BAB II LANDASAN TEORI. mendekati atau melampaui tegangan vertikal. ringan terjadi pada pergeseran tanah sejauh mm, kerusakan yang

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI DI PT. PLN (PERSERO) UIP KIT SULMAPA PLTU 2 SULAWESI UTARA 2 X 25 MW POWER PLAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

STUDI POTENSI LIKUIFAKSI BERDASARKAN UJI PENETRASI STANDAR (SPT) DI PESISIR PANTAI BELANG MINAHASA TENGGARA

ANALISA POTENSI LIKUIFAKSI BERDASARKAN DATA PENGUJIAN SONDIR (STUDI KASUS GOR HAJI AGUS SALIM DAN LAPAI, PADANG) ABSTRAK

ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI DENGAN DATA SPT DAN CPT

POTENSI LIKUIFAKSI TANAH BERPASIR DI SEKITAR KOLOM-KAPUR (LIME-COLUMN)

Cara uji penetrasi lapangan dengan SPT

BIDANG STUDI GEOTEKNIK PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSION DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

POTENSI LIKUIFAKSI TANAH BERPASIR DI SEKITAR KOLOM-KAPUR (LIME-COLUMN)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN SEI BATANG SERANGAN - LANGKAT ABSTRAK

BAB 3 METODOLOGI. Mulai. Identifikasi Masalah. Studi Literatur. Pembuatan Program Analisa Potensi Likuifaksi. Verifikasi Program

1 BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Indonesia di pertemuan 3 lempeng dunia ( diakses pada tanggal 30 Juli 2013)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI DARI DATA CPT DAN SPT DENGAN STUDI KASUS PLTU ENDE NUSA TENGGARA TIMUR SKRIPSI

BAB III LANDASAN TEORI. yang ujungnya berbentuk kerucut dengan sudut 60 0 dan dengan luasan ujung 10

BAB I PENDAHULUAN. adalah inti, putih telurnya adalah selubung, dan cangkang telurnya adalah kerak.

Pengertian Dinamika Geologi. Dinamika Geologi. Proses Endogen. 10/05/2015 Ribka Asokawaty,

Analisis Pendahuluan Potensi Likuifaksi di Kali Opak Imogiri Daerah Istimewa Yogyakarta

ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI PADA SEKTOR RUNWAY DAN TAXIWAY BANDAR UDARA MEDAN BARU ABSTRAK

Kelompok VI Karakteristik Lempeng Tektonik ATRIA HAPSARI DALIL MALIK. M HANDIKA ARIF. P M. ARIF AROFAH WANDA DIASTI. N

ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI PADA PROYEK WIRE HOUSE BELAWAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyebar dari titik tersebut ke segala arah. Gempa bumi merupakan guncangan

Buku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan ke 5

KAJIAN KARAKTERISTIK JENIS TANAH BERPOTENSI LIKUIFAKSI AKIBAT GEMPA DI INDONESIA

Dalam pengembangannya, geodinamika dapat berguna untuk : a. Mengetahui model deformasi material geologi termasuk brittle atau ductile

Soal Geomekanik Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisa Soil Liquefaction akibat Gempa Bumi berdasar Data SPT di Wilayah Pesisir Pacitan

KAJIAN POTENSI LIKUIFAKSI PASCA GEMPA DALAM RANGKA MITIGASI BENCANA DI PADANG ABSTRAK

Wahana Fisika, 2(1), e-issn :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI LAPISAN TANAH PASIR LEPAS ATAU MEDIUM SEBELUM DAN SETELAH PEMANCANGAN TIANG PADA PROYEK DI JAKARTA PUSAT

ANALISIS PENGARUH POTENSI LIKUIFAKSI PADA BANGUNAN DAM MENGGUNAKAN METODE NCEER

ANALISA POTENSI SOIL LIQUEFACTION DI DAERAH PESISIR KOTA PACITAN BERDASARKAN DATA CPT

PAPER LABORATORIUM PALEONTOLOGI, GEOLOGI FOTO DAN GEOOPTIK PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Note : Kenapa Lempeng bergerak?

S O N D I R TUGAS GEOTEKNIK OLEH : KAFRIZALDY D

Perencanaan Pondasi Tiang Pancang Dengan Memperhitungkan Pengaruh Likuifaksi Pada Proyek Pembangunan Hotel Di Lombok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. metode statis seperti Total stress Analysis (TSA) atau Effective stress

Studi Risiko Kerentanan Tanah Akibat Soil Liquefaction Karena Gempa Bumi Di Wilayah Pesisir Kota Pacitan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN FONDASI PADA TANAH TIMBUNAN SAMPAH (Studi Kasus di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Piyungan, Yogyakarta)

Penelusuran Potensi Likuifaksi Pantai Padang Berdasarkan Gradasi Butiran dan Tahanan Penetrasi Standar

BAB IV PERENCANAAN PONDASI. Dalam perencanaan pondasi ini akan dihitung menggunakan dua tipe pondasi

BAB II GEMPA BUMI DAN GELOMBANG SEISMIK

SKRIPSI ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI DENGAN METODE PROBABILITAS SEDERHANA BERDASARKAN DATA CONE PENETRATION TEST DI KELURAHAN LEMPUING, KOTA BENGKULU

DAFTAR ISI. Judul DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN 2

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III DATA PERENCANAAN

BAB XI PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG

ANALISA LIKUIFAKSI PADA GEDUNG DINAS PRASJAL, TARKIM, PROVINSI SUMATERA BARAT

PENGARUH KEPADATAN DAN KADAR AIR TERHADAP HAMBATAN PENETRASI SONDIR PADA TANAH PASIR (Studi kasus: Pasir Sungai Palu)

LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH PADA LOKASI RENCANA BANGUNAN GEDUNG JALAN FATMAWATI NO. 15 SEMARANG

TANYA JAWAB SOAL-SOAL MEKANIKA TANAH DAN TEKNIK PONDASI. 1. Soal : sebutkan 3 bagian yang ada dalam tanah.? Jawab : butiran tanah, air, dan udara.

TINJAUAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA TANAH BERLAPIS BERDASARKAN HASIL UJI PENETRASI STANDAR (SPT)

BAB III DATA DAN ANALISA TANAH 3.2 METODE PEMBUATAN TUGAS AKHIR

BABI PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Penilaian Risiko terhadap Pipa Bawah Laut East Java Gas Pipeline (EJGP) Pertagas Akibat Soil Liquefaction karena Gempa Bumi

BAB III DATA DAN TINJAUAN DESAIN AWAL

BAB I PENDAHULUAN. serta penurunan pondasi yang berlebihan. Dengan demikian, perencanaan pondasi

PENGARUH KEPADATAN DAN KADAR AIR TERHADAP HAMBATAN PENETRASI SONDIR PADA TANAU LANAU (Studi kasus: Lanau di Tondo Kota Palu)

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh : Maulana Abidin ( )

BAB III STUDI KASUS. 3.1 Data Teknis

VII. Penurunan. Pertemuan XI, XII, XIII. VII.1 Pendahuluan

Gempabumi Sumba 12 Februari 2016, Konsekuensi Subduksi Lempeng Indo-Australia di Bawah Busur Sunda Ataukah Busur Banda?

PENYELIDIKAN TANAH (SOIL INVESTIGATION)

Studi Eksperimental Potensi Likuifaksi di Kali Opak Imogiri Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

POTENSI LIKUIFAKSI BERDASARKAN DATA CPT DAN SPT DI SEKITARAN JALAN RAYA YOGYA-SOLO YOGYAKARTA. Oleh : APRIYANA KHARISMA MENTARI NPM :

Analisis Daya Dukung Tiang Tunggal Statik pada Tanah Lunak di Gedebage

Oleh : Upi Supriatna, S.Pd

PROSEDUR ANALISIS LIQUEFACTION DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEMI EMPIRIS

KAPASITAS DUKUNG TIANG

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.4

Kampus Bina Widya Jl. HR Soebrantas KM 12,5 Pekanbaru, Kode Pos

ANALISA KAPASITAS TAMPUNGAN PENYIMPANAN AIR DI CATCHMENT AREA DANAU TOBA DZIKRATUL HAYATI SIREGAR

Mekanika Tanah I Norma Puspita, ST. MT.

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN. Proses Geologi

KAJIAN POTENSI KEMBANG SUSUT TANAH AKIBAT VARIASI KADAR AIR (STUDI KASUS LOKASI PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO)

Ronald Adi Saputro Dosen Pembimbing : Ir. Suwarno, Meng Musta in Arif, ST., MT.

Studi Parametrik Potensi Likuifaksi dan Penurunan Permukaan Tanah Berdasarkan Uji Sondir

Oleh : Dr.Eng. Agus Setyo Muntohar, S.T., M.Eng.Sc. Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik

BAB 1 PEMERIKSAAN KEKUATAN TANAH DENGAN SONDIR. Das, Braja M. Mekanika Tanah Prinsip Rekayasa Geoteknis Jilid 2 : Bab 13 hal Erlangga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya

UNIT X: Bumi dan Dinamikanya

Mekanika Tanah 2 Konsep Tegangan Efektif

BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. TINJAUAN UMUM TAHAPAN PENELITIAN BERBASIS STUDI NUMERIK... 73

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

2.5.3 Dasar Teori Perhitungan Tulangan Torsi Balok... II Perhitungan Panjang Penyaluran... II Analisis dan Desain Kolom...

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI STROUS PILE PADA PEMBANGUNAN GEDUNG MINI HOSPITAL UNIVERSITAS KADIRI

STUDI PERBANDINGAN KAPASITAS DUKUNG VERTIKAL MINI PILE UKURAN 20X20 CM MENGGUNAKAN BERBAGAI FORMULA DINAMIK BERDASARKAN DATA PEMANCANGAN TIANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan tuntutan pembangunan infrastruktur pada masa ini sangat

ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI DI KELURAHAN LEMPUING KOTA BENGKULU MENGGUNAKAN PERCEPATAN MAKSIMUM KRITIS

BAB 3. Pembentukan Lautan

1. Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, Makassar Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, Makassar 90245

Pemadatan Tanah (Compaction) dan CBR (California Bearing Ratio) DR. Ir. Imam Aschuri, MSc

Evaluasi Data Uji Lapangan dan Laboratorium Terhadap Daya Dukung Fondasi Tiang Bor

SOAL A: PERENCANAAN PANGKAL JEMBATAN DENGAN PONDASI TIANG. 6.5 m

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Likuifaksi Gempa bumi merupakan fenomena alam yang tidak dapat dicegah. Gelombang gempa menimbulkan guncangan tanah pada suatu kondisi tertentu dan salah satunya dapat menyebabkan likuifaksi. Likuifaksi terjadi ketika tanah nonkohesif jenuh air yang kehilangan kuat gesernya diguncang beban siklik (berulang teratur) yang disebabkan oleh gempa sehingga tekanan air pori akan meningkat mendekati atau melampaui tegangan vertikal. Youd (1978) meninjau dari beberapa kerusakan berat atau kerusakan total pada bangunan karena peretakan tanah akibat proses likuifaksi bahwa kerusakan ringan terjadi pada pergeseran tanah sejauh 50-100 mm, kerusakan yang memerlukan perbaikan ringan atau kerusakan sedang terjadi akibat pergeseran tanah sejauh 120-600 mm, dan kerusakan berat dengan pergeseran tanah sejauh lebih dari 760 mm. Perubahan sifat tanah dari sifat solid menjadi sifat seperti likuid yang terjadi pada tanah jenuh air diakibatkan oleh peningkatan tekanan air pori dan pengurangan tegangan efektif tanah dan segaligus juga mengurangi kekuatan geser tanah yang bersangkutan. Apabila hal tersebut terjadi dan tanah kehilangan kekuatan gesernya maka akan terjadi likuifaksi. 2.2 Teori Dasar Gempa Bumi Menurut teori lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik besar. Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak 5

6 bumi yang mengapung diatas astenosfer yang cair dan panas. Oleh karena itu, maka lempeng tektonik ini bebas untuk bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Daerah perbatasan lempeng-lempeng tektonik, merupakan tempat-tempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi, gunung berapi dan pembentukan dataran tinggi. Teori lempeng tektonik merupakan kombinasi dari teori sebelumnya yaitu: Teori Pergerakan Benua (Continental Drift) dan Pemekaran Dasar Samudra (Sea Floor Spreading). Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfir, merupakan batuan yang relatif dingin dan bagian paling atas berada pada kondisi padat dan kaku. Di bawah lapisan ini terdapat batuan yang jauh lebih panas yang disebut mantel. Lapisan ini sedemikian panasnya sehingga senantiasa dalam keadaan tidak kaku, sehingga dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian panas yang kita kenal sebagai aliran konveksi. Lempeng tektonik yang merupakan bagian dari litosfir padat dan terapung di atas mantel ikut bergerak satu sama lainnya. Ada tiga kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng lainnya, yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling mendekati (collision) dan saling geser (transform). Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat bergerak saling menjauhi, saling mendekati atau saling bergeser. Umumnya, gerakan ini berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia namun terukur sebesar 0-15cm pertahun. Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai

7 pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai gempa bumi. 2.3 Pengolahan Data SPT 2.3.1 Perhitungan rumus CSR (Cryclic Stress Ratio) Perhitungan Tegangan total Pada teori mekanika tanah untuk mengetahui tegangan total pada suatu tanah seperti pada gambar 2.1 dihitung dengan persamaan berikut ini: H. ( H H). ( 2-1 ) w A sat = tegangan total = berat volume air (9,81 kn/m 3 ) = berat volume tanah jenuh air = tinggi muka air diukur dari permukaan tanah = jarak antara titik A dan muka air. Perhitungan Tegangan efektif Gambar 2.1 Skema profil tanah Pada teori mekanika tanah untuk mengetahui tegangan efektif pada suatu tanah dihitung dengan persamaan berikut ini: Dimana, ' u ( 2-2 )

8 u. ( 2-3 ) H A W ݑ = tegangan pori Penentuan untuk koefisien tegangan reduksi (r d ) Persamaan yang di dapat dari Liao dan Whitman (1968), untuk memperoleh nilai r d rata-rata yaitu: rd 1,0 0,00765.z rd 1,174 0,0267.z untuk z 9,15 m untuk 9,15 z 23 m ( 2-4 ) ( 2-5 ) z = kedalaman tanah (m) yang ditinjau Penentuan nilai a max Susanto (2011) menyimpulkan nilai rata-rata percepatan tanah maksimum pada daerah istimewa yogyakarta yaitu, ௫ = 30,32 cm/s 2 Perhitungan nilai CSR (Cryclic Stress Ratio) Berdasarkan teori dari Seed dan Idris (1971) didapatkan rumus untuk menghitung CSR dengan persamaan dibawah ini: a CSR 0,65 g max ' vo vo rd ( 2-6 )

9 ௫ = percepatan tanah maksimum akibat gempa bumi. = percepatan gravitasi vo = tegangan total vertikal overburden ' vo rd = tegangan efektif vertikal overburden = koefisien tegangan reduksi. 2.3.2 Perhitungan rumus (Cyclic Resistance Ratio) Penentuan untuk faktor koreksi (N I ) 60 Tabel faktor koreksi untuk (N I ) 60 yang di dapatkan dari Skempton (1986) ditunjukkan oleh tabel 2.1. Tabel 2.1 Tabel Nilai Faktor Koreksi untuk (N I ) 60, Skempton (1986) Faktor Jenis Alat Parameter Koreksi Tegangan vertikal efektif ܥ / )) 'ߪ)+ 1,2 ) / 2,2 Tegangan vertikal efektif 1,7 ܥ ܥ Rasio tenaga Palu donat (Donut hammer) ܥ 0,5 s.d 1,0 Rasio tenaga Palu pengaman (Safety hammer) ܥ 0,7 s.d 1,2 Rasio tenaga Palu otomatik (Automatic-trip Donut-type hammer) ܥ 0,8 s.d 1,3 Diameter bor 65 s.d 115 mm ܥ 1,0 Diameter bor 150 mm ܥ 1,05 Diameter bor 200 mm ܥ 1,15 Panjang batang < 3 m ܥ 0,75 Panjang batang 3 s.d 4 m ܥ 0,8 Panjang batang 4 s.d 6 m ܥ 0,85 Panjang batang 6 s.d 10 m ܥ 0,95 Panjang batang 10 s.d 30 m ܥ 1,0 Pengambilan contoh Tabung standar ܥ 1,0 Pengambilan contoh Tabung dengan pelapis (linier) ܥ 1,1 s.d 1,3

10 Adapun persamaan yang di gunakan untuk memperoleh (N I ) 60 : ( N I ) 60 N m. C N. CE. C B. CR. CS ( 2-7 ) ܥ ܥ ܥ ܥ ܥ = nilai tahanan penetrasi standart. = faktor normalisasi N m terhadap tegangan overbuden pada umumnya. = koreksi rasio energy hammer (ER). = koreksi untuk diameter lubang bor. = faktor koreksi dan panjang batang. = koreksi untuk sampel. Faktor koreksi tegangan overburden dan nilai N-SPT mengalami peningkatan maka harus digunakan persamaan Seed dan Idris (1971) : Dimana ܥ 1,7 2,2 C N 'vo ( 2-8 ) 1,2 Pa Menentukan nilai (N I ) 60cs Untuk mengetahui nilai Fines Content (FC) di tentukan terlebih dahulu nilai (N I ) 60cs dengan persamaan dibawah ini: ( N1) cs.( N1 60 ) 60 ( 2-9 ) Dimana nilai α dan nilai β dipengaruhi oleh presentase lolos ayakan no.200 0, 1 (FC) 5% ( 2-10 )

11 190 exp1,76 FC 2 1,5 FC 0,99 1000 0, 1 5% < (FC) < 35% ( 2-11 ) ( 2-12 ) (FC) 35% ( 2-13 ) Menentukan nilai (Cyclic Resistance Ratio) Berdasarkan teori Youd dan Idriss (1997) untuk menentukan nilai pada besaran skala gempa (M w ) 7,5 digunakan persamaan dibawah ini: 1 34 ( N1) ( N1) 135 60cs 7,5 60cs 60cs 50 2 10.( N1) 45 200 1 ( 2-14 ) 2.4 Pengolahan Data CPT 2.4.1 Perhitungan rumus CSR (Cryclic Stress Ratio) Pada perhitungan data CPT untuk mengetahui nilai CSR menggunakan persamaan yang sama seperti perhitungan CSR pada data SPT, persamaan ( 2-6 ) 2.4.2 Perhitungan rumus (Cryclic Stress Ratio) Perhitungan nilai tahanan ujung terkoreksi Berdasarkan teori Youd dan Idriss (1997) nilai tahanan ujung terkoreksi yang akan diformulasikan, menggunakan persamaan sebagai berikut: q cin C q qc Pa ( 2-15 )

12 ܥ = faktor normalisasi tahanan ujung konus. = tekanan awal. Perhitungan nilai Q Untuk pasir murni (clean-sand), nilai eksponen pakai n=0,5 dan untuk tanah jenis lempung menggunakan nilai eksponen pakai n=1. Setelah tanah yg diuji telah di klasifikasikan jenisnya maka dihitung dengan persamaan dibawah ini (Youd dan Idriss, 1997): q Q c P a vo P. ' a vo n ( 2-16 ) Menentukan nilai (Cyclic Resistance Ratio) Pada jurnal Soil Liquefaction During Earthquake oleh Idriss dan Boulanger (2008) terdapat persamaan di bawah ini: Jika nilai (qcin) cs 211 Maka nilai 7,5 2 3 4 ( qcin) cs ( qcin) cs ( qcin) cs ( qcin) cs exp 3 540 67 80 144 ( 2-17 ) Jika nilai (qcin) cs > 211 Maka nilai 7,5 2

13 tahanan ujung konus = ݍ 2.5 Tinjauan potensi likuifaksi Untuk mengetahui daerah yang terjadi likuifaksi atau tidak terjadi likuifaksi dapat di lihat dari faktor keamanan dengan nilai banding CSR dengan nilai kurang dari satu (berpotensi terjadi likuifaksi) atau lebih dari satu (prosentase kecil terjadi likuifaksi). Berikut ini persamaan yang di gunakan untuk menentukan potensi likuifaksi: FS CSR ( 2-18 ) Terjadi Likuifaksi: FS CSR 1 ( 2-19 ) Kondisi kritis: FS CSR 1 ( 2-20 ) Tidak terjadi likuifaksi: FS CSR 1 ( 2-21 ) 2.6 Membuat grafik CSR, dan FS berbanding dengan kedalaman Dengan nilai dari data sondir maka di buat grafik hubungan yang akan di tinjau dari potensi likuifaksi.