BAB IV GAMBARAN UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. batas-batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara dengan Sumatera Barat. - Sebelah Barat dengan Samudera Hindia

BAB I PENDAHULUAN. cara mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata merupakan salah satu sumber daya yang dapat. dimanfaatkan. Sesuai perkembangannya kepariwisataan bertujuan

Tipologi Wilayah Provinsi Bengkulu Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014

METODE PENELITIAN. kepustakaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Anggaran

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LEBONG DAN KABUPATEN KEPAHIANG DI PROVINSI BENGKULU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LEBONG DAN KABUPATEN KEPAHIANG DI PROVINSI BENGKULU

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB III METODE PENELITIAN

UU 3/2003, PEMBENTUKAN KABUPATEN MUKOMUKO, KABUPATEN SELUMA, DAN KABUPATEN KAUR DI PROVINSI BENGKULU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LEBONG DAN KABUPATEN KEPAHIANG DI PROVINSI BENGKULU

I. PENDAHULUAN. Lahan sudah menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang. kelangsungan kehidupan sejak manusia pertama kali menempati bumi.

DINAMIKA PEREKONOMIAN LAMPUNG

PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR BENGKULU RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BENGKULU TAHUN 2018 PERATURAN GUBERNUR BENGKULU NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MUKOMUKO, KABUPATEN SELUMA, DAN KABUPATEN KAUR DI PROVINSI BENGKULU

HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI BENGKULU TAHUN 2016

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MUKOMUKO, KABUPATEN SELUMA, DAN KABUPATEN KAUR DI PROVINSI BENGKULU

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER Provinsi DKI Jakarta TAHUN 2012

I-1 BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MUKOMUKO, KABUPATEN SELUMA, DAN KABUPATEN KAUR DI PROVINSI BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan suatu Negara untuk tujuan menghasilkan sumber daya

INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER Provinsi DKI Jakarta TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BENGKULU TENGAH DI PROVINSI BENGKULU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BENGKULU TENGAH DI PROVINSI BENGKULU

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BENGKULU TENGAH DI PROVINSI BENGKULU

No.46/08/17/Th IV, 03 Agustus 2015

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Sekapur Sirih. Penutup

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN EMPAT LAWANG DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Provinsi Lampung dengan menggunakan data

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN EMPAT LAWANG DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

BAB IV GAMBARAN UMUM. 15 Lintang Selatan dan antara Bujur Timur dan dilalui oleh

PERATURAN BUPATI REJANG LEBONG NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat

dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang berada di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Selain

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita, atau yang biasa disebut pertumbuhan ekonomi. Indikator

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

ANALISIS PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN MINAHASA SELATAN

BAB IV GAMBARAN UMUM. Secara geografis Provinsi Jawa Tengah terletak antara 5 40 dan 8 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Fisik dan Topografi Kota Bandarlampung

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

KAJIAN DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH TERHADAP KESENJANGAN EKONOMI ANTAR DAERAH PESISIR DI PROVINSI BENGKULU

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara.

IV. GAMBARAN UMUM Letak Geogafis dan Wilayah Administratif DKI Jakarta. Bujur Timur. Luas wilayah Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan SK Gubernur

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN SOPPENG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Seuntai Kata. Bengkulu, November 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu. Ir. Dody Herlando, M.Econ.

PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI BENGKULU

TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014

2012, No di bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan, serta kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah untuk penyelenggaraan otonomi

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV GAMBARAN UMUM. Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14

BAB IV GAMBARAN UMUM. Bujur Timur sampai 105º50 (BT) Bujur Timur dan 3º45 (LS) Lintang Selatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Faktor-faktor yang..., Yagi Sofiagy, FE UI, 2010.

BAB 3 TINJAUAN PULAU TIKUS BENGKULU

KINERJA PENDIDIKAN PROVINSI BENGKULU

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kebudayaan serta kegiatan perekonomian. Secara geografis terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. nilai inti untuk memahami pembangunan yang paling hakiki antara lain

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) BENGKULU TAHUN 2015

BAB IV ANALISIS KERAGAAN 22 KABUPATEN TERTINGGAL. Kajian mengenai karakteristik kondisi masing-masing wilayah diperlukan

Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);

PROFIL PEMBANGUNAN BENGKULU

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas wilayah 3.

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM

INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER KOTA BEKASI TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendekatan pembangunan manusia telah menjadi tolak ukur pembangunan. pembangunan, yaitu United Nations Development Programme (UNDP)

PERATURAN BUPATI REJANG LEBONG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/DPD RI/I/ TENTANG PANDANGAN DAN PENDAPAT

III. METODE PENELITIAN. menggunakan data sekunder yang berasal dari instansi atau dinas terkait.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional jangka panjang secara bertahap dalam lima tahunan

I. PENDAHULUAN. setiap negara, terutama di negara-negara berkembang. Negara terbelakang atau

BAB I PENDAHULUAN. 34 provinsi, tentu memiliki peluang dan hambatannya masing-masing.

BERITA RESMI STATISTIK

ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH (PDAM) KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU UNTUK 10 TAHUN KE DEPAN

III. METODE PENELITIAN. menggunakan alat uji statistik berupa uji beda maka variabel yang digunakan

BAB IV GAMBARAN UMUM

URGENSI MONITORING DAN EVALUASI dalam PELAKSANAAN DAN PENCAPAIAN SDGs. Djonet Santoso Universitas Bengkulu November 2017

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan ibukota dari Provinsi Lampung. Secara

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. (sebagai tindaklanjut statusnya pada zaman Pemerintahan Hindia Belanda dahulu)

PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA

ABSTRAK. ketimpangan distribusi pendapatan, IPM, biaya infrastruktur, investasi, pertumbuhan ekonomi.

PRODUKSI TANAMAN PANGAN PROVINSI BENGKULU (ANGKA RAMALAN I 2015)

Transkripsi:

BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis Gambar 4.1 Peta Wilayah Provinsi Bengkulu Sumber: Provinsi Bengkulu dalam Angka, 2016 43

44 Berdasarkan gambar 4.1, Provinsi Bengkulu yang beribukotakan Kota Bengkulu merupakan provinsi yang terbentuk pada 18 November 1968, setelah sebelumnya menjadi karesidenan di Provinsi Sumatra Selatan. Provinsi Bengkulu terletak di sisi Barat pegunungan Bukit Barisan, luas wilayah Provinsi Bengkulu lebih kurang 1.991.922 hektar atau 19.919,33 km 3. Provinsi Bengkulu merupakan wilayah yang mamanjang dari perbatasan Provinsi Sumatera Barat hingga perbatasan Provinsi Lampung yang berjarak lebih kurang 567 km. Menurut letak astronomis, Provinsi Bengkulu terletak antara 2 o 16 sampai 3 o 31 Lintang Selatan dan antara 101 o 01 sampai 103 o 41 Bujur Timur. Berdasarkan letak geografis, Provinsi Bengkulu berbatasan dengan Sumatera Barat di sebelah utara, Samudera Indonesia dan Provinsi Lampung di sebelah selatan, Samudera Indonesia di sebelah barat, dan berbatasan dengan Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan di sebelah timur. Provinsi Bengkulu berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia pada garis pantai sepanjang lebih kurang 525 km. Bagian timur berbukit-bukit dengan dataran tinggi subur, dan bagian barat merupakan dataran rendah yang sempit, memanjang dari utara ke selatan diselingi daerah yang cenderung bergelombang. Secara administratif, Provinsi Bengkulu terdiri dari 9 pemerintah kabupaten dan 1 perintah kota, beserta perangkat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Pemerintah kabupaten dan kota membawahi pemerintah

45 kecamatan dan desa/kelurahan. Pemerintah kabupaten/kota tersebut sebagai berikut: a. Kabupaten Bengkulu Selatan : Ibukota Manna b. Kabupaten Rejang Lebong : Ibukota Curup c. Kabupaten Bengkulu Utara : Ibukota Arga Makmur d. Kabupaten Kaur : Ibukota Bintuhan e. Kabupaten Seluma : Ibukota Tais f. Kabupaten Lebong : Ibukota Tubei g. Kabupaten Kepahiang : Ibukota Kepahiang h. Kabupaten Mukomuko : Ibukota Mukomuko i. Kabupaten Bengkulu Tengah : Ibukota Karang Tinggi j. Kota Bengkulu : Ibukota Bengkulu Tabel 4.1 Pembagian Wilayah Administrasi Provinsi Bengkulu Tahun 2014 (unit) 2014 Kabupaten/Kota Jumlah Jumlah Kecamatan Desa/kelurahan Bengkulu Selatan 11 158 Rejang Lebong 15 156 Bengkulu Utara 17 220 Kaur 15 195 Seluma 14 202 Mukomuko 15 151 Kepahiang 8 117 Lebong 12 104 Bengkulu Tengah 10 143 Kota Bengkulu 9 67 Jumlah 126 1.513 Sumber: BPS, Provinsi Bengkulu dalam Angka 2013-2014

46 Berdasarkan tabel 4.1, jumlah kecamatan terbanyak terletak di Kabupaten Bengkulu Utara dengan jumlah 17 kecamatan dan desa/kelurahan terbanyak terletak di Kabupaten Bengkulu Utara yaitu sejumlah 220 unit pada tahun 2014. B. Belanja Pemerintah Belanja pemerintah meliputi semua pngeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah dikurangi ekuitas dana, dan merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun. Belanja daerah dibagi menjadi belanja rutin dan belanja pembangunan. Belanja pemerintah di bidang pendidikan dan belanja pemerintah di bidang kesehatan merupakan belanja pembangunan karena bertujuan sebagai investasi pemerintah. UUD 1945 menyatakan bahwa kesehatan merupakan hak dasar manusia, sehingga pemerintah harus bertanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan berupa perlindungan dan fasilitas kesehatan kepada semua masyarakatnya. Tujuan pembangunan nasional menyatakan bahwa setiap penduduk berhak mendapatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Kesehatan merupakan investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kekurangan nutrisi atau rendahnya derajat kesehatan akan menghasilkan kualitas manusia yang rrendah dengan tingkat mental yang terbelakang. Oleh karena itu, diperlukan anggaran khusus untuk meningkatkan pelayanan dan sarana kesehatan melalui belanja pemerintah.

47 14.00 13.50 Gambar 4.2 Porsi Anggaran Kesehatan dalam Belanja Pemerintah Provinsi (%) 13.50 13.00 12.50 12.00 12.78 12.24 12.40 11.92 porsi anggaran kesehatan provinsi 11.50 11.00 2010 2011 2012 2013 2014 Sumber : Kemenkeu, Tahun 2010-2014 Grafik di atas menunjukkan bahwa porsi anggaran kesehatan dalam total belanja pemerintah di Provinsi Bengkulu pada tahun 2010-2014 berfluktuasi. Penurunan porsi terjadi pada tahun 2012, yaitu hanya sebesar 12,24% dari total belanja pemerintah yang dialokasikan untuk bidang kesehatan. Porsi anggaran di bidang kesehatan semakin menurun di tahun 2014, yaitu hanya sebesar 11,92% dari total belanja pemerintah di Provinsi Bengkulu. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah masih kurang menyadari peran anggaran kesehatan terhadap kualitas sumber daya manusia. Belanja pemerintah memiliki fungsi alokasi, yaiitu alokasi untuk memenuhi permintaan masyarakat terhadap sarana dan prasarana pelayanan publik. Selain di bidang kesehatan, belanja pemerintah di bidang pendidikan juga penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

48 10.00 8.00 6.00 4.00 Gambar 4.3 Porsi Anggaran Pendidikan dalam Belanja Pemerintah Provinsi (%) 7.56 7.18 8.60 8.99 9.51 porsi anggaran pendidikan provinsi 2.00 0.00 2010 2011 2012 2013 2014 Sumber: Kemenkeu, Tahun 2010-2014 Grafik di atas menunjukkan bahwa porsi anggaran pendidikan yang di alokasikan di Provinsi Bengkulu masih tergolong rendah, yaitu masih berada pada angka di bawah sepuluh persen dari total seluruh alokasi belanja pemerintah. Porsi anggaran pendidikan yang dialokasikan pemerintah cenderung meningkat dari tahun ke tahun hingga mencapai 9,51% pada tahun 2014. Pendidikan dan kesehatan yang baik akan meningkatkan peluang untuk mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi yang akan berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan dan pembangunan manusia. Pendanaan terhadap fasilitas yang digunakan masyarakat berkaitan dengan belanja pemerintah yang dialokasikan dalam bidang kesehatan dan pendidikan. Semakin besar belanja pemerintah di bidang tersebut, maka semakin besar pula pembangunan manusia yang akan terbentuk.

49 C. Indeks Pemberdayaan Gender Indeks Pemberdayaan Gender digunakan untuk melihat peran aktif perempuan dalam kehidupan, baik ekonomi maupun politik. 74 73 72 71 70 69 68 67 66 68.5 Gambar 4.4 Indeks Pemberdayaan Gender Provinsi 69.33 69.57 73.45 2010 2011 2012 2013 2014 68.76 Indeks Pemberdayaan Gender Sumber : Badan Pusat Statistik Secara umum peran perempuan dalam mengambil keputusan di Provinsi Bengkulu memperlihatkan perkembangan yang terus meningkat hingga tahun 2013. Pada tahun 2014, Indeks Pemberdayaan Gender mengalami kemerosotan di poin 68,76. Hal ini menunjukkan bahwa peranan perempuan dalam mengambil keputusan mengalami kemunduran dan diambil alih oleh laki-laki pada tahun 2014. Tabel 4.2 Indeks Pemberdayaan Gender Provinsi Bengkulu 2013-2014 Menurut Variabel Pembentuknya Variabel Pembentuk 2013 2014 Keterlibatan Parlemen (%) 22.22 15.55 Sebagai Tenaga Profesional (%) 44.45 45.11 Sumbangan dalam Pendapatan (%) 37.34 38.05 Sumber : Provinsi Bengkulu dalam Angka, Tahun 2014-2015

50 Pengambilan keputusan oleh perempuan terlihat dari variabel pembentuk Indeks Pemberdayaan Gender. Keterlibatan perempuan dalam parlemen menurun dari 22,22% di tahun 2013 menjadi 15,55% di tahun 2014. Keputusan dan peran perempuan dalam ekonomi meningkat menjadi 45,11% pada tahun 2014 sebagai tenaga professional dan peningkatan perannya sebagai pemberi sumbangan dalam pendapatan meningkat menjadi 38,05% pada tahun 2014. D. Infastruktur Jalan Kelancaran distribusi barang dan jasa akan meningkatkan pembangunan di suatu wilayah. Dengan mudahnya masyarakat untuk mengakses barang dan jasa, maka pembangunan manusia akan meningkat. Hal ini dikarenakan semakin mudahnya masyarakat untuk mengakses pendidikan, kesehatan, serta barang pokok yang menunjang peningkatan mutu sumber daya manusia.

51 68 66.6 Gambar 4.5 Porsi Jalan dalam Kondisi Baik di Provinsi Bengkulu 66 64 62 60 58 58.94 58.83 59.74 58.12 Porsi Jalan dalam Kondisi Baik di Provinsi Bengkulu 56 54 52 2010 2011 2012 2013 2014 Sumber : Provinsi Bengkulu dalam Angka, Tahun 2011-2015 Kondisi jalan baik di Provinsi Bengkulu cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya. Pada tahun 2010, infrastruktur jalan dalam kondisi baik sebanyak 66,6% dan mengalami penurunan drastis pada tahun 2014, yaitu hanya sebesar 58,12%. Hal tersebut terjadi karena setiap tahun semakin banyak jalan yang rusak tanpa ada perbaikan. Jalan yang rusak disebabkan karena jalan banyak dilalui oleh transportasi besar seperti truk. Kondisi jalan yang buruk mengakibatkan sulitnya akses masyarakat menuju sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, maupun sarana lain yang mendukung aktivitas dan peningkatan mutu sumber daya manusia. E. Indeks Pembangunan Manusia Pembangunan manusia bertujuan untuk memperluas pilihan-pilihan masyarakat agar dapat hidup layak. Tujuan tersebut tercapai saat setiap

52 individu memperoleh peluang yang luas untuk hidup sehat dan panjang umur, berpendidikan, dan memiliki pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Bagi Indonesia, keberadaan Indeks Pembangunan Manusia menjadi strategis karena pembangunan pada hakekatnya merupakan pembangunan manusia, pembangunan manusia di Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara lain, dan pengeluaran pemerintah untuk bidang kesehatan dan bidang pendidikan masih tergolong rendah. Gambar 4.6 Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Bengkulu Tahun 2010-2014 68.50 68.00 67.50 67.00 66.50 66.00 65.50 65.00 64.50 64.00 68.06 67.50 66.61 65.96 65.35 2010 2011 2012 2013 2014 Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Bengkulu Tahun 2010-2014 Sumber: Badan Pusat Statistik Pencapaian Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Bengkulu pada kurun waktu lima tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2010, IPM Provinsi Bengkulu berada pada posisi 65,35 poin, pada tahun 2011 meningkat menjadi 65,96 poin, pada tahun 2012 meningkat menjadi 66,61 poin, pada tahun 2014 meningkat menjadi 67,50 poin, dan pada tahun 2014 meningkat menjadi 68,06 poin. Peningkatan IPM setiap tahun terjadi sebagai meningkatnya komponen penyusunnya. Selain itu, disebabkan pula oleh adanya optimalisasi sasaran pembangunan oleh pemerintah.