BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 31 Juli 2002 perihal penerapan Good Corporate Governance atau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI DAN PENGELOLAAN ASET KOMPUTER PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. PT. SUCOFINDO adalah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN),

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya merupakan salah satu instansi

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xv BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II LANDASAN TEORI... 7

BAB I PENDAHULUAN. adanya perencanaan sangat sulit untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai, sebab

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Otonomi daerah merupakan hak, wewenang, serta kewajiban daerah otonom

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan Masalah 3

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan sangat pesat terutama dibidang teknologi komputer. Disadari maupun. komputerisasi akan mempermudah aktivitas sehari-hari.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Probolinggo merupakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xix. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. digariskan. Audit internal modern menyediakan jasa- jasa yang mencakup

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. penjualan air mineral yang didirikan pada tahun 2004 yang terletak di kota

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Apotik Sinar Jaya yang bertempat di ruko Oktoiskandar No.2 Samarinda

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dikenal dengan Good Corporate Governance (GCG) menjadi isu yang

IMPLEMENTASI TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) DI LINGKUNGAN INTERNAL PT. PGN (Persero) Tbk DISTRIBUSI WILAYAH III SUMATERA UTARA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. konsep good corporate governance (GCG). Konsep ini sebenarnya merupakan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xviii BAB I PENDAHULUAN Perumusan Masalah...

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xxiii BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN. bendanya. Agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang dengan baik

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... BAB I PENDAHULUAN... 1

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1..1Latar Belakang. PT. Surya Pamenang merupakan salah satu perusahaan penghasil kertas

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis mengenai Penerapan Good Corporate Governance

BAB I PENDAHULUAN. baik dan canggih. Teknologi yang dibutuhkan bukan saja berupa perangkat keras

BAB 1. pertanggungan ulang terhadap risiko yang dihadapi oleh Perusahaan Asuransi. atau merecord transaksi-transaksi dari suatu kegiatan.

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... xiii. DAFTAR ISI... xv. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR GAMBAR... xix. DAFTAR LAMPIRAN... xxiii BAB I PENDAHULUAN...

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu pelaku kegiatan ekonomi di Indonesia, keberadaan Badan

BAB I PENDAHULUAN. salah jika era sekarang disebut sebagai era informasi. Akibat kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem penjualan merupakan bagian yang penting dalam pengoperasian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR LAMPIRAN. Gambar A.1 Rancangan Output Laporan Daftar Bangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendapatan negara maupun pembiayaan.ibarat sebuah bahtera, berlayar hingga akhirnya mampu berlabuh. APBN menjadi motor

PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

BAB I PENDAHULUAN. unsur keuangan negara antara lain kekayaan negara/kekayaan daerah berupa uang, surat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut agar lebih maju dan berkembang. Dengan kemajuan sistem

BAB I PENDAHULUAN. dan Amerika Serikat sekitar satu setengah abad yang lalu (1840-an). Untuk

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan perdagangan ataupun

PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. SD Negeri Pagesangan adalah sekolah dasar yang dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran atau kecepatan penyelesaian berbagai pekerjaan apapun.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

: Aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap tersebut dikurangi akumulasi penyusutan.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan regulasi dari waktu ke waktu. Perubahan tersebut dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat dan pesat dapat dipandang sebagai peluang

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, serta

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE/GCG)

DAFTAR ISI. ABSTRAK...vii. KATA PENGANTAR...viii. DAFTAR ISI...x. DAFTAR GAMBAR...xii. DAFTAR TABEL...xvi BAB I PENDAHULUAN...1

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xvi BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Ria No. 9 Cimahi yang bergerak dibidang penjualan games. Tintin Game Shop ini

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun Awalnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya sebuah perusahaan berdiri untuk dapat berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 15,30%, sedangkan pertumbuhan alamiahnya rata-rata. dibandingkan dengan pertumbuhan alamiahnya. Hal ini menunjukkan bahwa

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. sesuai dengan yang diharapkan maka dibutuhkan seleksi sistem. Seleksi sistem

BAB I PENDAHULUAN. Parkir. ( UU No 22 Tahun 1999 dan PP No 25 Tahun 2000) Kota Surabaya memiliki struktur yang cukup kompleks diantaranya meliputi

SKRIPSI. Oleh: SUSI YANTI RESTINA BR PASARIBU

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan pesat. Oleh karena itu, dengan dukungan aplikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan tercapai seefektif dan seefisien mungkin. salah satunya memproduksi pupuk urea. Produk ini di distribusikan ke berbagai

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122 TAHUN 2001 TENTANG TIM KEBIJAKAN PRIVATISASI BADAN USAHA MILIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 9 TAHUN 2014

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

BAB I PENDAHULUAN. Biasanya di samping mencari laba, tujuan perusahaan mencakup pertumbuhan

BOARD MANUAL PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. ABSTRAK... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR GAMBAR... 5 DAFTAR LAMPIRAN... 7

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak dimanfatkan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Banyak sekali perusahaan

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... x BAB I PENDAHULUAN Rumusan Masalah...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pedoman Tata Kelola Yang Baik (Good Governance) BPJS Ketenagakerjaan. Good Governance is Commitment and Integrity

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Rochmansjah (2010) ditandai dengan adanya penyelenggaraan manajemen

PEDOMAN & TATA TERTIB SATUAN PENGAWASAN INTERNAL PT WIJAYA KARYA BETON Tbk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Menurut Tampubolon (2010) dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai wakil dari pemilik juga memiliki kepentingan pribadi sehingga perilaku

BAB I PENDAHULUAN. 32 Puskesmas induk yang berada di seluruh Kabupaten Tulungagung.

BAB I PENDAHULUAN. transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. dalam UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xxi BAB I PENDAHULUAN...

BAB I PENDAHULUAN. (Hardware) dan juga berupa perangkat lunak (Software), tetapi mempunyai nilai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi telah menimbulkan dampak yang cukup besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Bagi perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh masyarakat,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Yang menjadi rumusan masalah dalam pengerjaan proyek akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/M-MBU/2002 pada tanggal 31 Juli 2002 perihal penerapan Good Corporate Governance atau disebut Tata Kelola Perusahaan Yang Baik dalam lingkungan perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara), maka PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, yang merupakan salah satu unit PT PLN (Persero) sebagai perusahaan BUMN, berkewajiban untuk melaksanakan hal tersebut di dalam pengusahaan dan pengelolaan perusahaan untuk memenuhi prinsip prinsip seperti: transparansi (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), kemandirian (independency), dan kewajaran (fairness). Dalam pengimplementasiannya, PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur membuat Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) yang merangkum keseluruhan alur kerja dan proses bisnis perusahaan untuk mencapai tujuan Good Corporate Governance yang telah dicanangkan. Salah satu yang tertuang dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan adalah proses bisnis manajemen aset. 1

2 Manajemen Aset secara umum didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang dikaitkan dengan mengidentifikasi aset apa yang diperlukan, bagaimana cara mendapatkannya, cara mendukung dan memeliharanya, serta cara membuang atau memperbaruinya sehingga aset tersebut secara efektif dan efisien dapat mewujudkan sasaran / objektif. Sedangkan manajemen aset secara khusus didefinisikan sebagai serangkain disiplin, metode, prosedur, dan tool untuk mengoptimalkan dampak bisnis keseluruhan atas biaya, kinerja dan paparan resiko (terkait dengan ketersediaan, efisiensi, umur pakai, dan regulasi / `keselamatan / kepatuhan pada aturan lingkungan hidup) dari aset fisik perusahaan (Muhtadin, 2011). Berdasarkan hasil observasi pada Proses Bisnis Manajemen Aset yang tertuang dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan, lebih spesifik berupa aset komputer yang menjadi fokus penelitian, hingga saat ini belum ada sebuah perangkat lunak untuk melakukan pencatatan inventarisasi aset komputer setelah pengadaan aset komputer. Proses bisnis inventarisasi aset komputer yang ada saat ini adalah aset aset komputer yang baru datang setelah proses pengadaan diberi label barang saja. Aset komputer yang telah diberi label barang tersebut kemudian disebar kepada pengguna pengguna yang meminta rekues komputer baru kepada Deputi Teknologi Informasi. Dengan tidak adanya pencatatan mendetail mengenai aset komputer, sering kali terjadi pemindah tanganan aset komputer antara satu pengguna dengan

3 pengguna lainnya. Padahal, setiap divisi dan unit usaha tertentu memiliki spesifikasi komputer dan komponen yang berbeda. Akibatnya, kinerja perusahaan pada satu unit divisi dan unit usaha tertentu menjadi terganggu. Lebih lanjut, ketiadaan pencatatan inventarisasi atau perekaman data aset komputer pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur membuat perusahaan tidak dapat mengetahui informasi mendetail aset komputer seperti nama pengguna dan letak pengguna aset komputer, detail komponen komponen yang melekat pada aset komputer, tanggal perolehan aset komputer, tanggal habis pakai aset komputer, nilai perolehan aset komputer serta nilai residu aset komputer. Dampaknya, PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur tidak memilik data valid untuk memberikan laporan pertanggung jawaban penggunaan aset kepada PT PLN (Persero) Pusat yang wajib dilaporkan setiap semesternya kepada pemerintah. Akibatnya, perusahaan harus menerima konsekuensi pemotongan anggaran belanja oleh pemerintah sebesar 10%. Sedangkan pada proses bisnis pengelolaan aset komputer, terdapat dua proses bisnis yang saat ini ada di dalam perusahaan: penjadwalan perawatan dan pencatatan perawatan ke dalam log history maintenance. Proses penjadwalan saat ini masih dilakukan by request oleh pengguna kepada Bagian Teknologi Informasi. Keluhan oleh pengguna kemudian dicatat sementara oleh Bagian Teknologi Informasi ke dalam sticky notes untuk kemudian ditempelkan ke dalam log history maintenance. Bagian Teknologi Informasi kemudian mencari arsip dokumen log history maintenance di dalam

4 ruang arsip lalu diteruskan kepada bagian Teknisi untuk dilakukan perawatan. Masalah yang muncul pada proses bisnis penjadwalan perawatan dan pencatatan perawatan adalah Bagian Teknologi Informasi kesulitan menemukan dokumen log history maintenance satu aset komputer di dalam ruang arsip sehingga Bagian Teknologi Informasi membuat kembali log history maintenance aset komputer tersebut. Akibatnya, terjadi banyak dobel atau lebih dokumen log history maintenance pada satu aset komputer. Dengan ada banyak dokumen log history maintenance, Bagian Teknologi Informasi tidak memilik data valid mengenai konidis aset terkini dan kesulitan melakukan pelaporan hasil perawatan kepada Deputi Teknologi Informasi setiap bulannya. Lebih lanjut mengenai fakta masalah yang muncul di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur tentang pengelolaan aset komputer adalah masih belum ada proses penjadwalan perawatan secara berkala terhadap aset komputer sehingga sering terjadi kerusakan dan umur penggunaan aset komputer tersebut menjadi lebih pendek dari umur ekonomisnya. Dampaknya adalah perusahaan harus melakukan pengadaan komputer kembali untuk mengganti aset komputer yang rusak tersebut yang tentunya mebutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Selain itu, proses pencatatan perawatan aset komputer ke dalam log history maintenance yang masih manual dan tidak terdokumentasi dengan baik mengakibatkan terjadinya dobel atau lebih dokumen log history maintenance pada satu komputer. Akibatnya, perusahaan tidak memiliki data yang valid mengenai kondisi aset komputer terkini. Ditambah lagi, aset aset komputer yang telah

5 rusak dan habis masa pakainya tidak terdokumentasi dengan baik karena ketiadaan proses peremajaan dan penghapusan aset komputer sehingga perusahaan tidak mengetahui data valid mengenai pengadaan aset komputer yang harus diadakan di masa yang akan dating yang berakibat perusahaan mengadakan aset komputer dengan jumlah yang lebih daripada semestinya. Berdasarkan masalah yang berkaitan dengan inventarisasi dan pengelolaan aset komputer tersebut, maka dibangun sebuah perangkat lunak yang mampu melakukan pencatatan inventarisasi aset komputer secara mendetail meliputi nomor inventaris, list spesifikasi, letak, pengguna, kondisi serta masa atau umur ekonomis aset komputer dan pengelolaan aset komputer yang meliputi penjadwalan perawatan aset komputer secara berkala dan insidentil di luar jadwal perawatan berkala, pencatatan perawatan aset komputer dalam satu dokumen log history maintanance, laporan penggantian komponen, penghitungan nilai buku dan penyusutannya, peremajaan aset komputer dengan menambah umur ekonomis aset selama satu tahun serta penghapusan aset komputer apabila aset telah melewati masa / umur ekonomisnya atau aset rusak yang tidak dapat diperbaiki lagi. Aplikasi juga dibangun untuk bisa memberikan laporan perihal daftar aset komputer terinvantarisasi, jadwal perawatan rutin, jadwal perawatan insidentil, laporan penggantian komponen aset komputer, log history maintenance, laporan nilai penyusutan dan akumulasi penyusutannya, laporan aset komputer dengan umur ekonomis kurang dari satu tahun, laporan kondisi aset komputer, laporan penghapusan aset komputer, daftar aset komputer diremajakan, daftar aset

6 komputer habis masa pakai, daftar aset komputer rusak dan laporan rencana pengadaan aset komputer baru. 1.2. Rumusan Masalah Bagaimana membangun sistem informasi inventarisasi dan pengelolaan aset komputer yang memberikan laporan perihal daftar aset komputer terinvantarisasi, jadwal perawatan rutin, jadwal perawatan insidentil, laporan penggantian komponen aset komputer, log history maintenance, laporan nilai penyusutan dan akumulasi penyusutannya, laporan aset komputer dengan umur ekonomis kurang dari satu tahun, laporan kondisi aset komputer, laporan penghapusan aset komputer, daftar aset komputer diremajakan, daftar aset komputer habis masa pakai, daftar aset komputer rusak dan laporan rencana pengadaan aset komputer baru? 1.3. Batasan Masalah Sistem yang akan dibahas memiliki beberapa batasan masalah, yaitu: 1. Perhitungan penyusutan aset komputer menggunakan metode Garis Lurus (Straight Line Method) 2. Tidak membahas tentang pengadaan, mutasi dan peminjaman aset komputer, perhitungan utilisasi aset komputer dan aset komputer dalam bentuk perangkat lunak (software)

7 3. Pada penggantian komponen, tidak membahas tentang kecocokan komponen pengganti, stok dan retur barang pada gudang dan klaim penggantian pada supplier. 1.4. Tujuan Masalah Membangun sistem informasi inventarisasi dan pengelolaan aset komputer yang memberikan laporan perihal daftar aset komputer terinvantarisasi, jadwal perawatan rutin, jadwal perawatan insidentil, laporan penggantian komponen aset komputer, log history maintenance, laporan nilai penyusutan dan akumulasi penyusutannya, laporan aset komputer dengan umur ekonomis kurang dari satu tahun, laporan kondisi aset komputer, laporan penghapusan aset komputer, daftar aset komputer diremajakan, daftar aset komputer habis masa pakai, daftar aset komputer rusak dan laporan rencana pengadaan aset komputer baru. 1.5. Sistematika Penulisan Laporan Tugas Akhir (TA) ini ditulis dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang diambilnya topik Tugas Akhir, rumusan masalah dari topik Tugas Akhir, batasan masalah

8 atau ruang lingkup pekerjaan Tugas Akhir dan tujuan dari Tugas Akhir ini. BAB II : Landasan Teori Bab ini berisi tentang kajian teoritis mengenai konsep dasar dan teori teori yang digunakan dalam penelitian seperti manajemen aset, system informasi manajemen asset, Undang Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000, penyusutan, kelompok harta berwujud dan tarif penyusutannya, penetapan metode penyusutan berdasarkan Buletin Teknis Penyusutan dan System Development Life Cycle BAB III : Analisis dan Perancangan Sistem Bab ini berisi penjelasan tentang tahap tahap yang dikerjakan dalam penyelesaian Tugas Akhir yang terdiri dari analisis sistem, identifikasi masalah, pembuatan blok diagram, document flow, system flow, data flow diagram, desain ERD baik conceptual data model maupun physical data model, struktur basis data, desain antarmuka dan desain uji coba. BAB IV : Implementasi dan Evaluasi Bab ini berisi penjelasan tentang bagaimana mengimplementasikan sebuah aplikasi dari desain perancangan yang telah dibuat dan mengevalusi aplikasi sesuai dengan desain uji coba yang telah direncanakan.

9 BAB V : Penutup Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Saran yang dimaksud adalah saran terhadap kekurangan dari aplikasi yang ada kepada pihak lain yang ingin meneruskan topik Tugas Akhir ini. Tujuannya adalah agar pihak lain tersebut dapat menyempurnakan aplikasi sehingga bisa menjadi lebih baik dan berguna.