Sumber : Lampiran SK Menteri Pertanian No.76/Kpts/SR.120/2/2007, tanggal 7 Pebruari 2007.

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 77/Kpts/SR. 120/2/2007 TENTANG

Blok I Blok II Blok III. c 3 P 0 V 1 P 1 V 5 P 0 V 1 P 1

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

Kebutuhan pupuk kandang perpolibag = Kebutuhan Pupuk Kandang/polibag = 2000 kg /ha. 10 kg kg /ha. 2 kg =

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 167/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA 02ALL SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 99

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 166/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA 02ALL SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 88

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 164/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA NT 6651 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 81

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 165/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA 02ALL SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 82

LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian. Blok II TS 3 TS 1 TS 3 TS 2 TS 1

Lampiran 1. Tabel Pengamatan Tinggi Tanaman 2 MST (cm) Lampiran 2. Tabel Sidik Ragam Tinggi Tanaman 2 MST (cm)

Tinggi tongkol : cm : Menutup tongkol cukup baik

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 161/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA TB 8701 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA DK - 2

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 377/Kpts/SR.120/6/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA H 275 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA R - 01

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 375/Kpts/SR.120/6/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA H 155 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA SHS 11

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 129/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN GALUR JAGUNG HIBRIDA SU 3545 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA N 35

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Jagung Manis Varietas Bonanza. : Dikembangkan oleh Departemen Pendidikan dan Pengembangan PT. East West Seed Indonesia.

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 570/Kpts/SR.120/10/2004 TENTANG

Umur 50% keluar rambut : ± 60 hari setelah tanam (HST) : Menutup tongkol dengan cukup baik. Kedudukan tongkol : Kurang lebih di tengah-tengah batang

Jagung Hibrida Silang Tiga Jalur Semar-3 16 Semar-4 17 Semar-5 18 Semar-6 19 Semar-7 20 Semar-8 21 Semar-9 22 Semar-10 23

Lampiran 1 : Deskripsi Tanaman Jagung

DAFTAR ISI Jagung Komposit Jagung Hibrida

PEMBENTUKAN VARIETAS UNGGUL BARU SEREALIA

Lampiran 1 Deskripsi sifat varietas pembanding (Deptan 2011)

Universitas Sumatera Utara

PENAMPILAN GALUR-GALUR JAGUNG BERSARI BEBAS DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN

Lampiran 1. Hasil Analisis Sampel Tanah Awal

Lampiran 1. Hasil analisis tanah awal

Lampiran 1. Hasil Analisis Tanah di Kebun Percobaan Leuwikopo IPB

Lampiran 1. Skema Kegiatan Persilngan dengan Metode MAS 1 (Parsial)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Parameter. (cm) (hari) 1 6 0, , , Jumlah = 27 0, Rata-rata = 9 0,

PEUBAH PERTUMBUHAN KUALITATIF. Bentuk Ujung Daun Pertama, Bentuk Batang, dan Warna Batang

Diasumsikan kg/h adalah dosis maksimum bulu ayam = 100%

UJI GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH TOLERAN LAHAN MASAM DI KALIMANTAN SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ilmiah tanaman jagung sebagaimana diketahui adalah: Kelas: Monocotyledoneae. Familia: Poaceae.

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 123/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN JAGUNG MANIS HIBRIDA SUGAR 73 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

bahwa dalam rangka usaha meningkatkan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga. tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar

Lampiran 1, Deskripsi Tanaman Jagung Manis Varietas Super Sweet Boy

UJI GALUR/VARIETAS JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR

METODOLOGI PENELITIAN

Pengembangan Jagung Varietas Lokal Sumenep

Deskripsi Padi Varietas Cigeulis Informasi Ringkas Bank Pengetahuan Padi Indonesia Sumber: Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

TUGAS KULIAH TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH. Teknologi Produksi Benih Jagung Hibrida

REKOMENDASI VARIETAS JAGUNG TOLERAN TERHADAP HAMA PENYAKIT DI PROVINSI BENGKULU. Wahyu Wibawa

: Kasar pada sebelah bawah daun

Lampiran 1. Bagan penanaman pada plot. 100 cm. 15 cm. x x x x. 40 cm. 200 cm. Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN-LAMPIRAN. 1. Skema Penelitian. Tahap 1. Persiapan Alat dan Bahan. Tahap 2. Pembuatan Pelet. Pengeringan ampas tahu.

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

UJI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) HIBRIDA PADA TINGKAT POPULASI TANAMAN YANG BERBEDA. Oleh. Fetrie Bestiarini Effendi A

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

JAGUNG DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL. Edisi Keenam ISBN :

HASIL DAN PEMBAHASAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 119/Kpts/TP.240/2/2003 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA HIBRINDO R-2

Peluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara

V2K1 V3K0 V2K3 V2K2 V3K2 V1K3 V2K1 V2K0 V1K1

LAMPIRAN. Kecamatan Tampan. Pekanbaru-Riau

Lampiran 2.Daftar Sidik Ragam Bulk Density Tanah (g/cm 3 )

\M,\\\ Lampiran I. Bagan Penempatan perlakuan berdasarkan rancangan acak lengkap M2R3 I MORI I M0R2I M1R3 III M3R1 II M2R2 II M2R2I M3R2I M1R2I M1R2 I

P0V3 P2V4 P1V5. Blok II A B P1V2 P2V1 P0V5 P1V1 P0V1 P2V3

RESPON PETANI TERHADAP BEBERAPA JAGUNG HIBRIDA VARIETAS BIMA MELALUI PENDAMPINGAN SL-PTT JAGUNG DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DESKRIPSI TEBU VARIETAS KIDANG KENCANA (NAMA ASAL PA 198)

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung

DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL JAGUNG. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian

KK : 2.4% Ket: ** ( sangat nyata) tn (tidak nyata) Universitas Sumatera Utara

ADAPTASI VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN TOJO UNA-UNA SULAWESI TENGAH ABSTRAK

Lampiran 1. Bagan Penelitian a Keterangan : a (Jarak antar blok) = 50 cm. b (Jarak antar plot) = 30 cm. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Bagan penelitian berdasarkan rancangan acak lengkap

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 376/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG

HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Hasil Analisis Tanah

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO

Kata kunci: jagung komposit, produktivitas, lahan kering, pangan

PEMURNIAN DAN PENGEMBANGAN JAGUNG VARIETAS MANDING, TALANGO DAN GULUK-GULUK DI KABUPATEN SUMENEP

PENGARUH WAKTU TANAM INDUK BETINA TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN MUTU BENIH JAGUNG HIBRIDA

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat

Varietas DB (%) KA (%) Walet Sriti Murai Kutilang Vima

2 TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan dan Biologi Tanaman Kedelai

TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)

LAPORAN AKHIR KEGIATAN

2. BENIH TANAMAN JAGUNG

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 159/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN JAGUNG MANIS HIBRIDA HONEY JEAN NO.2 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG MENDUKUNG SL-PTT

Lampiran 1. Tongkol jagung manis hibrida 3 x 4A

PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

V3G1 V3G4 V3G3 V3G2 V3G5 V1G1 V1G3 V1G2 V1G5 V1G4 V2G2 V2G5 V2G3 V2G4

TEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MELALUI PENINGKATAN POPULASI TANAMAN. F. Tabri Balai Penelitian Tanaman Serealia

Daya hasil 1,6-2,5 t/ha 1,22 t/ha 1,6 t/ha Warna hipokotil Ungu Ungu Ungu

Blok I Blok II Blok III 30 cm

Transkripsi:

76 Lampiran 1. Deskripsi varietas jagung hibrida Bima3 DESKRIPSI VARIETAS JAGUNG HIBRIDA BIMA3 Tanggal dilepas : 7 Februari 2007 Asal : Silang tunggal antara galur murni Nei 9008 dengan galur murni Mr14. Nei 9008 dikembangkan dari galur Introduksi Departemen Pertanian Thailand. Mr14 dikembangkan dari populasi Suwan 3 Umur : Berumur dalam 50% keluar pollen : + 55 hari 50% keluar rambut : + 56 hari Masak fisiologis : + 100 hari Batang : Sedang dan tegap Warna batang : Hijau sedikit ungu Tinggi tanaman : + 200 cm Jumlah daun : 12 14 helai Keragaman tanaman : Seragam Perakaran : Sangat baik Bentuk malai : Kompak Warna malai : Krem Warna sekam : Krem Warna anthera : Krem Warna rambut : Krem Tongkol : Besar dan panjang (+ 21 cm) Bentuk tongkol : Silindris Kedudukan tongkol : + 98 cm Kelobot : Menutup tongkol dengan baik (+ 98%) Tipe biji : Setengah mutiara (semi flint) Baris biji : Lurus Warna biji : Jingga Jumlah baris/tongkol : 12 14 baris Bobot 1000 biji : + 359 g Ratarata hasil : 8.27 t/ha pipilan kering Potensi hasil : 10 t/ha pipilan kering Ketahanan : Toleran terhadap penyakit bulai (P. maydis) Keterangan : Beradaptasi baik pada lahan subur dan lahan suboptimal Populasi dapat mencapai 70.000 tanaman/ha Pemulia : Made Jana Mejaya, R. Neni Iriany, Andi Takdir M., M. Isnani, Achmad Muliadi, dan Amrizal Nasar. Pengusul : Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros. Sumber : Lampiran SK Menteri Pertanian No.76/Kpts/SR.120/2/2007, tanggal 7 Pebruari 2007.

77 Lampiran 2. Deskripsi varietas jagung hibrida Bima4 DESKRIPSI VARIETAS JAGUNG HIBRIDA BIMA4 Tanggal dilepas : 31 Oktober 2008 Asal : G 180/Mr14. G 180 dikembangkan dari populasi P5/GM25. Mr14 dikembangkan dari populasi Suwan 3 Umur : 50% keluar polen + 57 hari 50% keluar rambut : + 59 hari Masak fisiologis : + 102 hari Batang : Sedang dan tegak Warna batang : Hijau Tinggi tanaman : + 212 cm Jumlah daun : 12 14 helai Keragaman tanaman : Seragam Perakaran : Sangat baik Bentuk malai : Kompak Warna sekam : Krem Warna anthera : Krem Warna rambut : Kompak Tongkol : Besar dan panjang Bentuk tongkol : Silindris Kedudukan tongkol : + 98 cm Kelobot : Menutup tongkol dengan baik (+ 98%) Tipe biji : Mutiara Baris biji : Lurus Warna biji : Jingga Jumlah baris/tongkol : 12 14 baris Bobot 1000 biji : + 265,6 gram Ratarata hasil : 9.6 t/ha pipilan kering Potensi hasil : 11.7 t/ha pipilan kering Ketahanan : Peka bulai, tahan karat dan bercak daun Keunggulan : Cepat panen, hasil tinggi, tahan rebah, umur berbunga lebih cepat Pemulia : R. Neny Iríany M, Andi Takdir M, M. Azrai, Muzdalifah Isnaini, Sigit Budisantoso, M.Yasin HG, Marcia B.P. Pengusul : Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros. Sumber : Lampiran SK Menteri Pertanian No. 1499/Kpts/SR.120/10/2008, tanggal 31 Oktober 2008.

78 Lampiran 3. Deskripsi tetua betina jagung hibrida Bima3 DESKRIPSI TETUA BETINA Nei9008 Asal : Introduksi dari Departemen Pertanian Thailand Golongan : Galur murni Umur : Dalam : 50 % keluar polen + 53 hari : 50 % keluar rambut + 54 hari : Masak fisiologis + 100 hari Tinggi tanaman : + 140 cm Keseragaman : Sangat seragam Batang : Kokoh dan tegak Warna batang : Hijau sedikit keuangan Warna daun : Hijau Jumlah daun : 12 14 helai Bentuk kanopi daun : Tegak dan agak lebar Bentuk malai : Kompak Warna glume : Hijau Warna anther : Krem Produk tepung sari : Sangat banyak Warna Rambut : Merah Perakaran : Baik Tinggi letak tongkol : + 45 cm Ukuran tongkol : Agak besar dan panjang + 18 cm Penutupan kelobot : Menutup tongkol dengan sempurna (+ 99 %) Baris biji : Lurus Jumlah baris biji per tongkol : ± 12 baris Warna biji : Kuning Tipe biji : Mutiara (Flint) Ratarata hasil : 1.60 ton/ha pipilan kering pada kadar air 10 % Potensi Hasil : 2.80 ton/ha pipilan kering pada kadar air 10 % Ketahanan terhadap hama dan penyakit : Toleran terhadap penyakit Bulai (Peronosclerospora maydis) Sumber : Lampiran SK Menteri Pertanian No. 76/Kpts/SR.120/2/2007, tanggal 7 Pebruari 2007.

79 Lampiran 4. Deskripsi tetua jantan jagung hibrida Bima3 DESKRIPSI TETUA JANTAN Mr14 Asal : Populasi Suwan 3 Golongan : Galur murni Umur : Dalam : 50 % keluar polen ± 56 hari : 50 % keluar rambut ± 57 hari : Masak fisiologis ± 105 hari Tinggi tanaman : 170 cm Keseragaman : Sangat seragam Batang : Besar dan kokoh Warna daun : Hijau tua Jumlah daun : 12 14 helai Bentuk kanopi daun : Tegak dan lebar Bentuk malai : Kompak Warna glume : Hijau Warna anther : Krem Produksi tepung sari : Sangat banyak Warna Rambut : Krem Perakaran : Sangat baik Tinggi tongkol : + 85 cm Ukuran tongkol : Besar dan panjang + 19 cm Penutupan kelobot : Menutup tongkol dengan sempurna (+ 99 %) Warna biji : Kuning Tipe biji : Mutiara (Flint) Ratarata hasil : 1.50 ton / ha pipilan kering pada kadar air 10 % Potensi hasil : 2.50 ton /ha pipilan kering pada kadar air 10 %) Ketahanan terhadap hama dan penyakit : Agak toleran terhadap penyakit Bulai (Peronosclerospora maydis) Sumber : Lampiran SK Menteri Pertanian No. 76/Kpts/SR.120/2/2007, tanggal 7 Pebruari 2007.

80 Lampiran 5. Hasil analisis tanah. Cikemeuh. Bogor. 2011 Parameter Kode sampel A B C ph H2O 5.3 6.2 5.4 N total (%) 0.01 0.02 0.11 C organik (%) 0.14 0.17 1.39 P total (mg/100 g) 105 152 104 K total (mg/100 g) 18 20 25 P tersedia (ppm) 36 61 32 K tersedia (ppm) 173 134 241 KTK (cmol/kg) 15.32 12.60 18.54 Ca (cmol/kg) 9.05 17.15 15.03 Mg (cmol/kg) 1.43 1.40 1.52 Al 3+ (cmol/kg 0.02 0.00 0.01 Tekstur : Pasir (%) Debu (%) Liat (%) 24 34 42 Keterangan: Dianalisis di Laboratorium Tanah, Balai Penelitian Tanah, Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian. Badan Litbang Pertanian 26 35 39 22 33 45 Lampiran 6. Hasil analisis tanah. Lembar. NTB. 20112012 Parameter Kode sampel LB I LB II LB III LB IV *) ph H2O 7.06 7.26 6.72 6.55 N total (%) 0.07 0.07 0.13 0.11 C organik (%) 4.03 3.36 0.37 0.61 P tersedia (ppm) 12.44 8.05 5.92 7.58 K tersedia (ppm) 37.5 40.9 29.72 28.52 KTK (cmol/kg) 78.8 65.60 Tekstur : Pasir (%) Debu (%) Liat (%) 42 50 8 Keterangan: Dianalisis di Laboratorium Pengujian BPTP NTB. Badan Litbang Pertanian; *) Sampel LB I dan LB II: diambil pada musim hujan 2011/2012; Sampel LB III dan LB IV: diambil pada musim kemarau 2012. 36 53 11

81 Lampiran 7. Curah hujan, suhu, kelembaban, dan penyinaran selama pelaksanaan penelitian Tahun Bulan Curah hujan Suhu ( o C) Kelembaban Penyinaran (mm) Max Min relatif (%) matahari (%) 2011 Oktober 232,8 21,4 16,6 82 71 2011 Nopember 285,6 23,4 12,4 84 63 2011 Desember 310,6 24,2 19,4 81 45 2012 Januari 477,8 30,6 23,9 85 37 2012 Pebruari 320,4 31,2 23,8 84 66 2012 Maret 328,5 30,3 23,6 84 39 2012 April 172 31,9 23,0 79 80 2012 Mei 202,4 30,5 23,1 82 74 2012 Juni 5,4 29,8 20,8 81 83 2012 Juli 6 28,8 20,7 81 76 2012 Agustus 77 29,7 19,9 0 88 Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika. Stasiun Klimatologi Kediri NTB