BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatkan keunggulan produk yang dimiliki perusahaan tersebut.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan tujuan perusahaan. Kegiatan pendanaan berhubungan penting

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di era globalisasi ini sangatlah pesat. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dalam jangka panjang. Melalui penjualan barang dan jasa kepada

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baik industri maupun jasa, termasuk industri consumer goods.

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan sektor perekonomian yang mendukung kelancaran aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN. baik mengunakan hutang (debt financing) ataupun dengan mengeluarkan saham

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. nilai perusahaan meningkat. Masalah struktur modal merupakan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dikaitkan dengan pembiayaan hutang dan ekuitas. Keputusan dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan munculnya persaingan yang semakin ketat, sehingga perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Teori struktur modal menjelaskan ada atau tidaknya pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan perusahaan lain. Sebagai contohnya perusahaan consumer goods yang

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. industri perbankan. Selain menyangkut permasalahan modal, tingkat kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak negara (termasuk Indonesia) menganggap sektor industri sebagai motor

BAB I PENDAHULUAN. biaya, dimana dengan efisiensi maka produk berkualitas dapat ditekan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. para peneliti dapat mentindaklanjuti pada penelitian berikutnya.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan secara financial. Tercapainya kesejahteraan financial dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kemakmuran kepemilikan oleh para pemegang saham. mampu membaca dan melihat situasi yang terjadi sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. kreditur, serta pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Selain itu pendanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. pengelolaan pada manajer. Pengelolaan asset yang telah dipercayakan kapada

BAB I PENDAHULUAN. sebab sifat dari hutang yang tidak permanen, lebih murah untuk diadakan, dan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. peluang yang akan dihadapi oleh Indonesia dengan adanya AFTA. AFTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman pada dasarnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. serta menjaga kelangsungan hidup perusahaan. adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal, yaitu keputusan

BAB I PENDAHULUAN. struktur modal perusahaan yang akhirnya akan mempengaruhi suatu kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan biaya seminimal mungkin, maka dari itu perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengelola keuangan perusahaan dengan sebaik-baiknya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa kajian teori. Teori teori struktur modal bertujuan sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi dan cara berpikir manusia yang semakin pesat,

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

LANDASAN TEORI. dalam perusahaan yaitu keseimbangan antara aktiva dengan pasiva yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendanaan dapat berasal dari internal yaitu dari modal sendiri dan eksternal yaitu

ABSTRAK. Keywords : Likuiditas, Operating Leverage, Profitabilitas, Struktur Aktiva, Pertumbuhan Penjualan dan Struktur Modal (DER).

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh laba atau keuntungan. Laba (profit) adalah selisih antara. menghasilkan barang atau jasa tersebut.

I. PENDAHULUAN. total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono, 1998). Besarnya laba digunakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan baru yang terjadi pada era globalisasi saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha dan industri menjadi semakin ketat. Perusahaan dituntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan di dalam dunia bisnis menuntut perusahaan untuk bekerja

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendanaan ini bisa bersumber dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. bidang jasa maupun produksi pasti menginginkan agar perusahaannya dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. mengambil peluang ini karena industri sektor properti yang terus berkembang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini keberlangsungan perusahaan-perusahaan di Indonesia terlihat tidak

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan dalam mengembangkan usahanya dan menunjukkan. dengan meningkatkan inovasi dan produktivitas.

BAB I PENDAHULUAN. yang melakukan ekspansi usaha. Untuk tujuan tersebut, maka perusahaan. merger, atau menerbitkan saham di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya akan memaksimalkan struktur modalnya. bagaimana posisi financial perusahaan tersebut. Struktur modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam menjalankan serta mengembangkan kegiatan investasinya serta

BAB I PENDAHULUAN. Pendanaan internal merupakan dana yang berasal dari internal perusahaan seperti

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di era globalisasi ini perkembangan perusahaan semakin lama semakin pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendirian sebuah perusahaan bukanlah tanpa tujuan. Tujuan didirikannya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan saling berusaha untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan antar negara untuk memenangkan pasar perdagangan dan

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dividen. Ketiga fungsi manajemen dilakukan dalam rangka. yang disimpan perusahaan sebagai laba ditahan.

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan pemegang sahamnya. Pemenuhan tujuan tersebut, maka. keputusan investasi, keputusan pendanaan dan keputusan dividen.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap negara menginginkan perekonomian negaranya untuk

BAB I PENDAHULUAN. berbagai investasi, seperti investasi pada proyek, investasi pada perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profitabilitas (profitability) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis menyebabkan setiap perusahaan

I PENDAHULUAN. fungsi keuangan. Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis dewasa ini cenderung semakin pesat. Tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis semakin kuat seiring dengan kondisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan hidup suatu perusahaan di era globalisasi sekarang ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal adalah dengan harapan memperoleh capital gain dan dividen.

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK. Tabel 4.1 Populasi Perusahaan yang Melakukan IPO Tabel 4.2 Statistik Deskriptif... 29

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat yang semakin memasuki era globalisasi ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh return (tingkat pengembalian) sebesar besarnya. Return tersebut

BAB I PENDAHULUAN. sangat krusial demi berlangsungnya kestabilan dalam sebuah perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan (Rodoni dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan sebuah organisasi yang didirikan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan agar dapat bertahan dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan intern (internal financing) (Riyanto, 2001). sempit, karena hanya menyangkut pemenuhan kebutuhan dana.

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian terutama dalam hal kebijakan agar perusahaan dapat menjawab

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia usaha semakin lama semakin tajam dalam era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, perusahaan harus meningkatkan nilai perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan global dimulai dengan kasus subprime mortgage dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan dana dalam sebuah perusahaan dapat dipenuhi melalui kebutuhan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia bisnissaat ini berada dalam era globalisasi di iringi perkembangan teknologiyang semakin canggih dan memadai yang dapat dirasakan manfaatnya oleh semua orang menuntut perusahaan untuk mampu meningkatkan daya saing nya agar dapat bertahan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, khususnya dalam konteks barang dan jasa. Berbagai cara dapat dilakukan perusahaan dalam upaya meningkatkan daya saing perusahaan, diantara nya dengan meningkatkan keunggulan produk yang dimiliki perusahaan tersebut. Selain itu, perusahaan juga dapat mengatur keuangan perusahaannya agar tujuan perusahaan tercapai sehingga perusahaan akan mampu bersaing. Setiap perusahaan didirikan tentunya mempunyai tujuan yang jelas. Salah satu tujuan perusahaan diantaranya meningkatkan nilai perusahaaan yang tercermin dari harga sahamnya. Naik turunnya harga saham itu sendiri sedikit banyaknya dipengaruhi oleh kondisi perusahaan tersebut. Nilai perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar oleh investor apabila perusahaan tersebut dijual. Dalam menjalankan aktifitas bisnisnya, Salah satu bagian yang penting dalam manajemen perusahaan adalah keuangan. keberhasilan suatu perusahaan tidak terlebas dari faktor keuangan. Salah satu keputusan yang harus dicermati adalah bagaimana perusahaan mampu memunuhi kebutuhan dana untuk kegiatan operasi, investasi dan lain sebagainya. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap perusahaan

2 pasti membutuhkan dana untuk membiayai setiap kegiatan operasinya, baik itu untuk kegiatan investasi maupun lainnya. Besar kecilnya dana yang dibutuhkan perusahaan antara perusahaan satu dengan yang lain tentunya tidak sama, tergantung kondisi perusahaannya dan faktor penentu lainnya. Manajer keuangan memilki peranan penting dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan. Pada dasarnya tugas manajer keuangan adalah mengambil keputusan investasi, pendanaan dan likuiditas dengan tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham (nilai saham). Keputusan pendanaan yang diambil oleh manajer keuangan menggambarkan seberapa besar kebutuhan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut. Dana yang dibutuhkan tersebut bisa diperoleh dari internal perusahaan berupa modal sendiri dan laba ditahan. Wardani (2016) menyatakan bahwa Semakin besar dana intern yang berasal dari laba ditahan maka semakin memperkuat posisi keuangan perusahaan dalam menghadapi kesulitan keuangan pada masa mendatang. Laba ditahan sangat bermanfaat ketika perusahaan ketika mengalami kesulitan keuangan, dengan adanya laba ditahan perusahaan bisa menggunakan dana tersebut untuk membayar hutang perusahaan, menambah modal kembali serta kepentingan perusahaan lainnya. Selain itu dana juga bisa diperoleh dari pihak luar berupa utang. Utang didapatkan dengan menerbitkan obligasi dan berbagai utang jangka panjang lainnya. Khariry (2016) menyatakan bahwa perusahaan yang

3 menggunakan hutang akan memperbesar risiko perusahaan tetapi sekaligus juga memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan. Struktur modal adalah kombinasi dari modal sendiri dan utang jangka panjang. Penentuan modal sendiri dan utang jangka panjang harus dilakukan dengan cermat agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Struktur modal merupakan persoalan yang sangat perlu diperhatikan mengingat dampak yang ditimbulkan oleh struktur modal sangat vital dan berpengaruh secara langsung terhadap posisi keuangan dan keberlanjutan perusahaan. Kesalahan manajemen dalam menetukan struktur modal sangat fatal, terutama ketika perusahaan menggunakan sumber pendanaan eksternal perusahaan berupa hutang yang besar akan membuat perusahaan menanggung beban tetap yang besar. Selain itu, implikasi terburuk yang bisa ditimbulkan dari kesalahan dalam menentukan struktur modal bisa menurunkan nilai perusahaan diikuti menurunnya kemakmuran pemegang saham secara otomatis. Struktur modal yang optimal adalah kombinasi utang dan ekuitas yang akan memaksimalkan nilai perusahaan. Perusahaan dalam praktiknya sulit untuk mendapatkan Struktur modal yang optimal. Namun, manajemen perusahan memiliki struktur modal sasaran yang spesifik, yang apabila sasaran tersebut tercapai maka dapat diasumsikan struktur modal sudah optimal, meskipun hal ini akan berubah dari waktu ke waktu (Kanita, 2014). Teori yang berhubungan dengan struktur modal adalah Pecking Order Theory. Dalam teori tersebut menjelaskan sumber dana yang lebih disukai

4 perusahaan. Perusahaan cenderung lebih menggunakan sumber pendaaan internal berupa modal sendiri dan laba ditahan dibanding pendanaan eksternal/pihak luar. Dalam teori ini juga dijelaskan bahwa Perusahaan yang memiliki utang sedikit memiliki profit yang tinggi, bukan disebabkan perusahaan mempunyai tingkat utang yang rendah, tetapi karena perusahaan hanya membutuhkan utang sedikit. Sebaliknya perusahaan yang kurang menguntungkan akan memilih utang yang besar karena perusahaan tidak mempunyai dana internal yang cukup untuk membiayai segala aktifitas perusahaannya. Struktur modal diukur dengan Debt to Equity Rasio (DER) yang merupakan perbandingan antara total hutang terhadap modal sendiri. Debt to Equity Rasio (DER) menunjukan seberapa besar tingkat risiko suatu perusahaan. Semakin tinggi Debt to Equity Rasio (DER) artinya semakin tinggi pula risiko yang dimiliki perusahaan. Sebaliknya semakin rendah Debt to Equity Rasio (DER) maka risiko perusahaan juga akan rendah. Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya perusahaan. Besar kecil perusahaaan tersebut dapat dilihat dari lapangan usaha yang dijalankannya. Investor menganggap Ukuran perusahaan yang besar cenderung lebih stabil serta mampu menghasilkan laba yang besar. Berdasarkan trade-off theory oleh Bringham, Gapenski & dave (1999) dalam Wardani (2016), dinyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal dengan didasarkan pada kenyataan bahwa semakin besar perusahaan, ada kecenderungan untuk menggunakan jumlah pinjaman yang lebih besar.

5 Pertumbuhan penjualan adalah ukuran mengenai besarnya pendapatan per saham perusahaan yang diperbesar oleh leverage (Weston & Thomas, 1997). Perusahaan membutuhkan dana untuk tumbuh dan berkembang. Tidak hanya dana internal yang perlu dipersiapkan, akan tetapi dana eksternal juga diperlukan. Perusahaan dengan pertumbuhan penjualan yang cepat harus menggunakan dana eksternal. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang cepat akan memperlihatkan kekuatan diri yang semakin besar sehingga perusahaan membutuhkan dana yang lebih besar juga. Perusahaan yang mempunyai pertumbuhan yang cepat cenderung menggunakan dana eksternal dibanding dengan perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang lambat. Perusahaan yang mempunyai pertumbuhan penjualan yang cepat akan lebih mudah mendapatkan hutang. Dengan demikian pertumbuhan penjualan akan berpengaruh terhadap struktur modal. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Profitabilitas dihasilkan dari aktivitas penjualan barang dan jasa, asset, kas dan modal. Semakin tinggi Profitabilitas maka semakin rendah tingkat penggunaan utang karena perusahaan mempunyai banyak laba ditahan untuk membiayai operasinya. Perusahaan yang mempunyai profitabilitas yang tinggi cenderung menggunakan dana internal. Keputusan penggunaan dana internal didasarkan pada laba yang diperoleh perusahaan tinggi dan dianggap cukup membiayai aktivita perusahaan secara keseluruhan sehingga perusahaan tidak perlu menggunakan hutang.

6 Struktur aktiva menggambarkan seberapa besar alokasi pada setiap aktiva, baik aktiva tetap maupun aktiva lancar. Perusahaan yang mempunyai struktur aktiva besar bisa menggunakan aktiva nya sebagai agunan atau jaminan untuk mendapatkan utang. Perusahaan yang memiliki struktur aktiva yang tinggi cenderung menggunakan dana eksternal pada struktur modalnya. Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur modal perusahaan menarik perhatian para peneliti maupun para pembuat kebijakan. Hal ini terutama karena pentingnya peran industri manufakturdalam pertumbuhan ekonomi maupuan stabilitas perekonomian nasional. Dimana selama beberapa tahun terakhir industri manufaktur memegang peran besar dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional, maka dari itu analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur modal perusahaan perlu dilakukan. Faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur modal diantaranya adalah ukuran perusahaan, Pertumbuhan penjualan, Profitabilitas dan Struktur aktiva. Ada banyak sekali penelitian yang melakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. Namun dari beberapa penelitian tersebut terdapat ketidak konsistenan hasil penelitian. Merujuk dari adanya perbedaan hasil riset pada penelitian terdahulu maka menarik untuk dilakukan penelitian kembali tentang struktur modal sehingga diajukan judul penelitian Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas dan Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian replikasi ekstensi dari penelitian Wardani (2016) yang berjudul pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan

7 penjualan, dan profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur. Populasi yang digunakan pada penelitian tersebut berjumlah 30 perusahan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2013. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pencatatan dokumen dengan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh parsial yang signifikan antara ukuran perusahaan terhadap struktur modal, kemudian ada pengaruh parsial yang signifikan antara pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal, serta ada pengaruh parsial yang signifikan antara profitabilitas terhadap struktur modal. Penelitian tersebut juga memberikan saran untuk peneliti selanjutnya agar menambah variabel lain yang mungkin masih bisa ditambah. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti melakukan penelitian kembali tentang struktur modal perusahaan manufaktur dengan menambah satu variabel independen sesuai saran penelitian sebelumnya yaitu struktur aktiva. Selain itu, peneliti juga memperpanjang periode penelitian dari 2010-2014. Perusahaan manufaktur dipilih karena jumlah perusahaan manufaktur lebih banyak dibanding perusahaan lainnya, kemudian perusahaan manufaktur mempunyai kriteria pengungkapan yang sederhana dibandingkan dengan sektor perbankkan yang mempunyai rasio utang atas modal yang sangat tinggi. B. Rumusan Masalah Penelitian Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal? 2. Apakah pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap struktur modal? 3. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal?

8 4. Apakah struktur aktiva berpengaruh terhadap struktur modal? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal. 2. Menganalisis pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal. 3. Menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal. 4. Menganalisis pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris terkait pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas, dan Struktur Aktiva terhadap Struktur modal perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi tambahan bagi penelitian selanjutnya terkait analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. 2. Manfaat praktis a. Bagi manajemen perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi perusahaan manufaktur terkait faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur modal. b. Bagi pembuat kebijakan atau regulasi, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pembuatan aturan atau regulasi

9 terkait industri manufaktur guna peningkatan kinerja industri manufaktur di masa mendatang. E. Batasan Penelitian Adapun batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Studi Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Periode waktu yang digunakan pada penelitian terhitung mulai 2010 2014. 3. Variabel independen yang digunakan pada penelitian ini meliputi Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan penjualan, Profitabilitas dan Struktur Aktiva. Kemudian penelitian ini juga menggunakan Struktur Modal sebagai variabel dependen.