ABSTRAK GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DI BKIA RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA Intyaswati, Albina Handriana Ganggu Stikes William Booth, Jl. Cimanuk No: 20, telp: 031-5633365 Senam hamil adalah latihan fisik berupa beberapa gerakan tertentu yang dilakukan khusus untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil. Dimana manfaatnya antara lain adalah mengatasi sembelit (konstipasi), kram dan nyeri punggung. memperbaiki sirkulasi darah, membuat tubuh segar, tubuh lebih siap dan kuat di saat proses persalinan. Pada kenyataannya banyak ibu hamil yang tidak tau manfaat senam hamil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil di ruang BKIA Rumah Sakit William Booth Surabaya. Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif. Populasi yang diambil adalah ibu hamil yang memeriksa kehamilannya di ruang BKIA Rumah Sakit William Booth Surabaya dan besar sampel 37 responden. Metode sampling yang digunakan Consecutive Sampling. Data di kumpulkan dengan kuisioner. Hasil penelitian ini antara lain ibu yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 33 responden (89%), presentase sedang sebanyak 3 responden(8%), presentase kurang sebanyak 1 responden(). Dapat disimpulkan bahwa tentang senam hamil adalah baik. Diharapkan tenaga kesehatan tidak berhenti untuk terus memberikan informasi tentang senam hamil. Kata kunci: pengetahuan ibu, senam hamil ABSTRACT Pregnancy exercise is physical exercise in the form of a certain movement done specifically to improve the health of pregnant women. Where benefits include treating constipation (constipation), cramps and back pain. Improve blood circulation, keeps the body refreshed, the body is more prepared and stronger at the time of delivery. In fact many pregnant women who do not know the benefits of pregnancy exercise. The purpose of this study is to describe the level of knowledge of pregnant women about pregnancy exercise in space BKIA William Booth Hospital Surabaya. Design of this study used a descriptive design. Population is taken pregnant women in the antenatal checkups BKIA William Booth Hospital Surabaya and a large sample of 37 respondents. The sampling method used Consecutive Sampling. Data collected by questionnaire. The results of this study are mothers who have a good knowledge of a total of 33 respondents (89%), the percentage being as much as 3 respondents (8%), the percentage is less by 1 respondent (). It can be concluded that the description of the level of knowledge of pregnant women about pregnancy exercise is good. Expected health workers did not stop to continue to provide information about pregnancy exercise. Keywords: maternal knowledge, pregnancy exercise
PENDAHULUAN Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dari seoarang wanita. Dimana kebutuhan dasar ibu sangat diperlukan antara lain : kebutuhan oksigen, nutrisi, personal hygiene, pakaian, eliminasi, seksual, body mechanic, istirahat dan tidur, munisasi, rekreasi dan yang terakhir adalah senam hamil. Senam hamil merupakan terapi latihan gerak yang diberikan pada ibu hamil untuk mempersiapkan dirinya baik fisik maupun mental dalam menghadapi persalinan. Ibu hamil sangat membutuhkan tubuh yang sehat dan bugar. Oleh karena itu, selain makan secara teratur, ibu hamil harus cukup istirahat dan berolahraga sesuai dengan kebutuhannya, salah satu olahraga yang baik untuk ibu hamil adalah senam hamil. Senam hamil sangat diperlukan oleh setiap ibu hamil, karena senam hamil dapat membuat tubuh yang bugar dan sehat, dan dapat membuat ibu hamil tetap mampu menjalankan aktivitas sehari hari, sehingga stres akibat rasa cemas menjelang persalinan akan dapat diminimalkan (Indiarti, 2008). Meskipun tubuh cukup sehat dan dapat menyesuaikan diri dengan adanya perubahanperubahan yang terjadi tapi akan sangat membantu jika melakukan olahraga atau senam hamil. Biasanya proses pemulihan setelah melahirkan akan lebih cepat dibandingkan tubuh yang kondisinya kurang baik. Pada kenyataannya banyak ibu hamil yang tidak tau manfaatnya, malas, tidak mampu atau karena ada indikasi yang lain. Dengan berlatih senam hamil secara teratur, tingkat kesadaran secara keseluruhan terhadap hakekat hidup bertambah, kelelahan pun akan berkurang dan ini akan membuat semangat bertambah. Salah satu penelitian yang dilakukann di Yogyakarta oleh Oetomo, Sofoewan (2003) juga menunjukkan bahwa 100 wanita primigravida, didapat bahwa kejadian partus lama lebih kecil secara bermakna (1,9%-15%). Dikalangan wanita hamil yang melakukan senam hamil juga lama persalinan kala II nya juga bermakna lebih singkat dari pada yang tidak melakukan senam hamil. Secara statistik resiko relatifnya 0,125; artinya resiko partus lama pada ibu yang melakukan senam hamil 0,125 kali dibandingkan dengan ibu yang tidak melakukan senam hamil. (Supriatmaja,2012). Berdasarkan informasi dari bidan selaku penanggung jawab BKIA bahwa dari sebagian jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan hanya 5 orang yang mengikuti senam hamil. Hasil survey yang dilakukan peneliti di Ruangan BKIA Rumah Sakit William Booth Surabaya 20 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan, 8 diantaranya tidak mengetahui tentang senam hamil, dan dari hasil penelitian hampir semua ibu hamil bisa menjawab dengan benar dan itu terbukti saat peneliti menganjurkan pertanyaan Apa itu senam hamil, tujuan, manfaat, dan pesyaratan senam hamil? mereka menjawab saya tidak tahu tentang senam hamil baik manfaat, tujuan dan persyaratan 12 diantaranya mengetahui tentang senam hamil, mereka melakukan senam hamil karena mengikuti saran teman dan ibu belum sepenuhnya mengetahui manfaat senam hamil. Kurangnya pengetahuan ibu terhadap senam hamil mengakibatkan kurangnya minat dan keinginan ibu untuk melakukan kegiatan senam hamil tersebut, sehingga berdampak negatif terhadap keadaan ibu dan janinnya. Dampak tersebut meliputi, terjadinya perdarahan pervagina, memperlambat proses persalinan, rentan terhadap kelahiran prematur, adanya tanda kelainan pada janin, eklamsi / preeklamsi dan sebagainya. Dampak yang akan terjadi dapat dicegah jika latihan senam hamil tersebut dilakukan secara teratur baik di tempat latihan maupun di rumah dalam waktu senggang dapat menuntun ibu hamil ke arah persalinan yang fisiologis selama tidak ada keadaan patologis yang menyertai kehamilan. Ibu hamil yang melakukan senam hamil secara teratur selama kehamilannya dilaporkan dapat memberikan keuntungan pada saat persalinan yaitu pada masa kala aktif ( kala II ) menjadi lebih pendek, mencegah terjadinya letak sungsang dan mengurangi terjadinya insiden sectio caecaria. Berdasarkan uraian di atas sebagai seorang bidan hendaknya memberikan informasi dan pendidikan kesehatan yaitu memberikan penyuluhan dalam bentuk leaflet pada ibu hamil tentang senam hamil di masyarakat, yang nantinya dapat membantu dalam proses persalinan yang fisiologis. Peran tenaga kesehatan atau bidan khususnya di ruang BKIA rumah sakit William Booth Surabaya dapat meningkatkan untuk mengaktifkan ibuibu hamil untuk mengikuti senam hamil melalui kegiatan-kegiatan sosialisasi yang dilakukan dalam kegiatan yang ada di masyarakat misalya melalui kegiatan ibu-ibu PKK, posyandu, pengajian, dan lain-lai melalui kerja sama dengan puskesmas. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
tentang senam hamil di Ruangan BKIA Rumah Sakit William Booth Surabaya. METODE Dalam penelitian ini penulis menggunakan desain penelitian deskriptif yaitu menggambarkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil di ruang BKIA rumah sakit William Booth Surabaya. Pada penelitian ini teknik sampling yang digunakan metode Consecutive yaitu penetapan sample dengan memilih sample dengan menetapkan subjek yang memenuhi kriteria penelitian dimasukan dalam penelitian sampai kurun waktu tert Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil yang berada di BKIA Rumah Sakit William Booth Surabaya dengan jumlah 40 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan.entu, sehingga jumlah pasien yang diperlukan terpenuhi. 49% 48% IRT Swasta PNS Diagram Pie 2 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan terbanyak Bekerja sebagai pegawai Swasta yaitu sebanyak 18 (49%) responden dan yang terkecil yaitu pegawainegeri sipil dengan jumlah 1 () responden HASIL Data Umum Data umum ini menggambarkan tentang karateristik responden berdasarkan pendidikan, pekerjaan, umur, dan sumber informasi. 8% 89% < 20 tahun 20-35 tahun > 35 tahun 41% 40% 16% SD SMP SMA PT Diagram Pie 3 : Karakteristik Responden Berdasarkan Usia paling banyak berusia 20 35 tahun sebanyak 33 (89%) responden dan yang terkecil adalah usia > 35 tahun sejumlah 1 () responden. Diagram Pie 1: Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan terbanyak berpendidikan perguruan tinggi yaitu sebanyak 15 (41%) responden dan yang terkecil adalah berpendidikan SD dengan jumlah 1 () responden. 32% 68% M. cetak M. elektronik Diagram Pie 4 : Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber Informasi dilihat bahwa sumber informasi responden sebagian besar adalah media elektronik yaitu
25 (68%) responden dan terkecil yaitu media cetak dengan jumlah 12 (32%) responden. 22% 11% 67% Diagram Pie 5 : Karakteristik Responden Berdasarkan Kehamilan Berdasarkan kehamilan, sebagian besar adalah kehamilan yang pertama yaitu 25 (67%) responden dan terkecil yaitu kehamilan ketiga yaitu 4 (11%) responden. Data Khusus Data khusus ini menggambarkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil di Surabaya. 8% 89% kurang sedang baik Diagram Pie 6 : Kreteria Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Berdasarkan gambar 4 menunjukan sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan baik tentang senam hamil yaitu 33 (89%) responden dan yang terkecil responden berpengetahuan kurang yaitu 1 () responden. I II III Pembahasan Pada pembahasan ini akan diuraikan hasil penelitian mengenai gambaran tingkat pengetahua ibu hamil tentang senam hamil di Surabaya. Berdasarkan gambar diatas tentang tentang senam hamil di ruang BKIA Rumah Sakit William Booth Surabaya sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik tentang senam hamil yaitu 33 (89%) responden dan yang terkecil responden berpengetahuan kurang yaitu 1 () responden. Menurut Notoatmojo (2003), pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah seseorang melakukan pengideraan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan dipengaruhi oleh usia, lingkungan, pendidikan, agama dan social ekonomi. Dalam hal ini pengaruh tersebut dapat mempengaruhu tingkat pengetahuan tetapi hal tersebut tidak mutlak tergantung dari individu menerima informasi. Demikian juga pengetahuan ibu tentang senam hamil dimungkinkan dapat dipengaruhi oleh usia, pendidikan, pekerjaan, kehamilan dan sumber informasi. Menurut Notoatmojo (2003) semakin tinggi pendidikan semakin mudah untuk menerima sehingga semakin banyak pengetahuan yang didapat, sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai baru yang diperkenalkan. Berdasarkan gambar diatas tentang karakteristik responden berdasarkan pendidikan didapatkan sebagian besar pendidikan perguruan tinggi yaitu sebanyak 15 (41%) responden dan SMA 15 (40%) responden. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar 30 (81%) responden berpendidikan cukup tinggi dianggap mampu dan mempunyai kemampuan untuk memahami informasi yang didapatkan, apalagi bagi ibu yang pendidikan lebih tinggi yaitu perguruan tinggi. Pendidikan memiliki pengaruh terhadap pengetahuan seseorang dimana semakin tinggi pengetahuan seseorang maka semakin banyak pengalaman informasi yang diperoleh baik melalui pendidikan formal maupun non formal, demikian juga pada responden dengan tentang senam hamil. Berdasarkan gambar diatas tentang karakteristik berdasarkan pekerjaan didapatkan terbanyak adalah ibu hamil yang pekerjaannya
sebagai swasta yaitu sebesar 18 (49%) responden. Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2008) berpendapat bahwa pekerjaan adalah suatu yang dilakukan untuk mencari nafkah. Masyarakat yang sibuk dalam kegiatan sehari-hari akan memiliki waktu sedikit untuk memperoleh informasi. Sehingga dapat disimpulkan tingkat pengetahuan akan kurang. Tetapi dari hasil penelitian berbeda dengan teori, karena dimungkinkan walau responden bekerja tetapi kenyataan itu mereka saling tukar pikiran, bergaul, mencari informasi yang baik dari berbagai media misalnya media cetak dan elektronik. Maka hal itu akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang. Berdasarkan gambar diatas tentang karateristik berdasarkan usia didapatkan sebagian besar umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 33 (89%) responden. Usia ini termasuk usia dewasa muda. Menurut Notoadmojo (2003) mengatakan bahwa semakin bertambahnya usia seseorang, semakin tinggi kematangan dalam berfikir dan semakin bertambahnya usia seseorang semakin dapat menggunakan koping yang adaptif. Hal ini dapat diartikan bahwa karakteristik usia responden usia 20-35 tahun dimana ibu sudah termasuk matang, maka dia juga memiliki kemampuan untuk berfikir dan mengolah berbagai informasi dan mudah memahami informasi tentang senam hamil sehingga pengetahuan yang didapat baik pengetahuan formal melalui pendidikan maupun pendidikan non formal bisa diaplikasikan dalam kehidupannya. Berdasarkan gambar diatas tentang karateristik berdasarkan sumber informasi didapatkan terbanyak dari media elektronik yaitu 25 (68%) responden. Menurut Notoatmodjo (2003), informasi adalah seorang yang mempunyai sumber informasi lebih banyak akan memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. Media elektronik lebih efektif untuk mendapatkan informasi dibandingkan dengan media cetak. Tingginya akses internet dalam memperoleh informasi tentu saja dapat menambah pengetahuan ibu, Sehingga dapat dikatakan bahwa informasi dari internet atau elektronik itu dapat meningkatkan pengetahuan ibu. Hal ini menunjukkan bahwa dengan banyak mencari informasi di media elektronik salah satunya tentang senam hamil, pengetahuan seseorang ibu hamil menjadi bertambah dan mendapatkan informasi baru dari hal-hal yang belum diketahuinya. Ibu akan senantiasa berusaha mengaplikasikan apa yang didapatkannya. Berdasarkan gambar diatas berdasarkan kehamilan didapatkan terbanyak dari kehamilan yang pertama yaitu sebanyak 25 (67%) responden. Pengetahuan ibu yang baru pertama hamil masih di katakan kurang jika di bandingkan dengan ibu yang pernah hamil lebih dari 2 kali, hal ini di karenakan pengalaman pertama menjadi seorang ibu hamil. SIMPULAN Berdasarkan analisis data dan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil di Surabaya pengetahuan baik dengan responden 33 orang (89%) dari 37 responden. SARAN Saran yang diberikan oleh peneliti berdasarkan kesimpulan adalah sebagai berikut : Bagi ruang BKIA rumah Sakit William Booth Surabaya Untuk pihak ruang BKIA rumah Sakit William Booth Surabaya hendaknya lebih sering memotivasi bidan dan asisten bidan untuk memberikan informasi mengenai senam hamil Bagi Institusi STIKES William Booth Diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dan pengetahuan tentang senam hamil.