BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era industrialisasi, perkembangan zaman semakin maju dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era indutrialisasi, perkembangan zaman semakin maju dengan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. proses interaksi antara guru dan siswa atau pembelajar beserta unsur-unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga formal untuk mencapai semua standar proses

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa. Berawal dari kesuksesan di bidang pendidikan suatu

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan cara yang inovatif dan kreatif dalam mengelola kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas biasanya masih berfokus

BAB I PENDAHULUAN. berpikirnya dan akibatnya hasil belajar siswa menjadi rendah.

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya sehingga harapan dan cita-cita pendidikan dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. Guru merupakan salah satu unsur dalam proses belajar mengajar yang bertanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. akan menghambat pembangunan negara yang bersangkutan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan Merupakan suatu kebutuhan dalam proses kehidupan. Majunya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya yang profesional adalah aspek yang saling berkaitan. dapat meningkat sesuai dengan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. dalam berusaha melestarikan dan mewariskan nilai-nilai hidup. Kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berkaitan erat dengan proses pembelajaran yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif agar siswa dapat

BAB I PENDAHULUAN. proses terjadinya perubahan prilaku sebagai dari pengalaman. kreatif, sehingga mampu memacu semangat belajar para siswa.

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) tahun 2006 lalu, pendidik tidak bisa lagi menggunakan paradigma lama

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Pendidikan yang berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Swasta Eria Medan peneliti mengamati bahwa proses pembelajaran di dalam kelas

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi suatu bangsa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mencapai tujuan belejar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran adalah suatu proses yang tidak hanya sekedar menyerap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan di bidang pendidikan sebagai salah satu bagian dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah sarana utama dalam pembentukan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan berpikir

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat menghasilkan generasi generasi bangsa yang cerdas, kreatif, inovatif

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal maupun pendidikan informal. jawab seperti pendidikan keluarga dan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat melahirkan sumber daya manusia yang terdidik. Seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan serangkaian yang dilakukan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan banyak cara untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan kehidupan dalam masyarakat, bangsa dan negara, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran guru yang sesungguhnya adalah membuat siswa mau dan tahu

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu siswa supaya bisa belajar secara baik. yang baik dan merupakan unsur yang penting di dalam keseluruhan sistem

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Untuk itu guru harus menata kegiatan. sesuai dengan situasi dilingkungan siswa itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. (RPP), pengelolaan kelas maupun hasil belajar siswa di kelas. Hal ini lah yang

BAB I PENDAHULUAN. bermutu adalah pelaksanaan proses pembelajaran oleh guru yang prosesional yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada hakekatnya pendidikan merupakan faktor yang berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan metode pembelajaran yang kurang. Djamarah (2013:3) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru memegang peranan penting terhadap keberhasilan belajar siswa,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai masyarakat. Dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia, maka kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam upaya pembentukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan dirinya dengan pengetahuan, keterampilan dan keahlian guru.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman di era abad 21 yang pesat menuntut adanya sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai bagian kehidupan masyarakat dunia pada era global harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. dapat berperan dalam pembangunan disegala bidang. Peningkatan mutu

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi belajar yang dicapai siswa memiliki tingkatan yang berbeda-beda, ada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh orang dewasa (pendidik) kepada orang yang belum dewasa

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat yang pintar, intelek, berkemampuan berfikir tinggi. Disamping itu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana dan wahana yang memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan belajar mengajar yang terjadi, guru selalu memiliki

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia pendidikan dewasa ini semakin meningkat.

BAB 1 PENDAHULUAN. peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu memiliki dan memecahkan. kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini, yang mana praktik-praktik pembelajaran di lapangan cenderung

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini banyak terjadi perubahan dan pembaharuan ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ilmu pengetahuan sosisal (IPS) merupakan salah satu ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lembaga Pendidikan merupakan wadah untuk generasi muda agar menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berbicara tentang pendidikan, berarti membicarakan tentang hidup dan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan yang berkualitas dapat menghasilkan sumber daya manusia yang

I. PENDAHULUAN. mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun. Berdasarkan hal itu pemerintah terus berupaya mewujudkan kualitas

memegang peranan yang sangat besar dalam kehidupan.

Oleh: Rohman wahyu hidayat dan Sutopo, Prodi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pemerintah, diantaranya dengan melakukan perbaikan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dan sejalan dengan kemampuan yang dimiliki peserta didik. dapat dimengerti dan dipahami oleh siswa dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. hanya mendengarkan, mencatat kemudian menghapal materi pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GIRING QUESTION AND GETTING ANSWER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang terencana diarahkan untuk mewujudkan suasana

I. PENDAHULUAN. Kondisi pendidikan di Indonesia saat ini semakin hari kualitasnya makin

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Strategi Pebelajaran Secara Umum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan pada jenjang sekolah harus lebih

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran tertentu, dalam interaksi harus ada perubahan tingkah laku. siswa dari tidak tahu menjadi tahu (Slavin, 2008).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diharuskan memiliki profesionalisme yang tinggi dalam proses belajar- mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan harus mengantisipasi tuntutan hidup untuk beradaptasi

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dirinya dengan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian guru.

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, hendaknya guru mempunyai kompetensi yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat tercermin dari hasil prestasi belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia khususnya dalam bidang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Menurut Sardiman (2014:12) Pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era industrialisasi, perkembangan zaman semakin maju dengan pesat. Seiring perkembangan tersebut manusia dituntut untuk memiliki sumber daya yang berkualitas guna menghadapi dan mengikuti perkembangan yang terjadi. Peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan terlebih dahulu meningkatkan kualitas pendidikan. Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan yang berlangsung seumur hidup. Tugas pendidikan adalah mengembangkan potensi peserta didik. Proses pendidikan berujung kepada pembentukan sikap, pengembangan kecerdasan atau intelektual, serta pengembangan keterampilan anak sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu perlu dilakukan usaha peningkatan kualitas pendidikan guna meningkatkan sumber daya manusia. Proses pendidikan tidak terlepas dari peran guru. Strategi pencapaian peningkatan proses pendidikan dilakukan dengan peningkatan profesional guru serta mengoptimalkan peran guru dalam proses pembelajaran. Tugas guru dituntut tidak terbatas pada saat berlangsungnya interaksi edukatif di dalam kelas atau yang lazim disebut dengan proses belajar mengajar, akan tetapi juga diperlukan kemampuan dan pemahaman tentang psikologi perkembangan manusia, teori-teori perubahan tingkah laku, kemampuan 1

2 merancang dan memanfaatkan berbagai media dan metode serta sumber belajar, dan kemampuan mendesain strategi pembelajaran yang tepat. Selanjutnya selain sumber belajar, guru juga berperan sebagai fasilitator, pengelola, demonstrator, pembimbing, motivator, dan evaluator. Oleh karena itu seorang guru bukan hanya tahu tentang what to teach, akan tetapi juga paham tentang how to teach. Dengan demikian guru mempunyai tugas yang semakin kompleks sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya. Mata pelajaran akuntansi tidak terlepas dari permasalahan ekonomi serta konsep keuangan yang menuntut siswa memiliki tingkat konsentrasi dan pemahaman yang tinggi. Hal ini yang dapat menimbulkan siswa kesulitan dan merasa bosan untuk mempelajari akuntansi dan akan berdampak pada rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa. Untuk itu guru dengan bekal pemahaman psikologi dan perkembangan peserta didik harus mampu menerapkan cara-cara belajar yang mampu meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar, karena aktivitas belajar siswa sangat mempengaruhi hasil belajar pada saat pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan guru mata pelajaran akuntansi siswa kelas XII IPS-1 SMA Swasta Josua Medan, selama proses belajar mengajar guru cenderung monoton dan berperan aktif selama proses belajar mengajar, sedangkan siswa cenderung pasif dan hanya mendengarkan serta melakukan apa yang diperintahkan guru, misalnya mencatat materi yang telah disampaikan guru. Dengan kata lain model pembelajaran yang diterapkan hanya berpusat pada guru dan tidak berpusat pada siswa. Hal ini terlihat dari tabel hasil belajar akuntansi siswa dibawah ini :

3 Tabel 1.1 Data hasil belajar akuntansi siswa triwulan pada semester ganjil tahun pembelajaran 2013/2014 Sumber: Daftar Nilai Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XII IPS 1 SMA Swasta Josua Medan. No Tes KKM Siswa yang memperoleh nilai di atas KKM Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil nilai ulangan siswa dari 39 siswa yang lulus pada ulangan harian 1 sebanyak 16 orang (41,03%), yang tidak lulus sebanyak 23 orang (58,97%), ulangan harian 2 yang lulus sebanyak 17 orang (43,59%) yang tidak lulus sebanyak 22 orang (56,41%), dan ulangan harian 3 yang lulus sebanyak 15 orang (38,46%) dan yang tidak lulus sebanyak 24 orang (61,54%). Sehingga rata-rata siswa yang lulus ulangan harian 1,2,dan 3 adalah sebanyak 16 orang (41,03%) sedangkan rata-rata siswa yang tidak lulus sebanyak 23 orang (58,97%). Dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran akuntansi adalah 65. Siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM Jumlah % Jumlah % 1 UH 1 65 16 41,03 23 58,97 2 UH 2 65 17 43,59 22 56,41 3 UH 3 65 15 38,46 24 61,54 Jumlah 48 123,08 69 176,92 Rata-rata 16 41,03 23 58,97 Penerapan model yang dilakukan oleh guru kurang bervariasi sehingga dapat mengakibatkan siswa cepat bosan dalam belajar dan berujung pada rendahnya hasil belajar siswa. Oleh karena itu perlu diadakan perbaikan dalam proses belajar mengajar di kelas, khususnya pada penerapan metode mengajar. Guru memang memegang peranan penting dalam pengembangan pendidikan, namun kebutuhan siswa juga sangat penting untuk menjadi perhatian. Guru harus

4 mampu merencanakan, mengorganisasikan, dan mengelola proses belajar mengajar sedemikian rupa sehingga bahan ajar yang diberikan dapat diserap dan dimiliki siswa dengan baik. Guru harus dapat mendesain pelajaran yang sesuai dengan materi dan juga menyesuaikan dengan kondisi siswa. Model pembelajaran yang berpusat pada siswa penting untuk dipertimbangkan. Guru harus mampu menerapkan beragam strategi pengajaran mulai dari pendekatan-pendekatan yang berpusat pada guru hingga pendekatan yang berpusat pada siswa atau menggabungkan keduanya. Beberapa model pembelajaran dapat dikolaborasikan untuk mendapatkan variasi mengajar yang lebih menarik sehingga diharapkan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Salah satu bentuk kolaborasi model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah kolaborasi model pembelajaran Learning Starts With a Question dengan Giving Question and Getting Answer. Model pembelajaran Learning Starts With a Question adalah suatu model pembelajaran dimana proses belajar diarahkan siswa aktif dalam bertanya sebelum mendapatkan penjelasan tentang materi yang akan dipelajari dari guru sebagai pengajar. Salah satu cara untuk membuat siswa belajar secara aktif adalah dengan membuat mereka bertanya tentang materi pelajaran sebelum ada penjelasan dari pengajar. Model ini dapat memberikan stimulus siswa untuk mencapai kunci belajar yaitu bertanya. Sedangkan model pembelajaran Giving Question and Getting Answer adalah implementasi dari strategi pembelajaran kontrukstivistik yang menempatkan siswa sebagai subyek dalam pembelajaran. Artinya, siswa mampu

5 merekontruksi pengetahuannya sendiri sedangkan guru hanya sebagai fasilitator saja. Model ini dikembangkan untuk melatih siswa memiliki kemampuan dan ketrampilan bertanya dan menjawab pertanyaan, karena pada dasarnya model tersebut merupakan modifikasi dari metode tanya jawab yang merupakan kolaborasi dengan menggunakan potongan-potongan kertas sebagai medianya. Berdasarkan penjelasan di atas, maka model pembelajaran Learning Starts With a Question diterapkan pada proses pembelajaran dan setiap tahap tanya jawab selama proses pembelajaran akan diterapkan dengan model pembelajaran Giving Question and Getting Answer. Pada tahap tersebut siswa akan membentuk kelompok dan diminta untuk membuat pertanyaan dari bahan bacaan yang sudah diberikan. Guru memulai pelajaran dari pertanyaan yang dibuat oleh siswa. Siswa yang membuat pertanyaan akan menyerahkan kartu bertanya kepada guru dan pada saat siswa tersebut dapat menjawab pertanyaan baik dari guru maupun siswa yang lain maka ia juga harus menyerahkan kartu menjawabnya kepada guru. Jika pada akhir pembelajaran masih ada siswa yang mempunyai kartu bertanya atau kartu menjawab maka siswa tersebut harus membuat resume dari proses tanya jawab yang telah berlangsung. Dengan demikian diharapkan penerapan kolaborasi model pembelajaran Learning Starts With a Question dengan model pembelajaran Giving Question and Getting Answer dapat meningkatkan aktivitas belajar yang akhirnya dapat pula meningkatkan hasil belajar siswa, melalui penelitian tindakan kelas antar silkus.

6 Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis tertarik mengangkat judul proposal dengan judul Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Learning Starts With a Question dengan Giving Question and Getting Answer untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPS-1 SMA Swasta Josua Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka identifikasi masalah ini adalah sebagai berikut: 1. Mengapa guru cenderung menggunakan metode konvensional dalam mengajar? 2. Bagaimanakah cara untuk meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XII IPS-1 SMA Swasta Josua Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014? 3. Bagaimana cara untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS-1 SMA Swasta Josua Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014? 4. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Learning Starts With a Question dengan Giving Question and Getting Answer dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS-1 SMA Swasta Josua Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014? 5. Apakah ada perbedaan signifikan yang positif hasil belajar akuntansi siswa antar silkus?

7 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Learning Starts With a Question dengan Giving Question and Getting Answer dapat meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XII IPS-1 SMA Swasta Josua Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014? 2. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Learning Starts With a Question dengan Giving Question and Getting Answer dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS-1 SMA Swasta Josua Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014? 3. Apakah ada perbedaan signifikan yang positif hasil belajar akuntansi siswa antar siklus? 1.4 Pemecahan Masalah Sebagaimana telah diuraikan pada latar belakang, bahwa hasil belajar siswa yang masih tergolong rendah dan kurangnya motivasi belajar siswa disebabkan karena penerapan model pembelajaran yang monoton, tidak bervariasi dan tidak melibatkan siswa secara aktif selama proses belajar mengajar. Untuk itu perlu diadakan perubahan. Penulis berkonsultasi dengan guru untuk menerapkan variasi model pembelajaran, yaitu model pembelajaran yang mengkolaborasikan antara model pembelajaran yang berpusat pada guru dan yang berpusat pada siswa. Bentuk

8 kolaborasi model pembelajaran yang akan diterapkan adalah model pembelajaran Learning Starts With a Question dengan Giving Question and Getting Answer dalam proses belajar mengajar. Model pembelajaran Learning Start With a Question adalah suatu model pembelajaran aktif dalam bertanya. Agar siswa aktif dalam bertanya, maka siswa diminta untuk mempelajari materi yang akan dipelajarinya, yaitu dengan membaca terlebih dahulu. Dengan membaca maka siswa memiliki gambaran tentang materi yang akan dipelajari, sehingga apabila dalam membaca atau membahas materi tersebut terjadi kesalahan konsep akan terlihat dan dapat dibahas serta dibenarkan secara bersama-sama. Untuk melihat apakah siswa telah mempelajari materi tersebut, maka guru melakukan pre test. Selain itu, guru memberi tugas kepada siswa untuk membuat rangkuman serta membuat daftar pertanyaan, sehingga dapat terlihat berapa persen siswa yang belajar dan yang tidak belajar. Model pembelajaran Giving Questions and Getting Answer merupakan implementasi dari strategi pembelajaran kontrukstivistik yang menempatkan siswa sebagai subyek dalam pembelajaran. Artinya, siswa mampu merekontruksi pengetahuannya sendiri sedangkan guru hanya sebagai fasilitator saja. Model ini dikembangkan untuk melatih siswa memiliki kemampuan dan ketrampilan bertanya dan menjawab pertanyaan, karena pada dasarnya model tersebut merupakan modifikasi dari metode tanya jawab yang merupakan kolaborasi dengan menggunakan potongan-potongan kertas sebagai medianya. Kegiatan bertanya dan menjawab merupakan hal yang sangat penting dalam pola interaksi

9 antara guru dan siswa. Suprijono (2010:40) mengatakan bahwa Kegiatan bertanya dan menjawab yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam proses belajar mengajar mampu menumbuhkan pengetahuan baru pada diri siswa. Dalam penerapan kolaborasi model pembelajaran Learning Starts With a Question dengan Giving Question and Getting Answer guru akan memilih bahan bacaan yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari selanjutnya guru meminta siswa untuk mempelajari bacaan secara individual ataupun dengan teman yang lain. Guru membagi dua potong kertas pada peserta didik dimana pada kertas tersebut ditulis kartu menjawab dan kartu bertanya. Di dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang guru meminta siswa menuliskan pertanyaan tentang materi yang mereka baca. Setiap siswa yang bertanya maka ia harus menyerahkan kartu bertanya kepada guru dan sebaliknya jika ada siswa yang menjawab pertanyaan maka ia juga harus menyerahkan kartu menjawabnya kepada guru. Jika pada akhir pembelajaran masih ada siswa yang mempunyai kartu menjawab atau kartu bertanya maka ia harus membuat resume dari proses tanya jawab yang telah berlangsung. Kolaborasi model pembelajaran ini akan memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan siswa. Melalui pembelajaran ini, diharapkan seluruh siswa dapat berfikir secara optimal dan diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Dari uraian di atas maka pemecahan masalah dalam penelitian ini yaitu dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Learning Starts With a Question dengan Giving Question and Getting Answer maka aktivitas dan hasil

10 belajar akuntansi siswa di kelas XII IPS-1 SMA Swasta Josua Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 dapat ditingkatkan. 1.5 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XII IPS- 1 SMA Swasta Josua Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 melalui penerapan kolaborasi model pembelajaran Learning Starts With a Question dengan Giving Question and Getting Answer. 2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS-1 SMA Swasta Josua Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 melalui penerapan kolaborasi model pembelajaran Learning Starts With a Question dengan Giving Question and Getting Answer. 3. Untuk mengetahui perbedaan signifikan yang positif hasil belajar akuntansi siswa antar siklus. 1.6 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat: 1. Sebagai bahan masukan dan menambah pengetahuan penulis mengenai model pembelajaran Learning Starts With a Question dengan Giving Question and Getting Answer untuk dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa.

11 2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi sekolah dan guru khususnya guru bidang studi akuntansi bahwa kolaborasi model pembelajaran Learning Starts With a Question dengan Giving Question and Getting Answer dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa. 3. Sebagai bahan referensi bagi civitas akademik Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan agar dapat menyempurnakan kualitas dan kompetensi pengajaran untuk lebih profesional.