Halaman : 1 dari 5 NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN I. SELEKSI 1. Permohonan Sesuai Persyaratan Permohonan yang tercantum dalam Prosedur Penanganan Permohonan Sertifikasi (PrM-7.1) 2. Tipe Sertifikasi Tipe 5 Melampirkan surat rekomendasi dari Direktur Pembina Industri Untuk pemohon luar negeri : o berkas permohonan,pedoman mutu, diagram alir proses produksi, daftar induk dokumen berbahasa indonesia. o Dokumen legal pabrikan harus menggunakan penerjemah tersumpah o Pada saat audit kesesuaian menyediakan penerjemah independen 3. Sistem Manajemen Mutu yang diterapkan ISO 9001:2008 atau revisinya 4. Petugas Pengambil Contoh Memahami Cara Pengambilan Contoh yang tercantum dalam SNI 07-0052-2006 atau revisinya. Memahami Petunjuk Teknis Ditjen BIM No: 5. Cara pengambilan contoh Sesuai SNI 07-0052-2006 atau revisinya. 6. Jumlah contoh Tiap nomor leburan diambil satu contoh uji untuk uji tarik dan uji lengkung dengan panjang 1 meter. Produk yang diperiksa harus dikelompokan sedemikian rupa sehingga mudah diidentifikasi
Halaman : 2 dari 5 dan setiap kelompok sedapat mungkin terdiri dari satu macam kelas dan ukuran. Contoh uji dengan jumlah sampai dengan 50 ton diambil 1 contoh. Contoh yang diambil dibuat menjadi 2 paket. (1 untuk dikirim ke Lab Uji dan 1 lagi ditinggal diperusahaan sebagai arsip jika diperlukan). Sesuai SNI 07-0052-2006 atau revisinya 7. Laboratorium Uji yang digunakan Laboratorium yang ditunjuk oleh Menteri Perindustrian dan, Laboratorium yang telah terakreditasi oleh KAN II. DETERMINASI 1. Audit Kecukupan/Tinjauan Permohonan : Jika telah memilliki Sertifikat Sistem Manajemen Mutu Jika belum memilliki Sertifikat Sistem Manajemen Mutu 2. Audit Lapangan : Tim Audit Dilakukan Tinjauan Permohonan sesuai Prosedur Evaluasi (PrM-7.2) Dilakukan Audit Kecukupan sesuai Prosedur Evaluasi (PrM-7.2) Sesuai Prosedur Evaluasi (PrM-7.2) Auditor yang melakukan kegiatan audit telah mendapat sertifikasi personil dari Lembaga Sertifikasi Personil. Salah seorang dari Tim Auditor harus mempunyai bidang keahlian Teknologi Logam. Jika tidak ada Auditor yang memiliki bidang keahlian Teknologi Logam, maka harus menggunakan Tenaga Ahli yang memiliki bidang keahlian Teknologi Logam.
Halaman : 3 dari 5 Auditor yang melakukan audit pada titik kritis harus yang memiliki bidang keahlian Logam. Area yang diaudit : Proses kritis yang harus diperhatikan Bahan baku Peralatan produksi dan uji yang wajib dimiliki Semua elemen Proses Rolling, Pembuatan lengkung U, Beam blank, bloom, dan billet baja tuang kontinyu BjP Dapur pemanas (reheating furnace), mesin canai panas (rolling mill), meja pendingin (cooling bed), mesin pelurus (straightening machine), mesin potong (cutting machine), alat ukur dimensi, alat ukur berat dan alat uji tarik dan lengkung (tensile and bending machine) 3. Laporan audit Sesuai Prosedur Evaluasi (PrM-7.2) 4. Pelaksanaan pengambilan contoh Dilakukan sesuai Prosedur Evaluasi (PrM-7.2), yang dilengkapi dengan Berita Acara Pengambilan Contoh dan Label Contoh. 04/BIM/PER/3/2012 Contoh diambil di jalur produksi dan/atau gudang. 5. Pengujian Contoh Uji Metoda, jumlah benda uji dan syarat lulus uji sesuai SNI 07-0052-2006.atau revisinya. Jika ada parameter yang tidak memenuhi syarat, maka dilakukan uji ulang untuk parameter tersebut. Apabila sampai dengan 3 kali pengujian ulang masih belum memenuhi syarat, maka proses sertifikasi dihentikan. 6. Laporan Hasil Uji Mencantumkan kesesuaian atau ketidaksesuaian dalam pemenuhan SNI 07-0052-2006 atau revisinya.
Halaman : 4 dari 5 III. TINJAUAN DAN KEPUTUSAN 1. Tinjauan terhadap Laporan/ BA Pengambilan Contoh, Laporan Audit dan Laporan Hasil Uji dilakukan oleh Tim Teknis Tim Teknis bersifat adhoc dan ditunjuk oleh Kepala Baristand Industri Surabaya atau pejabat struktural apabila Kepala Baristand Industri Surabaya berhalangan hadir Tim Teknis terdiri dari satu atau lebih personel yang memahami Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001) dan Teknologi Logam. Sidang Tim Teknis dan cara mengambil keputusan mengacu pada Prosedur Keputusan Sertifikasi (PrM-7.5) 2. Keputusan Sertifikasi Sesuai Prosedur Keputusan Sertifikasi (PrM-7.5) IV. LISENSI Sesuai Prosedur Pemberian, Pemeliharaan, Penundaan dan Pencabutan Sertifikat (PrM-7.8) V. SURVAILEN Sesuai Prosedur Survailen (PrM-7.6) Dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam setahun 1. Audit Pengendalian Proses, Quality Control, Pengendalian Produk, Tinjauan Manajemen, Keluhan dan Kepuasan Pelanggan, Internal Audit, Pengendalian Produk Tidak Sesuai, Evaluasi Data dan Tindakan Perbaikan. 2. Pengambilan Contoh Sesuai SNI 07-0052-2006 atau revisinya. Sesuai Petunjuk Teknis Ditjen BIM No. 12/BIM/PER/8/2011 atau revisinya Pengambilan contoh dilakukan di pabrik atau pasar 3. Pengujian Contoh Sesuai SNI 07-0052-2006 atau revisinya. VI. TINJAUAN DAN KEPUTUSAN 1. Tinjauan terhadap Laporan/ BA Pengambilan Contoh, Laporan Audit dan Laporan Hasil Uji dilakukan oleh Tim Teknis bersifat adhoc dan ditunjuk oleh Kepala Baristand Industri Surabaya atau pejabat struktural apabila Kepala Baristand
Halaman : 5 dari 5 Tim Teknis Industri Surabaya berhalangan hadir Tim Teknis terdiri dari satu atau lebih personel yang memahami Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001) dan SNI Teknologi Logam. Sidang Tim Teknis dan cara mengambil keputusan mengacu pada Prosedur Keputusan Sertifikasi (PrM-7.5) 2. Keputusan Survaylen Sesuai Prosedur Keputusan Sertifikasi (PrM-7.5)