BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pemerintah saja tetapi merupakan tanggung jawab seluruh Bangsa Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Permasalahan kemiskinan senantiasa menarik dikaji karena merupakan masalah serius

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan ibadah yang tidak hanya

BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TENGAH

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENGUATAN KESETIAKAWANAN SOSIAL

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PROGRAM MICROFINANCE SYARI AH BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DAN MANAJEMEN

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. akademis serta bermunculannya lembaga perekonomian islam di Indonesia. Begitu

BAB IV. Berbasis Masjid (KUM3) oleh Baitulmaal Mualmalat (BMM) Jakarta di. Dalam pendistribusian dana sosial produktif di Surabaya dilakukan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Sambutan Presiden RI pada Pencanangan Gerakan Nasional Wakaf Uang, 8 Januari 2010 Jumat, 08 Januari 2010

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pihak staf keuangan, dokumen-dokumen berupa laporan keuangan dan bukti

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN LANJUT USIA

Komitmen itu diperbaharui

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DI KJKS BMT ISTIQLAL PEKALONGAN

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

BAB I PENDAHULUAN. yang fitrah. Sedangkan universalitas Islam menunjukkan bahwa Islam merupakan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB IV STRATEGI MANAJEMEN BAZ KOTA MOJOKERTO DALAM MENJAGA LOYALIYAS MUZAKKI< A. Urgensi Loyalitas Muzakki> Pada BAZ Kota Mojokerto

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Salah satu problematika

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BAB III TINJAUAN UMUM KANTOR UPZ (UNIT PENGUMPUL ZAKAT) KECAMATAN TANGGEUNG CIANJUR

BAB I PENDAHULUAN. maaliyah (ibadah harta). Shalat, puasa dan haji digolongkan ke dalam. lagi yang bersifat ibadah ruhiyyat seperti syahadat.

6.10.(2) Surabaya. Paguyuban Sinoman Arek Suroboyo (PSAS)

I. PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan sebuah fenomena umum yang terjadi pada negara-negara

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

BAB I PENDAHULUAN. merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. 1 Agama Islam

Dr. Mulyaningrum Bakrie School of Management Jakarta, Indonesia

BAB V PEMBAHASAN. A. Pola Manajemen Pengelolaan Dana Zakat di Lembaga Amil Zakat Baitul. Maal Hidayatullah dan Al-Haromain Kabupaten Trenggalek

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan,

PEMBANGUNAN RUMAH SEHATi LAYANAN KESEHATAN TERPADU UNTUK MASYARAKAT TAK MAMPU

BAB IV KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL UNTUK MENGURANGI JUMLAH PERNIKAHAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, infaq, dan shadaqah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, yaitu kurang dari $ USA. Pada awal tahun 1997

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DESA/ KEL.. KECAMATAN... Jalan... No... Telp.(0341)... CONTOH. KEPUTUSAN DESA/ KELURAHAN... Nomor : 180/ /421.

GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

V PERANAN UNSUR-UNSUR DALAM PENGEMBANGAN

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 10 TAHUN 2008

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Tak Hati dengan Rumah Sehati. LAZPROV- JATIM no. 451/1702/032/2005

Profil PKPU. PKPU Jl. Raya Pasar Minggu Kav.III No. 49 Duren Tiga Pancoran Pasar Minggu Telp Hotline: (021)

BAB VII PERENCANAAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BKM DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN.

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini makin sering terdengar ungkapan ya ng mengatakan. bahwa dunia moder n sudah memasuki era informasi.

VISI BATAM MODERN VISI TERWUJUDNYA BATAM SEBAGAI KOTA INDUSTRI, PERDAGANGAN DAN JASA YANG BERDAYA SAING, HARMONIS, PRODUKTIF DAN INOVATIF

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2017

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

I. PENDAHULUAN. menerus menuju ke arah yang lebih baik. Sebagai negara berkembang

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN

PERATURAN DESA NANGGUNG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA NANGGUNG

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. ditemui melalui pendekatan kualitatif, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT DALAM PROGRAM PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU. kesejahteraan masyarakat terutama untuk mengentaskan masyarakat dari

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB I PENDAHULUAN. yang kaya akan Sumber Daya Alamnya (SDA). Karena, kecendrungan negaranegara

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAITUL MAAL BAHTERA. Lembaga Amil Zakat Infaq & Shadaqah. SK.Walikota Pekalongan. Nomor : 451.1/02711 Tgl. 29 Desember 2004

SUMMARY REPORT PENGELOLAAN ZAKAT

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. sebanyak 38,4 juta jiwa (18,2%) yang terdistribusi 14,5% di perkotaan dan 21,1% di

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH UNTUK PENGEMBANGAN DAKWAH PADA BADAN AMIL ZAKAT (BAZ) KECAMATAN PEDURUNGAN

Ikhtiar untuk melahirkan insan yang beretos kerja profesional dengan

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Zakat sebagai sistem jaminan sosial bagi penanggulangan kemiskinan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah problem sosial masyarakat Indonesia dan tuntutan terhadap

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

BAB I PENDAHULUAN. Kejayaan Islam dimulai pada masa Rasulullah SAW hingga masa khulafa arrasyidin

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan satu dari lima rukun Islam. Kewajiban mengeluarkan

- 1 - PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Latar Belakang (QS An-nisaa : 9)

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

DAFTAR KEWENANGAN GAMPONG BERDASARKAN HAK ASAL USUL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG KESEJAHTERAAN LANJUT USIA

URUSAN WAJIB SOSIAL. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAGAAN KEOLAHRAGAAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Transkripsi:

279 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Bermunculannya lembaga-lembaga amil zakat sekarang ini adalah sebuah fenomena respon luar biasa yang diberikan oleh masyarakat. Hal ini terjadi karena melihat sebuah potensi besar dalam proses pengelolaan potensi zakat bagi kaum muslimin. Diharapkan dengan keberadaan mereka, membuat sosialisasi ibadah harta menjadi semakin tinggi. Karena selama ini, materi dakwah tentang ibadah harta (maliyah) bagi kaum muslimin masih jauh tertinggal dibanding materi dakwah tentang ibadah-ibadah yang lainnya. Keberadaan lembaga amil zakat diharapkan nantinya menjadi peluang untuk berkompetisi dalam kebaikan bagi masyarakat. Hal terpenting yang harus di bangun oleh lembaga amil zakat ini adalah tidak hanya bergerak dalam pengumpulan dana saja, akan tetapi mereka juga bisa meningkatkan kesadaran kaum muslimin untuk berzakat, selain itu lembaga ini juga harus amanah dan profesional dalam pengelolaan penyaluran dananya. Mendorong masyarakat agar membayar zakat melalui suatu lembaga profesional harus dilakukan dengan cara membangun kepercayaan terlebih dahulu. Melihat dari kenyataan yang ada, untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan memperlancar peningkatan pengelolaan dana zakat, perlu didukung oleh sebuah pengorganisasian manajemen yang rapi, dan terarah. Selain itu juga harus didukung dengan penggunaan

280 teknologi yang susuai dengan perkembangan zaman, guna mempermudah dan memperlancar pengelolaan zakat. Melihat lebih dekat dengan Rumah Zakat Indonesia melalui penelitian ini, peneliti menemukan budaya dan pola pikir positif yang melandasi kebijakan lembaga ini, yang patut menjadi uswah bagi amil zakat dalam mengelola zakat, terutama berkaitan dengan cara-cara pemanfaatan zakat yang digunakan sebagai dasar dalam upaya pembinaan nilai zakat. Berbekal rumusan masalah, maka hasil penelitian tentang Pola Pembinaan Kesadaran Berzakat Dalam Meningkatkan Kepedulian Sosial (Studi Kasus di Rumah Zakat) ini dapatlah dirumuskan sebagai berikut : 1. Pola pembinaan kesadaran berzakat yang dilaksanakan oleh Rumah Zakat Indonesia berlandaskan pada strategi pemanfaatan zakat secara terpadu, yang diwujudkan dengan beberapa program, sebagai berikut: a. Mengembangkan Program 4 Care, yaitu HealthCare, EduCare, EcoCare, dan YouthCare. Upaya mensosialisasikan strategi itu telah dilakukan oleh Rumah Zakat Indonesia dengan menggunakan berbagai macam media secara optimal. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya porgram layanan yang berhasil diwujudkan oleh Rumah Zakat Indonesia untuk mensejahterakan fakir miskin. Dalam implementasi empat rumpun program itu, setiap core program dijalankan dengan fokus terarah, terpadu, dan terintegrasi dengan berbasiskan kewilayahan, atau disebut Integrated Community Development (ICD) yang tersebar di seluruh kantor dan jaringan

281 Rumah Zakat Indonesia. Dalam prakteknya, untuk setiap ICD dikelola oleh satu orang atau lebih Mustahik Relation Officer (MRO) yang tinggal di tengah-tengah masyarakat yang dibinanya sehingga pemantauan dan keberlangsungan program lebih terjaga. Untuk memaksimalkan pemberdayaan masyarakat, maka didirkan pula unitunit layanan sebagai sentra optimalisasi 4Care: 8 Sekolah Juara, 7 Rumah Bersalin Gratiis, 20 Layanan Bersalin Gratiis, 18 Koperasi Syariah Mozaik, dan 1 Youth Development Centre (YDC). b. Pembinaan Kesadaran Berzakat Melalui Program Ekspansi Zakat Pertama, Rumah Zakat Indonesia dan lembaga pemerintah lainnya meningkatkan kerjasama dalam mengembangkan pembinaan zakat bagi masyarakat. Kedua, Rumah Zakat Indonesia berupaya membuat blue print pengembangan database yang terstandardisasi, sehingga akan tercipta data secara nasional yang sama. Ketiga adalah mengembangkan koordinasi pengelolaan zakat satu atap. pengelolaan zakat satu atap akan memberikan banyak kemudahan dan percepatan, sehingga potensi dan kelebihan setiap lembaga zakat yang ada dapat lebih dioptimalkan. Keempat adalah melakukan ekspansi zakat secara besar-besaran, dengan menggarap sektor korporasi secara lebih intensif. Rumah Zakat Indonesia memikirkan strategi yang tepat untuk menggali potensi zakat perusahaan ini secara lebih mendalam.

282 Kelima adalah mendorong kerja sama internasional antarnegara Islam dalam mengembangkan dunia perzakatan. Mendorong kerja sama dan koordinasi yang lebih kuat antara Rumah Zakat Indonesia, Depag, dan Deplu dalam mengembangkan diplomasi zakat internasional, karena selama ini yang berkembang adalah people to people zakat diplomacy, dan belum G to G zakat diplomacy. c. Pembinaan Kesadaran Berzakat melalui Program Pembinaan dan Pendampingan kepada Mustahiq Peran pendamping meliputi, sebagai fasilitator yang merupakan peran yang berkaitan dengan pemberian motivasi, kesempatan dan dukungan bagi masyarakat, mampu menumbuhkan kembali karakter produktif kemudian sebagai pendidik, sehingga pendamping mampu berperan aktif untuk membangkitkan kesadaran masyarakat menyampaikan informasi, atau menyelenggarakan pelatihan-pelatihan. d. Pembinaan Kesadaran Berzakat melalui Kampanye Kesadaran Berzakat kepada Muzzaki Rumah Zakat Indonesia bersama Depag sebagai fasilitator melakukan kampanye besar untuk mengoptimalkan zakat di kalangan pengusaha. Sebelumnya, Rumah Zakat Indonesia dan Depag menyelenggarakan lokakarya sebagai upaya penyadaran terhadap kalangan pengusaha.

283 2. Pola pembinaan kesadaran berzakat berbasis strategi pemanfaatan zakat secara terpadu yang dilaksanakan oleh Rumah Zakat Indonesia dengan manajemen yang baik, disamping bersesuaian dengan nilai-nilai syari ah Islam, juga terbukti menumbuhkan nilai-nilai pembelajaran sosial yang tinggi. Keempat program HealthCare, EduCare, EcoCare, dan YouthCare merupakan representasi dari sosialisasi pemanfaatan zakat yang bisa menjamin terpenuhinya kelayakan dasar hidup insani fakir miskin. Pembinaan masyarakat dengan mengedepankan keempat program fundamental secara terpadu itu, menumbuhkan sikap kedermawanan masyarakat, yang dapat dilihat melalui indikasi semakin bertambah banyaknya masyarakat yang sadar berzakat denga menitipkan zakatnya ke Rumah Zakat Indonesia. 3. Kepedulian sosial yang diharapkan muncul sebagai implikasi dari penerapan pola pembinaan nilai zakat pun menunjukkan indikasi peningkatan yang signifikan. Hingga Mei 2009, tercatat 87.300 donatur bergabung, didukung 634 amil dengan fungsi mulai dari back office, tenaga funding, hingga personil program. EcoCare melalui pembiayaan usaha kecil dan mikro telah mampu membukukan 26.803 orang dan dana bergulir hingga Rp29 Milyar. Begitu juga YouthCare telah mencatat 14.291 relawan bergabung dengan 5.495 relawan aktif. Aktivitas Kampus Relawan yang berjalan dari Aceh hingga Papua, menggulirkan kurikulum Community Development, Emergency Resque Team, dan Pendampingan Masyarakat yang memberi nilai manfaat bagi 84.734 warga. Tidak

284 ketinggalan HealthCare dengan 31 armada ambulans & mobil jenazah, 14 armada mobil klinik keliling, telah merekam 206.176 peserta aksi Siaga Sehat. Sedangkan Rumah Bersalin Gratiis telah memberikan 102.193 layanan dari pemeriksaan umum hingga persalinan dan ragam tindakan medis lainnya. Terakhir namun tetap salah satu yang utama, EduCare telah merangkul 20.777 anak asuh melalui dana beasiswa KSAB (Kembalikan Senyum Anak Bangsa). Potensi anak Indonesia juga semakin diasah melalui Pusat Pengembangan Potensi Anak (P3A) di 13 Kota dengan 456 anak asuh terlibat, serta Kids Learning Centre menjadi ajang pembinaan bagi 16.622 anak lainnya didampingi oleh 698 pementor. Belum lagi pendidikan formal gratis berbasis multiple intellegence kini memiliki 270 siswa dan 40 guru sesuai disiplin ilmunya 4. Penelitian ini juga menemukan bahwa persoalan lanjut usia merupakan fenomena sosial yang signifikan, yang perlu diatasi dengan sumber dana zakat. Adultcare merupakan sebuah proposal pengembangan dari penelitian ini, yang berdasarkan hasil testimoni ternyata menunjukkan bahwa bersama keempat rumpun lainnya yang telah dilaksanakan oleh Rumah Zakat, menjadi sebuah model alternatif yang dapat dijadikan pegangan oleh amil zakat dalam pembinaan kesadaranberzakat yang dapat menumbuhkan kesadaran berzakat dan kepedulian sosial umat.

285 B. Implikasi Memperhatikan berbagai permasalahan penduduk lanjut usia secara umum maupun perempuan lanjut usia secara khusus maka upaya untuk memahami sistem perlindungan lanjut usia, menjadi suatu agenda yang penting dan strategis untuk diangkat menjadi salah satu program di Rumah Zakat Indonesia, sehingga Rumah Zakat Indonesia sebagai sebuah lembaga swadaya masyarakat yang memfokuskan pada pengelolaan zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf secara lebih profesional dengan menitikberatkan pembinaan dan pemberdayaan sosial melalui lima rumpun program yaitu program pendidikan (EduCare), kesehatan (HealthCare), pemberdayaan ekonomi (EcoCare), kepemudaan (YouthCare), perlindungan lanjut usia (AdultCare). Program pelayanan dan perlindungan lanjut usia (AdultCare) Rumah Zakat Indonesia ini ternyata mendapat respon yang positif dari masyarakat. Rumah Zakat Indonesia memberikan pelayanan lanjut usia dengan bantuan dan kerjasama dengan masyarakat dalam bentuk organisasi sosial. Mereka bergabung dalam Karang Wredha, Karang Lansia dan lain lain. Kegiatannya secara umum berupa penambahan gizi, olah raga, rekreasi, safari ibadah, kerja bakti, penggalakkan tanaman obat. Kegiatan edukasi berupa ketrampilan dan bantuan modal. Dalam kegiatan usaha kesejahteraan sosial berupa kunjungan orang sakit dan bantuan bagi warga yang meninggal.

286 C. Saran 1. Kepada Rumah Zakat Indonesia disarankan untuk lebih memfokuskan dan mengintensifkan sosialisasi pembinaan nilai zakat secara horisontal. Sosialisasi ini hendaknya dilaksanakan oleh Rumah Zakat Indonesia kepada panitia zakat lain di daerah lainnya. Sosialisasi horisontal ini dapat dilaksanakan melalui forum-forum koordinasi antar-panitia Zakat. Di tingkat desa, forum koordinasi ini bisa dilaksanakan di daerah yang menjadi lokasi bersama beberapa Panitia Zakat. Melalui forum ini, wakil dari Panitia Zakat tersebut saling memperkenalkan program yang mereka laksanakan, terutama pendekatan, sasaran dan strategi program. Saling memahami posisi masing-rnasing akan membuka peluang terciptanya sinergi antara Panitia Zakat untuk bekerjasama dalam menangani suatu daerah sehingga peluang terjadinya replikasi, duplikasi dan sasaran ganda bisa diperkecil. Bahkan, sinergi semacam ini justru memberi peluang bagi terjadinya saling-isi sehingga kebutuhan daerah lebih mungkin terpenuhi. Forum koordinasi tingkat yang lebih tinggi juga perlu didorong untuk tujuan yang lebih luas. Metode lain yang dapat digunakan dalam sosialisasi horisontal adalah penyebaran newsletter yang berisi pengalaman lembaga-lembaga dalam penyaluran bantuan ke masyarakat. Pengalaman masing-masing lembaga ini akan menjadi media pembelajaran bersama sehingga pengalaman negatif suatu lembaga tidak dialami di kemudian hari oleh lembaga lain, sementara pengalaman positif dapat ditularkan.

287 2. Berkaitan dengan pengembangan pola pembinaan kesadaran berzakat berbasiskan nilai distribusi zakat melalui program AdultCare, berikut disampaikan beberapa saran: a. Saran kepada Relawan Rumah Zakat Indonesia, pelayanan kepada lansia dijalani secara iklas dan wajar. Relawan perlu juga mendengarkan dan menjalani nasehat Lanjut Usia. Bila ada perbedaan, dapat menyampaikan dengan cara yang tidak menyinggung. Harapan yang sangat tinggi kepada generasi penerusnya tekun menjalani ibadah, rajin belajar, bekerja keras, setia dengan adat budaya mereka, menjaga dan meneruskan nilai nilai agar memiliki masa depan yang baik. b. Saran kepada Masyarakat, agar Lanjut Usia tetap menjadi bagian dari masyarakat. Masyarakat memperlakukan Lanjut Usia dengan wajar. Lanjut Usia diberikan ruang gerak dalam kehidupan bersama masyarakat, seperti kesempatan untuk mensosialisasikan ilmu dan pengalamannya, dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam memberi iuran maupun gotong royong, sekalipun tenaga dan dana yang disumbangkan tidak seberapa. c. Saran kepada Pemerintah, agar mengembangkan program penanganan ekonomi bagi Lanjut Usia potensial. Memberi jaminan hidup kepada Lanjut Usia yang tidak potensial dengan kerabat tidak mampu. Memberi fasilitas pengobatan rutin, mudah, dan gratis dengan memberi kartu sehat lansia,

288 juga jaminan hari tua bagi Lanjut Usia. Membentuk wadah kegiatan Lanjut usia seperti: Karang Wreda/Karang Lansia,. Mendorong dan memfasilitasi bagi yang sudah terbentuk. Menyediakan fasilitas umum untuk Lanjut Usia. Memberikan penyuluhan dan mensosialisasikan nilai-nilai yang terkait dengan Lanjut Usia kepada generasi muda.