PERBEDAAN RERATA PENGETAHUAN IBU HAMIL SEBELUM DAN SESUDAH MENGIKUTI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS WANGON II KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. rahim ibu. Lamanya hamil adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir

KERANGKA ACUAN POSTNATAL CARE (PNC)

EVALUASI PROSES PELAKSANAAAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN BANYUMAS

PEDOMAN KELAS IBU HAMIL

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

Journal of Health (JoH) Vol.2 No.2 Juli 2015

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU HAMIL TERHADAP KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG

Pengaruh Pelaksanaann Kelas Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan Tentang Persiapan Persalinan

MODEL KELAS IBU HAMIL UNTUK PEMETAAN RISIKO KEHAMILAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI PERSALINAN

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

INTERVIEW GUIDE. 1. Apa saja Program Dinkes Untuk Menurunkan AKI dan AKB? 2. Kapan terbentuknya program Rindu KIA, ANC, Kelas Ibu Hamil dan

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

DETERMINAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN IBU NIFAS DALAM MELAKUKAN PERAWATAN TALI PUSAT BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWALO TAHUN 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

PENGARUH KELAS IBU HAMIL TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATAM TAHUN 2016

Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN :

ABSTRAK: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG IBU HAMIL DENGAN MOTIVASI MENGIKUTI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS 2 MANDIRAJA KABUPATEN BANJARNEGARA

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

PENGARUH PEMBERIAN KIE TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

: Education, knowledge, attitude, behavior of ANC

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

PENGARUH KADAR HB DAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TERHADAP BERAT BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Nurlathifah N. Yusuf

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENGARUHI UMUR, TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP TERHADAP PARTISIPASI IBU DALAM KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN MAGELANG

HUBUNGAN PERSEPSI KOMPENSASI TERHADAP KINERJA BIDAN DESA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS KABUPATEN PURBALINGGA

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

DETERMINAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PERENCANAAN PERSALINAN PADA KELAS IBU HAMIL

PROMOSI KESEHATAN DENGAN BUKU KIA TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN ANTE NATAL CARE DI PUSKESMAS CEPER KLATEN TAHUN 2011

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF PADA KELAS IBU HAMIL TAHUN 2013

EFEKTIVITAS PROGRAM PMT PEMULIHAN TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN PADA BALITA STATUS GIZI BURUK DI KABUPATEN BANYUMAS

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS

Kata Kunci: Hamil, Anemia

MEDIA INFORMATIF TENTANG PERAWATAN KEHAMILAN PADA KELAS IBU HAMIL

Siti Mursidah & Nurul Eko Widiyastuti Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN BAYI DI KAB TRENGGALEK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

PENGARUH PENGETAHUAN TENTANG KELAS IBU HAMIL TERHADAP PERILAKU PERAWATAN KEHAMILAN PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGANJUK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KELAS BAPAK DAN PENGETAHUAN SUAMI TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur dan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

EFEKTIVITAS KELAS IBU HAMIL TERHADAP DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN

DETERMINAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PERENCANAAN PERSALINAN PADA KELAS IBU HAMIL

EVALUASI PROGRAM JAMPERSAL TERHADAP PENYEBAB KEMATIAN IBU DAN PENYEBAB KEMATIAN BAYI DI KABUPATEN BANYUMAS TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

PERBANDINGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL SEBELUM DAN SESUDAH MENGIKUTI PROGRAM KELAS IBU DI WILAYAH BANGSRI JEPARA NASKAH PUBLIKASI

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan melihat indikator yang tercantum dalam Milenium

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DAN PERSALINAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DI KABUPATEN KUDUS Nasriyah 1, Ika Tristanti 2

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. millenium (MDG s) nomor 5 yaitu mengenai kesehatan ibu. Adapun yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

BAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DENGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DI KLINIK PRATAMA BUDI LUHUR KABUPATEN KUDUS ARTIKEL

Volume VI Nomor 3, Agustus 2016 ISSN:

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

Sugi Purwanti 1, Haryati 2, dan Asrin 3. ABSTRAKS

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

121 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANC DI KLINIK DINA BROMO UJUNG LINGKUNGAN XX MEDAN TAHUN 2013

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

BAB III METODE PENELITIAN. antara variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional, artinya

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

Transkripsi:

PERBEDAAN RERATA PENGETAHUAN IBU HAMIL SEBELUM DAN SESUDAH MENGIKUTI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS WANGON II KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012 Arfiah Eliana dan Warni Fridayanti Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto Jl. KH. Wahid Hasyim No. 274 A Telp. 085292166423 Email : warnifridayanti@yahoo.co.id ABSTRACT Introductions: The preparation of pregnant women is important to face pregnancy, gift baby, parturition, baby treatment by joining pregnant women class can decrease number of maternal mortality rate on 2015 into 102/100000 life birth. Wangon public health center II have not ever held research about pregnant women class especially the development of pregnant women knowledge after joining pregnant women class, even Wangon public health center II have hold pregnant women class since 2010. Objectives: The objectives of this research for knowing the different of average pregnant women knowledge before and after joining pregnant women class in Wangon public health center II Banyumas Regency 2012. Methods: This research is pre experiment research, the one group pre test and post test design with cross sectional data collecting, 62 population of pregnant women. The research instrument was questioner. The data analyze used univariat analytic for knowing frequency distribution and bivariat test pair t test. Results: Before joining pregnant women class, the average of pregnant women knowledge was 11; minimal 1 maximal 14, after joining pregnant women class the average of pregnant mother knowledge was 14; minimal 12 maximal 14. There was differentiation among the average of pregnant women knowledge before and after joining pregnant women class (p value 0,000 < 0,05) Conclusions and suggestion: there was a acfferance among the average of pregnant women knowledge before and after joining pregnant women class. By giving counseling in pregnant women class is effective to increase pregnant women knowledge so it will be better if midwife must give counseling regularly and Wangon public health center II improving the frequency of pregnant women class meeting. It can decrease of maternal mortality rate Indonesia especially in Banyumas. Keywords : knowledge, pregnant women class. Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 3 No. 2 Edisi Desember 2012 54

PENDAHULUAN Penyuluhan kesehatan ibu dan anak pada umumnya masih banyak dilakukan melalui konsultasi perorangan atau kasus per kasus yang diberikan pada waktu ibu memeriksakan kandungan atau kegiatan posyandu. Kelemahan kegiatan ini yaitu pertama pengetahuan ibu hamil hanya terbatas pada masalah kesehatan yang dialami saat konsultasi, kedua penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehingga ilmu yang diberikan kepada ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki oleh petugas yang bersangkutan, ketiga tidak ada rencana kerja sehingga tidak ada pemantauan atau pembinaan secara lintas program, keempat pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan (Depkes RI, 2009). Perlunya metode yang berbeda guna meningkatkan pengetahuan ibu hamil, sehingga Dinas Kesehatan mengeluarkan kebijakan kegiatan kelompok belajar ibu hamil yang disebut Kelas Ibu Hamil. Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara 4 minggu sampai dengan 36 minggu dengan jumlah peserta maksimal 10 sampai 15 orang. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi, tukar pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh dan sistematis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal, terkoordinir ada pemantauan berkesinambungan (Depkes RI, 2009). Pelaksanaan kelas ibu hamil tahun 2010 di puskesmas Wangon II dilaksanakan 2 kali setiap bulan, ibu yang mengikutinya sebanyak 120 orang. Sedangkan pada tahun 2011 hanya 87 ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil. Selama ini belum pernah diadakan evaluasi mengenai peningkatan pengetahuan ibu hamil yang mengikuti program kelas ibu hamil. Dari data tersebut sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Perbedaan Rerata Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum Dan Sesudah Mengikuti Kelas Ibu Hamil di Puskesmas Wangon II Kabupaten Banyumas Tahun 2012. Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 3 No. 2 Edisi Desember 2012 55

TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan Soekanto, (2002) menjelaskan bahwa pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil dari penggunaan pancaindranya, yang berbeda sekali dengan kepercayaan, takhayul dan penerangan-penerangan yang keliru. Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmojo, 2003). Menurut Soekanto (2002), ada beberapa macam faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan manusia antara lain: 1. Tingkat Pendidikan Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. Tingkat pendidikan menunjukan korelasi positif dengan terjadinya perubahan perilaku positif yang meningkat dan dengan demikian pengetahuan juga meningkat. 2. Informasi Seseorang yang mempunyai sumber informasi lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas. 3. Budaya Seseorang yang mempunyai sumber informasi lebih dalam memenuhi kebutuhan yang meliputi sikap dan kepercayaan. 4. Pengalaman Suatu yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal. 5. Sosial Ekonomi Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup, semakin tinggi tingkat sosial ekonomi akan menambah tingkat pengetahuaan. Azwar dalam buku Maehfoedz (2005) mengatakan Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan menyebarkan Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 3 No. 2 Edisi Desember 2012 56

pesan, menanamkan keyakinan sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu, dan mengerti tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. B. Ibu Hamil Ibu hamil adalah kondisi seorang wanita memiliki janin yang sedang tumbuh di dalam tubuhnya (pada umumnya di dalam rahim). Kehamilan pada manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan, dihitung dari awal periode menstruasi terakhir sampai melahirkan. Ditinjau dari tuanya kehamilan dibagi dalam 3 bagian : 1) Kehamilan triwulan pertama (antara 0 12 minggu). 2) Kehamilan triwulan kedua (antara 12 28 minggu). 3) Kehamilan triwulan ketiga (antara 28 40 minggu). Triwulan pertama organ janin mulai dibentuk. Triwulan kedua organ janin telah dibentuk, tetapi belum sempurna dan viabilitas janin masih disangsikan. Janin yang lahir trimester ketiga telah viable (dapat hidup). Bila hasil konsepsi dikeluarkan dari kavum uteri pada kehamilan dibawah 20 minggu disebut abortus (keguguran). Bila dilahirkan dibawah 36 minggu disebut partus prematurus (persalinan prematur). Kehamilan dari 38 minggu 40 minggu disebut partus arterm. C. Antenatal Care Class (ANC Class) atau Kelas Ibu Hamil Merupakan sarana untuk belajar kelompok tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir, melalui praktik dengan menggunakan buku KIA. (Depkes RI : 2009) 1. Tujuan Umum: Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 3 No. 2 Edisi Desember 2012 57

persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran. 2. Tujuan Khusus: a. Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil dengan ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan petugas kesehatan/bidan tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran. b. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang: 1) Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan (apa kehamilan itu, perubahan apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil dan pengaturan gizi termasuk pemberian tablet tambah darah untuk penanggulangan anemia. 2) Perawatan kehamilan (kesiapan psikologis menghadapi kehamilan, hubungan suami isteri selama kehamilan, obat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil,tanda bahaya kehamilan, dan P4K (perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi). 3) Persalinan (tanda-tanda persalinan, tanda bahaya persalinan dan proses persalinan). 4) Perawatan nifas (apa saja yang dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui esklusif, bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas, tandatanda bahaya dan penyakit ibu nifas). 5) KB pasca persalinan. 6) Perawatan bayi baru lahir (perawatan bayi baru lahir, pemberian vitamin k1 injeksi, tanda bahaya bayi baru lahir, pengamatan perkembangan bayi/anak dan pemberian imunisasi pada bayi baru lahir). 7) Mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak. Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 3 No. 2 Edisi Desember 2012 58

8) Penyakit menular (IMS, informasi dasar HIV-AIDS, pencegahan dan penanganan malaria pada ibu hamil). 9) Akte kelahiran. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat preeksperimen dengan desain penelitian the one group pre test and post test design dengan pendekatan cross sectional. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah secara observasi dengan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas 2 Wangon sebanyak 160 ibu hamil. Sampel pada penelitian ini sebanyak 62 ibu hamil. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengetahuan ibu hamil sebelum mengikuti kelas ibu hamil (pre-test) Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum Mengikuti Kelas Ibu Hamil di Puskesmas Wangon II Tahun 2012 Sebelum Mengikuti Kelas Ibu Hamil N Valid 62 Missing 0 Mean 11 Median 12 Minimum 1.00 Maksimum 14.00 Sumber: Hasil Program SPSS Data Primer Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil sebelum mengikuti kelas ibu hamil adalah rata-rata 11 dengan nilai minimal 1 dan nilai maksimal 14. Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan 4 minggu sampai 36 minggu dengan jumlah peserta maksimal 10 sampai 15 orang (Depkes.RI, 2009). Azwar dalam buku Maehfoedz, (2005) menjelaskan bahwa penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan kesehatan, yang dilakukan dengan menyebarkan pesan, menanamkan Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 3 No. 2 Edisi Desember 2012 59

keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu, dan mengerti tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. 2. Pengetahuan ibu hamil sesudah mengikuti kelas ibu hamil dua kali (post-test) Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Sesudah Mengikuti Kelas Ibu Hamil di Puskesmas Wangon II Tahun 2012 Sesudah Mengikuti Kelas Ibu Hamil N Valid 62 Missing 0 Mean 14 Median 14 Minimum 12.0 Maksimum 14.00 Sumber: Hasil Program SPSS Data Primer Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil sesudah mengikuti kelas ibu hamil adalah rata-rata 14, nilai minimal 12, nilai maksimal 14. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Wangon II Kabupaten Banyumas tahun 2012 setelah mengikuti kelas ibu hamil sudah lebih baik dibandingkan sebelum mengikuti kelas ibu hamil. Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmojo, 2003). 3. Analisis Bivariat Analisis bivariat adalah analisis kolerasi antara variabel bebas dan terikat (Notoatmojo, 2003). Dalam penelitian ini analisis bivariat digunakan untuk membuktikan apakah terdapat perbedaan pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah mengikuti kelas ibu hamil, sehingga nantinya dapat diketahui efektifitas pemberian kelas ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil. Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 3 No. 2 Edisi Desember 2012 60

Dalam penelitian ini peneliti melakukan uji hipotesis dengan menggunakan metode pair t test karena untuk membandingkan antara kondisi sebelum diberi perlakuan dan kondisi sesudah diberi perlakuan. Hipotesisnya: H 1 = ada perbedaan pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah mengikuti kelas ibu hamil. Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui besarnya nilai signifikansi 0,000 atau lebih kecil dibandingkan nilai alphanya (α = 0,05). Hal ini menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah mengikuti kelas ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Wangon II Kabupaten Banyumas. Dengan demikian hipotesis penelitian yang menyatakan ada perbedaan pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah mengikuti kelas ibu hamil dapat diterima. Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Bila seseorang banyak memperoleh informasi maka dia cenderung mempunyai pengetahuan yang lebih luas (Notoatmojo, 2003). Rata-rata pengetahuan ibu hamil sesudah mengikuti kelas ibu hamil naik menjadi 14, hal ini dikarenakan adanya pemberian materi lewat kelas ibu hamil yang berarti telah memberikan informasi kepada ibu hamil tentang: kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi, mitos, penyakit menular, akta kelahiran. Semakin banyak informasi yang diterima maka pengetahuan seseorang akan semakin baik (Notoatmojo, 2007). SIMPULAN 1. Pengetahuan ibu hamil sebelum menigkuti kelas ibu hamil di Puskesmas Wangon II tahun 2012 skor terendah 1, skor tertinggi 14, dan skor rata-rata 11. 2. Pengetahuan ibu hamil sesudah mengikuti kelas ibu hamil di Puskesmas Wangon II tahun 2012 skor terendah 12, skor tertinggi 14, dan skor rata-rata 14. Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 3 No. 2 Edisi Desember 2012 61

3. Terdapat perbedaan antara tingkat pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah mengikuti kelas ibu hamil di Puskesmas Wangon II tahun 2012 dengan nilai p value 0,000 < 0,05. DAFTAR PUSTAKA Arikunto. 2002. Prosedur penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Yogyakarta :Rineka Cipta. Budiarto. 2002. Biostatistika untuk keperawatan dan kesehatan masyarakat. Jakarta EGC. Depkes RI. 2003. Petunjuk teknis penggunaan buku kesehatan ibu dan anak. Depkes RI. 2009. Pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil. Depkes RI. 2011. Pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil. Dinkes Kabupaten Banyumas. 2011. Profil puskesmas II Wangon. Hariwijaya. Drs. P.B.Triton.Ssi.Msi, 2007. Teknik penulisan skripsi dan tesis. Yogyakarta : Oryza. Hidayat. 2010. Metode penelitian kebidanan teknik analisa data. Jakarta : Salemba Medika. Machfoed. 2005. Pendidikan kesehatan promosi kesehatan. Yogyakarta : Fitra Maya. Machfoed. 2009. Metodologi penelitian bidang kesehatan, keperawatan, kebidanan, kedokteran. Yogyakarta : Fitra Maya. Nikita, Januar Nenen. 2009. Efektifitas penyuluhan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan tentang pengetahuan inisiasi menyusui dini (IMD) pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Sampang. Karya Tulis Ilmiah. Notoatmojo, S. 2003. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmojo, S. 2005. Promosi kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmojo, S. 2007. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. Santjaka, Aris. 2008. Bio statistik.edisi khusus. Purwokerto : Global Internusa Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 3 No. 2 Edisi Desember 2012 62