: Education, knowledge, attitude, behavior of ANC

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

DETERMINAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN IBU NIFAS DALAM MELAKUKAN PERAWATAN TALI PUSAT BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWALO TAHUN 2015

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

Analisis Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Keikutsertaan Ibu Hamil Dalam Melakukan Senam Hamil Pada Kelas Ibu Hamil

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUMBANG

FAKTOR PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, PARITAS, DUKUNGAN KELUARGA DAN PENGHASILAN KELUARGA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

PENGARUH KADAR HB DAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TERHADAP BERAT BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS

SIKAP DAN KOMUNIKASI BIDAN BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN IBU HAMIL DALAM ANTENATAL CARE DI BPM. Abstract

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Persiapan Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Kedawung I Kabupaten Sragen

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESIAPAN PERSALINAN DI PUSKESMAS SEDAYU I BANTUL YOGYAKARTA

Faktor-Faktor Yang Menpengaruhi Kinerja Bidan Puskesmas Dalam Penanganan Ibu Hamil Risiko Tinggi di Kabupaten Pontianak Tahun 2012

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

PENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Lama kehamilan sampai aterm adalah 280 sampai 300 hari atau 39

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk. mendapatkan pelayanan ANC. Pada setiap kunjungan ANC, petugas

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI DESA KONANG KECAMATAN KONANG KABUPATEN BANGKALAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI DESA KONANG KECAMATAN KONANG KABUPATEN BANGKALAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berjumlah 228 per

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP KEPATUHAN PELAYANAN RUJUKAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DENGAN KASUS PREEKLAMSPAI BERAT DAN EKLAMPSIA

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

Jurnal Kebidanan 08 (02) Jurnal Kebidanan http : /

PERBEDAAN RERATA PENGETAHUAN IBU HAMIL SEBELUM DAN SESUDAH MENGIKUTI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS WANGON II KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

Bidang Minat Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

PERSIAPAN PERSALINAN IBU HAMIL DITINJAU DARI JUMLAH PERSALINAN DAN JUMLAH KUNJUNGAN KEHAMILAN

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

PENGARUHI UMUR, TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP TERHADAP PARTISIPASI IBU DALAM KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan respon ketidaknyamanan bagi ibu hamil (Bartini, 2012).

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

DETERMINAN PEMANFAATAN FASILITAS KESEHATAN OLEH IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) pada Hari

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM TERHADAP PELAKSANAAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BIDAN PRAKTIK SWASTA NURACHMI PALEMBANG

Studi Korelasi Anemia pada Ibu Hamil dengan Kejadian Perdarahan Post Partum pada Persalinan Spontan

PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN HIV/AIDS PADA PENOLONG PERSALINAN SPONTAN DI RSUD BANJARNEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

Motivasi Ibu Hamil Untuk Melakukan Pemeriksaan Kehamilan

Mardi Hartono 1, Yulanda Sispita Sari 2, Miftachul Jannah 3, Tri Anonim 4

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN ANC DI PUSKESMAS TURI KABUPATEN LAMONGAN

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014

PENGETAHUAN RISIKO KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BANJARAN KABUPATEN MAJALENGKA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

MATERNAL FACTOR THAT RELATED WITH LOW BIRTH WEIGHT BABIES AT THE REGIONAL GENERAL HOSPITAL PRINGSEWU YEAR Siti Indarti* ABSTRACT

Kata Kunci: Hamil, Anemia

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

Transkripsi:

PERMASALAHAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA KEHAMILAN REMAJA DI WILAYAH PUSKESMAS KARANGLEWAS KABUPATEN BANYUMAS Yuli Trisnawati, Amik Khosidah Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto Jl. KH Wahid Hasyim No. 274A, Telp. (0281) 641655 Email : ulees18@gmail.com ABSTRACT: THE PROBLEM OF ANTENATAL CARE (ANC) ON TEENAGER PREGNANCY IN KARANGLEWAS HEALTH CENTER BANYUMAS RESIDENCE 2014. Teenage pregnancy have a higher risk, not only damage the future of teenagers are concerned but also very dangerous for the health of adolescents. Antenatal Care (ANC) is a planned program of observation, education, and medical treatent in pregnant woman. ANC purpose in to monitor the progress of pregnancy, ensuring health and infant growth and development as well as improving and maintaining physical, mental, and social mother and baby. Antenatal Care behavior is determined by several factors, including predisposing factor, enabling factor, and reinforcing factor.to analyze the determinants of antenatal care on behavior of teenage pregnancy in the region Karanglewas health center Banyumas Residence 2014.The kind of reaserch is descriptive analytic with cross sectional approach. Taking into 43 teenage pregnancy third trimester. The sample taking technique used total sampling method. The analyze used the chi square and logistic regression. The majority education of teenage pregnant is elementary education (81.4%). The majority knowledge of teenage pregnant is good (60.5%). The majority attitude of teenage pregnancy mother s is good (60.5%). The majority behavior of teenage pregnancy is good (81.4%). There is no correlation between education and behavior of Antenatal Care (p = 0,623 > = 0,05). There is a correlation between knowledge and behavior of Antenatal Care (p = 0,042 < = 0,05). There is a correlation between attitude and behavior of Antenatal Care (p = 0,042 < = 0,05). And the most factor that influence ANC behavior are knowledge and attitude (OR = 0,018). Keyword : Education, knowledge, attitude, behavior of ANC ABSTRAK: PERMASALAHAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA KEHAMILAN REMAJA DI WILAYAH PUSKESMAS KARANGLEWAS KABUPATEN BANYUMAS. Kehamilan pada remaja mrupakan kehamilan dengan resiko tinggi, tidak hanya merusak masa depan remaja itu sendiri tetapi juga sangat berbahaya pada kesehatan reproduksinya pada saat deawasa. Ante natal Care (ANC) merupakan salah satu program yang direncanakan untuk mengobservasi, memberikan pendidikan kesehatan dan penanganan medis pada wanita hamil. Tujuan ANC adalah untuk memonitor kehamilan, memastikan tumbuh kembang janin yangs ehat serta mempersiapkan fisik, menta dan social ibu dan bayi. Perilaku antenatal care ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaiatu : faktor prediposisi, faktor pemungkin, dan faktor pendorong. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan ANC pada kehamilan remaja di puskesmas Karanglewas kabuapaten Banyumas tahun 2014. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional dan pengambilan sampel secara total sampling sebesar 43 ibu hamil remaja. analisa menggunakan analaisa deskriptif, analisa bivariat dengan uji chi square dan analisa multivariate dengan regresi logistic. 80

Yuli Trisnawati, dkk, Permasalahan Antenatal Care... 81 Hasil penelitian sebagian besar pendidikan ibu hamil remaja adalah pendidikan dasar ( 81,4%), pengetahuannya sebagain besarbaik ( 60,5% ), sikapnya sebagain besar baik (81,4%) dan perilaku ANC nya sebagian besar baik (81,4%). Tidak ada Hubungan antara pendidikan dan perilaku ANC (p = 0,623 > = 0,05). Ada Hubungan antara pengetahuan dan perilaku ANC (p = 0,042 < = 0,05). Ada Hubungan antara sikap dan perilaku ANC (p = 0,042 < = 0,05). Dan faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku ANC adalah pengetahuan dan sikap (OR = 0,018). Kata Kunci : Pendidikan, pengetahuan, sikap dan perilaku ANC PENDAHULUAN Kehamilan pada remaja adalah masalah yang serius dan sedang berkembang di seluruh dunia dan juga di negara berkembang seperti Indonesia.Kehamilan pada remaja mempunyai resiko yang tinggi, tidak hanya merusak masa depan remaja yang bersangkutan tetapi juga sangat berbahaya untuk kesehatan remaja. Pada usia remaja yaitu usia antara 15-19 tahun, memiliki faktor resiko kehamilan yang lebih buruk seperti anemia, kehamilan preterm, dan berat bayi lahir rendah. Komplikasi lain dapat terjadi karena belum berkembangnya tulang pelvis yang bisa mengganggu proses persalinan dan kejadian preeklampsia, infeksi, serta perdarahan pada ibu dengan kehamilan remaja (Yuditiya, 2013). Ibu dengan kehamilan remaja sebaiknya mengunjungi bidan atau tempat pelayanan kesehatan sedini mungkin untuk mendapatkan pelayanan Antenatal Care (ANC). Menurut Depkes RI (2009), Antenatal Care (ANC) merupakan program yang terencana berupa observasi, edukasi, dan penanganan medik pada ibu hamil. Tujuan Antenatal Care adalah memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesehatan, dan tumbuh kembang bayi serta untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan bayi.ada beberapa faktor penyebab mengapa ibu hamil remaja tidak mau melakukan Antenatal Care (ANC), antara lain yaitu : tingkat pendidikan dan tingkat sosial ekonomi yang rendah, pengetahuan yang rendah, dukungan suami yang kurang, kurangnya kemudahan untuk pelayanan maternal (Prawiroharjo, 2007).

82 Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 6 No. 1 Edisi Juni 2015, hlm. 80-89 Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan perilaku Antenatal Care (ANC) pada kehamilan remaja di wilayah kerja Puskesmas Karanglewas Kabupaten Banyumas tahun 2014. METODE PENELITIAN Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendidikan, pengetahuan, dan sikap. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku Antenatal Care (ANC) pada kehamilan remaja. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini umumnya dilakukan pada determinan yang mempengaruhi perilaku ibu hamil dengan kehamilan remaja yang melakukan kunjungan antenatal care (ANC). Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil remaja trimester III yang ada di wilayah kerja Puskesmas Karanglewas Kabupaten Banyumas. sejumlah 43 ibu hamil trimester III. Sampel penelitian menggunakan total sampling. Analisis data untuk mengetahui hubungan pendidikan, pengetahuan, dan sikap terhadap perilaku Antenatal Care (ANC) menggunakan uji chi square dan analisa multivariate dengan regresi logistic. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis univariat 1. Distribusi frekuensi perilaku ANC pada kehamilan remaja di wilayah Puskesmas Karanglewas Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas Tahun 2014. 19; (44%) Baik Kurang 16; (37%) Diagram 1. Distribusi perilaku ANC ibu hamil remaja dalam melakukan ANC di wilayah kerja Puskesmas Karanglewas Kabupaten Banyumas Tahun 2014

Yuli Trisnawati, dkk, Permasalahan Antenatal Care... 83 Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa perilaku ANC sebagian besar berperilaku baik dalam melakukan pemeriksaan kehamilan/anc. Ibu hamil melakukan kunjungan ANC hampir sebagian besar lebih dari nilai minimal yaitu lebih dari 4 kali, tetapi kebanyakan ibu tidak melakukan K1. Alasan ibu hamil yang tidak melakukan K1 salah satu diantaranya karena ibu merasa kehamilannya baik-baik saja sehingga tidak memeriksakan kehamilannya. Seperti yang dikemukakan oleh Mubarak (2011), bahwa perilaku merupakan seperangkat perbuatan/tindakan seseorang dalam melakukan respons terhadap sesuatu dan kemudian dijadikan kebiasaan karena ada nilai yang diyakini. 2. Distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil remaja di wilayah Puskesmas Karanglewas Kabupaten Banyumas Tahun 2014. 29; (67%) Pendidikan 6; (14%) dasar lanjutan Diagram 2. Distribusi pendidikan ibu hamil remaja dalam melakukan ANC di wilayah kerja Puskesmas Karanglewas Kabupaten Banyumas Tahun 2014 Hasil penelitian yang menunjukkan tingkat pendidikan pada ibu hamil remaja sebagian besar adalah berpendidikan dasar yaitu dari SD sampai SMP. Ada berbagai faktor ibu menempuh pendidikan setara SMP. Dilihat dari kenyataan dilapangan, keadaan sosial ekonomi yang masih tergolong rendah menjadi alasan ibu untuk tidak melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Selain itu alasan ibu tidak melanjutkan pendidikannya karena sudah terlanjur berbadan dua. Kehamilan remaja yang terjadi sebelum menikah cukup banyak, menyebabkan remaja tersebut tidak melanjutkan pendidikannya.

84 Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 6 No. 1 Edisi Juni 2015, hlm. 80-89 3. Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil remaja tentang Antenatal Care (ANC) di wilayah Puskesmas Karanglewas Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas Tahun 2014. Pengetahuan 13; (30%) 26; (61%) Baik Kurang Baik Diagram 3. Distribusi pengetahuan ibu hamil remaja tentang ANC di wilayah kerja Puskesmas Karanglewas Kabupaten Banyumas Tahun 2014 Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pengetahuan sebagian besar baik. Hasil ini dapat dipengaruhi oleh terpenuhinya informasi tentang Antenatal Care (ANC) dari bidan ataupun tenaga kesehatan lainnya. Ibu hamil remaja tersebut bisa mengetahui dan memahami informasi yang sudah mereka dapat baik dari tenaga kesehatan ataupun media informasi lain. Pada pengetahuan terdapat beberapa tahapan, yaitu tahu, memahami, aplikasi, analisis, evaluasi, dan sintesis. Menurut tahapan tersebut, ibu hamil remaja yang menjadi responden masih termasuk dalam tahapan memahami. Karena ibu belum mampu mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mensistesiskan informasi yang didapat. 4. Distribusi frekuensi sikap ibu hamil remaja dalam melakukan ANC di wilayah Puskesmas Karanglewas Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas Tahun 2014. 20; (47%) Sikap 16; (37%) Baik Kurang Baik Diagram 4. Distribusi sikap ibu hamil remaja dalam melakukan ANC di wilayah kerja Puskesmas Karanglewas Kabupaten Banyumas Tahun 2014

Yuli Trisnawati, dkk, Permasalahan Antenatal Care... 85 Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pengetahuan sebagian besar baik. Peranan sikap dalam kehidupan manusia sangat besar. Bila sudah terbentuk pada diri manusia, maka sikap itu akan turut menentukan cara tingkah lakunya terhadap objek objek sikapnya. Tidak memandang sampai setinggi apakah pendidikannya atau seberapa banyak pengetahuan ibu, jika ibu hamil tersebut memiliki sikap yang baik maka akan terciptalah perilaku yang baik. Begitupun sebaliknyajika ibu hamil tersebut memiliki sikap yang kurang baik maka akan terciptalah perilaku yang kurang baik pula. B. Analisis Bivariat 1. Hubungan pendidikan ibu hamil remaja dengan perilaku Antenatal Care di wilayah kerja Puskesmas Karanglewas Kabupaten Banyumas Tahun 2014. Tabel 1. Hasil hubungan antara pendidikan ibu hamil remaja denganperilaku ANC di wilayah kerja Puskesmas Karanglewas Kabupaten Banyumas Tahun 2014 PERILAKU Total Kurang baik Baik F % f % f % PENDIDIKAN Dasar 7 20 28 80 35 100 Lanjut 1 21 7 87.5 8 100 P-value = 0,623 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa ibu hamil remaja yang berpendidikan dasar sebagian besar perilaku ANCnya baik (80%); dan yang berpendidikan lanjut sebagian besar perilaku ANCnya juga baik (87.5 %). Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa p-value nya adalah 0,623; sehingga H 0 diterima karena p-value> 0,05. Maka tidak ada hubungan antara pendidikan ibu hamil remaja dengan perilaku Antenatal Care (ANC). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara pendidikan dengan perilaku Antenatal Care (ANC) pada kehamilan remaja di wilayah kerja Puskesmas Karanglewas Kabupaten Banyumas tahun 2014. Tidak adanya hubungan yang signifikan antara pendidikan dan perilaku ANC pada ibu hamil remaja di wilayah kerja puskesmas Karanglewas ini

86 Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 6 No. 1 Edisi Juni 2015, hlm. 80-89 dikarenakan sebagian besar responden berpendidikan dasar. Selain itu faktor yang berpengaruh terhadap perilaku tidak hanya dari pendidikan seseorang saja melainkan juga bisa dari pengetahuan, sikap, lingkungan dan dukungan. Hal ini sesuai dengan teori perilaku yang dikemukakan oleh L.Green dalam notoatmodjo 2007 bahwa faktor-faktor yang berpengaruh dalam perilaku sesorang itu adalah faktor predisposing, faktor reinforcing dan faktor enabling. 2. Hubungan pengetahuan ibu hamil remaja dengan perilaku Antenatal Care di wilayah kerja Puskesmas Karanglewas Kabupaten Banyumas Tahun 2014. Tabel 2. Hasil hubungan antara pengetahuan ibu hamil remaja dengan Perilaku ANC di wilayah kerja Puskesmas Karanglewas Kabupaten Banyumas Tahun 2014 PERILAKU Total Kurang Baik baik f % f % f % PENGETAHUAN Kurang baik 6 35.5 11 64.7 17 100 Baik 2 7.7 35 92.3 26 100 P-value = 0,042 Hasil penelitian didapatkan bahwa ibu hamil remaja dengan pengetahuan kurang baik sebagian besar perilaku ANCnya kurang baik (35.3%); dan ibu hamil remaja dengan pengetahuan baik sebagian besar perilaku ANCnya baik (92.3%). Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa p-value nya adalah 0,042 sehingga H 0 ditolak karena p-value< 0,05. Maka ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil remaja dengan perilaku Antenatal Care (ANC). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku Antenatal Care (ANC)pada kehamilan remaja di wilayah kerja Puskesmas Karanglewas Kabupaten Banyumastahun 2014. 3. Hubungan sikap ibu hamil remaja dengan perilaku Antenatal Care di wilayah kerja Puskesmas Karanglewas Kabupaten Banyumas Tahun2014.

Yuli Trisnawati, dkk, Permasalahan Antenatal Care... 87 Tabel 3. Hasil hubungan antara sikap ibu hamil remaja denganperilaku ANC di wilayah kerja Puskesmas Karanglewas Kabupaten Banyumas Tahun 2014 PERILAKU Total Kurang Baik Baik f % f % f % SIKAP Kurang baik 6 86 11 64.7 17 100 Baik 2 12,5 24 92.3 26 100 P-value = 0,042 Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar ibu hamil remaja dengan sikap terhadap ANC kurang baik adalah perilaku ANCnya kurang baik (86%); dan ibu hamil remaja dengan sikap baik sebagian besar perilaku ANCnya baik (92.3%). Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa p-value nya adalah 0,042 sehingga H 0 ditolak karena p-value< 0,05. Maka ada hubungan antara sikap ibu hamil remaja dengan perilaku Antenatal Care (ANC). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku Antenatal Care (ANC) pada kehamilan remaja di wilayah kerja Puskesmas Karanglewas Kabupaten Banyumas tahun 2014. C. Analisis Multivariat Tabel 4. Hasil analisis multivariat regresi logistic Variable p OR 95.0% C.I Lower Upper Langkah 1 pendidikan(1).716 1.629.118 22.547 pengetahuan(1).036.103.012.859 sikap(1).029.114.016.806 Constant.009 31.970 Langkah 2 pengetahuan(1).030.118.017.818 sikap(1).030.118.017.818 Constant.001 43.138

88 Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 6 No. 1 Edisi Juni 2015, hlm. 80-89 Dari hasil penelitian menunjukan bahwa variable yang paling berpengaruh terhadap perilaku ANC pada ibu hamil remaja adalah pengetahuan dan sikap terhadap ANC. Dengan kekuatan Hubungan sama yaitu nilai OR = 0.118. yang berarti bahwa pengetahuan dan sikap terhadap ANC berpengaruh sebesar 0.118 kali terhadap perilaku ANC. KESIMPULAN 1. Perilaku Antenatal Care (ANC) kehamilan remaja di wilayah kerja Puskesmas Karanglewas Kabupaten Banyumas sebagian besar perilakunya cukup baik (44%). 2. Pendidikan ibu hamil remaja di wilayah kerja Puskesmas Karanglewas Kabupaten Banyumas sebagian besar menempuh pendidikan setara SMP (67%). 3. Pengetahuan ibu hamil remaja tentangantenatal Care (ANC) di wilayah kerja Puskesmas Karanglewas Kabupaten Banyumas sebagian besar memiliki pengetahuan baiktentang Antenatal Care (ANC) (61%). 4. Sikap ibu hamil remaja dalam melakukan Antenatal Care (ANC) di wilayah kerja Puskesmas Karanglewas Kabupaten Banyumas sebagian besar mempunyai sikap cukup baik (47%). 5. Tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu hamil remaja dengan perilaku Antenatal Care (ANC)di wilayah kerja Puskesmas Karanglewas Kabupaten Banyumas tahun 2014. 6. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil remaja dengan perilaku Antenatal Care (ANC)di wilayah kerja Puskesmas Karanglewas Kabupaten Banyumas tahun 2014. 7. Ada hubungan yang signifikan antara sikap ibu hamil remaja dengan perilaku Antenatal Care (ANC) di wilayah kerja Puskesmas Karanglewas Kabupaten Banyumas tahun 2014.

Yuli Trisnawati, dkk, Permasalahan Antenatal Care... 89 DAFTAR PUSTAKA Ali, M & Asron, M. (2009). Psikologi remaja : perkembangan peserta didik. Edisi 6. Jakarta: PT. Bumi Aksara Departemen Kesehatan RI. (2009). Panduan pelayanan antenatal. Jakarta: Depkes RI. Dewi, Lia & Sunarsih, Tri. (2010). Asuhan kehamilan untuk kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. Mufdlillah. (2010). Panduan asuhan kebidanan ibu hamil. Yogyakarta: Nuha Medika. Mubarak, Wahit Iqbal. (2011). Promosi kesehatan untuk kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. Notoatmodjo, S. (2003). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu kesehatan masyarakat prinsip prinsip dasar. Jakarta: Rineka Cipta. Prawirohardjo, S. (2003). Ilmu kebidanan. Jakarta: Penerbit Yayasan Bina PustakaSarwono Prawirohardjo. Prawirohardjo, S. (2007). Panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta: Penerbit Yayasan Bina PustakaSarwono Prawirohardjo. Prawirohardjo, S. (2009). Ilmu kebidanan. Jakarta: Penerbit Yayasan Bina PustakaSarwono Prawirohardjo. Purwosunu, Yuditiya. (2013). Kehamilan remaja. Terdapat pada: http://anakku.net/kehamilan-remaja.html. Diakses tanggal 15 November 2013. Rumini, Sri & Siti Sundari. (2004). Perkembangan anak dan remaja. Jakarta: Rineka Cipta.