Kata kunci: Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), media audio visual, pendidikan kesehatan, perilaku ibu, balita

dokumen-dokumen yang mirip
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Gelar S 1 Keperawatan. Oleh: WAHYUNI J

Journal of Health Education

Kata Kunci: Kejadian ISPA, Tingkat Pendidikan Ibu, ASI Eksklusif, Status Imunisasi

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

Triwik Sri Mulati, Wiwik Setyaningsih, Dodiet Aditya S Kementrian Kesehatan Politeknik Surakarta Jurusan Kebidanan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menular maupun tidak menular (Widyaningtyas, 2006). bayi dan menempati posisi pertama angka kesakitan balita.

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan lima tahun. Pada usia ini otak mengalami pertumbuhan yang

PENGARUH PEER EDUCATION TENTANG ISPA TERHADAP KEMAMPUAN IBU DALAM PERAWATAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL

Jurnal Ilmiah STIKES U Budiyah Vol.1, No.2, Maret 2012

Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. lima tahun pada setiap tahunnya, sebanyak dua per tiga kematian tersebut

GAMBARAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN ISPA DI KELURAHAN KALIPANCUR SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PAPARAN ROKOK DAN TERJADINYA ISPA PADA BALITA DI DUSUN PATUKAN AMBARKETAWANG GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN SIKAP IBU TENTANG PENCEGAHAN PENULARAN ISPA PADA BAYI USIA 0-12BULAN DI PUSKESMAS PANDAAN

PENGARUH PELATIHAN STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PENGELOLAAN AWAL INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA ANAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

MODEL PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM MENIGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG PENGELOLAAN KEJANG DEMAM PADA IBU BALITA DI POSYANDU BALITA

BAB I PENDAHULUAN. balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti

BAB I PENDAHULUAN. Balita. Pneumonia menyebabkan empat juta kematian pada anak balita di dunia,

Healthy Tadulako Journal (Enggar: 57-63) 57

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN CIBADUYUT BANDUNG

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BAYI. Nurlia Savitri

BAB I PENDAHULUAN. (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG PENYAKIT ISPA DI PUSKESMAS PEMBANTU SIDOMULYO WILAYAH KERJA PUSKESMAS DEKET KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat,

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DAN PENGGUNAAN ANTI NYAMUK BAKAR DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS KOLONGAN

RANI SURAYA NIM

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. feses secara terus menerus lebih dari tiga kali dalam satu hari dan memiliki

PENGARUH PENYULUHAN PERAWAT TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN MASKER PADA KARYAWAN DI PT. INDONESIA TRI SEMBILAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Morbiditas dan mortalitas merupakan suatu indikator yang

Oleh : Tintin Purnamasari ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dan batuk baik kering ataupun berdahak. 2 Infeksi saluran pernapasan akut

SUCI ARSITA SARI. R

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal Harapan Bangsa, Vol.1 No.1 Desember 2013 ISSN

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit, namun penyakit sering datang tiba-tiba sehingga tidak dapat dihindari.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NIA MARIATI

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JETIS 1 BANTUL 2012

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit yang

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana. Oleh: ARFIAN PRASETYO WARDHANI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Nurlathifah N. Yusuf

PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT INFLUENZA PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU ORANG TUA DALAM TOILET TRAINING TODDLER ABSTRAK

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PENANGANAN BALITA DIARE DI RUMAH

dilaporkan ke pelayanan kesehatan sehingga jumlah yang tercatat tidak sebesar angka survey (Dinas Kesehatan Provinsi Riau, 2011).

The Effect of House Environment on Pneumonia Incidence in Tambakrejo Health Center in Surabaya

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh virus atau bakteri dan berlangsung selama 14 hari.penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 ISPA

PENDAHULUAN atau Indonesia Sehat 2025 disebutkan bahwa perilaku. yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan;

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PENANGANAN DIARE PADA ANAK USIA 0 5 TAHUN DI POSYANDU CERIA I KELURAHAN TAMBAKREJO SURABAYA

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

SKRIPSI PENGARUH TERAPI BERMAIN PRETEND PLAY TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK RETARDASI MENTAL RINGAN DI SLB BHAKTI SIWI SLEMAN

PENGARUH PELATIHAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS PRIMIPARA TERHADAP KETRAMPILAN DALAM MENYUSUI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN FIRST AID BOX TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA DALAM PENANGANAN CEDERA ANAK TODDLER DI RUMAH TANGGA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA ISPA PADA BAYI (1-12 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAJABASA INDAH BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

ABSTRAKSI. Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Deteksi Dini Penyakit ISPA

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN IBU DENGAN UPAYA PENCEGAHAN ISPA PADA BALITA OLEH IBU YANG BERKUNJUNG KE PUSKESMAS KELAYAN TIMUR KOTA BANJARMASIN

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PRAKTIK IBU HAMIL DALAM UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI POST PARTUM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menyerang anak-anak adalah diare, pneumonia, dan

PERBEDAAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA REMAJA SEKOLAH DENGAN METODE PEMUTARAN FILM DAN METODE LEAFLET DI SMK BINA DIRGANTARA KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK DI JANTURAN MLATI SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Sikap dan Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Penatih Dangin Puri

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELAWANG.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA)

Purnama Sinaga 1, Zulhaida Lubis 2, Mhd Arifin Siregar 3

Cakupan Imunisasi Dasar dengan Kejadian ISPA pada Balita Usia 1-3 Tahun di Wilayah Puskesmas Wonosari 1 Kabupaten Gunungkidul

PENGARUH PEMBERIAN KIE TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran pernapasan sehingga menimbulkan tanda-tanda infeksi dalam. diklasifikasikan menjadi dua yaitu pneumonia dan non pneumonia.

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, masalah

Universitas Sam Ratulangi Manado Jurnal e-gigi (eg), Volume 5 Nomor 1, Januari-Juni 2017

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS CANDI LAMA KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

PERBEDAAN FAKTOR PERILAKU PADA KELUARGA BALITA PNEUMONIA DAN NON PNEUMONIA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS MUNJUL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014

UNIVERSITAS UDAYANA PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 6 12 BULAN DI PUSKESMAS KUTA SELATAN TAHUN 2012

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MANAJEMEN LAKTASI POST NATAL TERHADAP PERILAKU PEMBERIAN ASI DI DESA KETOYAN KECAMATAN WONOSEGORO BOYOLALI

Transkripsi:

PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL MENINGKATKAN PERILAKU IBU DALAM PENANGANAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT PADA BALITA DI KELURAHAN LEBIJAGA KABUPATEN NGADA Kristina Blandina Wea*, Kristiawati**, Laily Hidayati** *Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ners, Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga **Staf Pengajar Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga E-mail: blandinawea@gmail.com ABSTRAK Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada balita. ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi baik pada orang dewasa maupun pada anak-anak. Pendidikan kesehatan tentang penanganan ISPA pada balita sangat penting dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan ibu dalam melakukan penanganan ISPA pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh visual terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan ibu dalam penanganan ISPA pada balita di Kelurahan Lebijaga Kabupaten Ngada. Desain penelitiaan yang digunakan adalah Quasy Eksperimental dengan jumlah sampel 26 ibu bayi dan balita yang memiliki riwayat ISPA. Jumlah responden dibagi menjadi 13 untuk kelompok kontrol dan 13 untuk kelompok perlakuan. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independent dan variabel dependent. Hasilnya diperoleh melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan Wilcoxon signed rank test dan Mann Whitney u test dengan tingkat signifikansi α<0,05. Pendidikan kesehatan terbukti meningkatkan pengetahuan ibu dengan hasil uji Wilcoxon p=0,001. Hasil Mann Whitney p=0,000. Hal serupa terjadi pada sikap ibu yang mengalami peningkatan dengan nilai yang sama. Hasi uji Wilcoxon Signed Ranks untuk tindakan menunjukkan nilai signifikan p=0,007 dan hasil uji Man Whitney didapatkan nilai signifikan p=0,000 yang berarti ada pengaruh yang didapatkan setelah intervensi. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio visual terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan ibu dalam penanganan ISPA pada balita di Kelurahan Lebijaga Kabupaten Ngada. Media audio visual ini dapat digunakan oleh perawat sebagai media penyuluhan yang baik di posyandu. Kata kunci: Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), media audio visual, pendidikan kesehatan, perilaku ibu, balita ABSTRACT Introduction: Acute Respiratory Infection (ARI) or respiratory infection is a major cause of morbidity and mortality in toddlers. ARI is a disease that often occurs both in adults and in children. Health education on treatment of ARI in toddlers is very important to improve the knowledge, attitude and skill of mothers in handling toddlers with ARI. The aimed of this study was to determine the effect of health education with audio-visual media on knowledge, attitude and skill of mothers in the treatment of ARI in children under five years in Lebijaga Ngada. Methods: A quasy experimental design was used in this study. Sample were 26 mothers of infants and toddlers who have a history of respiratory infection. The number of respondents were divided into 13 as the control group and 13 as the treatment group. Sampling was done by purposive sampling. The independent variable was health education using audiovisual media and the dependent variable were knowledge, attitude and skill. Data were obtained through a questionnaire and analyzed using the Wilcoxon Signed Rank test and 55

Mann Whitney U test with a significance level of α<0.05. Results: Health Education managed to increase knowledge with the results of Wilcoxon test p=0.001 The results of Mann Whitney p=0.000. It was similar happened to the attitude of the mother. The value Wilcoxon Signed Ranks Test for skill show significant value p=0.007 and Mann Whitney test results obtained significant value p = 0.000 which means effect obtained after the intervention. Conclusion:The results of can be concluded, there were effects of audio visual on knowledge, attitude and skill of mothers in the treatment of ARI in children under five years in Lebijaga Ngada Regency. Therefore, audio visual media can be used by nurses as a good extension media in integrated service post. Keywords: Acute Respiratory Infection (ARI), audiovisual media, health education, mother behaviour, toddler PENDAHULUAN Infeksi Saluran Pernafasan Akut atau ISPA adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada balita. ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi baik pada orang dewasa maupun pada anak-anak. Berbeda karakteristiknya pada bayi dan anak penyakit ini cenderung berlangsung lebih berat dan disertai demam yang tinggi. Beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian ISPA adalah malnutrisi, pemberian ASI kurang cukup, status gizi buruk, BBLR, imunisasi tidak lengkap, defisiensi vitamin A, umur, kepadatan hunian, udara dingin, jumlah kuman yang banyak di tenggorokan, terpapar polusi udara oleh asap rokok, gas beracun dan lainlain (Depkes RI 2009). Sejak tahun 1984 Word Health Organization (WHO) telah menerapkan program pemberantasan ISPA dan pada tahun 1990 KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) Anak di New York telah membuat keputusan dan kesepakatan untuk menurunkan angka kematian balita akibat ISPA sebesar 30% pada tahun 2000. Period prevalence ISPA Indonesia menurut Riskesdas tahun 2013 sebesar 25%. Kasus ISPA di Indonesia menempati urutan pertama dengan jumlah kasus anak terbanyak. Angka kesakitan akibat ISPA masih tinggi. Profil kesehatan NTT menunjukan bahwa angka kesakitan akibat penyakit infeksi masih merupakan penyakit terbanyak yang dialami masyarakat dengan ISPA sebagai urutan pertama (Dinkes NTT 2012). Puskesmas Kota adalah salah satu wilayah kerja di Kabupaten Ngada dengan kejadian ISPA menempati urutan pertama dari sepuluh penyakit terbanyak pada tiga tahun terakhir yakni tahun 2012-2014. Kelurahan Lebijaga mengalami kasus ISPA pada balita paling banyak dalam tiga bulan terakhir yaitu Juli, Agustus dan September yakni 150 kasus. Orangtua menganggap bahwa penyakit batuk pilek tidak membahayakan karena penyakit ini dapat mengenai anak berulang kali. Tetapi orangtua belum mengerti bahwa penyakit ini dapat berkembang menjadi penyakit yang berat dan menyebabkan komplikasi yang cukup serius jika tidak ditangani dengan baik (Ngastiyah 2005). Upaya dalam mengatasi kasus ISPA terus dilakukan melalui pengobatan dan penyuluhan kesehatan tentang ISPA akan tetapi, hasilnya belum menunjukkan perubahan yang signifikan. Metode penyuluhan kesehatan yang digunakan di Puskesmas Kota adalah metode individu dengan media leaflet dan lembar balik sebagai upaya promotif yang diberikan kepada ibu balita pada saat berobat di puskesmas, tetapi metode dan media ini tidak efektif dan efisien yang dilihat dari angka kejadian ISPA yang masih tinggi. Berdasarkan teori Lawrence Green yang dikutip oleh Nursalam (2013) menyatakan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor predisposisi, faktor pendukung, dan faktor pendorong. Ketiga faktor ini sangat mempengaruhi perilaku ibu dalam penanganan ISPA pada balita. Keberhasilan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat tergantung pada komponen pembelajaran. Media penyuluhan kesehatan merupakan salah satu komponen dari proses pembelajaran yang akan mendukung komponen-komponen lain. 56

BAHAN DAN METODE Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Quasy-Eksperiment dengan rancangan non equivalent control group. Rancangan ini berupaya untuk mengungkapkan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol di samping kelompok eksperimental. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai anak usia balita (2 bulan sampai dengan 5 tahun) yang mempunyai riwayat ISPA di Kelurahan Lebijaga pada bulan Oktober 2014 sebesar 30 balita. Data yang didapatkan dari dua kelompok selanjutnya diolah dan dianalisis. Langkah selanjutnya dilakukan penghitungan data dengan uji statistik Wilcoxon Signed Rank test dan Mann Whitney U test, dengan tingkat kemaknaan α 0,05 yaitu uji untuk satu kelompok berpasangan, dengan tujuan membandingkan nilai variabel dependen sebelum dan setelah dilakukan intervensi untuk mengetahui apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang penanganan ISPA pada balita dengan media audio visual. HASIL Penelitian ini melibatkan 26 responden yang memiliki karakteristik berdasarkan usia, tingkat pendidikan, sudah atau belum mendapatkan penyuluhan tentang ISPA. Tabel 1 menunjukkan bahwa usia responden sebagian besar berusia 31-40 tahun yaitu sebanyak 7 orang pada kelompok kontrol, sedangkan pada kelompok perlakuan juga berusia 31-40 tahun sebanyak 8 orang. Pendidikan pada kelompok kontrol sebagian besar berpendidikan SD dan SMP masingmasing 5 orang, pada kelompok perlakuan mayoritas berpendidikan SMA yaitu 7 orang. Pada kelompok kontrol sebagian besar yaitu 10 orang belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang ISPA, sedangkan pada kelompok perlakuan hampir seluruhnya yaitu 12 orang juga belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang ISPA. Hasil analisis statistic dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks menunjukkan nilai p=0,001; hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap sebelum dan sesudah mendapatkan visual. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Mann Whitney U test didapatkan nilai p=0,000 yang berarti bahwa sikap ibu yang mendapatkan pendidikan kesehatan dengan media audio visual berbeda secara signifikan dibandingkan dengan sikap ibu yang tidak mendapatkan pendidikan kesehatan dengan media audio visual. Sehingga dapat dinyatakan bahwa pendidikan kesehatan dengan media audio visual berpengaruh terhadap sikap ibu dalam penanganan ISPA pada balita di Kelurahan Lebijaga Kabupaten Ngada (tabel 2). Tabel 1. Disribusi karakteristik responden kelompok kontrol dan kelompok perlakuan di Kelurahan Lebijaga Kabupaten Ngada, Desember 2014. Kelompok Kelompok Data Kontrol Perlakuan Demografi % % Usia < 20 tahun - - 1 7,69 % 20-30 tahun 6 46,15% 4 30,77 % 31-40 tahun 7 53,85% 8 61,54 % Pendidikan SD 5 15,38% 1 7,69 % SMP 5 38,46% 4 30,77 % SMA 2 38,46% 7 53,85 % Perguruan Tinggi 1 7,69% 1 7,69 % Penyuluhan tentang ISPA Belum Pernah 10 76,92% 12 92,31 % Sudah Pernah 3 23,08% 1 7,69 % Keterangan: = jumlah 57

Tabel 2. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media Audio Visual Terhadap Perilaku Ibu Dalam Penanganan ISPA pada Balita di Kelurahan Lebijaga Kabupaten Ngada, Desember 2014. Pengetahuan Sikap Tindakan Kontrol Perlakuan Kontrol Perlakuan Kontrol Perlakuan Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post 1. 6 7 7 10 27 27 28 39 19 19 14 21 2. 6 6 5 10 25 27 29 36 17 18 15 19 3. 5 6 6 10 33 33 29 38 19 19 16 18 4. 7 8 5 8 34 35 32 38 17 18 17 19 5. 6 8 6 9 31 33 29 35 19 20 21 21 6. 8 8 9 10 31 33 29 36 20 20 15 19 7. 6 6 6 10 31 29 25 39 20 20 17 22 8. 7 7 6 10 23 33 33 38 20 20 21 21 9. 6 6 6 10 26 31 26 40 12 12 21 21 10. 6 6 7 10 22 31 34 38 15 17 21 21 11. 5 6 8 10 23 29 30 40 14 16 15 19 12. 6 6 6 10 27 28 29 35 19 18 17 21 13. 7 8 7 10 35 35 29 40 19 20 17 21 Rerata 6,23 6,77 6,46 9,77 28,31 31,08 29,38 37,85 17,69 18,23 17,46 20,23 Wilcoxon Signed Ranks p=0,083 p=0,001 p=0,317 p=0,001 p=0,053 p=0,007 Mann Whitney p=0,000 p=0,000 p=0,000 Tabel 2 menunjukkan perbandingan perilaku ibu yang meliputi pengetahuaan, sikap, dan tindakan dalam penanganan ISPA pada balita sebelum dan sesudah intervensi. Uji statistik Wilcoxon Signed Rank untuk tingkat pengetahuan kelompok perlakuan menunjukkan nilai p=0,001 hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah media audio visual. Kemudian dari hasil uji statistik Mann Whitney didapatkan nilai p=0,000 yang berarti bahwa tingkat pengetahuan ibu yang mendapatkan visual berbeda secara signifikan dibandingkan dengan tingkat pengetahuan ibu yang tidak media audio visual. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa pendidikan kesehatan dengan media audio visual berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan ibu dalam penanganan ISPA pada balita di Kelurahan Lebijaga Kabupaten Ngada. Hasil uji Wilcoxon Signed Ranks untuk tindakan pada kelompok perlakuan menunjukkan nilai p=0,007 hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara tindakan sebelum dan sesudah mendapatkan visual. Kemudian dari hasil uji statistik Mann Whitney didapatkan nilai p=0,000 yang berarti bahwa tindakan ibu yang mendapatkan visual berbeda secara signifikan dibandingkan dengan tindakan ibu yang tidak mendapatkan visual. Jadi dapat dinyatakan bahwa visual berpengaruh terhadap tindakan ibu dalam penanganan ISPA pada balita di Kelurahan Lebijaga Kabupaten Ngada. PEMBAHASAN Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan media audio visual serta terdapat perbedaan tingkat pengetahuan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa pendidikan kesehatan dengan media audio visual berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan ibu dalam 58

penanganan ISPA pada balita di Kelurahan Lebijaga Kabupaten Ngada. Menurut Elgar Dale dalam Natoatmodjo (2007) menunjukan bahwa dalam proses pendidikan, benda asli (objek) mempunyai intensitas yang paling tinggi untuk mempersepsikan bahan pendidikan. Penyampaian melalui kata-kata saja sangat kurang efektif atau intensitas paling rendah. Penggunaan alat peraga/media merupakan pengalaman salah satu prinsip proses pendidikan. Media sangat membantu di dalam melakukan penyuluhan agar pesan-pesan kesehatan dapat disampaikan lebih jelas dan sasaran dapat menerima pesan tersebut dengan jelas dan tepat pula. Menurut Tarbiyah (2009), penyampaian pesan pembelajaran menggunakan media audio visual disampaikan melalui gambar hidup yang diproyeksikan dengan kecepatan tertentu dimana penyerapan melalui pendengaran dan pandangan. Proses pendengaran dan pandangan ini dapat menumbuhkan minat peserta didik dan selain itu juga proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimana pun diperlukan sehingga mempercepat proses pemahaman dan memperkuat ingatan. Hasil penelitian yang sesuai adalah pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio visual tentang cara perawatan bayi tentang perubahan perilaku ibu primipara terhadap bayi baru lahir (Suryani 2008). Penelitian ini dilakukan dengan pemutaran video sebanyak satu kali dan hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan ibu sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan. Peningkatan pengetahuan setelah diberikan perlakuan merupakan akibat dari pemberian pendidikan kesehatan dengan media audio visual sebagai media pendidikan kesehatan yang memberikan pengaruh yang positif untuk peningkatan pengetahuan ibu menjadi lebih baik. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa pendidikan kesehatan dengan media audio visual berpengaruh terhadap sikap ibu dalam penanganan ISPA pada balita. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara sikap sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan media audio visual. Sikap ibu yang mendapatkan visual berbeda secara signifikan dibanding dengan sikap ibu yang tidak mendapatkan pendidikan kesehatan pun menunjukkan perbedaan. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio visual terhadap sikap ibu dalam penanganan ISPA pada balita di Kelurahan Lebijaga Kabupaten Ngada. Media audio visual dalam penelitian ini memberikan informasi tentang bagaimana perawatan balita yang menderita ISPA di rumah agar tidak terjadi ISPA berulang dan bahaya komplikasi pneumonia. Informasi ini selain dapat meningkatkan pengetahuan juga dapat mempengaruhi perubahan sikap menjadi lebih baik. Dengan menggunakan berbagai teknik dan efek, audio visual dapat menjadi media yang ampuh untuk mempengaruhi sikap dan emosi peserta didik termasuk minat yang merupakan salah satu faktor internal terbesar yang mempengaruhi proses belajar seseorang. Selain itu media audio visual dapat digunakan kapanpun dan dimanapun asalkan ada sarana dan prasarana yang menunjang, sehingga peserta didik dapat belajar secara mandiri dalam meningkatkan kemampuan diri dalam merawat balita ISPA sehingga tidak menimbulkan bahaya atau hal-hal yang tidak diinginkan. Tindakan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan media audio visual pun menunjukkan perbedaan pada penelitian ini. Ttindakan ibu yang media audio visual berbeda secara signifikan dibandingkan dengan tindakan ibu yang tidak media audio visual. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa pendidikan kesehatan dengan media audio visual berpengaruh terhadap tindakan ibu dalam penanganan ISPA pada balita di Kelurahan Lebijaga Kabupaten Ngada. Menurut Notoadmojo (2012) audio visual adalah alat bantu lihat dan dengar untuk menstimulasi indra mata dan pendengaran waktu proses penyampaian bahan pengajaran. Media audio visual yang digunakan dapat merangsang dua indra yaitu mata dan telinga secara bersamaan sehingga responden lebih fokus pada materi yang diberikan. Pendidikan kesehatan berpengaruh terhadap perilaku ibu dalam penanganan ISPA pada balita. SIMPULAN DAN SARAN 59

Simpulan Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa: 1) pengetahuan ibu pada kelompok kontrol saat pre test dan post test kurang lebih sama tidak mengalami peningkatan, sedangkan pengetahuan ibu pada kelompok yang mendapat pendidikan kesehatan mengalami perubahan yang bermakna, seluruh responden mengalami pengetahuan baik dalam penanganan ISPA pada balita; 2) sikap ibu pada kelompok kontrol saat pre test dan post test menunjukkan nilai yang sama yaitu tidak mengalami peningkatan, sedangkan sikap ibu pada kelompok yang mendapat pendidikan kesehatan mengalami perubahan yang bermakna yang menunjukkan sikap positif dalam penanganan ISPA pada balita; 3) tindakan ibu pada kelompok kontrol saat pre test dan post test tidak mengalami peningkatan, sedangkan tindakan ibu pada kelompok yang mendapat pendidikan kesehatan mengalami perubahan yang bermakna yang menunjukkan tindakan positif dalam penanganan ISPA pada balita; 4) visual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan ibu menjadi lebih baik dalam penanganan ISPA pada balita; 5) pendidikan kesehatan dengan media audio visual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan sikap ibu menjadi positif dalam penanganan ISPA pada balita; dan 6) pendidikan kesehatan dengan media audio visual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan tindakan ibu menjadi positif dalam penanganan ISPA pada balita. Saran Peneliti menyarankan agar: 1) media audio visual dapat digunakan oleh perawat sebagai media penyuluhan di Posyandu maupun Pusling dalam upaya peningkatan pengetahuan, sikap maupun tindakan ibu dalam penanganan ISPA sehingga dapat menekan terjadinya ISPA berulang maupun pneumonia; dan 2) penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio visual tentang penanganan ISPA pada balita dengan melakukan observasi secara langsung pada tindakan ibu setelah pemberian intervensi perlu dilakukan sehingga hasil penelitian lebih akurat lagi. KEPUSTAKAAN Depkes RI 2007. Informasi Singkat Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan. Ditjen PP dan PL, Depkes RI 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008. Jakarta Depkes RI 2012. Pedoman Pemberantasan Penyakit ISPA dan Penanggulangan Pneumonia pada Balita. Depkes RI 2012. Pedoman Pemberantasan Penyakit ISPA dan Penanggulangan Pneumonia pada Balita. Dinkes NTT 2012. Profil Kesehatan NTT Tahun 2012. http://www. Depkes.go.id/downloads/NTT%20ok.p df Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada 2014. Laporan Bulanan P2 ISPA Ngastiyah 2005. Perawatan Anak Sakit. Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Notoatmodjo, S. 2007. Proses Pendidikan Kesehatan. PT. Rineka Cipta, Notoatmodjo, S. 2012. Konsep Perilaku dan Pendidikan Kesehatan. PT. Rineka Cipta, Nursalam 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis edisi 3. Penerbit Salemba Medika Suryani, B. 2008. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Audio Visual Tentang Cara Perawatan Bayi Terhadap Perubahan Perilaku Ibu Primipara Dalam Perawatan bayi Baru Lahir. http : // alumni. Unair.ac.id /Kumpulanfile/294829691 abs. Pdf. Diperoleh tanggal 30 September 2014 Tarbiyah 2009. Peran media audio dan visual dalam pembelajaran, diakses tanggal 18 Oktober 2014, <hhtp : //one indoskripsi com/> WHO 2002. Penanganan ISPA pada Anak di Rumah Sakit Kecil Negara Berkembang Pedoman untuk Dokter dan Petugas Kesehatan Senior. 60

Penerbit Buku Kedokteran EGC, WHO 2011. Exclusive Breastfeeding For Six Months Best For Babies Everywhere,http://www.who.int/media center/news/statements/2011/breastfee ding_20110115/en/ (diperoleh tanggal 8 September 2014) WHO 2011. Infant Nutrions, http://www.who.int/topics/infant_nutri on/en/ (diperoleh tanggal 8 September 2014) 61