Penerapan BFS dan DFS pada Pencarian Solusi

dokumen-dokumen yang mirip
Penerapan BFS dan DFS pada Pencarian Solusi

Implementasi Algoritma BFS dan DFS dalam Penyelesaian Token Flip Puzzle

Penerapan Pohon dengan Algoritma Branch and Bound dalam Menyelesaikan N-Queen Problem

Penyelesaian Permainan Sliding Puzzle 3x3 Menggunakan Algoritma Greedy Dengan Dua Fungsi Heuristik

Branch & Bound. Bahan Kuliah IF2211 Strategi Algoritma Rinaldi Munir & Masayu Leylia Khodra

Algoritma Branch & Bound

Penerapan Algoritma DFS pada Permainan Sudoku dengan Backtracking

Implementasi Algoritma DFS pada permainan Monument Valley

Aplikasi Algoritma Traversal Dalam Binary Space Partitioning

ALGORITMA PENCARIAN. 1. Iterative-Deepening Depth-First Search (IDS) Nama : Gede Noverdi Indra Wirawan Nim : Kelas : VI A

Kecerdasan Buatan. Penyelesaian Masalah dengan Pencarian... Pertemuan 02. Husni

Problem solving by Searching. Materi 3 Kecerdasan Buatan Oleh: Dewi Liliana TI PNJ

Breadth/Depth First Search (BFS/DFS) Bahan Kuliah IF2211 Strategi Algoritmik Oleh: Rinaldi Munir Update: Nur Ulfa Maulidevi 2 Maret 2015

Aplikasi dan Analisis Algoritma BFS dan DFS dalam Menemukan Solusi pada Kasus Water Jug

Penerapan strategi BFS untuk menyelesaikan permainan Unblock Me beserta perbandingannya dengan DFS dan Branch and Bound

ALGORITMA PENCARIAN SIMPUL SOLUSI DALAM GRAF

Penerapan Algoritma BFS dan DFS dalam Mencari Solusi Permainan Rolling Block

METODE PENCARIAN BFS dan DFS

Penerapan Algoritma Branch and Bound pada Penentuan Staffing Organisasi dan Kepanitiaan

Bab 2 2. Teknik Pencarian

Tujuan Instruksional

Praktikum Blind Search (BFS dan DFS)

Kecerdasan Buatan Penyelesaian Masalah dengan Pencarian

Algoritma Branch & Bound untuk Optimasi Pengiriman Surat antar Himpunan di ITB

Pembentukan pohon pencarian solusi dan perbandingan masingmasing algoritma pembentuknya dalam simulasi N-Puzzle

5.Permutasi dan Kombinasi

Pemanfaatan Pohon dalam Realisasi Algoritma Backtracking untuk Memecahkan N-Queens Problem

ALGORITMA PENCARIAN (1)

Penerapan Search Tree pada Penyelesaian Masalah Penentuan Jalur Kota Terpendek.

Menyelesaikan Permainan Wordament Menggunakan Algoritma Backtracking

PENERAPAN ALGORITMA BFS PADA CHINESE SLIDE BLOCK PUZZLE (KLOTSKI)

PENERAPAN ALGORITMA RUNUT-BALIK DALAM PENCARIAN SOLUSI TEKA-TEKI BATTLESHIP

Breadth/Depth First Search. Bahan Kuliah IF2211 Strategi Algoritmik Oleh: Rinaldi Munir Update: Masayu Leylia Khodra 22 September 2013

Hal penting dalam menentukan keberhasilan sistem cerdas adalah kesuksesan dalam pencarian.

PENYELESAIAN MASALAH MISSIONARIES DAN CANNIBAL MENGGUNAKAN ALGORITMA DFS DENGAN VARIASI PENGHINDARAN REPEATED STATE

Metode Searching. Blind/Un-informed Search. Heuristic/Informed Search. Breadth-First Search (BFS) Depth-First Search (DFS) Hill Climbing A*

Pemanfaatan Algoritma Runut-Balik dalam Menyelesaikan Puzzle NeurOn dalam Permainan Logical Cell

dengan Algoritma Branch and Bound

PENERAPAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND DALAM MENENTUKAN RUTE TERPENDEK UNTUK PERJALANAN ANTARKOTA DI JAWA BARAT

PENERAPAN ALGORITMA BACKTRACKING PADA PERMAINAN WORD SEARCH PUZZLE

Perbandingan Algoritma Brute Force dan Breadth First Search dalam Permainan Onet

Algoritma Branch and Bound. (Bagian 1)

Analisis Beberapa Algoritma dalam Menyelesaikan Pencarian Jalan Terpendek

Analisis Penerapan Algoritma Backtracking Pada Pencarian Jalan Keluar di Dalam Labirin

Penerapan Algoritma Branch and Bound untuk Optimasi Rute Penempelan Poster di Papan Mading ITB

Masalah, Ruang Keadaan dan Pencarian 4/7/2016. fakultas ilmu komputer program studi informatika

METODE BRANCH AND BOUND UNTUK MENEMUKAN SHORTEST PATH

Penerapan Algoritma BFS, DFS, DLS dan IDS dalam Pencarian Solusi Water Jug Problem

BAB III METODE PELACAKAN/PENCARIAN

Penerapan DFS dan BFS dalam Pencarian Solusi Game Japanese River IQ Test

METODE PENCARIAN DAN PELACAKAN

Sistem Kecerdasan Buatan. Masalah, Ruang Masalah dan Pencarian Solusi. Masalah. Masalah Sebagai Ruang Keadaan 10/7/2015

Penerapan strategi runut-balik dalam penyelesaian permainan puzzle geser

Perbandingan BFS, DFS dan Greedy pada Permainan Logika Crossing Bridge

Penerapan Algoritma Runut-Balik (Backtracking) pada Permainan Nurikabe

Pengantar Strategi Algoritmik. Oleh: Rinaldi Munir

memberikan output berupa solusi kumpulan pengetahuan yang ada.

SOLUSI PERMAINAN CHEMICALS DENGAN ALGORITMA RUNUT BALIK

Penggabungan Algoritma Brute Force dan Backtracking dalam Travelling Thief Problem

Pelacakan dan Penentuan Jarak Terpendek terhadap Objek dengan BFS (Breadth First Search) dan Branch and Bound

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Penggunaan Algoritma Branch and Bound dan Program Dinamis Dalam Pemecahan Masalah Rubik s Cube

Implementasi Permainan Reversi menggunakan Penelusuran BFS dengan Konsep Algoritma MinMax

PENGGUNAAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND UNTUK MENYELESAIKAN PERSOALAN PENCARIAN JALAN (PATH-FINDING)

Penerapan Algoritma Backtracking pada Game The Lonely Knight

Penyelesaian N-Puzzle Menggunakan A* dan Iterative Deepening A*

Pemodelan AI dalam Permainan Snake dengan Algoritma Branch and Bound

Perbandingan Algoritma Brute Force dan Backtracking dalam Permainan Word Search Puzzle

Penerapan Algoritma DFS dan BFS untuk Permainan Wordsearch Puzzle

Algoritma Backtracking Pada Logic Game : Family Crisis (Game Penyebrangan)

Penggunaan Metode Depth First Search (DFS) dan Breadth First Search (BFS) pada Strategi Game Kamen Rider Decade Versi 0.3

Algoritma Runut-balik (Backtracking) Bahan Kuliah IF2251 Strategi Algoritmik Oleh: Rinaldi Munir

Algoritma Runut-balik (Backtracking) Bagian 1

Menentukan Susunan Terbaik Tim Proyek dengan Algoritma Branch and Bound

Penerapan Algoritma Greedy dan Algoritma BFS untuk AI pada Permainan Greedy Spiders

Perbandingan Algoritma Greedy & Bactracking Dalam Penyelesaian Permainan 2048

Pemanfaatan Algoritma Runut-balik dalam Penentuan Golongan Suara pada Dunia Paduan Suara

Penerapan Algoritma Runut-balik pada Permainan Math Maze

BAB III ALGORITMA BRANCH AND BOUND. Algoritma Branch and Bound merupakan metode pencarian di dalam ruang

Implementasi Intuitif Penyelesaian Labirin dengan Algoritma Depth-First Search

Branch and Bound untuk Rute Terpendek Tur Pengenalan Labtek V Gedung Benny Subianto Chita Najmi Nabila /

Implementasi Logika Penurunan Persamaan Aritmatika pada Program Komputer

Pencarian Pohon Solusi Permainan Alchemy Menggunakan Algoritma BFS dan DFS

POHON CARI BINER (Binary Search Tree)

BFS dan DFS. Bahan Kuliah IF2151 Strategi Algoritmik. Oleh: Rinaldi Munir

Penerapan dan Perbandingan Teknik Pencarian Melebar dan Mendalam Pada Permainan Wordament

Algoritma Pencarian Blind. Breadth First Search Depth First Search

PERBANDINGAN ALGORITMA BFS DAN DFS DALAM PEMBUATAN RUTE PERJALANAN OBJEK PERMAINAN 2 DIMENSI

Aplikasi Graf Breadth-First Search Pada Solver Rubik s Cube

Problem-solving Agent: Searching

Jurnal Mahajana Informasi, Vol.1 No 2, 2016 e-issn: SIMULASI PERGERAKAN CHESS KNIGHT DALAM PAPAN CATUR

Penerapan Algoritma Branch And Bound Dalam Optimasi Assigment Problem

Algoritma Runut-balik (Backtracking)

Menyelesaikan Kakuro Puzzle dengan Kombinatorial

Aplikasi Pohon Pencarian Biner Seimbang sebagai Memo Table Dynamic Programming

Pohon. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Program Studi Teknik Informatika ITB. Rinaldi M/IF2120 Matdis 1

Penggunaan Pohon Biner Sebagai Struktur Data untuk Pencarian

Penerapan Algoritma Branch and Bound untuk Penentuan Jalur Wisata

Back end. Generate soal. logic. Generate plan. output. N-puzzle solved GUI. Parsing output dari solver

Transkripsi:

Penerapan BFS dan DFS pada Pencarian Solusi Bahan Kuliah IF2151 Strategi Algoritmik Oleh: Rinaldi Munir 1

Pengorganisasian Solusi Kemungkinan2 solusi dari persoalan membentuk ruang solusi (solution space) Ruang solusi diorganisasikan ke dalam struktur pohon Pencarian solusi dilakukan dengan mengunjungi (traversal) simpul-simpul di dalam pohon 2

Pohon yang ditelusuri: pohon dinamis Pohon dinamis: pohon yang dibangun selama pencarian solusi berlangsung Pohon dinamis dibangun dengan 2 metode traversal: BFS dan DFS Pohon dinamis menyatakan status-status persoalan pada saat pencarian solusi berlangsung. 3

Terminologi Status persoalan (problem state): simpul-simpul di dalam pohon dinamis yang memenuhi kendala (constraints). Status solusi (solution state): satu atau lebih status yang menyatakan solusi persoalan. Status tujuan (goal state): status solusi yang merupakan simpul daun Ruang solusi (solution space): himpunan semua status solusi. Ruang status (state space): Seluruh simpul di dalam pohon dinamis dan pohonnya dinamakan juga pohon ruang status (state space tree). 4

Contoh 6.1. Pohon ruang status yang dibangkitkan untuk menghasilkan semua permutasi A, B, C: () A B C AB AC BA BC CA CB ABC ACB BAC BCA CAB CBA Ket: () = status kosong Setiap simpul di dalam pohon menyatakan status persoalan. Status awal adalah akar yang berupa sebuah kosong. Setiap daun pada pohon tersebut (ABC, ACB, BAC, BCA, CAB. Dan CBA) menyatakan status solusi, dan semua daun adalah ruang solusi. 5

Contoh 6.2. Permainan 8-puzzle: 4 8 (a) Susunan awal (initial state) 1 2 3 8 4 7 6 5 (b) Susunan akhir (goal state) 6

4 8 up down left right 2 6 4 1 8 4 5 8 4 8 4 8 7 3 left right left right down up up down 2 6 2 6 1 6 2 1 4 1 8 4 61 8 4 5 8 4 5 8 7 4 8 2 4 8 4 8 6 4 8 3 7 3 7 5 5 3 7 5 down 4 2 6 61 8... dan seterusnya 7

Metode Pencarian Melebar (BFS) 0 0 0 0 1 2 1 2 1 2 3 4 3 4 5 6 (i) (ii) (iii) (iv) Gambar 6.4. Tahapan pembentukan pohon BFS 8

S0: () A S1: S2: S3: B C S4: S5: S6: S7: S8: S9: AB AC BA BC CA CB S10: S11: S12: S13: S14: S15: ABC ACB BAC BCA CAB CBA Gambar 6.5 Pembentukan pohon ruang status persoalan pembangkitan permutasi A, B, C dengan metode BFS 9

S0: 4 8 up down left right S1: 2 6 S2: S3: S4: 4 1 8 4 5 8 4 8 7 3 4 8 left right left right down up up down S5: S6: S7: S8: S9: S10: S11: S12: 2 6 2 6 1 6 2 1 4 1 8 4 61 8 4 5 8 4 5 8 7 4 8 2 4 8 4 8 6 4 8 3 7 3 7 5 5 3 7 5 down S15: 4 2 6 61 8... dan seterusnya Gambar 6.6 Pembentukan pohon ruang status persoalan 8-puzzle dengan metode BFS. 10

Contoh 6.3. Sebuah mainan yang terdiri atas 3 buah blok (dinomori 1, 2, dan 3). 1 2 3 3 1 2 (a) Susunan awal (b) Susunan akhir Operator perpindahan: PINDAHKAN X ke Y, yang berarti memindahkan objek X ke atas objek yang lain. Pada setiap saat, hanya satu buah blok yang boleh dipindahkan. Operator tidak digunakan untuk membangkitkan status yang sama lebih dari satu kali. 11

Pohon ruang status yang dibentuk selama pencarian solusi dengan metode BFS: S0: 1 2 3 S3: 3 S1: S2: 1 1 1 2 3 2 3 2 S8: 2 S4: S5: S6: S7: 2 2 3 3 1 1 3 1 3 1 2 1 2 3 S9: 3 S10: 1 2 2 1 3 12

Dengan mengikuti lintasan dari simput akar (S0) ke simpul solusi(s10), kita memperoleh konfigurasi urutan perpindahan blok dari status awal sampai ke status akhir. Dengan metode BFS, jika terdapat sebuah solusi, maka BFS menjamin dapat menemukannya. Jika terdapat lebih dari satu buah solusi, BFS selalu menemukan solusi pertama pada aras pohon yang paling rendah. 13

Kompleksitas waktu algoritma BFS: Asumsi: setiap simpul dapat membangkitkan b buah simpul baru. Misalkan solusi ditemukan pada aras ke-d Jumlah maksimum seluruh simpul: 1 + b + b 2 + b 3 +... + b d = (b d+1 1)/(b 1) T(n) = O(b d ). Kompleksitas ruang algoritma BFS = sama dengan kompleksitas waktunya, karena semua simpul daun dari pohon harus disimpan di dalam memori selama proses pencarian. 14

Metode Pencarian Mendalam (DFS) 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 4 1 4 1 4 2 2 3 2 3 2 3 5 2 3 5 6 (i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) Gambar 6.9. Tahapan pembentukan pohon DFS 15

Pembentukan pohon ruang status persoalan pembangkitan permutasi A, B, C dengan metode DFS S0: () A S1: S6: S11: B C S2: S4: S7: S9: S12: S14: AB AC BA BC CA CB S3: S5: S8: S10: S13: S15: ABC ACB BAC BCA CAB CBA 16

Contoh. Sebuah bidak (pion) bergerak di dalam sebuah matriks pada Gambar 6.11. Bidak dapat memasuki elemen matriks mana saja pada baris paling atas. Dari elemen matriks yang berisi 0, bidak dapat bergerak ke bawah jika elemen matriks di bawahnya berisi 0; atau berpindah horizontal (kiri atau kanan) jika elemen di bawahnya berisi 1. Bila bidak berada pada elemen yang berisi 1, ia tidak dapat bergerak kemanapun. Tujuan permainan ini adalah mencapai elemen matriks yang mengandung 0 pada baris paling bawah. 17

1 2 3 4 1 1 0 0 0 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 4 1 0 0 0 Operator yang digunakan: Gambar 6.11 Matriks bidak DOWN pindahkan bidak satu posisi ke bawah LEFT pindahkan bidak satu posisi ke kiri RIGHT pindahkan bidak satu posisi ke kanan Batas kedalaman maksimum pohon ruang status diandaikan 5. 18

S0 S0 S1 (1,1) S2 (1,2) S8 (1,3) S18 (1,4) S1 (1,1) S2 (1,2) S8 (1,3) S13 (1,4) S3 (2,2) S9 (1,2) S14 (1,4) S3 (2,2) S9 (1,4) S4 (2,1) S7 (2,3) S10 (2,2) S15 (2,4) S4 (2,1) S7 (2,3) S10 (2,4) S5 (3,1) S11 (2,1) S13 (2,3) S16 (3,4) S5 (3,1) S11 (3,4) S6 (3,2) S12 (3,1) S17 (4,4) S6 (3,2) S12 (4,4) Gambar 6.12 (a) Pohon ruang status yang mengandung duplikasi simpul (b) Pohon ruang status yang menghindari pembangkitan simpul yang sama. 19

Kompleksitas waktu algoritma DFS pada kasus terburuk adalah O(bm). Kompleksitas ruang algoritma DFS adalah O(bm), karena kita hanya hanya perlu menyimpan satu buah lintasan tunggal dari akar sampai daun, ditambah dengan simpul-simpul saudara kandungnya yang belum dikembangkan. 20

Untuk persoalan yang memiliki banyak solusi, metode DFS lebih cepat daripada BFS, karena DFS menemukan solusi setelah mengeksplorasi hanya sebagian kecil dari seluruh ruang status. Sedangkan BFS masih harus menelusuri semua lintasan pada aras d 1 sebelum memeriksa solusi pada aras d. 21

Varian DFS: Metode Pencarian Mendalam Berulang (IDS = Iterative Deepening Search) Kesulitan utama pada metode DFS adalah menentukan batas maksimum kedalaman pohon ruang status. Strategi yang digunakan untuk memecahkan masalah kedalaman terbaik ini adalah dengan mencoba semua kedalaman yang mungkin, mula-mula kedalaman 0, kedalaman 1, kedalaman 2, dan seterusnya. 22