RENNY EL PRADIBTA B

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI (Study Empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEI )

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI SELAMA DAN SESUDAH KRISIS MONETER

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat. Karena itu, perusahaan dituntut untuk selalu. Perusahaan perlu mengembangkan strategi yang tepat agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang melanda Asia pada tahun 1997 telah menelan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu strategi yang dapat dilakukan perusahaan dalam. yang dapat dilakukan baik dalam bentuk ekspansi internal maupun ekspansi

BAB I PENDAHULUAN. dapat berkompetisi secara luas dengan perusahaan lainnya. Salah satu strateginya

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang ada semakin ketat. Kondisi demikian menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada, misalnya saja dengan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Memasuki pasar bebas dan adanya globalisasi menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan kecil dan menengah di Indonesia yang gulung tikar,

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perusahaan bahkan dapat berkembang. Perusahaan yang mampu untuk

BAB I PENDAHULUAN. di semua sektor, baik sektor yang sama maupun sektor yang berbeda. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara untuk menjadi perusahaan yang besar dan kuat melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin ketat ini. Perusahaan dituntut untuk dapat memanfaatkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas persaingan usaha diantara perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan, baik perusahaan dagang, industri,

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok, semakin melemahkan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. para pemodal atau investor untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh setiap manajemen perusahaan. Dengan mengetahui. dimasa depan. Disebutkan bahwa terdapat tiga area penting dalam

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ROE PERBANKAN SWASTA DI INDONESIA TAHUN 2005, 2006, 2007

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi para pelaku bisnis tersebut. perkembangan perusahaan untuk periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. Dalam bisnis setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat

PENGGUNAAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA DEPAN

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI ( BURSA EFEK INDONESIA )

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan suatu strategi yang tepat agar

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa. Sepanjang tahun 2014, tujuh dari sepuluh transaksi besar M&A

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

ANALISIS ECONOMIC VALUE ADDED SEBELUM DAN SESUDAH MERGER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi ini, kemajuan teknologi dan perkembangan arus

BAB I PENDAHULUAN. kerja melalui pembangunan perusahaan untuk meningkatkan daya saing

BAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia usaha saat ini semakin ketat, hal inilah yang menuntut setiap

BAB I PENDAHULUAN. transaksi antara pihak-pihak pencari dana (emiten) dengan pihak yang kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis dalam skala internasional agar dapat bertahan bahkan lebih

ANALISIS PENGARUH ROI, CASH RATIO, CURRENT RATIO DAN DER TERHADAP CASH DEVIDEND DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

I. PENDAHULUAN. Berjalannya pembangunan ekonomi nasional dalam jangka panjang. dapat dilihat dari bergeraknya roda perekonomian melalui peningkatan

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL KEUANGAN TERHADAP HARGA PASAR SAHAM SETELAH INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK JAKARTA PERIODESASI

BAB I PENDAHULUAN. dan krisis moneter terjadi pada tahun yang memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PERUBAHAN MODAL KERJA TERHADAP PERUBAHAN PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC

FITRI NILAM SARI B

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP HARGA SAHAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini isu mengenai good corporate governance

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. mencapai efisiensi, menjadi lebih kompetitif antar pesaing, serta untuk. meningkatkan keuntungan atau profit perusahaan.

MANFAAT INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA YANG AKAN DATANG

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki globalisasi dan perdagangan bebas persaingan usaha diantara

BAB I PENDAHULUAN. baik jangka pendek maupun jangka panjang agar dapat terus bertahan dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat bertahan atau bahkan lebih berkembang. Perusahaan yang. perusahaan dapat melakukan pengembangan perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya. Globalisasi juga bisa berdampak positif dan negatif,

BAB I PENDAHULUAN. penyatuan dua perusahaan atau lebih menjadi satu kekuatan, pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang baik dan didukung oleh sistem yang baik akan dapat. dimainkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk atau disingkat BRI, merupakan salah satu pelaku

BAB I PENDAHULUAN. kuat dan ketat. Kondisi ini menuntut perusahaan agar selalu mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. mengurangi ketergantungannya kepada pihak luar.

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha diantara perusahaan yang semakin ketat menuntut. perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaannya agar

BAB I PENDAHULUAN. nilai tambah, antara lain dengan melakukan hubungan kontraktual dengan para pemasok dan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan ukuran besaran yang disepakati untuk mencapai tujuan jangka

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tumbuh secara normal melalui kegiatan capital budgeting. Sedangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah organisasi yang mempunyai karakteristik. kelangsungan hidup perusahaan. Untuk itu perlu adanya penilaian terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP RETURN SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di sebuah negara, pembangunan menjadi salah satu faktor penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

PERANAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJEMEN

EVALUASI KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS PADA SEKTOR MANUFAKTUR

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS DAN TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan, keberhasilan maupun kegagalan dalam mengelola sumber daya serta

BAB I PENDAHULUAN. mana yang harus dibeli oleh perusahaan misalnya pemilihan proyek atau

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, kas perusahaan dan informasi lainnya yang berkaitan dengan kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. itu melalui pengembangan diri dari dalam (internal growth) dan pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. satunya dengan berinvestasi pada pasar modal. Kegiatan investasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Peran manajemen keuangan dalam suatu perusahaan yaitu

PENGARUH PERUBAHAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang semakin keras telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi nasional suatu negara sangat memengaruhi tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

Transkripsi:

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI (Study Empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEJ) SKRIPSI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh : RENNY EL PRADIBTA B 200060137 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH SURAKARTA 2010 i

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Memasuki era pasar bebas, persaingan dalam usaha menjadi semakin ketat. Kondisi tersebut menuntut perusahaan untuk mengembangkan strategi perusahaan agar dapat bersaing bahkan menjadi semakin berkembang. Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997, mengakibatkan sejumlah perusahaan membutuhkan dana. segar lebih banyak untuk membayar hutangnya yang membengkak akibat depresiasi nilai tukar rupiah terhadap US Dollar. Sedangkan untuk meminjam dana dari pinjaman bank menjadi sangat sulit karena bank sendiri mengalami kesulitan likuiditas dalam krisis perbankan nasional. Dan kalaupun ada bank yang mau memberikan pinjaman, maka bank akan membebani dengan bunga yang sangat tinggi sehingga semakin menyulitkan perusahaan.(n.agus sunarjanto,2007 : 45 ) Salah satu usaha untuk menjadi perusahaan yang besar dan kuat adalah melalui ekspansi. Ekspansi perusahaan dapat dilakukan baik dalam bentuk ekspansi internal maupun ekspansi eksternal. Ekspansi internal terjadi pada saat divisi-divisi yang ada dalam perusahaan tumbuh secara normal melalui capital budgeting. Sedangkan ekspansi eksternal dapat dilakukan dalam bentuk penggabungan perusahaan. ( Payamta dan Doddy Setyawan, 2004 : 266 ). 1

2 Penggabungan usaha dapat berupa merger, akuisisi dan konsolidasi. Merger adalah kombinasi dari dua atau lebih perusahaan salah satu nama perusahaan yang bergabung digunakan sedangkan yang lain dihilangkan. Konsolidasi adalah penggabungan dua perusahaan atau lebih, dan nama dari perusahaan-perusahaan yang bergabung tersebut hilang. Kemudian muncul nama baru dari perusahaan gabungan. Sedangkan akuisisi adalah penggabungan usaha dimana suatu perusahaan, yaitu pengakuisis memperoleh kendali atas aktiva neto dan operasi perusahaan yang diakuisis. Dalam praktik bisnis modern istilah mergerdan akuisis sering digunakan menggantikan ( interchangcable ). Secara lebih khusus, banyak alasan yang dilakukannya merger dan akuisisi, diantaranya adalah untuk meningkatkan kekuatan di pasar. Mengatasi hambatan untuk masuk dalam satu industri., menghemat biaya dan mengurangi resiko pengembangan produk baru, meningkatkan kecepatan dalam memasarkan produk, menambah diversifikasi dan menghindari kompetisi yang berlebihan. Merger dan akuisis mempunyai dua tujuan utama yaitu ekonomis dan non ekonomis. Tujuan ekonomis proses merger dan akuisisi dalah untuk meningkatkan penjualan, Return On Investment (ROI) ataupun Return On Equity (ROE). Dengan kata lain, proses akuisis mempunyai tujuan ekonomis untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Sedangkan tujuan non ekonomis antara lain motivasi politik dan sosial. Motivasi politik sering dilakukan oleh perusahaan multinasional negara maju untuk memperkuat

3 hegemoni politiknya dinegara perusahaan target (Rojas, l997) dalam Anton A Setyawan ( 2004 : 75 ). Selain itu, motivasi sosial proses akuisisi, misalnya untuk menciptakan lapangan kerja. Khusus untuk akuisisi dari sudut pandang ekonomis makro bisa berarti pemusnahan unit-unit produksi. Maksudnya akuisis dilakukan dengan menjual masing-masing bagian perusahaan tersebut secara terpisah. Proses ini sering terjadi pada perusahaan. Perusahaan yang lama berdiri dan mempunyai banyak cadangan tersembunyi (undervalued corporation). Akuisisi semacam ini termasuk yang paling "sadis" karena biasanya tidak memperhatikan nasib karyawannya. Mulai tahun 1989 pengabungan usaha dalam bentuk akuisisi sering terjadi di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan data yang diperoleh dari BAPAPAM dan BEJ yang yang menyebutkan sejak tahun 1989 sampai tahun 2002 telah terjadi transaksi akuisisi oleh 62 perusahaan ( Deden Iwan Kusuma, 2006 : 12 ). Sebelum memulai proses merger dan akuisisi sebuah perusahaan yang akan melakukan proses ini harus menghitung value perusahaannya dan perusahaan yang menjadi mitra proses tersebut. Penentuan value ini sangat penting karena berhubungan dengan berapa tambahan modal atau justru uang yang diterima perusahaan dalam proses merger dan akuisisi. Selain itu, penentuan value perusahaan ini akan menentukan siapa pengambil keputusan utama dalam perusahaan baru hasil merger dan akuisisi.

4 Faktor lain dalam merger dan akuisisi yang juga sangat menentukan adalah bagaimana mengusahakan agar terjadi sinergi budaya dua perusahaan yang melakukan merger. Hal ini dikarenakan faktor ini terkadang justru akan menjadi penghalang utama dalam proses merger dan akuisisi. Setiap perusahaan mempunyai budaya yang berbeda sehingga penggabungan keduanya bisa menimbulkan masalah. Misalnya ada satu perusahaan yang mempunyai budaya ealiter dimana karyawan diberikan kebebasan untuk menentukan keputusan dan cara kerja mereka. Perusahaan ini kemudian melakukan merger dengan perusahaan lain yang mempunyai manajemen otoriter. Perbedaan ini tentu akan menimbulkan masalah bagi para karyawan maupun manajer. Masalah kruisal dalam proses merger dan akuisisi adalah bagaimana mengusahakan agar tidak terjadi gejolak di antara para manajemen dan karyawan dalam perusahaan. Proses merger dan akuisisi biasanya diikuti dengan rasionalisasi ataupun perubahan struktur manajemen. Penolakan karyawan dan manajemen lama adalah karena tidak mempunyai jaminan akan posisi mereka dalam perusahaan baru hasil merger dan akuisisi. Kompensasi bagi manajer lama yang tidak lagi dipergunakan dalam perusahaan harus dipersiapkan pada saat keputusan merger dan akuisisi diambil. Keputusan merger dan akuisisi mempunyai pengaruh yang besar dalam memperbaiki kondisi dan kerja perusahaan, karena dengan bergabungnya dua atau lebih perusahaan dapat menunjang kegiatan usaha, sehingga keuntungan yang dihasilkan juga lebih besar dibandingkan jika dilakukan sendiri-sendiri.

5 Keuntungan yang besar dapat memperkuat posisi keuangan perusahaan yang melakukan merger dan. akuisisi. Perubahan posisi keuangan ini akan nampak pada laporan keuangan yang meliputi perhitungan dan interpretasi rasio keuangan. Di Indonesia rasio keuangan bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. Rasio ini nantinya akan dilihat oleh pemakai eksternal perusahaan yakni investor dan akan digunakan sebagai acuan untuk memutuskan apakah akan membeli saham atau tidak. Laporan keuangan ini juga digunakan untuk memprediksi keuangan perusahaan dimasa yang akan datang. Keputusan merger dan akuisisi selain membawa manfaat sebagaimana diuraikan di atas, juga tidak terlepas dari berbagai permasalahan, di antaranya adalah mahalnya biaya untuk melaksanakan merger dan akuisisi. Hal ini dikarenakan untuk membentuk suatu perusahaan yang profitable di pasar adalah sangat kompetitif. Di samping itu, pelaksanaan akuisisi juga dapat memberikan pengaruh negatif terhadap posisi keuangan dari acquiring company, apabila strukturisasi dari akuisisi melibatkan cara pembayaran dengan kas dan melalui pinjaman. Dari uraian diatas dapat dicermati bahwa keputusan perusahaan untuk melakukan merger dan akuisisi selain diikuti dengan manfaat, juga menimbulkan beberapa permasalahan. Namun kenyataannya, pada saat ini semakin banyak perusahaan yang memutuskan untuk melakukan merger dan akuisisi dengan harapan keputusan tersebut akan memberikan dampak positif terhadap kinerja perusahaan. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti

6 tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI ( Study Empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEJ ). B. PERUMUSAN MASAIAH Berdasarkan dengan latar belakang sebagaimana dinyatakan diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Apakah terdapat perbedaan tingkat kinerja keuangan ROI, ROE, GPM, NPM, OPM, DER pada perusahaan manufaktur di Indonesia antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi? C. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat kinerja keuangan ROI, ROE, GPM, NPM, OPM dan DER pada perusahaan manufaktur di Indonesia antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. D. MANFAAT PENELITIAN Dalam suatu penelitian diharapkan mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, adapun manfaat yang peneliti harapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

7 1. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi keilmuan yang bermanfaat dalam dunia akademis mengenai pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur di Indonesia. 2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pembanding, pertimbangan, dan pengembangan bagi penelitian dimasa yang akan datang dibidang dan permasalahan sejenis atau bersangkutan. 3. Sebagai sarana pembelajaran bagi peneliti untuk meningkatkan kemampuan dibidang penelitian ilmiah yang relevan dengan latar belakang pendidikan peneliti. 4. Dapat menjadi bahan pertimbanagn bagi para pengainbil keputusan yang akan melakukan merger dan akuisisi dalam melakukan analisisnya. E. SISTEMATIKA PENULISAN Agar dalam penulisan penelitian ini menjadi lebih terarah dan sistematis, maka disusunlah sebuah sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I: PENDAHULUAN. Dalam bab ini diterangkan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan masalah, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

8 BAB II: TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini berisi pengertian tentang, pengertian penggabungan usaha, bentuk penggabungan usaha, penggolongan penggabungan usaha, motivasi merger dan akuisisi, proses merger dan akuisisi, metode pencatatan akuntansi untuk merger dan akuisisi, masalah yang timbul dalam praktik merger dan akuisisi, pengertian kinerja perusahaan, pengertian laporan keuangan, pengertian rasio keuangan, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis. BAB III: METODE PENELITIAN. Dalam bab ini disebutkan ruang lingkup penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, data dan sumber data, metode pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel serta metode analisis data. BAB IV: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Bab ini berisi statistik deskriptif data penelitian, analisis data, pengujian norinalitas data hasil pengujian hipotesis dan pembahasan.

9 BAB V: PENUTUP. Dalam bab ini dijelaskan kesimpulan penelitian keterbatasan penelitian, dan saran bagi penelitian selanjutnya.