ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KETIDAKLENGKAPAN FORMULIR INFORMED CONSENT DI RUMAH SAKIT UNGARAN TAHUN Efi Sriatmi*), dr.zaenal Sugiyanto,M.

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014

D-III Study Program Medical Record and Health Information. Faculty of Health Dian Nuswantoro Univercity Semarang 2015 ABSTRACT AISAH PAHLEVI

ABSTRACT. : Inpatient Medical Record Documents patients BPJS case SectioCaesaria, Review of Quantitative, Qualitative Review, Accuracy Code.

QUANTITATIVE ANALYSIS OF THE MEDICAL RECORD DOCUMENT CASES OF STROKE HOSPITALIZATIONS FOURTH QUARTER OF 2012 IN THE HOSPITAL KRT SETJONEGORO WONOSOBO

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS PENYAKIT HERNIA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN 2014 DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

QUANTITATIVE AND QUALITATIVE ANALYSIS OF THE IN-PATIENT MEDICAL RECORD DOCUMENTS FOR PATIENTS WITH HYPERTENSION AT THE PANTI WILASA DR

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP KASUS DEMAM THYPOID DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PEKALONGAN PADA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN

Nugrahaning Pundi Astanti

ANALISA KUANTITATIF KUALITATIF DRM RAWAT INAP NEPHROLITHIASIS PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2015 DI RSUD UNGARAN ABSTRACT

ANALISA KUANTITATIF TERHADAP KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT PANTI WILASA DR.CIPTO SEMARANG TRIWULAN IV

TINJUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM.15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANGTAHUN 2014

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PADA PASIEN TYPOID DI RSUD KOTA SEMARANG PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

ABSTRAK ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BAYI BARU LAHIR HIDUP DI BAGIAN RAWAT INAP DI RS TELOGOREJO

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DATA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS GASTROENTERITISDI RSU SINAR KASIH PURWOKERTO PERIODE TRIWULAN IV TAHUN 2012

TINJAUAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN STANDAR JCI DI BANGSAL RAJAWALI 4B RSUP DR.KARIADI SEMARANG TAHUN 2015

ABSTRACT. Key words : Medical Record Documents Inpatient (MRD Inpatient), Surgical Diseases, Reference : 15 ( )

LAELA MIFTAHUL JANNAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013

Keywords: Quality assurance, qualitative and quantitative analysis, filling

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Soraya Nurul Hidayah. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

N n. 126 n. pendekatan cross sectional yaitu menganalisa penelitian pada saat penelitian berlangsung, dan penelitian dilakukan secara deskriptif.

ABSTRACT. Keywords : Accreditation, KARS, APK 3.2, APK, APK 3.3 Bibliography : 19 ( ) ABSTRAK

Shita Anindyta. PENDAHULUAN Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jendral Pelayanan Medis nomor 78 tahun 1991 tentang Penyelenggaraan

EVALUASI KINERJA ASSEMBLING DALAM PENGENDALIAN KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI ASSEMBLING RSUD UNGARAN TAHUN Devi Ayu Kumalasari*),

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN REKAM MEDIS RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM FISHBONE DI RUMAH SAKIT PERTAMINA JAYA TAHUN 2017

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PENYERAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS DARI RAWAT INAP KE BAGIAN FILING DI RS PANTI WILASA DR.CIPTO SEMARANG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam memberikan pelayanan. kesehatan harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG PADA PERIODE BULAN MEI 2013 ARTIKEL

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan dari

TINJUAN PENGETAHUAN DOKTER RAWAT INAP DALAM KELENGKAPAN PENGISIAN FORMULIR RM.11 (RESUME KELUAR) DI RSUD BREBES TAHUN 2015

STUDI DESKRIPTIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS BEDAH ORTHOPEDY DI RSUD KOTA SEMARANG

Retno Mukti*), Arif Kurniadi**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Anindya Luthvia Riswandani

TINJAUAN PELAKSANAAN PENGISIAN INFORMED CONSENT PADA KASUS BEDAH ORTHOPEDI DI RS PKU MUHAMADIYAH GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

Kata Kunci PENDAHULUAN

Tinjauan Kelengkapan Isi Rekam Medis Pada Formulir Resume Medis Kasus Bedah Di Rumah Sakit Haji Pondok Gede Jakarta Pada Tahun 2017

TINJAUAN TINGKAT KEJADIAN MISSFILE DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBABNYA DI FILING RSUD SUNAN KALIJAGA KABUPATEN DEMAK TRIWULAN I TAHUN 2013

PENGARUH PENERAPAN SEBELUM DAN SESUDAH ADANYA CLINICAL PATHWAY KASUS TYPHOID TRIWULAN I TAHUN 2016 DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

Tri Puji Hastuti. : Medical Record Document, Sectio Caesarea, Quantitative. and Qualitative PENDAHULUAN

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUMAH SAKIT

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BKPM) SEMARANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran menimbulkan

ijmsbm.org IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 4 No

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN INFORMED CONSENT PERSFEKTIF HUKUM DI RS PROVINSI LAMPUNG Samino 1 ABSTRAK

Keywords: Doctor, Patient surgery, informed consent Bibliography: 16 pieces ( )

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN WISN DI BAGIAN KODING INDEKSING RSUD KOTA SEMARANG TAHUN 2013

TINJAUAN SISTEM PENOMORAN DI TPP RS BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG TAHUN 2015

THE ANALYSIS OF QUANTITATIVE AND QUALITATIVE OF MEDICAL RECORD DOCUMENT INPATIENT OF HEART ON 2ST QUARTER 2015 IN RS DR KARIADI SEMARANG

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG AN NISA TRIWULAN I TAHUN 2012 DI RSU PKU MUHAMMADIYAH GUBUG

*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS KASUS BEDAH ORTHOPEDI PADA PERIODE TRIWULAN IV DI RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS TAHUN 2015

dimiliki oleh suatu instansi. Man yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) adalah petugas yang bertanggung jawab mengisi formulir / berkas.

IDENTIFIKASI KETIDAKLENGKAPAN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH LAMONGAN

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. Tinjauan Spesifisitas Penulisan Diagnosis Dan Ketepatan Kode Berdasarkan ICD-10 Pada

PELAKSANAAN SISTEM PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS INAKTIF UNTUK PERSIAPAN NILAI GUNA RS BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran

PERBANDINGAN KELENGKAPAN PENGISIAN REKAM MEDIS ANTARA DOKTER UMUM DAN DOKTER SPESIALIS JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

ANALISIS PELAKSANAAN RETENSI DAN PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS INAKTIF FILING RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2016

FAKTOR KETERLAMBATAN PENYERAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DARI BANGSAL KE ASSEMBLING DI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG 2013

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PELEPASAN INFORMASI MEDIS UNTUK KEPERLUAN VISUM ET REPERTUM DARI ASPEK TEORI DI RST BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

KEAKURATAN KODE DIAGNOSA UTAMA DOKUMEN REKAM MEDIS PADA KASUS PARTUS DENGAN SECTIO CESAREAN DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM TAHUN 2009

BAB III METODE PENELITIAN. Analisa Kuantitatif dan Kualitatif DRM rawat Inap Kasus Demam Thypoid

ANALISIS KUANTITATIF RAWAT JALAN KASUS DIABETES MELETUS DENGAN METODA HATTA DI RS JASA KARTINI TRIWULAN IV TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan sebagai berikut :

Aditia Novitasari *), ArifKurniadi, M.Kom **)

KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP PENGISIAN KELENGKAPAN FORMULIR RM 3 (ASUHAN KEPERAWATAN) DI RSUD TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2015

KARS ACCREDITATION READINESS REVIEW SECTION OF COMMUNICATION AND INFORMATION MANAGEMENT (ICM) STANDARD ICM. 19 ICM. 19.1, ICM , ICM. 19.

BAB V PEMBAHASAN Kelengkapan Pengisian Persetujuan Tindakan Kedokteran di rumah Sakit Bedah Asri tahun 2015

AKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN RESUME MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT GRIYA WALUYA PONOROGO Ayu anggraini (NIM : )

Program Studi DIII Rekam Medis & Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2013 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomer 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, menyebutkan bahwa kesehatan merupakan hak asasi setiap manusia dan

TINJAUAN HUBUNGAN ANTARA SPESIFISITAS DIAGNOSIS UTAMA DENGAN AKURASI KODE KASUS PENYAKIT BEDAH PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILLING PUSKESMAS GUNUNGPATI SEMARANG. Rizqi Amalia *), Arif Kurniadi**)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MUTU REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

Analisis Kelengkapan Pengisian Resume Medis Rawat Inap Periode April di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin Tahun 2011

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J

TINJAUAN KEBUTUHAN RAK FILE DOKUMEN REKAM MEDIS (DRM) RAWAT INAP DI RSUD DR. H. SOEWONDO KENDAL TAHUN 2016

*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Tinjauan Pengetahuan dan Sikap Dokter dalam Pengisian Resume Medis Rawat Inap RS Permata Bunda Purwodadi Tahun 2015

EVALUATION OF MEDICAL RECORD DOCUMENT QUALITY AT THE HCU-STROKE WARD AT Dr KARIADI HOSPITAL SEMARANG IN FEBRUARY UP TO MAY 2015

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS PASIEN HYPERPLASIA OF PROSTATE

ABSTRACT. Keywords: hospital's internal report. xvi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan 1. Alur Dokumen Rekam Medis pasien BPJS. BPJS dan protap Rumah Sakit tentang unit Assembling.

PEDOMAN WAWANCARA. 1. Apakah pasien yang anda rawat, diberikan penjelasan tentang diagnosa. - tingkat pemahaman pasien/keluarga yang berbeda

Peningkatan Kelengkapan Rekam Medis. Improving Medical Record Completeness

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA PETUGAS ASSEMBLING DAN KODING BERDASARKAN TEORI WISN DI RSUD UNGARAN TAHUN 2016

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka

TINJAUAN PELAKSANAAN PELEPASAN INFORMASI MEDIS UNTUK KEPERLUAN VISUM ET REPERTUM DARI ASPEK HUKUM KESEHATAN DI RSUD KABUPATEN BATANG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan merupakan

DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara pariurna yang

Tinjauan Implementasi Persetujuan Tindakan Kedokteran di BLUD Rumah Sakit Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin Periode Mei-Juni Tahun 2012

: Delay Repayment, Of Medical Record Documents, Assembling

Tinjauan Pelaksanaan Standar MKI 11 dan MKI 12 Dalam Rangka Persiapan Akreditasi Kars 2012 di Bagian Filing Rawat Inap RSUD Majenang Kabupaten

JURNAL VISIKES - Vol. 10 / No. 1 / April 2011

Transkripsi:

1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KETIDAKLENGKAPAN FORMULIR INFORMED CONSENT DI RUMAH SAKIT UNGARAN TAHUN 2015 Efi Sriatmi*), dr.zaenal Sugiyanto,M.Kes**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang **) Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No 5 11 Semarang e-mail : efisriatmi20@gmail.com ABSTRACT Bacground:Completeness of medical record documents is very influential on the information generated fromthe medical record document. In this case is the completeness in filling the informed consent form at the hospitals Ungaran.It is often found the cases of incompleteness.the aim of this study is to calculate the number of incompleteness in filling the informed consent of the inpatient medical record document at Ungaran Hospital, and to identify the factors that cause incompleteness in filling the informed consent atungaran hospitals. Method:This research uses descriptive method with cross sectional approach and the data collection is using observation, checklists, and interview guidelines.the samples were 53 inpatient medical record documents cases of surgical disease. Result :The research result shows the incompleteness figure reached 70% incomplete and only 30% complete. Factorsincompletenesscharginginformed consentis ahuman resource, formdesign, Standard Operating Procedure. It is suggested that there should be socialization for medical personnel so that medical personnel can perform data recording of complete and continuous patient medical records. Keywords: informed consent, causes incompleteness

2 PENDAHULUAN Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,rawat jalan dan gawat darurat. [1] Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien,hasil pemeriksaan,pengobatan yang telah diberikan,serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.catatan merupaskan tulisan-tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka pelayanan kesehatan. [2] Informed consent adalah suatu kesepakatan/persetujuan pasien atas upaya medis yang akan dilakukan dokter terhadap dirinya,setelah pasien mendapatkan informasi dari dokter mengenai upaya medis yang dilakukan untuk menolong dirinya,disertai informasi mengenai segala resiko yang mungkin terjadi juga biayanya. [3] Berdasarkan hasil pengamatan saya di RSUD Ungaran sering kali di ditemui dokumen yang tidak lengkap pada Hal ini jika terus dibiarkan berlarut-larut akan menjadi buruk kualitas rumah sakit itu sendiri mengingat bahwa keputusan untuk seperti sebagaimana dijelaskan pada ayat (1) diputuskan oleh dokter atau dokter gigi dan dicatat dalam rekam medis dalam hal dilakukannya tindakan medis diatur dalam PERMENKES No.290 TAHUN 2008 pasal 4 ayat 2 dan pengertian informed consent sendiri adalah formulir yang berisi persetujuan dan penolakan pasien/keluarga pasien tentang tindakan kedokteran yang akan dilakukan oleh dokter jadi apabila jika terjadi suatu gugatan atas kesalahan tindakan kedokteran informed consent dapat dijadikan alat bukti hukum.akan tetapi pemberian persetujuan tindakan kedokteran tidak menghapuskan tanggung gugat hukum dalam hal terbukti adanya kelalaian dalam yang mengakibatkan kerugian pada pasien diatur dalam PERMENKES No.290 TAHUN 2008 pasal 6. [4] Oleh karena itu kelengkapan consent pada dokumen rekam medis pasien atas semua tindakan kedokteran yang akan dilakukan oleh tenaga medis menjadi sangat penting. Maka dari itu penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini dengan mengambil judul Analisis faktorfaktor ketidaklengkapan formulir informed consent di rumah sakit ungaran tahun 2015 TUJUAN PENELITIAN Menganalisa faktor-faktor ketidaklengkapan pengisian informed consent di RSUD Ungaran tahun 2015 METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian deskriptif yaitu mendiskripsikan atau menggambarkan keadaan yang diperoleh dari penellitian.metode yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu mendiskripsikan atau menggambarkan keadaan yang diperoleh dari penellitian. Dan pengambilan data observasi sedangkan pendekatan yang dilakukan adalah cross sectionalyaitu memperoleh datadata pada saat penelitian dilakukan HASIL PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian analisa kelengkapan pengisian informed consent dan analisa faktor ketidaklengkapan informed consent di RSUD Ungaran maka

3 dapat diketahui hasil akhir sebagai berikut : 1. Analisa kelengkapan pengisian informed consent : Dari 53 DRM yang diteliti menunjukan ketidaklengkapan consent menunjukan angka yang cukup tinggi dengan prosentase sebesar 70% ketidaklengkapan dan hanya 30% yang saja lengkap. Kelengkapan consent menjadi penting saat diperlukan untuk kepentingan peradilan apabila ada tuntutan pasien/keluarga pasien yang menganggap adanya malpraktek.hal ini jika terus dibiarkan berlarut-larut akan menjadi buruk kualitas rumah sakit itu sendiri mengingat bahwa keputusan untuk melakukan tindakan kedokteran seperti sebagaimana dijelaskan pada ayat (1) diputuskan oleh dokter atau dokter gigi dan dicatat dalam rekam medis dalam hal dilakukannya tindakan medis diatur dalam PERMENKES No.290 TAHUN 2008 pasal 4 ayat 2 dan pengertian inform consent sendiri adalah formulir yang berisi persetujuan dan penolakan pasien/keluarga pasien tentang tindakan kedokteran yang akan dilakukan oleh dokter jadi apabila jika terjadi suatu gugatan atas kesalahan tindakan kedokteran inform consent dapat dijadikan alat bukti hukum.akan tetapi pemberian persetujuan tindakan kedokteran tidak menghapuskan tanggung gugat hukum dalam hal terbukti adanya kelalaian dalam yang mengakibatkan kerugian pada pasien diatur dalam PERMENKES No.290 TAHUN 2008 pasal 6. Oleh karena itu kelengkapan pengisian inform consent pada dokumen rekam medis pasien atas semua tindakan kedokteran yang akan dilakukan oleh tenaga medis menjadi sangat penting dan dengan lengkapnya consent dapat menjadi bukti yang kuat karena apabila tidak terisi lengkap dapat diragukan kebenarannya.[1] 2. Analisa faktor faktor penyebab ketidaklengkapan pengisian informed consent : a. berdasarkan sumber daya manusia : 1) Dokter tidak mengetahui tentang arti penting informed consent dokter hanya menganggap bahwa informed consent hanya sebagai pelengkap saja sehingga menganggap remeh kelengkapan Menurut permenkes pengertian informed consent sendiri adalah formulir yang berisi persetujuan dan penolakan pasien/keluarga pasien tentang tindakan kedokteran yang akan dilakukan oleh dokter jadi apabila jika terjadi suatu gugatan atas kesalahan tindakan kedokteran informed consent dapat dijadikan alat bukti hukum. 2) Tidak semua Dokter tidak menjelaskan secaradetail informasi yang perlu disampaikan kepada pasien/keluarga pasien tentang hal-hal terkait tindakan yang akan dilakukan terhadap diri pasien Menurut permenkes informasi yang harus dijelaskan adalah diagnosis dan tata cara tindakan kedokteran ; tujuan tindakan kedokteran yang dilakukan ; alternative tindakan lain,dan resikonya; resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan ; perkiraan pembiayaan agar membuat pasien mengerti apa resiko dari

4 tindakan yang akan dilakukan dan perkiraan pembiayaan agar pihak pasien/keluarga pasien tidak merasa dirugikan. Akan tetapi pemberian persetujuan tindakan kedokteran tidak menghapuskan tanggung gugat hukum dalam hal terbukti adanya kelalaian dalam yang mengakibatkan kerugian pada pasien diatur dalam PERMENKES No.290 TAHUN 2008 pasal 6.Oleh karena itu kelengkapan consent pada dokumen rekam medis pasien atas semua tindakan kedokteran yang akan dilakukan oleh tenaga medis menjadi sangat penting dan dengan lengkapnya pengisian informed consent dapat menjadi bukti yang kuat karena apabila tidak terisi lengkap dapat diragukan kebenarannya. 3) Dokter tidak mengisi setiap butir item yang ada pada formulir informed Jelas diatur dalam protap tentang informed consent bahwa formulir informed consent sudah harus diisi dan ditandatangani maksimal 24jam sebelum tindakan medis dilakukan.jelas consent harus terisi lengkap mengingat untuk berbagai keperluan Menurut Huffman K pelaporan harus menegaskan laporan mana yang akan dilakukan,kapan dan keadaan yang bagaimana karena jika sewaktu-waktu ada pasien yang merasa telah dilakukan malpraktek pihak rumah sakit bisa menunjukan DRM yang merupakan alat bukti tindakan apa saja yang dilakukan dan merupakan bukti hukum. [11] b. berdasarkan desain formulir : 1) Ketidaklengkapan pengisian karena dokter menganggap terlalu banyak item yang harus diisi. 2) dokter mengatakan bahwa desain sebagai faktor utama ketidaklengkapan Formulir merupakan dokumen rekam medis yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi hasil pelayanan,maka pada pengisian setiap item yang terdapat didalam formulir harus diperhatikan sesuai peraturan dasar formulir hal ini mencakup Peraturan dasar desain formulir hal ini mencakup : 1. Studi tujuan dan pemakaian formulir serta rancangan dengan memikirkan pengguna 2. Desain formulir dirancang sesederhana mungkin guna meminimalkan data atau informasi yang tidak diperlukan 3. Kalau perlu masukan pedoman untuk menjamin agar pengumpulan dan integrasi serta konsisten data tercapai. 4. Aturan-aturan dan itemitem data secara logis berhubungan dokumen rekam medis sebagai sumbernya atau urutan perolehannya,maka sajikan dengan cara yang dapat menangkap perhatian pembaca. c. berdasarkan protap : 1) Pada protap dijelaskan bahwa informed consent sudah harus diisi dan ditandatangani maksimal 24jam sebelum tindakan medis dilakukan tapi

5 pada pelaksanaannya banyak pengisian yang tidak lengkappada formulir informed consent. Jelas diatur dalam protap tentang informed consent bahwa formulir informed consent sudah harus diisi dan ditandatangani maksimal 24jam sebelum tindakan medis dilakukan.jelas consent harus terisi lengkap mengingat untuk berbagai keperluan. 2) Pada protap dijelaskan isi informasi yang harus dijelaskan terhadap pasien tapi dokter tidak menjelaskan semua hal terkait tindakan medis yang akan dilakukan. Mungkin karena memang isi dalam protap kurang lengkap seharusnya dijelaskan adalah diagnosis dan tata cara tindakan kedokteran ; tujuan tindakan kedokteran yang dilakukan ; alternative tindakan lain,dan resikonya; resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan ; perkiraan pembiayaan. Padahal diatur dalam Protap bahwa dokter berkewajiban memberikan informasi dan penjelasan kepada pasien merupakan hak pasien memperoleh informasi dan penjelasan cukup (adekuat) jadi tidak ada alasan untuk dokter untuk tidak memberikan informasi terhadap pasien karena jelas diatur dalam protap. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik kesimpulkan bahwa faktor-faktor ketidaklengkapan consent adalah : berdasarkan hasil penelitian analisa kelengkapan consent dan analisa faktor ketidaklengkapan informed consent di RSUD Ungaran maka dapat diketahui hasil akhir sebagai berikut : 1. Analisa faktor faktor penyebab ketidaklengkapan consent : a. berdasarkan sumber daya manusia : 1) Dokter tidak mengetahui tentang arti penting informed consent dokter hanya menganggap bahwa informed consent hanya sebagai pelengkap saja sehingga menganggap remeh kelengkapan 2) Tidak semua Dokter tidak menjelaskan secara detail informasi yang perlu disampaikan kepada pasien/keluarga pasien tentang hal-hal terkait tindakan yang akan dilakukan terhadap diri pasien b. berdasarkan desain formulir : 1) Ketidaklengkapan pengisian karena dokter menganggap terlalu banyak item yang harus diisi. 2) dokter mengatakan bahwa desain sebagai faktor utama ketidaklengkapan menunjukan bahwa desain juga merupakan salah satu penyebab ketidaklengkapan pengisian formulir maka sebaiknya perlu dilakukan desain ulang dengan melihat pedoman yang ada pada aturan perancangan desain formulir. c. berdasarkan protap : 1) Pada protap dijelaskan bahwa informed consent sudah harus diisi dan

6 ditandatangani maksimal 24jam sebelum tindakan medis dilakukan tapi pada pelaksanaannya banyak pengisian yang tidak lengkappada formulir informed consent. menunjukan bahwa masih banyak dokter yang tidak menjalankan aturan protap yang ada 2) Pada protap dijelaskan isi informasi yang harus dijelaskan terhadap pasien tapi dokter tidak menjelaskan semua hal terkait tindakan medis yang akan dilakukan menunjukan bahwa dokter tidak menjalankan sesuai aturan protap yang berlaku di rumah sakit tersebut. 2. Analisa kelengkapan pengisian informed consent : Dari 53 DRM yang diteliti menunjukan ketidaklengkapan pengisian inform consent menunjukan angka yang cukup tinggi dengan prosentase sebesar 70% ketidaklengkapan dan hanya 30% yang saja lengkap. Angka ketidaklengkapan tertinggi adalah pada pengisian biaya sebesar 53%, nama terang saksi sebesar 53% dan tandatangan saksi sebesar 53%, menunjukan bahwa pengisian sangat buruk karena angka ketidaklengkapan cukup tinggi jadi perlu diperbaiki agar dokter dapat melengkapi pengisian informed SARAN Beberapa saran yang bisa diterapkan guna meningkatkan kualitas mutu pelayanan rekam medis khususnya kelengkapan isi formulir informed consent adalah sebagai berikut : 1. Dokter a. Diharapokan untuk melengkapi informed consent setiap butir itemnya dan mencatat rekam medis pasien dengan jelas termasuk membubuhi tandatangan dan nama terang maksimal 24jam seperti yang dijelaskan dalam protap. b. Diharapkan untuk selalu memberi penjelasan informasi terkait tindakan medis yang akan dilakukan kepada pasien selengkap-lengkapnya sesuai dengan yang diatur dalam protap. 2. Petugas Rekam Medis a. Diharapkan untuk mendesain ulang formulir informed consentsesegeramungk in dengan memikirkan pengguna dan kurangi informasi yang tidak diperlukan sehingga tidak terlalu banyak item yang harus diisi. b. Diharapkan dapat membantu dokter mengingatkan apabila dokter tidak melengkapi informed consent 3. Rumah Sakit a. diharapkan untuk dapat memberikan sosialisasi kepada dokter untuk melengkapi formulir informed consent dengan batas waktu 1x24jam. b. Pemberian sanksi kepada dokter apabila tidak menjalankan sesuai protap. DAFTAR PUSTAKA 1. Dad Murniah. - Jakarta : Konsil Kedokteran Indonesia, 2006 2. Gondodiputro, Sharon. 2007.

7 Rekam Medis Dan sistem informasi kesehatan. Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung 3. J.Guwandi Informed Consent FKUI.Jakarta.2004 4. gibonny, kegunaan rekam medis (ALFRED), 1991