HARTANTO A

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Dengan pendidikan. mengukur, menurunkan, dan menggunakan rumus-rumus matematika

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA

MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI MATEMATIKA DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPTEK) Belakangan ini

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh: LAILATUL HIJRIYAH A

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan oleh : NARTI A

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: ERWIN SETYANINGSIH

(Eksperimen pada siswa kelas V11 semester ganjil SMP N 2 Kartasura Tahun Ajaran 2010/2011) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh:

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN JIGSAW DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional adalah menjamin mutu pendidikan

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dan interaksi antara guru dan siswa. Proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. terstruktur dan sistematis dalam lingkungan sekolah. Disekolah terjadi. sebagai pendidik dalam suatu proses pendidikan.

SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oleh NATALIA ERNAWATI NIM

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat- Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus mampu meningkatkan

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. informasi baik yang sudah lalu maupun yang terbaru. Teks berita adalah naskah

( Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMPN 2 Sawit Boyolali )

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama di negara negara

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi sesuai Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI POLA BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Kemampuan. hidupnya. Tanpa dunia luar manusia akan mati.

BAB I PENDAHULUAN. dalam membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Pendidikan akan membawa

BAB I PENDAHULUAN. diistilahkan dengan proses belajar mengajar. Hal ini dikarenakan, dalam

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMP MELALUI PERTANYAAN-PERTANYAAN INOVATIF PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN (PTK

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN STRATEGI PROGRAM EFFECTIVE LEARNING TEACHING (SPELT) DAN STRATEGI INQUIRI PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE MULTILEVEL PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN. (Pada Siswa Kelas VII SMP PGRI 12 Kebakkramat)

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DAN KEAKTIFAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu setiap warga negara berhak mendapat pengajaran. dari berbagai komponen, diantaranya: guru, siswa, strategi pembelajaran,

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi. Mencapai hasil yang maksimal dalam dunia pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa menyelesaikan soal cerita matematika meningkat. Dalam. dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model

Hasil belajar biologi siswa ditinjau dari penggunaan berbagai metode mengajar dengan pendekatan discovery

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : WAHYU VITA LESTARI A

( PTK di Kelas VIIIE Semester I SMP Negeri 2 Grobogan ) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

(PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP Negeri 2 Gemolong) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

USAHA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAN STAD PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN. (Di SMP Muhammadiyah 14 Boyolali) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

INOVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH

PEMBELAJARAN MELALUI DISKUSI KELOMPOK DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tertentu sehingga siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara

Diajukan Oleh: RIKKI ASMARANDANI A

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia,

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL KUMON UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STHL BERBASIS PEMBERIAN TUGAS TERSTRUKTUR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 5 KEPIL

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan,

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SISI DATAR DAN KETRAMPILAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL ( PTK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

VINA WIJAYANTI A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha sadar, terprogram

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP MATEMATIKA PADA VOLUME BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS)

PENINGKATAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE MONTESSORI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI BRAIN BASED LEARNING PADA POKOK BAHASAN MATRIKS DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke 4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan

SKRIPSI Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: Rita Kusumawardani A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN VAK

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TIPE SNOW BALL DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses. pendidikan di sekolah. Proses belajar menentukan berhasil tidaknya

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INDUKTIF POKOK BAHASAN PROGRAM LINEAR (PTK Kelas X MOA

Oleh : AYU METI SEPTIANINGSIH A

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN HEURISTIK PADA POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS SEGI EMPAT DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan pada akhirnya hasil belajar siswa dapat meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. perubahan hampir pada semua aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. cenderung memasuki era globalisasi. Tuntutan layanan profesional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan kehidupan dalam masyarakat, bangsa dan negara, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN KELAS II SD NEGERI TEMPELAN 2 BLORA

ENDAH NENI MASTUTI A

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS PORTOFOLIO SKRIPSI

BAB I A. Latar belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia khususnya Lampung masih banyak. menggunakan pembelajaran yang bersifat tradisional. Salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam masyarakat tentang matematika sebagai pelajaran yang

STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR ANTARA SFE DAN MODEL KONVENSIONAL PADA KUBUS DAN BALOK SMP N 39 PURWOREJO

Transkripsi:

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE INQUIRY TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2008/2009 SMP N 2 JUMANTONO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika Disusun Oleh: HARTANTO A 410 050 188 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia Indonesia saat ini masih tergolong rendah dan telah menjadi berita rutin. Posisi kualitas sumber daya manusia Indonesia selalu berada ditingkat bawah. Salah satu sebab dan kunci utama rendahnya kualitas manusia Indonesia adalah kualitas pendidikan yang juga masih rendah. Kualitas sosial-ekonomi dan kualitas gizi-kesehatan tidak akan dapat bertahan tanpa adanya manusia yang memiliki pendidikan berkualitas. Negeri ini sedang berjuang keras untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi hingga saat ini masih memberikan hasil yang kurang memuaskan. Jika dikaji lebih dalam lagi tentang penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia, penerapan metode dan strategi pembelajaran yang kurang sesuai dengan materi pembelajaran dan kondisi anak didik dapat digolongkan sebagai salah satu pemicu di antara banyak hal yang menyebabkan kualitas pendidikan di Indonesia rendah. Misalnya, tingkat sosial-ekonomi yang rendah sehingga mengakibatkan kualitas gizi yang rendah, serta penghargaan terhadap karya guru kurang sehingga kinerja guru kurang maksimal. Pengaruh strategi dan metode pembelajaran bagi sebagian guru dianggap sebagai suatu hal yang kurang penting, sehingga sebagian guru mengajar dengan metode yang monoton tanpa ada variasi. Hal itu menyebabkan guru kurang berkembang dan prestasi siswa juga tidak

mengalami perubahan yang lebih baik. Oleh karena itu, untuk menyokong peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia, dimana pendidikan sebagai salah satu kuncinya, guru harus bersedia mengembangkan diri agar lebih kreatif dan terbuka, baik pada IPTEK, perkembangan dunia pendidikan, kebutuhan siswa dan kebutuhan pasar. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) telah diberlakukan di sekolah-sekolah di Indonesia. Pergantian penggunaan kurikulum sering kali membuat guru bahkan siswa menjadi bingung, tetapi pada dasarnya pembelajaran yang diharapkan pemerintah adalah menuntut siswa untuk aktif, kreatif dan inovatif. Sikap aktif, kreatif dan inovatif dapat terwujud jika siswa diposisikan menjadi subyek pendidikan. Sedangkan guru hanya berperan sebagai pengawas dan fasilitator, bukan sebagai sumber belajar. Oleh karena itu, guru juga dituntut untuk lebih inovatif dan kreatif menanggapi hal tersebut. Guru diharapkan untuk lebih memperhatikan dalam menggunakan strategi dan metode pembelajaran. Hal tersebut ditujukan agar proses pembelajaran tidak membosankan, sehingga siswa termotifasi untuk belajar. Suatu metode mengajar yang diterapkan dalam proses pembelajaran belum tentu cocok untuk setiap pokok bahasan yang ada karena metode mengajar mempunyai karakteristik tertentu dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tidak ada satupun metode yang dianggap paling baik diantara metode-metode mengajar yang ada. Seorang guru tidak dapat memilih suatu metode mengajar yang sesuai dengan kemampuannya, materi pelajaran yang diberikan dan mengingat tujuan, pengalaman serta siswa yang diberi

pelajaran. Guru tidak harus menggunakan satu macam metode saja tetapi dapat menggunakan gabungan dari beberapa metode, guru juga dituntut mampu memberikan bimbingan, menciptakan situasi sedemikian sehingga dapat melibatkan siswa untuk aktif berfikir dan kemampuan penguasaan materi yang dimiliki guru serta sikap kecintaan pada profesinya. Dalam pembelajaran matematika metode mengajar yang biasa digunakan umumnya bersifat konfensioanal. Cara ini bertujuan mendorong siswa agar dapat memahami materi pelajaran yang disampaikan namun metode konfensiaonal mempunyai kelemahan yaitu guru memegang peranan utama dalam menentukan isi dan urutan langkah dalam menyampaikan materi sedangkan siswa hanya mendengarkan secara teliti serta mencatat pokokpokok yang dikemukakan guru. Untuk itu perlu dikembangkan metode pengajaran yang melibatkan secara aktif baik melihat, mengamati dan menganalisis bagaimana proses terjadinya. Misalkan metode yang diterapkan menggunakan metode inquiry dimana metode ini memungkinkan siswa untuk berperan aktif dalam proses belajar mengajar sehingga diharapkan konsep yang tertanam dalam diri siswa lebih mantap selaian itu siswa aktif diluar jam pelajaran. Dalam hal ini guru berperan sebai sumber informasi dan pembimbing. Berangkat dari hal-hal di atas, perlu diadakan penelitian tentang pengaruh metode pembelajaran kooperatif tipe inquiry ditinjau dari motivasi belajar siswa pada kelas VII Semester genap SMP Negeri 2 Jumantono.

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, peneliti dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul dalam penelitian, meliputi : 1. Metode pengajaran yang digunakan guru di dalam proses belajar mengajar masih menggunakan metode konvensional (ceramah) 2. Kurang tepatnya metode yang digunakan seorang guru matematika di dalam menyampaikan pokok bahasan tertentu 3. Rendahnya prestasi belajar siswa dikarenakan kurang optimalnya usaha yang dilakukan siswa untuk menguasai pelajaran yang telah diberikan 4. Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang prestasi belajar matematika siswa. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, perlu adanya pembatasan masalah agar ruang lingkup kajiannya jelas dan menghindari kesalahpahaman maksud. Batasan-batasan masalah dalam penelitian ini antara lain : 1. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode inquiry pada kelompok eksperimen dan metode konvensional untuk kelas kontrol. 2. Motivasi belajar yang dimaksud adalah motivasi belajar dalam bidang matematika diukur melalui angket. 3. Prestasi belajar dibatasi pada prestasi belajar pada sub pokok bahasan yang diperoleh dengan metode dokumentasi.

D. Rumusan Masalah Sesuai dengan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas, dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara metode inquiry dengan metode konvensional terhadap prestasi belajar matematika siswa? 2. Apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa? 3. Apakah terdapat interaksi yang signifikan antara metode inquiry dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh antara pemakaian metode inquiry terhadap prestasi belajar matematika siswa. 2. Untuk mengetahui pengaruh antara motivasi belajar matematika siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa. 3. Untuk mengetahui interaksi antara pemakaian metode inquiry dan motivasi belajar matematika siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa. F. Manfaat Penelitian Manfaat dari hasil penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui penggunaan metode inquiry dalam upaya peningkatan prestasi belajar matematika siswa 2. Manfaat Praktis a. Sebagai masukan bagi calon guru matematika dalam menentukan metode mengajar yang dapat menjadi alternatif lain selain metode yang biasa digunakan oleh guru matematika dalam pengajaran matematika b. Memberi informasi kepada guru atau calon guru matematika untuk lebih meningkatkan motivasibelajar siswa dalam mencapai prestasi belajar c. Memberikan masukan kepada siswa untuk meningkatkan kegiatan belajar, mengoptimalkan kemampuan berfikir positif dalam mengembangkan dirinya dalam meraih keberhasilan belajar atau prestasi belajar yang optimal d. Sebagai bahan pertimbangan dan bahan masukan atau referensi ilmiah untuk penelitian selanjutnya