Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

dokumen-dokumen yang mirip
Penerapan Metode Teknik Tugas Individual Dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Ampibabo

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 2 ISSN X. Lisnawati, Achmad Ramadhan, dan Bustamin

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Tumbuhan Dan Fungsinya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Pada Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Lemo

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas di Kelas IV SDN No 3 Parigi

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

Penerapan Experiential Learning

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA ABSTRAK

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo

Penerapan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 2 Panau Pada Mata Pelajaran PKn

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Penerapan Pendekatan Resource Based Learning Pada Materi Energi Dan Perubahannya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Cendanapura

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 3 ISSN

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PRACIMANTORO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2013/2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING (PEMECAHAN MASALAH) PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIIIA SMP NEGRI 1 LABUAN

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kayu Batu Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan. 2013/2014 yang berjumlah 14 siswa. Sedangkan Obyek penelitian ini adalah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Tilka Masoyang, Bonifasius Saneba, dan Anthonius Palimbong. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Kelas IV Dengan Metode Demonstrasi Pada SD Inpres Gunung Sari

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievment Division

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Peningkatan Hasil Belajar IPA-Fisika Melalui Pendekatan Deep Dialogue dan Critical Thingking pada Siswa Kelas VII-C SMP Negeri 2 Biromaru

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Pkn Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas IV SD Inpres Koyoan

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Meningkatkan Pengetahuan Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Media Gambar Dikelas IV SD Negeri 1 Lalos Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA

Viky Warsito Universitas Tadulako Jln. Soekarno Hatta Km 9 PALU-SULAWESI TENGAH

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Inpres Biromaru Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Sarmin Siolan. Mahasiswa Program Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Oleh: Wildan, Muhammad Ali, Fatma Dhafir. Abstrak

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

Kata Kunci : Pendekatan Kontekstual, Jigsaw puzzle competition, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN

Syafwan SMPN 2 Poso Pesisir Kab. Poso ABSTRAK

Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Bab III Metode Penelitian

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

Peningkatan Prestasi Belajar IPS Melalui Metode Pembelajaran Group Investigation Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Tinauka

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB III METODE PENELITIAN

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

Meningkatkan Hasil Pembelajaran Ipa Melalui Strategi Pembelajaran Induktif Siswa Kelas IV SDN 6 Watuoge

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal

Penerapan Teknik Pembelajaran Probing -Prompting Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri I Banawa Tengah

PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELAS VI DI SDN 1 KALUKUBULA

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta

Transkripsi:

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole Fatima Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajar siswa kelas IV SDN Tolole pada mata pelajaran PKn dapat ditingkatkan melalui penggunaan metode pemberian tugas. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Tolole pada mata pelajaran PKn melalui penggunaan metode pemberian tugas. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 (dua) siklus, dengan subyek penelitian sebanyak 20 siswa. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa melalui hasil tes evaluasi akhir setiap siklus, diperoleh siswa yang tuntas pada siklus I sebanyak 14 orang sedangkan pada siklus II sebanyak 19 orang. Daya serap klasikal pada siklus I yaitu 68.5% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi yaitu 75.0%. Ketuntasan belajar klasikal pada siklus I adalah 70.0% mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 95.0%. Hasil observasi aktifitas guru pada siklus I diperoleh persentase rata-rata 58.9% termasuk kategori cukup, mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 85.7% kategori sangat baik. Hasil observasi aktifitas siswa pada siklus I diperoleh 69.5%, kategori baik, mengalami peningkatan pada siklus II yaitu menjadi 88.7%, kategori sangat baik. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn siswa kelas IV SDN Tolole dapat ditingkatkan melalui penerapan metode pemberian tugas. Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Pemberian Tugas I. PENDAHULUAN Guru memiliki peran dalam upaya menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan berkualitas. Kemampuan dan kreatifitas guru dalam merancang dan mengelolah pembelajaran sangat dituntut, sehingga menciptakan pembelajaran yang menarik dan akan berdampak pada pencapaian kompetensi siswa secara menyeluruh. Kompetensi siswa akan berkembang secara optimal tergantung bagaimana guru memposisikan diri dan menempatkan siswa dalam pembelajaran. Sejalan dengan arah perubahan paradigma pembelajaran, guru hendaknya menempatkan siswa sebagai pelaku utama (subyek) dalam proses pembelajaran, 172

sementara guru lebih memposisikan diri sebagai fasilitator, motivator, dan mediator. Melalui proses tersebut, diharapkan pembelajaran yang terjadi dapat mengaktifkan siswa secara maksimal dalam penelusuran segala informasi yang dibutuhkan hingga pada proses penemuan dan penyusunan (konstruksi) pengetahuan secara aktif oleh siswa. Untuk itu, pemilihan pendekatan, model, strategi maupun metode yang tepat dalam pembelajaran mutlak untuk dipahami dan dimiliki oleh guru. Kenyataam di lapangan menunjukkan bahwa secara umum masih banyak guru yang menggunakan proses pembelajaran yang tidak memotivasi dalam belajar, bahkan tidak mengupayakan pada pengembangan kemampuan siswa secara menyeluruh pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Kondisi tersebut sangat erat kaitannya dengan pendekatan, model maupun metode pembelajaran yang digunakan. Uumnya guru masih menggunakan pola pembelajaran konvesional, dimana pembelajaran yang dilakukan cenderung didominasi oleh aktifitas ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas. Proses pembelajaran dengan cara tersebut memang memiliki keunggulan pada beberapa pokok bahasan untuk mata pelajaran PKn, namun apabila dilakukan secara terus menerus akan menyebabkan siswa kurang termotivasi dan akan melahirkan kejenuhan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Proses pembelajaran sebagaimana dipaparkan sebelumnya, ditemukan pula pada pembelajaran mata pelajaran PKn di SDN Tolole. Observasi awal yang dilakukan pada SDN Tolole, khususnya pada kelas IV, ditemukan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan masih mengacu pada paradigma lama, yaitu menempatkan guru sebagai subyek belajar dan siswa menjadi obyek belajar. Metode pembelajaran yang digunakan cenderung masih sangat konvensional, yaitu pembelajaran yang didominasi oleh metode ceramah. Aktifitas siswa dalam pembelajaran sangat pasif, dimana siswa hanya terbatas pada kegiatan mendengarkan penjelasan guru dan juga mencatat beberapa informasi yang dianggap penting. Hasil observasi dan wawancara awal ditemukan pula, bahwa dalam proses pembelajaran guru hanya meminta siswa mencatat kembali materi pelajaran yang terdapat pada buku teks yang digunakan oleh guru. Hal tersebut dilakukan oleh guru karena terbatasnya buku paket yang dimiliki oleh sekolah maupun yang dimiliki oleh 173

siswa. Diakui, bahwa teknik maupun metode-metode tersebut cukup efektif dalam upaya guru menyelesaikan materi yang dipelajari, namun sangat tidak efektif dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Tidak tercapainya tujuan pembelajaran tersebut, dapat dilihat pada hasil evaluasi semester ganjil Tahun pelajaran 2012/2013. Hasil evaluasi semester ganjil mata pelajaran PKn siswa kelas IV SDN Tolole, menunjukkan bahwa ketuntasan belajar klasikal (KBK) sangat tidak memenuhi standar KBK yang ditetapkan, yaitu 80%. Dari hasil analisis tes evaluasi semester ganjil tersebut, diperoleh KBK siswa hanya mencapai 40% dan selebihnya, yaitu sebesar 60% harus mengikuti remedial. Hal tersebut menunjukkan bahwa dari 20 jumlah siswa kelas IV pada Tahun pelajaran 2012/2013, hanya 8 orang yang mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan, yaitu 65. Kondisi tersebut membutuhkan upaya perbaikan, yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran yang diharapkan dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, sehingga siswa dapat melakukan proses belajar secara aktif. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan adalah metode pemberian tugas. Sardiman (2008:90) menjelaskan bahwa metode pemberian tugas merupakan alat motivasi yang baik, dengan pemberian tugas siswa akan diberi tanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya, sehingga siswa akan melakukan proses belajar. Melalui pemberian tugas kepada siswa, diharapkan siswa dapat melakukan proses belajar untuk menyelesaikan tugasnya serta mempertanggung jawabkan tugasnya tersebut. Dengan demikian, siswa dapat melakukan aktifitas belajar dengan adanya tugas yang diberikan. Disamping itu, dengan mengerjakan tugas siswa akan melatih kemampuan berpikirnya dalam upaya menyelesaikan soal-soal atau tugastugas yang diberikan. Salah bentuk pemberian tugas adalah pemberian tugas rumah. Tugas rumah merupakan bentuk tugas yang diberikan kepada siswa yang penyelesaiannya dilakukan siswa di rumah. Melalui tugas rumah diharapkan orang tua memiliki peran dalam membantu siswa (anaknya) menyelesaikan tugasnya dengan memberikan bimbingan ataupun melakukan pendampingan kepada anaknya. Pemberian metode pemberian tugas terbukti berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Malusa (2011:77) 174

melaporkan bahwa pemberian tugas diakhir pembelajaran pada mata pelajaran PKn di kelas IX Sekolah menengah pertama (SMP) Negeri 3 Balantak terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh Suwasto (2012: 249) menyimpulkan bahwa metode penugasan dapat membantu siswa untuk lebih bisa memahami dan menghayati mata pelajaran PKn, dan dapat mengukur mengukur kemampuan siswa dari ranah kognitif dan afektifnya. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang penggunaan metode pemberian tugas terhadap peningakatan hasil belajar PKn dengan judul penelitian Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tolole pada Mata Pelajaran PKn dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelompok. Rumuan masalah penelitian ini adalah apakah hasil belajar siswa kelas IV SDN Tolole pada mata pelajaran PKn dapat ditingkatkan melalui penggunaan metode pemberian tugas kelompok. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Tolole pada mata pelajaran PKn melalui penggunaan metode pemberian tugas kelompok. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan secara bersiklus dalam 2 (dua) siklus. Desain PTK yang digunakan adalah model spiral Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari 4 (empat) tahap, yaitu: 1) perencanaan (planning), 2) pelaksanaan (acting), 3) pengamatan (observing), dan 4) refleksi (reflecting) (Asikin, dkk., 2009: 42). PTK ini dilakukan di kelas IV SDN Tolole, selama 3 (tiga) bulan yaitu dari bulan Agustus hingga Oktober 2014. Subjek sebanyak 20 orang siswa terdiri dari 11 perempuan dan 9 laki laki. Peneliti dalam penelitian ini merupakan guru kelas dan dalam pelaksanaan proses penelitian dibantu oleh 2 (dua) orang partisipan yang bertindak sebagai observer. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes dan pengamatan/observasi. Tes evaluasi hasil belajar yang diberikan pada setiap akhir setiap siklus menggunakan tes bentuk pilihan ganda sebanyak 20 butir soal setiap pelaksanaan tes. Pengamatan dilakukan terhadap keterlaksanaan proses pembelajaran melalui aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran baik pada 175

siklus I maupun siklus II. Analisis data tes hasil belajar dilakukan dengan melakukan analisis pada aspek daya serap klasikal (DSK) dan ketuntasan belajar klasikal (KBK). Analisis data hasil pengamatan aktifitas guru dan siswa dilakukan secara deskriptif, yaitu dengan menginterperstasikan hasil pengamatan terhadap nilai-nilai yaitu sangat kurang (0 20), kurang (21 40), cukup (41 60), baik (61 80), dan sangat baik (81 100). Indikator keberhasilan PTK ini yaitu jika daya serap individu mencapai 65% dan ketuntasan belajar klasikal mencapai 85% dan rata-rata persentase aktifitas guru, kemampuan psikomotor serta afektif berada pada kategori baik. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil tes evaluasi akhir siklus I diperoleh skor nilai terendah adalah 60 (6 orang) dan skor tertinggi 80 (2 orang). Jumlah siswa yang tuntas 14 orang dan yang tidak tuntas 6 orang dari 20 orang subyek penelitian. Persentase KBK diperoleh 70.0%. Tes evaluasi akhir siklus II, diperoleh skor terendah adalah 60 (1 orang) dan skor tertinggi adalah 80 (9 orang). Jumlah siswa yang tuntas 19 orang dan yang tidak tuntas 1 orang. Persentase DSK.075% dan KBK 95.0%. Deskripsi data hasil tes evaluasi akhir siklus I dan siklus II disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Deskripsi Data Tes Evaluasi Akhir Siklus I dan Siklus II Aspek Perolehan Hasil Siklus I Siklus II Jumlah Siswa 20 orang 20 orang Skor Terendah 60 (6 orang) 60 (1 orang) Skor Tertinggi 80 (2 orang) 80 (9 orang) Jumlah Siswa yang Tuntas 14 orang 19 orang Ketuntasan Belajar Klasikal 70% 95% Hasil pengamatan aktifitas guru dan siswa pada siklus I, diperoleh persentase aktifitas guru rata-rata 58.9%% dengan kategori cukup, aktifitas siswa rata-rata 69.5% kategori baik. Hasil pengamatan pada siklus II, diperoleh rata-rata aktifitas guru maupun aktifitas siswa berada pada kategori sangat baik. Persentase rata-rata aktifitas guru adalah 85.7% kategori sangat baik, dan aktifitas siswa sebesar 88.7% 176

kategori sangat baik. Hasil analisis data pengamatan aktifitas guru dan siswa disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Aktifitas Guru dan Siswa No Aspek Pengamatan Siklus I Siklus II % Kategori % Kategori 1 Aktifitas Guru 58.9 Cukup 85.7 Sangat Baik 2 Aktifitas Siswa: 69.5 Baik 88.7 Sangat Baik Pembahasan Hasil observasi aktifitas guru pada pembelajaran siklus I tergolong dalam kategori cukup, sedangkan hasil observasi pada siklus II mengalami peningkatan dari dengan kategori sangat baik. Berdasarkan kategori aktifitas yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran siklus I, secara umum keseluruhan aspek yang diobservasi perlu diperbaiki. Penyampaian materi pelajaran, pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal- hal yang belum dimengerti, memberikan penguatan kepada siswa yang bertanya atau menjawab dengan benar dan mengarahkan siswa dalam mengerjakan tugas evaluasi khususnya tugas rumah, merupakan hal-hal pokok yang perlu diperbaiki oleh guru. Membimbing siswa dalam presentase hasil kerja kelompok agar memperoleh hasil yang lebih baik lagi sehingga dapat mencapai taraf keberhasilan yang lebih tinggi. Aktifitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus I berada pada kategori baik. Hal tersebut mengalami peningkatan pada siklus II termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan adanya upaya perbaikan berdasarkan refleksi pada siklus I. Perbaikan-perbaikan tersebut antara lain kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, keaktifan siswa dalam berdiskusi, dan efektifitas siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan, sudah mencapai kategori baik. Peningkatan yang terjadi ini menunjukkan bahwa guru telah meningkatkan kinerjanya dalam memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I. Peningkatan aktifitas guru dan siswa dari siklus I ke siklus II menyebabkan pula peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dalam penelitian ini dapat dilihat dari data yang telah diolah yang menunjukkan pada evaluasi akhir pada siklus I diperoleh 14 orang siswa 177

yang tuntas secara individu dan 6 orang siswa yang tidak tuntas dengan nilai 60% serta daya serap klasikal yaitu 68.5%, sedangkan presentase ketuntasan belajar klasikal mencapai 70.00%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil tes evaluasi pada siklus I belum memenuhi standar ketuntasan keberhasilan yang ditetapkan, berdasarkan indikator keberhasilan suatu kelas dikatakan tuntas jika mencapai daya serap individual 65% dan ketuntasan belajar klasikal mencapai 85% (Depdiknas, 2001). Ada beberapa hal yang menyebabkan banyak siswa yang tidak tuntas yaitu karena siswa tidak memperhatikan tujuan pembelajaran yang di sampaikan oleh guru, siswa tidak dengan sungguh-sungguh memperhatikan penjelasan dan petunjuk yang diberikan oleh guru, siswa kurang aktif dalam berdiskusi dan bersifat pasif dalam mencari jawaban soal yang ada dalam LKS. Kondisi tersebut disebabkan salah satunya karena siswa belum terbiasa dengan pembelajaran dengan metode bervariasi seperti metode pemberian tugas secara terencana dengan baik yang diterapkan sehingga belum percaya diri untuk mengeluarkan pendapat. Berdasarkan hasil tersebut, maka perlu dilakukan perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II berdasarkan hasil refleksi siklus I meliputi kegiatan memotivasi siswa, penyampaian materi yang lebih jelas dan pembimbingan siswa dalam proses pembelajaran. Perbaikan tersebut dilakukan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan mengadakan pendekatan dan memberikan pemahaman bahwa belajar dengan sungguh-sungguh dan saling berdiskusi serta kerja sama akan lebih mempermudah dalam memahami pelajaran. Pada siklus II menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan dengan siklus I. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil tes evaluasi akhir pada siklus II siswa yang tuntas secara individu sebanyak 20 siswa atau semua siswa tuntas dalam belajar. Hasil analisis data menunjukkan bahwa daya serap klasikal 75.0% dan ketuntasan belajar klasikal mencapai 95%. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan tindakan pembelajaran siklus II telah mencapai standar ketuntasan keberhasilan yang ditetapkan. Ketercapaian ketuntasan belajar pada siklus II ini membuktikan bahwa pelaksanaan tindakan dengan menggunakan metode pembelajaran pemberian tugas dalam pembelajaran PKn dapat meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga 178

penelitian ini berakhir pada siklus II. Hasil penelitian ini, sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Dimyati dan Moedjiono (2002) bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak mengajar atau tindak belajar. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Metode pembelajaran pemberian tugas dalam pembelajaran PKn pada siswa kelas IV SDN Tolole juga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mencari dan mengungkapkan jawaban terhadap pertanyaan (tugas) yang diberikan. Selain itu dapat meningkatkan kerja sama dalam proses belajar mengajar, serta memberikan kebebasan kepada siswa dalam bertanya atau berdiskusi dengan teman-teman kelompok. Siswa juga lebih paham jika teman-teman yang mengajari karena mereka merasa bebas bertanya apa yang belum jelas. Pemberian tugas yang dilakukan dengan mengacu pada karakteristik siswa dan hal-hal yang dapat ditemukan siswa dalam kehidupan sehari-hari, menyebabkan siswa lebih mudah dalam memahami dan menerima materi yang diajarkan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Roestiyah (2008:134) yang menyatakan bahwa melalui metode pemberian tugas memberikan keuntungan antara lain 1) dapat membangkitkan siswa untuk lebih giat belajar, apalagi tugas yang diberikan sesuai dengan kebutuhan siswa, 2) dapat memupuk rasa tanggung jawab siswa, 3) dapat memupuk rasa percaya diri sendiri, dan 4) dapat mengembangkan pola berpikir, keterampilan, efektif siswa yang berhubungan dengan tugas yang diberikan kepadanya. Hasi penelitian ini memperkuat beberapa hasil penelitian sebelumnya, diantaranya Suwasto (2012) yang meneliti tentang peningkatan hasil belajar PKn materi konsep nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi melalui metode diskusi dan resitasi. Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh Alfalah (2011) melakukan penelitian tentang penerapan metode kerja kelompok dan pemberian tugas pada mata pelajaran Al-Qur an Hadits di MTsN Malang III Gondalagi. 179

IV. PENUTUP Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Hasil belajar siswa pada Pelajaran PKn siswa kelas IV SDN Tolole dapat ditingkatkan melalui penerapan metode pemberian tugas. Saran Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah diharapkan dalam pembelajaran bidang studi PKn di sekolah dasar (SD) agar menerapkan metode pembelajaran bervariasi seperti metode pemberian tuags untuk mengingkatkan hasil belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Alfalah, Nurul. (2011). Penerapan Metode Kerja Kelompok dan Pemberian Tugas Belajar untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa terhadap Mata Pelajaran Al-Qur an Hadits di MTsN III Malang Gondanglegi. Skripsi Sarjana pada Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang: tidak diterbitkan. Depdiknas. ( 2001). Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Malusa, Tasman. (2011). Efektivitas Pemberian Tugas Setiap Akhir Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn Kelas IX SMP Negeri 3 Balantak. Jurnal Pedagogika. 2(1): 72 78. Roestiyah, N. K. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Sardiman, A. M. (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Susilo, Herawati, Chotimah, Husnul. dan Sari, Yuyun Dwita. 2009. Penelitian Tindakan Kelas sebagai Sarana Pengembangan Keprofesionalan Guru dan Calon Guru. Malang: Bayumedia Publishing. Suwasto. (2012). Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Konsep Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi melalui Metode Diskusi dan Resitasi. Dinamika. 3(2): 245 249. 180