BAB I PENDAHULUAN. keluarganya, namun harta yang diperoleh itu juga mempunyai fungsi sosial 1. Di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBIAYAAN MURA<BAH{AH DI BMT MADANI TAMAN SEPANJANG SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam adalah agama yang universal. Segala sesuatunya telah

BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Wakaf merupakan salah satu ibadah yang dapat mencakup hablu min Allâh

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGEMBALIAN SISA PEMBAYARAN DI KOBER MIE SETAN SEMOLOWARU

SENGKETA TANAH WAKAF MASJID DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDI KASUS DESA PAKEM KEC. SUKOLILO KAB. PATI) TESIS

BAB IV. A. Analisis terhadap Sistem Bagi Hasil Pengelolaan Ladang Pesanggem Antara

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI BUNGA KAMBOJA KERING MILIK TANAH WAKAF DI DESA PORONG KECAMATAN PORONG KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. SWT yang berkaitan dengan harta benda adalah wakaf. Wakaf telah

BAB V ANALISIS KOMPARATIF PENARIKAN HARTA WAKAF MENURUT PENDAPAT EMPAT MADZHAB DAN UNDANG- UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

UNTUK KALANGAN SENDIRI

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

PENARIKAN KEMBALI HARTA WAKAF OLEH PEMBERI WAKAF (Study Analisis Pendapat Imam Syafi'i)

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria atau seorang wanita, rakyat kecil atau pejabat tinggi, bahkan penguasa suatu

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, perseorangan maupun

IDENTIFIKASI PEMBOROSAN MENGGUNAKAN METODE VALUE STREAM MAPPING DAN SIX SIGMA DENGAN MENGIMPLEMENTASI KONSEP LEAN MANUFACTURING TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. para pemeluknya. Keduanya disebut dengan dua kalimat hablum minallah wa

BAB I PENDAHULUAN. shalat dan puasa. Namun ada juga yang berdampak secara sosial, seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. Menurut hukum Islam pengangkatan anak dibolehkan, namun dengan. orang tua asuh dengan anak asuh, dan sama sekali tidak menciptakan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA JUAL BELI AIR SUMUR DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat penciptaan manusia dan jin oleh Allah Swt adalah untuk

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB IV ANALISIS PENARIKAN TANAH WAKAF UNTUK MEMBAYAR HUTANG AHLI WARIS

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

BAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA TENTANG PENAMBAHAN UANG SEWA TAMBAK DI DESA GISIK CEMANDI KEC. SEDATI KAB.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, maka. satu dengan lainnya dalam berbagai kepentingan. 1

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENAHANAN SAWAH SEBAGAI JAMINAN PADA HUTANG PIUTANG DI DESA KEBALAN PELANG KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB I PENDAHULUAN. Wakaf merupakan salah satu ibadah yang dapat mencakup hablu min Allâh dan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah Swt. menciptakan manusia di bumi ini dengan dua jenis yang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan akhirat yang kekal abadi. Namun demikian, nasib seseorang di akhirat nanti

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

BAB IV. A. Tinjauan terhadap Sewa Jasa Penyiaran Televisi dengan TV Kabel di Desa Sedayulawas

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV ANALISIS SADD AH TERHADAP JUAL BELI KREDIT BAJU PADA PEDAGANG PERORANGAN DI DESA PATOMAN ROGOJAMPI BANYUWANGI

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

BAB I PENDAHULUAN. di sisi Allah SWT. Perbuatan tersebut berwujud melepaskan hak atas. wakif (pemberi wakaf). Adapaun amal kebajikan itu diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. sosial karena mewakafkan atau memberikan sesuatu untuk orang lain. 2 Dalam Islam

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENARIKAN KEMBALI HIBAH BERSYARAT DI DUSUN MOYORUTI DESA BRENGKOK KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN

Solution Rungkut Pesantren Surabaya Perspektif Hukum Islam

KAIDAH FIQH. Sebuah Ijtihad Tidak Bisa Dibatalkan Dengan Ijtihad Lain. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERJANJIAN BAGI HASIL PENGOLAHAN TANAH DI DUSUN DARAH DESA SADENGREJO KEC. REJOSO KAB.

BAB IV. ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN NAFKAH ANAK ATAS DASAR EX AEQUO ET BONO DALAM STUDI PUTUSAN No.1735/Pdt.G/2013/PA.

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi maksud-maksudnya yang kian hari makin bertambah. 1 Jual beli. memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

KAIDAH FIQH. Yang Ikut Itu Hukumnya Sekedar Mengikuti. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1437 H_2016 M

IDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PENGUASAAN BARANG GADAI OLEH RAHIN (STUDY KASUS DI DESA KUMESU KEC. REBAN KAB. BATANG) SKRIPSI

BAB II TABUNGAN ZAKAT AL-WADI< AH DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. manusia disebut sebagai makhluk sosial. Islam mengajarkan kita untuk saling

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan penciptaan manusia. Syariat Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad

MAJELIS LINGKUNGAN HIDUP PWM JATENG ASPEK RELIGIUS DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Hukum Menyekolahkan Anak di Sekolah Non-Muslim

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN, PERBEDAAN, DAN AKIBAT HUKUM ANTARA HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA DALAM MENGATUR OBJEK JAMINAN GADAI

BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SAMPANG. NOMOR: 455/Pdt.G/2013.PA.Spg.

BAB IV PENERAPAN AKAD BAYʽ BITHAMAN AJIL DALAM PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA DI KOPONTREN NURUL HUDA BANYUATES SAMPANG MADURA

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HADIAH/ UANG YANG DIBERIKAN OLEH CALON ANGOTA DPRD KEPADA MASYARAKAT DI KECAMATAN DIWEK

BAB I PENDAHULUAN. antara orang lain agar mereka saling tolong-menolong dan tukar-menukar

Perzinahan dan Hukumnya SEPUTAR MASALAH PERZINAHAN DAN AKIBAT HUKUMNYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV ANALISA DATA. A. Praktek Jual Beli Tanah Wakaf Wakaf Pemakaman di Pekon Pajajaran Kecamatan Kotaagung Barat Kabupaten Tanggamus

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENDAPAT PARA KIAI DI DESA SIDODADI KECAMATAN BANGILAN KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS MELALUI WASIAT

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

BAB I PENDAHULUAN. seperti membantu pembangunan sektor keagamaan baik pembangunan di

BAB III TINJAUAN UMUM AQAD MURABAHAH DALAM FIQH MUAMALAH. Kata aqad dalam kamus bahasa arab berasal dari kata ع ق د - ی ع ق د - ع ق د ا yakni

BAB I PENDAHULUAN. Desa Padang Manih termasuk ke dalam Nagari Campago. Campago

BAB I PENDAHULUAN. piutang dapat terjadi di dunia. Demikian juga dalam hal motivasi, tidak sedikit. piutang karena keterpaksaan dan himpitan hidup.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Umat islam diperintahkan agar senantiasa bekerja keras guna mencari karunia Allah Swt. Harta di perlukan sebagai pemenuhan kebutuhan kehidupan pribadi dan keluarganya, namun harta yang diperoleh itu juga mempunyai fungsi sosial 1. Di dalam fiqih muamalah juga mencakup masalah wakaf karena dalam kehidupan bermasyarakat, wakaf menurut Ahmad Azhar Basyir ialah menahan harta yang dapat diambil manfaatnya tidak musnah seketika, dan untuk penggunaan yang dibolehkan, serta dimaksudkan untuk mendapatkan ridha Allah Swt 2.Di dalam al-qur an Allah berfirman yang berbunyi : Artinya : Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya 3. (QS. al- Imran : 92) 1 Abdul Halim, Hukum Perwakafan Di Indonesia, (Jakarta :Ciputat Press, 2005), cet. 1, h.27. 2 Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 240. 3 Departemen Agama, Ilmu Fiqih 3, (Jakarta : IAIN Jakarta, 1986), cet. ke-2, h. 208 1

2 و س ل م ع ل ي ه الل هص ل ىالل ه ا ن ر س ول ع ن أ بي ه ر ي ر ة ق ال إ ذ ا م ات ا لا ن س ان ان ق ط ع ع ن ه ع م ل ه إ لا م ن ث لا ث ة ص د ق ة ج ار ي ة أ و ع ل م ي ن ت ف ع ب ه أ و و ل د ص ال ح ي د ع ول ه ) رواەمسلم ( Artinya : Dari abu hurairah ra., sesungguhnya Rasullullah SAW. bersabda :apabila anak Adam (manusia) meninggal dunia, maka putuslah amalnya, kecuali tiga perkara : shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang mendoakan orang tuanya 4. (HR. Muslim) Pasal 1 ayat (1) Undang -Undang No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf menyebutkan bahwa wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatka selama-lamanya atau jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya, guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syari ah. sementara itu pada pasal 1 ayat (2) disebutkan bahwa wakif adalah pihak yang mewakafkan harta bendanya 5. Dalam PP nomor 28/1977 tentang perwakafan tanah milik disebutkan bahwa wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau benda hukum yang memisahkan sebagian dari harta kekayaannya yang berupa tanah milik dan melembagakannya untuk selama-lamanya untuk kepentingan peribadatan atau keperluan umum lainnya sesuai dengan ajaran agama islam 6. 4 Departemen Agama, Fiqih Wakaf,(Jakarta : Raja Wali Press, 2007), cet. ke-1, h.12 5 Departemen Agama, Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf &Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, (Jakarta : Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam, 2007), h. 3 6 Ibid.

3 Harta benda yang sudah diwakafkan tidak digunakan kembali untuk keperluan pribadi, anggota keluarga si wakif. Jelasnya dalam pasal 40 UU nomor 41/2004, dikatakan bahwa harta benda wakaf yang sudah diwakafkan dilarang : di jadikan jaminan, disita, dihibahkan, dijual, diwariskan, ditukar, dialihkan dalam bentuk pemanfaatannya atau hak lainnya 7.Selain itu, pada dasarnya terhadap harta benda yang telah diwakafkan tidak dapat dilakukan perubahan atau penggunaan lain, dari pada yang dimaksud dalam ikrar wakaf. Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 225 ayat (1) kompilasi hukum islam (KHI), penyimpangan dari ketentuan dalam ayat (1) tersebut hanya dapat dilakukan terhadap hal-hal tertentu setelah terlebih dahulu mendapatkan berdasarkan saran Majelis Ulama Kecamatan dan Camat setempat 8. Wakaf yang dikemukakan oleh beberapa pendapat dari para ulama dan pakar keislaman sebagai berikut : a. Dalam kitabnya Wahbah al-zuhaili, terdapat 3 pengertian wakaf menurut beberapa madzhab : 1) Menurut Abu Hanifah, wakaf adalah menahan materi benda orang yang berwakaf dan menyedekahkan manfaatnya untuk kebaikan. 2) Menurut jumhur termasuk di dalamnya adalah dua sahabat Abu Hanifah, golongan Syafi'iyah, dan golongan Hanabilah mengatakan wakaf adalah menahan harta yang mungkin diambil manfaatnya, serta tetap 'ainnya 7 Ibid. h. 20 8 Departemen Agama, Paradigma Baru Wakaf Di Indonesia, ( Jakarta : Raja Wali Press, 2007), cet. ke-5, h. 105

4 (pokoknya) dengan cara memutus hak tasaruf pada kerabat dari orang yang berwakaf atau yang lainnya, dan dibelanjakan di jalan kebaikan untuk mendekatkan diri pada Allah Swt. 3) Menurut golongan Malikiyah wakafberarti pemilik harta menjadikan kemanfaatan barang yang dimiliki kepada para mustahiq, walaupun harta tersebut berupa benda yang disewakan, kemudian hasilnya diwakafkan. Hasil harta yang diwakafkan dapat berupa dirham 9. Berdasarkan observasi penelitian di Desa Kota Garo bahwa, tanah wakaf dijadikan perkebunan sawit oleh nazir adalah tanah yang diwakafkan dengan akad tanah untuk lokasi pondok pesantren al-usroh. Akan tetapi, lahan tersebut dipergunakan untuk hal-hal yang tidak sesuai dengan akad yang disyaratkan oleh para wakif diawal mewakafkan tanah tersebut 10.Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan H.Rais, tanah wakaf yang ada di Desa Kota Garo adalah tanah yang di wakafkan oleh wakif itu sendiri dengan maksud hanya untuk mendirikan pondok pesantren al-usroh. Di Desa Kota Garo ada seorang bapak yang mewakafkan tanahnya, kemudian tanah itu digadaikan oleh nazir kepada pihak bank, setelah itu dalam hal ini terjadi ganti rugi karna nazir merasa bahwa dirinya dirugikan karena telah menanam pohon sawit diatas tanah wakaf itu maka nazir menuntut kepada pihak-pihak lain dalam hal 155. 9 Wahbah Al-Zuhaili, Fiqh Al-Islami Wa Adilatuhu,,(Beirut : Dar Al-Fikr, Th),Juz II, h. 153-10 H. Rais, (Bendahara Sekolah), Wawancara,Desa Kota Garo, Tanggal 4 Januari 2015.

5 ini, serta kesepakatan didalam ikrar wakafpun tidak sesuai dengan fakta yang terjadi, baik dari segi pengelolahan sekolah, dll. Adapun yang menjadi pokok permasalahan bagi penulis adalah hak untuk menanam sawit di atas lahan yang akadnya sebagai tanah lokasi pondok pesantren alusroh adalah tidak sesuai dengan apa yang menjadi maksud dari waqif. Disisi lain, tindakan nazir yang menjadikan tanah wakaf sebagai perkebunan sawit ternyata mengandung kritikan dari pihak masyarakat, ninik mamak, dan ulama sekitar. Mereka merasa apa yang telah diniatkan oleh saudaranya tidak sejalan dengan niat awal tanah tersebut diwakafkan 11. Setelah penulis melakukan penelitian dari masalah sengketa tanah wakaf ini maka persengketaan yang terjadi dalam hal ini yaitu 12 : a) Adanya penggantian tanaman diatas tanah wakaf tersebut oleh nazir ketika pelaksanaan wakafnya telah sah dalam dua tahun kedepan. b) Adanya pembuatan surat tanah secara sembunyi oleh penerima wakaf yaitu nazir ketika itu. c) Penggadaian surat tanah terhadap pihak bank untuk keperluan pribadi, dan pemaksaan penebusan surat kembali terhadap si pewakif. d) Penuntutan ganti rugi terhadap tanaman yang telah diganti oleh nazir diatas tanah wakaf tersebut. 11 H.Ilyas, (Waqif), Wawancara,Desa Kota Garo, Tanggal 31 Desember 2014. 12 H. Ilyas, (Pewakaf Atau Wakif), Hasil Wawancara, Tanggal 14 Februari 2014.

6 e) Penarikan kembali tanah yang telah diwakafkan oleh wakif itu sendiri. f) Terjadinya ingkar janji yang telah di sepakati dalam ikrar wakaf. Penyelesaian tanah wakaf tersebut dilaksanakan dengan cara tebusan dan mengganti rugi tanah yang dilakukan oleh pihak bendahara sekolah kepada nazir dengan ganti rugi pertama uang berjumalah sebanyak Rp. 15000.000,00, sedangkan ganti rugi kedua uang berjumlah Rp. 70.000.000,00, semua yang dilakukan penerima wakaf tersebut itu tidak ada dalam perjanjian. Dan surat menyurat yang telah digadaikannya kepada pihak instansi sampai sekarang tidak ada diserahkan kepada pihak wakif dan kasus tersebut ditutup begitu saja karna menurut wakif masih memerlukan tanah tersebut untuk sekolah, kalau dituntut dikhawatirkan sekolah dan siswa-siswi terhenti belajar karna permasalahan tersebut, ketika terjadi persengketaan tanah wakaf tersebut pihak nazir jarang nampak di Desa Kota Garo 13. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik mengadakan penelitian lebih lanjut ke dalam bentuk skripsi dengan judul PENYELESAIAN SENGKETA GANTI RUGI PENGELOLAAN TANAH WAKAF PONDOK PESANTREN AL-USROH DESA KOTA GARO KEC. TAPUNG HILIR KAB. KAMPAR MENURUT FIQIH MUAMALAH. 13 H.Rais, (Ketua LPM) Hasil Wawancara, Tanggal 21 Desember 2014 Kota Garo.

7 B. Batasan Masalah Karena banyaknya permasalahan tentang wakaf maka penulis membatasi permasalahan tersebut yaitu Penyelesaian Sengketa Ganti Rugi Pengelolaan Tanah Wakaf Oleh Nazhir Pondok Pesantren Al-Usroh Desa Kota Garo Kec. Tapun Hilir Kab. Kampar Menurut Fiqih Muamalah. C. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini, antara lain : 1. Bagaimana sengketa tanah wakaf pondok pesantren al-usroh di Desa Kota Garo Kec. Tapung Hilir Kab. Kampar? 2. Bagaimana penyelesaian sengketa tanah wakaf pondok pesantren al-usroh di Desa Kota Garo Kec. Tapung Hilir Kab. Kampar? 3. Bagaimana tinjauan fiqih muamalah terhadap penyelesaian sengketa ganti rugi tanah wakaf pondok pesantren al-usroh di Desa Kota Garo Kec. Tapung Hilir Kab. Kampar? D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulis mempunyai tujuan yang akan di capai, yaitu :

8 a. Untuk menjelaskan bagaimana sengketa tanah wakaf Pondok Pesantren al-usroh di Desa Kota Garo Kec. Tapung Hilir Kab. Kampar. b. Untuk mengetahui bagaimana Penyelesaian Sengketa Penjualan Tanah Wakaf Pondok Pesantren Al-Usroh di Desa Kota Garo Kec. Tapung Hilir Kab. Kampar. c. Untuk menjelaskan bagaimana tinjauan fiqih muamalah terhadap penyelesaian sengketa tanah wakaf Pondok Pesantren Al-Usroh di Desa Kota Garo Kec. Tapung Hilir Kab. Kampar. 2. Manfaat penelitian Adapun manfaat penelitian penulis ini ialah, antara lain : a. Sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Syariah Dan Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Raiu. b. Hasil penelitian ini agar bisa bermanfaat bagi mahasiswa dan untuk umum, khususnya pada Fakultas Syariah Dan Hukum. c. Hasil penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat dalam menyampaikan informasi maupun pemikiran bagi penulis dan kepada masyarakat. d. Hasil penelitian ini bisa memperdalam ilmu pengetahuan masyarakat pada umumnya dan khususnya pada penulis. E. Metode Penelitian Untuk terwujudnya suatu kerangka ilmiah yang terarah dan baik, maka tidak terlepas dari perencanaan yang matang, yaitu :

9 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan(field Research), yaitu lokasinya terletak di sekitar daerah Desa Kota Garo Kec.Tapung Hilir Kab.Kampar. 2. Subjek Dan Objek Penelitian a. Subjek penelitian Yang menjadi subjek dalam penelitian ini yaitu wakif, nazir, saksi-saksi, kepala desa tahun 1993, bendahara sekolah, tokoh masyarakat. b. Objek penelitian Sedangkan objek penelitian ini adalah Penyelesaian Sengketa Ganti Rugi Pengelolaan Tanah WakafPondok Pesantren Al-Usroh Di Desa Kota Garo Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar Menurut Fiqih Muamalah. 3. Sumber Data a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari lokasi penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini. b. Data sekunder, yaitu data yang tersedia dan diperoleh dari permasalahan perpustakaan dalam penelitian ini. Data sekunder terbagi tiga yaitu : 1) Bahan hukum primer Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang mengikat dalam penelitian ini yaitu, al-qur an, al-hadits, undang-undang wakaf, keputusan ganti rugi dari lembaga desa.

10 2) Bahan hukum sekunder Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang menjelaskan bahan hukum primer yaitu berbagai kitab-kitab fiqih yang berkaitan dengan wakaf seperti, fiqih sunnah karangan sayyid sabiq, buku-buku, ensiklopedi dan data-data yang berkaitan dengan topik pembahasan dalam penelitian ini. 3) Bahan hukum tersier Sumber data yang mendukung bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier atau bahan hukum penunjang, yang mencakup bahan-bahan yang memberi petunjuk-petunjuk atau penjelasan terhadap hukum primer dan skunder, yaitu kamus arab Indonesia, ensiklopedi hukum islam dll. 4. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini, penulis mempergunakan metode wawancara, yaitu penulis mengadakan wawancara langsung dengan informan agar data-data yang didapat benar adanya tentang masalah yang di teliti. 5. Populasi Dan Sampel Adapun populasi dalam penelitian ini adalah berjumlah 10 orang yaitu 1 orang wakif, 1 orang nazir sebagai pengelolah pesantren, 2 orang saksi, 1 orang kepala desa tahun 1993, 1 orang bendahara sekolah, 4 orang tokoh masyarakat. H. Ilyas sebagai wakif, Sanusi sebagai nazir, Darlis, Usin Ka, Ujang Ka, Nazaruddin sebagai tokoh masyarakat, H. Rais bendahara sekolah, Evi Priani dan Kamar Arefa sebagai saksi, Abd. Rahman.S kepala desa tahun 1993.Karna jumlah populasinya sedikit maka semuanya di jadikan sample.

11 6. Analisa Data Analisa data yang penulis gunakan adalah analisa data kualitatif yaitu data yang terkumpul lalu dikelompokkan berdasarkan kategori-kategori atas dasar persamaan jenis dari data-data tersebut, kemudian data tersebut diuraikan sedemikian rupa sehingga diperoleh gambaran yang utuh tentang masalah yang akan ditelit. 7. Metode Penulisan Setelah penulis memperoleh data-data tentang penelitian yang diteliti, maka penulis akan menulis data-data tersebut dengan mempergunakan metode penulisan sebagai berikut : a. Metode Deduktif, yaitu mengemukakan kaedah-kaedah umum lalu menyimpulkan secara khusus. b. Metode Deskriptif, yaitu menggambarkan secara tepat masalah yang diteliti dengan data-data yang diperoleh kemudian dianalisis. c. Metode Induktif, yaitu mencari data-data yang khusus untuk mencari kesimpulan yang umum. F. Sistematika Penulisan Untuk lebih terarahnya penulisan penelitian ini, maka penulis membagi penulisa kepada beberapa bab-bab dan setiap bab terdiri dari sub-sub bab sebagai berikut :

12 BAB I : PENDAHULUAN Terdiri dari latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, sistematika penulisan. BAB II :GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN Mencakup tentang sejarah singkat desa kota garo, geografis dan demografis, struktur desa kota garo, pendidikan dan ekonomi, keagamaan. BAB III : TINJAUAN UMUM TENTANG WAKAF Tinjauan umum tentang pengertian dan dasar hukum wakaf, rukun dan syarat wakaf, tujuan wakaf, macam-macam wakaf, persoalanpersoalan wakaf, manfaat wakaf. BAB IV :PENYELESAIAN SENGKETA GANTI RUGI PENGELOLAAN TANAH WAKAF PONDOK PESANTREN AL-USROH DESA KOTA GARO KECAMATAN TAPUNG HILIR KABUPATEN KAMPAR Didalam bab IV terdapat poin yang pertama,sengketa Tanah WakafPondokPesantren Al-Usroh Desa Kota GaroKec. Tapung HilirKab.Kampar yaitu, Sejarah tanah wakaf pondok pesantren alusroh, Asal mula perkara, Perkara-perkara yang terjadi. Poin yang ke dua, Penyelesaian sengketa tanah wakaf pondok pesantren al-usroh

13 di desa kota garo kec. Tapung hilir kab.kampar, yaitu Lembagalembaga yang memutuskan perkara, Putusan-putusan ganti rugi, poin yang ke tiga yaitu, Analisis fiqih muamalah terhadap pemanfaatan tanah wakaf. BAB V : PENUTUP Bab ini merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran serta diakhiri dengan daftar pustaka.