BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yoga Sidik Permana, 2015

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

I. PENDAHULUAN. dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik,

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara. Karena hal yang paling mendasar yang harus dihadapi

2016 PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DENGAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ghitha Sukma Dewi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak mengalami perubahan, misalnya dalam menghadapi perubahan zaman,

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini akan membahas beberapa hal mengenai latar belakang

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pertama ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi

I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Dalam perkembangan selama ini SMP Negeri 1 Way Bungur

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. budaya, tetapi juga aspek ilmu pengetahuan termasuk di dalamnya pendidikan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan perlu adanya evaluasi pendidikan. Fungsi evaluasi di

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, di mana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN NURUL FITRI ISTIQOMAH,2014

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, IKLIMSEKOLAH, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

I. PENDAHULUAN. individu yang belajar, maka tidak dapat dikatakan bahwa pada diri individu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Neng Sri Nuraeni, 2013

2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Pada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya

BAB I PENDAHULUAN. Minat dalam belajar siswa mempunyai fungsi sebagai motivating force

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan walaupun mengalami hambatan dan kesulitan dalam meraihnya.

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas seseorang. Semakin baik hasil belajar matematika yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana kebiasaan belajar peserta didik. Segala bentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menempati tempat yang penting dalam pembangunan bangsa

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perhatian serius bagi orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya. tumbuh dan berkembang dengan pola asuh yang salah.

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan terdapat nilai-nilai yang baik, luhur, dan pantas untuk dikembangkan

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai usaha atau keinginan yang dilakukan dengan sengaja dan teratur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan sumber daya manusia yang baik sangatlah penting dilakukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam aspek kehidupan

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah mempercepat pencanangan Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. sekolah adalah hasil belajar matematika. Pada umumnya, hasil belajar matematika

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari kompetensi guru sebagai pendidik. Sesuai dengan Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

I. PENDAHULUAN. suatu wadah yang disebut sebagai lenbaga pendidikan. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs

BAB I PENDAHULUAN. pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam proses

I. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber penghasil tenaga-tenaga terampil di berbagai jenis

I PENDAHULUAN. kehidupan. Pengertian pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

I. PENDAHULUAN. pembelajaran di SMP Negeri 3 Jati Agung tahun ajaran untuk siswa

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

I. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi

BAB I PENDAHULUAN. adalah Mencerdaskan kehidupan bangsa. Strategi untuk mencerdaskan

I. PENDAHULUAN. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Seorang siswa mempunyai tugas utama yaitu belajar. Belajar

BAB I PENDAHULUAN. Setiap jabatan atau tugas tertentu akan menuntut pola tingkah laku tertentu pula.

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu negara dan pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan memiliki peranan penting terhadap kemajuan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. ataupun Madrasah Aliyah (MA) bertujuan untuk menyiapkan siswa untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anissa Dwi Ratna Aulia, 2014

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan dan ilmu pengetahuan berperan penting dan meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. menopang dan mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan. mengalami perubahan sejalan dengan tuntutan kebutuhan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan berperan penting dalam pembangunan masyarakat suatu bangsa,

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia paling mendasar dan penting. Pendidikan merupakan pondasi dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan potensi yang dimiliki manusia dapat terbentuk dan berkembang kearah yang lebih baik. Manfaat pendidikan dapat dirasakan baik secara luas maupun secara sempit. Secara sempit pendidikan akan meningkatkan taraf kehidupan seseorang. Seseorang yang berpendidikan akan mampu meningkatkan kesejahteraan kehidupannya, meningkatan status sosialnya, dan berperilaku lebih dewasa dalam bersikap dan luas dalam berpikir. Secara luas manfaat pendidikan dapat dirasakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bangsa yang maju adalah bangsa yang rata-rata masyarakatnya berpendidikan tinggi. Bangsa yang maju adalah bangsa yang dapat mengelola pendidikannya dengan baik dan berkualitas. Pendidikan yang dikelola dengan baik maka akan menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing. Jika sumber daya manusia suatu negara berkualitas dan berdaya saing maka akan berdampak pada kemajuan dan kemakmuran suatu negara. Oleh karena itu pendidikan sangat dibutuhkan untuk menciptakan SDM yang berkompetensi, berwawasan luas, berbudi pekerti, dan berketuhanan. Perkembangan zaman yang bergitu cepat ditambah dengan diterapkannya konsep pasar bebas yang menyangkut berbagai hal hampir di seluruh negara membuat semua orang harus bersaing untuk menjadi yang terbaik dan memiliki kemampuan serta keterampilan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM adalah dengan pendidikan. Meningkatkan kualitas pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak, mulai dari orangtua, masyarakat sampai kepada negara. Meningkatkan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari yang bersifat teknis sampai kepada yang bersifat kebijakan. Salah satu cara teknis yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan memperbaiki kualitas pembelajaran di sekolah. Di sekolah terdapat kegiatan

2 interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan berbagai sumber belajarnya yang disebut sebagai kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran terdapat hasil yang harus dicapai untuk dijadikan sebagai indikator berhasil atau tidaknya proses pembelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa merupakan hasil dari proses pembelajaran yang diperoleh dari penilaian setelah siswa mengikuti proses pembelajaran. Hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai ulangan, Ujian Semester, Nilai Rapor, dan nilai Ujian Nasional (UN). Dalam setiap proses pembelajaran tentunya diharapkan diperolehnya hasil belajar yang baik. Akan tetapi pada kenyataannya hasil belajar yang diperoleh siswa tidak selalu baik dan sesuai harapan. Masih saja terdapat siswa yang belum mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan. Hal ini tentu harus menjadi perhatian dan bahan evaluasi dalam proses pembelajaran. Perolehan hasil belajar yang kurang baik terjadi di beberapa sekolah SMA Negeri di Kabupaten Bandung. Berikut ini merupakan data nilai hasil ujian akhir sekolah (UAS) semester ganjil tahun 2014/2015 mata pelajaran ekonomi Tabel 1.1 Hasil UAS Semester Ganjil Tahun Aelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran Nama Sekolah Nilai KKM Ekonomi Kelas XI IPS Ratarata Nilai Kelas > KKM (siswa) % < KKM (siswa) % Jumlah Siswa Ciparay 75 70,13 45 36,29 79 63,71 124 Bojongsoang 75 70,65 38 38,36 59 61,64 97 Baleendah 75 74,20 70 49,30 73 50,70 143 Soreang 75 72,50 68 40,70 100 59,30 168 Sumber: Wakasek Kurikulum masing-masing sekolah (data diolah) Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai UAS mata pelajaran ekonomi semester ganjil kelas XI SMA Negeri di Kabupaten Bandung masih tergolong rendah dan masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan, yaitu sebesar 75.

3 Hasil belajar yang tergolong rendah berarti bahwa dalam mengikuti proses pembelajaran peserta didik belum mampu mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Rendahnya hasil belajar tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena akan berdampak pada kualitas lulusan dan perkembangan sumber daya manusia. Mencapai hasil belajar yang maksimal tidaklah mudah. Karena hasil belajar dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik itu yang berasal dari faktor internal siswa maupun dari faktor eksternal siswa. Faktor internal siswa adalah faktor yang muncul dari dalam diri siswa, sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang ada diluar siswa. Faktor internal terdiri dari faktor psikologis dan fisikis. Faktor fisikis meliputi gangguan jasmani (kesehatan, cacat tubuh). Sedangkan faktor psikologis meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan, dan faktor kelelahan. Faktor eksternal terdiri dari faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, dll), faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, alat pengajaran, disiplin, dll), faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, media masa, teman bergaul, dll). Dalam penelitian ini penulis tertarik untuk meneliti faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor internal yang diduga mempengaruhi hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah disiplin belajar dan kesiapan belajar siswa. Sementara faktor eksternal yang diduga mempengaruhi hasil belajar dalam penelitian ini adalah lingkungan keluarga. Masalah kedisiplinan merupakan masalah yang menarik untuk diteliti. Fenomena kedisiplinan siswa terutama siswa sekolah menegah atas sedang menjadi sorotan. Hal tersebut karena tingkat kesadaran siswa akan pentingnya disiplin semakin menurun. Ini terlihat dari banyaknya siswa yang tidak mematuhi tata tertib sekolah seperti telat masuk kelas, menggunakan seragam tidak sesuai dengan aturan, mengumpulkan tugas tidak tepat waktu, jajan pada saat jam pelajaran dan pulang sekolah tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kedisiplinan siswa masih kurang dan ini akan berdampak negatif terhadap hasil belajar siswa. Padahal disiplin merupakan kunci menuju gerbang kesuksesan.

4 Disiplin adalah salah satu sikap yang harus dimiliki oleh seorang siswa. Menurut Djamarah (2008, hlm. 17) mengemukakan bahwa disiplin adalah suatu tata tertib yang dapat mengatur tatanan kehidupan pribadi dan kelompok. Disiplin belajar berarti sikap yang harus dimiliki oleh seorang siswa dalam mengatur tata tertib belajarnya agar mendapatkan hasil belajar yang memuaskan. Jika siswa mampu menerapkan sikap disiplin dalam belajarnya maka siswa tersebut akan mendapatkan hasil belajar yang baik. Akan tetapi jika siswa tersebut tidak dapat menerapkan sikap disiplin pada saat belajar maka akan sulit untuk mendapatkan hasil belajar yang baik. Selain disiplin, kesiapan belajar juga ikut mempengaruhi hasil belajar siswa. Kesiapan atau readiness adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Pada saat ini banyak siswa yang kurang siap pada saat akan melaksanakan pembelajaran, terutama pembelajaran disekolah. Fenomena yang sering terjadi yang berkaitan dengan kesiapan belajar contohnya seperti adanya siswa yang tidak membawa buku catatan dengan alasan lupa dan ketinggalan di rumah. Kemudian hanya ada beberapa siswa yang memiliki buku paket mata pelajaran. Sehingga pada saat guru menugaskan atau bertanya mengenai materi yang sedang dibahas siswa sering merasa keteteran. Jika hal ini dibiarkan begitu saja maka akan berdampak pada kurang efektifnya pembelajaran dan berimbas pada hasil belajar siswa yang kurang baik. Kesiapan belajar merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan seorang siswa. Jika siswa sudah merasa siap baik seacra fisik, mental, dan peralatan dalam proses pembelajaran maka akan berdampak positif pada hasil yang akan dicapai. Sementara itu jika siswa tidak siap dalam mengikuti proses pembelajaran maka hal ini akan mengganggu dalam kegiatan pembelajaran dan berdampak pada hasil belajar yang kurang memuaskan. Lingkungan merupakan salah satu faktor eksternal siswa yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Lingkungan yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa berasal dari lingkungan sekolah, masyarakat, dan keluarga. Akan tetapi dari beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi hasil belajar, lingkungan keluarga merupakan faktor dasar yang mempengaruhi hasil belajar. Karena lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan dasar bagi

5 seorang siswa. Keluarga merupakan tempat dimana siswa melakukan sosialisasi untuk yang pertama kali dan lingkungan pertama dalam pembentukan kepribadian serta kemampuan siswa. Hasil belajar yang rendah tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena akan berkaitan dengan kualitas pendidikan dan pembelajaran. Selain berkaitan dengan kualitas pendidikan dan pembelajaran, juga berpengaruh terhadap kualitas SDM yang pada akhirnya akan menentukan arah pembangunan serta kesejahteraan suatu bangsa. Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan yang sedang terjadi dengan judul Pengaruh Disiplin, Kesiapan Belajar dan Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Siswa pada (Survei pada Siswa kelas XI IPS di SMA Negeri di Kabupaten Bandung) 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran umum disiplin belajar, kesiapan belajar, lingkungan keluarga dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri di Kabupaten Bandung? 2. Bagaimana pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri di Kabupaten Bandung? 3. Bagaiamana pengaruh kesiapan belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri di Kabupaten Bandung? 4. Bagaimana pengaruh lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri di Kabupaten Bandung? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang akan diteliti adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran umum disiplin belajar, kesiapan belajar, lingkungan keluarga dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri di Kabupaten Bandung.

6 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri di Kabupaten Bandung. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kesiapan belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri di Kabupaten Bandung. 4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri di Kabupaten Bandung. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis penelitian ini berguna sebagai pengembangan konsep keilmuan tentang disiplin belajar, kesiapan belajar, dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi. Secara praktis penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi: a. Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya tentang pengaruh disiplin belajar, kesiapan belajar, dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi. b. Pembaca, sebagai media informasi tentang konsep keilmuan mengenai pengaruh disiplin belajar, kesiapan belajar, lingkungan keluarga dan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi baik secara teoritis maupun secara praktis