Korelasi Kandungan Mineral Terhadap Parameter Kuat Geser Dan Kompresibilitas Tanah

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. Agus Saputra,2014 PENGARUH ABU SEKAM PADI TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LUNAK

Karakterisasi Sifat Fisis dan Mekanis Tanah Lunak di Gedebage

Analisis Konsolidasi dengan Menggunakan Metode Preloading dan Vertical Drain pada Areal Reklamasi Proyek Pengembangan Pelabuhan Belawan Tahap II

ABSTRAK

KORELASI NILAI N-SPT TERHADAP SIFAT SIFAT FISIK DAN MEKANIS TANAH

INFO TEKNIK Volume 9 No. 2, Desember 2008 ( )

I. PENDAHULUAN. beban akibat konstruksi di atasnya, maka diperlukan perencanaan yang

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

PEMANFAATAN KAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN VARIASI UKURAN BUTIRAN TANAH

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN

KARAKTERISITIK KUAT GESER TANAH MERAH

STABILISASI TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DENGAN MENGGUNAKAN CAMPURAN ABU-SEKAM DAN KAPUR

Pemodelan 3D Pada Stabilitas Lereng Dengan Perkuatan Tiang Menggunakan Metode Elemen Hingga

I. PENDAHULUAN. berbagai bahan penyusun tanah seperti bahan organik dan bahan mineral lain.

PENGARUH BAHAN CAMPURAN ARANG TEMPURUNG TERHADAP KONSOLIDASI SEKUNDER PADA LEMPUNG EKSPANSIF

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Abu Vulkanik Terhadap Parameter kuat Geser Tanah Lempung

Perilaku Tiang Pancang Tunggal pada Tanah Lempung Lunak di Gedebage

DAFTAR GAMBAR Nilai-nilai batas Atterberg untuk subkelompok tanah Batas Konsistensi... 16

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

I. PENDAHULUAN. Dalam pembangunan konstruksi sipil, tanah mempunyai peranan yang sangat

STUDI EKSPERIMENTAL PEMAMPATAN DAN KEKUATAN GESER TANAH GAMBUT JAMBI SETELAH MENGALAMI PEMAMPATAN AWAL

Analisis Stabilitas dan Penurunan pada Timbunan Mortar Busa Ringan Menggunakan Metode Elemen Hingga

Analisis Kapasitas Daya Dukung Pondasi Dangkal Pada Tanah Jenuh Sebagian

KAJIAN EFEKTIFITAS SEMEN DAN FLY ASH DALAM STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN UJI TRIAXIAL CU DAN APLIKASI PADA STABILISASI LERENG ABSTRAK

Hubungan Batas Cair dan Plastisitas Indeks Tanah Lempung yang Disubstitusi Pasir Terhadap Nilai Kohesi Tanah pada Uji Direct Shear

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Hubungan Nilai Konsolidasi dan Nilai Kuat Tekan Bebas pada Tanah Lempung yang Disubtitusi Material Pasir. Dedy Kurniawan 1) Iswan 2) Setyanto 3)

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN CAMPURAN DENGAN KOMPOSISI 75% FLY ASH DAN 25% SLAG BAJA PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING

Stabilisasi Tanah Lempung Ekspansif Menggunakan Campuran Renolith dan Kapur

Pengaruh Perkuatan Sheetpile terhadap Deformasi Area Sekitar Timbunan pada Tanah Lunak Menggunakan Metode Partial Floating Sheetpile (PFS)

TINJAUAN PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG BAYAT, KLATEN YANG DISTABILISASI DENGAN TRAS

BAB I PENDAHULUAN. bangunan. Tanah yang terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau

KORELASI PARAMETER KEKUATAN GESER TANAH DENGAN MENGGUNAKAN UJI TRIAKSIAL DAN UJI GESER LANGSUNG PADA TANAH LEMPUNG SUBSTITUSI PASIR

BAB I. PENDAHULUAN...

I. PENDAHULUAN. beban lainnya yang turut diperhitungkan, kemudian dapat meneruskannya ke

2. Kekuatan Geser Tanah ( Shear Strength of Soil ), parameternya dapat diperoleh dari pengujian : a. Geser Langsung ( Direct Shear Test ) b.

KUAT GESER 5/26/2015 NORMA PUSPITA, ST. MT. 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai

Pengaruh Derajat Kejenuhan Terhadap Kuat Geser Tanah (Studi Kasus : di Sekitar Jalan Raya Manado-Tomohon)

PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR TERHADAP NILAI PLASTISITAS TANAH LEMPUNG DI KABUPATEN FAKFAK PROVINSI PAPUA BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN PENGARUH BATAS CAIR (LL), KONSISTENSI TANAH DAN BEBAN VERTIKAL TERHADAP KECEPATAN PEMAMPATAN SEKUNDER TANAH LEMPUNG

KORELASI ANTARA TEGANGAN GESER DAN NILAI CBR PADA TANAH LEMPUNG DENGAN BAHAN CAMPURAN SEMEN

BAB IV HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM DAN ANALISA DATA

KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG YANG DITAMBAHKAN SEMEN DAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI SUBGRADE JALAN. (Studi Kasus: Desa Carangsari - Petang - Badung)

Pengaruh Kedalaman PVD Pada Analisis Konsolidasi Dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga

METODOLOGI PENELITIAN Tanah yang diuji adalah jenis tanah gambut yang diambil dari Desa Rawa Sragi, Kabupaten Lampung Timur. Sampel tanah yang ditelit

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai sifat yang sangat kurang menguntungkan dalam konstruksi teknik sipil yaitu

I. PENDAHULUAN. Dalam perencanaan dan pekerjaan suatu konstruksi bangunan sipil tanah

I. PENDAHULUAN. Tanah memiliki peranan yang penting yaitu sebagai pondasi pendukung pada

INVESTIGASI SIFAT FISIS, KUAT GESER DAN NILAI CBR TANAH MIRI SEBAGAI PENGGANTI SUBGRADE JALAN ( Studi Kasus Tanah Miri, Sragen )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TANYA JAWAB SOAL-SOAL MEKANIKA TANAH DAN TEKNIK PONDASI. 1. Soal : sebutkan 3 bagian yang ada dalam tanah.? Jawab : butiran tanah, air, dan udara.

PERBAIKAN TANAH DASAR JALAN RAYA DENGAN PENAMBAHAN KAPUR. Cut Nuri Badariah, Nasrul, Yudha Hanova

HALAMAN PENGESAHAN BERITA ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR MOTTO PERSEMBAHAN

PENGARUH GRADASI PASIR DAN KADAR LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

air tanah (drainase tanah), mengganti tanah yang buruk.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sifat fisik tanah adalah sebagai pertimbangan untuk merencanakan dan

STUDI PENURUNAN PONDASI TELAPAK DIPERKUAT KOLOM KAPUR DI ATAS PASIR

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap pengujian tanah tanpa bahan tambah. limbah cair pabrik susu 35%

TINJAUAN KUAT DUKUNG, POTENSI KEMBANG SUSUT, DAN PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG PEDAN KLATEN. Abstraksi

BAB III METODOLOGI PRA RENCANA STRUKTUR BAWAH

Karakteristik Kuat Geser Puncak, Kuat Geser Sisa dan Konsolidasi dari Tanah Lempung Sekitar Bandung Utara

Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional 2

TINJAUAN SIFAT PLASTISITAS TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR ABSTRAKSI

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

PENGUJIAN PARAMETER KUAT GESER TANAH MELALUI PROSES STABILISASI TANAH PASIR MENGGUNAKAN CLEAN SET CEMENT (CS-10)

I. PENDAHULUAN. bangunan, jalan (subgrade), tanggul maupun bendungan. dihindarinya pembangunan di atas tanah lempung. Pembangunan konstruksi di

TINJAUAN PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG KECAMATAN SUKODONO YANG DISTABILISASI DENGAN GARAM DAPUR (NaCl) PUBLIKASI ILMIAH

PENGARUH PROSENTASE PASIR PADA KAOLIN YANG DIPADATKAN DENGAN PEMADATAN STANDAR TERHADAP RASIO DAYA DUKUNG CALIFORNIA (CBR)

STUDI SIFAT FISIK TANAH ORGANIK YANG DISTABILISASI MENGGUNAKAN CORNICE ADHESIVE. Iswan 1) Muhammad Jafri 1) Adi Lesmana Putra 2)

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Potensi Tanah Mengembang Wilayah Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat

STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN PASIR DAN SEMEN UNTUK LAPIS PONDASI JALAN RAYA. Anwar Muda

PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH GYPSUM TERHADAP NILAI KUAT GESER TANAH LEMPUNG

BAB 3 METODOLOGI ANALISA

EFEKTIFITAS GIPSUM SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP NILAI PENURUNAN KONSOLIDASI SUBGRADE JALAN SUKODONO SRAGEN

Pemodelan 3D pada Perbaikan Tanah Lunak Menggunakan Metode Deep Mixed Column

Analisis Perilaku Timbunan Tanah Pasir Menggunakan Uji Model Fisik

PENGARUH RESAPAN AIR (WATER ADSORPTION) TERHADAP DAYA DUKUNG LAPIS PONDASI TANAH SEMEN (SOIL CEMENT BASE)

PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN KADAR AIR TERHADAP TEKANAN PENGEMBANGAN TANAH EKSPANSIF ARAH VERTIKAL

I. PENDAHULUAN. Mendirikan bangunan di atas tanah lempung akan menimbulkan beberapa

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR

PENGGUNAAN TANAH PUTIH TONGGO (FLORES) DENGAN ABU SEKAM PADI UNTUK STABILISASI TANAH DASAR BERLEMPUNG PADA RUAS JALAN NANGARORO AEGELA

sangat dipengaruhi oleh besarnya janngan muatan negatif pada mineral, tipe,

MODUL 4,5. Klasifikasi Tanah

PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS (UNCONFINED COMPRESSION TEST) PADA STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN SEMEN DAN ABU CANGKANG SAWIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DAN SILICA FUME

MEKANIKA TANAH KEMAMPUMAMPATAN TANAH. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

Perbaikan Tanah Untuk Meningkatkan CBR Dengan Bahan Aditif Serbuk Bata Merah Dan Abu Sekam Padi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang MUHADI, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkembangnya suatu daerah dan semakin terbatasnya lahan untuk pembangunan

PEMANFAATAN LIMBAH BETON SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SRAGEN

PENGARUH CAMPURAN KAPUR DAN ABU JERAMI GUNA MENINGKATKAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG

ANALISIS PENGARUH CAMPURAN PUPUK UREA TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG LUNAK DENGAN UJI TRIAXIAL

Korelasi antara Kuat Tekan Bebas dengan Kuat Tekan Geser langsung pada Tanah Lanau Disubstitusi dengan Pasir

Transkripsi:

Reka Recana Teknik Sipil Itenas No.x Vol. xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2015 Korelasi Kandungan Mineral Terhadap Parameter Kuat Geser Dan Kompresibilitas Tanah DIPURA, RIZKI A 1., HAMDHAN, INDRA N 1. 1) Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional 2) Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional e-mail: rizkiamggadipura.rad@gmail.com ABSTRAK Tanah dapat didefinisikan sebagai bahan mineral yang terkonsolidasi pada permukaan bumi yang telah terkena dan terpengaruhi faktor-faktor genetik dan lingkungan dari bahan induk, iklim (suhu dan kelembaban), mikro organisme, serta topografi yang semuanya bertindak selama suatu periode waktu dan menghasilkan tanah produk yang berbeda (dalam banyak sifat dan cirri fisik, kimia, dan biologi) denga n bahan asal tanah (Bowles,1984). Kandungan mineral dalam tanah terbagi dalam mineral lempung dan mineral nonclay yang mempunyai sifat-sifat berbeda. Kandungan mineral dalam tanah dapat mempengaruhi parameter kuat geser dan kompresibiltas yang diakibatkan struktur mineral yang berbeda-beda. Kandungan mineral yang terdapat dalam tanah dapat dikorelasikan dengan parameter kuat geser dan parameter kompresibilitas tanah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh mineral itu sendiri. Kandungan mineral bisa berbanding lurus atau berbanding terbalik dengan parameter tanah. Kata kunci : Jenis mineral, Parameter tanah, kuat geser, kompresibilitas ABSTRACT Soil can be defined as consolidated mineral on the earth's surface that has been exposed and affected by genetic and environment factors from the main material, climate (temperature and humidity), micro-organisms, and the topography, that all natural process produce different soil products (in many traits and physical, chemical, and biological characteristics) with the soil material over period of time (Bowles, 1984). The mineral content in soil is divided into clay minerals and non-clay mineral that having different properties. The mineral content in soil can affect shear strength and compressibility parameters, resulting from the difference structure of minerals. Mineral content contained in soil can be correlated with shear strength parameters and soil compressibility parameters to determine how much influence of the mineral itself. The mineral content can be directly proportional or inversely proportional to the soil parameters. Keywords: Type of minerals, soil parameters, shear strength, compressibility Reka racana-1

Dipura, Rizki A., Hamdhan, Indra N. 1. PENDAHULUAN Tanah merupakan suatu lapisan kulit bumi yang tipis yang terletak dibagian paling atas permukaan bumi. Namun dengan seiringnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seorang ahli rusia yang bernama dokuchaev menemukan bahwa tanah merupakan produkevolusi dan berubah mengikuti waktu. Pada tanah lapisan atas yang baik untuk pertumbuhan tanaman bahan kering (bukan sawah) umumnya mengandung 45% (volume) bahan mineral, 5% bahanorganik, 20% - 30% udara, dan 20% - 30% air. Proses pembentukan tanah dipengaruhi beberapa factor penting. Diantaranya iklim, organisme, bahan induk, topografi, dan waktu. Batuan vulkanik di indonesia umumnya terdiri dari mineral-mineral yang banyak mengandung unsur hara tanaman sedangkan batuan endapan terutama endapan tua (telah diendapkan berjuta tahun lamanya) dan metamorfosa umumnya mengandung mineral-mineral yang rendah kadar unsur haranya. 2. METODOLOGI Langkah pertama, yaitu tahapan mengumpulkan bahan materi yang akan digunakan untuk melakukan penelitian dan merumuskan masalah yang akan terjadi pada penelitian tersebut. Dalam menganalisis korelasi kandungan mineral terhadap parameter kuat geser dan kompresibilitas tanah, diperlukan data mineral tanah dan parameter tanah yang sebelumnya telah dilakukan pengujian. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder, yaitu data hasil penyelidikan dilapangan yang kemudian data tersebut diuji dilabolatorium geoteknik untuk mendapatkan parameter tanah dan diuji di labolatorium mineralogy untuk mendapatkan kandungan mineral didalam tanah tersebut. Hasil pengujian labolatorium geoteknik menghasilkan parameter kuat geser tanah dan parameter kompresibilitas tanah, halmana parameter kuat geser tanah mendapatkan parameter kohesi, sudut geser dalam ( ɸ), cohesion undrain (cu) dan parameter kompresibilitas tanah mendapatkan parameter Compression index (Cc), Coefficient of Consolidation (Cv) (Das, 1995). Hasil pengujian labolatorium mineralogi menghasilkan presentase dan jenis mineral. Data hasil pengujian geoteknik dan pengujian mineralogi kemudian dikorelasikan sehingga dapat diketahui hubungan mineral dengan parameter tanah. Setelah mengkorelasikan mineral dengan parameter tanah maka dapat dibahas pengaruh dari kedua data tersebut. Data yang dihasilkan dari korelasi dapat simpulkan seberapa besar pengaruh dari kedua data tersebut. Untuk lebih jelasnya tahapan penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini. Rekaracana-2

Korelasi Kandungan Mineral Terhadap Parameter Kuat Geser Dan Kompresibilitas Tanah. Mulai Studi Pustaka Perumusan Masalah Pengumpulan Data Data Pegujian Labolatorium Geoteknik Data Pegujian Labolatorium Mineralogi Parameter Kuat Geser Tanah Parameter Kompresibilitas Tanah Hasil Pengujian Triaxial Hasil Pengujian UCS Hasil Pengujian Konsolidasi Hasil Pengujian XRD-Difraction C dan Φ Cu Cc dan Cv % Mineral Analisis Korelasi Antara Parameter Kuat Geser dan Mineral Tanah Analisis Korelasi Antara Parameter Kompresibilitas dan Mineral Tanah Pembahasan Pembahasan Kesimpulan Selesai Gambar 1 Bagan alir penelitian 3. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Hasil pengujian labolatorium terbagi menjadi dua yaitu hasil pengujian geoteknik dan mineralogi, data hasil pengujian laboratorium geoteknik meliputi pengujian parameter fisis dan pengujian teknis, hasil pengujian parameter fisis diantarnya kadar air, berat jenis tanah, batas cair, dan indeks plastisitas. Hasil pengujian parameter teknis diantaranya Coefficient of Consolidation (Cv), Compression Index (Cc), cohesion undrain (cu), cohesion, dan sudut gesr dalam (ɸ). 3.1 Hubungan Mineral Kuarsa Dengan Coefficient of Consolidation (Cv) Pada Gambar 2 dapat dijelaskan jumlah mineral kuarsa yang besar membuat indeks plastisitas menjadi kecil dan indeks plastisitas yang besar menbuat koefisien konsolidasi menjadi kecil, sehingga hasil dari korelasi grafik tersebut kuarsa dapat menaikan koefisien konsolidasi. Grafik (b dan c) menunjukan terjadi perbedaan antar a bagian bawah dan atas, sehingga terbagi dalam dua kelompok yaitu bagian bawah terdiri dari lempung dan bagian atas terdiri dari pasir. Mineral kuarsa akan membuat stabil karena silika tetrahedral yang membentuk spiral-spiral dengan kaki-kaki tetrahedral yang berupa oksigen diikat oleh silicon (Mitchell, 1992). Rekaracana-3

Dipura, Rizki A., Hamdhan, Indra N. Gambar 2 Hubungan kuarsa dengan PI, Hubungan PI dengan Cv, Hubungan kuarsa dengan Cv. 3.2 Hubungan Mineral Kuarsa Dengan Compression Index (Cc) Pada Gambar 3 dapat dijelaskan jumlah mineral kuarsa yang besar membuat indeks plastisitas menjadi kecil dan indeks plastisitas yang besar membuat indeks pemampatan menjadi besar, sehingga hasil dari korelasi tersebut kuarsa dapat menurukan indeks pemampatan. Mineral kuarsa akan membuat stabil karena silika tetrahedral yang membentuk spiral-spiral dengan kaki-kaki tetrahedral yang berupa oksigen diikat oleh silikon (Mitchell, 1992). Gambar 3 Hubungan kuarsa dengan PI, Hubungan kuarsa dengan LL, Hubungan PI dengan Cc. Rekaracana-4

Korelasi Kandungan Mineral Terhadap Parameter Kuat Geser Dan Kompresibilitas Tanah 3.3 Hubungan Mineral Kuarsa Dengan Cohesion Undrained (c u ) Pada Gambar 4 dapat dijelaskan jumlah mineral kuarsa yang besar membuat indeks plastisitas menjadi kecil dan indeks plastisitas yang besar menbuat kohesi undrain menjadi kecil, sehingga hasil korelasi dari grafik tersebut kuarsa tidak terlalu berpengaruh terhadap kohesi undrain. Grafik (b dan c) menunjukan terjadi perbedaan antara bagian bawah dan atas, sehingga terbagi dalam dua kelompok yaitu bagian bawah terdiri dari lempung dan bagian atas terdiri dari pasir. Mineral kuarsa akan membuat stabil karena silika tetrahedral yang membentuk spiral-spiral dengan kaki-kaki tetrahedral yang berupa oksigen diikat oleh silicon (Mitchell, 1992). Gambar 4 Hubungan kuarsa dengan PI, Hubungan pi dengan c u, Hubungan kuarsa dengan c u 3.4 Hubungan Mineral Kuarsa Dengan Sudut Geser Dalam (φ) Pada Gambar 5 dapat dijelaskan jumlah mineral kuarsa yang besar membuat indeks platisitas menjadi kecil dan indeks plastisitas yang besar membuat sudut geser dalam menjadi kecil, sehingga hasil korelasi grafik tersebut kuarsa dapat menaikan sudut geser dalam. Grafik (b dan c) menunjukan terjadi perbedaan antara bagian bawah dan atas, sehingga terbagi dalam dua kelompok yaitu bagian bawah terdiri dari lempung dan bagian atas terdiri dari pasir Mineral kuarsa akan membuat stabil karena silika tetrahedral yang membentuk spiral-spiral dengan kaki-kaki tetrahedral yang berupa oksigen diikat oleh silicon (Mitchell, 1992). Rekaracana-5

Dipura, Rizki A., Hamdhan, Indra N. Gambar 5 Hubungan kuarsa dengan PI, Hubungan PI dengan, Hubungan kuarsa dengan 3.5 Hubungan Mineral Kaolinit Dengan Coefficient of Consolidation (Cv) Pada Gambar 6 dapat dijelaskan jumlah mineral kaolinit yang besar membuat indeks plastisitas menjadi besar dan indeks plastisitas yang besar menbuat koefisien konsolidasi menjadi kecil, sehingga hasil korelasi dari grafik tersebut mineral kaolinit dapat menurunkan koefisien konsolidasi. Grafik (b dan c) menunjukan terjadi perbedaan antara bagian bawah dan atas, sehingga terbagi dalam dua kelompok yaitu bagian bawah terdiri dari lempung dan bagian atas terdiri dari pasir. Mineral kaolinit dapat membentuk ikatan yang stabil walaupun dialiri air, karena ikatan hidrogen yang terdapat pada kaolinit membuat ikatannya menjadi kuat dan tidak menyebabakan swelling (Mitchell, 1992). Gambar 6 Hubungan kaolinit dengan PI, Hubungan PI dengan Cv, Hubungan kaolinit dengan Cv. 3.6 Hubungan Mineral Kaolinit Dengan Compression Index (Cc) Pada Gambar 7 dapat dijelaskan jumlah mineral kaolinit yang besar membuat indeks plastisitas menjadi besar dan indeks plastisitas yang besar menbuat indeks pemampatan menjadi besar, sehingga hasil dari korelasi grafik tersebut mineral kaolinit dapat menaikan indeks pemampatan. Grafik (b dan c) menunjukan cenderung terjadi perbedaan antara bagian bawah dan atas, sehingga terbagi dalam dua kelompok yaitu bagian bawah terdiri Rekaracana-6

Korelasi Kandungan Mineral Terhadap Parameter Kuat Geser Dan Kompresibilitas Tanah dari lempung dan bagian atas terdiri dari pasir Mineral kaolinit dapat membentuk ikatan yang stabil walaupun dialiri air, karena ikatan hidrogen yang terdapat pada kaolinit membuat ikatannya menjadi kuat dan tidak menyebabakan swelling (Mitchell, 1992). Gambar 7 Hubungan kaolinit dengan PI, Hubungan kaolinit dengan LL, Hubungan kaolinit dengan Cc. 3.7 Hubungan Mineral Kaolinit Dengan Cohesion Undrained (c u ) Pada Gambar 8 dapat dijelaskan jumlah mineral kaolinit yang besar membuat indeks plastisitas menjadi besar dan indeks plastisitas yang besar menbuat kohesi undrain menjadi kecil, sehingga hasil dari korelasi grafik tersebut mineral kaolinit dapatkan menaikan kohesi undrain. Grafik (b dan c) menunjukan terjadi perbedaan antara bagian bawah dan atas, sehingga terbagi dalam dua kelompok yaitu bagian bawah terdiri dari lempung dan bagian atas terdiri dari pasir Mineral kaolinit dapat membentuk ikatan yang stabil walaupun dialiri air, karena ikatan hidrogen yang terdapat pada kaolinit membuat ikatannya menjadi kuat dan tidak menyebabakan swelling (Mitchell, 1992). Rekaracana-7

Dipura, Rizki A., Hamdhan, Indra N. Gambar 8 Hubungan kaolinit dengan PI, Hubungan PI dengan c u, Hubungan kaolinit dengan c u. 3.8 Hubungan Mineral Kaolinit Dengan Kohesi Tanah Pada Gambar 9 dapat dijelaskan jumlah mineral kaolinit yang besar membuat indeks plastisitas menjadi besar dan indeks platisitas yang besar menbuat kohesi menjadi kecil, sehingga hasil korelasi dari grafik tersebut mineral kaolinit dapat menaikan kohesi. Grafik menunjukan terjadi perbedaan antara bagian bawah dan atas, sehingga terbagi dalam dua kelompok yaitu bagian bawah terdiri dari lempung dan bagian atas terdiri dari pasir Mineral kaolinit dapat membentuk ikatan yang stabil walaupun dialiri air, karena ikatan hidrogen yang terdapat pada kaolinit membuat ikatannya menjadi kuat dan tidak menyebabakan swelling (Mitchell, 1992). Gambar 9 Hubungan kaolinit dengan PI, Hubungan PI dengan c. Hubungan kaolinit dengan c. 3.9 Hubungan Mineral Muskovit Dengan Coefficient of Consolidation (Cv) Pada Gambar 10 dapat dijelaskan jumlah mineral muskovit yang besar membuat indeks plastisitas menjadi besar dan indeks plastisitas yang besar menbuat koefisien konsolidasi menjadi kecil, sehingga hasil korelasi dari mineral tersebut mineral muskovit dapat menurunkan koefisien konsolidasi. Grafik (b dan c) menunjukan terjadi perbedaan antara bagian bawah dan atas, sehingga terbagi dalam dua kelompok yaitu bagian bawah terdiri dari lempung dan bagian atas terdiri dari pasir Mineral muskovit dapat menyebabkan Rekaracana-8

Korelasi Kandungan Mineral Terhadap Parameter Kuat Geser Dan Kompresibilitas Tanah kompresibilitas tinggi karena lempengan morphologi yang tipis dan pengembangan yang besar saat beban diangkat (Mitchell, 1992). Gambar 10 Hubungan muskovit dengan PI, Hubungan PI dengan Cv, Hubungan muskovit dengan Cv. 3.10 Hubungan Mineral Muskovit Dengan Compression Index (Cc) Pada Gambar 11 dapat dijelaskan jumlah mineral muskovit yang besar membuat indeks platisitas menjadi besar dan indeks plastisitas yang besar menbuat indeks pemampatan menjadi, sehingga hasil korelasi dari grafik tersebut mineral muskovit tidak terlalu berpengaruh terhadap parameter tanah. Grafik (b dan c) menunjukan terjadi perbedaan antara bagian bawah dan atas, sehingga terbagi dalam dua kelompok yaitu bagian bawah terdiri dari lempung dan bagian atas terdiri dari pasir. Mineral muskovit dapat menyebabkan kompresibilitas tinggi karena lempengan morphologi yang tipis dan pengembangan yang besar saat beban diangkat (Mitchell, 1992). Rekaracana-9

Dipura, Rizki A., Hamdhan, Indra N. Gambar 11 Hubungan muskovit dengan PI, Hubungan PI dengan Cc, Hubungan muskovit dengan Cv. 3.11 Hubungan Mineral Muskovit Dengan Cohesion Undrained (c u ) Pada Gambar 12 dapat dijelaskan jumlah mineral muskovit yang besar membuat indeks platisias menjadi besar dan indeks plastisitas yang besar menbuat kohesi undrain menjadi kecil, sehingga hasil korelasi dari grafik tersebut mineral muskovit dapat menaikan kohesi undrain. Grafik (b dan c) menunjukan terjadi perbedaan antara bagian bawah dan atas, sehingga terbagi dalam dua kelompok yaitu bagian bawah terdiri dari lempung dan bagian atas terdiri dari pasir. Mineral muskovit dapat menyebabkan kompresibilitas tinggi karena lempengan morphologi yang tipis dan pengembangan yang besar saat beban diangkat (Mitchell, 1992). Gambar 12 Hubungan muskovit dengan PI, Hubungan PI dengan c u, Hubungan muskovit dengan c u. 3.12 Hubungan Mineral Muskovit Dengan Kohesi tanah Pada Gambar 13 dapat dijelaskan jumlah mineral muskovit yang besar membuat indeks plastisitas menjadi besar dan indeks plastisitast yang besar menbuat kohesi menjadi besar, sehingga hasil korelasi dari grafik tersebut mineral musokovit tidak terlalu berpengaruh terhadap parameter tanah. Grafik (a dan b) menunjukan terjadi perbedaan antara bagian bawah dan atas, sehingga terbagi dalam dua kelompok yaitu bagian bawah terdiri dari lempung dan bagian atas terdiri dari pasir. Mineral muskovit dapat menyebabkan Rekaracana-10

Korelasi Kandungan Mineral Terhadap Parameter Kuat Geser Dan Kompresibilitas Tanah kompresibilitas tinggi karena lempengan morphologi yang tipis dan pengembangan yang besar saat beban diangkat (Mitchell, 1992). Gambar 13 Hubungan muskovit dengan PI, Hubungan PI dengan c, Hubungan muskovit dengan c. 3.13 Hubungan Mineral Muskovit Dengan Sudut Geser Dalam (φ) Pada Gambar 14 dapat dijelaskan jumlah mineral muskovit yang besar membuat indeks plastisitas menjadi besarl dan indeks plastisitas yang besar menbuat sudut gesr dalam menjadi kecil, sehingga hasil korelasi dari grafik tersebut mineral muskovit dapat menurutkan sudut geser dalam. Grafik (b dan c) menunjukan terjadi perbedaan antara bagian bawah dan atas, sehingga terbagi dalam dua kelompok yaitu bagian bawah terdiri dari lempung dan bagian atas terdiri dari pasir. Mineral muskovit dapat menyebabkan kompresibilitas tinggi karena lempengan morphologi yang tipis dan pengembangan yang besar saat beban diangkat(mitchell, 1992). Rekaracana-11

Dipura, Rizki A., Hamdhan, Indra N. Gambar 14 Hubungan kaolinit dengan PI, Hubungan PI dengan, Hubungan muskovit dengan. 4. KESIMPULAN 1. Hasil korelasi mineral kuarsa terhadap parameter tanah yang berbanding lurus, terbalik dan tidak terlalu berpengaruh, hal ini disebabkan indeks plastisitas (PI) yang besar, tanah yang tercampur antara lempung dan pasir. 2. Hasil korelasi mineral kaolinit terhadap parameter tanah ada yang berbanding lurus, tidak terlalu berpengaruh hal ini disebabkan indeks plastisitas (PI) yang besar, tanah yang tercampur antara lempung dan pasir. 3. Hasil korelasi mineral muskovit terhadap parameter tanah yang berbanding lurus, terbalik dan tidak terlalu berpengaruh, hal ini disebabkan korelasi indeks plastisitas (PI) yang besar, tanah yang tercampur antara lempung dan pasir. DAFTAR RUJUKAN Bowles, J.E. (1984). Sifat-Sifat Fisis Dan Geoteknis Tanah Edisi Kedua. Erlangga. Jakarta Das, (1995). Mekanika Tanah Jilid 2. Erlangga. Jakarta. Mitchell, 1992). Fundamentals of Soil Behavior. University of California, Berkeley. Rekaracana-12