III. METODE PENELITIAN. untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu

III. METODE PENELITIAN. peneliti ingin melakukan pengamatan langsung mengenai perilaku tidak

III. METODE PENELITIAN. lokasi, pendekatan, bidang ilmu dan sebagainya. Agar suatu penelitian dapat. digunakan harus ditentukan terlebih dahulu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan yang diharapkan. Metode penelitian sebagai pengamatan yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Menurut Moh.Nazir, para peneliti dapat memilih berjenis-jenis metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti dalam melakukan penelitian agar data dapat dikumpulkan secara. yang ingin dicapai (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12).

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. keadaan sebagaimana adanya dan pengungkapan fakta-fakta yang ada, walaupun

III. METODE PENELITIAN. organisasi pramuka di lingkungan SMP Kartika II-2 dalam menumbuhkan sikap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis respon pedagang

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah studi kasus yang telah dilaksanakan melalui studi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. tujuan, misalnya untuk menguji suatu hipotesis dengan mengunakan teknik serta

III. METODE PENELITIAN. jenis data penelitian yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Selanjutnya

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey dan analisis

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. konstruksi. Analisis dan kontruksi dilakukan secara metodologis, sistematis dan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. atau dengan menggunakan alat kuantifikasi yang lain, melainkan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian karena akan sangat berguna dalam memperoleh

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang lebih mengarah pada pengungkapan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Pabundu Tika, 2005:12). Desain penelitian bertujuan untuk memberi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat penjelasan (explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti diharapkan mendapatkan responden yang menggunakan handphone Nokia

III. METODE PENELITIAN. penelitian adalah cara yang dipakai dalam pengumpulan data. Metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif.

METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanasi

BAB 3 METODE PENELITIAN

sakarang (Winarno Surakhmad, 1984: 39).

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian (Sumadi Suryabrata, 2009:76).

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe survey sedangkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai dengan tujuannya. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pertimbangan ada beberapa masalah yang timbul dan kurang kondusifnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan waktu penelitian ini di mulai Pada tanggal 07 Januari 2014 sampai 07

III. METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian adalah ilmu yang memperbincangkan metode-metode ilmiah

BAB III METODELOGI PENELITIAN. lokasi penelitian ini adalah karena Dinas Sosial Kota Pekanbaru ini

III. METODOLOGI PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

METODE PENELITIAN. dengan metode kuantitatif. Menurut Koentjaraningrat (1985:29) metode

BAB 3 METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah ilmu yang memperbincangkan metode-metode

III. METODE PENELITIAN. ini bermaksud untuk menggambarkan dan menganalisis secara mendalam atas

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian. Desain penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

III. METODE PENELITIAN. yang bertujuan mendeskrifsikan apa-apa yang saat ini berlaku, didalamnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Umumnya, penelitian survei dibatasi pada penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuannya (Pabundu Tika,2005: 12) dalam penggunaan metode penelitian adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dilihat dari jenisnya, penelitian ini adalah termasuk dalam penelitian field

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, Penulis mencoba berusaha menggambarkan kinerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. waktu penelitian ini dimulai dari 01 Mei sampai 01 Juli Alasan penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian kuantitatif. Menurut Azwar (1999:6) metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang didasarkan pada data

BAB III METODE PENELITIAN. Keuangan dan Asset (DIPPEKA) secara khusus sebagai Satuan Kerja Pengelolaan

Desa Ukui Dua, serta instansi yang berkaitan dengan peranan Kepala Desadalam. pembangunan di Desa Ukui Dua.Peneliti memilih tempat ini dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kuantitatif, yang dipakai untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. fakta yang di teliti. Pendekan kuantitatif yaitu pendekatan yang bertolak dari suatu

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

III. METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan satu cara atau langkah dalam mengumpulkan,

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan,

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan analisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. reasch), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke objek

III. METODE PENELITIAN. menggambarkan fakta, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. Peneliti berusaha untuk menggambarkan bagaimana proses implementasi

BAB III METODE PENELITIAN. pemilihan tempat di Kecamatan sentajo raya Kabupaten Kuantan Singingi. segi waktu dan biaya penulis merasa terjangkau.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah pelaksanaan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian

Transkripsi:

37 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, artinya penelitian yang dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. Penelitian ini akan melihat respon masyarakat terhadap isi sepuluh butir perjanjian perdamaian dan membandingkan masyarakatnya serta diukur dengan angka-angka. Maka dari itu penelitian ini menggunakan tipe deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Nazir (1988:54) bahwa metode deskriptif yaitu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiranatau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dan bertujuan untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Menurut Sevilla (1993:72) ada beberapa alasan menggunakan metode deskriftif kuantitatif, salah satu diantaranya adalah bahwa metode ini digunakan secara luas dan dapat meliputi lebih banyak segi dibanding dengan metode-metode lain dan metode ini juga banyak memberikan

38 sumbangan kepada ilmu pengetahuan melalui pemberian informasi keadaan mutakhir dan dapat membantu dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berguna untuk pelaksanaan percobaan serta metode ini dapat digunakan dalam menggambarkan keadaan yang mungkin terdapat dalam situasi tertentu. A. Definisi Konseptual Untuk membatasi masalah penelitian ini, maka penulis membuat Definisi Konseptual sehingga fokus penelitian menjadi jelas. Dalam penelitian ini Definisi Konseptual yang dikemukakan adalah sebagai berikut: 1. Respon masyarakat desa Balinuraga dengan masyarakat Desa Agom terhadap sepuluh butir isi perjanjian perdamaian tersebut adalah respon masyarakat terpilih terhadap sepuluh butir perjanjian perdamaian yang telah ditanda tangani. 2. Perbandingan respon masyarakat desa Balinuraga dengan respon masyarakat desa Agom terhadap sepuluh butir perjanjian perdamaian tersebut adalah respon masyarakat terpilih terhadap sepuluh butir perjanjian perdamaian yang telah ditanda tangani. B. Definisi Operasional Menurut Masri Singarimbun (1995:46) bahwa definisi operasional merupakan operasionalisasi dari konsep-konsep yang akan digunakan, sehingga memudahkan untuk mengaplikasikannya di lapangan. Dengan

39 melihat definisi operasional suatu penelitian, maka seseorang peneliti akan dapat mengetahui suatu variabel yang akan diteliti. Untuk mengetahui respon masyarakat, maka diperlukan beberapa pendekatan untuk menjelaskannya, yaitu melalui indikator-indikator respon masyarakat agar diketahui perbandingan respon kedua belah pihak masyarakat terhadap perjanjian perdamaian. Respon yang dimaksud antara lain sebagai berikut: 1. Tingkat pengetahuannya (tahu atau tidak tahu) Maksud dari tingkat pengetahuan tersebut adalah apakah masyarakat mengetahui atau tidak mengenai sepuluh butir perjanjian perdamaian. 2. Tingkat Kesetujuannya (setuju atau tidak setuju) Maksud dari tingkat kesetujuan tersebut adalah apakah masyarakat menyetujui atau tidak mengenai sepuluh butir perjanjian perdamaian. 3. Tingkat Dukungannya (didukung atau tidak didukung) Maksud dari tingkat dukungan tersebut adalah apakah masyarakat mendukung atau tidak mengenai sepuluh butir perjanjian perdamaian. 4. Tingkat pelaksanaannya (dilaksanakan atau tidak dilaksanakan) Maksud dari tingkat pelaksanaan tersebut adalah apakah masyarakat melaksanakan atau tidak terhadap sepuluh butir perjanjian perdamaian. Berdasarkan indikator-indikator respon masyarakat di atas, maka respon dalam penelitian ini adalah respon kedua desa yaitu Desa Balinuraga dan Desa Agom terhadap sepuluh butir perjanjian perdamaian. Jadi, dalam

40 penelitian ini yang ditekankan adalah respon masyarakat terhadap sepuluh butir perjanjian perdamaian. D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Nawawi (1985:34) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat desa Balinuraga dan masyarakat desa Agom. Masyarakat desa Balinuraga berjumlah 3015 orang, yang terdiri dari laki-laki 1509 orang dan perempuan 1506 orang, yang berumur diatas 17 tahun berjumlah 1987 orang dan yang berumur dibawah 17 tahun berjumlah 1028 orang. Jadi, dalam penelitian ini yang akan dijadikan populasi desa Balinuraga yang berumur diatas 17 tahun atau yang sudah terdaftar sebagai peserta pemilu (pemilihan umum), yaitu berjumlah 1987 orang. Dengan alasan karena apabila respondennya di atas 17 tahun, maka seseorang sudah bisa dikatakan dewasa dan akan lebih mudah mengerti dalam menjawab pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner. (Monografi Desa Balinuraga, Tahun 2012) Sedangkan masyarakat desa Agom berjumlah 2837 orang, yang terdiri dari laki-laki 1483 orang dan perempuan 1354 orang, yang berumur diatas 17 tahun berjumlah 1865 orang dan yang berumur dibawah 17 tahun

41 berjumlah 972 orang. Jadi, dalam penelitian ini yang akan dijadikan populasi desa Agom yang berumur diatas 17 tahun atau yang sudah terdaftar sebagai peserta pemilu (pemilihan umum), yaitu berjumlah 1865 orang. Setelah menentukan populasi yang akan diteliti, maka ditentukan sampel penelitian. Dengan alasan karena apabila respondennya di atas 17 tahun, maka seseorang sudah bisa dikatakan dewasa dan akan lebih mudah mengerti dalam menjawab pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner. (Monografi Desa Agom, Tahun 2012) 2. Sampel Menurut Burhan Bungin (2010:106) bahwa sampel adalah sebagian dari jumlak karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian ini pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan sistem acak (random sampling). Berdasarkan rumus Slovin (dalam Sevilla (1993:161) bahwa pengambilan sampel untuk populasi yang sudah diketahui dapat digunakan dengan rumus sebagai berikut: n = N 1+Ne 2 Keterangan: n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi e = Nilai kritis (batas kelonggaran) yang diinginkan

42 Dengan menggunakan rumus tersebut, banyaknya sampel keseluruhan yang diperoleh adalah sebagai berikut: n = 3852 1+ 3852 (0,1) 2 n = 3852 1+ 38,52 n = 3852 39,52 N = 97,46 dibulatkan menjadi 97 orang. Berdasarkan sampel keseluruhan di atas, maka banyaknya sampel di setiap masing-masing desa adalah sebagai berikut: 1. Desa Agom Populasi desa Agom adalah 1865 orang. n = 1865 1+ 1865 (0,1) 2 n = 1865 1+ 18,65 n = 1865 19,65 N = 94,91 dibulatkan menjadi 95 orang. Jumlah 94,91 adalah jumlah dalam bentuk desimal yang tidak mungkin diterapkan kepada responden. Oleh karena itu perlu adanya pembulatan agar diperoleh jumlah yang utuh atau bulat sehingga memudahkan pengambilan sampel yaitu menjadi 95 sampel yang berarti 95 responden. Cara mengambil anggota sampel menggunakan teknik sampling proposional (proporsional random sampling) dan di undi (Sugiyono,

43 2009:87). Dalam penelitian ini sampel yang sudah diketahui adalah sebanyak 95 sampel. Dari 95 sampel tersebut tersebar di 5 dusun dan 17 RT, sehingga masing-masing RT mendapat bagian sampel yang merata. Masing-masing sampel ditiap RT akan di undi bertingkat mulai dari nomor rumah dan anggota keluarga yang berusia diatas 17 tahun. Menurut Sudjana (2005:40) bahwa penarikan sampel secara undian merupakan penarikan sampel yang layaknya seperti orang undian. Tahapan-tahapan penarikan sampel secara undian adalah sebagai berikut: 1. Membuat daftar nomor rumah dan anggota keluarga yang sudah berusia diatas 17 tahun yang akan diselidiki. 2. Memberi kode berupa angka-angka untuk semua yang dalam diselidiki dalam nomor 1. 3. Menulis kode tersebut masing-masing dalam selembar kertas kecil. 4. Menggulung setiap kertas kecil berkode tersebut. 5. Memasukkan gulungan-gulungan kertas tersebut dalam kaleng atau tempat sejenis. 6. Mengocok baik-baik kaleng tersebut. 7. Mengambil satu persatu gulungan tersebut sejumlah kebutuhan.

44 2. Desa Balinuraga Populasi desa Balinuraga 1987 orang. n = 1987 1+ 1987(0,1) 2 n = 1987 1+ 19,87 n = 1987 20,87 N = 95,20 dibulatkan menjadi 95 orang. Jumlah 95,20 adalah jumlah dalam bentuk desimal yang tidak mungkin diterapkan kepada responden. Oleh karena itu perlu adanya pembulatan agar diperoleh jumlah yang utuh atau bulat sehingga memudahkan pengambilan sampel yaitu menjadi 95 sampel yang berarti 95 responden. Cara mengambil anggota sampel menggunakan teknik sampling proposional (proporsional random sampling) dan di undi (Sugiyono, 2009:87). Dalam penelitian ini sampel yang sudah diketahui adalah sebanyak 95 sampel. Dari 95 sampel tersebut tersebar di 7 dusun dan 16 RT, sehingga masing-masing RT mendapat bagian sampel yang merata. Masing-masing sampel ditiap RT akan di undi bertingkat mulai dari nomor rumah dan anggota keluarga yang berusia diatas 17 tahun.

45 Menurut Sudjana (2005:40) bahwa penarikan sampel secara undian merupakan penarikan sampel yang layaknya seperti orang undian. Tahapan-tahapan penarikan sampel secara undian adalah sebagai berikut: 1. Membuat daftar nomor rumah dan anggota keluarga yang sudah berusia diatas 17 tahun yang akan diselidiki. 2. Memberi kode berupa angka-angka untuk semua yang dalam diselidiki dalam nomor 1. 3. Menulis kode tersebut masing-masing dalam selembar kertas kecil. 4. Menggulung setiap kertas kecil berkode tersebut. 5. Memasukkan gulungan-gulungan kertas tersebut dalam kaleng atau tempat sejenis. 6. Mengocok baik-baik kaleng tersebut. 7. Mengmbil satu persatu gulungan tersebut sejumlah kebutuhan.

46 E. Sumber Data Menurut Arikunto (1998:114) bahwa sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data atau informasi adalah salah satu yang paling vital dalam penelitian. Kesalahan dalam menggunakan atau memahami sumber data, maka data yang diperoleh juga akan meleset dari yang diharapakan. Menurut Burhan Bungin (2010:122) bahwa sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini sumber datanya adalah sebagai berikut: 1. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari para informan. Pada penelitian ini, data primer diperoleh penulis masing-masing jawaban informan yang telah menjawab beberapa pertanyaan. Setelah mendapatkan data primer tersebut yang berasal dari wawancara, penulis mengolah data tersebut dan menganalisisnya yang di paparkan secara terperinci dalam pembahasan. 2. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang dibutuhkan peneliti. Data sekunder dasarnya diperlukan untuk melengkapi informasi bagi penulis. Pada pengumpulan data sekunder, penulis mengumpulkan data-data tersebut yang bersumber dari arsip-arsip, dokumen-dokumen dan sumbersumber lain yang relevan dan dapat diterima.

47 F. Teknik Pengumpulan Data Menurut Nan Lin (1994:8) bahwa teknik pengumpulan data merupakan teknik yang dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan cara sebagai berikut: 1. Kuesioner Menurut Nazir (1988:10) bahwa wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan lisan dan berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan pada peneliti. Penelitian ini menggunakan 95 responden, setiap masing-masing responden diberikan pertanyaan terhadap sepuluh butir perjanjian perdamaian dan responden menjawab pertanyaan tersebut. Peneliti membacakan pertanyaan tersebut dan kemudian responden menjawab pertanyaan tersebut. 2. Dokumentasi Menurut Nazir (1988:14) dokumentasi adalah semua sumber baik sumber tertulis maupun sumber lisan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian sangat perlu didukung oleh dokumentasi. Oleh sebab itu, penulis juga melakukan studi dokumentasi yakni dengan cara mempelajari dan mengumpulkan bahan-bahan tertulis, yaitu berupa arsip-arsip perjanjian perdamaian.

48 Penulis juga mengumpulkan dokumentasi dalam bentuk foto, dimana foto tersebut adalah foto responden dan peneliti ketika menjawab pertanyaan serta foto kantor kepala desa Balinuraga dan kantor kepala desa Agom. Dokumen ini pada dasarnya penting dipelajari karena dokumen, penulis dapat menemukan suatu ide-ide pembaharuan ataupun bisa juga berupa penolakan terhadap sesuatu data tersebut. G. Teknik Pengolahan Data Menurut Nazir (1988:55) bahwa pengolahan data merupakan data mentah yang telah dikumpulkan oleh peneliti. Data yang terkumpul tidak langsung dianalisis, tetapi lebih dahulu diperiksa kembali dengan tujuan apakah data yang terkumpul tersebut mempunyai kekurangan maupun kesalahan agar tidak mempengaruhi hasil penelitian. Dalam penelitian ini pengolahan data dilakukan dengan menggunakan cara sebagai berikut: 1. Tahap Editing Menurut Nazir (1988:30) bahwa tahap editing merupakan tahap memeriksa kembali data yang berhasil diperoleh dalam rangka menjamin keabsahannya. Kemudian dipersiapkan ketahap selanjutnya yaitu memeriksa hasil kuesionr yang telah diisi oleh responden yang berada di desa Balinuraga dan desa Agom. Tujuan editing adalah untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada pencatatan dilapangan dan pada dasarnya bersifat koreksi.

49 2. Tahap Koding Menurut Nazir (1988:35) bahwa koding yaitu usaha mengelompokkan jawaban-jawaban responden menurut macamnya untuk kemudian diberi kode dan dipindahkan dalam tabel kode atau buku kode. Kode ini dibuat dalam bentuk angka atau huruf yang memberikan petunjuk atau identitas pada suatu informasi atau data yang akan dianalisis. Tahap ini dilakukan dengan mengklasifikasikan jawaban responden sehingga akan mudah mengetahui hasil kuesioner. 3. Tabulasi Menurut Nazir (1988:40) bahwa tabulasi adalah kegiatan menghitung frekuensi dan persentase dari jawaban terhadap keseluruhan jawaban subjek lalu memberikan tafsiran pada nilai persentase yang diperoleh. Tahap ini dilakukan dengan cara mengelompokkan jawaban-jawaban responden yang serupa. Cara ini akan mengetahui hasil akhir yang dapat dilihat dari pengelompokan jawaban yang di masukkan ke tabel. H. Teknik Analisis Data Menurut Nazir (1988:65) bahwa analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah karena dengan analisislah data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian.

50 Dianalisis dengan menggunakan rumus persentase sebagai berikut: P = F x 100 % N Keterangan: P : Persentase F : Frekuensi pada klasifikasi kategori yang bersangkutan N : Jumlah frekuensi dari seluruh klasifikasi atau kategori variasi (Burhan Bungin 2005:172) Analisis data yang di pergunakan oleh penulis pada saat penelitian bersifat kuantitatif dengan memasukkan data dari masing-masing jawaban kuesioner yang telah diisi oleh responden. Penulis melakukan perhitungan data dari masing-masing jawaban responden dalam bentuk angka-angka dan memasukkan ke dalam kerangka tabel untuk menghitung frekuensi dan membuat persentase dari masing-masing jawaban responden tersebut. Sehingga mayoritas dari masing-masing jawaban responden yang telah dipersentasekan dianalisis oleh penulis dengan melihat konsep-konsep dari para ahli dan realita di lapangan serta di interpretasikan yang di jelaskan secara terperinci di dalam pembahasan.

51 Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan menggunakan cara sebagai berikut: 1. Komparasi Menuruit Nazir (1988:69) bahwa komparasi adalah suatu proses membandingkan hasil data yang diperoleh dan dibandingkan dengan orang lain. Komparasi dalam penelitian ini yaitu membandingkan hasil jawaban kuesioner dari desa Balinuraga dan desa Agom. 2. Interpretasi data Menuruit Nazir (1988:47) bahwa Interpretasi adalah suatu proses untuk menyederhanakan ide-ide atau isu-isu yang rumit yang kemudian di deskripsikan sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai hasil penelitian. 3. Penarikan Kesimpulan (Verifikasi) Menurut Nazir (1988:76) bahwa penarikan kesimpulan merupakan tindakan peneliti untuk berusaha menarik kesimpulan dan melakukan verifikasi dengan mencari makna setiap gejala yang diperolehnya dilapangan.