BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat. Sebagaimana Firman Allah dalam surat Al-An am ayat 99:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sumber protein di Indonesia (Sumarno, 1983). Peningkatan produksi kedelai di Indonesia dari

BAB I PENDAHULUAN. ternak, dan untuk keperluan industri (Harmida, 2010). produksi kedelai pada lahan masam di luar Jawa (Sumarno, 2005).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Analisis Kimia Tanah Masam Lampung. Tabel 1: Ringkasan hasil analisis kimia tanah masam Lampung

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini mendorong permintaan

BAB I PENDAHULUAN. yang bertumpu pada satu sumber karbohidrat yaitu beras, melemahkan ketahanan. pangan dan menghadapi kesulitan dalam pengadaanya.

BAB I PENDAHULUAN. pangan yang berasal dari biji, contohnya yaitu padi. Dalam Al-Qur'an telah

BAB I PENDAHULUAN. Secara agronomis benih didefinisikan sebagai biji tanaman yang diperlukan untuk

BAB V PEMBAHASAN HASIL INTEGRASI SAINS. herba yaitu : Talas, singkong,, kangkung, patikan kebo, pandan, rimbang

I. PENDAHULUAN. yang termasuk ke dalam kelompok legum merambat (cover crop). Legum pakan

I. PENDAHULUAN. Dalam 5 tahun terakhir produksi nasional kedelai tergolong rendah berkisar 600-

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Posisi Biji pada Tongkol terhadap Viabilitas Biji Jagung (Zea

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) merupakan salah satu tanaman pangan

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill.) merupakan salah satu komoditas tanaman

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dan mulut yang memiliki prevalensi tinggi di masyarakat pada semua

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan kehidupan dan peradaban manusia, hutan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Biji merupakan perkembangan lanjut dari bakal biji yang telah dibuahi dan

I. PENDHULUAN. pertanian dalam pembangun suatu perekonomian adalah menghasilkan bahan pangan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. (Subagyo, dkk, 2000). Namun demikian, tanah Ultisol ini memiliki kandungan

(Shanti, 2009). Tanaman pangan penghasil karbohidrat yang tinggi dibandingkan. Kacang tanah (Arachis hypogaea) merupakan salah satu tanaman pangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting, hasilnya dapat kita

I. PENDAHULUAN. pangan masyarakat antara lain dengan penganekaragaman pola makan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT menciptakan segala sesuatu tidak ada yang sia-sia, salah satunya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. panennya menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata (hasil analisis disajikan

Pengaruh ph tanah terhadap pertumbuhan tanaman

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

I. PENDAHULUAN. terpenting setelah padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang kaya dengan hasil pertanian serta

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

BAB I PENDAHULUAN. Indonesiamemiliki hutan mangrove terluas di dunia dan juga memiliki

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari kulit batangnya. Kenaf sebagai tanaman penghasil serat banyak

PENDAHULUAN. Latar Belakang. (pada tahun 2000) dan produksi rata-rata 1,4 ton/ha untuk perkebunan rakyat dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu cermin dari kesehatan manusia, karena merupakan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka memengaruhi peserta. memungkinkannya untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. protein nabati (Rahmat dan Yuyun, 1996). Menurut Badan Pusat Statistik (2015),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

RESPON TIGA VARIETAS KEDELAI TERHADAP APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR DI TANAH ULTISOL

PENDAHULUAN. Kacang Tanah merupakan tanaman polong polongan kedua terpenting

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

I. PENDAHULUAN. tanaman, baik untuk pertumbuhan vegetatif maupun generatif. Unsur hara P pada

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

BAB I PENDAHULUAN. dari pemanfaatan yang tidak banyak mempengaruhi kondisi ekosistem hutan sampai kepada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, termasuk ke dalam jenis tanaman polong-polongan. Saat ini tanaman

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

BAB I PENDAHULUAN. Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Escherichia coli merupakan bakteri fakultatif anaerob gram negatif yang

1.5. Hipotesis 3. Pemberian pupuk hayati berperan terhadap peningkatan pertumbuhan tanaman nilam. 4. Pemberian zeolit dengan dosis tertentu dapat

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. kedalaman tanah sekitar cm (Irwan, 2006). dan kesuburan tanah (Adie dan Krisnawati, 2007).

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di

BAB I PENDAHULUAN. luar biasa ini memberikan tanggung jawab yang besar bagi warga Indonesia untuk

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

I. PENDAHULUAN. Tanaman kedelai ( Glycine max L. Merril) merupakan komoditi pertanian. kacang-kacangan lainnya. Biji kedelai mengandung 30-50% protein

BAB I PENDAHULUAN. (merah). Banyaknya vitamin A pada tanaman tomat adalah 2-3 kali. banyaknya vitamin A yang terkandung dalam buah semangka.

I. PENDAHULUAN. Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan lahan-lahan yang subur lebih banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman kacang-kacangan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat diperbaharukan sehingga semakin lama persediaan bahan. bakar minyak mulai menipis dan mahal, maka banyak negara didunia

PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan komoditas pangan penghasil

PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA KEDELAI BAGI PENYULUH PERTANIAN AMELIORAN/PENGAPURAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) atau yang sering disebut Brambang

I. PENDAHULUAN. Rhizobium sp. merupakan hal yang penting dalam bidang pertanian saat ini. Salah

PENGUJIAN GALUR-GALUR HARAPAN KEDELAI HASIL PERSILANGAN VARIETAS MALABAR DAN KIPAS PUTIH PADA DOSIS PUPUK FOSFOR (P) RENDAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. di muka bumi ini merupakan bagian keindahan dari ciptaan Allah swt.

1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara di wilayah tropika basah yang sebagian besar

I. PENDAHULUAN. Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang mempunyai nama ilmiah

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Limbah Cair Tahu pada Tinggi Tanaman

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sejak tahun Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,

Ketersediaan pakan khususnya pakan hijauan masih merupakan kendala. yang dihadapi oleh para peternak khususnya pada musim kemarau.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Lahan Kering Masam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia. Kebutuhan jagung dunia mencapai 770 juta ton/tahun, 42%

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat sebagai tanaman pagar, tanaman obat, penghasil minyak untuk pengganti

BAB I PENDAHULUAN an. Namun seiring dengan semakin menurunnya produktivitas gula

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Ketergantungan terhadap bahan pangan impor sebagai akibat kebutuhan. giling (Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, 2015).

PENDAHULUAN. pangan nasional. Komoditas ini memiliki keragaman yang luas dan berperan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada saat sekarang ini lahan pertanian semakin berkurang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. penting di Indonesia. Kandungan protein kedelai sangat tinggi, sekitar 35%-40%

PENGARUH KOMPOS PAITAN (Tithonia diversifolia) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (Brassica oleraceae)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Biotani Sistimatika Sawi. Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Di dunia ini terdapat tumbuh-tumbuhan yang bermanfaat untuk memenuhi setiap kebutuhan manusia, hewan dan organisme lainnya. Tumbuh-tumbuhan yang bermanfaat ini mempunyai jenis-jenis dan macam-macamnya. Di dalam Al-Qur an dijelaskan tentang keanekaragaman tumbuh-tumbuhan yang bermanfaat. Sebagaimana Firman Allah dalam surat Al-An am ayat 99: Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman (QS.Al-An am 99). Dari ayat diatas, dijelaskan Allah yang menurunkan air hujan, air hujan tersebut adalah rizki dan berkah bagi makhluk-nya. Sehingga dari rizki dan berkah-nya tersebut dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Air dalam bahasa 1

2 Arab adalah maa, yang berarti air hujan, air laut atau benda yang cair. Dalam arti pertama (air hujan) air merupakan unsur yang sangat penting untuk kehidupan tumbuh-tumbuhan (Bucaille, 2001). Dengan air tersebut dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan seperti kurma, delima, buah zaitun, anggur dan juga pada tanaman kedelai yang sangat bermanfaat. Kedelai merupakan salah satu komoditas kacang-kacangan yang menjadi andalan nasional karena merupakan sumber protein nabati penting untuk diversifikasi pangan dalam mendukung ketahanan pangan nasional (Atman, 2006). Permintaan kedelai meningkat seiring dengan laju pertambahan penduduk, yakni sekitar 1,8% per tahun. Namun laju permintaan tersebut belum dapat diimbangi oleh laju peningkatan produksi (Atman, 2006). Pertambahan penduduk dan berkembangnya industri pengolahan makanan yang berasal dari kedelai menyebabkan terus meningkatkan jumlah permintaan. Untuk menekan laju impor kedelai, dapat dilakukan dengan meningkatkan produk dalam negeri, salah satunya adalah dengan perluasan areal tanam. Akan tetapi lahan subur pertanian di Jawa banyak beralih fungsi menjadi lahan non pertanian, karena terjadinya pembangunan nasional, seperti lahan-lahan sawah yang diubah menjadi jalan-jalan besar dan pemukiman penduduk. Sehingga perluasan areal tanam dilakukan di luar Jawa yang umumnya merupakan lahanlahan marginal yang memiliki sifat masam. Tanah masam ini adalah tanah yang miskin hara sehingga mempunyai tingkat kesuburan tanah yang rendah. Seperti di dalam Firman Allah surat Al A raf ayat 58 :

3 Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur (Qs. Al A raf 58). Menurut Syafiyyurahman (2007), bagian pertama dari ayat ini ditafsirkan sebagai berikut, Firman Allah: " dan di bumi ini terdapat bagianbagian yang berdampingan". Ada bagian tanah yang subur, tandus, gembur, merah, putih kuning, hitam, berbatu, lembut, mudah diolah dan sulit diolah. Semua jenis tanah itu berdampingan. Jadi ayat ini menegaskan bahwa tanah di bumi ini tidaklah sama, namun ada bermacam-macam, berjenis-jenis yang terletak berdampingan satu sama lain. Tanaman akan tumbuh subur pada tanah yang subur dengan seizin Allah SWT. Kalau Allah tidak mengizinkan berbagai halangan bisa muncul yang menyebabkan tanaman itu tidak tumbuh subur, walaupun ditanam pada tanah yang subur. Demikian pula sebaliknya tanaman akan tumbuh tidak subur pada tanah yang tidak subur, kalau Allah tidak menghendaki lain. Dari segi ilmu tanah, wahyu Illahi ini mengidentifikasikan tingkat kesuburan yang berbeda-beda mulai dari yang subur sampai yang tidak subur. Dari firman Allah ini, dapat menjadi pemikiran, perhatian dan tanda-tanda bagi orang yang berfikir (Wasiaturrahman, 2008). Peningkatan produksi kedelai di Indonesia diusahakan melalui dua cara sekaligus, yakni perluasan areal tanam dan peningkatan hasil per satuan luas.

4 Dewasa ini perluasan areal pertanaman kedelai diarahkan ke tanah-tanah mineral masam yang relatif tidak subur karena semakin sempitnya lahan pertanian yang subur. Tanah masam adalah tanah yang mempunyai ph yang rendah sehingga perlu ditingktkan ph tanahnya serta mengkayakan unsur haranya. Permasalahan yang sering muncul pada pertanaman kedelai di tanah masam adalah tanah masam dapat mempengaruhi keadaan tanah dan pertumbuhan tanaman, ketersediaan unsur hara di dalam tanah masam sangat kecil. Unsur hara yang sulit tersedia di dalam tanah antara lain Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Fosfor (P), dan Mobibdenum (Mo). Jika unsur ini sangat kurang, tanaman yang ditanam pada tanah tersebut akan tumbuh dengan tidak optimal (Lingga, 2008). Selain rendahnya unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman, seperti unsur P. Kendala yang lain adalah pupuk yang diberikan tidak dapat tersedia oleh tanaman, terutama pupuk P. Karena di tanah masam pemberian pupuk P saja umumnya tidak dapat tersedia oleh tanaman. Hal ini disebabkan karena tingginya unsur Al, Mn dan Fe yang dapat berikatan dengan unsur hara P dari hasil mineralisasi tanah (P organik) maupun dari pupuk P. Membentuk ikatan Al-P, Mn-P dan Fe-P. Salah satu cara untuk melepas ikatan-ikatan unsur hara P dengan Al, Mn dan Fe adalah memanfaatkan mikroorganisme tanah bakteri pelarut Fosfat (P). Bakteri pelarut P ini memiliki kemampuan untuk melarutkan fosfat tak larut menjadi bentuk larut dalam tanah (Istigani, 2005). Berdasarkan latar belakang diatas, perlu dilakukan penelitian tentang cara meningkatkan produktivitas kedelai yang ditanam pada lahan tanah masam yaitu dengan penggunaan inokulasi multi isolat bakteri pelarut P yang dikombinasi

5 dengan pupuk SP 36 diharapkan dapat meningkatkan efektifitas unsur hara P untuk diserap oleh tanaman sehingga meningkatkan produktifitas tanaman kedelai, yang dicirikan dengan pertumbuhan tinggi tanaman, berat tanaman kering hasil biji, dan berat 100 biji tanaman kedelai. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian ini adalah: bagaimana pengaruh penggunaan multi isolat bakteri pelarut Fosfat dan pupuk SP 36 untuk meningkatkan produktifitas tanaman kedelai di tanah masam? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui pengaruh penggunaan multi isolat bakteri pelarut Fosfat dan pupuk SP 36 untuk meningkatkan produktifitas tanaman kedelai di tanah masam. 1.4 Hipotesis Hipotesis pada dari penelitian ini adalah: ada pengaruh penggunaan multi isolat bakteri pelarut Fosfat dan pupuk SP 36 untuk meningkatkan produktifitas tanaman kedelai di tanah masam. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: dengan penelitian ini, kami dapat mengetahui cara mengolah tanah masam menjadi tanah yang lebih produktif untuk tanaman kedelai. Agar diharapkan mampu meningkatkan produksi kedelai di Indonesia dan menuju program Pemerintah yaitu Swasembada Kedelai 2025. 1.6 Batasan Masalah Batasan masalah dari penelitian ini adalah: 1. Tanah yang digunakan pada penelitian ini adalah tanah Lampung yang bersifat masam yaitu memiliki ph 3,95.

6 2. Pupuk P yang digunakan adalah pupuk SP36 yang memiliki bentuk super Fospat yang digunakan sebagai sumber Fosfor. Mempunyai kadar P 36%. Maka dari itu produk pupuk ini diberi nama SP 36. 3. Pada penelitian ini digunakan kedelai varietas Anjasmoro. Diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (BALITKABI) Malang. 4. Multi isolat bakteri pelarut Fosfat menggunakan inokulan bakteri pelarut Fosfat hasil koleksi Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (BALITKABI) Malang.