BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI dipilih sebagai tempat penelitian karena BEI merupakan Bursa Efek di Indonesia yang memiliki catatan historis yang panjang dan lengkap mengenai perusahaan yang sudah go public. B. Desain Penelitian Desain Kasus yang dilakukan dengan observasi secara mendalam terhadap suatu obyek penelitian yang dipilih dari beberapa keadaan yang dianggapnya sama, tetapi kesimpulan yang diambilnya tidak boleh digeneralisasi sebagai kesimpulan secara menyeluruh terhadap kasus-kasus yang dianggap sama. Penelitian ini termasuk penelitian kausal yaitu penelitian dengan karakteristik masalah berupa pengaruh antara dua variabel atau lebih. Penelitian kausal komparatif merupakan penelitian ex post facto, yaitu tipe penelitian terhadap data yang dikumpulkan setelah terjadinya suatu fakta atau peristiwa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penekanan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Tujuan dalam penelitian ini adalah pengujian hipotesis dan menjelaskan pengaruh variabel-variabel yang diteliti yaitu, perputaran persediaan, perputaran 36
piutang dagang, perputaran hutang dagang sebagai variabel independen dan variabel dependennya profitabilitas perusahaan. C. Hipotesis Penelitian 1. Perputaran Persediaan Untuk menghitung perputaran persediaan bahan mentah dapat ditentukan dengan membagi jumlah bahan mentah yang bersangkutan. Sedangkan untuk menghitung tingkat perputaran persediaan barang dalam proses dapat dihitung dengan cara membagi total biaya produksi selama satu tahun (periode) dengan rata rata persediaan barang jadi adalah dengan cara membagi harga pokok penjualan dengan rata rata persediaan barang jadi. Karena penelitian ini khusus pada perputaran persediaan barang jadi maka rumus perputaran persediaan yang digunakan adalah rumus perputaran persediaan barang jadi. Dilihat dari segi biaya, apabila perpuutaran persediaan semakin lama, maka persediaan menumpuk, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan semakin tinggi, hal ini akan semakin memperkecil laba. H1 : perputaran persediaan beperngaruh signifikan terhadap tingkat profitabiltas pada perusahaan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2. PerputaranPiutang Dagang Hutang dagang dapat menghasilkan tambahan permodalan. Apabila pembayaran hutang dagang diperlama, maka modal yang dimiliki dapat 37
digunakan untuk melakukan investasi. Dengan adanya investasi maka perusahaan dapat melakukan kegiatan produksi dengan lebih efektif. Adanya efektifitas ini akan mempengaruhi perusahaan sehingga dapat meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Dari uraian di atas dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut H2 : periode perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas pada perusahaan retail yang terdaftar di Bursa efek Indonesia. 3. Perputaran Hutang Dagang Hutang dagang dapat menghasilkan tambahan permodalan. Apabila pembayaran hutang dagang diperlama, maka modal yang dimiliki dapat digunakan untuk melakukan investasi. Dengan adanya investasi maka perusahaan dapat melakukan kegiatan produksi dengan lebih efektif. Adanya efektifitas ini akan mempengaruhi perusahaan sehingga dapat meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Dari uraian di atas dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut H3 : periode perputaran hutang berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas pada perusahaan retai yang terdaftar di Bursa efek Indonesia. D. Variabel dan Skala Pengukuran Penelitian ini menganalisis secara empiris variabel-variabel yang berpengaruh terhadap Tingkat Profitabilitas. Oleh karena itu, diperlukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan menurut metode penelitian dan analisis yang dirancang sesuai dengan variabel-variabel yang diteliti agar 38
mendapatkan hasil yang akurat. Adapun definisi operasional atas variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel Dependen Variable dependen yaitu variable yang nilainya dipengaruhi oleh variable independen. Variable terikat dari penelitian ini adalah profitabilitas yang diukur dengan menggunakan ROA (Return On Asset ), yang di notasikan dengan Y. merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian asset. Pada penelitian ini, ROA dihitung dengan menggunakan rumus: 2. Variabel Independen Variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variable dependen. Ada beberapa variable independen yang akan dipergunakan untuk mengukur pengaruh variable variable tersebut terhadap profitabilitas perusahaan. Variabel variable tersebut antara lain : a. Perputaran Persediaan Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan tidak bisa sepenuhnya terlepas dari persediaan. Untuk memperlancar proses produksi perlu dilakukan penghitungan seberapa cepat perputaran persediaan pada perusahaan. Rumus yang digunakan untuk mengukur perputaran pesediaan adalah sebagai berikut : 39
b. Perputaran Piutang Dagang Perusahaan tidak akan terlepas dari hutang. Kemampuan perusahaan untuk membayar hutang dapat dilihat dari beberapa lama waktu yang akan dibutuhkan oleh perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang dimilikinya. Rumus untuk menghitung lamanya perputaran hutang pada perusahaan adalah : c. Perputaran Hutang Dagang Perusahaan tidak akan terlepas dari hutang. Kemampuan perusahaan untuk membayar hutang dapat dilihat dari beberapa lama waktu yang akan dibutuhkan oleh perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang dimilikinya. Rumus untuk menghitung lamanya perputaran hutang pada perusahaan adalah 40
Berikut tabel dan skala pengukuran untuk tiap tiap variabel Tabel 3.1 Rangkuman Variabel dan skala pengukuran Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala Perputaran persediaan ( X1) Perputaran piutang (X2) Perputaran Hutang Dagang (X3) menunjukan seberapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal. Semakin cepat perputarannya semakin baik karena dianggap kegiatan penjualan berjalan cepat angka penjualan kredit untuk suatu periode tertentu tidak dapat diperoleh sehingga yang digunakan sebagai penjualan kredit adalah angka total penjualan. Untuk mengetahui tingkat perputaran utang dagang dapat diukur dengan account payable turnover Profitabilias( Y) Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, modal, arus kas, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. - Harga pokok penjualan. - Rata rata persediaan barang Rumus : =harga pokok penjualan Rata rata persediaan - Total Penjualan - Rata rata piutang dagang Rumus : = total penjualan Rata rata persediaan - Harga pokok penjualan. - Rata rata hutang dagang Rumus : =harga pokok penjualan Rata rata hutang dagang - Laba bersih - Total aktiva Rumus : ROA = net income Total asset Kali kali kali Kali Rasio Rasio Rasio Rasio 41
E. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan retail yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008 2012 berjumlah 89 perusahan yang terdiri dari 8 sub sektor. Metode pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling (BEI 2008 sampai 2012). Didapat dari ICMD Indonesian Capital Market Directory. Adapun kriteria-kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah: 1. Perusahan-perusahaan retail bergerak dibidang perdagangan barang eceran, jasa dan investasi yang terdaftar di BEI dan sahamnya aktif diperdagangkan selama tahun 2008 sampai 2012. 2. Perusahaan tersebut menerbitkan annual report periode 2008 sampai 2012 yang telah di audit. 3. Perusahaan retail yang menggunakan kurs mata uang rupiah. Berdasarkan kriteria pemilihan sampel tersebut, maka perusahaan yang dapat diambil terdiri dari 14 perusahaan retail sebagai sampel pada penelitian ini selama 5 periode dari tahun 2008 2012. Daftar perusahaan dapat dilihat pada tabel berikut : 42
Table 3.2 Daftar nama nama perusahaan retail Tahun 2008 2012 Nama Perusahaan Retail Kode Perusahaan 1. PT Alfa Retalindo Tbk PALS 2. PT Mitra Adiperkasa Tbk MAPI 3. PT Hero Supermarket Tbk HERO 4. PT Matahari Putra Prima Tbk MPPA 5. PT Metro Supermarket Tbk MTSM 6. PT Ramayana Lestari Tbk RALS 7. PT Rimo Catur Lestari Tbk RIMO 8. PT Sona Topas Tourism Tbk SONA 9. PT Toko Gunung Agung Tbk TKGA 10. PT Ace Hardware Tbk ACES 11. PT Catur Sentosa Adiprana Tbk CSAP 12. PT Wicaksana Tbk WICO 13. PT Kokoh Inti Arebama Tbk KOIN 14. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk AMRT Sumber ICMD 2012 F. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi yang merupakan teknik pengambilan data dengan cara mencari dan mengumpulkan data yang diperoleh dari laporan tahunan yang dipublikasikan. 43
Sumber data dapat diperoleh dari www.idx.co.id website perusahaan jurnal, penelitian terdahulu, buku, dan situs internet yang berhubungan dengan tema penelitian. Untuk metode pengambilan sampel, yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode non-random. Hal ini dikarenakan penelitian ini menggunakan keseluruhan populasi penelitian yang memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian yang sudah ditentukan. G. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari eksternal yang umumnya disusun oleh suatu entitas selain peneliti dari organisasi yang bersangkutan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari: 1. IDX (Indonesian Stock Exchanges) tahun 2008 sampai 2012. 2. Jurnal, makalah, penelitian, buku, dan situs internet yang berhubungan dengan tema penelitian ini. Alasan peneliti menggunakan data sekunder adalah karena data sekunder lebih mudah diperoleh, biayanya lebih murah, sudah ada penelitian dengan jenis 44
data ini, serta lebih dapat dipercaya keabsahannya karena laporan keuangannya telah diaudit oleh akuntan publik. H. Metode Analisis Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diolahdengan mengunakan skala rasio dan setelah kemudian dianalisis dengan alat statistik ( spss 20 ) sebagai berikut tahapan nya: a) Menghitung besarnya rasio perputaran persediaan, perputaran piutang, perputaran hutang dagang dan rasio profitabilitas ( ROA) perusahaan retail yang dijadikan sampel. b) Melakukan uji asumsi klasik atau uji lolos kendala linier, untuk melihat layak atau tidak digunakan dalam penelitian ini. c) Melakukan uji hipotesis yaitu regresi linear berganda, yang memenuhi kriteria yaitu : uji R², uji F-test, dan uji t-test. 1. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel dalam penelitian ini. Alat analisis yang digunakan adalah rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum dan minimum. (Ghozali, 2007). Statistik deskriptif menyajikan ukuran-ukuran numerik yang sangat penting bagi data sampel. Uji statistik deskriptif tersebut dilakukan dengan program SPSS 20. 2. Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik yang digunakan adalah Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas dan Uji Autokorelasi. Keempat asumsi klasik yang dianalisa dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20. 45
a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel-variabel memiliki distribusi normal. Data yang terdistribusi normal akan memperkecil kemungkinan terjadinya bias. Pengujian normalitas dalam penelitian ini dengan menggunakan one sample kolmogorov-smirnov test dan analisis grafik histogram dan P-P plot. Dalam uji one sample kolmogorovsmirnov test variabel-variabel yang mempunyai asymp. Sig (2- tailed) di bawah tingkat signifikan sebesar 0,05 maka diartikan bahwa variabel-variabel tersebut memiliki distribusi tidak normal dan sebaliknya (Ghozali, 2007). b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen, maka uji jenis ini hanya diperuntukan untuk penelitian yang memiliki variabel independen lebih dari satu. Multikolinearitas dapat dilihat dengan menganalisis nilai VIF (Variance Inflation Factor). Suatu model regresi menunjukkan adanya multikolinearitas jika: 1. Nilai Tolerance < 0,10, atau 2. Nilai VIF > 10. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2007). c. Uji Autokorelasi 46
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi penelitian ini menggunakan metode uji Durbin-Watson (DW test). Metode Durbin-Watson menggunakan titik kritis yaitu batas bawah dl dan batas atas du. H0 diterima jika nilai Durbin-Watson lebih besar dari batas atas nilai Durbin-Watson pada tabel. Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dengan menggunakan tabel Durbin-Watson (Ghozali, 2009): 1. Jika du < d < 4 du, maka tidak ada autokorelasi positif atau negatif. 2. Jika 0 < d < dl, maka tidak ada autokorelasi positif. 3. Jika dl d du, maka tidak ada autokorelasi positif. 4. Jika 4 dl < d < 4, maka tidak ada korelasi negatif. 5. Jika 4 du d 4 dl, maka tidak ada korelasi negatif. Berdasarkan DW test yang telah dilakukan, nilai DW model regresi memenuhi syarat 4 du d 4 dl yang berarti H0 tidak ada korelasi negatif. Keputusan yang diambil terhadap syarat tersebut adalah tidak ada keputusan. Dikarenakan pengujian autokorelasi menggunakan DW test belum menghasilkan keputusan maka dilakukan pengujian berikutnya yaitu Run test untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi. Run test merupakan bagian dari statistik non-parametik dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. 47
Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak (sistematis). Dasar pengambilan keputusan uji statistik dengan Run test adalah (Ghozali, 2009): 1. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05, maka H0 ditolak. Hal ini berarti data residual terjadi secara tidak random (sistematis). 2. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05, maka H0 diterima. Hal ini berarti data residual terjadi secara random (acak). d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2009). Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dilihat melalui hasil uji statistik. Uji statistik yang dilakukan adalah dengan menggunakan Uji Park. Uji Park dilakukan dengan meregresikan logaritma dari kuadrat residual (Ln i) sebagai variabel dependen sedangkan variabel independen tetap. Apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik, maka dalam data model regresi terdapat heteroskedastisitas dan 48
sebaliknya jika parameter beta tidak signifikan secara statistik, maka asumsi homoskedastisitas pada model tersebut tidak dapat ditolak (Ghozali, 2009). e. Uji Hipotesis Setelah mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan serangkaian tahap untuk menghitung dan mengolah data tersebut, agar dapat mendukung hipotesis yang telah diajukan. Adapun tahap-tahap penghitungan dan pengolahan data sbb: 1. Menghitung index Return On Assets 2. Menghitung rasio rasio 3. Regresi model. Metode regresi linier berganda (multiple regression) dilakukan terhadap model yang diajukan peneliti dengan menggunakan Software SPSS Versi 20 untuk memprediksi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Hubungan antara karakteristik perusahaan dengan pengungkapan sosial perusahaan, diukur dengan rumus, sbb: Y a b1 X1 b2x 2 b3x 3 e Keterangan: Y a b X1 X2 X3 : profitabilitas perusahaan : konstanta : koefisien regresi variable independen (i=1,2,3) : perputaran Persediaan : perputaran piutang dagang : perputaran hutang dagang 49
e : error f. Uji koefisien determinasi (R2) Nilai R2 digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Nilai koefisien R² mempunyai interval nol sampai satu (0 R² 1). Semakin besar R² (mendekati1), semakin baik hasil untuk model regresi tersebut dan semakin mendekati 0, maka variable independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variable dependen. Untuk menghindari bias, maka digunakan nilai Adjusted R², karena adjusted R² dapat naik atau turun apabila satu variable independen ditambahakan dalam model. g. Uji Regresi Simultan (Uji F) Pengujian ini bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5 %, maka kriteria pengujian adalah sebagai berikut: 1. Bila nilai signifikansi f < 0.05, maka H0 diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara semua variabel independen terhadap variabel dependen. 50
2. Apabila nilai signifikansi f > 0.05, maka H0 ditolak, artinya keempat variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. h. Uji Regresi Parsial (Uji t) Pengujian ini bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi vaiabel dependen. Dengan tingkat signifikansi 5%, maka kriteria pengujian adalah sebagai berikut: 1. Bila nilai signifikansi t < 0.05, maka H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen. 2. Apabila nilai signifikansi t > 0.05, maka H0 diterima, artinya terdapat tidak ada pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen 51