbal (Pb) dalam urine 150 µg/ml creatinine. Pembahasan Hasil pemeriksaan kandungan Timbal (Pb) yang dilakukan terhadap sampel urine pedagang asongan yang ada di sekitar Jumbo Pasar Swalayan Kota Manado. Melalui pemeriksaan Laboratorium Klinik Prodia, analisa sampel dilakukan dengan cara membandingkan standar yang ada yaitu menurut Kepmenkes RI No.1406 tahun 2002 tentang Standar Pemeriksaan Kadar Timah Hitam Spesimen Biomarker Manusia artinya melihat di atas atau di bawah NAB. Hasil analisa didapatkan bahwa kelimabelas sampel <10 µg/l kandungan timbal (Pb). Kemungkinan yang menyebabkan rendahnya uji hasil laboratorium kandungan Timbal (Pb) dikarenakan para pedagang asongan yang ada di sekitar Jumbo Pasar Swalayan berumur di bawah dari 25 tahun sehingga memungkinkan rendahnya kandungan timbal pada pedagang asongan. Kebanyakan dari mereka berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah responden sebanyak 15 orang (100%) dan berumur di bawah dari 25 tahun dengan jumlah responden sebanyak 8 orang (53,33%) (WHO, 1977 dalam Naria, 2005). Waktu paruh Timbal secara biologi dalam tubuh manusia diperkirakan 2-3 tahun. Timbal dalam darah akan dapat dideteksi dalam waktu paruh sekitar 20 hari, sedangkan ekskresi Timbal dalam tubuh secara keseluruhan terjadi dalam waktu paruh sekitar 28 hari. Dari darah dan tempat deposit, Timbal kemudian diekskresikan melalui urine, feces dan keringat (Riyadina, 1997 dalam Naria, 2005). Umur dan jenis kelamin juga mempengaruhi kandungan Pb dalam jaringan tubuh. Semakin tua umur seseorang akan semakin tinggi pula konsentrasi Pb yang terakumulasi pada jaringan tubuhnya. Jenis jaringan juga turut mempengaruhi kadar Pb yang dikandung tubuh (Palar, 1994 dalam Kurniawan, 2008).

12 JKL Volume 1 No. 1 Oktober 2011 Papuling A. Studi Deskriptif Kandungan Timbal (Pb), Besarnya tingkat keracunan Timbal menurut WHO (1977) dalam Naria (1999) dipengaruhi oleh : 1. Umur. Anak-anak mengasorbsi Timbal lebih banyak dari orang dewasa. Anak-anak juga lebih rentan sehingga dapat terjadi efek keracunan pada kandungan Timbal yang rendah dalam darah. 2. Jenis kelamin. Wanita lebih rentan dibandingkan dengan pria. 3. Musim panas akan meningkatkan daya racun Timbal 4. Peningkatan asam lambung akan meningkatkan absorbs Timbal. 5. Peminum alkohol lebih rentan terhadap Timbal. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya, bahwa kandungan Timbal (Pb) pada pedagang asongan yang ada di Manado masih di bawah NAB. Walaupun hasil penelitian terhadap pedagang asongan di sekitar Jumbo Pasar Swalayan Kota Manado masih di bawah NAB tetapi harus dilakukan pemantauan lingkungan tentang pencemaran udara khususnya Timbal (Pb). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pemeriksaan di Laboratorium Klinik Prodia Manado pada 15 sampel urine pedagang asongan di sekitar Jumbo Pasar Swalayan di Kecamatan Wenang Kota Manado, kandungan Timbal (Pb) masih di bawah NAB sesuai dengan Kepmenkes No. 1406 tahun 2002 yaitu <150 µg/ml creatinine. sumbernya yaitu dengan cara menggunakan bensin tanpa Timbal (Pb) dan mengurangi pencemaran Timbal di lingkungan yaitu dengan menanam pohon yang dapat menyerap Timbal (Pb) terutama Timbal (Pb) yang terdapat di udara misalnya Pohon Ketapang serta penggunaan masker bagi pedagang asongan. DAFTAR PUSTAKA Kepmenkes RI No. 1406/Menkes/SK/XI/2002 tentang Standar Pemeriksaan Kadar Timah Hitam Pada Spesimen Biomarker Manusia. Kurniawan Wahyu, 2008. Hubungan Kadar Pb dalam Darah dengan Profil Darah Pada Mekanik Kendaraan Bermotor di Kota Pontianak. Universitas Diponegoro Semarang. Lalao Ian Alce, 2003. Kadar Plumbum (Pb) Dalam Urine Anak Balita di Kampung Texas Kelurahan Wenang Utara Kecamatan wenang Kota Manado. Karya Tulis. Poltekkes Depkes Manado. Notoatmodjo, S., 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Naria, E., 2005. Mewaspadai Dampak Bahan Pencemar Timbal (Pb) di Lingkungan Terhadap Kesehatan. USU. Palar Heryando, 2008. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Rineka Cipta. Jakarta. Saran 1. Perlu dilakukan pemantauan terhadap kadar Timbal (Pb) di udara, lingkungan maupun kawasan yang padat arus lalu lintas yaitu di sekitar Jumbo Pasar Swalayan Manado. 2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui kegiatan penyuluhan agar masyarakat dapat mengetahui bahaya Timbal (Pb). 3. Tindakan yang perlu dilakukan adalah mengurangi pencemaran Timbal pada