2015 KESENIAN MACAPAT GRUP BUD I UTOMO PAD A ACARA SYUKURAN KELAHIRAN BAYI D I KUJANGSARI KOTA BANJAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Seni Dzikir Saman Di Desa Ciandur Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang Banten

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang NURUL HIDAYAH, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tari Putri Asrini, 2013

2015 KESENIAN SASAPIAN PADA ACARA SALAMETAN IRUNG-IRUNG DI CIHIDEUNG PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indra Jaya, 2014 Kesenian Janeng Pada Acara Khitanan Di Wonoharjo Kabupaten Pangandaran

BAB I PENDAHULUAN. serta menjadi milik masyarakat itu sendiri yang dikenal dan dikagumi oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Destri Srimulyan, 2013

2015 PERTUNJUKAN KESENIAN EBEG GRUP MUNCUL JAYA PADA ACARA KHITANAN DI KABUPATEN PANGANDARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemasan Sisingaan Pada Grup Setia Wargi Muda Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Tari merupakan ungkapan perasaan manusia yang dinyatakan dengan

BAB V KESIMPULAN. Dapat ditarik kesimpulan bahwa bentuk musikalisasi puisi. khususnya karya Untung Basuki yang disebut dengan Lagu puisi

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada akhirnya dapat membangun karakter budaya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rina Arifa, 2013

2015 PELATIHAN KERONCONG PADA REMAJA USIA TAHUN DI BATAVIA SUNDA KELAPA MARINA JAKARTA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Diantaranya seni tari, batik, ornamen, cerita rakyat, musik dan lagu daerah, motif

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah ciptaan dari segala pikiran dan perilaku manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Sumardjo (2001:1) seni adalah bagian dari kehidupan manusia dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nova Silvia, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diana Susi, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hasil penelitian mengenai perubahan fungsi seni beluk pada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Barat Daya. Aceh Barat Daya sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

2016 PROSES PEMBELAJARAN RAMPAK KENDANG DI SANGGAR SENI KUTALARAS CIRANJANG-CIANJUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. Menyanyi dapat dikatakan sebagai aktifitas bermusik yang paling mudah

BAB I PENDAHULUAN. (kurang lebih ) yang ditandai dengan adanya beberapa situs-situs

2015 LAGU SINTREN ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH SMP/MTs MATA PELAJARAN BAHASA DAERAH KURIKULUM 2006 TAHUN PELAJARAN 2017/2018 KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2015 TARI MAKALANGAN DI SANGGAR SAKATA ANTAPANI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1 Kata tembang nyanyian sama fungsi dan kegunaannya dengan kidung, kakawin dan gita. Kata kakawin berasal

PELESTARIAN KARUNGUT SENI TRADISI LISAN KLASIK DAYAK NGAJU DI KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesenian yang ada di Jawa Barat terbagi dalam dua kalangan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan merupakan suatu hasil cipta rasa dan karsa manusia yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hal ini sudah mulai terlihat dari alunan musikalnya yang unik, dengan

BAB V KESIMPULAN. batatamba. instrumen yang masih sederhana terdiri dari tiga jenis instrumen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menarik. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan keindahan, manusia

BENTUK DAN MAKNA SIMBOLIK KESENIAN KUBRO DI DESA BANGSRI KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni merupakan suatu bentuk ekspresi yang dicurahkan dari dalam diri

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilihat dari keterlibatan generasi mudanya. Berpijak dari hal tersebut, maka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bentuk ungkapan kehidupan atau pernyataan diri masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Widdy Kusdinasary, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

2015 GARAPAN PENYAJIAN UPACARA SIRAMAN CALON PENGANTIN ADAT SUNDA GRUP SWARI LAKSMI KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

BAB I PENDAHULUAN. peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi di berbagai negarad, pariwisata

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesenian Angklung Buncis merupakan kesenian turun temurun yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia merupakan suatu masyarakat majemuk yang

BENTUK PENYAJIAN TARI RAMPHAK DI SANGGAR RAMPOE BANDA ACEH ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fanny Ayu Handayani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Helda Rakhmasari Hadie, 2015

2015 EKSISTENSI KESENIAN HADRO DI KECAMATAN BUNGBULANG KABUPATEN GARUT

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK

BAB I PENDAHULUAN. Angklung adalah salah satu alat musik yang tumbuh dan berkembang di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nurul Kristiana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku

2015 PENGOLAHAN MUSIK TETABUHAN NUSANTARA DALAM RHYTHM SAWAH KARYA GILANG RAMADHAN

BAB I PENDAHULUAN. Rudat adalah salah satu kesenian tradisional yang berkembang di Jawa

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian yang tumbuh dan berkembang di masyarakat merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. program studi. Mata kuliah instrumen pilihan wajib ini menawarkan beberapa pilihan.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat setiap suku. Kebudayaan sebagai warisan leluhur dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pulau, daerah di Indonesia tersebar dari sabang sampai merauke.

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada perkembangan musik di Indonesia. Angklung adalah alat musik

BAB I PENDAHULUAN. rumah adat yang menjadi simbol budaya daerah, tetapi juga tradisi lisan menjadi

IBING PENCAK PADA PERTUNJUKAN LAKON TOPENG PENDUL DI KABUPATEN KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Prastyca Ries Navy Triesnawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian ronggeng gunung merupakan kesenian tradisional masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman kebudayaan Indonesia merupan kebanggaan yang pant as

pergelaran wayang golek. Dalam setiap pergelaran wayang golek, Gending Karatagan berfungsi sebagai tanda dimulainya pergelaran.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I LAGU-LAGU PASANTRENAN SYIFAUSH SHUDUR DI KECAMATAN TAROGONG KABUPATEN GARUT PADA ACARA PENGAJIAN RUTIN BULANAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Pembelajaran Layeutan Suara Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Di Smp Pasundan Katapang Kabupaten Bandung

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Kehidupan manusia di manapun

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Eko Juliana Susanto, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2016 PELESTARIAN TARI TRADISIONAL DI SANGGAR SUNDA RANCAGE KABUPATEN MAJALENGKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia kaya akan ragam suku sehingga dari keberagaman tersebut lahirlah banyak kesenian tradisi yang bersifat unik dan khas. Poerwadarminta (2001, hlm. 959) mengatakan bahwa, Kesenian tradisional adalah suatu bentuk seni yang bersumber dan berakal serta telah dirasakan sebagai milik sendiri oleh masyarakat dan lingkungannya. Salah satu bentuk seni yang merupakan kesenian tradisional yaitu kesenian macapat. Menurut Padmosoekotjo (1958, hlm. 18) pengertian macapat adalah, bentuk puisi Jawa tradisional yang menggunakan bahasa Jawa baru dengan memiliki aturan-aturan atau patokan-patokan sastra Jawa yang meliputi guru gatra (baris kalimat/bait), guru lagu (huruf pada akhir lagu) dan guru wilangan (jumlah suku kata). Fungsi kesenian macapat menurut Laginem dalam buku Macapat Tradisional dalam Bahasa Jawa (1996, hlm. 36) diantaranya adalah sebagai Media dakwah agama, hiburan, pelestarian budaya, dan alat komunikasi. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan Bapak Dasimi (Wawancara, 17 Oktober 2013) tokoh kesenian selaku pimpinan Grup Budi Utomo di Kota Banjar. Beliau mengatakan, Bahwa pada awalnya macapat digunakan sebagai sarana penyebaran agama Islam. Para seniman macapat tidak semata-mata menyampaikan tembang kepada pendengar, melainkan bertujuan agar apresiator dapat memaknai hidup sesuai dengan ajaran Islam. Dalam tembang macapat terkandung nilai-nilai religius, keindahan, pendidikan, sosial dan sebagainya. Perkembangan macapat masih cukup berkembang di daerah Kota Banjar khususnya di kalangan masyarakat Kujangsari. Desa Kujangsari berada di Kecamatan Langensari. Langensari adalah salah satu Kecamatan yang ada di Kota Banjar berbatasan langsung dengan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. 1

2 Berdasarkan studi pendahuluan dalam pelaksanaan kegiatan pertunjukan kesenian macapat terdapat empat unsur yaitu musik, ritual sesaji, syair, dan pelaku. Menurut Soedarsono (1998, hlm. 60) mengungkapkan bahwa: Secara garis besar seni ritual memiliki ciri-ciri khas yaitu: (1) diperlukan tempat pertunjukan yang terpilih yang kadang-kadang dianggap sakral. Diperlukan pemilihan hari serta waktu yang terpilih, (2) diperlukannya pemain yang terpilih, (3) diperlukan seperangkat sesaji yang kadang-kadang banyak jenisya, (4) tujuan lebih dipentingkan dari penampilan secara estetis, (5) diperlukan busana yang khas. Dalam pelaksanaan macapat di Kujangsari terdapat unsur ritual sesaji. Ritual sesaji dilaksanakan dengan cara menyimpan berbagai makanan yang disimpan dalam satu nampan diletakkan ditengah-tengah pelaku. Ritual sesaji ini bertujuan untuk menghormati kepada dunia atas. Pelaksanaan macapat dalam kelahiran bayi di Kujangsari menggunakan 10 jenis tembang. Syair pada tembang dilantunkan dalam bahasa Jawa yang memiliki makna bermacam-macam pada setiap syairnya. Walaupun bahasa tradisional Jawa Barat adalah bahasa Sunda, tapi syair-syair yang ditembangkan pada kesenian macapat di Kujangsari menggunakan bahasa Jawa. Hal itu dikarenakan Kujangsari merupakan daerah perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sehingga bahasa sehari-hari di daerah Kujangsari dipengaruhi oleh bahasa tradisional Jawa Tengah yaitu bahasa Jawa. Kesenian macapat di Grup Budi Utomo biasanya dimainkan oleh kelompok yang berjumlah mulai dari 10 sampai 20 orang. Terdiri dari pemuda dan sesepuh dari lingkungan daerah Kujangsari. Keikutsertaan pemuda pada pertunjukan macapat dilakukan sebagai salah satu cara meregenerasikan kesenian macapat yang bertujuan untuk melestarikan macapat. Hal lain yang lebih menarik dari unsur pelaku yaitu walaupun tidak diundang, apabila ada acara kelahiran bayi kelompok macapat ini datang untuk melakukan pertunjukan. Keluarga yang mempunyai bayi pun dengan senang hati menyediakan makanan, dan minuman untuk para pelaku. Ketertarikan penulis dalam meneliti kesenian macapat di Grup Budi Utomo ini karena dalam pertunjukannya kesenian macapat menampilkan

3 pertunjukan yang menarik. Pertama ketika pertunjukan para pelaku sangat terampil dalam membacakan tembangnya dan di dalamnya hanya menggunakan dua unsur yaitu unsur musik dan unsur bahasa. Agar macapat tetap dapat dikenal masyarakat, maka sangat perlu adanya pengembangan dan pelestarian terhadap kesenian ini sebagai cara untuk menghargai kebudayaan daerah sendiri. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti macapat yang berasal dari Desa Kujangsari kota Banjar. Sehingga didapatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih aktual dan faktual dari kesenian macapat tersebut. Dilihat dari kesenian macapat memiliki bentuk dan proses pada setiap acara. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui lebih lanjut mengenai bentuk dan pertunjukan musikalitas berlangsungnya kesenian macapat pada acara syukuran kelahiran bayi di Kujangsari kota Banjar. Maka peneliti mengajukan judul KESENIAN MACAPAT GRUP BUDI UTOMO PADA ACARA SYUKURAN BAYI DI B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah Bagaimana Kesenian Macapat Grup Budi Utomo Pada Acara Syukuran Kelahiran Bayi Di Kujangsari Kota Banjar. Dari rumusan masalah di atas, pengkajiannya lebih difokuskan pada halhal yang dapat diungkap dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana struktur pertunjukan Kesenian Macapat Grup Budi Utomo Pada Acara Syukuran Kelahiran Bayi Di Kujangsari Kota Banjar? 2. Bagaimana unsur-unsur musik yang terdapat dalam Kesenian Macapat Grup Budi Utomo Pada Acara Syukuran Kelahiran Bayi Di Kujangsari Kota Banjar? 3. Fungsi Kesenian Macapat Pada Acara Syukuran Kelahiran Bayi Di Kujangsari Kota Banjar?

4 C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui, menganalisis, menggambarkan, dan mendeskripsikan tentang Kesenian Macapat Grup Budi Utomo Pada Acara Syukuran Kelahiran Bayi Di Kujangsari Kota Banjar. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini adalah : a. Untuk mendeskripsikan dan menjawab pertanyaan peneliti tentang struktur pertunjukan Kesenian Macapat Grup Budi Utomo Pada Acara Syukuran Kelahiran Bayi Di Kujangsari Kota Banjar b. Mendeskripsikan aspek musikalitas penyajian dalam Kesenian Macapat Grup Budi Utomo Pada Acara Syukuran Kelahiran Bayi Di Kujangsari Kota Banjar D. Manfaat Penelitian Setelah dilakukan penelitian ini hasilnya diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait. Adapun pihak-pihak tersebut diantaranya: 1. Peneliti a. Peneliti sendiri, dapat memperoleh informasi dan gambaran secara utuh tentang kesenian macapat serta menambah pengalaman langsung dalam mengkaji, selain itu dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan seni, terutama kesenian tradisional. b. Peneliti berikutnya, dapat dijadikan bahan acuan atau referensi untuk memperkaya tulisan yang berkaitan dengan kesenian macapat.

5 2. Lembaga Akademik a. Jurusan Pendidikan Seni Musik FPBS UPI, penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana seni dari salah satu kajian skripsi ilmu pengetahuan dan pengalaman tentang adanya kesenian macapat. Selain itu juga dijadikan sebagai wahana guna memperkaya ilmu pengetahuan tentang seni tradisional bagi para akademik Jurusan Pendidikan Seni Musik FPBS UPI. b. Sekolah, dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan bahan pembelajaran musik nusantara sebagai salah satu kesenian tradisional yang berasal dari Kota Banjar. 3. Masyarakat a. Pelaku (grup kesenian macapat Budi Utomo), hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan landasan untuk mengembangkan dan melestarikan kesenian macapat. b. Penikmat kesenian macapat/apresiator, dapat menambah wawasan dan informasi tentang kekayaan kesenian tradisional di Kota Banjar Desa Kujangsari terutama kesenian macapat. E. Struktur Organisasi Skripsi Struktur penulisannya disusun sesuai tahapan permasalahan berikut: BAB I PENDAHULUAN, meliputi: Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Struktur Organisasi Skripsi. BAB II KAJIAN PUSTAKA, meliputi: Struktur Pertunjukan, Fungsi Kesenian Tradisional, Kesenian Tradisional, Jenis Kesenian Tradisional, Kesenian Macapat, Syukuran Ritual Kelahiran Bayi, Unsur-unsur Musik, Karakteristik Tembang.

6 BAB III METODE PENELITIAN, meliputi: Lokasi dan Subjek Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian, membahas tentang: a. Struktur pertunjukan Kesenian Macapat Grup Budi Utomo Pada Acara Syukuran Kelahiran Bayi Di Kujangsari Kota Banjar b. Unsur-unsur musik yang terdapat dalam Kesenian Macapat Grup Budi Utomo Pada Acara Syukuran Kelahiran Bayi Di Kujangsari Kota Banjar c. Fungsi Kesenian Macapat Grup Budi Utomo Pada Acara Syukuran Kelahiran Bayi Di Kujangsari Kota Banjar? 2. Pembahasan Hasil Penelitian a. Struktur Pertunjukan Kesenian Macapat b. Unsur-unsur Musik Dalam Kesenian Macapat c. Fungsi Kesenian dalam Kesenian Macapat BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, menyimpulkan tentang: a. Struktur Pertunjukan Kesenian Macapat b. Unsur-unsur Musik Dalam Kesenian Macapat c. Fungsi Kesenian dalam Kesenian Macapat