2014 EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TANYA-JAWAB BERBASIS MEDIA VIDEO TAYANGAN ORBIT DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Stella Talitha, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Menyimak (Listening Skill), Berbicara (Speaking Skill), Membaca (Reading Skill),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis di

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peranan seorang guru dalam proses belajar-mengajar harus mampu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. melainkan harus melalui proses pembelajaran dengan waktu yang lama untuk

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Debby Agita Viantiputri,2014

BAB I PENDAHULUAN. serta pengetahuan yang dimilikinya untuk diketahui oleh orang lain. Kurikulum 2013 yang diberlakukan oleh pemerintah juga

BAB 1 PENDAHULUAN. masa sekarang. Tidak hanya dijadikan sebagai perantara informasi dan komunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. dan gaya penulisan. Menulis merupakan suatu kemampuan berbahasa yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Betta Anugrah Setiani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. deskripsi, eksposisi, argumentasi, proposal, surat resi, surat dinas, rangkuman,

BAB I PENDAHULUAN. berbicara, membaca, dan menulis. keempat keterampilan tersebut memegang

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Bahasa juga pada umumnya digunakan untuk menyampaikan perasaan,

2015 PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINASI DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan yang dimilikinya untuk diketahui oleh orang lain. Kemampuan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum disetiap jenjang pendidikan di sekolah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuma Yudhayana, 2015 Efektivitas Teknik Examples Non-Examples Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Alfa Mitri Suhara, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan, ternyata pembelajaran

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab kelima ini, penulis akan memaparkan kesimpulan dari penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan. Peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai cara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional seperti dinyatakan dalam Pasal 3 Undang-Undang

2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

BAB 1 PENDAHULUAN. daya manusia yang siap menyampaikan maupun menulis teks berita. Menulis teks

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai alat komunikasi manusia yang paling efektif, bahasa memegang. penanan yang sangat penting. Dengan berbahasa, manusia mampu

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam Kurikulum

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu siswa juga

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Di dalam kurikulum ini terdapat pergeseran model pembelajaran dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan. Pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan tentang materi

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. langsung tetapi juga dapat memahami informasi yang disampaikan secara

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

BAB I PENDAHULUAN. sampai ke perguruan tinggi, oleh karena itu semestinya diadakan penelitian dalam

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,

BAB I PENDAHULUAN. membaca yang baik akan menunjang keberhasilan hal-hal yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa. umum keterampilan menyimak dan berbicara adalah keterampilan yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Harapan dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah agar para siswa mampu mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan bersikap positif terhadap bahasa Indonesia, serta menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaan (Kurniawan, 2012:6). Sebagaimana diungkapkan di atas, siswa dituntut untuk memiliki keterampilan berbahasa yang baik, maka diharapkan dari keterampilan berbahasa tersebut siswa lebih mengenali makna dan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia yang sesungguhnya dalam kehidupan sehari-hari serta dapat menerapkannya. Tarigan (2008:1) mengungkapkan bahwa keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Setiap komponen sebenarnya merupakan penyelarasan dari komponen yang lainnya sehingga dalam pembelajaran bahasa Indonesia dibutuhkan keempatnya. Dari keempat keterampilan berbahasa ini, keterampilan menulis dianggap yang paling sulit. Tarigan (2008:3) mengemukakan kembali bahwa keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan Nurgiyantoro (1995: 27) bahwa keterampilan menulis tidak diperoleh secara instan tetapi harus dilatih terus menerus. Diungkapkannya juga bahwa menulis merupakan aktivitas produktif, aktivitas pengungkapan bahasa melalui media tulis. Menulis merupakan kegiatan yang cukup kompleks. Oleh karena itu dibutuhkan pemikiran yang matang, ketekunan, serta wawasan yang luas agar pikiran yang dituangkan dalam bentuk tulisan dapat berdaya guna tinggi. Kurniawan (2012: 28) menjabarkan beberapa kesulitan siswa dalam mempelajari bahasa Indonesia, khususnya pada keterampilan menulis, di antaranya: a) sulit menentukan tema; b) sulit menyusun kalimat; c) sulit menerapkan ejaan; d) sulit 1

2 memilih kata yang tepat; e) malu; f) takut salah; g) sulit menulis huruf tertentu; h) malas; i) memerlukan banyak waktu; j) menentukan judul; dan k) cepat putus asa. Setiap keterampilan berbahasa memiliki kemudahan dan kesulitannya masing-masing, namun hal-hal di atas menjadi alasan sebagian orang kurang meminati keterampilan menulis. Beberapa orang menganggap keterampilan berbahasa dengan aktivitas produktif lebih memiliki banyak tantangan dibandingkan dengan keterampilan berbahasa dengan aktivitas nonproduktif. Oleh karena itu, banyak orang yang menghindari keterampilan menulis dan berbicara dan lebih memilih keterampilan membaca dan menyimak. Hal itu memancing upaya guru untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa mengingat banyaknya manfaat atau keuntungan yang bisa didapat dari kegiatan menulis. Kegiatan menulis terutama menulis teks berperan penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada kurikulum terbaru yang dirancang berbasis pada teks. Beberapa jenis teks yang diajukan dalam kurikulum 2013 ini di antaranya teks hasil observasi, teks tanggapan deskriptif, teks eksposisi, teks eksplanasi, serta teks cerita pendek yang terdapat dalam pembelajaran kelas VII. Dalam penelitian ini, jenis teks yang akan diuji cobakan adalah teks eksplanasi. Teks eksplanasi merupakan teks yang bertujuan untuk meyakinkan pembaca terhadap topik tertentu yang berkaitan dengan suatu fenomena (Kosasih, 2013: 20). Untuk memancing siswa dalam kegiatan menulis teks eksplanasi, diperlukan media yang tepat. Media yang digunakan diharapkan dapat memancing pengetahuan yang siswa miliki agar dapat dituangkan dalam bentuk tulisan, sehingga siswa tidak kesulitan dalam menentukan tema, menyusun kalimat, dan memilih kata-kata yang tepat dalam tulisannya. Selain itu media yang menarik juga dapat membangkitkan semangat para siswa dalam memperdalam pengetahuannya mengenai fenomena yang akan dijabarkan prosesnya dalam teks

3 yang akan mereka buat. Oleh karena itu, dalam penelitian ini media yang dipilih adalah tayangan orbit digital. Tayangan orbit digital yang bertema smart in 6 seconds merupakan tayangan yang menyajikan berbagai informasi tentang bagaimana proses terjadinya sesuatu. Dalam tayangan yang hanya berdurasi beberapa detik peserta didik akan diajak fokus dalam menyaksikan sekilas pengetahuan tentang proses terjadinya sebuah fenomena. Tayangan ini memang khusus dibuat agar dapat menarik perhatian anak untuk fokus dan penasaran akan informasi yang diberikan. Tayangan orbit digital disajikan bersama ilustrasi yang berkaitan dengan tema proses fenomena yang dibahas, ilustrasi tersebut dijelaskan bersama dengan latar suara anak yang menjelaskan lebih dalam mengenai bahasan tersebut. Pendekatan dalam mengajar umumnya menempuh dua macam cara, yaitu memberikan stimulasi dan mengadakan pengarahan aktivitas belajar (Sagala, 2005: 203). Untuk itu, dalam pemberian stimulasi siswa, selain perlu didukung oleh media yang tepat, juga perlu penyelarasan metode pembelajaran yang tepat, sehingga dipilihlah metode tanya-jawab dalam proses pembelajarannya. Sagala (2005: 203) menyatakan kembali bahwa pertanyaan adalah pembangkit motivasi yang dapat merangsang siswa untuk berpikir. Melalui pertanyaan peserta didik didorong untuk mencari dan menemukan jawaban yang tepat dan memuaskan. Oleh karena itu, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam proses pembelajaran digunakan sebagai pemacu siswa dalam mengingat pengetahuan-pengetahuan yang ia miliki untuk diajukan sebagai jawaban yang nantinya akan digunakan sebagai acuan materi selanjutnya. Dalam kurikulum yang baru, menulis teks eksplanasi dirasa masih cukup sulit untuk pembelajaran pada anak kelas VII, karena siswa masih asing dengan pembelajaran tematik maupun pembelajaran berbasis teks. Oleh karena itu, dalam pembelajaran dikelas siswa diharapkan fokus pada materi yang disampaikan serta termotivasi dalam mengingat dan memperdalam pengetahuan awalnya, sehingga

4 dapat memaparkan proses terjadinya suatu fenomena dalam bentuk teks eksplanasi dengan lebih lancar dan terarah. Selain itu, guru berperan penting sebagai perencana proses pembelajaran serta keberhasilan yang akan dicapai, sehingga dengan media yang guru gunakan diharapkan tujuan pembelajaran bisa tercapai. Penelitian dengan menggunakan media video keindahan alam pernah dilaksanakan sebelumnya oleh Novitasari (2011) pada pembelajaran menulis puisi. Selain itu, Puspita (2013) melakukan penelitian dengan media yang sama namun dengan tema dan jenis karangan yang berbeda. Tema video yang digunakan oleh penelitian Puspita bertema kerusakan lingkungan untuk pembelajaran menulis karangan persuasif. Ada pula penelitian menggunakan media tayangan talk show kick Andy oleh Lestari (2011) dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi. Dari penelitian tersebut seluruhnya mengalami kenaikan nilai rata-rata kemampuan menulis puisi yang cukup tinggi dibanding dengan nilai sebelum menggunakan media video. Hal di atas menunjukkan bahwa media video atau tayangan memiliki pengaruh yang cukup besar dalam membangkitkan daya ingat dan imajinasi anak untuk dapat menuangkan ide-ide yang mereka miliki dalam bentuk tulisan. Berbeda dengan penelitian menggunakan media video di atas, penilitian ini dikhususkan dengan menggunakan media video tayangan orbit digital dan dilakukan untuk mengukur keterampilan menulis teks eksplanasi menggunakan metode tanya-jawab yang sepengetahuan peneliti belum pernah diuji cobakan sebelumnya. B. Identifikasi Masalah Beberapa masalah yang diintifikasi terkait dengan latar belakang penelitian di antaranya sebagai berikut. 1) Siswa umumnya kurang antusias dalam kegiatan menulis.

5 2) Kurangnya latar belakang wawasan siswa sebagai motivasi awal dalam menulis. 3) Dibutuhkan pemancing agar siswa dapat berpikir tentang pengetahuan yang dimilikinya atau yang perlu dimilikinya. 4) Pembelajaran masih menggunakan media konvensional. 5) Belum maksimalnya media yang digunakan dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. C. Batasan Masalah Batasan masalah yang diperlukan agar penelitian lebih terarah diantaranya berkaitan dengan perihal bahwa metode yang digunakan adalah metode tanyajawab dengan menggunakan media video yang berasal dari orbit-digital.com yang bertopik fenomena alam yang populer. D. Rumusan Masalah 1. Rumusan Masalah Umum Dalam penelitian ini, rumusan masalah umumnya ialah bagaimana efektivitas metode pembelajaran tanya-jawab berbasis media video tayangan orbit digital dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi? 2. Rumusan Masalah Khusus Rumusan masalah khusus untuk penelitian ini diantaranya sebagai berikut. a) Bagaimanakah proses pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan menggunakan metode tanya-jawab berbasis media tayangan video orbit digital? b) Apakah ada perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran menulis teks eksplanasi di kelas eksperimen dan kelas kontrol? E. Tujuan Penelitian

6 Berdasarkan rumusan masalah di atas, berikut ini didapatkan tujuan dari penelitian ini. 1. Tujuan Umum Menjelaskan keefektifan metode pembelajaran tanya-jawab berbasis media video tayangan orbit digital dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. 2. Tujuan Khusus a) Mendeskripsikan proses pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan menggunakan metode tanya-jawab berbasis media tayangan video orbit digital. b) Mendeskripsikan perbedaan persentase antara hasil pembelajaran menulis teks eksplanasi di kelas eksperimen dan kelas kontrol. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis maupun praktis. 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam menentukan metode dan media pembelajaran menulis teks eksplanasi yang tepat dan efektif, khususnya bagi guru bahasa Indonesia. Selain itu, penelitian ini diharapkan juga dapat menjadi jembatan bagi penelitian lain. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dasar bagi guru dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran menulis teks eksplanasi siswa. b. Bagi Siswa

7 Penggunaan metode tanya-jawab berbasis media video tayangan orbit digital dapat memotivasi siswa dalam menggali dan menuangkan ide kreatif atau pengetahuan dasar yang dimilikinya dalam proses pembelajaran menulis teks eksplanasi. c. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pengembangan proses pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia. G. Anggapan Dasar Dalam hubungan antarvariabel dalam penelitian ini, anggapan dasarnya antara lain: 1. Kegiatan menulis teks merupakan salah satu kompetensi yang selalu ada dalam setiap pembelajaran bahasa Indonesia pada kurikulum 2013. 2. Menulis teks eksplanasi merupakan kegiatan menulis dengan menjabarkan proses terjadinya fenomena yang terjadi disekitar siswa. 3. Metode tanya-jawab merupakan metode pembelajaran dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa. 4. Media video merupakan salah satu media pembelajaran audio-visual. H. Hipotesis Penelitian 1. Hipotesis Nol Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks eksplanasi siswa dengan menggunakan media video tayangan orbit digital dengan media gambar. 2. Hipotesis Alternatif Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks eksplanasi siswa dengan menggunakan media video tayangan orbit digital dengan media gambar.

8 I. Definisi Operasional 1. Metode tanya-jawab dilakukan sebagai upaya merangsang pengetahuan yang dimiliki siswa dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi pembelajaran, khususnya fenomena alam yang sedang dihabas sesuai dengan tema media yang diberikan. Pertanyaan yang diajukan merupakan pertanyaan-pertanyaan yang sekiranya berhubungan dengan lingkungan siswa sehingga dapat siswa jawab atau pertanyaan yang membangkitkan rasa penasaran siswa untuk mencari tahu jawabannya, misalnya pelangi memiliki nama lain yaitu bianglala, ada yang tahu apa persamaan pelangi dengan bianglala?. 2. Media video tayangan orbit digital adalah alat penghantar pembelajaran dalam bentuk tayangan audio-visual yang membahas proses terjadinya fenomena di sekitar manusia dengan cara yang menarik sehingga membantu siswa dalam memperoleh informasi dengan lebih mudah dan menyenangkan, contohnya tayangan bertema pelangi, erosi, debu, dan angin topan yang akan diberikan kepada siswa dalam proses pembelajaran. Media tayangan orbit digital yang menayangkan gambar ilustrasi fenomena dan dijelaskan lewat suara dapat menjadi penarik siswa agar fokus menyimak dan mendengarkan. 3. Kemampuan menulis teks eksplanasi merupakan salah satu keterampilan berbahasa berupa penuangan ide atau gagasan yang dimiliki dalam bentuk tulisan yang berisi sebab-akibat dari suatu fenomena yang terjadi. Penyusunan teks eksplanasi dalam pembelajaran untuk penelitian ini berdasarkan tema dari video tayangan orbit digital dengan maksud membimbing siswa untuk menyatukan pemahamannya akan penampakkan fenomena alam yang mereka ketahui atau mereka alami dengan yang sesungguhnya terjadi berdasarkan fakta dari teori yang sebenarnya.

9