BAB I PENDAHULUAN. hubungan antara kelompok-kelompok kerja yang berbeda-beda susunan

dokumen-dokumen yang mirip
PENUTUP. Pondok Pesantren Modern Al- Amanah Junwangi Krian- Sidoarjo, dapat. disimpulkan bahwa Sistem Organizing Pondok Pesantren Modern Al-

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan struktur koordinasi terencana yang formal, yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pesantren ada beberapa hal yang menjadi kendala

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai satu atau. lebih, sehingga terjadi interaksi antar individu.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring bertambahnya manusia dan tuntutan hidup dalam bermasyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren yang dikenal berbasis Entrepreneur. Hal ini bisa dibuktikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan antara satu

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. 1. pesantren; dalam hal ini kyai dibantu para ustadz yang mengajar kitab-kitab

BAB I PENDAHULUAN. paling penting dalam usaha organisasi mencapai keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Pondok pesantren adalah suatu wadah pendidikan keagamaan yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah adalah suatu bentuk lingkungan masyarakat yang memiliki tatanilai

BAB I PENDAHULUAN. aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. alasan sosial (social reasons) menjadi salah satu pendorong bagi manusia untuk membentuk

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab, wewenang dan sasaran tersendiri. Akan tetapi setiap

BAB I PENDAHULUN. Suatu organisasi tidak akan lepas dari berbagai masalah. wadah kegiatan pelaksanaan menajemen juga sekaligus merupakan

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang pasti akan dialami oleh setiap individu atau organisasi. Ketika

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari kondisi sosial kultural masyarakat. Pendidikan memiliki tugas

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan dengan perubahan zaman, mengalami perubahan sesuai dgn

BAB I PENDAHULUAN. lembaga sekolah, non formal yakni keluarga dan informal seperti halnya pondok

PONDOK PESANTREN DALAM UNCERTAINTY SISTEM PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dalam ikut serta mencerdaskan bangsa. Banyaknya jumlah pesantren di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha -usaha para

BAB I PENDAHULUAN. menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Menurut G.R. Terry

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan dimana

BAB I PENDAHULUAN. santri yang dengan awalan pe didepan dan akhiran an berarti tempat tinggal para

BAB I PENDAHULUAN. tahu bahwa masjid berasal dari bahasa arab سجد yang berarti bersujud atau

2. BAB II TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Islam dalam Kurun Modern, (Jakarta: LP3ES, t.th.), h Karel A. Steenbrink, Pesantren Madrasah Sekolah Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. harus berhadapan langsung dengan zaman modern. dilepas dari kehidupan manusia. Islam juga mewajibkan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. Quran menjelaskan bahwa manusia itu makhluk yang mempunyai dua fungsi yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap dunia pendidikan dan pembentukan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang lain. Mereka terikat oleh norma-norma yang berlaku di dalam

BAB I PENDAHULUAN. jasmaniah dan rohaniah berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran

BAB I. Pendahuluan. dengan cara yang efektif dan efisien melalui Planning (menentukan tujuan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan sebagai salah satu pranata sosial budaya saat ini

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEBERAGAMAAN SANTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR GEMAH PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ranah agama, tradisi, adat istiadat dan sosial budaya. Hal ini karena yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beradaptasi dengan baik terhadap kegiatan-kegiatan dan peraturan yang berlaku di

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam konteks lokal, regional bahkan dalam konteks global. bersaing dengan dunia Internasional sangatlah minim. Hal ini seharusnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbagai macam permasalahan remaja dalam hal ini salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. lebih dahulu agar resiko kegagalan relatif kecil. Sebuah organisasi harus

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kebutuhan akan pekerjaan baru semakin meningkat. Sebelum

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepemimpinan bukan jatuh dari langit, ia harus tumbuh dalam pribadi

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

Meski siswa SMK pakainnya penuh oli lantaran bergelut dengan mesin otomotif, tetap tunaikan shalat tanpa alasan tanggung kotor.

BAB I PENDAHULUAN. emosional. Salah satu tahap yang akan dihadapi individu jika sudah melewati. masa anak-anak akhir yaitu masa remaja.

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBASIS PESANTREN DI SMP DARUL MA ARIF BANYUPUTIH KABUPATEN BATANG

BAB IV DAMPAK KEBERADAAN PONDOK PESANTREN DALAM BIDANG SOSIAL, AGAMA DAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT TLOGOANYAR DAN SEKITARNYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, maka tuntutan untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. segenap kegiatan pendidikan (Umar Tirtarahardja, 2005: 37).

bermasyarakat. Baik secara individu maupun kelompok. 1 diatas rata-rata, dibutuhkanpemahaman kekuatan-kekuatan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. bidang manajemen. Menurut Skiner dan Ivancevich (1992) management will be. yang paling efesien untuk mencapai sasaran).

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih optimal, berdaya guna,

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses Islamisasi kehidupan masyarakat. Pada proses perjalanan

BAB I PENDAHULUAN. sempurna yang bertaqwa pada Allah SWT. Serta untuk mencapai kehidupan

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2015 PERKEMBANGAN PENDIDIKAN PESANTREN CIPARI DESA SUKARASA KECAMATAN PANGATIKAN KABUPATEN GARUT TAHUN

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB I PENDAHULUAN. setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama. 2 Sebuah

Bismilahirohmanirohim Assalamu alaikum Wr. Wb

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

2014 PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-ISLAMIYYAH DESA MANDALAMUKTI KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Burhan Nurgiyantoro, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah, (Yogyakarta : BPFE, 1988), hlm. 1

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan keinginan pelanggan, menyampaikan produk ke konsumen atau

PEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI

I. PENDAHULUAN. pesantren terus tumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. dalam kaitannya dengan kelangsungan hidup organisasi, karena berhasil atau

Oleh : Anggono Ariebowo, Bambang Suprijadi, Bambang Adji Murtomo

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. anak pun dijelaskan bahwa diantaranya yakni mendapatkan hak pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, dijalani dalam lingkup masyarakat.

MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan

BAB I PENDAHULUAN. mengalir begitu cepat ini memberikan pengaruh terhadap perilaku peserta

BAB V PENUTUP. pertama, suatu aktivitas dalam ber-mu āmalah (berinteraksi) tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Guru merupakan pihak yang bersinggungan langsung dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam untuk memahami,

BAB I PENDAHULUAN. tempat untuk belajar dan mengajarkan ilmu agama Islam. Pesantren dalam

BAB VI PENUTUP. implikasi teoritik, dan keterbatasan studi sebagai berikut: 1. Model integrasi Ma had Sunan Ampel Al-Aly ke dalam sistem pendidikan

BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 6 TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Ma'had al Jamiáh dan Pembinaan Karakter Mahasiswa

BAB I. masyarakat yang maju, adil dan makmur, serta memungkinkan warganya. berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Irma Pujiawati, 2014 Model pendidikan karakter kedisiplinan Di pondok pesantren

BAB IV FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT. dalam pesantren, pendidikan sangat berhubungan erat dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Elka Desty Ariandy TGA PONDOK PESANTREN DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. belajar apabila dalam dirinya telah terjadi perubahan perilaku dan tidak tahu

I PENDAHULUAN. dan pembangunan pada umumnya yaitu ingin menciptakan manusia seutuhnya. Konsep

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan proses belajar mengajar yang diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini dihadapkan pada tuntutan tujuan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. memiliki visi, misi dan tujuan yang berbeda. Organisasi adalah sebuah wadah

pada diri mereka sehingga mudah menguasai bahasa yang dipelajari baik secara aktif maupun pasif. Demikian juga penciptaan lingkungan dan budaya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organizing adalah untuk membantu orang-orang dalam bekerja sama secara efektif. Seorang manajer harus mengetahui, kegiatan-kegiatan apa yang akan diurus, siapa yang membantu dan siapa yang dibantu, saluran-saluran komunikasi, pengelompokan pekerjaan yang diikuti, hubungan antara kelompok-kelompok kerja yang berbeda-beda susunan umum dari kelompok kerja. 1 Organisasi merupakan wadah kerjasama yang saling terikat dalam hubungan formal maupun tidak formal. Dalam hubungan formal mereka terikat terhadap struktur dan hierarki yang harus didelegasikan kebawah dari puncak organisasi dan sampai unit-unit yang paling rendah sesuai dengan tanggung jawab dan kewenagannya. Organisasi sebagai alat sumber untuk melestarikan pengetahuan, misalnya lembaga pendidikan, museum, perpustakaan, perusahaan organisasi pemerintah maupun swasta sangat dibutuhkan karena menyimpan dan mencatat naskah dan dokumentasi yang sangat berguna untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Menurut A.M Kadarman pembagian tugas merupakan aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perlu dibagi menjadi kelompok-kelompok aktivitas, sehingga tiap bagian yang 1 George R. Terry dan L.W. Rue, 1996, Dasar-Dasar Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta, hal. 82 1

2 diadakan tahu secara jelas aktivitas-aktivitas mana yang harus dijalankan dan menjadi tanggung jawabnya. 2 Menurut Hani Handoko Manajemen, Edisi Pertama, BPEF Yogyakarta, Struktur Organisasi adalah struktur organisasi merupakan mekanisme-mekanisme formal yang mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fugsi-fungsi, bagian-bagian atau posisiposisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur organisasi merupakan suatu pembagian tugas dalam organisasi diatur sedemikian rupa sehingga dapat menopang tercapainya tujuan bersama. Bentuk dari pembagian tugas tersebut dapat digambarkan kedalam suatu struktur organisasi. 3 Struktur dapat dianggap sebagai pola yang sudah ada mengenai hubungan-hubungan antara berbagai komponen dan bagian dari organisasi. 4 Struktur organisasi sebagai ciri-ciri organisasi yang dapat digunakan untuk mengendalikan atau membedakan bagianbagiannya. Tujuan dari struktur organisasi adalah untuk mengendalikan perilaku, menyalurkan dan mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan dari organisasi. Pentingnya struktur organisasi di pondok dan perusahaan untuk memudahkan tercapainya tujuan keorganisasian, struktur keorganisasi menggambarkan dan membantu tujuan pribadi para manajer 2 A.M. Kadarman, 1991, Pengantar Ilmu Manajemen, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hal. 65 3 Indriyo Gitosudarmo, 1999, Prinsip Dasar Manajemen, BPFE, Yogyakarta, hal.130 4 Fremont E. Kast. James E. Rosenzweing, 1995, Organisasi Dan Manajemen Jilid 1, Bumi Aksara, Jakarta, hal.325

3 dengan mengorbankan tujuan organisasi dan untuk membantu secara positif hasil karya keorganisasian memberi kesan bahwa para manajer mempunyai ruang gerak yang luas untuk mendisain struktur. 5 Dengan melakukan penelitian struktur organisasi, perusahaan atau lembaga dapat mengetahui secara pasti sikap public terhadap organisasi, lembaga yang bersangkutan, dari penelitian struktur ini perusahaan atau lembaga juga dapat mengetahui apa yang disukai dan tidak disukai public tentang perusahaan atau lembaga. Pondok Al- Amanah adalah salah satu contoh lembaga yang layak diteliti, organisasi atau lembaga merupakan alat perjuangan yang paling tepat untuk mencapai maksud dan tujuan bersama. Sebab organisasi pada dasarnya berupaya menghimpun atau mengatur pembagian kerja sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal dengan cara kerja yang lebih efesien baik dalam penggunaan tenaga maupun dana. Struktur pondok pesantren modern Al- Amanah mempunyai empat elemen yang diantranya: pembagian kerja, departementalisasi, rentang kendali, delegasi. Empat elemen tersebut mempunyai bidang masing-masing atau tugas yang sudah dilaksanakan oleh ustad-ustadza sehingga tidak saling tumpah tindih dalam melakukan suatu pekerjaan. Demikian pula halnya dengan organisasi pondok pesantren modern Al- Amanah membutuhkan sutau manajemen yang dinamis dan strategis terutama dalam proses pengorganisasian itu sendiri. Dengan adanya pengorganisasian yang efektif, Setiap anggota dalam organisasi 5 James L. Gibon, 1982, Organisasi Dan Manajemn, Erlangga, Jakarta, hal.323

4 mengetahui dasar bagaimana status dan peranannya dalam organisasi yang bersangkutan, hubungan kerja dalam organisasi lebih dapat di perjelas sehingga masing-masing bekerja lebih mantap. Alasan peneliti memilih Pondok Al-Amanah tersebut karena pondok pesantern Modern Al- Amanah adalah alternatif terbaik pendidikan anak-anak bangsa. Pertama: pesantren memadukan tri pusat pendidikan, lingkungan sekolah, masyarakat dan keluarga. Kedua: pesantren memiliki penghargaan yang tinggi terhadap ilmu, karakter, kebribadian dan akhlak. Ketiga: pesantren mengajar dan mendidik, memberikan teori dan praktek, member nasihat dan teladan, mengajarkan tentang nilai-nilai terpuji. Keempat: pesantren memiliki cara pandang yang tegas bahwa hati adalah aspek terpenting manusia. Ketika hati bersih, sikap, kata, pikiran, imajinasi, ingatan dan perilaku manusia juga akanbaik. Kelima: pesantren memiliki pengetahuan, pengalaman dan kebiasaan untuk menjaga dan mengembangkan hati. Keenam: memiliki daya adaptasi yang luar biasa terhadap perubahan. Pesantren bisa mangikuti perkembangan ilmu dan pengetahuan tanpa mengubah cara pandagannya terhadap akhlak dan perilaku. Ketuju: dibangun dan dikembangkan atas dasar keikhlasan, pengabdian dan ibadah. Modern Al- Amanah junwangi yaitu modern pesantren yang menggabungkan pelajaran umum dan kitab-kitap salaf kemudian dengan menggunkan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Kedua bahasa tersebut yang sangat diunggulkan dan dipergunkan untuk sehari-hari.

5 Sistem Organizing pondok pesantern modern merupakan pesantren yang mulanya pak Kyai mengajar di TPQ kemudian berkembang suatu yayasan, kemudian yayasan untuk berkeiginan untuk memenuhi sekolah saja distsanawiyah, sekolah Aliyah pada tahun 2002. 5tahun kemudian kebutuhan terhadap sekolah semakin meningkat dan untuk berinisiatif untuk mendirikan sekolah SMP pada Tahun 2007. Setelah itu bertambah tahun Al- Amanah yang disebut Al- Amanah center yaitu lebih cenderung kepada masyarakat yang ada disekitarnya dengan memberi kegiatan diantaranya: pengajian 1 mingguan dan 2 mingguan di masyarakat. Untuk 2 minggu kegiatanya kajian tentang kitab, hadis yang dibimbing langsung yang sudah S2. Untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat. Bapak Pengurus pondok pesantren modern yang menjalankan roda pendidikan 24 jam, sehingga peneliti untuk mengambil sistem Organizing pondok pesantren modern Al- Amanah Junwangi Krian- Sidoarjo. Dengan semangat itu Al- Amanah dirintis, didirikan dan dikembagkan. Dari titik terbawah pondok pesantren modern Al- Amanah tumbuh dengan menawarkan sebuah pendidikan, antara lain lembaga yang dikembangkan pondok pesantren modern Al- Amanah yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) Bilingual Terpadu dan Madrasah Aliyah (MA) Biligual yang konsisten dijalankan dan kini menjadi alternatif masyarakat untuk mencari pendidikan formal yang mampu menawarkan sebuah pendidikan yang berbeda yakni terpadu, integral, holistic, dan spiritualis. Pondok pesantren modern Al- Amanah ini memadukan pusat pendidikan

6 yaitu lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat terintegrasi dan ketiganya dirancang menjadi lingkungan kondisif untuk pembelajaran. Kurikulum Kementrian Agama atau Kurikulum Kementrian pendidikan Nasional dipadu dengan kurikulum yang dikembangkan pesantren, sehingga menjadi kurikulum yang saling mengisi dan saling menguatkan, sehingga dari fenomena tersebut untuk melakukan penelitian di Pondok Pesantern Modern Al- Amanah desa Junwangi Krian- Sidoarjo. Disekian banyak pondok pesantren yang sejenis dengan pondok pesantren modern Al- Amanah. Walaupun demikian lebih banyak para peminat yang lebih memilih pondok pesantren modern Al- Amanah. Maka dari itu peneliti tertarik untuk mengambil judul sistem Organizing Pondok Pesantren Modern Al- Amanah Krian-Sidoarjo. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana sistem organizing Pondok Pesantren Modern Al- Amanah Junwangi Krian- Sidoarjo? C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui sistem pengorganisasian Pondok Pesantren Modern Al- Amanah Junwangi Krian. D. Manfaat Penelitian 1. manfaat Teoritis

7 hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat dan dapat dipraktikkan dalam pengembangan teori, serta dapat memberikan masukan kepada peneliti lain untuk mengembangkan penelitian lain yang sejenis dan sebagai perkembangan ilmu pengetahuan bagi sebagian kalangan dan juga bagi mahasiswa tentang sistem organizing di suatu lembaga atau perusahaan. 2. Manfaat Praktis a. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan Informasi kepada para pengelola lembaga tentang wacana kontemporer manajemen sekaligus memperoleh bekal aplikasi untuk memperbaiki sistem pengelolaan organisasi. b. Dengan adanya penelitian ini, diharapakan dapat memberikan sumbangsih bagi kemajuan pondok pesantren Modern Al- amanah Krian- Sidoarjo. c. Sebagai bahan khasanah kepustakaan dan sebagai bahan perbandingan untuk menambah wawasan bagi mahasiswa khususnya Manajeman Dakwah. E. Definisi Konsep Untuk mempermudah gambaran yang jelas dan konkrit tentang permasalahan yang terkandung dalam konsep penelitian maka perlulah menjelaskan pengertian makna yang dimaksud:

8 1. Sistem Organizing a. Sistem Sistem juga merupakan suatu kumpulan bagian yang saling berhubungan dan bergantung serta diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu keseluruhan. Menurut Gerald, at al. yang dikutip dari buku Usman Husaini Manajemen Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan Ed III, Sistem Adalah tata cara kerja yang saling barkaitan, dan bekerja sama membentuk suatu aktivitas atau mencapai suatu tujuan tertentu. 6 b. Organizing Pengorganisasian (Organizing) Adalah penetapan struktur peranperan melalui tujuan-tujuan perusahaan dan bagian-bagiannya, pengelompokan aktifitas-aktivas kepada yang melaksanakannya, pengkoordinasian hubungan- hubungan wewenang dan informasi baik horizontal maupun vertical dalam struktur organisasi. 7 MenurutSutarto. Organisasi adalah sebagai kumpulan orang, proses pembagian kerja, dan sistem kerja sama atau sistem sosial. 8 2. Pondok Pesantren Pesantren pada umumnya sering juga disebut dengan pendidikan islam tradisional di mana seluruh santrinya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan seorang kyai. Asrama para santri tersebut berada di lingkungan komplek pesantern, yang terdiri dari rumah tinggal kyai, 6 Usman Husaini, 2010, Manajemen Teori,Praktek, dan riset Pendidikan Ed III, Bumi Akasara, Jakarta, hal. 41 7 A.M Kadarman, 1991, Pengantar Ilmu Manajemen, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hal. 63 8 Usman Husaini, 2010, Manajemen Teori,Praktek, dan riset Pendidikan Ed III, Bumi Akasara, Jakarta, hal. 146

9 masjid, ruang untuk belajar, mengaji, dan kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya. Pondok, atau tempat tinggal para santri, merupakan ciri khas tradisi pesantren yang membedakannya dengan sistem pendidikan lainnya yang berkembang di kebanyakan wilayah islam Negara-negara lain. 9 Pesantren adalah pendidikan islam di Indonesia memiliki citra khas karena ekstensi Pondok Pesantren yang tersebar di berbagai pelosok daerah. Pesantren dipandang sebagai lembaga pendidikan islam yang memiliki akar sejarah. Proses Pendidikannya berlangsung selama 24 jam penuh karena hubungan kiai- ulama dan santri yang terkonsentrasi di satu kompleks merupakan suatu masyarakat belajar. Bidang kajian yang dikembangkan di sana pada dasarnya terpusat pada bidang keagamaan. Pendidikan di lembaga ini mengutamakan pembinaan mental, spiritual, dan hubungan sosial kemasyarakatan. 10 Pondok Pesantren berfungsi sebagai lembaga taffaqquh fi ad-din, yang mengembang misi meneruskan risalah Muhammad saw. Sekaligus melestarikan ajaran agama islam yang berhaluan ahlas- Sunnah wa al- Jama ah ala Thariqah Madzahib al-arba ah. 11 Pesantren, pondok pesantren, atau sering disingkat pondok atau ponpes, adalah sebuah asrama pendidikan tradisional, dimana para siswanya semua tinggal bersama dan belajar dibawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan Kyai mempunyai asrama untuk menginap bagi santri. Santri tersebut berada di dalam komplek yang juga 9 HM. Amin Haedari, 2004, Masa Depan Pesantren, IRD PRESS, Jakarta, hal. 31 10 Abdurrahman Wahid, 1998, Pesantren Masa Depan, Pustaka Hidayah, Bandung, hal. 197-198 11 Abdurrahman Wahid, Pesantren Masa Depan, hal. 299

10 menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar dan kegiatan keagamaan lainnya.sesuai dengan peraturan yang berlaku, pondok pesantren merupakan dua istilah yang menunjukkan satu pengertian. Pesantern menurut pengertian dasarnya adalah tempat belajar para santri, sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana. Disamping kata itu, kata pondok mugkin berasal dari Bahasa Arab funduq yang berarti asrama atau hotel. Pondok Pesantren Modern adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama islam dimana seorang kyai mengajar santri-santrinya berdasarkan kitab-kitab yang tertulis dalam bahasa arab oleh para ulama besar sejak abad pertengahan, sedangkan para santri-santrinya biasanya tinggal dalam pondok atau asrama dalam pesantren tersebut. Sistem pembelajaran menggunakan kelas-kelas belajar baik dalam bentuk madrasah atau sekolah, kurikulum yang digunakan adalah kurikulum nasional, dan kedudukan kyai sebagai coordinator pelaksana proses pembelajaran dan pengajaran secara langsung di kelas. Sedangkan di Pesantren modern Al- Amanah yaitu pondok pesantren modern yang menggabungkan semua pelajaran umum dan menggunakan kitab- kitab salaf kemudian dan menggunakan Bahasa Arab dan Bahasa inggris kedua bahasa tersebut sanggat diunggulkan dan digunakan sehari-hari.

11 F. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan merupakan urutan sekaligus kerangka berfikir dalam penulisan skripsi, untuk lebih mudah memahami penulisan skripsi ini, maka disusunlah Sistematika pembahasan sebagai berikut: Bab Pertama Adalah pendahuluan ini berisikan tentang gambaran umum meliputi: latar belakang permasalahan, rumusan masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep, dan sistematika pembahasan. Bab Kedua Adalah kerangka Teoritik ini berisikan penelitian terdahulu yang relevan, dan kajian kepustakaan konseptual, penjelasan teori yang berkenan dalam organizing yang terdiri dari kajian pustaka yang memaparkan tentang beberapa referensi dan pengertian sistem, pengertian organizing dan pengertian struktur organisasi yang digunakan untuk menelah objek kajian dan kerangka teori dari perspektif islam. Bab Ketiga Adalah berisikan tentang metode penelitian yang menjelaskan tentang pendekatan dan jenis penelitian, lokasi atau wilayah penelitian, jenis dan sumber data, tahap-tahap penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data, serta teknik keabsahan data. Bab Keempat Adalah menjelaskan mengenai gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data yang memaparkan fakta-fakta

12 mengenai masalah yang diangkat dan hasil analisis data dan diuji keabsahan data datanya. Bab Kelima Adalah penutup bab ini berisikan penutup yang memaparkan tentang kesimpulan saran dan rekomendasi, serta keterbatasan peneliti.